Anda di halaman 1dari 66

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Kesehatan adalah kebutuhan dasar yang merupakan modal utama
untukhidup, karena setiap manusia berhak untuk hidup dan memiliki
kesehatan.Kenyataannya tidak semua orang memperoleh atau memiliki
derajat kesehatanyang optimal, karena berbagai masalah secara global
diantaranya adalah kesehatan lingkungan yang buruk, sosial ekonomi yang
rendah yang menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan gizi, pemeliharaan
kesehatan pendidikan dan kebutuhan lainnya. Oleh karena itu pelayanan
kesehatan utama merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk
mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2021 sebagai tujuan
pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang
optimal.
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam satu tempat, salin
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan
interest yang sama. Komunitas adalah kelompik dari masyarakat yang tinggal
disuatu lokasi yang sama dengan di bawah pemerintah yang sama, atau
lokasi yang sama, dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai
interest yang sama.
Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dan mampu
mendorong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Berbagai upaya
kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan
yaitu melalui Puskesmas dan Rumah Sakit sebagai rujukannya. Hal ini
merupakan Sistem Pelayanan Kesehatan yang dikembangkan dalam Sistem
Kesehatan Nasional dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Upaya untuk mengoptimalkan kesehatan masyarakat yang memerlukan
dukungan dan peran serta aktif masyarakat antara lain adalah Pelayanan
Kesehatan Dasar Puskesmas khususnya Kesehatan Ibu dan Anak, Perbaikan
Gizi,Keluarga Berencana, Pemberantasan Penyakit Menular, Penyuluhan
Kesehatan,Perawatan Kesehatan Masyarakat, Perawatan Usia Lanjut, dan
sebagainya.
Berdasarkan data yang didapat dari ketua RW 12 Desa Sugihmukti
Kecamatan Pasir Jambu Kota Bandung , wilayah RW 12 terdiri dari RT 01, 02
dan 03 dengan jumlah 180 KK. Jumlah penduduk 560 orang, laki-laki 315
orang dan perempuan 245 orang.
Perawat sebagai tatanan pelayanan kesehatan, melaksanakan fungsi-
fungsi yang sangat relevan dengan kebutuhan individu,keluarga, kelompok
dan masyarakat. Dalam kesehatan masyarakat keluarga sebagai unit utama
yang menjadi sasaran pelayanan, kerena keluarga merupakan unit terkecil
dalam masyarakat. Apabila ada salah satu anggota keluarga mempunyai
masalah keperawatan atau kesehatan akan mempengaruhi anggotakeluarga
yang lain, demikian pula terhadap kelompok dan masyarakatdisekitarnya.
Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya perawatan
kesehatan masyarakat yang lebih menekankan kepada upaya peningkatan
kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dan
keperawatan, dengan tidak melupakan upaya-upaya pengobatan dan
perawatan serta pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit maupun
dalam kondisi pemulihan terhadap penyakit. Perawatan kesehatan
masyarakat ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan,
serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar
keahliannya dalam membantu individu, keluarga,kelompok dan masyarakat
dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan kesehatan yang
dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan tugas praktik lapangan pada mata kuliah Keperawatan
Komunitas, yaitu Mengorganisir masyarakat baik dalam bentuk wadah
maupun kegiatan dan membuat rancangan pembangunan masyarakat di
bidang kesehatan ” yang akan kami realisasikan dalam bentuk kegiatan-
kegiatan yang kami laksanakan seperti yang akan kami paparkan dalam
laporan ini. Adapun penjelasan program praktik lapangan ini merupakan
penerapan konsep, prinsip dan proses keperawatan komunitas yang
diarahkan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan teori keperawatan
komunitas dan manajemen keperawatan.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah melakukan praktik lapangan asuhan keperawatan komunitas
mahasiswa mampu menerapkan konsep keperawatan komunitas
(masyarakat, puskesmas, keluarga dan kelompok khusus) guna
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat desa.
2. Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan program praktik lapangan mahasiswa dapat:
a. Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas dengan menerapkan
model konseptual keperawatan relevan meliputi pengkajian,
diagnosa keperawatan,perencanaan, implementasi dan evaluasi.
b. Menerapkan pendidikan kesehatan dan strategi organisasi komunitas
dalam melaksanakan implementasi keperawatan (khususnya dalam
Penyuluhan tentang penyakit berbasis lingkungan).
c. Melaksanakan keperawatan komunitas berdasarkan faktor risiko
personal,sosial dan lingkungan.
BAB II
PELAKSANAAN PROFESI NERS KOMUNITAS DAN KELUARGA DI RW 12 DESA
SUGIHMUKTI KABUPATEN BANDUNG

A. Gambaran Wilayah RW 12 Desa Sugihmukti


Letak geografis kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung terletak
pada koordinat 107°14’-107°56’ bujur timur dan 6°49’-7°18’ lintang
selatan. Kecamatan Pasir Jambu termasuk salah satu pola ruang untuk
pengembangan hutan lindung. Luas kecamatan Pasir Jambu ±23.957,64
(Ha). Kecamatan Pasir Jambu memiliki batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara :Kabupaten Bandung (kecamatan Ciwidey dan
Kecamatan Cangkuang)
Sebelah Selatan: Kabupaten Cianjur
Sebelah Timur : Kecamatan Cimaung da kecamatan Pangalengan
Sebelah Barat : Kecamatan Ciwidey dan Kecamatan Rancabali
Wilayah RW 12 Desa Sugihmukti Kabupaten Bandung didomisili bentuk
lahan berbukit sampai bergunung dengan kelas lereng agak curam sampai
sangat curam. Luas wilayah desa Sugihmukti 9.644,21 (Ha). Pola
penggunaan lahan di Desa Sugihmukti digunakan untuk berkebun 75,02
(Ha), sawah tadah hujan 241,70 (Ha), ladang/tegalan 95,63 (Ha).

B. Pelakasanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di RW 12 Desa


Sugihmukti.
1. Pengkajian
a. Sosialisasi
Sosialisasi dilakukan pada hari Senin, 22 Februari 2021 pukul
14.00 di masjid Nurul Hidayah Desa Sugihmukti bersama dengan
bapak RW 12, RT 01, RT 02, RT 03, kader, tokoh masyarakat dan
mahasiswa profesi ners Poltekkes Bandung. Hasil yang didapat
mahasiswa yaitu mengetahui batas wilayah RW 12, RT 01, RT 02,
RT 03. Mahasiwa dapat saling mengenal dengan masyarakat desa
Sugihmukti RW 12, mahasiswa mengetahui masalah kesehatan di
RW 12.
b. Survei Mawas Diri
Survei mawas diri dilakukan untuk mendapatkan data
kesehatan komunitas yang diinginkan. Pada survei mawas diri
dilakukan dengan pengumpulan data dan kesehatan komunitas
dengan menggunakan kuisoner. Dari kegiatan survei mawas diri
didapatkan mayoritas merupakan warga asli desa Sugihmukti.
Warga desa Sugihmuti mayoritas bekerja dari pagi sampai siang
pukul 14.00.
Berdasarkan hasil laporan dari bapak RW 12, bahwa jumlah KK
yang menetap di desa Sugihmukti RW 12 sebanyak 180 KK. Selama
proses pengkajian masyarakat dengan metode SMD, terdapat 171
KK yang terkaji atau sebanyak 506 orang. Terdapat 9kk yang tidak
dapat terkaji karena pemilik rumah yang sedang bekerja setiap
dilaksanakanSMD, KK yang pindah rumah dan KK yang menolak
untuk dilakukan pengkajian oleh mahasiswa.
Sehingga 171KK yang terkaji. Berdasarkan hasil pengkajian di
RW 12, jumlah penduduk di desa Sugihmukti RW 12 sebanyak 506
orang.
Berikut ini adalah diagram dan interpretasi pengkajian
penduduk RW 12 Desa Sugihmukti Kecamatan Pasir Jambu
Kabupaten Bandung:
I. Data Inti
a) Data Demografi
Jenis Kelamin Penduduk RW 12

laki-laki : 272
46%
Perempuan: 234
54%

Interpretasi data: jumlah penduduk RW 12 Desa Sugihmukti


sebanyak 506 orang. Paling banyak jenis kelamin laki-laki
berjumlah 272 orang atau sebanyak 54% dan perempuan
berjumlah 234 orang atau sebanyak 46% orang.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia


50%
45% 43%
40%
35%
30%
25%
20% 17%
15% 13% Jumlah Penduduk Berdasarkan
10% 8% Usia
6% 6%
5% 1% 2% 3%
0% 1%

Interpretasi data: Jumlah penduduk RW 12 Desa Sugihmukti


Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung berjumlah 506 orang.
Mayoritas penduduk RW 12 berusia >19-45 tahun atau orang
dewasa berjumlah 217 orang atau sebanyak 43% dan paling
sedikit usia 0-1 tahun atau bayi dan lansia beresiko berjumlah 5
orang atau sebanyak 1%
Pendidikan
70%

60% 59%

50%

40% Pendidikan

30%

20%
14%
10%
10% 7%
5%

0% 4%
Belum SekolahSedang SDTidak tamat SD SD SLTP SLTA 1%
PT

Interpretasi data: Dari 506 orang, pendidikan terakhir warga


RW 12 Desa Sugihmukti paling banyak tamat SD berjumlah 298
orang atau sebanyak 59% dan paling sedikit perguruan tinggi
berjumlah 2 orang atau sebanyak 1%.

Pekerjaan Kepala Keluarga di RW 12


60%
52%
50%

40% 35%
30%
Pekerjaan Penduduk RW 12
20%

10% 5%
2% 4%
1% 1%
0%

Interpretasi data: Pekerjaan Kepala Keluarga RW 12 paling


tinggi berjumlah 89 orang atau sebanyak 52% bekerja sebagai
petani dan paling sedikit berjumlah 2 orang atau sebanyak 1%
tidak bekerja dan belum bekerja.
Agama
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
Islam Kristen Budha Hindu

Agama

Interpretasi data: Penduduk RW 12 Desa Sugihmukti


Kecamatan Pasir Jambu Kabupaten Bandung 100% beragama
islam.

Golongan Darah Penduduk RW 12


100%
89%
90%
80%
70%
60% Golongan Darah Penduduk RW
12
50%
40%
30%
20%
10%
3% 3% 3% 2%
0%
A : 13 B : 14 O : 12 AB : 8 Tidak Tahu : 459

Interpretasi data: Golongan darah penduduk RW 12


mayoritas tidak mengetahui golongan darah berjumlah 459
orang atau sebanyak 89% dan paling sedikit golongan darah AB
berjumlah 8 orang atau sebanyak sebanyak 2%.
b) Gizi

Frekuensi Makan Per Hari


5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Satu kali Dua Kali Tiga Kali

Frekuensi Makan Per Hari

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa dari 171 KK di RW 12 Desa Sugihmukti,
frekuensi makan per hari di keluarga paling tinggi tiga kali
sehari sebanyak 65% dan paling sedikit satu kali sehari
sebanyak 1%

Cara Pengolahan Makan Di Keluarga


5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Dipotong-cuci-masak Dicuci-potong-masak Potong-masak

Cara Pengolahan Makan Di Keluarga


Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian didapatkan
data bahwa dari 171 kk di RW 12 Desa Sugihmukti, cara
pengolahan makanan di keluarga paling tinggi di cuci, di potong
lalu di masak sebanyak 60% dan paling rendah pengolahan
makan dipotong, dicuci lalu di masak sebanyak 40%.

Konsumsi Lauk Pauk


4

3.5

2.5

1.5

0.5

0
Setiap Hari Kadang-kadang Tidak pernah

Konsumsi Lauk Pauk

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian didapatkan


data bahwa dari 171 KK di RW 12 Desa Sugihmukti, konsumsi
lauk-pauk paling tinggi yaitu kadang-kadang atau sebanyak 86%
dan paling sedikit setiap hari sebanyak 14%.
Konsumsi Sayur-sayuran
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Setiap Hari Kadang-kadang Tidak pernah

Konsumsi Sayur-sayuran

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian didapatkan


data bahwa dari 171 KK di RW 12 Desa Sugihmukti, konsumsi
sayur-sayuran paling tinggi yaitu setiap hari sebanyak 69% dan
paling rendah kadang-kadang sebanyak 31%.

Konsumsi Buah-buahan
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Setiap hari Kadang-kadang Tidak pernah

Konsumsi Buah-buahan

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian didapatkan


data bahwa dari 171 KK di RW 12 Desa Sugihmukti, konsumsi
buah-buahan paling tinggi kadang-kadang sebanyak 90% dan
paling rendah setiap hari sebanyak 10%.
Konsumsi Garam Yodium
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
Ya tidak

Konsumsi Garam Yodium

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian didapatkan


data bahwa dari 171 KK di RW 12 Desa Sugihmukti, 100%
mengkonsumsi garam beryodium.

Pantangan Makanan Dalam Keluarga


1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Ikan Sayur Telur Category 4

Pantangan Makanan Dalam Keluarga

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian didapatkan


data bahwa dari 171 KK di RW 12 Desa Sugihmukti, paling tinggi
tidak memiliki pantangan makanan sebanyak 95% dan paling
rendah memiliki pantangan mengkonsumsi telur sebanyak 1%.
c) Kesakitan

Anngota Keluarga Yang Sakit


5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Ya Tidak

Anngota Keluarga Yang Sakit

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa dari 171 KK di RW 12 Desa
Sugihmukti, 88% sedang sakit dan paling sedikit 12% tidak
sedang sakit.

Sarana Kesehatan Yang Digunakan


1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Puskesmas Rumah Sakit Dokter Mantri/bidan praktek

Sarana Kesehatan Yang Digunakan

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa dari 506 penduduk di RW 12 Desa
Sugihmukti, paling tinggi menggunakan pelayanan kesehatan
puskesmas sebesar 79% dan paling rendah menggunakan
pelayanan kesehatan rumah sakit sebanyak 2%.

d) Kematian

Anggota Keluarga Yang Meninggal dalam satu tahun terakhir


1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Ya Category 2

Anggota Keluarga Yang Meninggal dalam satu tahun terakhir

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa dari 171 KK di RW 12 Desa
Sugihmukti, tidak ada anggota keluarga yang meninggal
dalam satu tahun terakhir sebanyak 96% dan paling rendah
ada angggota keluarga yang meninggal dalam satu tahun
terakhir sebanyak 4%.
Penyebab Kematian Naggota Keluarga
5

4.5

3.5

2.5

1.5

0.5

0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa dari 506 penduduk di RW 12 Desa
Sugihmukti, penyebab kematian anggota keluarga yaitu
karena sakit komplikasi sebanyak 2%.

e) KIA/KB

Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan


5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
IUD Pil Suntik Susuk Kondom Tubectomy Vasektomy Alami

Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa dari 506 penduduk di RW 12 Desa
Sugihmukti, 100% sedang sakit dan paling sedikit % tidak
sedang sakit

Ibu Hamil
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
RT 01 RT 02 RT 03

Ibu Hamil

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa dari 506 penduduk di RW 12 Desa
Sugihmukti, jumlah ibu hamil sebanyak orang

Faktor Risiko Kehamilan


5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Resti Tidak

Faktor Risiko Kehamilan

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa dari 6 ibu hamil, 100% tidak memiliki
faktor risiko dalam kehamilan.
Pemeriksaan Kehamilan
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Tidak diperiksa K1 (1-3) K4 (>4x)

Pemeriksaan Kehamilan

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa dari 6 ibu hamil,

Pemeriksaan Kehamilan
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Rumah Sakit Perawat/bidan Doktek praktik Dukun beranak Puskesmas Tidak Diperiksa
praktik

Pemeriksaan Kehamilan

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa dari 6 ibu hamil, paling tinggi
memeriksakan kehamilan nya di .. sebanyak % dan paling
rendah memeriksa kehamilan di... sebanyak %
Ibu Hamil Mnegkonsumsi Tablet penambah Darah
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Ya Tidak

Ibu Hamil Mnegkonsumsi Tablet penambah Darah

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa dari 6 ibu hamil,

Pertolongan persalinan anak pada satu tahun terakhir


5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Tenaga Kesehatan Paraji

Pertolongan persalinan anak pada satu tahun terakhir

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa dari 6 ibu hamil,
Tempat Pertolongan Persalinan
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Rumah Sakit Di Rumah Puskesmas Bidan/Dokter Praktik Polindes

Tempat Pertolongan Persalinan

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa dari 6 ibu hamil,

Kondisi bayi saat dilahirkan


5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Lahir Hidup Lahir Sehat Lahir Cacat

Kondisi bayi saat dilahirkan

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa dari 6 ibu hamil,
Ibu Menyusui
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
ASI eksklusif Susu Formula

Ibu Menyusui

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa ibu meyusui di Desa Sugihmukti
paling tinggi memberikan ASI eksklusif

f) Kesehatan Bayi/Balita

Balita Diimunisasi
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Ya Tidak

Balita Diimunisasi

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa
BB anak (KMS)
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Dibawah garis merah Diatas garis merah Tidak punya KMS

BB anak (KMS)

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa

Anak Konsumsi Vitamin A


5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Ya Tidak

Anak Konsumsi Vitamin A

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa
Usia Anak dengan makanan pendamping ASI
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
<4 bulan 4 bulan >6 bulan

Usia Anak dengan makanan pendamping ASI

,
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian
didapatkan data bahwa ,

g) Kesehatan Anak Usia Sekolah

Penyakit yang dialami remaja


5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Gastritis Batuk Flu Asma

Penyakit yang dialami remaja

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa
Kegiatan anak diluar sekolah
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Keagamaan Bermain

Kegiatan anak diluar sekolah

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa

h) Kesehatan Remaja

Penyakit yang dialami remaja


5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Asma Gastritis Penyakit kulit

Penyakit yang dialami remaja

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa
Kegiatan remaja diluar sekolah
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Keagamaan Karangtaruna Olahraga Bermain

Kegiatan remaja diluar sekolah

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa

Penggunaan Waktu Luang


5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Bergadang Rekreasi Kursus keterampilan

Penggunaan Waktu Luang

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa
Kebiasaan tidak sehat
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Merokok Penggunaan obat-obatan minum minuman alkohol

Kebiasaan tidak sehat

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa

i) Kesehatan Dewasa

Penyakit yang diderita


5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Hipertensi Diabetes Melitus Asma Gastritis

Penyakit yang diderita

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa
Kebiasaan tidak sehat
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Merokok Penggunaan obat-obatan minum minuman keras

Kebiasaan tidak sehat

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa

j) Kesehatan Lansia

Kebiasaan lanjut usia


5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Merokok Minum teh Minum Kopi

Kebiasaan lanjut usia

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa
Kemandirian lansia
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Indeks A: Ketergantungan penuh Indeks B: Beberapa kegiatan Indeks C: Mandiri
dibantu

Kemandirian lansia

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa

Penyakit yang diderita lansia


5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Hipertensi Diabetes Asma Jantung

Penyakit yang diderita lansia

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa
II. Lingkungan Fisik
Kepemilikan
Interpretasi data : Setelah dilakukan pengkajian kepada
171 KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa
kepemilikan rumah paling tinggi yaitu milik sendiri
sebanyak 86% dan paling rendah yaitu menyewa sebanyak
1%.

Jenis rumah
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa jenis
rumah yang paling tinggi yaitu permanen atau sebanyak
55% dan paling rendah jenis rumah tidak permanen
(panggung) sebanyak 12%.

Jenis lantai
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa, jenis
lantai yang paling tinggi yaitu tegel sebanyak 65% dan
paling rendah jenis lantai papan sebanyak 35%.

Ventilasi
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
ventilasi rumah yang paling tinggi yaitu >10% dari luas
lantai sebanyak 63% dan paling rendah <10% luas lantai
sebanyak 37%.

Pencahayaan sinar matahari


Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
pencahayaan sinar matahari yang paling tinggi yaitu masuk
ke dalam rumah sebanyak 90% dan paling rendah cahaya
tidak masuk ke dalam rumah sebanyak 10%.

Luas bangunan
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa, luas
bangunan rumah paling tinggi yaitu >8 meter persegi
sebanyak 57% dan paling rendah <8 meter persegi
sebanyak 43%.

Pemanfaatan pekarangan
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa, data
paling tinggi 71% dan paling rendah dimanfaatkan untuk
tanaman obat keluarga sebanyak 1%.

Jenis WC
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
paling tinggi jenis wc yang digunakan yaitu cemplung
sebanyak 82% dan paling rendah menggunakan septitank
sebanyak 12%.

Jarak wc dengan air


Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
jarang wc dengan sumber air paling tinggi >10 meter
sebanyak 70% dan paling rendah <10 meter sebanyak 30%.
Kondisi jamban
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
kondisi jamban paling tinggi yaitu terawat sebanyak 97%
dan paling rendah kondisi jamban tidak terawat sebanyak
3%.

Sumber air
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
sumber air paling tinggi yaitu dari mata air sebanyak 67%
dan paling rendah dari sungai sebanyak 4%.

Penyediaan air minum


Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
penyediaan air minum paling tinggi berasal dari mata air
sebanyak 60% dan paling rendah berasal dari sumur
sebanyak 40%.

Pengelola air minum


Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahw, 100%
pengelolaan air minum di masak.

Tempat penampungan air


Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
empat penampungan air yang paling tinggi yaitu
menggunakan bak sebanyak 77% dan paling rendah
menggunakan torn sebanyak 2%.

Kondisi penampungan air


Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
kondisi penampungan air paling tinggi yaitu terbuka
sebanyak 57% dan paling sedikit tertutup sebanyak 43%.

Pengurasan
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
pengurasan tempat penampungan air paling tinggi yaitu
setiap tiga hari sekali sebanyak 29% dan paling rendah
seminggu sekali sebanyak 5%.

Kondisi air
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
100% kondisi air tidak berbau, tidak berasa dan tidak
berwarna. Hanya saja setiap hujan, air menjadi keruh .

Tempat pembuangan sampah


Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
tempat pembuangan sampah paling tinggi yaitu dibakar
sebanyak 83% dan paling rendah di sembarang tempat
sebanyak 4%.
Kondisi tempat sampah
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
kondisi tempat sampah paling tinggi yaitu terbuka kedap
air sebanyak 53% dan paling rendah tertutup tidak kedap
air sebanyak 5%.

Tempat pembuangan air limbah


Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
tempat pembuangan air limbah paling tinggi yaitu got
sebanyak 74% dan paling rendah pembuangan air limbah
ke sungai sebanyak 26%.

Kondisi saluran limbah


Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
kondisi saluran limbah paling tinggi yaitu terbuka sebanyak
94% dan paling rendah tertutup sebanyak 6%.

Kepemilikan kandang ternak


Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
paling tinggi tidak memiliki kandang ternak sebanyak 92%
dan paling rendah memiliki kandang ternak sebanyak 8%.

Letak kandang ternak


Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
paling tinggi letak kandang ternak >10 meter sebanyak %
dan paling rendah menempel dengan rumah sebanyak %.

Kondisi kandang
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
kondisi kandang paling tinggi yaitu terawat sebanyak % dan
paling rendah tidak terawat sebanyak %.

III. Pelayanan Kesehatan dan Sosial

Sarana Kesehatan Terdekat

Rumah Sakit Puskesmas Balai Pengobatan Praktik Swasta

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171


KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
100% sarana kesehatan terdekat dengan rumah yaitu
puskesmas.
Pemanfaatan Sarana Kesehatan

Ya Tidak

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian


didapatkan data bahwa

Jenis UKBM yang ada

Posyandu Posbindu

Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian di RW 12


Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa, jenis UKMB yang
ada di RW 12 Desa Sugihmukti yaitu posyandu.
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian
didapatkan data bahwa terdapat RW siaga di RW 12 Desa
Sugihmukti Kecamatan Pasir Jambu. RW siaga tersebut
berjalan sebagaimana mestinya.

IV. Sosial Ekonomi


Penghasilan per bulan
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
pendapatan per bulan paling tinggi yaitu <900.000
sebanyak 45% dan paling rendah 1.500.000-2.500.000
sebanyak 12%.

Kepemilikan jaminan kesehatan


Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
kepemilikan dana jaminan kesehatan paling tinggi yaitu
BPJS sebanyak 53% dan paling rendah tidak emmiliki
jaminan kesehatan sebanyak 47%.
V. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
100% sarana pendidikan yang ada di RW 12 adalah SD.

VI. Keamanan dan Transportasi


Sarana transportasi yang digunakan
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
sarana transportasi yang digunakan paling tinggi yaitu
kendaraan sendiri sebanyak 74% dan paling rendah yaitu
menggunakan ojek sebanyak 26%.

Jenis kecelakaan yang sering terjadi


Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa, jenis
kecelakaan yangs ering terjadi yaitu kecelakaan lalu lintas:
luka sebanyak 62% dan tidak mengalami kecelakaan
sebanyak 38%.

VII. Komunikasi dan rekreasi


Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 506
penduduk RW 12 Desa Sugihmukti, didapatkan data bahwa
sarana komunikasi penduduk yaitu paling tinggi
menggunakan speaker/pengeras suara di masjid sebanyak
100%

Bahasa yang digunakan


Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
bahasa yang digunakna yaitu 100% sunda.
c. ANALISA DATA DAN RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
OMUNITAS RW 12 DESA SUGIHMUKTI KECAMATAN PASIR JAMBU

No. Data Interpretasi Masalah


Data Keperawatan

1. - 21 orang (9,67%) usia dewasa Gaya hidup yang Resiko peningkatan


menderita hipertensi. kurang sehat hipertensi RW 12 .
- 20 orang (12%) anggota
keluarga yang sakit (3 bulan
terakhir).
- 110 (74,2%) usia dewasa
merokok.
- Pola Nutrisi:
 154 klg (90,1%) kadang-
kadang mengkonsumsi
buah.
 147 klg (86%) kadang-
kadang mengkonsumsi
lauk pauk.
- Warga kurang/tidak
mengenali penyakit
hipertensi.
- Warga yang menderita
hipertensi mengatakan tidak
pernah mendapatkan
penyuluhan mengenai
hipertensi.
2. - Jumlah Bayi: 5 orang Kurangnya Tidak adekuat
- Jumlah Batita: 28 orang pengetahuan ibu monitoring
- Jumlah Balita: 10 orang kesehatan bayi/balita
- Jumlah Bayi, Batita dan di RW 12
Balita: 43 orang
- D/S bulan Februari 2021
30/43 : 70% (Tingkat
partisipasi masyarakat dalam
kegiatan).
- N/D bulan Februari 2021
30/30 : 100% bayi dan balita
berada diatas garis merah
(Kecenderungan status gizi)
- K/S bulan 19/43 : 44%
(Cakupan kegiatan
penimbangan)
- 4 orang (20%) ibu menyusui
anak umur >2 tahun.
- 4 orang (80%) bayi telah
diberi MPASI pada bayi
berusia 4 bulan
- Klg anak balita tidak
mengetahui manfaat dari
buku KMS.
- 2 orang (6%) balita
mengalami batuk flu.
- Orangtua mengatakan
bahwa buku KMS hilang.
3. Lingkungan fisik dan perilaku: Ketidakmauan Risiko meningkatnya
- 141 klg (83%) mengolah memanfaatkan penyakit berbasis
sampah dibakar sarana lingkungan.
- 6 klg (2,9%) memiliki kandang kesehatan
ternak menempel dengan
rumah
- 51 klg (29%) menguras
tempat penampungan air
satu bulan sekali
- 110 orang dewasa (74,2%)
merokok.
- 110 klg (64%) tidak
memanfaatkan sarana
kesehatan
4 Jumlah lanjut usia (lansia) RW Peningkatan Resiko peningkatan
12 sebanyak 36 orang (7,10 %) perilaku kejadian PTM
 Masalah kesehatan pada kesehatan yang (hipertensi,
lansia : tidak sehat reumatik,diabetes)
 30,5 % hipertensi pada lansia di RW 12
 16,6 % rematik
 5,5 % diabetes
 5,5 % stroke
 5,5 % penyakit jantung
 Kebiasaan perilaku tidak
sehat
 86,10 % Merokok

 Lansia yang memiliki


keluhan penyakit berjumlah
21 orang (58,40% ).
5. Masalah Covid-19: Perilaku yang Risiko munculnya
- 0 % mengalami covid-19 kurang penyakit Covid-19
- Perilaku terkait risiko covid- mendukung
19 kesehatan
 39,53 % pernah keluar
rumah / tempat umum
(pasar, fasyankes,
kerumunan orang, dan
lain lain )
 9,88 % pernah
menggunakan
transportasi umum
 5,93 % pernah
melakukan perjalanan ke
luar kota (wilayah yang
terjangkit / zona merah
 12,05 % pernah
mengikuti kegiatan yang
melibatkan orang banyak
 0 % memiliki riwayat
kontak erat dengan
orang yang dinyatakan
ODP, PDP atau konfirm
COVID-19 (berjabat
tangan, berbicara,
berada dalam satu
ruangan / satu rumah)
 0,98 % pernah
mengalami demam /
batuk / pilek / sakit
tenggorokan / sesak
dalam 14 hari terakhir
- Perilaku Sehari-hari: (hasil
Observasi) terkait AKB:
 Masih banyak yang tidak
menggunakan masker
 Masih ada kerumunan
yang kurang aman
terutama pada anak-anak
dan remaja
 Di setiap rumah banyak
yang tidak menyediakan
tempat cuci tangan +
sabun/ hand sanitizer
 Masih melakukan jabat
tangan secara langsung
2. Perencanaan

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

Diagnosa Keperawatan Komunitas A B C D E F G H I J K Total Prioritas


No.
1. Resiko terjadinya peningkatan angka kejadian

hipertensi di daerah RW 12 berhubungan

dengan kurangnya terpaparnya informasi 5 4 3 3 3 2 4 4 5 4 4 41 1

mengenai penyakit hipertensi

2. - Resiko terjadinya gangguan tumbuh kembang

pada anak di RW 12 berhubungan dengan 3 2 3 3 4 2 3 3 5 4 4 36 2

tidak memahami fungsi kms

Keterangan :
A : ResikoTerjadi F : Sesuai dengan program Pemerintah I. Dana
B : Resiko Keparahan G. Tempat J. Fasilitas Kesehatan
C : Potensial untuk Pendkes H. Waktu K. Sumber daya
D : Minat Masyarakat E : Kemungkinan diatasi

FORMAT RENCANA KERJA (POA) ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

No. Masalah Tujuan Rencana Sasaran Waktu Tempat Dana P


Umum Khusus
Kegiatan
1. Resiko terjadinya Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1.Pendidikan  Seluruh  Selasa 2
peningkatan angka tindakan tindakan kesehatan tentang warga di maret
kejadian hipertensi di keperawatan keperawatan - Pengertian RW 12 desa 2021
daerah RW 12 komunitas dalam 3 komunitas dalam hipertensi Sugihmukti
berhubungan dengan minggu, angka 3 minggu Klasifikasi
kurangnya terpapar kejadian hipertensi  Kebiasaan hipertensi
informasi mengenai berkurang di RW 12 merokok Penyebab
penyakit hipertensi menurun hipertensi
Masyarakat lebih Tanda dan
memanfaatkan gejala
fasilitas hipertensi
kesehatan yang Komplikasi
ada hipertensi
- Menganjurkan
untuk
mengurangi
makanan
berkolestrol
tinggi dan
perbanyak
aktivitas fisik
untuk
mengurangi
berat badan
2. Mengontrol
hipertensi dengan
cara :
- Melakukakn
senam
hipertensi
kolesterol
- Mengatur pola
kebiasaan
terhadapan
makanan
3. Melakukan
kolaborasi
rujukan bagi
penderita
hipertensi yang
mengalami
komplikasi untuk
meningkatkan
kualitas hidup
dan
memperpanjang
lama ketahanan
hidup

2. Resiko terjadinya Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1. Memberikan


gangguan tumbuh tindakan tindakan informasi
kembang pada anak keperawatan keperawatan mengenai
di RW 12 komunitas dalam 3 komunitas dalam fungsi KMS
berhubungan dengan minggu ibu sudah 3 minggu 2. Menganjurka
tidak memahami memahami fungsi n ke ibu
fungsi kms KMS untuk
memantau
tumbuh
kembang
anak melalui
buku KMS
3. Mengatur
jadwal
pelaksanaan
posyandu.
4. Meningkatka
n
pengetahuan
ibu dan
pemahaman
masyrakat
tentang
kesehatan ibu
dan anak.
3. Implementasi
a. Pelatihan kader

PRE PLANNING PENYEGARAN KADER DALAM PEMBINAAN


KESEHATAN MASYARAKAT RW 12 DESA SUGIHMUKTI

A. Latar Belakang
Pembinaan kesehatan masyarakat pada dasarnya merupakan upaya
meningkatkan segi kehidupan sehingga memungkinkan mereka untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Di masyarakat pelayanan kesehatan lebih
ditekankan pada upaya promotof dan preventif, dimulai dari wilayah terkecil
yakni RW. Keberhasilan pelayanan kesehatan masyarakat dapat dilihat dari
sejauhmana upaya-upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) dapat
diciptakan sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
Pemberdayaan (empowerment) merupakan suatu proses tindakan sosial yang
dilakukan baik oleh individu, keluarga, kelompok, masyarakat maupun organisasi
pendamping untuk mencapai lingkungan perubahan dan kualitas hidup yang lebih
baik (Peterson & Hughey, 2004). Kesehatan memandang upaya pemberdayaan
sebagai fokus intervensi kesehatan masyarakat, bahkan seringkali pemberdayaan
dianggap sebagai variable antara (mediating variable) bagi implementasi program
kesehatan dan luaran program kesehatan (Minkler et all, 2001).
Berbagai upaya kesehatan dilayanan primer, khususnya di masyarakat secara
langsung harus didasarkan pada kebutuhan dan kondisi masyarakat, oleh karena
itu untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat, khususnya terkait dengan
pembangunan keluarga sehat diperlukan data yang tepat, sehingga diperlukan
kegiatan survey mawas diri (SMD) melalui pengumpulan data, pengolahan, analisa
sampai merumuskan masalah kesehatannya.
Seiring dengan upaya pembangunan kesehatan yakni meningkatkan kualitas
hidup manusia Indonesia melalui program Indonesia sehat, maka telah
dicanangkan pembangunan keluarga sehat sebagai upaya menuju nusantara
sehat. Upaya mewujudkan keluarga sehat merupakan intervensi berbasis tim di
layanan kesehatan primer, dengan prioritas program pada kesehatan ibu dan
anak, pengendalian penyakit menular dan tidak menular yang diperkuat dengan
perilaku sehat dan penyehatan lingkungan.
Di RW 12 sendiri telah terdapat Pos Yandu, dan Satgas Covid-19 sebagai UKBM
yang dikelola oleh Kader dan masyarakat. Untuk Pos Bindu sebelumnya pernah
ada, namun terkendala dengan adanya pandemic COVID-19 serta kurang turut
sertanya lansia untuk datang ke Pos Bindu, sehingga UKBM Pos Bindu terhenti.
Kader Pos Yandu dan Satgas pada dasarnya merupakan tenaga yang bersumber
dari masyarakat di wilayahnya yang dapat berperan aktif dalam meningkatkan
kesehatan di wilayahnya, termasuk dalam pembinaan kesehatan bayi dan balita,
anak sekolah, remaja sampai lanjut usia. Berdasarkan hal tersebut, maka supaya
kader memiliki kemampuan dalam mewujudkan masyarakat sehat diperlukan
pelatihan atau penyegaran.

B. Tujuan
Setelah dilakukan kegiatan penyegaran (refreshing), Kader dapat :
1. Menjelaskan peran, fungsi dan tugas kader dalam pembinaan kesehatan
masyarakat
2. Menjelaskan manajemen Pos Pelayanan Terpadu (Pos Yandu)
3. Menjelaskan manajemen dan pentingnya Pos Pembinaan Terpadu (Pos Bindu)
4. Menjelaskan pengelolaan masalah kesehatan Bayi/Balita
5. Menjelaskan pengelolaan PTM pada Dewasa dan Lansia
6. Menjelaskan pengelolaan masalah kesehatan (penyakit) berbasis perilaku dan
lingkungan
7. Menjelaskan pengelolaan pencegahan penyebaran Covid-19
C. Waktu :
Penyegaran/Refreshing Kader dilaksanakan pada tanggal 08 Maret 2021, Pukul
16.00- 18.00
D. Tempat :
Tempat penyegaran/refreshing kader dilaksanakan di Masjid Nurul Hidayah
E. Peserta dan Pemateri
1. Peserta:
1) Kader 1
2) Kader 2
3) Kader 3
4) Kader 4
5) Kader 5
2. Pemateri
Pemateri/Pelatih berasal dari Mahasiswa
F. Kepanitiaan
Penanggung Jawab : Puskesmas
Sugihmukti Ketua : Labibah Mahmuda
Sekretaris : Lusi Desianti
Seksi Acara : Laoja Lutfilah
Galfani Seksi Perlengkapan : Dwi Sartika
Seksi Konsumsi : Ai Didah
Seksi Dokumentasi : Valentino
Febryandy Notulen : Popi Nurmalasari
MC : Labibah Mahmuda

G. Langkah Pencapaian Tujuan


1. Periapan
a. Memahami pre planning termasuk jadual penyegaran/refreshing
b. Melakukan koordinasi dengan Puskesmas dan Tim untuk materi dan
pematerinya
c. Melakukan koordinasi dengan Ketua RW dan kader untuk menentukan
peserta penyegaran
d. Menyiapkan modul (booklet) penyegaran
e. Menyiapkan soal pre/pos tes
f. Menyiapkan tempat berikut perizinannya
g. Menyiapkan konsumsi
2. Pelaksanaan
a. Pembukaan
b. Sambutan-sambutan
1) Ketua Pelaksana
2) Pendidikan
3) Puskesmas
c. Pre tes oleh panitia
d. Masukan materi
e. Simulasi tentang pertolongan pertama pada bayi/balita sakit di rumah
f. Tanya Jawab di pandu oleh seksi acara
g. Pos tes oleh panitia
h. Penutupan
H. Metode
Metode yang digunakan : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Simulasi, dll
I. Media
Media Pelatihan/penyegaran : Modul pelatihan, Leaflet, LCD, Alat Peraga, dll
J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pre planning termasuk jadual pelatihan telah dipelajari
b. Koordinasi dengan Puskesmas dan Tim untuk materi dan pematerinya telah
dilakukan
c. Koordinasi dengan Kepala Desa dan para Ketua RW untuk menentukan
peserta pelatihan/penyegaran telah dilakukan
d. Modul (booklet) penyegaran kader telah disiapkan
e. Soal pre/pos tes telah disiapkan
f. Tempat berikut perizinannya telah disiapkan
g. Konsumsi telah disiapkan
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berjalan lancar
a. Peserta berpartisipasi aktif selama pelatihan.
b. Melaksanakan simulasi dan praktik dengan baik
3. Evaluasi Hasil
a. 100% peserta yang diundang mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
(daftar hadir)
b.
c. Adanya peningkatan pemahaman materi (hasil pre dan post tes)
Susunan Acara Penyegaran Kader RW 12 Desa Sugihmukti Tanggal 08 Maret
2021

Pukul Kegiata Pemateri/Fasilitat PJ


n or
16.00 – Registrasi Peserta - Panitia
16.10
16.10 –  Pembukaan
16.20  Sambutan-sambutan
- Ketua pelaksana Labibah MC
- Ketua RW Mahmuda
Kepala RW
16.20 – Pre Tes - Panitia
16.25
16.25 – Peran, fungsi dan tugas kader dalam Lusi Desianti Panitia
16.35 pembinaan kesehatan masyarakat
16.35 – Manajemen Pos Pelayanan Terpadu Ai Didah Panitia
16.45 (Pos Yandu)
16.45 – Pendidikan Kesehatan mengenai Dwi Sartika Panitia
17.00 fungsi KMS, Kesehatan ibu dan balita,
dan pencegahan
Stunting
17.00 – Pengelolaan/perawatan terhadap Popi Nurmalasari Panitia
17.20 masalah kesehatan Dewasa dan
Lansia
- Pengembangan gaya hidup sehat
melalui CERDIK dan PATUH
- Pengelolaan masalah penyakit
kronis (Hipertensi, Diabetes
Melitus, Rematik)
- Pengembangan terapi klinis,
modalitas dan
Komplementer
17.20 – Pengelolaan masalah kesehatan Laoja Lutfilah Galfani Panitia
17.30 (penyakit) berbasis perilaku dan
lingkungan
- Pengendalian Lingkungan:
 Rumah Sehat
 Pengelolaan Sampah
 Jamban Sehat
 Pemanfaatan Pekarangan (TOGA)
- Pengendalian Perilaku
 Pengendalian zat berbahaya
termasuk rokok
17.30 – Pengelolaan pencegahan penyebaran Valentino Febryandy Panitia
17.40 Covid- 19
- Peran masyarakat dalam
mencegah penyebaran covid-19
- Meningkatkan daya resiliensi
masyarakat untuk mencegah
penyebaran covid-19
- Deteksi dini Covid-19
- Manajemen Kasus Covid-19
17.40 – Pos Tes Seluruh Kader Panitia
17.45
17.45 – Penutupan MC
18.00
b. Pembinaan kesehatan masyarakat
4. Evaluasi
a. Evaluasi
b. tindak lanjut

Anda mungkin juga menyukai