Anda di halaman 1dari 12

LEMBAR KERJA PENUGASAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM (BIOLOGI )


TAHUN 2020-2021
 

Nama : Ratu Dzulaikha


Kelas : IX E
No. Absen : 30
No. Peserta ujian:  2128900171

1.                                         KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP

Tujuan : Mengklasifikasi mahluk hidup kedalam klasis berdasarkan bagian tanaman yang  diamati

Alat dan bahan


1. Beras/ biji padi secukupnya
2. Biji Jagung secukupnya
3. Biji Kacang tanah secukupnya
4. Daun singkong yang utuh 3 lembar
5. Daun Rumput secukupnya

Cara Kerja
1. Silahkan foto semua bahan yang digunakan dan masukkan dalam kotak yang sesuai
peruntukkannya ( beras, biji jagung, biji kacang, daun singkong dan rumput.)
2. Amati bahan yang telah disiapkan
3. Jawablah setiap pertanyaan sesuai hasil pengamatan kalian.

Hasil Pengamatan

1. Gambar beras/biji padi


Apakah beras/biji padi dapat dibelah ? Jawabannya adalah beras dapat dibelah
dengan mudah.

         Termasuk dalam klasis Monocotyledone, karena biji padi tumbuhan yang bijinya
berkeping satu. 

2. Gambar  biji Jagung

Apakah biji jagung dapat dibelah ?  Jawabannya biji jagung sukar/tidak dapat
dibelah. 
Termasuk dalam klasis Monocotyledone, karena biji jagung tumbuhan yang bijinya
berkeping satu. 

3. Gambar biji kacang tanah

Apakah biji kacang tanah dapat dibelah?  ?  Jawabannya biji kacang tanah dapat
dibelah dengan mudah.
Termasuk dalam klasis Dicotyledone, karena biji kacang tanah merupakan tumbuhan
yang biji nya berkeping dua

4. Gambar pertulangan daun singkong


Lihat pertulangan daun singkong, gambaran pertulangan daunnya adalah
Pertulangan daun menjari.
Termasuk klasis Dicotyledone, karena biasanya tumbuhan yang biji nya berkeping
dua, bentuk pertulangan daunnya tidak sejajar atau melengkung serta akar dari
singkong tidak serabut melainkan tunggang. 

5. Gambar pertulangan daun rumput

Lihat pertulangan daun rumput, gambaran pertulangan daunnya adalah pertulangan


daunnya menjajar lurus. 
Termasuk klasis Monocotyledone, karena bentuk pertulangan daunnya sejajar
seperti halnya ciri-ciri tumbuhan yang termasuk klasis Monocotyledone serta akar
nya tidak tunggang melainkan serabut. 

Kesimpulan ( Kelompokkan tanaman di atas sesuai klasisnya)


 Biji tanaman padi, biji tanaman jagung dan rumput-rumputan merupakan tanaman
yang termasuk di kelas Monocotyledone (tumbuhan yang bijinya berkeping tunggal)
serta memiliki ciri-ciri seperti akar yang serabut, pertulangan daunnya sejajar atau
melengkung. Lalu sedangakan tanaman biji kacang tanah dan rumput-rumputan
merupakan tumbuhan yang termasuk klasis Dicotyledone (Tumbuhan yang bijinya
berkeping dua) serta memiliki ciri-ciri yang berlawanan dari kelas Monocotyledone
LEMBAR KERJA UJIAN PRAKTEK
ILMU PENGETAHUAN ALAM (FISIKA )
TAHUN 2020-2021
 

Nama : Ratu Dzulaikha


Kelas : IX E
No. Absen : 30
No. Peserta ujian:  2128900171

2.                                                             PESAWAT SEDERHANA

Tujuan : Mengelompokkan benda dalam kehidupan sehari - sehari ke dalam Tuas I, Tuas II  danTuas
III

Alat dan bahan


1. Gunting
2. Sendok
3. Penjepit kertas  ( berwarna hitam )
4. Steples
5. Gunting kuku

Cara Kerja
1. Silahkan foto semua bahan yang digunakan dan masukkan dalam kotak yang
sesuai peruntukkannya ( gunting, sendok, penjepit kertas, staples, gunting kuku.)
2. Amati cara kerja alat –alat  yang telah disiapkan
3. Jawablah setiap pertanyaan sesuai hasil pengamatan kalian.
Hasil Pengamatan

1. Gambar Gunting.

Tentukan dengan melingkari bagian pada gambar gunting, dimana letak titik
beban dengan warna merah, titik tumpu dengan warna oranye, dan titik kuasa
dengan warna biru.

Termasuk dalam jenis tuas kelas 1, Karena gunting memiliki titik tumpu diantara
titik kuasa dan titik beban.

2. Gambar  sendok

Tentukan dengan melingkari bagian pada gambar sendok, dimana letak titik
beban dengan warna merah, titik tumpu dengan warna oranye, dan titik kuasa
dengan warna biru.
Termasuk dalam jenis tuas kelas 3. Karena sendok memiliki ciri-ciri dari tuas kelas 3
yaitu titik kuasa berada di tengah dan diapit oleh titik tumpu dan titik beban

3. Gambar penjepit kertas


Tentukan dengan melingkari bagian pada gambar penjepi kertas, dimana letak
titik beban dengan warna merah, titik tumpu dengan warna oranye, dan titik kuasa
dengan warna biru.

Termasuk dalam jenis tuas kelas 2, Karena titik beban nya berada di tengah,
sedangkan titik tumpu nya dibawah dan titik kuasa nya diatas.

4. Gambar steples.

Tentukan dengan melingkari bagian pada gambar steples, dimana letak titik
beban dengan warna merah, titik tumpu dengan warna oranye, dan titik kuasa

dengan warna biru.

Termasuk dalam jenis tuas kelas 3,Karena titik kuasanya berada diantara titik
beban dan titik tumpu nya.

5. Gambar gunting kuku.


Tentukan dengan melingkari bagian pada gambar gunting kuku, dimana letak
titik beban dengan warna merah, titik tumpu dengan warna oranye, dan titik kuasa
dengan warna biru.

Termasuk dalam jenis tuas kelas 1, Karena titik tumpu dari gunting kuku berada
diantara titik kuasa dan titik bebannya.

Kesimpulan ( Kelompokkan alat di atas berdasarkan letak titik penumpu, titk beban,
titik kuasa)
Berdasarkan gambar-gambar di atas, pengungkit dibedakan menjadi tiga kelas yaitu
pengungkit kelas 1 contohnya seperti gambar gunting dan gunting kuku. Pengungkit kelas 1
memiliki ciri-ciri dimana titik tumpu nya diantara titik kuasa dan titik beban. Lalu,
pengungkit kelas 2 contohnya seperti gambar Penjepit Kertas. Pengungkit kelas 2 memiliki
ciri-ciri yaitu titik bebannya berada diantara titik tumpu dan titik kuasanya. Dan yang terakhir
pengungkit kelas 3 contohnya seperti gambar sendok makan dan steples. Sama dengan yang
lainnya, pengungkit kelas 3 juga memiliki ciri-ciri yaitu titik kuasanya berada diantara titik
beban dan titik tumpu nya.

                                   
                                      LEMBAR KERJA UJIAN PRAKTEK
ILMU PENGETAHUAN ALAM ( BIOLOGI )
TAHUN 2020-2021
 

Nama : Ratu Dzulaikha


Kelas : IX E
No. Absen : 30
No. Peserta ujian:  2128900171

3.                    SISTEM  EKSKRESI MANUSIA  ( GINJAL )


Tujuan :  Siswa dapat mengetahui proses cara kerja ginjal .
Alat dan Bahan 
 Charta ginjal
Cara Kerja 
      1. Amati charta yang telah di sediakan ( gambar penampang
ginjal)
      2. Tulislah nama dan fungsi dari nomor yang ditunjuk pada
gambar

                  
3. Jelaskan urutan jalan kerja urine  pada ginjal
4.  Kesimpulan
      …………………………………………………………………………………… 
 JAWAB
1. Gambar tersebut adalah gambar dari Korteks (Kulit Ginjal). Fungsi utama korteks
pada ginjal sebagai pelindung komponen dan struktur bagian dalam dari organ ginjal,
serta sebagai tempat beradanya glomerulus dan tubulus.
2. Gambar tersebut adalah gambar dari Medula. Medula memiliki fungsi mengangkut
cairan masuk ke dalam ginjal dan urine agar masuk ke luar ginjal.
3. Gambar tersebut adalah Pelvis Ginjal. Fungsi dari Pelvis Ginjal sebagai wadah
penampung urine sementara, setelah dihasilkan oleh area filtrasi ginjal (nefron).
Gambar tersebut adalah Ureter. Ureter memiliki fungsi untuk mengalirkan urine dari masing-
masing ginjal untuk ditampung di kandung kemih

3. Jelaskan urutan jalan kerja urine pada ginjal


Jawaban: Pembentukan urine biasanya terdiri dari tiga tahap, yaitu filtrasi (penyaringan),
reabsorpsi (penyerapan kembali), dan augmentasi atau sekresi (pengumpulan).
1. Filtrasi (penyaringan)

Proses pembentukan urine yang satu ini dilakukan dengan bantuan dari ginjal. Setiap ginjal
mempunyai sekitar satu juta nefron ,yaitu tempat pembentukan urine. Pada waktu tertentu,
sekitar 20 persen dari darah akan melewati ginjal untuk disaring. Hal ini dilakukan agar
tubuh dapat menghilangkan zat-zat sisa metabolisme (limbah) dan menjaga keseimbangan
cairan, pH darah, dan kadar darah. Proses penyaringan darah pun dimulai di ginjal. Darah
yang mengandung zat sisa metabolisme akan disaring karena dapat menjadi racun untuk
tubuh.
Tahapan ini terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus dan kapsul Bowman.
Glomerulus bertugas menyaring air, garam, glukosa, asam amino, urea, dan limbah lainnya
agar dapat melewati kapsul Bowman.Hasil penyaringan ini kemudian disebut sebagai urine
primer. Urine primer termasuk urea di dalamnya, adalah hasil dari amonia yang sudah
terakumulasi. Hal ini terjadi ketika hati memproses asam amino dan disaring oleh
glomerulus.
2. Reabsorpsi

Setelah filtrasi, proses pembentukan urine selanjutnya adalah reabsorpsi, yakni


penyaringan ulang. Sekitar 43 galon cairan melewati proses filtrasi. Namun, sebagian besar
akan diserap kembali sebelum dikeluarkan dari tubuh. Penyerapan cairan tersebut dilakukan
di tubulus proksimal nefron, tubulus distal, dan tubulus pengumpul. Air, glukosa, asam
amino, natrium dan nutrisi lainnya diserap kembali ke aliran darah di kapiler yang
mengelilingi tubulus. Setelah itu, air bergerak melalui proses osmosis, yaitu pergerakan air
dari area yang terkonsentrasi tinggi ke konsentrasi lebih rendah. Hasil dari proses ini adalah
urine sekunder.Pada umumnya, semua glukosa akan diserap kembali. Namun, hal ini tidak
berlaku pada penyandang diabetes karena glukosa berlebih akan tetap dalam filtrat.
Natrium dan ion-ion lainnya akan diserap kembali secara tidak lengkap dan tertinggal dalam
filtrat dalam jumlah yang besar. Kondisi ini dapat terjadi ketika seseorang mengonsumsi
lebih banyak makanan, sehingga menghasilkan konsentrasi darah yang lebih tinggi. Hormon
mengatur proses transpor aktif, yaitu ion seperti natrium dan fosfor, diserap kembali.
3. Sekresi atau augmentasi

Sekresi adalah tahap terakhir dari proses pembentukan urine. Beberapa zat mengalir
langsung dari darah di sekitar tubulus distal dan tubulus pengumpul ke tubulus tersebut.
Tahapan ini juga menjadi bagian dari mekanisme tubuh untuk menjaga keseimbangan pH
asam-basa dalam tubuh. Ion kalium, ion kalsium, dan amonia juga melewati proses sekresi,
seperti beberapa obat. Hal ini dilakukan agar senyawa kimia dalam darah juga tetap
seimbang. Proses ini dilakukan dengan meningkatkan sekresi zat, seperti kalium dan
kalsium, ketika konsentrasinya tinggi. Selain itu, penyerapan kembali (reabsorpsi) juga
ditingkatkan dan mengurangi sekresi ketika konsentrasinya rendah. Urine yang dibuat oleh
proses ini kemudian mengalir ke bagian tengah ginjal yang disebut panggul, di mana ia
mengalir ke ureter dan kemudian tersimpan di kandung kemih. Selanjutnya, urine mengalir
ke uretra dan akan keluar saat buang air kecil.

4. Kesimpulan
Urine adalah hasil sisa metabolisme yang melalui proses sekresi dari ginjal yang kemudian
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui saluran kemih. Urine biasanya mengandung zat yang
sudah tidak diperlukan oleh tubuh, sehingga perlu dikeluarkan karena dapat meracuni tubuh.
Anatomi sistem perkemihan manusia
Sistem perkemihan (urinaria) terdiri dari berbagai macam organ, mulai dari ginjal hingga
uretra, saluran tempat keluarnya kencing. Jika satu atau beberapa dari organ tersebut
mengalami masalah urologi, proses pembentukan urine pun ikut terganggu. Kenali apa saja
organ yang bekerja dalam proses pembentukan urine di tubuh manusia.
Ginjal
Ginjal adalah salah satu organ penting dalam pembentukan urine. Dua organ yang berbentuk
kacang ini terletak di bawah tulang rusuk dekat dengan bagian tengah punggung. Ada
beberapa fungsi ginjal yang turut berkontribusi agar Anda bisa buang air kecil sebagai
berikut.
● Membuang limbah dan cairan berlebih dari tubuh.
● Menyeimbangan kadar air dan elektrolit di tubuh.
● Melepaskan hormon yang mengontrol produksi sel darah merah.
● Membantu menjaga kesehatan tulang dengan mengontrol kalsium dan fosfor.

Ginjal nantinya akan mengeluarkan urea dari darah lewat unit penyaringan kecil yang
disebut nefron. Setiap nefron biasanya terdiri atas bola yang dibentuk dari kapiler darah kecil
(glomerulus) dan tabung kecil (tubulus ginjal). Bersamaan dengan air dan limbah lainnya,
urea akan membentuk urine saat melewati nefron dan menuju tubulus ginjal.
Ureter
Ureter adalah dua tabung kecil yang bertugas membawa urine dari ginjal ke kandung kemih.
Otot-otot di dinding ureter biasanya akan terus mengencang dan mengendur agar urine turun
dari ginjal. Jika urine kembali naik atau dibiarkan begitu saja, penyakit ginjal seperti infeksi
ginjal pun bisa terjadi. Setiap 10-15 detik, urine dalam jumlah yang sedikit akan dialirkan
dari ureter ke kandung kemih.
Kandung kemih
Kandung kemih merupakan organ berongga yang berbentuk segitiga dan berada di perut
bagian bawah. Organ ini ditahan oleh ligamen yang melekat pada organ lain dan tulang
panggul. Dinding kandung kemih juga akan mengendur dan mengencang agar urine dapat
tersimpan. Pada kandung kemih yang sehat biasanya dapat menyimpan hingga 300-500 ml
urine selama 2-5 jam. Oleh sebab itu, penting menjaga kesehatan kandung kemih agar proses
pembentukan urine tidak terganggu dan buang air kecil Anda tetap lancar.
Uretra
Urine yang telah diproduksi oleh ginjal dan dipindahkan dari ureter dan kandung kemih pada
akhirnya akan dikeluarkan melalui uretra. Organ yang disebut sebagai saluran kencing ini
bertugas menghubungkan kandung kemih ke lubang saluran kemih pada ujung penis atau
vagina. Normalnya, uretra memiliki panjang sekitar 20 cm pada pria. Sementara itu, ukuran
uretra pada wanita mempunyai panjang berkisar 4 cm. Antara kandung kemih dan uretra
dilengkapi dengan cincin otot (sfingter) sebagai organ yang menjaga urine agar tidak bocor.
Proses pembentukan urine
1. Filtrasi (penyaringan)

Proses pembentukan urine yang satu ini dilakukan dengan bantuan dari ginjal. Setiap ginjal
mempunyai sekitar satu juta nefron ,yaitu tempat pembentukan urine. Pada waktu tertentu,
sekitar 20 persen dari darah akan melewati ginjal untuk disaring. Hal ini dilakukan agar tubuh
dapat menghilangkan zat-zat sisa metabolisme (limbah) dan menjaga keseimbangan cairan,
pH darah, dan kadar darah. Proses penyaringan darah pun dimulai di ginjal. Darah yang
mengandung zat sisa metabolisme akan disaring karena dapat menjadi racun untuk tubuh.
Tahapan ini terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus dan kapsul Bowman.
Glomerulus bertugas menyaring air, garam, glukosa, asam amino, urea, dan limbah lainnya
agar dapat melewati kapsul Bowman. Hasil penyaringan ini kemudian disebut sebagai urine
primer. Urine primer termasuk urea di dalamnya, adalah hasil dari amonia yang sudah
terakumulasi. Hal ini terjadi ketika hati memproses asam amino dan disaring oleh
glomerulus.
2. Reabsorpsi

Setelah filtrasi, proses pembentukan urine selanjutnya adalah reabsorpsi, yakni penyaringan
ulang. Sekitar 43 galon cairan melewati proses filtrasi. Namun, sebagian besar akan diserap
kembali sebelum dikeluarkan dari tubuh. Penyerapan cairan tersebut dilakukan di tubulus
proksimal nefron, tubulus distal, dan tubulus pengumpul. Air, glukosa, asam amino, natrium
dan nutrisi lainnya diserap kembali ke aliran darah di kapiler yang mengelilingi tubulus.
Setelah itu, air bergerak melalui proses osmosis, yaitu pergerakan air dari area yang
terkonsentrasi tinggi ke konsentrasi lebih rendah. Hasil dari proses ini adalah urine
sekunder.Pada umumnya, semua glukosa akan diserap kembali. Namun, hal ini tidak berlaku
pada penyandang diabetes karena glukosa berlebih akan tetap dalam filtrat. Natrium dan ion-
ion lainnya akan diserap kembali secara tidak lengkap dan tertinggal dalam filtrat dalam
jumlah yang besar. Kondisi ini dapat terjadi ketika seseorang mengonsumsi lebih banyak
makanan, sehingga menghasilkan konsentrasi darah yang lebih tinggi. Hormon mengatur
proses transpor aktif, yaitu ion seperti natrium dan fosfor, diserap kembali.
3. Sekresi atau augmentasi

Sekresi adalah tahap terakhir dari proses pembentukan urine. Beberapa zat mengalir langsung
dari darah di sekitar tubulus distal dan tubulus pengumpul ke tubulus tersebut. Tahapan ini
juga menjadi bagian dari mekanisme tubuh untuk menjaga keseimbangan pH asam-basa
dalam tubuh. Ion kalium, ion kalsium, dan amonia juga melewati proses sekresi, seperti
beberapa obat. Hal ini dilakukan agar senyawa kimia dalam darah juga tetap seimbang.Proses
ini dilakukan dengan meningkatkan sekresi zat, seperti kalium dan kalsium, ketika
konsentrasinya tinggi. Selain itu, penyerapan kembali (reabsorpsi) juga ditingkatkan dan
mengurangi sekresi ketika konsentrasinya rendah. Urine yang dibuat oleh proses ini
kemudian mengalir ke bagian tengah ginjal yang disebut panggul, di mana ia mengalir ke
ureter dan kemudian tersimpan di kandung kemih. Selanjutnya, urine mengalir ke uretra dan
akan keluar saat buang air kecil.
Zat yang terkandung dalam urine
Setelah mengenal tahapan pembentukan urine, Anda mungkin ingin mengenali zat-zat apa
saja yang terkandung dalam urine. Pasalnya, ketika darah melewati ginjal, air dan senyawa
lainnya, seperti protein dan glukosa akan kembali ke darah. Sementara itu, limbah dan cairan
berlebih akan dibuang. Alhasil, proses ini menghasilkan urine yang terdiri dari beberapa zat,
yaitu:
A. air,
B. urea, limbah yang terbentuk saat protein dipecah,
C. urochrome, darah berpigmen yang membuat warna kuning pada urine,
D. garam,
E. kreatinin,
F. amonia, dan
G. senyawa lain yang dihasilkan empedu dari hati.

Maka dari itu, urine yang normal biasanya berwarna kuning jernih.
Tips menjaga kesehatan sistem kemih
Proses pembentukan urine tidak akan berjalan dengan lancar jika salah satu atau beberapa
organ yang berkaitan mengalami kerusakan. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk
menjaga kesehatan sistem kemih mereka dengan cara-cara berikut ini.
A. Penuhi kebutuhan cairan harian Anda dengan minum 8 gelas air per hari.
B. Jalani pola makan sehat, seperti perbanyak protein tanpa lemak.
C. Rutin berolahraga, terutama melakukan senam Kegel untuk mengencangkan otot
panggul.
D. Tidak menahan kencing untuk mencegah risiko infeksi saluran kemih.
E. Buang air kecil setelah berhubungan seks untuk membuang bakteri di uretra.

Anda mungkin juga menyukai