Anda di halaman 1dari 5

SOSIOLOGI INDUSTRI V

MATERI ; PERAN PEKERJA DALAM DUNIA INDUSTRIAL


SEJAK AWAL REVOLUSI INDUSTRI DAN
PERKEMBANGANNYA
CAPAIAN PEMBELAJARAN, MEMAHAMI PERAN PEKERJA
DALAM ERA INDUSTRIALISASI

1. MASA REVOLUSI INDUSTRI PERTAMA


Sejak adanya Revolusi Indusri Pertama maka telah terjadi
perubahan yang signifikan dalam proses produksi dari Sejak
industri yang dibuat dengan menggunakan tangan beralih
dengan menggunakan mesin, meski proses produksi yang
dilakukan masih sangat sederhana dan secara manual. Meski
sangat sederhana akan tetapi dengan bantuan mesin maka
proses produksi menjadi lebih cepat dan efisien dengan jumlah
produksi yang semakin besar. Peran pekerja dalam masa
revolusi industri yang pertama sangat menentukan karena para
pemilik modal pada saat itu menginginkan barang dapat
diproduksi secara cepat dan murah.
Apa yang terjadi kemudian adalah timbulah eksploitasi
pekerja industri oleh pemilik modal. Para pekerja industri
hampir tidak memiliki banyak waktu untuk istirahat bahkan
sekedar untuk makan siang sehingga terjadi eksploitasi di sisi
pekerja industri dan keuntungan yang sangat besar bagi
kalangan industrialis. Kondisi pekerja yang demikian inilah yang
kemudian menimbulkan berbagai protes di negara yang
pertama masuk kategori negara industri dari kalangan pekerja.
Karl Marx melihat kondisi pekerja di beberapa negara
Eropa saat itu menyebutnya sebagai bentuk eksploitasi Buruh
(proletar) oleh Majikan (Bourjuis) yang disebutnya sangat tidak
adil. Melalui tulisannya Marx menganjurkan agar sistem
kapitalisme dihapuskan sehingga dikotomi buruh majikan
menjadi tidak ada. Untuk itu Marx menyerukan agar semua
buruh bersatu untuk menuju sistem Sosialis, di mana
kepemilikan alat produksi dimiliki secara bersama sehingga
tidak terjadi lagi eksploiatasi. Menurut Marx selama terjadi
eksploitasi buruh oleh majikan maka konflik yang berbeda
kepentingan antara buruh dengan majikan akan terus terjadi,
dan menurutnya semua itu baru berhenti saat sudah tidak ada
lagi kelas buruh dengan kelas majikan karena semua yang ada
adalah milik bersama dan disebutnya masyarakat “Sosialis”.

2. MASA REVOLUSI INDUSTRI KEDUA DAN KETIGA


Pikiran Marx yang terkait dengan dikotomi buruh
dengan majikan mulai mendapatkan pengaruh di Eropa
pada awal abad 20 di mana buruh mulai menentang
sistem Kapitalisme. Dengan mengatasnamakan buruh
maka kemudian memunculkan negara pertama yang
menyebut atau menggunakan sistem sosialis sebagai
dasar dalam kehidupan bermasyarakat yaitu Uni Soviet
pada tahun 1917 dan merupakan negara pertama yang
menggunakan sistem sosialis. Industri di Uni Soviet
semua dikuasai oleh negara sebagai pengejawantahan
dari sistem sosialis dan semua pekerja industri ada di
bawah kendali negara. Kepemilikan pribadi diganti
dengan kepemilikan negara secara kolektiv dan negara
mengatur semuanya, termasuk dalam kehidupan
masyarakat baik itu dalam bidang ekonomi, sosial, politik
dan yang lain. Sistem sosialis Uni Soviet menempatkan
Negara sebagai pusat kekuasaan dengan Partai Komunis
sebagai pemegang kekuasaan.
Belajar dari apa yang terjadi di Uni Soviet maka
kalangan industrialis yang ada di Eropa Barat mulai
memperhatikan hak-hak kaum pekerja. Sistem
pengelolaan industri di Eropa Barat yang di kelola
berdasarkan sistem kapilalis klasik mengalami
metamorfose dengan lebih memperhatikan hak-hak
pekerja. Kondisi ini di dukung dengan perubahan politik
dan hukum di Eropa Barat yang mengarah pada negara
demokrasi dan berprinsip pada Rule of Law yang ada, di
mana salah satu prinsipnya adalah “keadilan untuk
semua” dan adanya kesamaan hukum bagi semua
manusia. Rule of Law sendiri adalah dogma hukum yang
memiliki essensi bahwa di depan hukum manusia itu
memiliki kedudukan yang sama tanpa melihat latar
belakangnya, sehingga semua orang dianggap memiliki
hak yang sama.
Perubahan di Eropa Barat ini sebenarnya juga
dianggap sebagai era baru karena secara hukum hak-hak
pekerja mulai mendapat perhatian. Kondisi ini juga bisa
dikatakan sebagai era baru dalam memandang revolusi
industri karena didukung dengan adanya penemuan baru
di bidang teknologi sehingga dunia industri, terutama di
Eropa Barat, Amerika Serikat dan Jepang berkembang
sangat pesat karena mengalami lompatan yang besar.
Menyangkut peran pekerja industri pada era ini juga
mengalami perubahan, misalkan adanya standar gaji
yang jelas, jaminan pensiun, jaminan cuti dan berbagai
jaminan yang lain yang pada prinsipnya pekerja
mendapatkan perlindungan yang layak dari perusahaan
(industri) karena semua industri sudah mulai
menerapkan rule oh law sebagai dasar hukumnya. Peran
negara adalah bertindak sebagai regulator atau yang
mengatur dan memfasilitasi bila terjadi sengketa antara
pihak pekerja dengan pihak perusahaan, suatu hal yang
tidak mungkin terjadi pada masa revolusi industri yang
pertama.
Berdasarkan hal-hal di atas maka bila kita
membicarakan peran pekerja dalam dunia industrial
peranannya semakin penting seiring dengan perubahan
yang terjadi. Pekerja industri tidak hanya sebagai obyek
sebagaimana masa revolusi industri yang pertama, akan
tetapi sudah dianggap sebagai mitra bahkan asset
perusahaan saat revolusi industri memasuki tahap ke dua
dan ke tiga. Serikat pekerja akan diajak berbicara oleh
pihak manajemen bila perusahaan akan mengambil
keputusan bisnis yang penting dan strategis. Hal ini juga
bisa diartikan bahwa hubungan antara pekerja industri
dengan perusahaan ibaratnya ada saling ketergantungan
antara keduanya (bersambung)
Kritisi dan tanggapi materi di atas dan jangan lupa
absen

Anda mungkin juga menyukai