Anda di halaman 1dari 2

UNESCO

(The United Nations Educational Scientific and Cultural Organization)

Unesco merupakan suatu bentuk organisasi PBB yang bertanggung jawab dalam
mempromosikan perdamaian, keadilan sosial, HAM dan keamanan internasional yang
bekerja sama dengan dunia pendidikan internasional, program ilmu pengetahuan dan budaya.
UNESCO bermarkas di Paris, Prancis dan memiliki lebih dari 50 kantor yang tersebar di
seluruh dunia. Perkembangan UNESCO dimulai pada tahun 1942 dimana pada saat itu
Perang Dunia II bergejolak. Hal ini dimulai saat beberapa pemerintahan di Eropa bertemu di
Inggris untuk menghadiri pertemuan CAME (Conference of Allied Ministers of Education).
Pada konferensi tersebut, para pemimpin dari negara-negara peserta mengusulkan cara untuk
merekonstruksi pendidikan di seluruh dunia setelah Perang Dunia II selesai.
Usulan yang dihasilkan pada saat konferensi difokuskan pada konferensi berikutnya
yang diadakan di London mulai dari tanggal 1 November hingga 16 November 1945 untuk
membentuk sebuah organisasi pendidikan dan kebudayaan. Pada saat konferensi dimulai
tahun 1945, tidak lama setelah PPB berdiri, 44 negara peserta memutuskan untuk mendirikan
sebuah organisasi yang bertujuan untuk mempromosikan budaya perdamaian, membentuk
solidaritas intelektual dan moral umat manusia dan mencegah perang dunia lainnya.
Ketika konferensi berakhir pada tanggal 16 November 1945, 37 negara peserta
mendirikan UNESCO dengan Konstitusi UNESCO yang mulai berlaku dari tanggal 4
November 1946 setelah diratifikasi. Konferensi Umum UNESCO pertama diadakan di Paris
pada tanggal 19 November-10 Desember 1946 yang diikuti 30 negara peserta. Sejak saat itu,
UNESCO berkembang sangat signifikan di seluruh dunia dan jumlah negara berpartisipasi
menjadi anggota juga bertambah menjadi 195 negara (termasuk 193 negara anggota PBB
kecuali Liechtenstein) dan 9 negara anggota asosiasi (negara non-independen) yaitu Anguilla,
Aruba, British Virgin Island, Cayman Island, Curacao, Faroes, Macao (China), Sint Maarten
dan Tokelau.
Unesco juga memiliki visi dan misi. Visi nya adalah “Since wars begin in the mind of
men, it is in the minds of men that the defenses of peace must be constructed”, yang artinya
“Sejak perang dimulai di pikiran manusia, di pikiran manusia itulah pertahanan perdamaian
harus dibangun". Lalu misi dari dari Unesco adalah Menciptakan perdamaian melalui
pengetahuan, dengan melaksanakan strategi yang berdasarkan pada:
1. Promosi prinsip dan norma universal, berdasarkan atas shared values, dalam
kompetensi UNESCO untuk melindungi dan mempertahankan common value
2. Promosi keragaman dengan menghormati hak asasi manusia
3. Pemberdayaan dan penguatan partisipasi dalam lingkungan masyarakat intelektual,
melalui pemerataan, peningkatan dan penyebaran penggunaan ilmu pengetahuan
Kemudian Unesco memiliki cara kerja yaitu dengan cara
1. Badan-badan utama UNESCO: Sidang Umum, Dewan Eksekutif, dan Sekretariat
2. Pengambilan Keputusan di Negara Anggota melalui Komisi Nasional
3. Bermitra dengan Delegasi Tetap dan Badan-badan Antar Pemerintah
4. Bukan badan pendanaan

Gerakan nyata yang telah dilakukan UNESCO terhadap dunia salah satunya adalah
UNESCO telah mengakui warisan budaya Indonesia yaitu :
1. Perahu Pinisi
Pinisi, perahu layar yang diwariskan tradisi maritim masyarakat Bugis menjadi bagian
dari Warisan Budaya.Sejak tahun 2017 UNESCO telah mengakuinya. Kapal ini juga
rutin dibawa berkeliling dunia oleh para taruna Angkatan Laut. Sementara teknik
pembuatannya masih diturunkan oleh para pelaut Bugis hingga saat ini.
2. Batik
Sekarang ini batik sudah menjadi bagian dari busana nasional. Setiap orang bisa
mengenakan batik untuk segala kesempatan. Tetapi di masa lalu batik dianggap
sebagai warisan budaya yang cukup sakral. Teknik pembuatan batik diwariskan
secara turun-temurun. Begitu juga dengan motif batik yang dianggap mewakili status
sosial pemakainya. Batik telah diakui oleh UNESCO sejak 2 Oktober 2009.
3. Subak
Subak adalah sebutan untuk sistem irigasi persawahan tradisional yang dipertahankan
masyarakat Bali hingga saat ini. Subak resmi diakui oleh UNESCO sebagai salah satu
warisan budaya dunia dari Indonesia pada tahun 2012
Dengan diakuinya budaya Indonesia oleh UNESCO, budaya Indonesia bisa menjadi
terkenal dan diikuti oleh negara luar, dengan begitu banyak Turis yang dari luar datang ke
Indonesia untuk melihat kebudayaan Indonesia dan devisa Indonesia pun bertambah.

Studi Kasus
A. Sesuai dengan visi nya “Sejak perang dimulai di pikiran manusia, di pikiran manusia
itulah pertahanan perdamaian harus dibangun". Semenjak adanya Covid – 19, manusia
berperang melawan Covid – 19, pemerintah juga telah mengarahkan kepada masyarakatnya
agar tetap berdiam diri dirumah dan melakukan aktivitas, seperti belajar, bekerja dan
beribadah dirumah. Kita sebagai masyarakat harus bisa mengambil sisi positifnya.
B. Kendalanya adalah dalam hal pendidikan Internasional. Banyak sekolah yang telah
diliburkan oleh pemerintah akibat Virus Corona/Covid-19. Hal ini menyebabkan siswa harus
belajar dirumah (Home Learning) dan melakukan aktivitas didalam rumah. Cara belajar di
rumah seperti ini kurang efektif, karena kurangnya interaksi terhadap guru dan kurang
bersosialisasi terhadap temannya. Selain itu, siswa juga harus mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru setiap harinya, hal ini membuat siswa agak kesusahan untuk mengerjakan
karena belum mengetahui pelajaran dengan jelas. Jadi, jika saya sebagai anggota UNICEF,
saya akan meliburkan sekolah yang negaranya terkena virus corona, lalu menyarankan agar
murid-murid nya tetap didalam rumah dan belajar. Lalu saya memberikan laporan kepada
pemerintah nya agar guru yang mengajar memberikan tugas agar murid bisa belajar mandiri
dirumah dan dibimbing oleh orangtuanya.

Anda mungkin juga menyukai