2 - November 2017
Abstrak
Anak-anak adalah objek yang dapat dieksplorasi dengan berbagai macam aspek dan pendekatannya
dalam pemotretan. Setiap fotografer memiliki cara tertentu dalam memotret anak-anak, karena
mereka memiliki perilaku yang susah diatur dan suasana hati yang mudah berubah. Seperti halnya
Roy Gajah Seto Genggam Nusantoro atau dikenal sebagai Roy Genggam, fotografer dengan banyak
pengalaman ini mempunyai cara tertentu dalam memotret anak-anak. Salah satu pemotretan
iklan yang melibatkan anak-anak sebagai peduduk, adalah iklan Cussons pada 2014 dan 2016.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi kreatif Roy Genggam dalam pemotretan iklan
Cussons. Metode wawancara serta studi dokumen dan arsip, digunakan dalam mengumpulkan
data-datanya. Data yang didapat, dianalis dan dikaitkan dengan teori lalu disajikan secara
deskriptif atas fakta-fakta yang ditemukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 12 cara
yang dilakukan Roy Genggam serta tim RGP (Roy Genggam Photography) dalam memotret anak-
anak. Roy Genggam juga menggunakan tiga strategi kreatif dalam pemotretan iklan Cussons, yaitu
strategi anak-anak sebelum pemotretan, strategi anak-anak saat pemotretan dan strategi hasil foto.
Ketiga strategi tersebut terbentuk dari nalurinya dalam menghadapi masalah saat mewujudkan
harapan-harapannya dalam pemotretan iklan Cussons.
Abstract
Roy Genggam’s Creative Strategy in Advertising Photoshoot. Children are objects that can be
explored by various aspects and approaches in photography. Each photographer has a particular
way of photographing children, because children have unmanageable behavior and moreover they
have mood swings. Just as Roy Gajah Seto Genggam Nusantoro, also known as Roy Genggam,
has a particular way of photographing children. It is also due to Roy Genggam’s rich experience in
advertising photography involving children as sitters, one of which is photographing an advertisement
for Cussons product in 2014 and 2016. In connection with this, a research is conducted to find the
creative strategies in Roy Genggam’s Cussons ad photoshoot. Methods used are interviews, studies
of documents and records to collect data. The data retrieved, analyzed and linked with the theory and
then presented descriptively on the found facts. The results of this study indicate that there are 12
ways Roy Genggam and his team do in overcoming the constraints that are typical for children during
Cussons ad photoshoot. Roy Genggam also uses three creative strategies in Cussons advertising
photography; the strategy for children before photographing, strategy for children while photographing
and strategy of the photos result. Those strategies are formed by his own intuition in facing problems
while he is trying to actualize his expectations in Cussons ad photoshoot.
101
Willy Pamungkas, Kurniawan Adi Saputro, dan Kusrini, Strategi Kreatif Roy Genggam
102
spectã Vol. 1 No. 2 - November 2017
103
Willy Pamungkas, Kurniawan Adi Saputro, dan Kusrini, Strategi Kreatif Roy Genggam
Sehingga variabel operasional yang menjadi sample berdasarkan hal tersebut karena menurut
inti dari penelitian ini adalah strategi kreatif anggapan seseorang, bahwa suatu kejadian
dan anak-anak. yang baru terjadi dan banyak menghadapi
Sehubungan dengan hal tersebut, maka masalah lebih teringat secara detail dari pada
akan didefinisikan masing-masing variable kejadian yang sudah lama terjadi dan tidak
operasional. Yang pertama adalah strategi ada masalah. Anggapan tersebut didasarkan
kreatif, yang dimaksud dalam penelitian ini pada proses pembelajaran seseorang dalam
adalah strategi kreatif Roy Genggam dalam menghadapi masalah.
pemotretan. Unsur-unsur yang meliputi strategi
kreatif dalam pemotretan antara lain, peralatan METODE PENGUMPULAN DATA
fotografi yang digunakan, teknik fotografi, Penelitian ini menggunakan beberapa
crew, objek pemotretan dan properti. Variabel metode pengumpulan data yang bertujuan
kedua adalah anak-anak. Anak-anak yang untuk melengkapi bahan-bahan pelengkap
dimaksud dalam penelitian ini adalah anak- data. Adapun beberapa metode tersebut,
anak yang terlibat sebagai peduduk dalam antara lain:
pemotretan iklan suatu produk. Penelitian 1. Wawancara
ini akan mengidentifikasi kendala yang khas Menurut Keraf (2004:182), wawancara
pada anak-anak berdasarkan perubahan adalah suatu cara mengumpulkan data
ekspresi emosi dan kepekaan diri. Tujuan dengan mengajukan pertanyaan langsung
dari didefinisikan setiap variabel tersebut kepada seorang informan. Wawancara
untuk memudahkan dalam menentukan langsung akan dilakukan dengan tiga
data yang dikumpulkan dan yang dianalisis. narasumber antara lain produser RGP,
Pengambilan sampel dalam penelitian salah satu asisten fotografer RGP, serta
ini ditentukan berdasarkan jumlah peduduk fotografer yaitu Roy Genggam. Perlunya
anak-anak dan tahun pembuatan foto. Sampel dilakukan wawancara terhadap ketiga
yang dipilih yaitu sesi pemotretan iklan suatu narasumber tersebut karena mereka
produk dengan jumlah peduduk paling sedikit dapat memberikan informasi-informasi
dan paling banyak dalam satu frame foto. yang terkait dalam penelitian ini.
Ada pun alasan dipilihnya peduduk anak- Penelitian ini akan menggunakan
anak karena perlunya pengetahuan bagi wawancara terstruktur artinya pertanyaan-
seorang fotografer khususnya fotografer yang pertanyaan yang akan disampaikan kepada
akan menekuni bidang foto komersial dalam narasumber sudah dipersiapkan sebelumnya.
menghadapi anak-anak saat pemotretan. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa
Hal tersebut mungkin tidak ada kaitannya pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara
dengan teknis fotografi namun pengaruhnya langsung tersebut bisa berkembang. Untuk
cukup besar terhadap hasil akhir. Alasan memperoleh data yang akurat, maka perlu
dipilihnya jumlah peduduk paling sedikit diajukan pertanyaan-pertanyaan yang sama
dan paling banyak dalam satu frame karena kepada ketiga narasumber. Pertanyaan
untuk mengetahui tingkat kesulitan dalam yang sama tersebut mengenai kendala yang
pemotretan, apakah dengan jumlah peduduk khas pada anak-anak dan cara mengatasi
sedikit mempunyai tingkat kesulitan yang kendala tersebut. Roy Genggam sebagai
sama dengan jumlah peduduk yang banyak. fotografer dan asisten fotografer RGP dapat
Sampel juga ditentukan berdarkan tahun memberikan informasi tentang strategi
pembuatan foto terbaru. Alasan menentukan kreatif dalam pemotretan, kendala yang
104
spectã Vol. 1 No. 2 - November 2017
khas pada anak-anak saat pemotretan mencapai impian tersebut. Jika ada seorang
berlangsung, dan memberi informasi fotografer yang memiliki niat dalam mencapai
tentang cara Roy Genggam dan tim RGP impiannya, maka ia akan dihadapkan dengan
mengatasi kendala tersebut. Produser berbagai situasi ketidakpastian. Adanya
RGP dapat memberikan informasi tentang situasi ketidakpastian ini membuat seorang
kendala yang khas pada anak-anak saat fotografer memiliki harapan, supaya ia mampu
pemotretan berlangsung, dan memberi mengatasi ketidakpastian tersebut. Seorang
informasi tentang cara Roy Genggam dan fotografer akan melakukan berbagai cara agar
tim RGP mengatasi kendala tersebut. harapannya tercapai, namun tidak semua
Jika data yang diperoleh dalam wawancara cara-caranya berhasil. Ketika ada beberapa
langsung masih belum lengkap, maka dapat cara yang gagal, maka seorang fotografer
dilakukan wawancara melalui komunikasi akan berpikir dan menciptakan cara baru
non-verbal. Komunikasi non-verbal dipakai hingga harapan-harapannya bisa tercapai.
karena keterbatasan waktu, jarak, dan biaya Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
dalam melakukan wawancara langsung. hal yang dilakukan Roy Genggam merupakan
Komunikasi non-verbal dapat dilakukan bentuk kreativitas melalui cara berpikir serta
melalui surat elektronik dan media sosial pengalamannya (intuisi) dalam menghadapi
seperti WhatsApp, Line, atau BBM. suatu masalah. Intuisinya dalam menghadapi
masalah tersebut membentuk suatu tindakan
2. Studi Dokumen dan Arsip tertentu, salah satunya strategi (tindakan
Melakukan pengumpulan data melalui umum). Sementara Petty (1997) menjelaskan,
dokumen visual atau foto dan arsip jika masalah telah terpecahkan atau kesulitan
tertulis yang disimpan oleh Roy Genggam. telah teratasi, berarti kreativitas telah bekerja.
Dokumen visual ini akan sangat membantu Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan
dalam pembahasan penelitian. Data dari bahwa, kreativitas seorang fotografer dalam
dokumen visual didapati melalui hard disk pemotretan tidak hanya ditentukan dari
yaitu media penyimpanan pada personal keberhasilan cara dalam mengatasi masalah,
computer atau laptop. Metode ini digunakan namun juga ditentukan dari adanya strategi
saat menentukan sampel karya fotografi dalam suatu pemotretan.
yang akan diteliti dan juga dapat menjadi Intuisi setiap fotografer berbeda, antara
pedoman narasumber dalam mengingat satu fotografer dengan fotografer lainnya. Jika
kembali proses pemotretan yang sudah intuisi dalam mengahapi masalah pernah
berlalu atau sudah dikerjakan. Arsip tertulis dilalui seorang fotografer dalam mewujudkan
yang disimpan oleh Roy adalah catatan- impian (rencana abstrak), maka strategi akan
catatan khusus tentang proses produksi muncul. Strategi seorang fotografer muncul
atau eksekusi, mulai dari waktu, tempat, karena adanya situasi ketidakpastian dalam
kendala yang terjadi dan bagaimana cara mencapai impian. Dari situasi ketidakpastian
Roy Genggam mengatasi kendala tersebut. tersebut muncullah harapan fotografer
agar dapat mengatasinya melalui cara-cara
PEMBAHASAN tertentu (tindakan khusus). Jika fotografer
Setiap fotografer pasti mempunyai berhasil mengatasi masalahnya, maka
impian dalam menciptakan sebuah karya fotografer tersebut adalah fotografer yang
atau memvisualkan sebuah gambar, namun kreatif. Sebaliknya, jika seorang fotografer
tidak semua fotografer memiliki niat dalam tidak berhasil mengatasi masalah, maka
105
Willy Pamungkas, Kurniawan Adi Saputro, dan Kusrini, Strategi Kreatif Roy Genggam
106
spectã Vol. 1 No. 2 - November 2017
antara anak-anak dengan Roy Genggam serta Penggunaan metode pengumpulan data
tim RGP menjadi indikator keberhasilan dalam yang tepat, serta teknik dalam menggunakan
menerapkan strategi anak-anak. metode tersebut merupakan salah satu hal
Strategi hasil foto merupakan tindakan yang menunjang dalam proses penelitian ini.
umum yang dilakukan Roy Genggam dan tim Selain itu, ada beberapa hal yang menghambat
RGP dalam memprediksi pilihan foto yang selama proses penelitian, yaitu jarak yang
dilakukan oleh klien pascapemotretan iklan jauh antara peneliti dan objek penelitian,
Cussons. Strategi ini muncul karena adanya kurangnya pendetakan terhadap narasumber
respon dari suatu ketidakpastian dalam dan tidak mempertimbangkan pemilihan
memprediksi pilihan foto yang dilakukan oleh sample bersama fotografer.
klien pascapemotretan iklan Cussons. Cara-cara Terdapat tiga saran untuk para peneliti
dalam menerapkan strategi hasil foto bukan selanjutnya yang ingin melakukan penelitian
suatu keharusan untuk dilakukan. Namun atau mengembangkan penelitian dengan topik
startegi ini perlu dilakukan dengan harapan, yang hampir sama khususnya dalam bidang
Roy Genggam mampu memprediksi pilihan foto fotografi. Ketiga saran ini muncul karena
yang dilakukan oleh klien pascapemotretan adanya hambatan-hambatan yang terjadi
iklan Cussons, walaupun tidak ada jaminan selama proses penelitian. Ketiga saran tersebut
keberhasilan dalam menerapkan strategi hasil antara lain, pertama memilih objek penelitian
foto. Terjadinya mutilasi tubuh saat proses yang mudah dijangkau. Jika keberadaan objek
olah digital menjadi indikator keberhasilan penelitian jauh dengan peneliti, maka perlu
strategi ini. dipertimbangkan segala biaya yang dibutuhkan
selama proses penelitian. Kedua, melakukan
KESIMPULAN DAN SARAN pendekatan terhadap narasumber sebelum
Setelah mengetahui tindakan umum dilakukan wawancara saat pengumpulan
dan tindakan khusus yang dilakukan Roy data. Ketiga, mempertimbangkan pemilihan
Genggam serta tim RGP, maka hasil penelitian sample bersama fotografer atau orang yang
tersebut dapat disimpulkan bahwa aspek menciptakan karya tersebut. Setiap seniman
nonteknis fotografi merupakan salah satu faktor atau praktisi yang menciptakan sebuah karya
keberhasilan dalam pemotretan iklan yang tentu mempunyai idealisme terhadap karya
menggunakan anak-anak sebagai peduduk. tersebut. Untuk itu ketika seorang peneliti ingin
Hal tersebut terjadi karena aspek teknis mengkaji karya atau proses dari pembuatan
fotografi yaitu alat yang digunakan dan teknik karya maka perlu mempertimbangkan pemilihan
fotografi dalam pemotretan iklan dipengaruhi sample. Hal tersebut akan berdampak pada
oleh aspek nonteknis. Artinya bahwa aspek proses pengumpulan data (wawancara) yaitu
teknis fotografi mengikuti tindakan-tindakan perilaku narasumber (fotografer atau seniman)
yang dilakukan Roy Genggam yang berkaitan yang antusias atau tidak antusias.
dengan aspek nonteknis fotografi. Walaupun
demikian, aspek nonteknis fotografi juga KEPUSTAKAAN
berpengaruh terhadap hasil foto atau hasil
Buku
akhir dalam suatu pemotretan. Sehingga,
aspek non teknis fotografi sangat menentukan Drewniany & Jewler. Creative Strategy
berhasil atau tidaknya seorang fotografer in Advertising. NP, Content
Technologies: Textbook Reviews,
dalam pemotretan iklan yang menggunakan
2015.
anak-anak sebagai peduduk.
107
Willy Pamungkas, Kurniawan Adi Saputro, dan Kusrini, Strategi Kreatif Roy Genggam
Jurnal Penelitian
108