Sosiologi Industri Vi
Sosiologi Industri Vi
A. KONSEP GENDER
Issue Gender merupakan salah satu issue penting
menjelang berakhirnya abad 20, bersamaan dengan adanya
perubahan sosial yang melanda dunia. Latar belakang masalah
gender sehingga menjadi issue adalah kenyataan adanya
banyak tuntutan yang dilakukan di banyak negara akan
kesetaraan perempuan. Selama ini banyak terjadi ketidakadilan
dan diskrimnasi terhadap perempuan di hampir semua
tingkatan dan sektor-sektor kehidupan, mulai pada tingkat
Internasional, Negara, Keagamaan, Sosial, Budaya, Ekonomi
sampai memasuki ranah keluarga.
Pertanyaan yang mengemuka adalah apa sebenarnya yang
disebut dengan Gender dan adakah perbedaan dengan jenis
kelamin (sexs). Istilah Gender awalnya dikembangkan oleh Ann
Oakley dalam Fakih, 1997, dan sejak saat itu Gender dijadikan
sebagai alat analisis untuk memahami persoalan diskriminsi
terhadap kaum perempuan secara umum.
Gender berbeda dengan jenis kelamin (seks), karena jenis
kelamin adalah pembagian jinis kelamin yang didasarkan secara
biologis dan melekat pada jenis kelamin tertentu. Oleh karena
itu maka konsep jenis kelamin digunakan untuk membedakan
antara laki-laki dengan perempuan berdasarkan unsur biologis
dan anatomi tubuh. Sedangkan Gender adalah suatu istilah
yang digunakan untuk menggambarkan perdedaan antara laki-
laki dan perempuan secara sosial. Gender adalah kelompok
atribut (simbol) dan peilaku yang dibentuk secara kultural yang
ada pada laki-laki dan perempuan atau secara sederhana dapat
dikatakan bahwa Gender adalah perilaku berdasarkan
konstruksi sosial dan jenis kelamin adalah bersifat biologis. Di
bawah ini ditampilkan perbedaan antara jenis kelamin dan
gender dan perannya,
JENIS KELAMIN (SEXS)
1. Tidak dapat dirubah, contohnya alat kelamin laki-laki atau
perempuan
2. Tidak dapat dipertukarkan, misalnya jakun pada laki-laki
dan payudara pada perempuan.
3. Berlaku sepanjang masa, karena statusnya tidak berubah
sebagai laki-laki dan perempuan
4. Berlaku di mana saja, di manapun tetap laki-laki adalah
laki-laki dan perempuan tetap perempuan
5. Merupakan kodrat Tuhan dan alamiah
6. Merupakan ciptaan Tuhan, laki-laki produksi dan
perempuan reproduksi (melahirkan)
GENDER
1. Dapat dirubah, misalnya peran dalam kehidupan sehari-
hari, memasak bisa dilakukan oleh laki-laki atau
perempuan
2. Dapat dipertukarkan, misal perbedaan peran antara laki-
laki dan perempuan dapat dipertukarkan
3. Tergantung kebudayaan dan kebiasaan, misalnya anak
perempuan kadang dianggap bukan prioritas memperoleh
pendidikan dibandingkan anak laki-laki, terutama dalam
masyarakat yang memiliki kultur matriakhat
4. Tergantung budaya setempat, misal ada pembatasan di
bidang pekerjaan untuk perempuan dengan anggapan
pekerjaan hanya cocok untuk laki-laki
5. Buatan Manusia, gender adalah kontruksi manusia dan
bisa menjadi apapun sejauh tidak melanggar norma-norma
agama, misal tidak boleh menjadi Imam Sholat akan tetapi
bisa menjadi pemimpin perusahaan, peneliti sampai
sampai presiden