PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Kesehatan adalah kebutuhan dasar yang merupakan modal utama
untukhidup, karena setiap manusia berhak untuk hidup dan memiliki
kesehatan.Kenyataannya tidak semua orang memperoleh atau memiliki
derajat kesehatanyang optimal, karena berbagai masalah secara global
diantaranya adalah kesehatan lingkungan yang buruk, sosial ekonomi yang
rendah yang menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan gizi, pemeliharaan
kesehatan pendidikan dan kebutuhan lainnya. Oleh karena itu pelayanan
kesehatan utama merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk
mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2021 sebagai tujuan
pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang
optimal.
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam satu tempat, salin
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan
interest yang sama. Komunitas adalah kelompik dari masyarakat yang tinggal
disuatu lokasi yang sama dengan di bawah pemerintah yang sama, atau
lokasi yang sama, dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai
interest yang sama.
Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dan mampu
mendorong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Berbagai upaya
kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan
yaitu melalui Puskesmas dan Rumah Sakit sebagai rujukannya. Hal ini
merupakan Sistem Pelayanan Kesehatan yang dikembangkan dalam Sistem
Kesehatan Nasional dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Upaya untuk mengoptimalkan kesehatan masyarakat yang memerlukan
dukungan dan peran serta aktif masyarakat antara lain adalah Pelayanan
Kesehatan Dasar Puskesmas khususnya Kesehatan Ibu dan Anak, Perbaikan
Gizi,Keluarga Berencana, Pemberantasan Penyakit Menular, Penyuluhan
Kesehatan,Perawatan Kesehatan Masyarakat, Perawatan Usia Lanjut, dan
sebagainya.
Berdasarkan data yang didapat dari ketua RW 12 Desa Sugihmukti
Kecamatan Pasir Jambu Kota Bandung , wilayah RW 12 terdiri dari RT 01, 02
dan 03 dengan jumlah 180 KK. Jumlah penduduk 560 orang, laki-laki 315
orang dan perempuan 245 orang.
Perawat sebagai tatanan pelayanan kesehatan, melaksanakan fungsi-
fungsi yang sangat relevan dengan kebutuhan individu,keluarga, kelompok
dan masyarakat. Dalam kesehatan masyarakat keluarga sebagai unit utama
yang menjadi sasaran pelayanan, kerena keluarga merupakan unit terkecil
dalam masyarakat. Apabila ada salah satu anggota keluarga mempunyai
masalah keperawatan atau kesehatan akan mempengaruhi anggotakeluarga
yang lain, demikian pula terhadap kelompok dan masyarakatdisekitarnya.
Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya perawatan
kesehatan masyarakat yang lebih menekankan kepada upaya peningkatan
kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dan
keperawatan, dengan tidak melupakan upaya-upaya pengobatan dan
perawatan serta pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit maupun
dalam kondisi pemulihan terhadap penyakit. Perawatan kesehatan
masyarakat ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan,
serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar
keahliannya dalam membantu individu, keluarga,kelompok dan masyarakat
dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan kesehatan yang
dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan tugas praktik lapangan pada mata kuliah Keperawatan
Komunitas, yaitu Mengorganisir masyarakat baik dalam bentuk wadah
maupun kegiatan dan membuat rancangan pembangunan masyarakat di
bidang kesehatan ” yang akan kami realisasikan dalam bentuk kegiatan-
kegiatan yang kami laksanakan seperti yang akan kami paparkan dalam
laporan ini. Adapun penjelasan program praktik lapangan ini merupakan
penerapan konsep, prinsip dan proses keperawatan komunitas yang
diarahkan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan teori keperawatan
komunitas dan manajemen keperawatan.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah melakukan praktik lapangan asuhan keperawatan komunitas
mahasiswa mampu menerapkan konsep keperawatan komunitas
(masyarakat, puskesmas, keluarga dan kelompok khusus) guna
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat desa.
2. Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan program praktik lapangan mahasiswa dapat:
a. Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas dengan menerapkan
model konseptual keperawatan relevan meliputi pengkajian,
diagnosa keperawatan,perencanaan, implementasi dan evaluasi.
b. Menerapkan pendidikan kesehatan dan strategi organisasi komunitas
dalam melaksanakan implementasi keperawatan (khususnya dalam
Penyuluhan tentang penyakit berbasis lingkungan).
c. Melaksanakan keperawatan komunitas berdasarkan faktor risiko
personal,sosial dan lingkungan.
BAB II
PELAKSANAAN PROFESI NERS KOMUNITAS DAN KELUARGA DI RW 12 DESA
SUGIHMUKTI KABUPATEN BANDUNG
laki-laki : 272
46%
Perempuan: 234
54%
60% 59%
50%
40% Pendidikan
30%
20%
14%
10%
10% 7%
5%
0% 4%
Belum SekolahSedang SDTidak tamat SD SD SLTP SLTA 1%
PT
40% 35%
30%
Pekerjaan Penduduk RW 12
20%
10% 5%
2% 4%
1% 1%
0%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Islam Kristen Budha Hindu
Agama
3.5
2.5
1.5
0.5
0
Setiap Hari Kadang-kadang Tidak pernah
Konsumsi Sayur-sayuran
Konsumsi Buah-buahan
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Setiap hari Kadang-kadang Tidak pernah
Konsumsi Buah-buahan
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Ya tidak
d) Kematian
4.5
3.5
2.5
1.5
0.5
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
e) KIA/KB
Ibu Hamil
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
RT 01 RT 02 RT 03
Ibu Hamil
Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan Kehamilan
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Rumah Sakit Perawat/bidan Doktek praktik Dukun beranak Puskesmas Tidak Diperiksa
praktik
Pemeriksaan Kehamilan
Ibu Menyusui
f) Kesehatan Bayi/Balita
Balita Diimunisasi
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Ya Tidak
Balita Diimunisasi
BB anak (KMS)
,
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian
didapatkan data bahwa ,
h) Kesehatan Remaja
i) Kesehatan Dewasa
j) Kesehatan Lansia
Kemandirian lansia
Jenis rumah
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa jenis
rumah yang paling tinggi yaitu permanen atau sebanyak
55% dan paling rendah jenis rumah tidak permanen
(panggung) sebanyak 12%.
Jenis lantai
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa, jenis
lantai yang paling tinggi yaitu tegel sebanyak 65% dan
paling rendah jenis lantai papan sebanyak 35%.
Ventilasi
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
ventilasi rumah yang paling tinggi yaitu >10% dari luas
lantai sebanyak 63% dan paling rendah <10% luas lantai
sebanyak 37%.
Luas bangunan
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa, luas
bangunan rumah paling tinggi yaitu >8 meter persegi
sebanyak 57% dan paling rendah <8 meter persegi
sebanyak 43%.
Pemanfaatan pekarangan
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa, data
paling tinggi 71% dan paling rendah dimanfaatkan untuk
tanaman obat keluarga sebanyak 1%.
Jenis WC
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
paling tinggi jenis wc yang digunakan yaitu cemplung
sebanyak 82% dan paling rendah menggunakan septitank
sebanyak 12%.
Sumber air
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
sumber air paling tinggi yaitu dari mata air sebanyak 67%
dan paling rendah dari sungai sebanyak 4%.
Pengurasan
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
pengurasan tempat penampungan air paling tinggi yaitu
setiap tiga hari sekali sebanyak 29% dan paling rendah
seminggu sekali sebanyak 5%.
Kondisi air
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
100% kondisi air tidak berbau, tidak berasa dan tidak
berwarna. Hanya saja setiap hujan, air menjadi keruh .
Kondisi kandang
Interpretasi data: Setelah dilakukan pengkajian kepada 171
KK di RW 12 Desa Sugihmukti didapatkan data bahwa,
kondisi kandang paling tinggi yaitu terawat sebanyak % dan
paling rendah tidak terawat sebanyak %.
Ya Tidak
Posyandu Posbindu
Keterangan :
A : ResikoTerjadi F : Sesuai dengan program Pemerintah I. Dana
B : Resiko Keparahan G. Tempat J. Fasilitas Kesehatan
C : Potensial untuk Pendkes H. Waktu K. Sumber daya
D : Minat Masyarakat E : Kemungkinan diatasi
A. Latar Belakang
Pembinaan kesehatan masyarakat pada dasarnya merupakan upaya
meningkatkan segi kehidupan sehingga memungkinkan mereka untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Di masyarakat pelayanan kesehatan lebih
ditekankan pada upaya promotof dan preventif, dimulai dari wilayah terkecil
yakni RW. Keberhasilan pelayanan kesehatan masyarakat dapat dilihat dari
sejauhmana upaya-upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) dapat
diciptakan sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
Pemberdayaan (empowerment) merupakan suatu proses tindakan sosial yang
dilakukan baik oleh individu, keluarga, kelompok, masyarakat maupun organisasi
pendamping untuk mencapai lingkungan perubahan dan kualitas hidup yang lebih
baik (Peterson & Hughey, 2004). Kesehatan memandang upaya pemberdayaan
sebagai fokus intervensi kesehatan masyarakat, bahkan seringkali pemberdayaan
dianggap sebagai variable antara (mediating variable) bagi implementasi program
kesehatan dan luaran program kesehatan (Minkler et all, 2001).
Berbagai upaya kesehatan dilayanan primer, khususnya di masyarakat secara
langsung harus didasarkan pada kebutuhan dan kondisi masyarakat, oleh karena
itu untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat, khususnya terkait dengan
pembangunan keluarga sehat diperlukan data yang tepat, sehingga diperlukan
kegiatan survey mawas diri (SMD) melalui pengumpulan data, pengolahan, analisa
sampai merumuskan masalah kesehatannya.
Seiring dengan upaya pembangunan kesehatan yakni meningkatkan kualitas
hidup manusia Indonesia melalui program Indonesia sehat, maka telah
dicanangkan pembangunan keluarga sehat sebagai upaya menuju nusantara
sehat. Upaya mewujudkan keluarga sehat merupakan intervensi berbasis tim di
layanan kesehatan primer, dengan prioritas program pada kesehatan ibu dan
anak, pengendalian penyakit menular dan tidak menular yang diperkuat dengan
perilaku sehat dan penyehatan lingkungan.
Di RW 12 sendiri telah terdapat Pos Yandu, dan Satgas Covid-19 sebagai UKBM
yang dikelola oleh Kader dan masyarakat. Untuk Pos Bindu sebelumnya pernah
ada, namun terkendala dengan adanya pandemic COVID-19 serta kurang turut
sertanya lansia untuk datang ke Pos Bindu, sehingga UKBM Pos Bindu terhenti.
Kader Pos Yandu dan Satgas pada dasarnya merupakan tenaga yang bersumber
dari masyarakat di wilayahnya yang dapat berperan aktif dalam meningkatkan
kesehatan di wilayahnya, termasuk dalam pembinaan kesehatan bayi dan balita,
anak sekolah, remaja sampai lanjut usia. Berdasarkan hal tersebut, maka supaya
kader memiliki kemampuan dalam mewujudkan masyarakat sehat diperlukan
pelatihan atau penyegaran.
B. Tujuan
Setelah dilakukan kegiatan penyegaran (refreshing), Kader dapat :
1. Menjelaskan peran, fungsi dan tugas kader dalam pembinaan kesehatan
masyarakat
2. Menjelaskan manajemen Pos Pelayanan Terpadu (Pos Yandu)
3. Menjelaskan manajemen dan pentingnya Pos Pembinaan Terpadu (Pos Bindu)
4. Menjelaskan pengelolaan masalah kesehatan Bayi/Balita
5. Menjelaskan pengelolaan PTM pada Dewasa dan Lansia
6. Menjelaskan pengelolaan masalah kesehatan (penyakit) berbasis perilaku dan
lingkungan
7. Menjelaskan pengelolaan pencegahan penyebaran Covid-19
C. Waktu :
Penyegaran/Refreshing Kader dilaksanakan pada tanggal 08 Maret 2021, Pukul
16.00- 18.00
D. Tempat :
Tempat penyegaran/refreshing kader dilaksanakan di Masjid Nurul Hidayah
E. Peserta dan Pemateri
1. Peserta:
1) Kader 1
2) Kader 2
3) Kader 3
4) Kader 4
5) Kader 5
2. Pemateri
Pemateri/Pelatih berasal dari Mahasiswa
F. Kepanitiaan
Penanggung Jawab : Puskesmas
Sugihmukti Ketua : Labibah Mahmuda
Sekretaris : Lusi Desianti
Seksi Acara : Laoja Lutfilah
Galfani Seksi Perlengkapan : Dwi Sartika
Seksi Konsumsi : Ai Didah
Seksi Dokumentasi : Valentino
Febryandy Notulen : Popi Nurmalasari
MC : Labibah Mahmuda