Dimensi Level 1 Indikator Level 1 Format Scale Label Level 1 (atribut sekolah)
Dimensi E:
Pengelolaan
sekolah yang
E.1 Partisipasi warga sekolah
Partisipatif,
Transparan,
dan Akuntabel
Pengelolaan
sekolah yang
E.1 Partisipasi warga sekolah
Partisipatif,
Transparan,
dan Akuntabel
Definisi Label Level 1 (atribut sekolah)
Siswa di sekolah menunjukkan tingkat literasi membaca yang cakap dan cukup banyak siswa berada pada
Sebagian besar siswa telah mencapai batas kompetensi minimum untuk literasi membaca namun perlu upaya mendorong leb
Sekitar 50% siswa telah mencapai batas kompetensi minimum untuk literasi membaca
Sebagian besar siswa belum mencapai batas kompetensi mininum untuk literasi membaca
Siswa di sekolah menunjukkan tingkat numerasi yang cakap dan cukup banyak siswa berada pada leve
Sebagian besar siswa telah mencapai batas kompetensi minimum untuk numerasi namun perlu upaya mendorong lebih ba
Sekitar 50% siswa telah mencapai batas kompetensi minimum untuk numerasi
Sebagian besar siswa belum mencapai batas kompetensi mininum untuk numerasi
siswa secara proaktif dan konsisten menerapkan nilai-nilai karakter pelajar pancasila yang berakhlak mulia, bergotong royong,
kritis serta berkebinekaan global dalam kehidupan sehari hari.
siswa terbiasa menerapkan nilai-nilai karakter pelajar pancasila yang berakhlak mulia, bergotong royong, mandiri, kreatif dan b
berkebinekaan global dalam kehidupan sehari hari.
siswa telah menyadari pentingnya nilai-nilai karakter pelajar pancasila yang berakhlak mulia, bergotong royong, mandiri, kreatif
berkebinekaan global, namun masih perlu dukungan untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
siswa belum memiliki kesadaran akan pentingnya nilai-nilai karakter pelajar pancasila yang berakhlak mulia, bergotong royong,
kritis serta berkebinekaan global.
Format Scale
Format Scale
Baik
Sedang
Kurang
Baik
Sedang
Kurang
Baik
Sedang
Kurang
Baik
Sedang
Kurang
Baik
Sedang
Kurang
Baik
Baik
Sedang
Kurang
Baik
Sedang
Kurang
Format Scale
Kurang
Sedang
Baik
Kurang
Sedang
Baik
Kurang
Sedang
Baik
Baik
Kurang
Sedang
Baik
Kurang
Kurang
Sedang
Baik
Baik
Format Scale
Kurang
Sedang
Baik
Cut-off level 1 (atribut
Label Level 1 (atribut siswa)
sekolah)
Maju
Berkembang
Merintis
Baik Daerah memiliki sebaran guru yang hampir merata
Kurang Daerah memiliki sebaran Tendik yang hampir kurang sesuai kebutuhan
Peserta didik mampu mengintegrasikan beberapa informasi lintas teks; mengevaluasi isi, kualitas, cara penulisan suatu teks, d
Peserta didik mampu membuat interpretasi dari informasi implisit yang ada dalam teks; mampu membuat simpulan dari hasil in
Peserta didik mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam teks serta membuat interpretasi sederha
Peserta didik belum mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam teks ataupun membuat interpretas
Peserta didik mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah kompleks serta nonrutin berdasarkan konsep matematika yang d
Peserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan matematika yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam.
Peserta didik memiliki keterampilan dasar matematika: komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung, konsep dasar terk
Peserta didik hanya memiliki pengetahuan matematika yang terbatas (penguasaan konsep yang parsial dan keterampilan kom
Cut-off level 1
Cut-off level 1
> 62.5%
25% - 62.5%
< 25%
PAUD 0,91
Dikdas 0,82
Dikmen 0,57
PAUD 0,7
Dikdas 0,76
Dikmen 0,49
PAUD 0,43
Dikdas 0,68
Dikmen 0,45
0,23
0,23
0,15
0,10
Cut-off level 1
<1,85
1,85-2,25
>2,25
<1,85
1,85-2,25
>2,25
<1,85
1,85-2,25
>2,25
>2,25
<1,85
>2,25
>2,25
<1,85
<1,85
1,85-2,25
>2,25
>2,25
Cut-off level 1
<1,85
1,85-2,25
>2,25
Cut-off level 1 Bobot Level 2
Level 2
(atribut siswa) ke Level 1
n/a A.1.1
n/a A.1.2
n/a A.1.3
n/a
A.1.4
n/a
A.1.5
n/a
n/a A.2.1
n/a A.2.2
n/a A.2.3
n/a A.2.4
n/a A.2.5
n/a A.2.6
n/a A.2.7
n/a A.3.1
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
A.3.2
A.3.3
A.3.4
A.3.5
A.3.6
A.3.7
A.3.8
A.3.9
Bobot level 2 ke
Cut-off level 1 level 1
Level 2
Bobot level 2 ke
Level 2 Indikator level 2
level 1
1.3 D.2.2
1.2 D.2.3
1 D.3.1
1 D.3.2
1 D.3.3
1 D.3.3
0.75 D.4.1
0.75 D.4.2
1.25 D.4.3
1.25 D.4.4
1.25 D.4.5
1.25 D.4.6
1.25 D.4.6
1 D.6.1
1 D.6.2
1 D.6.2
1 D.6.3
1 D.6.4
1 D.6.5
1 D.6.6
1 D.6.7
Bobot level 2 ke
Level 2 Indikator level 2
level 1
n/a
kompetensi menginterpretasi dan memahami isi teks
n/a
kompetensi mengevaluasi dan merefleksi isi teks
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
Sedang
Kurang
Gotong Royong Baik
Sedang
Kurang
Kreativitas Baik
Sedang
Kurang
Nalar Kritis Baik
Sedang
Kurang
Kebinekaan Global Baik
Sedang
Kurang
Kemandirian Baik
Sedang
Kurang
Indeks Perundungan
Baik Maju
Sedang Berkembang
Kurang Merintis
Baik Maju
Sedang Berkembang
Kurang Merintis
Baik Maju
Sedang Berkembang
Kurang Merintis
Baik Maju
Sedang Berkembang
Kurang Merintis
Indikator level 2 Format Scale
Kurang
Kurang
Sedang
Manajemen kelas
Baik
Baik
Kurang
Sedang
Dukungan afektif
Sedang
Dukungan afektif
Baik
Kurang
Sedang
Sedang
Aktivasi kognitif
Baik
Kurang
Pembelajaran praktik vs teori Sedang
Baik
Kurang
Belajar tentang pembelajaran Sedang
Baik
Kurang
Refleksi atas praktik mengajar Sedang
Baik
Kurang
Penerapan praktik inovatif Sedang
Baik
Kurang
Visi-misi sekolah Sedang
Baik
Kurang
Pengelolaan kurikulum sekolah Sedang
Baik
Kurang
Dukungan untuk refleksi guru
Dukungan untuk refleksi guru Sedang
Baik
Kurang
Baik
Kurang
Sedang
Baik
Kurang
Sedang
Perundungan
Baik
Kurang
Sedang
Hukuman fisik
Baik
Kurang
Kurang
Sedang
Kekerasan seksual
Baik
Kurang
Sedang
Narkoba
Sedang
Narkoba
Baik
Kurang
Baik
Kurang
Sedang
Sikap Inklusif
Sedang
Sikap Inklusif
Baik
Kurang
Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya
Sedang
Baik
Kurang
Baik
Kurang
Sedang
Komitmen kebangsaan
Baik
Kurang
Kurang
Sedang
Layanan disabilitas
Baik
Kurang
Sedang
Layanan sekolah untuk murid cerdas dan bakat
istimewa
Baik
Kurang Restriktif
Sedang Selektif
Baik Inklusif
Kurang Restriktif
Sedang Selektif
Baik Inklusif
Label level 2
Kompetensi mengetahui L1
Kompetensi menerapkan L2
Kompetensi menalar L3
Label level 2
Definisi label level 2
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
Label level 2
Disorientasi
Disorientasi
Menerapkan
Membudaya
Membudaya
Pasif
Responsif
Responsif
Konstruktif
Pasif
Responsif
Responsif
Konstruktif
Teoritis
Terbatas
Terpadu
Pasif
Aktif
Membudaya
Pasif
Aktif
Membudaya
Pasif
Aktif
Membudaya
Simbolis
Terarah
Terealisasi
Disorientasi
Berorientasi
Berdampak
Terbatas
Tersedia
Terstruktur
Perlu Dikembangkan
Berkembang
Maju
Merintis
Berkembang
Maju
Rawan
Waspada
Aman
Rawan
Waspada
Aman
Rawan
Rawan
Waspada
Aman
Rawan
Waspada
Waspada
Aman
Perlu peningkatan
Merintis
Merintis
Membudaya
Perlu peningkatan
Merintis
Merintis
Membudaya
Perlu peningkatan
Merintis
Mendukung
Perlu peningkatan
Merintis
Membudaya
Perlu peningkatan
Merintis
Membudaya
Perlu peningkatan
Perlu peningkatan
Berkembang
Akomodatif
Perlu peningkatan
Berkembang
Akomodatif
Kemampuan peserta didik dalam memahami, menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi teks informasional (non-fiksi)
Kemampuan peserta didik dalam memahami, menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi teks fiksi/sastra
Kemampuan peserta didik menemukan, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan suatu ide atau informasi eksplisit dalam teks fik
Kemampuan peserta didik dalam membandingkan dan mengontraskan ide atau informasi dalam atau antarteks, membuat kesi
Kemampuan peserta didik dalam menganalisis, memprediksi, dan menilai konten, bahasa, dan unsur-unsur dalam teks fiksi ma
Kemampuan peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika pada konten bilangan u
Kemampuan peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika pada konten geometri u
Kemampuan peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika pada konten aljabar un
Kemampuan peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika pada konten data dan k
Kemampuan peserta didik memahami fakta, proses, konsep, dan prosedur pada seluruh konten domain
Kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang fakta-fakta, relasi, proses, konsep, prosedur, d
Kemampuan peserta didik menganalisis data dan informasi, membuat kesimpulan, dan memperluas pemahaman dalam situas
siswa menyadari pentingnya berakhlak baik pada sesama manusia, alam, dan negara, namun belum sepenuhnya diterapkan d
siswa memiliki kesadaran akan pentingnya berakhlak baik pada sesama manusia, alam, dan negara, serta sudah menerapkann
siswa secara proaktif dan konsisten telah menerapkan perilaku yang menunjukkan berakhlak baik pada sesama manusia, alam
siswa telah mengimplementasikan dan menggerakkan aktivitas terkait kegiatan yang bertujuan memperbaiki kondisi lingkungan
siswa memiliki kesediaan dan kemauan berkontribusi dalam kegiatan yang bertujuan memperbaiki kondisi lingkungan fisik dan
siswa menyadari pentingnya kontribusi dalam kegiatan yang bertujuan memperbaiki kondisi lingkungan fisik dan sosial, namun
siswa telah mengimplementasikan dan menggerakkan aktivitas terkait kegiatan yang menghasilkan pemikiran, gagasan, serta
siswa memiliki kesenangan dan pengalaman untuk menghasilkan pemikiran, gagasan, serta karya yang baru dan berbeda, ser
siswa memiliki kesenangan dan pengalaman untuk menghasilkan pemikiran, gagasan, serta karya yang baru dan berbeda, nam
siswa secara rutin dan konsisten telah menelusuri, menganalisis, dan mengevaluasi informasi, serta bertanggung jawab terhad
siswa terbiasa untuk menelusuri, menganalisis, dan mengevaluasi informasi, serta bertanggung jawab terhadap keputusan yan
siswa menyadari pentingnya menelusuri, menganalisis, dan mengevaluasi informasi, serta bertanggung jawab terhadap keput
siswa secara rutin dan konsisten menunjukkan ketertarikan terhadap keragaman di berbagai negara serta peduli terhadap isu-i
siswa memiliki ketertarikan terhadap keragaman di berbagai negara serta memiliki kepedulian terhadap isu-isu global, dan sud
siswa menyadari adanya ketertarikan terhadap keragaman di berbagai negara serta pentingnya kepedulian terhadap isu-isu glo
siswa secara rutin dan konsisten mampu mengelola pikiran, perasaan, dan tindakan untuk mencapai tujuan belajar.
siswa terbiasa mengelola pikiran, perasaan, dan tindakan untuk mencapai tujuan belajar dalam kehidupan sehari-hari.
siswa menyadari pentingnya mengelola pikiran, perasaan, dan tindakan untuk mencapai tujuan belajar, namun belum sepenuh
D
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
Suasana kelas belum kondusif untuk melangsungkan pembelajaran dan hanya sebagian kecil guru yang berupaya aktif untuk m
Suasana kelas belum kondusif untuk melangsungkan pembelajaran dan hanya sebagian kecil guru yang berupaya aktif untuk m
Sebagian kelas suasananya kondusif untuk melangsungkan pembelajaran dan sejumlah guru berupaya aktif untuk melibatkan
Seluruh kelas suasananya kondusif untuk melangsungkan pembelajaran dan guru berupaya aktif untuk melibatkan peserta did
Seluruh kelas suasananya kondusif untuk melangsungkan pembelajaran dan guru berupaya aktif untuk melibatkan peserta did
Dukungan afektif berupa perhatian, kepedulian dan umpan balik untuk meningkatkan ekspektasi akademik, diberikan oleh guru
Dukungan afektif berupa perhatian, kepedulian dan umpan balik untuk meningkatkan ekspektasi akademik, diberikan guru sesu
Dukungan afektif berupa perhatian, kepedulian dan umpan balik untuk meningkatkan ekspektasi akademik, diberikan guru sesu
Dukungan afektif berupa perhatian, kepedulian dan umpan balik untuk meningkatkan ekspektasi akademik secara konstruktif te
Aktivasi kognitif dalam proses pembelajaran berupa menciptakan iklim pembelajaran terbuka dengan memberikan instruksi, pa
Aktivasi kognitif dalam proses pembelajaran berupa menciptakan iklim pembelajaran terbuka dengan memberikan instruksi, pa
Aktivasi kognitif dalam proses pembelajaran berupa menciptakan iklim pembelajaran terbuka dengan memberikan instruksi, pa
Aktivasi kognitif dalam proses pembelajaran berupa menciptakan iklim pembelajaran terbuka dengan memberikan instruksi, pa
Pembelajaran masih teoritis, sarana dan prasarana yang terstandar belum mendukung, serta pelibatan dunia kerja belum dilak
Pembelajaran sudah setara antara teori dan praktik, sarana dan prasarana yang terstandar mulai mendukung, serta pelibatan d
Pembelajaran sudah terintegrasi antara praktik dan teori, sarana dan prasarana yang standar sudah mendukung, serta selalu m
Guru pasif mencari referensi pengajaran melalui buku, seminar, diskusi, praktik baik guru lain, dll untuk meningkatkan kualitas
Guru belum secara intensif mencari referensi pengajaran melalui buku, seminar, diskusi, praktik baik guru lain, dll untuk mening
Guru sudah aktif mencari referensi pengajaran melalui buku, seminar, diskusi, praktik baik guru lain, dll untuk meningkatkan ku
Proses refleksi dilakukan hanya ketika menghadapi permasalahan dalam proses pembelajaran. Peningkatan kualitas melalui p
Proses refleksi untuk peningkatan kualitas yang dilakukan, tidak terbatas ketika terjadi permasalahan, namun, belum dilakukan
Proses refleksi telah secara rutin dan konsisten, ditindaklanjuti dengan pencarian sumber belajar baik dari buku, diskusi, prakte
Guru pasif mencari cara, sumber, dan strategi pengajaran baru dalam rangka melakukan inovasi pembelajaran untuk meningka
Guru mulai aktif mencari cara, sumber, dan strategi pengajaran baru dalam rangka melakukan inovasi pembelajaran untuk men
Guru terbiasa mencari cara, sumber, dan strategi pengajaran baru dalam rangka melakukan inovasi pembelajaran untuk menin
Visi-misi sekolah tidak menjadi acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja sekolah serta tidak dikomu
Visi-misi sekolah menjadi acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja sekolah serta dikomunikasikan
Visi-misi sekolah menjadi acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan program kerja sekolah serta dikomunikasikan kepada w
Perencanaan pembelajaran, praktik pembelajaran, dan praktik asesmen di satuan pendidikan belum berorientasi pada peningk
Perencanaan pembelajaran, praktik pembelajaran, dan praktik asesmen di satuan pendidikan berorientasi pada peningkatan h
Perencanaan pembelajaran, praktik pembelajaran, dan praktik asesmen di satuan pendidikan sudah berorientasi pada peningk
Sekolah belum memiliki program, sistem insentif, dan sumber daya yang mendukung guru untuk melakukan refleksi dan perba
Sekolah sudah memiliki program, sistem insentif, dan sumber daya yang mulai mendukung guru untuk melakukan refleksi dan
Sekolah sudah memiliki program, sistem insentif, dan sumber daya yang telah mendukung guru untuk melakukan refleksi dan p
Peserta didik belum merasa aman dan nyaman ketika berada di lingkungan satuan pendidikan
Peserta didik merasa aman dan nyaman ketika berada di lingkungan sekolah pada situasi-situasi tertentu saja
Peserta didik merasa aman, nyaman, dan sejahtera ketika berada di lingkungan sekolah
Guru belum merasa menjadi bagian dari satuan pendidikan sehingga mereka seringkali mengerjakan hal lain di luar tugas men
Guru masih belum sepenuhnya merasa sebagai bagian dari satuan pendidikan sehingga antusiasme mereka dalam mempersi
Guru merasa menjadi bagian tak terpisahkan dari satuan pendidikan sehingga mereka selalu antusias dalam mempersiapkan p
Di satuan pendidikan kasus perundungan sering terjadi karena kepala sekolah dan guru masih menilai perundungan sebagai h
Di satuan pendidikan masih terjadi kasus perundungan meskipun kepala sekolah dan guru sudah mengenal konsepsi dan cuku
perundungan pada peserta didik.
Satuan pendidikan aman dari kasus perundungan. Kepala sekolah dan guru telah memiliki konsepsi yang tepat dan yakin deng
Di satuan pendidikan kasus hukuman fisik sering terjadi karena kepala sekolah dan guru masih menilai hukuman fisik sebagai
Di satuan pendidikan masih terjadi kasus hukuman fisik meskipun kepala sekolah dan guru sudah mengenal konsepsi dan cuk
hukuman fisik pada peserta didik.
Satuan pendidikan aman dari kasus hukuman fisik. Kepala sekolah dan guru telah memiliki konsepsi yang tepat dan yakin den
Di satuan pendidikan masih terjadi pelecehan seksual. Kepala sekolah dan guru masih perlu memahami konsep, definisi dan b
pencegahan dan penanganan kasus pelecehan seksual.
Di satuan pendidikan masih terjadi pelecehan seksual. Kepala sekolah dan guru masih perlu memahami konsep, definisi dan b
pencegahan dan penanganan kasus pelecehan seksual.
Di satuan pendidikan jarang terjadi kasus pelecehan seksual. Kepala sekolah dan guru sudah memahami konsep, definisi dan
seksual.
Satuan pendidikan aman dari kasus pelecehan seksual. Kepala sekolah dan guru sudah memahami dan meyakini konsep, def
Di satuan pendidikan kasus terkait penyalahgunaan narkoba sering terjadi karena kepala sekolah dan guru belum memahami p
penyalahgunaan narkoba pada peserta didik.
Di satuan pendidikan masih terjadi kasus terkait penyalahgunaan narkoba karena kepala sekolah dan guru hanya memahami p
penyalahgunaan pada peserta didik.
Di satuan pendidikan masih terjadi kasus terkait penyalahgunaan narkoba karena kepala sekolah dan guru hanya memahami p
penyalahgunaan pada peserta didik.
Satuan pendidikan aman dari kasus penyalahgunaan narkoba.Kepala sekolah dan guru memahami pengertian narkoba dan co
Satuan pendidikan tidak mau menerima dan menghargai keragaman agama/kepercayaan dan budaya di sekolah
Satuan pendidikan mengakui adanya keragaman agama/kepercayaan dan budaya, tetapi tidak sepenuhnya menerima keragam
Satuan pendidikan mengakui adanya keragaman agama/kepercayaan dan budaya, tetapi tidak sepenuhnya menerima keragam
Satuan pendidikan mengakui, menghargai, menerima, mendukung dan merawat keragaman agama/kepercayaan dan budaya
Satuan pendidikan hanya mendukung dan mengakomodir peserta didik tertentu untuk mendapatkan pengalaman belajar yang
Satuan pendidikan mendukung dan mengakomodir sebagian peserta didik untuk mendapatkan pengalaman belajar yang berku
Satuan pendidikan mendukung dan mengakomodir sebagian peserta didik untuk mendapatkan pengalaman belajar yang berku
Satuan pendidikan mendukung dan mengakomodir semua peserta didik untuk mendapatkan pengalaman belajar yang berkual
Satuan pendidikan belum mendukung kesetaraan hak-hak sipil antara kelompok agama/kepercayaan dan kelompok budaya. M
dan budaya mayoritas.
Satuan pendidikan mendukung kesetaraan hak-hak sipil antara kelompok agama/kepercayaan dan budaya mayoritas dan mino
Satuan pendidikan secara aktif mensosialisasikan dan menyuarakan dukungan pentingnya mewujudkan kesetaraan hak-hak s
Satuan Pendidikan belum mendukung kesetaraan hak-hak sipil antar kelompok gender, dimana keduanya cenderung melihat p
Satuan Pendidikan mendukung kesetaraan hak-hak sipil antar kelompok gender. Dukungan tersebut seringkali didasari oleh al
Satuan Pendidikan secara aktif mensosialisasikan dan menyuarakan dukungan akan pentingnya mewujudkan kesetaraan hak-
Satuan Pendidikan belum memiliki kepedulian terhadap lemahnya komitmen kebangsaan di sekolah
Satuan Pendidikan mengetahui lemahnya komitmen kebangsaan dan menindak tegas terhadap pelanggaran tersebut dengan
Satuan Pendidikan mengetahui lemahnya komitmen kebangsaan dan menindak pelanggaran tersebut dengan cara-cara yang
Satuan pendidikan membutuhkan pengetahuan, sikap yang tepat, dan kemampuan untuk melaksanakan praktik pembelajaran
Satuan pendidikan membutuhkan pengetahuan, sikap yang tepat, dan kemampuan untuk melaksanakan praktik pembelajaran
Satuan pendidikan mulai memiliki pengetahuan, sikap yang tepat, dan kemampuan untuk melaksanakan praktik pembelajaran
Satuan pendidikan sudah memiliki pengetahuan, sikap yang tepat, dan kemampuan untuk melaksanakan praktik pembelajaran
Satuan pendidikan membutuhkan pengetahuan, sikap yang tepat, dan kemampuan untuk melaksanakan praktik pembelajaran
Satuan pendidikan mulai memiliki pengetahuan, sikap yang tepat, dan kemampuan untuk melaksanakan praktik pembelajaran
Satuan pendidikan sudah memiliki pengetahuan, sikap yang tepat, dan kemampuan untuk melaksanakan praktik pembelajaran
Formula level
Cut-off level 2
terbawah
n/a n/a
Formula level
Cut-off level 2
terbawah
Bobot level 2 ke
Formula level terbawah
level 1
30%
30%
30%
10%
TDI Kabupaten :(TDI SMP*jmlsmp+TDI SD*jmlSD+TDI TK*jmlTK)/(jmlsmp+jmlSD+jmlTK)
<1,85
<1,85
1,85-2,25
n/a
>2,25
>2,25
<1,85
1,85-2,25
n/a
1,85-2,25
n/a
>2,25
<1,85
1,85-2,25
1,85-2,25
n/a
>2,25
<1,85
1,85-2,25
>2,25
< 47
47 - 53
> 32
< 49.50
49.50 - 56.50
> 56.50
> 53
53- 59
> 59
< 50
50 - 60
> 60
< 49
49 - 54
> 54
< 48
48 - 50
> 50
<1,85
1,85-2,25
>2,25
<1,85
1,85-2,25
>2,25
<1,85
1,85-2,25
>2,25
<1,85
1,85-2,25
>2,25
<1,85
<1,85
1,85-2,25
>2,25
<1,85
>2,25
>2,25
1,85-2,25
<1,85
1,85-2,25
1,85-2,25
>2,25
<1,85
1,85-2,25
1,85-2,25
>2,25
<1,85
1,85-2,25
>2,25
<1,85
1,85-2,25
>2,25
<1,85
1,85-2,25
>2,25
<1,85
<1,85
1,85-2,25
>2,25
<1,85
1,85-2,25
>2,25
Bobot level 3 ke
Formula level terbawah
level 2
Bobot level 3 ke
Level 3 Indikator level 3 Format Scale
level 2
sedang
kurang
sedang
kurang
kurang
sedang
kurang
sedang
kurang
0.75 A.3.1.6 Perasaan terkoneksi dan baik
menjadi bagian dari alam
sedang
kurang
kurang
kurang
sedang
kurang
sedang
kurang
A.3.1.10
0.6 A.3.2.1 Kepedulian pada isu-isu baik
sosial dan lingkungan
sedang
kurang
1.2 A.3.2.2 Partisipasi dalam aktivitas baik
sosial
sedang
kurang
kurang
A.3.2.3
0.9 A.3.3.1 Senang berpikir berbeda baik
sedang
kurang
sedang
kurang
kurang
sedang
kurang
0.9 A.3.4.2 Analisis dan evaluasi baik
informasi
sedang
kurang
sedang
kurang
sedang
kurang
1.2 A.3.5.2 Kepedulian pada isu-isu baik
global
sedang
kurang
kurang
sedang
kurang
Bobot level 3 ke
Level 3 Indikator level 3 Format Scale
level 2
Level 2 Indikator level 2 Format Scale Label level 2
n/a
Baik Maju
C.4.1 Pelatihan pengetahuan bidang studi Sedang Berkembang
Kurang Merintis
Baik Maju
C.4.2 Pelatihan penguatan pedagogi Sedang Berkembang
Kurang Merintis
Baik Maju
C.4.3 Pelatihan penguatan manajerial Sedang Berkembang
Kurang Merintis
Baik Maju
C.4.4 Pelatihan lain Sedang Berkembang
Kurang Merintis
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
Bobot level 3 ke
Level 3 Indikator level 3 Format Scale
level 2
Kurang
Kurang
Baik
Kurang
Sedang
0.75 D.1.1.3 Disiplin positif menurut guru
Baik
Kurang
Sedang
2.25 D.1.1.4 Disiplin positif menurut siswa
Baik
Kurang
Sedang
0.5 Ekspektasi akademik menurut
D.1.2.1
guru
Baik
Kurang
Baik
Kurang
Sedang
0.4 Perhatian dan kepedulian
D.1.2.3
guru menurut guru
Baik
Kurang
Sedang
1.2 Perhatian dan kepedulian
D.1.2.4
guru menurut siswa
Baik
Kurang
Sedang
Baik
Kurang
Sedang
Baik
Kurang
Baik
Kurang
Sedang
1.2 Instruksi yang adaptif
D.1.3.2
menurut siswa
Baik
Kurang
Baik
Kurang
Sedang
1.05 D.1.3.4 Panduan guru menurut siswa
Baik
Kurang
Baik
Kurang
Sedang
Baik
Kurang
Sedang
1.15 D.1.3.7 Pembelajaran literasi
Baik
Kurang
Sedang
1.15 D.1.3.8 Pembelajaran numerasi
Baik
Kurang
Baik
Kurang
Kurang
Baik
Kurang
Baik
Kurang
Sedang
Baik
0.75
Kurang
Baik
1.25
Kurang
Sedang
Perasaan terhubung dengan
D.4.2.1
sekolah
Baik
0.8
Kurang
Sedang
Baik
1.2
Kurang
Baik
1.5
Kurang
0.75
D.4.3.2 Konsepsi perundungan guru
Baik
0.75
Kurang
Sedang
D.4.3.3 Efikasi diri perundungan
0.75
Baik
0.75
Kurang
Sedang
Program dan kebijakan
D.4.3.4
sekolah tentang perundungan
Baik
Baik
1.25
Kurang
Sedang
D.4.4.2 Konsepsi hukuman fisik
Baik
0.75
Kurang
Baik
Kurang
Pengalaman/pengetahuan
D.4.5.1
kekerasan seksual siswa Sedang
Baik
1.5
Kurang
Sedang
D.4.5.2 Konsepsi kekerasan seksual
Baik
0.75
Kurang
Baik
1
Kurang
Sedang
Baik
0.75
Kurang
Baik
Baik
1.25
Kurang
Baik
0.75
Kurang
Kurang
Sedang
Toleransi agama pimpinan
D.6.1.1
sekolah dan guru
Baik
1
Kurang
Sedang
Toleransi budaya pimpinan
D.6.1.2
sekolah dan guru
Baik
Kurang
Baik
1
Kurang
Baik
1
Kurang
Sedang
Baik
Kurang
Baik
1
Kurang
Baik
1
Kurang
Sedang
Komitmen kebangsaan
D.6.5.1
pimpinan sekolah dan guru
Baik
Kurang
Pengetahuan tentang
D.6.6.1
disabilitas
Pengetahuan tentang Sedang
D.6.6.1
disabilitas
Baik
0.7
Kurang
Baik
1.3
Kurang
Baik
Kurang
0.7
Kurang
Baik
1.3
Kurang
Baik
Menyadari siswa
mengetahui
adanya
hubungan
manusia dengan
alam dan
memiliki
perasaan
terhubung
dengan alam
namun belum
menunjukkan
empati.
Definisi label
Label level 3
level 3
Definisi label level
Cut-off level 2
2
> 62.5%
25% - 62.5%
< 25%
< 67.5%
35% - 67.5%
< 35%
> 30%
10% - 30%
< 10%
> 45%
15% - 45%
< 15%
Definisi label
Label level 3
level 3
Guru di satuan
pendidikan
memberikan
arahan secara
terus menerus
agar peserta
didik mengikuti
pembelajaran
Disorientasi dengan tertib.
Guru di satuan
pendidikan
sesekali
memberikan
arahan agar
peserta didik
mengikuti
pembelajaran
Kondusif dengan tertib.
Guru
memfasilitasi
peserta didik
mengelola kelas
Mandiri secara mandiri
Peserta didik
memerlukan
arahan secara
terus menerus
agar dapat
mengikuti
pembelajaran
Disorientasi dengan tertib
Peserta didik
sesekali
mendapatkan
arahan dari guru
untuk mengikuti
pembelajaran
Kondusif dengan tertib
Peserta didik
dapat mengelola
kelas secara
Mandiri mandiri
Guru belum
sepenuhnya
menerapkan
prinsip disiplin
Merintis positif
Guru sudah
menerapkan
prinsip disiplin
positif, tetapi
belum
melibatkan
Menerapkan Peserta didik
Guru secara
konsisten
melibatkan
peserta didik
dalam
menerapkan
prinsip disiplin
Membudaya positif
Peserta didik
merasa guru
belum
sepenuhnya
menerapkan
prinsip disiplin
Merintis positif
Peserta didik
merasa guru
sudah
menerapkan
prinsip disiplin
positif, tetapi
belum
melibatkan
Menerapkan Peserta didik
Peserta didik
merasa guru
sudah konsisten
dan melibatkan
Peserta didik
dalam
menerapkan
prinsip disiplin
Membudaya positif
Meragukan
kemampuan
peserta didik
tertentu untuk
mencapai
prestasi
Pesimis akademik
Mempercayai
bahwa semua
peserta didik
dapat belajar dan
berprestasi
Optimis secara akademik
Menyampaikan
secara konsisten
kepada peserta
didik bahwa
semua orang
mampu
berprestasi
Antusias akademik
Peserta didik
merasa guru
meragukan
kemampuan
peserta didik
tertentu untuk
mencapai
prestasi
Pesimis akademik
Peserta didik
merasa guru
sudah
mempercayai
bahwa semua
peserta didik
dapat belajar dan
berprestasi
Optimis secara akademik
Peserta didik
merasa guru
sudah
menyampaikan
secara konsisten
kepada Peserta
didik bahwa
semua orang
mampu
berprestasi
Antusias akademik
Guru belum
mengenali
keperluan setiap
peserta didik
Apatis dalam belajar
Guru sudah
memberikan
perhatian pada
peserta didik
tetapi belum
memberikan
bantuan yang
diperlukan
semua Peserta
Perhatian didik.
Guru memiliki
inisiasi untuk
mengidentifikasi
dan tanggap
dalam merespon
keperluan belajar
Responsif Peserta didik
Peserta didik
merasa guru
belum mengenali
keperluan setiap
peserta didik
Apatis dalam belajar
Peserta didik
merasa guru
sudah
memberikan
perhatian pada
peserta didik
tetapi belum
memberikan
bantuan yang
diperlukan
semua Peserta
Perhatian didik.
Peserta didik
merasa guru
memiliki inisiasi
untuk
mengidentifikasi
dan tanggap
dalam merespon
keperluan belajar
Responsif Peserta didik
Guru
memberikan
umpan balik
yang tidak
Demotivasi membangun
Guru
menyampaikan
umpan balik
kepada peserta
didik, tetapi tidak
memotivasi
peserta didik
untuk
meningkatkan
Normatif kemampuannya
Guru
menyampaikan
umpan balik
kepada peserta
didik secara
positif sehingga
Peserta didik
memahami
kekeliruan dan
bersemangat
Konstruktif memperbaikinya
Peserta didik
merasa guru
memberikan
umpan balik
yang tidak
Demotivasi membangun
Peserta didik
merasa guru
menyampaikan
umpan balik
kepada peserta
didik, tetapi tidak
memotivasi
peserta didik
untuk
meningkatkan
Normatif kemampuannya
Peserta didik
merasa guru
sudah
menyampaikan
umpan balik
kepada peserta
didik secara
positif, sehingga
Peserta didik
memahami
kekeliruan dan
bersemangat
Konstruktif memperbaikinya
Guru melakukan
pengajaran
sebatas
mengacu pada
Tekstual kurikulum
Guru melakukan
penyesuaian
pengajaran
sesuai dengan
keperluan belajar
mayoritas
Modifikasi peserta didik
Guru
memberikan
pengajaran
adaptif sesuai
dengan
keperluan belajar
Adaptif tiap Peserta didik
Peserta didik
merasa guru
telah melakukan
pengajaran
sebatas
mengacu pada
Tekstual kurikulum
Peserta didik
merasa guru
telah
penyesuaian
pengajaran
sesuai dengan
keperluan belajar
mayoritas
Modifikasi Peserta didik
Peserta didik
merasa guru
telah
memberikan
pengajaran
terdiferensiasi
sesuai dengan
kePerluan belajar
Adaptif tiap Peserta didik
Guru melakukan
pengajaran
Mendikte secara satu arah
Guru meminta
pendapat kepada
sebagian peserta
didik yang
diyakini oleh guru
dapat
Menguji menjawabnya
Guru membentuk
keaktifan kognitif
peserta didik
selama
pembelajaran di
Mengeksplorasi kelas
Peserta didik
merasa guru
telah melakukan
pengajaran
Mendikte secara satu arah
Peserta didik
merasa guru
hanya menunjuk
beberapa siswa
untuk dimintai
Menguji pendapat
Peserta didik
merasa guru
telah membentuk
keaktifan kognitif
peserta didik
selama
pembelajaran di
Mengeksplorasi kelas
Guru
memberikan
praktik
pengajaran
tanpa melibatkan
Pasif peserta didik
Guru
memberikan
praktik
pengajaran
dengan
melibatkan
peserta didik
Selektif secara homogen
Guru
memberikan
kesempatan
kolaborasi
kepada Peserta
didik yang
beragam,
sehingga muncul
aktivitas
pengajaran yang
Interaktif interaktif
Peserta didik
merasa guru
telah
memberikan
praktik
pengajaran
tanpa melibatkan
Pasif Peserta didik
Peserta didik
merasa guru
telah
memberikan
praktik
pengajaran
dengan
melibatkan
Peserta didik
Selektif secara homogen
Peserta didik
merasa guru
telah
memberikan
kesempatan
kolaborasi
kepada Peserta
didik yang
beragam,
sehingga muncul
aktivitas
pengajaran yang
Interaktif interaktif
Guru belum
mendorong
siswa untuk
melakukan
aktivitas-aktivitas
pembelajaran
yang
meningkatkan
Pasif literasi siswa
Guru sudah
memulai
mendorong
siswa untuk
melakukan
aktivitas-aktivitas
pembelajaran
yang
meningkatkan
Merintis literasi siswa
Guru sudah
terbiasa
mendorong
siswa untuk
melakukan
aktivitas-aktivitas
pembelajaran
yang
meningkatkan
Aktif literasi siswa
Guru belum
mendorong
siswa untuk
melakukan
aktivitas-aktivitas
pembelajaran
yang
meningkatkan
Pasif numerasi siswa
Guru sudah
memulai
mendorong
siswa untuk
melakukan
aktivitas-aktivitas
pembelajaran
yang
meningkatkan
Merintis numerasi siswa
Guru sudah
terbiasa
mendorong
siswa untuk
melakukan
aktivitas-aktivitas
pembelajaran
yang
meningkatkan
Aktif numerasi siswa
Guru
menyeragamkan
cara pandang
peserta didik
tentang isu sosial
Tertutup budaya
Guru
mempromosikan
keberagaman
pendapat
terbatas pada isu
sosial-budaya
Terbatas tertentu
Guru
mempromosikan
keberagaman
pendapat pada
semua isu sosial-
Terbuka budaya
Pembelajaran
masih teoritis,
sarana dan
prasarana yang
terstandar belum
mendukung,
serta pelibatan
dunia kerja
Teoritis belum dilakukan
Pembelajaran
sudah setara
antara teori dan
praktik, sarana
dan prasarana
yang terstandar
mulai
mendukung,
serta pelibatan
dunia kerja mulai
Terbatas dilakukan
Pembelajaran
sudah
terintegrasi
antara praktik
dan teori, sarana
dan prasarana
yang standar
sudah
mendukung,
serta selalu
melibatkan dunia
Terpadu kerja
Pembelajaran
masih teoritis,
sarana dan
prasarana yang
terstandar belum
mendukung,
serta pelibatan
dunia kerja
Teoritis belum dilakukan
Pembelajaran
sudah setara
antara teori dan
praktik, sarana
dan prasarana
yang terstandar
mulai
mendukung,
serta pelibatan
dunia kerja mulai
Terbatas dilakukan
Pembelajaran
sudah
terintegrasi
antara praktik
dan teori, sarana
dan prasarana
yang standar
sudah
mendukung,
serta selalu
melibatkan dunia
Terpadu kerja
Pembelajaran
masih teoritis,
sarana dan
prasarana yang
terstandar belum
mendukung,
serta pelibatan
dunia kerja
Teoritis belum dilakukan
Pembelajaran
sudah setara
antara teori dan
praktik, sarana
dan prasarana
yang terstandar
mulai
mendukung,
serta pelibatan
dunia kerja mulai
Terbatas dilakukan
Pembelajaran
sudah
terintegrasi
antara praktik
dan teori, sarana
dan prasarana
yang standar
sudah
mendukung,
serta selalu
melibatkan dunia
Terpadu kerja
Peserta didik
merasa tidak
aman ketika
menuju/pulang
dari di satuan
pendidikan dan
atau di satuan
Terancam pendidikan
Peserta didik
merasa aman di
satuan
pendidikan pada
situasi atau area
Waspada tertentu
Peserta didik
merasa aman
sejak berangkat
dari rumah
menuju di satuan
pendidikan, saat
berada di
lingkungan di
satuan
pendidikan,
hingga pulang
kembali ke
Aman rumah
Peserta didik
merasa nyaman
ketika berada di
lingkungan di
satuan
pendidikan
kecuali pada
Belum Nyaman situasi tertentu
Peserta didik
merasa nyaman
ketika berada di
lingkungan di
satuan
Nyaman pendidikan
Peserta didik
merasa nyaman
dan sejahtera
ketika berada di
lingkungan di
satuan
Sentosa pendidikan
Guru merasa
kesulitan berbaur
dengan
komunitas di
satuan
Terasingkan pendidikan
Guru merasa
menjadi bagian
dari komunitas di
satuan
pendidikan pada
momen-momen
Tergabung tertentu
Guru
sepenuhnya
merasa menjadi
bagian dari
komunitas di
satuan
pendidikan yang
Terikat tidak terpisahkan
Guru
mengerjakan hal
lain di luar tugas
mengajar pada
Pasif saat jam sekolah
Guru antusias
dalam
mempersiapkan
pembelajaran
pada waktu-
Situasional waktu tertentu
Guru antusias
dalam
mempersiapkan
pembelajaran
dan
menampilkan
seluruh
kemampuannya
dalam setiap
proses
pengajaran yang
dilakukan di
satuan
Totalitas pendidikan;
Frekuensi tinggi
dan harus
melakukan
intervensi
pencegahan dan
penanganan
perundungan di
satuan
Rawan pendidikan
Frekuensi
sedang tapi tetap
perlu melakukan
intervensi
pencegahan dan
penanganan
perundungan di
satuan
Waspada pendidikan
Tidak terjadi
perundungan di
satuan
pendidikan.
Meskipun tetap
perlu ada
pencegahan
perundungan di
satuan
Aman pendidikan
Kepala sekolah
dan guru menilai
perundungan di
satuan
pendidikan
adalah hal yang
Perlu penguatan wajar
Kepala sekolah
dan guru
mengenal
konsepsi
perundungan di
satuan
Cukup baik pendidikan
Kepala sekolah
dan guru sudah
memiliki
konsepsi yang
tepat mengenai
perundungan di
satuan
Baik pendidikan.
Guru belum
yakin dengan
pengetahuan
dan
kemampuannya,
sehingga perlu
mendapat
dukungan untuk
meningkatkan
pengetahuan
dan kemampuan
tentang
penanganan
Belum yakin perundungan.
Sekolah belum
memiliki program
dan kebijakan
tentang
pencegahan dan
penanganan
Perlu penguatan perundungan
Sekolah sudah
memiliki program
dan kebijakan
tentang
pencegahan dan
penanganan
perundungan
tetapi belum
dilaksanakan
Cukup baik secara konsisten
Sekolah memiliki
program dan
kebijakan yang
dilaksanakan
secara konsisten
tentang
pencegahan dan
penanganan
Baik perundungan
Semua siswa
melihat/mengeta
hui kekerasan
fisik yang terjadi
di satuan
Rawan pendidikan
Sebagian siswa
melihat/mengeta
hui kekerasan
fisik yang terjadi
di satuan
Waspada pendidikan
Siswa tidak
pernah
melihat/mengeta
hui kekerasan
fisik yang terjadi
di satuan
Aman pendidikan
Kepala sekolah
dan guru menilai
hukuman fisik di
satuan
pendidikan
adalah hal yang
Perlu penguatan wajar
Kepala sekolah
dan guru
membolehkan
hukuman fisik
dalam kondisi
Cukup baik tertentu
Kepala sekolah
dan guru
memiliki
konsepsi
hukuman fisik
dalam bentuk
apapun tidak
boleh dilakukan
di satuan
Baik pendidikan
Sekolah belum
memiliki program
dan kebijakan
sekolah yang
bertujuan
mencegah dan
menangani
hukuman fisik di
satuan
Perlu penguatan pendidikan
Sekolah sudah
cukup memiliki
program dan
kebijakan yang
bertujuan
mencegah dan
menangani
hukuman fisik di
satuan
Cukup Baik pendidikan
Sekolah sudah
cukup memiliki
program dan
kebijakan yang
dilaksanakan
secara konsisten
untuk mencegah
dan menangani
hukuman fisik di
satuan
Baik pendidikan
Sering terjadinya
pelecehan
seksual di satuan
Rawan pendidikan
Jarang
terjadinyapelece
han seksual di
satuan
Waspada pendidikan
Tidak ada
pelecehan
seksual di satuan
Aman pendidikan
Kepala sekolah
dan guru tidak
memahami
konsep
pelecehan
Perlu penguatan seksual
Kepala sekolah
dan guru
memahami
konsep
pelecehan
Cukup Baik seksual
Kepala sekolah
dan guru
memahami
konsep
pelecehan
seksual, cara
mencegah dan
Baik menanganinya
Kepala sekolah
dan guru tidak
memahami
definisi dan
bentuk-bentuk
pelecehan
Perlu penguatan seksual
Kepala sekolah
dan guru hanya
memahami
definisi
pelecehan
seksual, namun
tidak memahami
bentuk
pelecehan
Cukup Baik seksual
Kepala sekolah
dan guru
memahami
definisi dan
bentuk - bentuk
pelecehan
Baik seksual
Guru belum
yakin dengan
pengetahuan
dan
kemampuannya,
sehingga perlu
mendapat
dukungan untuk
meningkatkan
pengetahuan
dan kemampuan
tentang
pencegahan dan
penanganan
kasus pelecehan
seksual di satuan
Belum yakin pendidikan.
Guru sudah
yakin dengan
pengetahuan
dan
kemampuannya
dalam
menangani
kasus pelecehan
seksual di satuan
pendidikan, serta
mampu berbagi
pengetahuannya
kepada orang
Sudah yakin lain.
Sekolah belum
memiliki program
dan kebijakan
sekolah yang
bertujuan
mencegah dan
menangani
terjadinya
pelecehan
seksual di satuan
Perlu penguatan pendidikan
Sekolah sudah
memiliki program
dan kebijakan
yang bertujuan
mencegah dan
menangani
terjadinya
pelecehan
seksual di satuan
pendidikan,
namun belum
dilaksanakan
Cukup Baik secara konsisten.
Sekolah sudah
memiliki program
dan kebijakan
yang
dilaksanakan
secara konsisten
untuk mencegah
dan menangani
terjadinya
pelecehan
seksual di satuan
Baik pendidikan
Frekuensi tinggi
dan harus
melakukan
intervensi
pencegahan dan
penanganan
aktivitas yang
berkaitan dengan
narkoba di
satuan
Rawan pendidikan
Frekuensi
sedang tapi tetap
perlu melakukan
intervensi
pencegahan dan
penanganan
aktivitas yang
berkaitan dengan
narkoba di
satuan
Waspada pendidikan
Tidak ditemukan
aktivitas yang
berkaitan dengan
narkoba di
satuan
pendidikan.
Meskipun tetap
perlu ada
pencegahan
narkoba di
satuan
Aman pendidikan
Kepala sekolah
dan guru tidak
memahami
pengertian
narkoba dan
contoh
penyalahgunaan
Perlu penguatan narkoba.
Kepala sekolah
dan guru hanya
memahami
pengertian
narkoba, namun
tidak memahami
contoh
penyalahgunaan
Cukup Baik narkoba
Kepala sekolah
dan guru
memahami
pengertian
narkoba dan
contoh
penyalahgunaan
Baik narkoba.
Sekolah belum
memiliki program
dan kebijakan
sekolah yang
bertujuan
mencegah dan
menangani
aktivitas atau
kasus
penyalahgunaan
narkoba di
satuan
Perlu penguatan pendidikan
Sekolah sudah
memiliki program
dan kebijakan
yang bertujuan
mencegah dan
menangani
aktivitas atau
kasus
penyalahgunaan
narkoba di
satuan
pendidikan,
namun belum
dilaksanakan
Cukup Baik secara konsisten.
Sekolah sudah
memiliki program
dan kebijakan
yang
dilaksanakan
secara konsisten
untuk mencegah
dan menangani
aktivitas atau
kasus
penyalahgunaan
narkoba di
satuan
Baik pendidikan.
Kepala Sekolah
dan Guru tidak
mau menerima
dan menghargai
keragaman
agama/kepercay
aan dari pemeluk
agama yang
berbeda
Perlu peningkatan dengannya
Kepala Sekolah
dan Guru
mengakui
adanya
keragaman
agama/kepercay
aan di sekolah,
tetapi tidak
sepenuhnya
menerima
keragaman
Merintis tersebut
Kepala Sekolah
dan Guru
mengakui,
menghargai,
menerima,
mendukung, dan
merawat
keragaman
agama/kerpercay
aan dari pemeluk
agama yang
berbeda
Membudaya dengannya
Kepala Sekolah
dan Guru tidak
mau menerima
dan menghargai
keragaman
budaya dari guru
Perlu peningkatan lainnya
Kepala Sekolah
dan Guru
mengakui
adanya
keragaman
budaya lainnya,
tetapi tidak
sepenuhnya
menerima
keragaman
Merintis tersebut
Kepala Sekolah
dan Guru
mengakui,
menghargai,
menerima,
mendukung, dan
merawat
keragaman
Membudaya budaya lainnya
Siswa berpikir
bahwa hanya
peserta didik
yang berlatar
belakang tertentu
berhak
mendapatkan
pengalaman
belajar yang
Perlu peningkatan berkualitas
Siswa berpikir
bahwa sebagian
besar pihak
berhak
mendapatkan
pengalaman
belajar yang
Merintis berkualitas
Siswa berpikir
bahwa semua
pihak berhak
mendapatkan
pengalaman
belajar yang
Membudaya berkualitas
Siswa merasa
guru
menunjukkan
perilaku dimana
hanya siswa
yang berlatar
belakang tertentu
berhak
mendapatkan
pengalaman
belajar yang
Perlu peningkatan berkualitas
Siswa merasa
guru
menunjukkan
perilaku dimana
sebagian besar
siswa berhak
mendapatkan
pengalaman
belajar yang
Merintis berkualitas
Siswa merasa
guru
menunjukkan
perilaku dimana
semua siswa
berhak
mendapatkan
pengalaman
belajar yang
Membudaya berkualitas
Kepala sekolah
dan guru belum
mendukung
kesetaraan hak-
hak sipil antara
kelompok
agama/kepercay
aan dan
kelompok
budaya. Mereka
berpandangan
bahwa kelompok
minoritas
agama/kepercay
aan dan budaya
seharusnya
menyesuaikan
diri dengan
agama/kepercay
aan dan budaya
mayoritas.
Perlu peningkatan
Kepala Sekolah
dan Guru
mendukung
kesetaraan hak-
hak sipil antara
kelompok
agama/kepercay
aan mayoritas
dan minoritas
dari guru lainnya,
tetapi dukungan
seringkali
didasari oleh
alasan pragmatis
(misalnya: tidak
ingin
menyinggung
orang lain) dan
dilakukan secara
pasif dan bersifat
Merintis individual
Kepala Sekolah
dan Guru secara
aktif
mensosialisasika
n dan
menyuarakan
dukungan akan
pentingnya
mewujudkan
kesetaraan hak-
hak sipil antara
kelompok agama
mayoritas dan
minoritas dari
guru lainnya
dengan dasar
Membudaya prinsip keadilan
Kepala Sekolah
dan Guru tidak
mau mendukung
kesetaraan hak-
hak sipil antara
kelompok
budaya
mayoritas dan
minoritas dari
guru lainnya,
dimana Kepala
Sekolah dan
Guru cenderung
melihat kelompok
minoritas
seharusnya
menyesuaikan
budaya mereka
dengan budaya
Perlu peningkatan mayoritas
Kepala Sekolah
dan Guru
mendukung
kesetaraan hak-
hak sipil antara
kelompok
budaya
mayoritas dan
minoritas dari
guru lainnya,
tetapi dukungan
seringkali
didasari oleh
alasan pragmatis
(misalnya: tidak
ingin
menyinggung
orang lain) dan
dilakukan secara
pasif dan bersifat
Merintis individual
Kepala Sekolah
dan Guru secara
aktif
mensosialisasika
n dan
menyuarakan
dukungan akan
pentingnya
mewujudkan
kesetaraan hak-
hak sipil antara
kelompok
budaya
mayoritas dan
minoritas dari
guru lainnya
dengan dasar
Membudaya prinsip keadilan
Kepala Sekolah
dan Guru tidak
mau mendukung
kesetaraan hak-
hak sipil antar
kelompok
gender, dimana
keduanya
cenderung
melihat posisi
suatu kelompok
gender lebih
tinggi dari
kelompok gender
Perlu peningkatan lainnya
Kepala Sekolah
dan Guru
mendukung
kesetaraan hak-
hak sipil antar
kelompok
gender, tetapi
dukungan
seringkali
didasari oleh
alasan pragmatis
(misalnya: tidak
ingin
menyinggung
orang lain) dan
cenderung
bersikap pasif
Merintis dan individual
Kepala Sekolah
dan Guru secara
aktif
mensosialisasika
n dan
menyuarakan
dukungan akan
pentingnya
mewujudkan
kesetaraan hak-
hak sipil antar
kelompok gender
dengan dasar
Membudaya prinsip keadilan
Kepala Sekolah
dan Guru
cenderung tidak
perduli terhadap
bentuk-bentuk
tindakan
pengabaian
komitmen
kebangsaan
yang terjadi di
Perlu peningkatan sekolah
Kepala Sekolah
dan Guru
memiliki
pemahaman
terhadap bentuk-
bentuk tindakan
pengabaian
komitmen
kebangsaan,
tetapi tidak selalu
mengambil
tindakan tegas
terhadap
pelanggaran
Merintis tersebut
Kepala Sekolah
dan Guru
memiliki
pemahaman
terhadap bentuk-
bentuk tindakan
pengabaian
komitmen
kebangsaan dan
selalu mengambil
tindakan tegas
terhadap
pelanggaran
Membudaya tersebut
Kepala sekolah
dan guru
memiliki
pengetahuan
yang minimal
tentang
penanganan
Perlu peningkatan siswa disabilitas
Kepala sekolah
dan guru
memiliki
pengetahuan
yang cukup
tentang
penanganan
Cukup paham siswa disabilitas
Kepala sekolah
dan guru
memiliki
pengetahuan
yang sangat baik
tentang
penanganan
Paham siswa disabilitas
Kepala sekolah
dan guru belum
memiliki
kecenderungan
berperilaku yang
tepat dalam
proses
pembelajaran
untuk siswa
dengan
Perlu peningkatan disabilitas
Kepala sekolah
dan guru mulai
memiliki
kecenderungan
berperilaku yang
tepat dalam
proses
pembelajaran
untuk siswa
dengan
Merintis disabilitas
Kepala sekolah
dan guru
memiliki
kecenderungan
berperilaku yang
tepat dalam
proses
pembelajaran
untuk siswa
dengan
Membudaya disabilitas
Guru
menyamakan
cara pengajaran
dan
pembelajaran
untuk semua
siswa, baik siswa
disabilitas
maupun non-
Perlu peningkatan disabilitas;
Guru mulai
memperhatikan
dan mengubah
cara pengajaran
dan
pembelajaran
yang berbeda
untuk siswa
disabilitas dan
Merintis non-disabilitas
Guru selalu
memperhatikan
dan menerapkan
cara pengajaran
dan
pembelajaran
yang berbeda
untuk siswa
disabilitas dan
Menerapkan non-disabilitas
Kepala sekolah
dan guru
memiliki
pengetahuan
yang minimal
tentang
penanganan
siswa cerdas dan
berbakat
Perlu peningkatan istimewa
Kepala sekolah
dan guru
memiliki
pengetahuan
yang cukup
tentang
penanganan
siswa cerdas dan
berbakat
Cukup paham istimewa
Kepala sekolah
dan guru
memiliki
pengetahuan
yang sangat baik
tentang
penanganan
siswa cerdas dan
berbakat
Paham istimewa
Kepala sekolah
dan guru belum
memiliki
kecenderungan
berperilaku yang
tepat dalam
proses
pembelajaran
untuk siswa
cerdas dan
berbakat
Perlu peningkatan istimewa
Kepala sekolah
dan guru mulai
memiliki
kecenderungan
berperilaku yang
tepat dalam
proses
pembelajaran
untuk siswa
cerdas dan
berbakat
Merintis istimewa
Kepala sekolah
dan guru
memiliki
kecenderungan
berperilaku yang
tepat dalam
proses
pembelajaran
untuk siswa
cerdas dan
berbakat
Membudaya istimewa
Guru
menyamakan
cara pengajaran
dan
pembelajaran
untuk semua
siswa, termasuk
untuk siswa
cerdas dan
berbakat
Perlu peningkatan istimewa
Guru mulai
memperhatikan
dan mengubah
cara pengajaran
dan
pembelajaran
yang berbeda
untuk siswa
cerdas dan
berbakat
Merintis istimewa
Guru selalu
memperhatikan
dan menerapkan
cara pengajaran
dan
pembelajaran
yang berbeda
untuk siswa
cerdas dan
berbakat
Menerapkan istimewa
Definisi label
Cut-off level 3
level 3
Formula level
Cut-off level 3
terbawah
(>53.96)
(42.33-53.96)
(<42.33)
(>58.22)
(42.33 - 58.22)
(<43.70)
(>56.88)
(42.31 - 56.88)
(<42.31)
(>57.87)
(44.31 - 57.87)
(<44.31)
(>56.55)
(45.80 - 56.55)
(<45.80)
(>59.50)
(43.80 - 59.50)
(<43.80)
(>57.00)
(43.79 - 57.00)
(<43.79)
(>57.44)
(45,1 - 57.44)
(<45.1)
(>55)
(41.57 - 55)
(<41.57)
(>59.14)
(40.16 - 59.14)
(<40.16)
(>61)
(44.1 - 61)
(<44.1)
(>59)
(41.28 - 59)
(<41.28)
(>62.77)
(44.75 - 62.77)
(<44.75)
(>56)
(41.45 - 56)
(<41.45)
(>54.08)
(41.46 - 54.08)
(<41.46)
(>54.05)
(39.51- 54.05)
(<39.51)
(>56.44)
(44.15 - 56.44)
(<44.15)
(>57.35)
(39.58 - 57.35)
(<39.58)
(>52.77)
(44.52-52.77)
(<44.52)
(>58.04)
(43.75 - 58.04)
(<43.75)
(>58.25)
(43.51 - 58.25)
(<43.51)
(>55.70)
(43.11 - 55.70)
(<43.11)
(>58.21)
(42.38 - 58.21)
(<42.38)
Formula level
Cut-off level 3
terbawah
Formula level terbawah
TDI Kabupaten :(TDI SMP*jmlsmp+TDI SD*jmlSD+TDI TK*jmlTK)/(jmlsmp+jmlSD+jmlTK)
< 46.62
46.62 - 71.10
> 71.10
< 55.81
55.81 - 73.97
> 73.97
< 50.38
50.38 - 72.66
> 72.66
< 50.60
50.60 - 71.92
> 71.92
< 42.74
42.74 - 51.99
> 51.99
< 56.78
56.78 - 80.92
> 80.92
< 60.27
60.27 - 83.20
> 83.20
< 46.21
46.21 - 64.98
>64.98
< 52.27
52.27 - 78.08
> 78.08
< 60.53
60.53 - 83.31
> 83.31
< 47.06
47.06 - 62.58
> 62.58
< 58.54
58.54 - 85.98
> 85.98
< 50.44
50.44 - 67.18
> 67.18
< 51.37
51.37 - 68.66
> 68.66
< 50.63
50.63 - 67.60
> 67.60
< 61.08
61.08 - 95.09
> 95.09
<49.11
49.11-60.38
>60.38
<42.04
42.02-59.49
>59.49
< 39.80
39.80-54.69
>54.69
<39.97
39.97-51.36
>51.36
<42.28
42.28-55.82
>55.82
<41.20
41.20-62.30
>62.30
< 50.43
50.43 - 85.25
85.25
< 50.00
50.00 - 85.00
> 85.00
< 51.30
51.30 - 99.09
> 99.09
< 60.91
60.91 - 99.34
> 99.34
< 40.02
40.02 - 57.06
> 57.06
< 44.89
44.89 - 75.83
> 75.83
< 38.49
38.49 - 54.98
> 54.98
< 34.10
34.10 - 60.08
> 60.08
< 47.84
47.84 - 66.88
> 66.88
< 30.30
30.30 - 52.96
> 52.96
< 12.30
12.30 - 37.01
> 37.01
< 49.35
49.35 - 72.07
> 72.07
< 25.51
25.51 - 75.96
> 75.96
< 50.66
50.66 - 79.00
> 79.00
< 37.14
37.14 - 52.62
> 52.62
< 39.81
39.81 - 87.13
> 87.13
< 54.05
54.05 - 73.64
> 73.64
< 36.6
36.46 - 46.17
> 46.17
< 17.96
17.96 - 54.49
> 54.49
< 24.87
24.87 – 62.39
>62.39
< 27.49
27.49 – 59.53
> 59.53
< 47.23
47.23 – 63.10
> 63.10
< 50.52
50.52 - 59.97
> 59.97
< 51.55
51.55 - 72.78
> 72.78
< 37.83
37.83 - 62.85
> 62.85
< 36.37
36.37 - 55.71
> 55.71
< 11.89
11.89 - 54.35
> 54.35
< 48.80
48.80 – 78.90
> 78.90
< 46.35
46.35 – 72.95
> 72.95
< 42.69
42.69 – 76.71
> 76.71
< 42.99
42.99 – 76.32
> 76.32
< 33.92
33.92 – 51.02
> 51.02
<42.23
42.23-63.84
>63.84