ABSTRAK
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan memberikan pengetahuan terkait operasional
kegiatan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) serta pedomannya dan memberikan keterampilan penyusunan
dokumen SOP dalam lingkup operasional calon LSP P1 di SMK Muhammadiyah Somagede Kabupaten
Banyumas. Metode kegiatan dibagi menjadi 4 (empat) tahap, yaitu : 1) analisis kebutuhan, 2) Focus Group
Discussion, 3) pelatihan penyusunan dokumen SOP, dan 4) pendampingan penyusunan SOP. Hasil SOP yang
disusun terdiri dari 19 (Sembilan belas) dokumen yang akan menjadi pedoman dalam pelaksaan kegiatan di
calon LSP P1. Berdasarkan hasil dokumen SOP yang disusun oleh peserta pelatihan, kegiatan Ipteks bagi
Masyarakat ini mampu meningkatkan pemahaman tentang prosedur-prosedur dalam pengelolaan operasional
LSP P1. Selain itu, peserta pelatihan memiliki kemampuan mengidentifikasi pedoman-pedoman Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang dijadikan acuan normatif dokumen SOP dan dapat
mengimplementasikan isi pedoman ke dalam tahapan-tahapan uraian kegiatan.
Kata Kunci : Lembaga Sertifikasi Profesi, Standar Operasional Prosedur, Uji Sertifikasi.
ABSTRACT
This community service activity aims to provide knowledge related to the operational activities of the Professional
Certification Body (LSP) and its guidelines and provide skills in drafting SOP documents within the operational scope of
the P1 LSP candidates at SMK Muhammadiyah Somagede, Banyumas Regency. The activity method is divided into 4
(four) stages, namely: 1) needs analysis, 2) Focus Group Discussion, 3) training for SOP document preparation, and 4)
assistance in SOP preparation. The results of the SOP that are compiled consist of 19 (nineteen) documents that will
serve as guidelines in implementing activities in the P1 LSP candidate. Based on the results of the SOP documents
compiled by the training participants, this science and technology activity for the community was able to increase
understanding of the procedures in the operational management of LSP P1. In addition, training participants have the
ability to identify Indonesia Professional Certification Authority (BNSP) guidelines that are used as normative references
for SOP documents and can implement the contents of the guidelines into activity description stages.
Keywords : Professional Certification Body, Standard Operating Procedure, certification exam.
PENDAHULUAN
Tujuan penyelenggaran pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sesuai Lampiran I Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan adalah menghasilkan tenaga kerja terampil yang memiliki
kemampuan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia usaha/industri (Kemendikbud 2018). Terkait tujuan
pendidikan SMK tersebut, pada Pedoman Penyelenggaran Uji Kompetensi siswa SMK melalui Lembaga
Sertifikasi Profesi SMK (LSP SMK) menyebutkan bahwa uji kompetensi merupakan bagian dari penilaian
yang khas dari SMK (Direktorat Pembinaan SMK 2019). Tujuan pelaksanaan uji kompetensi bagi siswa SMK
adalah untuk mengukur capaian kompetensi berdasarkan skema okupasi dan atau skema kualifikasi
(Kemendikbud 2018). Selain itu, sesuai isi Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, uji kompetensi a dilaksanakan agar peserta didik di SMK mendapatkan sertifikat kompetensi
sebagai pengakuan kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu (Sekretaris Negara R.I. 2003).
579
Seminar Nasional
Hasil Penenlitian dan Pengabdian pada Masyarakat V Tahun 2020
“Pengembangan Sumber Daya Menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM – Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-66-0
Pelaksanaan uji kompetensi bagi siswa SMK dapat dilakukan melalui lembaga sertifikasi. Hal ini sesuai
dengan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal
61 ayat (3). Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003, maka SMK dapat mendirikan
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). LSP yang didirikan oleh SMK adalah LSP pihak kesatu lembaga
pendidikan atau lembaga pelatihan (BNSP 2014). Tujuan utama LSP pihak kesatu, yaitu melaksanakan
sertifikasi kompetensi kerja terhadap peserta pendidikan sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh Badan
Nasional Serftifikasi Profesi (BNSP) (BNSP 2014).
Berdasarkan Pedoman BNSP 201 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian - Persyaratan Umum
Lembaga Sertifikasi Profesi klausul 5.1.3 bahwa LSP harus menetapkan kebijakan dan prosedur terkait
pelaksanaan kegiatan di LSP. Kebijakan dan prosedur pelaksanaan kegiatan LSP tersebut dituangkan di dalam
dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP). SOP menurut Budihardjo (2014) adalah pedoman yang
mengatur tahapan suatu proses kerja. Selain itu, SOP dapat digunakan untuk menetapkan capaian-capaian dari
suatu proses kerja (Nur’aini 2020). Manfaat SOP bagi personil organisasi adalah untuk memberikan panduan
dalam melakukan aktivitas aplikatif, yaitu aktivitas kerja tertentu di dalam suatu organisasi serta memberikan
batasan bagaimana personil bekerja pada organisasi (Nur’aini 2020). Penerapan SOP yang baik menurut
Buchori (2019) meningkatkan kinerja karyawan sebesar 18,6 %, penerapan SOP juga berpengaruh terhadap
peningkatan pelayanan keuangan sebesar 67,4% (Sulam et al. 2019).
Berdasarkan uraian di atas, maka pelaksanaan program Ipteks pada Masyarakat (IbM) adalah kegiatan
bimbingan teknis (bimtek) berupa pelatihan dan pendampingan penyusunan SOP yang akan digunakan
sebagai acuan pelaksanaan kegiatan di calon LSP P1 SMK Muhammadiyah Somagede Banyumas. Melalui
kegiatan ini, diharapkan calon LSP P1 SMK Muhammadiyah Somagede Banyumas dapat memenuhi salah
satu persyaratan pengajuan lisensi LSP kepada BNSP dan memiliki pedoman pelaksanaan uji kompetensi
yang memenuhi persyaratan sesuai pedoman BNSP 301 tentang Pedoman Pelaksanaan Asesmen Kompetensi.
METODE
Kegiatan pengabdian yang dilakukan di SMK Muhammadiyah Somagede Banyumas, Jawa Tengah
menggunakan 4 (empat) metode, yaitu : 1) Analisis kebutuhan, 2) Focus Group Discussion (FGD), 3)
Pelatihan penyusunan SOP , dan 4) Pendampingan. Alur kegiatan pengabdian ditunjukkan pada gambar 1.
Tahap awal kegiatan pengabdian adalah analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan bertujuan untuk
mendapatkan data terkait ketersediaan dokumen SOP dan penerapan SOP pada aktivitas-aktivitas di SMK
Muhammadiyah Somagede. Hasil tahap analisis kebutuhan meliputi mekanisme penyusunan dan personil
penyusun dokumen SOP. Personil-personil tersebut merupakan peserta pelatihan penyusunan SOP untuk
calon LSP P1 SMK Muhammadiyah Somagede. Tahap berikutnya adalah Focus Group Discussion (FGD)
bersama peserta pelatihan. Tahap ini bertujuan menggali kebutuhan dokumen SOP yang harus tersedia sebagai
panduan pelaksanaan operasional calon LSP P1 SMK Muhammadiyah Somagede sesuai ketentuan pada
580
Seminar Nasional
Hasil Penenlitian dan Pengabdian pada Masyarakat V Tahun 2020
“Pengembangan Sumber Daya Menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM – Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-66-0
pedoman BNSP. Pedoman-pedoman BNSP yang digunakan sebagai acuan normatif penyusunan dokumen
SOP, yaitu : 1) Pedoman 210 tahun 2017 tentang Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi Profesi,
2) Pedoman 201 tahun 2014 tentang Penilaian Kesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi, 3)
Pedoman 202 tahun 2014 tentang Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi, 4) Pedoman 206 tahun 2014
tentang Persyaratan Umum Tempat Uji Kompetensi, 5) Pedoman 301 tahun 2013 tentang Pelaksanaan
Asesmen Kompetensi, dan 6) Pedoman 302 tahun 2013 tentang Penerbitan Sertifikat Kompetensi.
Tahap ketiga, yaitu pelatihan penyusunan dokumen SOP. Dokumen SOP yang disusun menyesuaikan
dengan format dan template SOP yang sudah diterapkan di SMK Muhammadiyah Somagede, yaitu format
diagram alir bercabang (Branching Flowcharts) menggunakan simbol-simbol grafis untuk menyederhanakan
deskripsi proses yang panjang (Nur’aini 2020). Tahap terakhir kegiatan pengabdian pada masyarakat adalah
pendampingan penyusunan SOP. Kegiatan pendampingan bertujuan untuk mengevaluasi hasil dokumen SOP
yang disusun peserta pelatihan terkait kesesuaian dan mampu telusur terhadap pedoman BNSP.
Hasil tahap analisis kebutuhan adalah SMK Muhammadiyah Somagede telah memiliki dokumen SOP
untuk pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM), instruksi kerja dan formulir-formulir untuk memantau
pelaksanaan PBM sesuai SOP. SOP disusun oleh tim yang terdiri dari 10 (sepuluh) orang dari tenaga pengajar.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa SMK Muhammadiyah Somagede sudah memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk menyusun dokumen SOP bagi pelaksanaan kegiatan LSP P1.
Tim penyusun SOP tersebut kemudian menjadi peserta pelatihan penyusunan SOP LSP P1.
Tahap selanjutnya, tim pelaksana melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama peserta pelatihan
untuk memahami isi acuan normatif dalam operasional aktivitas LSP P1 serta mengindentifikasi SOP yang
dibutuhkan berdasarkan pedoman-pedoman BNSP. Hasil keterkaitan dokumen SOP yang akan disusun
berdasarkan 6 (enam) pedoman BNSP terkait operasional LSP P1 ditunjukkan pada tabel 1.
581
Seminar Nasional
Hasil Penenlitian dan Pengabdian pada Masyarakat V Tahun 2020
“Pengembangan Sumber Daya Menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM – Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-66-0
Sesuai hasil identifikasi pada tabel 1, kegiatan selanjutnya adalah pelatihan dan workshop penyusunan
dokumen SOP. Peserta pelatihan dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu : 1) kelompok SOP bidang
administrasi LSP, 2) kelompok SOP bidang sertifikasi, dan 3) kelompok SOP bidang mutu LSP. Anggota
kelompok SOP bidang Administrasi terdiri dari 2 (dua) peserta dan mendapatkan tugas menyusun SOP nomor
4, 5, dan 16 sesuai tabel 1. Kelompok SOP bidang sertifikasi terdiri dari 5 (lima) peserta dan diberikan tugas
penyusunan SOP nomor 1,2,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,19,20,21,22, dan 23 sesuai tabel 1. Sedangkan
kelompok SOP bidang mutu LSP terdiri dari 3 (tiga) peserta dan menyusun SOP nomor 3, 17, dan 18 sesuai
tabel 1. Tahap awal kegiatan pelatihan dan workshop adalah paparan dan demonstrasi penyusunan dokumen
SOP. SOP Pendaftaran Sertifikasi (nomor 7) disampaikan dalam sesi paparan dan demonstrasi. Dokumentasi
kegiatan penyusunan dan workshop penyusunan SOP ditunjukkan pada gambar 1 dan gambar 2.
582
Seminar Nasional
Hasil Penenlitian dan Pengabdian pada Masyarakat V Tahun 2020
“Pengembangan Sumber Daya Menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM – Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-66-0
583
Seminar Nasional
Hasil Penenlitian dan Pengabdian pada Masyarakat V Tahun 2020
“Pengembangan Sumber Daya Menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM – Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-66-0
Berdasarkan gambar 3, terdapat 9 proses di dalam pendaftaran sertifikasi dimulai dari proses Manajer
Administrasi menyusun rencana pelaksanaan uji sertifikasi sesuai kalender PBM di SMK Muhammadiyah
Somagede, selanjutnya Manajer Administrasi akan mengumumkan jadwal pelaksanaan uji sertifikasi melalui
leaflet, media sosial LSP, atau web LSP. Pada proses keempat, siswa yang akan mengikuti uji kompetensi
dapat berkonsultasi dengan bagian administrasi LSP untuk mengetahui tahapan-tahapan uji sertifikasi, biaya,
hak dan kewajiban pemohon sertifikasi, serta permintaan jika dibutuhkan peralatan bagi pemohon
berkebutuhan khusus. Proses berikutnya, pemohon (siswa) mengisi form pendaftaran sertifikasi (APL01) dan
membayar biaya sertifikasi melalui bagian keuangan sertifikasi. Apabila semua persyaratan yang diserahkan
pemohon ke LSP telah diverifikasi administrasi LSP, kemudian administrasi LSP akan menentukan jadwal
bagi asesi serta asesor pengujinya. Hasil prosedur yang disusun oleh peserta dinilai sesuai dan mampu telusur
terhadap pedoman BNSP 201 tahun 2014 tentang Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi pada
klausul 9 dan 9.1, yaitu Persyaratan Proses Sertifikasi dan Proses Pendaftaran.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dokumen SOP yang disusun oleh peserta pelatihan, dapat disimpulkan bahwa
melalui kegiatan Ipteks bagi Masyarakat ini mampu meningkatkan pemahaman tentang prosedur-prosedur
dalam pengelolaan operasional LSP P1. Selain itu, peserta dapat mengidentifikasi acuan normatif penyusunan
SOP dalam lingkup LSP sesuai pedoman-pedoman BNSP dan memiliki kemampuan mengimplementasikan
isi pedoman-pedoman tersebut ke dalam prosedur.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Nasional Sertifikasi Profesi. (2013). Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 9 tahun 2013
tentang Pedoman Pelaksanaan Asesmen Kompetensi. Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Badan Nasional Sertifikasi Profesi. (2014). Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 1 tahun 2014
tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian, Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi. Jakarta :
Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Badan Nasional Sertifikasi Profesi. (2014). Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 5 tahun 2014
tentang Pedoman Persyaratan Umum Tempat Uji Kompetensi. Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi
Profesi.
Badan Nasional Sertifikasi Profesi. (2017). Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 2 tahun 2017
tentang Pedoman Pengembangan dan Pemeliharaan Sertifikasi Profesi. Jakarta : Badan Nasional
Sertifikasi Profesi.
Buchori. (2019). Pengaruh Standar Operasional Prosedur (SOP) Kerja Terhadap Peningkatan Kinerja
Karyawan PT. Indomobil Finance Lampung Timur. Jurnal Dinamika, 5(2), 142-162.
Budihardjo, M. (2014). Panduan Praktis Menyusun SOP. Jakarta: Penerbit Raih Asa Sukses.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (2018). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 34
Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan. Jakarta : Direktur Jenderal Perundang-Undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia.
Nur'aini, F. D. F. (2020). Panduan Lengkap Menyusun SOP dan KPI. Yogyakarta : Penerbit Anak Hebat
Indonesia.
Pemerintah Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No. 78. Jakarta : Sekretariat
Negara.
Sulam, Domopoli, M., & Dilo, A. U. (2019). Pengaruh Penerapan Standar Operasional Prosedur terhadap
Efektifitas Pelayanan Keuangan di IAIN Sultan Amai Gorontalo. Jurnal Al-Buhuts, 15(2), 1-20.
584