Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional

Hasil Penenlitian dan Pengabdian pada Masyarakat V Tahun 2020


“Pengembangan Sumber Daya Menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM – Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-66-0

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN SOP


BAGI CALON LSP SMK MUHAMMADIYAH SOMAGEDE BANYUMAS

TRAINING AND SOP DEVELOPMENT ASSISTANCE


FOR CANDIDATES OF LSP ON SMK MUHAMMADIYAH SOMAGEDE BANYUMAS
1)
Muhammad Hamka, 2) Tiara Pandansari
1)
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Sains
2)
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhamamdiyah Purwokerto
Jl. K.H. Ahmad Dahlan, Purwokerto, Jawa tengah
*Email: muhammadhamka@ump.ac.id

ABSTRAK

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan memberikan pengetahuan terkait operasional
kegiatan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) serta pedomannya dan memberikan keterampilan penyusunan
dokumen SOP dalam lingkup operasional calon LSP P1 di SMK Muhammadiyah Somagede Kabupaten
Banyumas. Metode kegiatan dibagi menjadi 4 (empat) tahap, yaitu : 1) analisis kebutuhan, 2) Focus Group
Discussion, 3) pelatihan penyusunan dokumen SOP, dan 4) pendampingan penyusunan SOP. Hasil SOP yang
disusun terdiri dari 19 (Sembilan belas) dokumen yang akan menjadi pedoman dalam pelaksaan kegiatan di
calon LSP P1. Berdasarkan hasil dokumen SOP yang disusun oleh peserta pelatihan, kegiatan Ipteks bagi
Masyarakat ini mampu meningkatkan pemahaman tentang prosedur-prosedur dalam pengelolaan operasional
LSP P1. Selain itu, peserta pelatihan memiliki kemampuan mengidentifikasi pedoman-pedoman Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang dijadikan acuan normatif dokumen SOP dan dapat
mengimplementasikan isi pedoman ke dalam tahapan-tahapan uraian kegiatan.

Kata Kunci : Lembaga Sertifikasi Profesi, Standar Operasional Prosedur, Uji Sertifikasi.

ABSTRACT

This community service activity aims to provide knowledge related to the operational activities of the Professional
Certification Body (LSP) and its guidelines and provide skills in drafting SOP documents within the operational scope of
the P1 LSP candidates at SMK Muhammadiyah Somagede, Banyumas Regency. The activity method is divided into 4
(four) stages, namely: 1) needs analysis, 2) Focus Group Discussion, 3) training for SOP document preparation, and 4)
assistance in SOP preparation. The results of the SOP that are compiled consist of 19 (nineteen) documents that will
serve as guidelines in implementing activities in the P1 LSP candidate. Based on the results of the SOP documents
compiled by the training participants, this science and technology activity for the community was able to increase
understanding of the procedures in the operational management of LSP P1. In addition, training participants have the
ability to identify Indonesia Professional Certification Authority (BNSP) guidelines that are used as normative references
for SOP documents and can implement the contents of the guidelines into activity description stages.
Keywords : Professional Certification Body, Standard Operating Procedure, certification exam.

PENDAHULUAN

Tujuan penyelenggaran pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sesuai Lampiran I Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan adalah menghasilkan tenaga kerja terampil yang memiliki
kemampuan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia usaha/industri (Kemendikbud 2018). Terkait tujuan
pendidikan SMK tersebut, pada Pedoman Penyelenggaran Uji Kompetensi siswa SMK melalui Lembaga
Sertifikasi Profesi SMK (LSP SMK) menyebutkan bahwa uji kompetensi merupakan bagian dari penilaian
yang khas dari SMK (Direktorat Pembinaan SMK 2019). Tujuan pelaksanaan uji kompetensi bagi siswa SMK
adalah untuk mengukur capaian kompetensi berdasarkan skema okupasi dan atau skema kualifikasi
(Kemendikbud 2018). Selain itu, sesuai isi Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, uji kompetensi a dilaksanakan agar peserta didik di SMK mendapatkan sertifikat kompetensi
sebagai pengakuan kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu (Sekretaris Negara R.I. 2003).

579
Seminar Nasional
Hasil Penenlitian dan Pengabdian pada Masyarakat V Tahun 2020
“Pengembangan Sumber Daya Menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM – Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-66-0

Pelaksanaan uji kompetensi bagi siswa SMK dapat dilakukan melalui lembaga sertifikasi. Hal ini sesuai
dengan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal
61 ayat (3). Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003, maka SMK dapat mendirikan
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). LSP yang didirikan oleh SMK adalah LSP pihak kesatu lembaga
pendidikan atau lembaga pelatihan (BNSP 2014). Tujuan utama LSP pihak kesatu, yaitu melaksanakan
sertifikasi kompetensi kerja terhadap peserta pendidikan sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh Badan
Nasional Serftifikasi Profesi (BNSP) (BNSP 2014).
Berdasarkan Pedoman BNSP 201 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian - Persyaratan Umum
Lembaga Sertifikasi Profesi klausul 5.1.3 bahwa LSP harus menetapkan kebijakan dan prosedur terkait
pelaksanaan kegiatan di LSP. Kebijakan dan prosedur pelaksanaan kegiatan LSP tersebut dituangkan di dalam
dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP). SOP menurut Budihardjo (2014) adalah pedoman yang
mengatur tahapan suatu proses kerja. Selain itu, SOP dapat digunakan untuk menetapkan capaian-capaian dari
suatu proses kerja (Nur’aini 2020). Manfaat SOP bagi personil organisasi adalah untuk memberikan panduan
dalam melakukan aktivitas aplikatif, yaitu aktivitas kerja tertentu di dalam suatu organisasi serta memberikan
batasan bagaimana personil bekerja pada organisasi (Nur’aini 2020). Penerapan SOP yang baik menurut
Buchori (2019) meningkatkan kinerja karyawan sebesar 18,6 %, penerapan SOP juga berpengaruh terhadap
peningkatan pelayanan keuangan sebesar 67,4% (Sulam et al. 2019).
Berdasarkan uraian di atas, maka pelaksanaan program Ipteks pada Masyarakat (IbM) adalah kegiatan
bimbingan teknis (bimtek) berupa pelatihan dan pendampingan penyusunan SOP yang akan digunakan
sebagai acuan pelaksanaan kegiatan di calon LSP P1 SMK Muhammadiyah Somagede Banyumas. Melalui
kegiatan ini, diharapkan calon LSP P1 SMK Muhammadiyah Somagede Banyumas dapat memenuhi salah
satu persyaratan pengajuan lisensi LSP kepada BNSP dan memiliki pedoman pelaksanaan uji kompetensi
yang memenuhi persyaratan sesuai pedoman BNSP 301 tentang Pedoman Pelaksanaan Asesmen Kompetensi.

METODE
Kegiatan pengabdian yang dilakukan di SMK Muhammadiyah Somagede Banyumas, Jawa Tengah
menggunakan 4 (empat) metode, yaitu : 1) Analisis kebutuhan, 2) Focus Group Discussion (FGD), 3)
Pelatihan penyusunan SOP , dan 4) Pendampingan. Alur kegiatan pengabdian ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1. Alur Kegiatan Ipteks bagi Masyarakat (IbM)

Tahap awal kegiatan pengabdian adalah analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan bertujuan untuk
mendapatkan data terkait ketersediaan dokumen SOP dan penerapan SOP pada aktivitas-aktivitas di SMK
Muhammadiyah Somagede. Hasil tahap analisis kebutuhan meliputi mekanisme penyusunan dan personil
penyusun dokumen SOP. Personil-personil tersebut merupakan peserta pelatihan penyusunan SOP untuk
calon LSP P1 SMK Muhammadiyah Somagede. Tahap berikutnya adalah Focus Group Discussion (FGD)
bersama peserta pelatihan. Tahap ini bertujuan menggali kebutuhan dokumen SOP yang harus tersedia sebagai
panduan pelaksanaan operasional calon LSP P1 SMK Muhammadiyah Somagede sesuai ketentuan pada

580
Seminar Nasional
Hasil Penenlitian dan Pengabdian pada Masyarakat V Tahun 2020
“Pengembangan Sumber Daya Menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM – Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-66-0

pedoman BNSP. Pedoman-pedoman BNSP yang digunakan sebagai acuan normatif penyusunan dokumen
SOP, yaitu : 1) Pedoman 210 tahun 2017 tentang Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi Profesi,
2) Pedoman 201 tahun 2014 tentang Penilaian Kesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi, 3)
Pedoman 202 tahun 2014 tentang Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi, 4) Pedoman 206 tahun 2014
tentang Persyaratan Umum Tempat Uji Kompetensi, 5) Pedoman 301 tahun 2013 tentang Pelaksanaan
Asesmen Kompetensi, dan 6) Pedoman 302 tahun 2013 tentang Penerbitan Sertifikat Kompetensi.
Tahap ketiga, yaitu pelatihan penyusunan dokumen SOP. Dokumen SOP yang disusun menyesuaikan
dengan format dan template SOP yang sudah diterapkan di SMK Muhammadiyah Somagede, yaitu format
diagram alir bercabang (Branching Flowcharts) menggunakan simbol-simbol grafis untuk menyederhanakan
deskripsi proses yang panjang (Nur’aini 2020). Tahap terakhir kegiatan pengabdian pada masyarakat adalah
pendampingan penyusunan SOP. Kegiatan pendampingan bertujuan untuk mengevaluasi hasil dokumen SOP
yang disusun peserta pelatihan terkait kesesuaian dan mampu telusur terhadap pedoman BNSP.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil tahap analisis kebutuhan adalah SMK Muhammadiyah Somagede telah memiliki dokumen SOP
untuk pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM), instruksi kerja dan formulir-formulir untuk memantau
pelaksanaan PBM sesuai SOP. SOP disusun oleh tim yang terdiri dari 10 (sepuluh) orang dari tenaga pengajar.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa SMK Muhammadiyah Somagede sudah memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk menyusun dokumen SOP bagi pelaksanaan kegiatan LSP P1.
Tim penyusun SOP tersebut kemudian menjadi peserta pelatihan penyusunan SOP LSP P1.
Tahap selanjutnya, tim pelaksana melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama peserta pelatihan
untuk memahami isi acuan normatif dalam operasional aktivitas LSP P1 serta mengindentifikasi SOP yang
dibutuhkan berdasarkan pedoman-pedoman BNSP. Hasil keterkaitan dokumen SOP yang akan disusun
berdasarkan 6 (enam) pedoman BNSP terkait operasional LSP P1 ditunjukkan pada tabel 1.

Tabel 1. Keterkaitan SOP dan Pedoman BNSP


No. Pedoman BNSP Klausul Dokumen SOP
1 Pedoman BNSP 210 tahun 2017 tentang Klausul 9 : Pengembangan SOP Pengembangan
Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Skema Sertifikasi Skema Sertifikasi
Sertifikasi Profesi
2 Pedoman BNSP 210 tahun 2017 tentang Klausul 10 : Kaji Ulang Skema SOP Kaji Ulang Skema
Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi Sertifikasi
Sertifikasi Profesi
3 Pedoman BNSP 201 tahun 2014 tentang Klausul 4.3: Manajemen SOP Manajemen
Penilaian Kesuaian Persyaratan Umum Ketidakberpihakan Ketidakberpihakan
Lembaga Sertifikasi Profesi
4 Pedoman BNSP 201 tahun 2014 tentang Klausul 7.1 : Rekaman Pemohon, SOP Mengelola
Penilaian Kesuaian Persyaratan Umum Peserta dan Pemegang Sertifikat Rekaman
Lembaga Sertifikasi Profesi dan 10.4 : Pengendalian Rekaman
5 Pedoman BNSP 201 tahun 2014 tentang Klausul 7.2 : Informasi Publik SOP Pengelolaan
Penilaian Kesuaian Persyaratan Umum dan 7.3 : Kerahasiaan Informasi
Lembaga Sertifikasi Profesi
6 Pedoman BNSP 201 tahun 2014 tentang Klausul 7.4 : Keamanan SOP Pengelolaan
Penilaian Kesuaian Persyaratan Umum Proses Sertifikasi
Lembaga Sertifikasi Profesi
7 Pedoman BNSP 201 tahun 2014 tentang Klausul 9.1 : Proses Pendaftaran SOP Pendaftaran
Penilaian Kesuaian Persyaratan Umum Sertifikasi
Lembaga Sertifikasi Profesi
8 Pedoman BNSP 201 tahun 2014 tentang Klausul 9.2 : Proses Asesmen SOP Proses Asesmen
Penilaian Kesuaian Persyaratan Umum
Lembaga Sertifikasi Profesi
9 Pedoman BNSP 201 tahun 2014 tentang Klausul 9.3 : Proses Uji SOP Proses Uji
Penilaian Kesuaian Persyaratan Umum Kompetensi Kompetensi
Lembaga Sertifikasi Profesi
10 Pedoman BNSP 201 tahun 2014 tentang Klausul 9.4 : Keputusan SOP Keputusan

581
Seminar Nasional
Hasil Penenlitian dan Pengabdian pada Masyarakat V Tahun 2020
“Pengembangan Sumber Daya Menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM – Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-66-0

No. Pedoman BNSP Klausul Dokumen SOP


Penilaian Kesuaian Persyaratan Umum Sertifikasi Sertifikasi
Lembaga Sertifikasi Profesi
11 Pedoman BNSP 201 tahun 2014 tentang Klausul 9.5 Pembekuan dan SOP Pembekuan dan
Penilaian Kesuaian Persyaratan Umum Pencabutan Sertifikasi, Pencabutan Sertifikasi
Lembaga Sertifikasi Profesi Penambahan dan Pengurangan
Lingkup Sertifikasi
12 Pedoman BNSP 201 tahun 2014 tentang Klausul 9.5 Pembekuan dan SOP Penambahan dan
Penilaian Kesuaian Persyaratan Umum Pencabutan Sertifikasi, Pengurangan Ruang
Lembaga Sertifikasi Profesi Penambahan dan Pengurangan Lingkup Sertifikasi
Lingkup Sertifikasi
13 Pedoman BNSP 201 tahun 2014 tentang Klausul 9.6 : Proses Sertifikasi SOP Proses Sertifikasi
Penilaian Kesuaian Persyaratan Umum Ulang Ulang
Lembaga Sertifikasi Profesi
14 Pedoman BNSP 201 tahun 2014 tentang Klausul 9.8 : Banding atas SOP Banding atas
Penilaian Kesuaian Persyaratan Umum Keputusan Sertifikasi Keputusan Sertifikasi
Lembaga Sertifikasi Profesi
15 Pedoman BNSP 201 tahun 2014 tentang Klausul 9.9 : Keluhan SOP Pengelolaan
Penilaian Kesuaian Persyaratan Umum Keluhan Proses
Lembaga Sertifikasi Profesi Sertifikasi
16 Pedoman BNSP 201 tahun 2014 tentang Klausul 10.3 : Pengendalian SOP Pengendalian
Penilaian Kesuaian Persyaratan Umum Dokumen Dokumen
Lembaga Sertifikasi Profesi
17 Pedoman BNSP 201 tahun 2014 tentang Klausul 10.5 : Kaji Ulang SOP Kaji Ulang
Penilaian Kesuaian Persyaratan Umum Manajemen Manajemen
Lembaga Sertifikasi Profesi
18 Pedoman BNSP 201 tahun 2014 tentang Klausul 10.6 : Audit Internal SOP Audit Internal
Penilaian Kesuaian Persyaratan Umum
Lembaga Sertifikasi Profesi
19 Pedoman BNSP 206 tahun 2014 tentang Klausul 4.5.5. : Verifikasi dan SOP Verifikasi Tempat
Persyaratan Umum Tempat Uji Penetapan TUK Uji Kompetensi
Kompetensi
20 Pedoman BNSP 206 tahun 2014 tentang Klausul 4.5.5. : Verifikasi dan SOP Penetapan Tempat
Persyaratan Umum Tempat Uji Penetapan TUK Uji Terverifikasi
Kompetensi
21 Pedoman BNSP 301 tahun 2013 tentang Klausul 7.4 : Pengembangan SOP Pengembangan
Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Perangkat Asesmen Perangkat Asesmen
22 Pedoman BNSP 302 tahun 2013 tentang Klausul 6.1. : Penerbitan SOP Penerbitan
Penerbitan Sertifikat Kompetensi Sertifikat Kompetensi oleh LSP Sertifikat Kompetensi
oleh LSP
23 Pedoman BNSP 302 tahun 2013 tentang Klausul 6.3.1. Penerbitan SOP Penerbitan
Penerbitan Sertifikat Kompetensi Duplikat Sertifikat Kompetensi Duplikat Sertifikat
oleh LSP Kompetensi oleh LSP

Sesuai hasil identifikasi pada tabel 1, kegiatan selanjutnya adalah pelatihan dan workshop penyusunan
dokumen SOP. Peserta pelatihan dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu : 1) kelompok SOP bidang
administrasi LSP, 2) kelompok SOP bidang sertifikasi, dan 3) kelompok SOP bidang mutu LSP. Anggota
kelompok SOP bidang Administrasi terdiri dari 2 (dua) peserta dan mendapatkan tugas menyusun SOP nomor
4, 5, dan 16 sesuai tabel 1. Kelompok SOP bidang sertifikasi terdiri dari 5 (lima) peserta dan diberikan tugas
penyusunan SOP nomor 1,2,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,19,20,21,22, dan 23 sesuai tabel 1. Sedangkan
kelompok SOP bidang mutu LSP terdiri dari 3 (tiga) peserta dan menyusun SOP nomor 3, 17, dan 18 sesuai
tabel 1. Tahap awal kegiatan pelatihan dan workshop adalah paparan dan demonstrasi penyusunan dokumen
SOP. SOP Pendaftaran Sertifikasi (nomor 7) disampaikan dalam sesi paparan dan demonstrasi. Dokumentasi
kegiatan penyusunan dan workshop penyusunan SOP ditunjukkan pada gambar 1 dan gambar 2.

582
Seminar Nasional
Hasil Penenlitian dan Pengabdian pada Masyarakat V Tahun 2020
“Pengembangan Sumber Daya Menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM – Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-66-0

Gambar 1. Paparan Mengenai Teknik Penyusunan SOP

Gambar 2. Workshop Penyusunan SOP


Tahap pendampingan dilakukan untuk mengevaluasi hasil SOP yang disusun peserta. Salah satu hasil
prosedur di dalam SOP yang disusun peserta, yaitu prosedur Pendaftaran Sertifikasi ditunjukkan pada gambar
3. Gambar 3 menunjukkan prosedur yang dilakukan siswa SMK Muhammadiyah Somagede dalam melakukan
pendaftaran uji kompetensi. Pihak yang terlibat di dalam prosedur tersebut adalah :1) Manajer Sertifikasi, 2)
Administrasi LSP, 3) Siswa sebagai calon asesi, dan 4) Bagian keuangan SMK Muhammadiyah Somagede.

Gambar 3. Prosedur Pendaftaran Sertifikasi

583
Seminar Nasional
Hasil Penenlitian dan Pengabdian pada Masyarakat V Tahun 2020
“Pengembangan Sumber Daya Menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM – Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-66-0

Berdasarkan gambar 3, terdapat 9 proses di dalam pendaftaran sertifikasi dimulai dari proses Manajer
Administrasi menyusun rencana pelaksanaan uji sertifikasi sesuai kalender PBM di SMK Muhammadiyah
Somagede, selanjutnya Manajer Administrasi akan mengumumkan jadwal pelaksanaan uji sertifikasi melalui
leaflet, media sosial LSP, atau web LSP. Pada proses keempat, siswa yang akan mengikuti uji kompetensi
dapat berkonsultasi dengan bagian administrasi LSP untuk mengetahui tahapan-tahapan uji sertifikasi, biaya,
hak dan kewajiban pemohon sertifikasi, serta permintaan jika dibutuhkan peralatan bagi pemohon
berkebutuhan khusus. Proses berikutnya, pemohon (siswa) mengisi form pendaftaran sertifikasi (APL01) dan
membayar biaya sertifikasi melalui bagian keuangan sertifikasi. Apabila semua persyaratan yang diserahkan
pemohon ke LSP telah diverifikasi administrasi LSP, kemudian administrasi LSP akan menentukan jadwal
bagi asesi serta asesor pengujinya. Hasil prosedur yang disusun oleh peserta dinilai sesuai dan mampu telusur
terhadap pedoman BNSP 201 tahun 2014 tentang Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi pada
klausul 9 dan 9.1, yaitu Persyaratan Proses Sertifikasi dan Proses Pendaftaran.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dokumen SOP yang disusun oleh peserta pelatihan, dapat disimpulkan bahwa
melalui kegiatan Ipteks bagi Masyarakat ini mampu meningkatkan pemahaman tentang prosedur-prosedur
dalam pengelolaan operasional LSP P1. Selain itu, peserta dapat mengidentifikasi acuan normatif penyusunan
SOP dalam lingkup LSP sesuai pedoman-pedoman BNSP dan memiliki kemampuan mengimplementasikan
isi pedoman-pedoman tersebut ke dalam prosedur.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Nasional Sertifikasi Profesi. (2013). Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 9 tahun 2013
tentang Pedoman Pelaksanaan Asesmen Kompetensi. Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi Profesi.

Badan Nasional Sertifikasi Profesi. (2014). Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 1 tahun 2014
tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian, Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi. Jakarta :
Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Badan Nasional Sertifikasi Profesi. (2014). Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 5 tahun 2014
tentang Pedoman Persyaratan Umum Tempat Uji Kompetensi. Jakarta : Badan Nasional Sertifikasi
Profesi.
Badan Nasional Sertifikasi Profesi. (2017). Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 2 tahun 2017
tentang Pedoman Pengembangan dan Pemeliharaan Sertifikasi Profesi. Jakarta : Badan Nasional
Sertifikasi Profesi.
Buchori. (2019). Pengaruh Standar Operasional Prosedur (SOP) Kerja Terhadap Peningkatan Kinerja
Karyawan PT. Indomobil Finance Lampung Timur. Jurnal Dinamika, 5(2), 142-162.
Budihardjo, M. (2014). Panduan Praktis Menyusun SOP. Jakarta: Penerbit Raih Asa Sukses.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (2018). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 34
Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan. Jakarta : Direktur Jenderal Perundang-Undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia.
Nur'aini, F. D. F. (2020). Panduan Lengkap Menyusun SOP dan KPI. Yogyakarta : Penerbit Anak Hebat
Indonesia.
Pemerintah Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No. 78. Jakarta : Sekretariat
Negara.
Sulam, Domopoli, M., & Dilo, A. U. (2019). Pengaruh Penerapan Standar Operasional Prosedur terhadap
Efektifitas Pelayanan Keuangan di IAIN Sultan Amai Gorontalo. Jurnal Al-Buhuts, 15(2), 1-20.

584

Anda mungkin juga menyukai