Anda di halaman 1dari 38

Bagaimana Mengembangkan

Asesmen Literasi & Numerasi?


Dr. I Wayan Widana, S.Pd., M.Pd.
Universitas PGRI Mahadewa Indonesia
BIODATA
Dr. I Wayan Widana, S.Pd., M.Pd.

EDUCATION EXPERIENCE
S1 Pendidikan Matematika ▪ Asesor BAN-PT (2023-sekarang)
S2 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan ▪ Ketua LPPPM Universitas PGRI Mahadewa
S3 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Indonesia (2021-sekarang)
▪ Pelatih Ahli/Fs. Sekolah Penggerak (2022-
ADDRESS sekarang)
▪ Pengajar Diklat Calon Kepala Sekolah (2021)
Blok 33A No. 54 Jadi Anyar, Kec.
▪ Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah
Kediri, Tabanan, Bali
(2019)
▪ Fasilitator Nasional Direktorat SMA (2008-
sekarang)
CONTACT ▪ Ketua Staf Ahli Dinas Pendidikan Pemuda dan
▪ HP/WA: 081-246-70705 Olahraga Provinsi Bali (2014-2017)
▪ FB: Wayan Widana ▪ Ketua Tim Penilai Guru Berprestasi dan
▪ IG: I Wayan Widana Berdedikasi Provinsi Bali (2013-2018)
▪ Email: i.wayan.widana.bali@gmail.com
Output Proses Input
Kualitas Capaian Pembelajaran Kualitas Proses Belajar Kualitas Sumber Daya Manusia
siswa Siswa dan Sekolah

Mutu dan Pengelolaan sekolah


relevansi hasil Mutu dan yang partisipatif,
belajar murid relevansi transparan, dan
pembelajaran Kompetensi akuntabel
Pemerataan
pendidikan dan kinerja
yang bermutu GTK
Dimensi A Dimensi D Dimensi E
1. Capaian hasil belajar 1. Kualitas pembelajaran 1. Partisipasi warga sekolah
a. Capaian perkembangan 2. Refleksi dan perbaikan 2. Pemanfaatan sumber
i. Pembelajaran pembelajaran Dimensi C daya sekolah untuk
ii. Sosial emosional Dimensi B 3. Kepemimpinan 1. Kompetensi GTK dan peningkatan mutu
iii. Fisik 1. Kesenjangan mutu instruksional 3. Pemanfaatan TIK untuk
pengembangannya
b. Mutu hasil belajar murid hasil belajar 4. Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran
2. Jumlah dan kinerja GTK
i. Kemampuan literasi 2. Akses peserta didik pembelajaran 4. proporsi APBD untuk
sebagai Penggerak
ii. Kemampuan numerasi 5. Iklim keamanan sekolah pendidikan
3. Kinerja administratif GTK
iii. Karakter 6. Iklim kebinekaan dan 4. Pemerataan distribusi
2. Mutu Lulusan SMK inklusivitas sekolah guru
i. Penyerapan 7. Link and match dengan 5. Pemenuhan kebutuhan
ii. Pendapatan
Dunia Kerja guru
iii.Kompetensi
BENTUK PELAPORAN HASIL AKM

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Materi Pokok
01 | Model Soal 02 | Menyusun Wacana 03 | Level Kognitif
Bagaimana model soal Bagaimana menyusun Apa saja level kognitif yang
literasi dan numerasi wacana sebagai stimulus digunakan dalam penilaian
soal

04 | Literasi 05 | Numerasi 06 | Menyusun Soal


Kemampuan apa yang Kemampuan apa yang Bagaimana kisi-kisi dan
diukur dalam Literasi diukur dalam Numerasi kartu soal yang
dikembangkan
Model Soal Literasi dan Numerasi
❑ Berbasis wacana (stimulus)
❑ Bentuk Soal: pilihan ganda, pilihan ganda
kompleks, menjodohkan, isian (jawaban
singkat), dan uraian
Bentuk Soal dan Contoh
1. Pilihan Ganda
a. Terdiri dari pokok soal dengan beberapa pilihan jawaban dan
terdapat satu jawaban yang benar.
b. Jumlah pilihan jawaban disesuaikan dengan jenjangnya
2. Pilihan Ganda Kompleks
a. Terdiri dari pokok soal dengan beberapa pernyataan;
b. Ketentuan jumlah pernyataan:
Contoh:
Penskoran
3. Menjodohkan
a. Terdiri dari 2 lajur. Lajur kiri untuk pernyataan yang akan
ditanyakan (premis) dan lajur kanan untuk jawaban (respon)
b. Jumlah respon harus lebih banyak dari jumlah pernyataan
(premis)
c. Ketentuan jumlah pernyataan:
Contoh:
Penskoran
4. Isian atau Jawaban Singkat
a. Menuntut peserta tes untuk memberikan jawaban
singkat
b. Jawaban dapat berupa frasa, kata, angka, atau simbol
c. Untuk soal isian, pokok soal dalam bentuk kalimat tidak
lengkap
d. Untuk jawaban singkat, pokok soal dalam bentuk kalimat
tanya

TENAGA KERJA
Berapa orang yang tergolong usia kerja yang tidak berada di dalam angkatan kerja?
(Tuliskan jumlah orangnya, bukan persentasenya).
……………………………………………………………………………......................................
5. Uraian
a. Menuntut peserta didik untuk mengingat dan
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan-gagasan
dalam bentuk uraian tertulis.
b. Jawaban peserta didik diskor sesuai dengan kompleksitas
jawaban
Mengembangkan
wacana (stimulus)
❑ Dapat menyusun sendiri atau mengutip dari sumber lain,
memenuhi kriteria tingkat keterbacaan yang baik dan
berkualitas, baik dari segi konten, bahasa, maupun penyajiannya
❑ Konteks: personal, sosial budaya, dan saintifik
❑ Wacana berbentuk teks, gambar, table, grafik, atau gabungan
(lebih baik gabungan)
❑ Mengandung unsur kebaruan (novelty)
❑ Topik, relevan dengan CP dan tujuan pembelajaran
Level Kognitif

❑ C1 Pengetahuan
❑ C2 Pemahaman
❑ C3 Penerapan
❑ C4 Menganalisis
❑ C5 Mengevaluasi
❑ C6 Mencipta
Karakteristik Level Kognitif

C-1 C-2 C-3


Kemampuan Kemampuan menggunakan
menghafal, menggantikan suatu informasi,
mengingat kata dengan kata lain konsep,
menjawab yang sama prosedur,
maknanya, prinsip, hukum,
pertanyaan. menuliskan kembali, teori yang
Karakteristik C1: menjawab sudah dipelajari
siapa, kapan, di pertanyaan yang untuk
mana, jawabannya tersurat memecahkan
sebutkan, dll. dalam stimulus. masalah rutin.
Karakteristik Level Kognitif
C-4 C-5 C-6
Mengurai suatu Kemampuan Membuat yang
menjadi bagian- menyimpulkan baru dari yang
bagian yang informasi sudah ada
spesifik, menjadi satu
berdasarkan suatu
mengelompokkan kesatuan utuh
informasi, kriteria, memprediksi, dan berbeda dari
membandingkan, hipotesa: pilih, telaah, komponen yang
keterhubungan kemungkinan, membentuknya:
antara satu setuju/tidak setuju, buat, bangun,
kelompok/informasi benar/salah rancang,
dengan berdasarkan bukti kembangkan,
kelompok/informasi pendukung, dll susun, rakit,
lainnya: kritisi, kaji, bentuk, dll.
cermati, dll.
Literasi
PISA (2018)
Literasi: kemampuan peserta didik untuk
memahami, menggunakan, merefleksi, dan
berinteraksi dengan teks tulis agar seseorang
mampu meraih tujuan pribadi, mengembangkan
pengetahuan dan potensinya, sehingga dia
mampu berpartisipasi sebagai warga
masyarakat
Proses memahami teks
Teks Fiksi Kompetensi

Kemampuan Menemukan Menafsirkan dan Mengevaluasi


Konten Informasi Mengintegrasikan dan Merefleksi
Literasi

Teks Non-fiksi

Konten Literasi
1. Teks fiksi: karya imajinatif yang mengangkat persoalan-persoalan kehidupan
manusia yang sudah dipadukan dengan imajinasi atau subjektivitas pengarang
untuk kepentingan hiburan.
2. Teks informasi atau teks nonfiksi: teks yang bertujuan menyampaikan informasi
faktual kepada pembaca, ditulis berdasarkan data-data faktual, peristiwa-
peristiwa, dan sesuatu yang lain yang benar-benar ada dan terjadi di dalam
kehidupan.
Learning Progression (Level)
❑ Urutan atau tahapan pembelajaran yang berkesinambungan
(continum)
❑ Adanya perbedaan konten, konteks, dan level kognitif
(kompetensi) yang diukur, perbedaan itu tergambar dari
kompleksitas teks (stimulus)
❑ Level:
1. Level 1 (kelas 1—2),
2. Level 2 (kelas 3—4)
3. Level 3 (kelas 5—6)
4. Level 4 (kelas 7—8)
5. Level 5 (kelas 9—10)
6. Level 6 (kelas 11—12)
Numerasi

Numerasi: kemampuan yang dimiliki oleh


seseorang dalam menggunakan
pengetahuan matematika yang dimilikinya
dalam menjelaskan kejadian, memecahkan
masalah, menalar, atau mengambil keputusan
dalam kehidupan sehari-hari.
Proses Berpikir, Penalaran Matematis
Bilangan
Kompetensi
Aljabar
Kemampuan Pemahaman Penerapan Penalaran
Numerasi Geometri

Data & ketidak pastian


Konten
Konten Numerasi
1. Bilangan: representasi, sifat urutan, dan operasi bilangan cacah, bulat, pecahan,
desimal, irasional, berpangkat dan notasi ilmiah.
2. Aljabar: persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan fungsi (termasuk pola
bilangan), serta rasio dan proporsi.
3. Geometri: bangun datar, volume, luas, dan kesebangunan, pengukuran panjang,
berat, waktu, volume dan debit, satuan luas, arah, sistem koordinat.
4. Data dan Ketidakpastian: data teknologi, perdagangan, ramalan cuaca, model
ekonomi, prediksi ilmiah, dan lain-lain.
Kompetensi dan Subkompetensi
Kompetensi dan Subkompetensi
Kompetensi dan Subkompetensi
Menyusun soal Literasi
dan Numerasi
❑ Menyusun kisi-kisi
❑ Kartu soal
❑ Analisis butir soal
Kisi-kisi Soal

Level
Konten
Konteks
Kompetensi
Subkompetensi
Rincian kompetensi
Bentuk Soal
Kartu Soal
Wacana/Stimulus

Pertanyaan

Penskoran
“Norana mitra manglewihana
waraguna mangruhur”
Tiada sahabat yang lebih utama dari ilmu pengetahuan

― Nitiśāstra II. 5

Anda mungkin juga menyukai