Anda di halaman 1dari 15

Identifikasi (Memilah Masalah)

Hal yang Belum Baik


NO Kode
Nama Indikator
Indikator

Proporsi peserta didik dengan kemampuan


1 A.2 numerasi Dasar
Kompetensi pada domain Data dan
2 A.2.4 Ketidakpastian
3 A.2.6 Kompetensi menerapkan (L2)

4 A.3 Karakter

5 A.3.3 Kreativitas

6 A.3.4 Nalar Kritis

7 A.3.5 Kebinekaan global

8 A.3.6 Kemandirian

9 C.3 Pengalaman pelatihan GTK


Pengetahuan bidang studi (termasuk
10 C.3.1 magang untuk SMK)

11 C.3.3 Manajerial
12 C.5 Nilai uji kompetensi guru
13 C.5.1 Kompetensi pedagogik
14 C.5.2 Kompetensi profesional

15 C.8 Pemenuhan kebutuhan Guru

16 D.1 Kualitas pembelajaran


17 D.1.1 Manajemen kelas

18 D.1.3 Aktivasi kognitif

Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh


19 D.2 guru

20 D.2.1 Belajar tentang pembelajaran

21 D.2.2 Refleksi atas praktik mengajar

22 D.2.3 Penerapan praktik inovatif

23 D.3.1 Visi-misi sekolah

24 D.3.2 Pengelolaan kurikulum sekolah

25 D.4.1 Kesejahteraan psikologis murid

26 D.4.2 Kesejahteraan psikologis guru

27 D.6 Iklim Kesetaraan Gender

28 D.8.1 Toleransi agama dan budaya

Dukungan atas kesetaraan agama dan


29 D.8.3 budaya

30 D.10 Iklim Inklusivitas


31 D.10.1 Layanan disabilitas

Layanan sekolah untuk murid cerdas dan


32 D.10.2 bakat istimewa

33 E.1 Partisipasi warga sekolah

34 E.1.1 Partisipasi orang tua

35 E.1.2 Partisipasi murid


Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan
36 E.3 anggaran
Proporsi pembelanjaan dana BOS secara
37 E.3.1 daring
Identifikasi (Memilah Masalah)

Hal yang Belum Baik


Status Indikator
Definisi Capaian
(Prioritas 1/2)

P1

Nilai indikator ini belum memiliki capaian pengukuran. P1

Nilai indikator ini belum memiliki capaian pengukuran. P1

Peserta didik terbiasa menerapkan nilai-nilai karakter pelajar pancasila P1


yang berakhlak mulia, bergotong royong, mandiri, kreatif dan bernalar
kritis serta berkebinekaan global dalam kehidupan sehari hari.
Peserta didik memiliki kesenangan dan pengalaman untuk menghasilkan
pemikiran, gagasan, serta karya yang baru dan berbeda, serta sudah P1
diimplementasikan secara optimal.

Peserta didik terbiasa untuk menelusuri, menganalisis, dan mengevaluasi


P1
informasi, serta bertanggung jawab terhadap keputusan yang dibuat.

Peserta didik memiliki ketertarikan terhadap keragaman di berbagai negara


serta memiliki kepedulian terhadap isu-isu global, dan sudah diterapkan P1
dalam kehidupan sehari-hari.

Peserta didik terbiasa mengelola pikiran, perasaan, dan tindakan untuk


P2
mencapai tujuan belajar dalam kehidupan sehari-hari.

Satuan Pendidikan sedang merintis dalam keikutsertaan guru dalam


P2
pelatihan.
Satuan Pendidikan sedang merintis dalam keikutsertaan guru dalam
P2
pelatihan pengetahuan bidang studi.
Satuan Pendidikan berkembang dalam keikutsertaan guru dalam pelatihan
P2
penguatan manajerial.
Satuan Pendidikan dengan rata-rata nilai UKG cukup. P2
Satuan Pendidikan dengan rata-rata nilai UKG Pedadogik cukup. P2
Satuan Pendidikan dengan rata-rata nilai UKG Profesional cukup. P2

Satuan Pendidikan yang cukup mampu dalam melakukan pemenuhan guru. P2

Pembelajaran mengarah pada peningkatan kualitas yang ditunjukkan


dengan suasana kelas yang mulai kondusif dan adanya dukungan afektif P2
serta aktivasi kognitif dari guru.
Sebagian kelas suasananya kondusif untuk melangsungkan pembelajaran
dan sejumlah guru berupaya aktif untuk melibatkan peserta didik dalam P2
pengelolaan kelas.

Sebagian kelas suasananya kondusif untuk melangsungkan pembelajaran


dan sejumlah guru berupaya aktif untuk melibatkan peserta didik dalam P2
pengelolaan kelas.

Kegiatan pengembangan kualitas pembelajaran yang dilakukan belum


terstruktur. Guru belum konsisten melakukan refleksi pembelajaran, P2
mengeksplorasi referensi pengajaran baru, dan mencetuskan inovasi baru.

Guru belum secara intensif mencari referensi pengajaran melalui buku,


seminar, diskusi, praktik baik guru lain, dll untuk meningkatkan kualitas P2
pengajaran, namun masih perlu ditingkatkan intensitasnya.

Proses refleksi untuk peningkatan kualitas yang dilakukan, tidak terbatas


ketika terjadi permasalahan, namun, belum dilakukan secara rutin dan P2
konsisten.

Guru mulai aktif mencari cara, sumber, dan strategi pengajaran baru dalam
rangka melakukan inovasi pembelajaran untuk meningkatkan ketertarikan,
P2
keterlibatan, dan pemahaman peserta didik terhadap materi
pembelajaran.

Visi-misi sekolah menjadi acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan


evaluasi program kerja sekolah serta dikomunikasikan kepada warga P2
sekolah.

Perencanaan pembelajaran, praktik pembelajaran, dan praktik asesmen di


satuan pendidikan berorientasi pada peningkatan hasil belajar peserta P2
didik.
Peserta didik merasa aman dan nyaman ketika berada di lingkungan
sekolah pada situasi-situasi tertentu saja. P1
Guru masih belum sepenuhnya merasa sebagai bagian dari satuan
pendidikan sehingga mereka menikmati perannya sebagai seorang
pendidik hanya pada situasi tertentu saja. P1
Satuan pendidikan mendukung kesetaraan hak-hak sipil antar kelompok
gender. Dukungan tersebut seringkali didasari oleh alasan pragmatis dan
cenderung bersifat pasif.

Satuan pendidikan mengakui adanya keragaman agama/kepercayaan dan


budaya, tetapi tidak sepenuhnya menerima keragaman tersebut.
P1
Satuan pendidikan mendukung kesetaraan hak-hak sipil antara kelompok
agama/kepercayaan dan budaya mayoritas dan minoritas. Akan tetapi,
dukungan tersebut sering kali didasari alasan pragmatis dan cenderung
bersikap pasif.
P1
Satuan pendidikan mulai mengembangkan suasana proses pembelajaran
yang menyediakan layanan yang ramah bagi peserta didik dengan
disabilitas dan cerdas berbakat istimewa. P1
Satuan pendidikan mulai memiliki pengetahuan, sikap yang tepat, dan
kemampuan untuk melaksanakan praktik pembelajaran khusus bagi
peserta didik dengan disabilitas. P1
Satuan pendidikan membutuhkan pengetahuan, sikap yang tepat, dan
kemampuan untuk melaksanakan praktik pembelajaran khusus bagi
peserta didik dengan kecerdasan dan bakat istimewa. P1
Satuan pendidikan sangat terbatas melibatkan orang tua dan peserta didik
P2
dalam berbagai kegiatan di satuan pendidikan.
Satuan pendidikan masih sangat terbatas melibatkan orang tua dalam
P2
berbagai kegiatan di satuan pendidikan.
Satuan pendidikan melibatkan peserta didik dalam beberapa kegiatan di
satuan pendidikan khususnya berupa kegiatan akademik dan atau non- P2
akademik.
Satuan pendidikan memiliki proporsi pembelanjaan dana BOS secara
P2
daring yang rendah.
Satuan pendidikan memiliki proporsi pembelanjaan dana BOS secara
P2
daring yang rendah.
Keterangan Prioritas:
Indikator yang termasuk 5 Prioritas bagi
Prioritas 1 janjang Pendidikan Dasar dan Pendikan
Menengah (A.1; A.2; A.3; D.4; dan D.8)

Prioritas 2 Indikator lainnya yang tidak termasuk 5


Prioritas bagi jenjang DIKDASMEN
Hasil Kerja Penda
Nama Satuan Pendidikan :SMPN 1 KUSNA HULIR
NPSN : 30303612
Nama Perencana : DARWANTO, M.Pd
Jabatan : KETUA MKKS

Identifikasi Masalah Refleksi Akar Masalah


*) catatan: masukan level 1

D.8 Iklim Kebinekaan

D.8.1

D.8.3
untuk identifikasi masalah hanya diisi level 1 yang berwarna kuning dapat juga berwarn
hijau, JIKA level 2 warna merah dan kuning
Hasil Kerja Pendampingan Perencanaan Berbasis Data
:SMPN 1 KUSNA HULIR
: 30303612
: DARWANTO, M.Pd
: KETUA MKKS

Refleksi Akar Masalah Benahi


*) catatan: masukan level 2, satu akar masalah harus ada satu benahi
(ambil yang pas, sesuai. Amil yang sumber dana kecil dan berdampak
paling besar). Beberapa masalah dapat dilakukan dengan satu kegiatan
benahi)

Toleransi agama dan budaya (Satuan pendidikan mengakui adanya


keragaman agama/kepercayaan dan budaya, tetapi tidak sepenuhnya
menerima keragaman tersebut.)

Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya (Satuan pendidikan


mendukung kesetaraan hak-hak sipil antara kelompok
agama/kepercayaan dan budaya mayoritas dan minoritas. Akan tetapi,
dukungan tersebut sering kali didasari alasan pragmatis dan cenderung
bersikap pasif.)
isi level 1 yang berwarna kuning dapat juga berwarna biru dan
n kuning
gan Perencanaan Berbasis Data

Benahi

*) Berupa program, dan jelas kegiatannya

Pelatihan guru dan kepala sekolah terkait isu


intoleransi, keberagaman, kebinekaan, dan
inklusivitas (Benahi 7)

Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan


diskusi terkait materi pencegahan intoleransi,
keberagaman, kebhinekaan global, akhlak mulia
dan inklusivitas (Benahi 8)
Rencana Kerja Tahunan

*) Bahasa kegiatan bersifat teknis (dari mana dananya, kapan


dilaksanakan dan siapa yang terlibat)

sumber dana: BOS. Peserta: Kepala sekolah, guru, staf tata


RKAT dan
laksana sekolah. Kegiatan dilaksanakan 2 kali dalam setahun, RKAS
di setiap awal semester.

Sumber dana : BOS. Peserta: Peserta didik dan Guru, Kepala RKAT dan
Sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan 2 kali dalam setahun. RKAS

Anda mungkin juga menyukai