Disusun oleh:
NIM : 113063C1120041
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................5
1.4 Manfaat..........................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. Anatomi Sistem Reproduksi pada Wanita..............................................................................6
2.1 Alat Reproduksi bagian dalam (Genetalia Interna)................................................................6
2.2 Alat Reproduksi Bagian Luar (Genetalia Eksterna)..............................................................8
3.1 FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI WANITA.........................................................................8
2.2 ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN NORMAL..................................................10
KONSEPSI.................................................................................................................................10
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN............................................................11
NUTRISI IBU DAN JANIN......................................................................................................43
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL..................................................................44
ASKEP PERSALINAN KALA 1-2...........................................................................................49
ANATOMI DAN UKURAN TULANG PANGGUL WANITA..............................................50
BAB IV..........................................................................................................................................57
PENUTUP.....................................................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................58
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem reproduksi merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap
kelangsungan hidup suatu generasi. Sistem reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa adanya
proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup tidak dapat
bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam punah, karena tidak
dapat dihasilkan keturunan (anak). Sistem repraoduksi manusia tentunya berbeda pada pria dan
wanita. Sistem reproduksi wanita sangat bertanggungjawab terhadap adanya generasi selanjutnya
karena di dalam rahimnya terjadi perkembangan janin hasil fertilisasi. Hal tersbut didukung
dengan adanya organ-organ penyusun sistem reproduksi yang mempunyai fungsi penting.
Struktur organ reproduksi wanita terdiri organ reproduksi eksternal dan organ reproduksi
internal. Sistem reproduksi eksterna terdiri dari mons veneris, labia mayora, labia minora,
klitoris, vestibulum dan perineum), sedangkan sistem reproduksi interna terdiri atas vagina,
uterus, serviks, tuba fallopii dan ovarium (Hani dkk, 2011). Masing-masing organ reproduksi
tersebut memiliki fungsi spesifik bagi sistem reproduksi. Proses fisiologi yang terjadi dalam
organ reproduksi tersebut juga spesifik. Salah satu proses fisiologi yang berperan penting dalam
sistem reproduksi adalah pembentukan ovum melalui proses oogenesis. Oogenesis atau
pembentukan ovum pada wanita telah dimulai sejak dalam kandungan ibunya. Setelah bayi lahir,
dalam tubuhnya telah ada sekitar satu juta oosit primer. Sebagian oosit primer mengalami
degenerasi sehingga ketika memasuki masa puber jumlah tersebut menurun hingga tinggal
sekitar 200 ribu pada tiap ovariumnya. Oosit primer ini mengalami masa istirahat (dorman),
kemudian proses oogenesis akan dilanjutkan setelah wanita memasuki masa puber.
Masa pubertas pada wanita merupakan masa yang ditandai dengan adanya menstrusi atau
peluruhan dinding rahim. Masa pubertas dapat dikatakan sebagai masa produktif yaitu masa
untuk mendapat keturunan, yang berlangsung kurang lebih 40 tahun. Pada masa ini hormon-
hormon reproduksi berkembang baik sehingga dapat menghasilkan keturunan. Sebagaimana
telah dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa wanita terlihat kuat ketika masa pubertas ini. Allah
telah menjelaskan keberadaan seorang wanita dan sistem reproduksinya dalam firman-Nya Surat
Ar Ruum ayat 54 sebagai berikut :
Artinya : “Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia
menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu)
sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan
Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa” (QS. Ar Ruum : 54).
Ayat tersebut menunjukkan bahwa meskipun wanita terlihat lemah, namun wanita
tersebut dengan izin Allah dapat mengandung atau menghasilkan keturunan. Wanita diciptakan
sebagai maakhluk yang kuat karena memiliki organ-organ reproduksi yang berperan penting
dalam menjalankan fungsinya menghasilkan keturunan dan menampung proses perkembangan
rahim di dalamnya. akan tetapi seiring dengan pertambahan usia, organ reproduksi wanita
mengalami kemunduran fungsi sehingga sebagaimana telah disebutkan dalam ayat di atas bahwa
wanita akan lemah dan beruban. Proses ini dalam ilmu biologi disebut sebagai tanda-tanda
menopause.
Usia tua seorang wanita dalam siklus reproduksinya berubah menjadi masa
menopause. Menopause merupakan sebuah kata yang memiliki arti atau makna yang
menjelaskan tentang gambaran terhentinya haid atau menstruasi. Menopause dapat diartikan
sebagai haid terakhir. Menopause disebut juga sebagai periode klimakterium di mana seorang
wanita berpindah dari tahun reproduktif ketahun nonreproduktif dalam hidupnya, pada fase ini
wanita akan mengalami akhir dari proses biologis dari siklus menstruasi, yang dikarenakan
terjadinya perubahan hormon yaitu penurunan produksi hormon estrogen yang dihasilkan
ovarium. Selanjutnya terjadi kemunduran alat-alat reproduksi, organ tubuh, dan kemampuan
fisik (Kartono, 2007).
Berdasarkan uraian di atas, maka penting untuk mengenal anatomi dan fisiologi organ
reproduksi. Dengan mengetahui anatomi dan memahami fisiologi reproduksinya maka seorang
wanita tak perlu merasa cemas dan gelisah terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada
masa remaja dan itu adalah suatu hal yang normal. Oleh karena itu, perlu disusun makalah ini
guna mengetahui anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Tujuan dalam makalah ini adalah:
1. Mengetahui anatomi dan fisiologi reproduksi (system reproduksi perempuan, respon
seksual)?
2. Mengetahui kehamilan normal (anatomi dan fisiologi, kehamilan, konsepsi, dan
perkembangan janin, nutrisi ibu dan janin, asuhan keperawatan pada ibu hamil?
3. Mengetahui anatomi panggul dan batas ukuran?
1.3 Manfaat
PEMBAHASAN
4. Uterus (Rahim) Organ otot berdinding tebal dan berongga (cavum). Bentuk, besar, letak, dan
susunan uterus berbeda–beda tergantung pada umur.Uterus ini sendiri berfungsi sebagai tempat
implantasi ovum yang telah dibuahi, sebagai tempat perkembangan dan memberi makan pada
janin yang sedang berkembang.Vagina merupakan jalan lahir lunak. Bagian–bagian uterus antara
lain :
a. Fundus Uteri
b. Corpus Uteri
c. Isthmus Uteri
d. Serviks Uteri
b. Labia Minora Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Di sini juga
dijumpai Frenulum klitoris, preputium, dan frenulumpudenda.
d. Vestibulum Terletak di bawah selaput lendir vulva, atau diantara 2 labia minor. Terdiri dari
bulbus vestibuli kanan dan kiri
e. Introitus Vagina (pintu masuk vagina) f. Hymen (Selaput Dara) g. Perineum terletak diantara
vulva dan anus.
2. Orifisium uretra eksterna / Lubang kemih Lubang Kemih adalah tempat keluarnya air
kemih yang terletak di bawah klitoris.Disekitar lubang kemih bagian kiri dan kanan
didapati lubang kelenjar skene. 3. Klitoris Identik dengan penis pada pria, kira–kira
sebesar kacang hijau sampai cabe rawit dan ditutupi oleh frenulum klitoris(Potter dan
Perri, 2006).
2.1 FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI WANITA
Berdasarkan fungsinya ( fisiologinya ), alat reproduksi wanita mempunyai 3 fungsi,
yaitu:
1. Fungsi seksual
2. Fungsi hormonal
3. Fungsi Reproduksi ( melanjutkan keturunan ).
- Fungsi Seksual
Alat yang berperan adalah vulva clan vagina. Ketenjar pada vulva yang dapat
mengeluarkan cairan, berguna sebagai pelumas pada saat sanggama. Selain itu vulva clan
vagina juga berfungsi sebagai jalan lahir.
- Fungsi Hormonal
Yang disebut fungsi hormonal ialah peran indung telur clan rahim didalam
memperlahankan ciri kewanitaan clan pengaturan haid. Perubahan-perubahan fisik clan
psikhis yang terjadi sepanjang kehidupan seorang wanita erat hubungannya dengan fungsi
indung telur yang menghasilkan hormon-harmon vmnita yaitu estrogen dan progasferon.
Dalam masa kanak-kanak indung telur belum menunaikan fungsinya dengan baik. Indung
telur mulai berfungsi, yaitu kurang lebih pada usia 9 tahun, mulailah ia secara produktif
menghasilkan hormone-hormon wanita. Hormon-hormon ini mengadakan interaksi dengan
hormon-hormon yang dihasipcan kelenjar-kelenjar di otak. Akibatnya terjadilah perubahan-
perubahan fisik pada Wanita. Terjadi pertumbuhan payudara, kemudian terjadi pertumbuhan
rambut kemaGran disusul rambut-rambut di ketiak. Selanjutnya terjadilah haid yang pertama
kali, disebut menarche, yaitu sekitar usia 10-16 tahun. Mula haid datang tidak teratur,
selanjutnya timbul secara teratur. Sejak saat inilah seorang wanita masuk kedalam masa
reproduksinya yang berlangsung kurang lebih 30 tahun.
Bila keadaan ini berlangsung 1 tahun, maka dikatakan wanita mengalami menopause.
Menurunnya fungsi indung telur ini sering disertai gejala-gejala panas, berkeringat, jantung
berdebar, gangguan psikhis yaitu emosi yang labil. Pada saat ini terjadi pengecilan alat-alat
reproduksi clan kerapuhan tulang.
- Fungsi reproduksi
Tugas reproduksi dilakukan oleh indung telur, saluran telur dan rahim. Sel telur yang
setiap bulannya dikeluarkan dari kantung telur pada saat masa subur akan masuk kedalam
saluran telur untuk kemudian bertemu dan menyatu dengan sel benih pria ( spermatozoa )
membentuk organisme baru yang disebut Zygote, pada saat inilah ditentukan jenis kelamin
janin dan sifat -sifat genetikrrya. Sefanjutrrya zygote akan terus berjalan sepanjang saluran
telur dan masuk kedalam rahim. Biasanya pada bagian atas rahim zygote akan menanamkan
diri dan berkembang menjadi mudigah. Mudigah selanjutnya tumbuh dan berkembang
sebagai janin yang kemudian akan lahir pada umur kehamilan cukup bulan. Masa subur pada
siklus haid 28 hari, terjadi sekitar hari ke empat belas dari hari pertama haid. Umur sel telur
sejak dikeluarkan dad indung telur hanya benumur 24 jam, sedangkan sel benih pria berumur
kurang lebih 3 hari.
1. KONSEPSI
Adalah hasil proses pembuahan sel sperma pada telur yang kita kenal dengan istilah
fertilisasi. Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi dan
membentuk zigot. Periode ini adalah awal terjadinya kehamilan pada seorang wanita. Proses
konsepsi dapat berlangsung sebagai berikut :
a. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiata, yang
mengandung persediaan nutrisi.
b. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase di tengah sitoplasma yang disebut
vitellus.
c. Dalam perjalanan korona radiata makin berkurang pada zona pelusida. Nutrisi dialirkan
ke dalam vitellus, melalui saluran pada zona pelusida.
d. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba
• Tempat yang paling luas
• Dindingnya penuh jonjot, tertutup sel yang mempunyai silia
• Ovum mempunyai waktu terlama dalam ampula tuba
e. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam
• Spermatozoa ditumpahkan, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri
• Dalam kavum uteri terjadi proses kapasitasi, yaitu pelepasan sebagian dari
“liproteinnya” sehingga mampu mengadakan fertilisasi
• Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba
• Spermatozoa hidup selama tiga hari dalam genitalia interna
• Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis korona
radiata dan zona pelusida dengan proses enzimatik hialuronidase
• Melalui “stomata” spermatozoa memasuki ovum
• Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam ovum ekornya lepas dan tertinggal di luar
• Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dan membentuk zigot
Keseluruhan proses tersebut merupakan mata rantai fertilisasi atau konsepsi.
Biasanya, masa kehamilan dibagi ke dalam 3 periode yang disebut trimester, masing-
masing trimester berlangsung selama 3 bulan. Setiap trimester memiliki tanda-tanda tertentu
yang menandai perubahan perkembangan pada ibu dan janin. Dua fase perkembangan dalam
rahim juga berdasarkan penghitungan trimester. Fase embrionik di trimester pertama dan
fase janin trimester kedua dan ketiga.
• FaseEmbrionik
Merupakan periode perkembangan ovum yang telah dibuahi menjadi organisme
yangmemiliki sebagian besar bentuk manusia. Periode ini meliputi 8 minggu usia
kehamilan.
Dalam 3 minggu pertama kehidupan, jaringan embrio berdiferensiasi menjadi 3
lapisan – ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah), dan endoderm atau entoderm
(lapisan dalam). Ektoderm dan endoderm terbentuk pada minggu kedua; mesoderm
terbentuk pada minggu ketiga. Dari permulaan minggu ketiga hingga minggu kedelapan
setelah konsepsi, ketiga lapisan tersebut membentuk struktur dasar seluruh sistem dan organ
kompleks tubuh. Sebagai contoh, lapisan ektoderm membentuk otak dan tulang belakang,
mesoderm membentuk jantung, dan endoderm membentuk kandung kemih dan uretra
(Pillitteri, 2003).
Tiga peristiwa lain yang terjadi selama tiga minggu pertama kehamilan:
1. Embrio tertanam di endometrium uterus.
2. Membran janin berdiferensiasi menjadi korion, bakal plasenta dan amnion, serta bakal
kantung amnion.
3. Plasenta mulai berfungsi. Plasenta merupakan organ datar berbentuk pipih dan
memiliki banyak sistem sirkulasi darah. Normalnya, plasenta terbentuk di segmen atas
endometrium uterus (lapisan dalam rahim).
• Fase Janin
Janin Yaitu makhluk yang sedang dalam tingkat tumbuh dalam kandungan.
Dikarakteristikkan dengan periode pertumbuhan ukuran janin yang cepat. Faktor genetik dan
lingkungan.
Berikut adalah table pembentukan organ dan panjang janin berdasarkan usia
kehamilan.
Usia kehamilan
Usia kehamilan Panjang janin Pembentukan organ
De Haase mengemukakan rumus untuk panjang janin seperti yang diperlihatkan pada table di
bawah ini.
a. Darah yang kaya dengan nutrisi dan O2 dialirkan melalui vena umbilikalis menuju hati
dimana terdapat duktus venosus arantii, langsung menuju dan masuk ke vena kava inferior
lalu masuk ke atrium kanan jantung janin
b. Dari atrium kanan janin sebagian besar darah masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale
c. Sebagian kecil darah dari atrium kanan masuk ke ventrikel kanan
d. Darah yang masuk ke antrium kiri akan dipompa ke ventrikel kiri dan dari ventrikel kiri
dipompa masuk ke aorta dan selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh janin
e. Cabang aorta di bagian bawah menjadi dua arteri hipogastrika interna, yang mempunyai
cabang arteria umbikalis
f. Darah dari ventrikel kanan dipompa menuju paru – paru, tetapi karena paru – paru belum
berkembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis dialirkan menuju aorta malalui
duktus arteriosus bothalli
g. Darah yang dialirkan menuju paru – paru akan dialirkan kembali menuju jantung melalui vena
pulmonalis
h. Darah yang menuju plasenta malalui arteri umbilikalis terpecah menjadi kapiler untuk
mendapatkan nutrisi dan O2 untuk pertumbuhan dan perkembangan janin
i. Sisa metabolisme janin dan CO2 dilepaskan ke dalam sirkulasi retroplasenter untuk
selanjutnya dibuang melalui alat pembuangan yang terdapat di tubuh ibu
Peredaran darah janin berlangsung selama kehidupan intrauterin, dimana plasenta memegang
peranan yang sangat penting. Kegagalan fungsi plasenta dapat menimbulkan berbagai penyulit
dalam pertumbuhan dan perkembangan janin.
Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh
bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik,
sebuah kombinasi unik berupa 46 jenis kromosom manusia. Selama masa ini, yang dibutuhkan
hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan oksigen.
Sel – sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg
mengelilingi matahari sel ini akan bertemu dengan sel – sel sperma dan memulai proses
pembuahan.
Lima jta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel
telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak,
tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur.
Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan
belakang sel sperma yang tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos dinding indung
telur.
Seperti yang di jelaskan dalam Al-qur’an,
Nutfah ,yaitu bermula pesenyawaan atau minggu pertama. Bermula setelah berlakunya
percampuran air mani. Maksud firman Allah dalam
surat al-insan ayat 2
“sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia daripada setetes air mani yang bercampur
dengan Kami (hendaknya mengujinya dalam perintah dan larangan), karena itu kami jadikan dia
mendengar dan melihat.
Ø Minggu ke – 2 :
Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah dua
30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju
rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula.
Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira – kira dua kali sehari sehingga pada hari yang
keduabelas jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada endometrium.
Alaqah, yaitu pembentukan bergumpal darah ialah pada hujung pertama dalam atau hari
ke tujuh. Pada hari ke tujuh telur yang sudah disenyawakan itu akan tertanam di dinding rahim.
Selepas itu kami mengubah nutfah menjadi alaqah. Al-mu’minuun ayat 14 :
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”
Ø Minggu ke – 3 :
Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika sedang mengandung.
Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut
blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1 mm (millimeter) sampai dengan 0,2 mm
(millimeter).
Dijelaskan dalam Al-qur’an surat Al Mursalaat ayat 21 : “kemudian Kami letakkan dia
dalam tempat yang kokoh (rahim)”.
Ø Minggu ke – 4 :
Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic
Gonadotropin – HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif.
Janin mulai membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan
tulang belakang serta jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke jantung).
Seperti yang dijelaskan dalam Al-qur’an, Peringkat 3:
Mudghah, pembentukan mudghah berlaku pada minggu ke empat. Terjadi pembentukan otak,
saraf tunjung, telinga, dan anggota lainnya. Selain itu system pernafasan bayi sudah terbentuk.
Vilus yang tertanam di otot ibu kini mempunyai saluran darah sendiri. Jantung bayi pun mulai
bersdegup untuk perkembangan seterusnya, darah mulai mengalir dengan lebih banyak lagi
membagi pembekalan oksigen dan makanan yang secukupnya. Menjelang tujuh minggu system
pernafasan bayi akan mulai berfungsi sendiri.
Ø Minggu ke – 5 :
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan
yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya
membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan
tengah yang akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif.
Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas
dan pundi kencing.
Ø Minggu ke – 6 :
Ukuran embrio rata-rata 2 – 4 mm (millimeter) yang diukur dari puncak kepala hingga
bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa
mendengar, jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan
mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai
tampak.
a
Ø Minggu ke – 7 :
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5 – 13 mm (millimeter) dan beratnya 0,8 gram,
kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan
tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan
saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru.
Seperti yang dijelaskan dalam Al-qur’an, Peringkat 4:
Izham dan laham, terjadi pada minggu ke lima, enam, dan tujuh, ialah pembentukan
tulang yang mendahului pembentukan pada otot. Kemudian pada minggu ke tujuh terbentuk pula
system kompleks. Pada tahap ini perut dan usus, seluruh saraf, otak dan tulang belakang mulai
terbentuk. Serentak dengan itu system pernafasan dan saluran pernafasan dari mulut ke hidung
dan juga ke paru – paru mulai kelihatan.
Begitu juga dengan organ pembiakan, kelenjar, hati, buah pinggang, pundit air kencing
dll terbentuk dengan lebih sempurna lagi. Kaki dan tangan juga mulai tumbuh. Begitu juga
dengan mata, telinga, dan mulit akan semakin sempurna. Pada minggu ke delapan semua telah
sempurna dan lengkap.
Ø Minggu ke – 8 :
Panjang kira-kira 14 – 20 mm (milimeter). Banyak perubahan yang terjadi pada bayi
Anda. Jika Anda bisa melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula
telinga.
Nasy’ah khalqan akhar, pada minggu ke delapan. Perubahan pada tahap ini bukan lagi
embrio tetapi sudah masuk ke peringkat janin. Pada bulan ke tiga semua tulang dan janin sudah
terbentuk dengan sempurna,kuku – kukunya pun mulai tumbuh. Pada bulan ke empat mulai
pembentukan URI menjadi cukup lengkap menyebabkan baki pranatelbayi dalam kandungan
hanya untuk menyempurnakan semua anggota yang sudah terwujud. Walaupun perubahan mulai
tetap berlaku tetapi perubahannya hanya pada ukuran bayi saja.
Ø Minggu ke – 9 :
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki
dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan
Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22 – 30 mm
(milimeter) dan beratnya sekitar 4 gram.
Ø Minggu ke – 10 :
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak
meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak
seperti manusia kecil dengan panjang 32 – 43 mm (milimeter) dan berat 7 gram.
Ø Minggu ke – 11 :
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm (centi meter). Baik rambut, kuku jari tangan
dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.
Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh
dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu.Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah
posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa
menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri.
Minggu ke – 12 :
Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang
mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya
volume darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm
(millimeter) dan beratnya 14 gram.
Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter
setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.
Ø Minggu ke – 13 :
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen, nutrisi
dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang
berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm (milimeter) dan beratnya 19 gram. Kepala bayi
membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk
mengejar pembesaran kepala.
Ø Minggu ke – 14 :
Ø Minggu ke – 15 :
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda
perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih
sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan
panjang 113 mm (milimeter). Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu
jari. Kelopak matanya masih tertutup.
Ø Minggu ke – 16 :
Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah
mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam proses pembentukan ini
system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi.
Janin mulai bergerak, tetapi tak perlu kuatir jika Anda tak merasakannya. Semakin
banyak kalsium yang disimpan dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi
Anda berukuran 116 mm (milimeter) dan beratnya 80 gram.
Ø Minggu ke – 17 :
Dengan panjang 12 cm (centi meter) dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil.
Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Rambut,
kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari
sudah mulai terbentuk
Ø Minggu ke – 18:
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa
terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya
cahaya jika Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm
(centimeter) dan beratnya 140 gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui
dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.
Seperti yang dijelaskan dalam Al-qur’an, Peringkat 6 :
Nafkhur, yaitu peniupan roh, peniupan roh ini berlaku selepas 120 hari dan selepas
terbentuknya organ tubuh termasuklah organ seks. Nilai kehidupan mereka telah bermula sejak
di dalam rahim lagi. Ketika di dalam rahim perkembangan mereka bukanlah proses
perkembangan fizikal semata – mata tetapi telah mempunyai hubungan dengan Allah SWT. As
Sajdah ayat 9 :
Ø Minggu ke – 20 :
Setengah perjalanan telah dilalui. Kini, beratnya mencapai 260 gram dan panjangnya 14-
16 cm (centi meter). Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis,
epidermis dan subcutaneous. kuku tumbuh pada minggu ini. Proses penyempurnaan paru-paru
dan system pernafasan. Pigmen kulit mulai terlihat.
Ø Minggu ke– 21 :
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan
gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi
semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.
Ø Minggu ke – 22 :
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu,
wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin
proporsional.
Ø Minggu ke – 23 :
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga
tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki
kebiasaaan “berolahraga”, menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara
teratur. Beratnya hampir 450 gram.Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari
juga terbentuk sempurna.
Ø Minggu ke – 24 :
Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta.
Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang
menjaga kantung udara tetap mengembang kulit bayi mulai menebal.
Ø Minggu ke – 25 :
Bayi mulai cegukan, Ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup dan
mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan.
Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah
di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai
membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin
membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi
sudah mencapai 650 – 670 gram dengan tinggi badan 34 – 37 cm (centi meter).
Ø Minggu ke – 26 :
Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk.
Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi,
bunda dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya
lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi
sudah mencapai 750 – 780 gram, sedangkan tingginya 35 – 38 cm (centi meter).
Ø Minggu ke – 27 :
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus
dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85 persen untuk bertahan.
Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air
ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870 – 890 gram dengan tinggi
badan 36 – 38 cm.
Ø Minggu ke – 28 :
Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm (centi meter). Otak bayi semakin
berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh
Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas
karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila
melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-
parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar
telah dapat bertahan hidup.
Ø Minggu ke – 29 :
Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen.
Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat
kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui).
Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara,
cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu
badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat
badannya 1100 – 1200 gram, dengan tinggi badan 37 – 39 cm (centi meter).
Ø Minggu ke – 30 :
Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400
gram dan panjangnya 27 cm (centi meter). Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa.
Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai
belajar untuk membuka dan menutup matanya. Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk
menyenteri perut dan menggerak-gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti
ke arah mana senter tersebut bersinar. Cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin
berkurang. Kini si kecil pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510 – 1550
gram, dengan tinggi 39 – 40 cm (centi meter).
Ø Minggu ke – 31 :
Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta
memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml (mili liter)
sehari di dalam air ketuban.
Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah
yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan
kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat
dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan perkembangan
fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat dengan
menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan
bayi 1550 – 1560 gram dengan tinggi 41 – 43 cm (centi meter).
Ø Minggu ke – 32 :
Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan
rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi
sebagian masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram dan panjang
29 cm (centi meter), kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik apabila di
dilahirkan pada minggu ini.
Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system pendengaran
telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap
dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa
bermimpi.
Ø Minggu ke – 33 :
Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin
pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi
sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah
semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil
nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis
bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum.
Berat badan bayi 1800 – 1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43 – 45 cm (centi
meter).
Ø Minggu ke – 34 :
Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila
mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang
mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem
kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat
bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi 2000 – 2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45 – 46
cm (centi meter).
Ø Minggu ke – 35 :
Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai
memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan
kehangatan pada tubuhnya.
Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim bunda. Apabila bayi
bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi 2300 – 2350 gram,
dengan tinggi badan sekitar 45 – 47 cm (centi meter).
Ø Minggu ke – 36 :
Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai
mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan
livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan
sudah siap bertemu dengan mama dan papa.
Berat badan bayi 2400 – 2450 gram, dengan tinggi badan 47 – 48 cm (centi meter).
Ø Minggu ke – 37 :
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi
merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5 cm (centi meter). Kuku
terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim.
Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang
belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air.
Berat badan bayi di minggu ini 2700 – 2800 gram, dengan tinggi 48 – 49 cm (centi meter).
Akibatnya, kedua sel telur itu mengalami pembuahan dalam waktu bersamaan. Sedangkan
kembar monozigot berarti satu telur yang dibuahi sperma, lalu membelah dua. Masa pembelahan
inilah yang akan berpengaruh pada kondisi bayi kelak.
Masa pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0 sampai 72 jam, 4 sampai 8 hari, 9
sampai 12 dan 13 hari atau lebih. Berikut tahapan pembelahannya :
• Pada pembelahan pertama, akan terjadi diamniotik yaitu rahim punya dua selaput ketuban,
dan dikorionik atau rahim punya dua plasenta.
• Pembelahan kedua, selaput ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada
kondisi ini, bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi
satunya tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa terhambat.
• Pembelahan ketiga, selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi
masih membelah dengan baik.
• Pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan satu selaput ketuban, sehingga
kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar. Pasalnya waktu pembelahannya kelamaan,
sehingga sel telur keburu berdempet. Jadi kembar siam biasanya terjadi pada monozigot yang
pembelahannya lebih dari 13 hari.
Dari ke empat pembelahan tersebut, tentu saja yang terbaik adalah pembelahan pertama,
karena bayi bisa membelah dengan sempurna. Namun, ke empat pembelahan ini tidak bisa diatur
waktunya. Faktor yang mempengaruhi adalah waktu pembelahan, dan kenapa bisa membelah
tidak sempurna sehingga mengakibatkan dempet, biasanya dikaitkan dengan infeksi, kurang gizi,
dan masalah lingkungan.
Perawatan kehamilan yang tidak adekuat bisa mengakibatkan berat badan bayi lahir
rendah dan meningkatkan kejadian prematuritas. Adanya korelasi yang kuat antara dua
kejadian di atas dengan peningkatan angka morbiditas bayi.
Tujuan Asuhan Kehamilan antara lain :
Kunjungan Prakonsepsi
Idealnya kunjungan pertama dilakukan selama konsepsi dengan riwayat kesehatan yang
lengkap dan pemeriksaan fisik, misalnya DM, IMS, merokok, minum minuman keras , dll
yang mungkin berakibat negatif pada kehamilan ibu. Ibu dianjurkan mengkonsumsi asam
folat dosis 400mg/hari untuk mengurangi risiko defek tabung neural.
Tujuan pemeriksaan ibu pada kunjungan prenatal pertama adalah sebagai berikut :
Pada tahap ini wanita sudah mulai menerirna peran barunya dengan cara
mencoba menyesuaikan diri. Secara internal wanita akan mengubah posisinya
sebagai penerima kasih sayang dari ibunya menjadi pemberi kasih sayang terhadap
bayinya. Untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang, wanita akan menuntut
dari pasangannya. Aspek lain yang berpengaruh dalam tahap ini adalah seiring
1. Ibu merasa tidak sehat dari kadang merasa benci dengan kehamilannya.
2. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan. Bahkan
kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.
3. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekadar untuk meyakinkan dirinya.
4. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian
dengan saksama.
5. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang
mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkin
dirahasiakannya.
6. Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapi
kebanyakan akan mengalami penurunan.
1. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi.
2. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.
3. Merasakan gerakan anak.
4. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
5. Libido meningkat.
6. Menuntut perhatian dan cinta.
7. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya.
8. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang
baru menjadi ibu.
9. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan
untuk peran baru.
Ketiga bagian tulang panggul diatas saling berhubungan satu dengan lainnya seperti:
- Os pubis kiri dan os pubis kanan pada bagian depan panggul yang dikenal
dengan istilah simfisis.
- Os sacrum dan os ilium dihubungkan oleh artikulasio sakro-iliakan pada bagian
belakang panggul.
- Antara os sacrum dengan os kaksigeus dihubungkan oleh artikulasio
sakrokoksigeal pada bagian bawah panggul.
Artikulasio atau sendi-sendi dapat mengalami pergeseran yang lebih jauh sehingga
sedikit longgar disaat kehamilan terjadi.
- Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak di atas linea terminalis disebut pula
false pelvis.
- Pelvis minor adalah bagian pelvis yang terletak di bawah linea terminalis (true
pelvis) karena bagian ini mempunyai peranan penting dalam obstretik dan harus
dapat dikenal dan dinilai sebaik-baiknya untuk dapat meramalkan dapat tidaknya
bayi melewatinya.
- Bentuk pelvis minor ini menyerupai suatu saluran yang mempunyai sumbu
melengkung ke depan (sumbu carus). Bidang atas saluran yang normal berbentuk
hampir bulat disebut pintu atas panggul (pelvic inlet).
- Bidang bawah saluran ini merupakan suatu bidang seperti pintu atas panggul, namun
terdiri atas dua bidang yang disebut sebagai pintu bawah panggul (pelvic outlet). Di
antara kedua pintu ini terdapat ruang panggul (pelvic cavity).
- Ruang panggul mempunyai ukuran yang paling luas di bawah pintu atas panggul,
namun menyempit di panggul tengah untuk kemudian menjadi sedikit lebih luas.
- Penyempitan di panggul tengah ini disebabkan oleh adanya spina iskiadika yang
kadang-kadang menonjol ke dalam ruang panggul.
- Sumbu carus adalah garis yang menghubungkan titik persekutuan antara diameter
transversa dan konjugata vera pada pintu atas panggul dengan titik-titik sejenis di
Hodge II, III, dan IV. Begitu mendekati Hodge III, sumbu itu lurus, sejajar dengan
sakrum yang selanjutnya melengkung ke depan sesuai dengan lengkungan sakrum.
Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang berbentuk lonjong dan berbatasan
dengan promontorium, korpus vertebra sakral I, linea inominata (terminalis), ramus superior
os pubis, dan pinggir atas simfisis.
- Jarak dari pinggir atas simfisis ke promontorium, disebut juga diameter antero-posterior
(konjugata vera), adalah 11 cm. Hasil ini diperoleh dengan cara memasukkan jari tengah
dan telunjuk ke dalam vagina untuk meraba promontorium; jarak bagian bawah simfisis
sampai ke promontorium yang disebut konjugata diagonalis adalah 13 cm.
- Konjugata vera merupakan jarak antara pinggir atas simfisis ke promontorium dengan
ukuran lebih 11 cm, diperoleh dari pengurangan konjugata diagonalis oleh 1,5 cm.
- Selain kedua konjugata ini, dikenal pula konjugata obstetrika yang memiliki jarak 11,5
cm, yaitu jarak dari bagian dalam tengah simfisis ke promontorium.
- Sebenarnya konjugata ini paling penting, walaupun perbedaannya dengan konjugata vera
sedikit sekali. Jarak terjauh garis melintang pada pintu atas panggul disebut diameter
transversa (13,5-14 cm).
- Jika ditarik garis dari artikulasio sakro-iliaka ke titik persekutuan antara diameter
transversa dan konjugata vera dan diteruskan ke linea inominata disebut diameter obliqua
(oblik) (12-12,5 cm).
- Pinggir bawah simfisis berbentuk lengkung ke bawah dan berupa sudut (arkus pubis).
Normalnya, besarnya sudut ini 90° atau lebih sedikit. Jika kurang sekali dari 90, kepala
janin akan lebih sulit dilahirkan, karena memerlukan tempat lebih banyak ke dorsal.
Dalam obstetrik, Jenis panggul wanita dengan ciri-ciri PAP sebagai berikut:
1. Jenis ginekoid
Panggul paling baik untuk wanita, bentuk PAP hampir bulat. Panjang diameter antero-
posterior kira-kira sama dengan diameter transversa. Jenis ini ditemukan pada 45%
wanita.
2. Jenis android
Bentuk PAP hampir segitiga. Umumnya, pria mempunyai jenis seperti ini. Panjang
diameter antero-posterior hampir sama dengan diameter transversa, namun jenis ini jauh
lebih mendekati sakrum.
Dengan demikian, bagian belakangnya pendek dan gepeng, sedangkan bagian depannya
menyempit ke muka. Jenis ini ditemukan 15% pada wanita.
3. Jenis anthropoid
Bentuk PAP agak lonjong, seperti telur. Panjang diameter anteroposterior lebih panjang
dibandingkan diameter transversa. Jenis ini ditemukan 35% pada wanita.
4. Jenis platipeloid
Sebenarnya jenis ini adalah jenis ginekoid yang menyempit pada arah muka belakang.
Ukuran melintang jauh lebih besar 5% dibandingkan ukuran muka belakang. Jenis ini
ditemukan pada wanita.
Ruang Panggul
Ruang di bawah PAP mempunyai ukuran yang paling luas. Di panggul tengah, terdapat
penyempitan setinggi kedua spina iskiadika. Jarak normal antara kedua spina ini
(distansia spinarum) 10,5 cm.
- Kemungkinan kepala janin dapat lebih mudah masuk ke dalam ruang panggul yang
diperbesar, jika sudut antara sakrum dan lumbal yang disebut inklinasi, lebih besar.
C. Bidang Hodge
Bidang Hodge dipelajari untuk menentukan sampai di mana bagian terendah janin turun
ke dalam panggul pada persalinan dan terdiri atas empat bidang:
1. Bidang Hodge I : bidang yang dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas
simfisis dan promontorium.
2. Bidang Hodge II : bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I terletak setinggi bagian
bawah simfisis.
3. Bidang Hodge III : bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I dan II, terletak setinggi
spina iskiadika kanan dan kiri
4. Bidang Hodge IV : bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I, II, dan III, terletak
setinggi os koksigeus.
Ukuran-ukuran ini dipergunakan untuk menentukan secara garis besar jenis, bentuk, dan
ukuran panggul jika pelvimetri ronsen sulit dilakukan. Alat-alat yang digunakan adalah
jangka panggul marting, oscander, collin, boudelogue, dan lain-lain.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat mengetahui lebih jauh mengenai sistem reproduksi pada wanita baik dari anatomi
maupun fisiologinya.
Alat reproduksi wanita dibagi atas 2 bagian :
- Alat reproduksi luar ( genetalia eksterna ) :
Dalam arti sempit adalah alat kandungan yang dapat dilihat dari luar bila wanita dalam
posisi litotomi. Yang fungsinya dikhususkan untuk kopulasi ( koitus).
B. Saran
Saran penulis untuk para pembaca :
Untuk mengerti perubahan – perubahan yang terjadi selama kehamilan, pembaca lebih
mendalami susunan anatomi dan fisiologi reproduksi wanita
DAFTAR PUSTAKA