Anda di halaman 1dari 17

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PRESEPSI PADA KLIEN

DENGAN RESIKO BUNUH DIRI

A. Topik

Pencegahan resiko bunuh diri

Sesi 1 : Melindungi pasien dari bunuh diri

Sesi 2 : Meningkatkan harga diri pasien

Sesi 3 : Menggunakan mekanisme koping yg adaptif

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Peserta TAK mampu meningkatkan hubungan interpersonal anggota kelompok, berkomunikasi,


mampu berinteraksi maupun berespon terhadap stimulasi yang diberikan

2. Tujuan khusus

Sesi 1

a. Klien dapat menignkatkan harga diri

b. Klien dapat berpikir positif terhadap dirinya

Sesi 2

a. Klien dapat menggunakan mekanisme koping yang adaptif

b. Klien dapat membuat rencana masa depan yang realistis

C. Landasan Teori

Bunuh diri adalah tindakan agresif terhadap diri sendiri untuk mengakhiri kehidupan. Bunuh diri
merupakan koping terakhir dari individu untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Resiko bunuh diri adalah resiko untuk mencederai diri sendiri yang mengancam kehidupan. Bunuh
diri merupakan kedaruratan psikiatri karena merupakan perilaku untuk mengakhiri kehidupannya.
Perilaku bunuh diri diakibatkan karena stress yang tinggi dan berkepanjangan dimana individu gagal
dalam melakukan mekanisme koping yang digunakan dalam mengatasi masalah. Beberapa alas an
individu mengakhiri kehidupan adalah kegagalan untuk beradaptasi, sehingga tidak dapat
menghadapi stress, perasaan terisolasi, dapat terjadi karena kehilangan hubungan
interpersonal/gagal melakukan hubungan yang berarti,perasaan marah/bermusuhan,bunuh diri
dapat merupakan hukuman pada diri sendiri,cara untuk mengakhiri keputusasaan.

D. Klien

1. Kriteria

-Klien yang sehat fisik

-Klien dengn harga diri rendah kronis

-Klien yang memiliki perasaan negative pada dirinya

-Klien dengan resiko bunuh diri

2. Proses seleksi

-Berdasarkan observasi klien sehari-hari

-Berdasarkan informasi dan diskusi dengan perawat ruangan mengenai perilaku klien sehari-hari

-Hasil diskusi kelompok

-Berdasarkan asuhan keperawatan

-Adanya kesepakatan klien

E. Pengorganisasian

1. Waktu

a. Hari/tanggal :

b. Jam :
c. Acara :

- Pembukaan :

- Perkenalan pada klien :

- Perkenalan TAK :

- Penutup :

d. Tempat :

e. Jumlah pasien :

2. Tim terapis

A. Leader

1. Mengkoordinasi seluruh kegiatan.

2. Memimpin jalannya terapi kelompok memimpin diskusi

3. Kontrak waktu

B. Co Leader

1. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan.

2. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang.

3. Membantu memimpin jalannya kegiatan

4. Menggantikan leader jika terhalang tugas

C. Fasilitator :

1. Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok

2. Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan

3. Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan

4. Membimbing kelompok selama permainan diskusi

5. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan


6. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

D. Observer

1. Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan

2. Mendampingi peserta TAK

3. Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok

4. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan

E. Anggota

- Menjalankan dan mengikuti kegiatan terapi

3. Metode dan media

a. Metode

-Diskusi

-Permainan

b. Alat

-Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK

-Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang yang mengikuti TAK

c. Setting

-Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran

-Ruangan nyaman dan tenang

LINGKARAN
SESI 1
Stimulasi Persepsi : Pencegahan Bunuh Diri
Mencegah Keinginan untuk Bunuh Diri

Tujuan :

1. Klien dapat mengendalikan saat ada keinginan atau dorongan untuk bunuh diri.

2. Klien dapat mengekspresikan perasaannya.

Setting :

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.

2. Ruangan nyaman dan tenang.

Alat :

1. Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK.

2. Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK.

Metode :

1. diskusi dan tanya jawab

2. permainan

Langkah Kegiatan

1. Persiapan

a). Memilih kien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan Resiko Bunuh Diri

b). Membuat kontrak waktu dengan klien

c). Mempersiapkan alat yg dibutuhkan dan tempat pertemuan

2. Orientasi
a. Salam terapeutik

1). Sapa salam dari terapis kepada klien

2). Perkenalan nama dan panggilan terapis (dengan tanda pengenal)

3). Menanyakan nama dan panggilan klien (dengan tanda pengenal)

b. Evalusi/validasi

Mengevaluasi perasaan klien saat ini.

c. Kontrak

1. Terapis menjelaskan tujuan dilakukannya kegiatan, yaitu mencegah keinginan untuk bunuh diri

2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :

a). Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis.

b). Lama dilakukannya kegiatan yaitu 30 menit

c). Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai.

3. Tahap Kerja

a). Terapis memperkenalkan diri : (nama lengkap, maupun nama panggilan serta memakai tanda
pengenal).

b). Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.

c). Terapis menanyakan apakah klien masih ada keinginan untuk bunuh diri?.

d). Terapis menanyakan apa yang dilakukan klien saat keinginan tersebut muncul?.

e). Terapis menjelaskan cara mengalihkan bila keinginan untuk bunuh diri muncul dengan modifikasi
lingkungan psikis.

f). Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien.


4. Tahap Terminasi

a. Evaluasi

1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2. Terapis memberikan apresiasi dengan pujian atas keberhasilan kelompok

b. Tindak Lanjut

Terapis meminta klien menceritakan kembali cara mengalihkan bila keinginan bunuh diri muncul
secara tertulis.

c. Kontrak yang akan datang

1. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu mengidentifikasi hal positif yang dimiliki untuk
meningkatkan harga diri klien.

2. Merencanakan serta menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khusunya pada tahap kerja. Aspek yang
dievaluasiadalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK sesi 2 stimulus persepsi :
pencegahan resiko bunuh diri, kemampuan klien yang diharapkan adalah mampu menceritakan
kembali cara mencegah bila keinginan bunuh diri. Formulir evaluasi sebagai berikut :

TABEL
Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang mengikuti TAK pada kolom nama.

2. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (x) jika klien tidak mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien.
Contoh : Klien mengikuti sesi, TAK stimulasi persepsi pencegahan resiko bunuh diri. Klien mampu
menuliskan cara mengalihkan bila keinganan bunuh diri muncul dan tingkatkan reinforcement (pujian).
SESI 2

Stimulasi persepsi: Pencegahan Bunuh Diri

Meningkatkan Harga Diri Klien

Tujuan

1. Klien dapat mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan.

2. Klien dapat mengidentifikasi hal positif yg ada pada dirinya.

Setting :

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.

2. Ruangan nyaman dan tenang.

Alat :

1. Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK.

2. Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK.

Metode :

1. diskusi dan tanya jawab

2. permainan

Langkah Kegiatan

1. Persiapan

a). Memilih kien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan Resiko Bunuh Diri

b). Membuat kontrak waktu dengan klien

c). Mempersiapkan alat yg dibutuhkan dan tempat pertemuan


2. Orientasi

a. Salam terapeutik

1). Sapa salam dari terapis kepada klien

2). Perkenalan nama dan panggilan terapis (dengan tanda pengenal)

3).. Menanyakan nama dan panggilan klien (dengan tanda pengenal)

b. Evalusi/validasi

Mengevaluasi perasaan klien saat ini.

c. Kontrak

1. Terapis menjelaskan tujuan dilakukannya kegiatan, yaitu bercakap-cakap tentang hal positif diri
sendiri.

2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :

a). Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis.

b). Lama dilakukannya kegiatan yaitu 35 menit

c). Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai.

3. Tahap Kerja.

a). Terapis memperkenalkan diri : (nama lengkap, maupun nama panggilan serta memakai tanda
pengenal).

b). Terapis membagikan kertas dan spidol kepada klien.

c). Terapis meminta tiap klien menulis pengalaman yang tidak menyenangkan.

e). Terapis memberi pujian atas peran serta klien.

f). Terapis meminta tiap klien menulis hal positif tentang diri sendiri, kemampuan yang
dimiliki,kegiatan yg biasanya dilakukan di rumah dan dirumah sakit.
g). Terapis meminta klien membacakan hal positif yang sudah ditulis secara bergiliran sampai semua
klien mendapat giliran.

h). Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien.

4. Tahap terminasi

a. Evaluasi

1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

b. Tindak lanjut

Terapis meminta klien menulis hal positif lain yang belum tertulis.

c. Kontrak yang akan datang.

1. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu melatih hal positif diri yang dapat di terapkan
di rumah sakit dan dirumah.

2. Merencanakan serta menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi pesepsi: harga diri
rendah sesi 3, kemampuan klien yang di harapkan adalah menuliskan pengalaman yang tidak
menyenangkan dan aspek positif (kemampuan) yang dimiliki. Formulir evaluasi sebagai berikut.
Kemampuan menulis pengalaman yang tidak menyenangkan dan hal positif diri sendiri :

No Nama Klien Menulis hal yg tidak Menulis hal positif diri


menyenangkan sendiri

Petunjuk:

Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.

Untuk tiap klien, beri oenilaian tentang kemampuan menulis pengalaman yang tidak menyenangkan dan
aspek positif diri sendiri. Beri tanda cek jika klien mampu dan tanda silang jika klien tidak mampu.

Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keprawatan tiap klien.
Contoh: klien mengikuti sesi 3, TAK stimulasi persepsi harga diri rendah. Klien mampu menuliskan tiga
hal pengalaman yang tidak menyenangkan, mengalami kesulitan menyebutkan hal positif diri. Anjurkan
klien menulis kemampuan dan hal positif dirinya dan tingkatkan rinforcement (pujian).
SESI 3
Stimulasi persepsi : Pencegahan Bunuh Diri
Menggunakan mekanisme koping yang adaptif

Tujuan :

1. Klien dapat mengenali hal-hal yang ia sayangi

2. Klien dapat menggunakan mekanisme koping yang adaptif

3. Klien dapat merencanakan dan menetapkan masa depan yang realistis

Setting :

1. Terapis dan klien duduk bersama secara melingkar

2. Tempat nyaman dan tenang

Alat :

1. Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK

2 Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK

Metode :

1. Diskusi dan Tanya jawab

2. Permainan

Langkah kegiatan :

1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 4

b. Mempersiapkan alat yg dibutuhkan dan tempat pertemuan

2. Orientasi
a Salam terapeutik

1). Sapa salam dari terapis kepada klien

2). Perkenalan nama dan panggilan terapis (dengan tanda pengenal)

3).. Menanyakan nama dan panggilan klien (dengan tanda pengenal)

b. Evaluasi/validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini

c. Kontrak

-Terapis menjelaskan tujuan TAK

-Terapis menjelaskan aturan main berikut :

1. Jika ada klien yang meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis

2. Lama kegiatan 35 menit

3. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap Kerja

1. Terapis membagikan kertas HVS dan spidol pada setiap klien masing masing 1 buah

2. Minta klien menuliskan siapa orang yang paling disayangi dan dicintai

3. Minta klien memilih dari salah satu orang yang dicintai, siapa yang paling dipercaya oleh klien

4. Terapis menjelaskan pentingnya koping yang adaptif dan menganjurkan klien untuk berbagi
masalah kepada orang yang paling dipercaya agar klien tidak merasa tertekan dan terbebani

5. Terapis menjelaskan pentingnya memliki tujuan hidup (masa depan) agar klien punya semangat
untuk mewujudkan mimpinya
6. Terapis meminta klien menuliskan masing-masing tujuan hidup (masa depan)

7. Terapis meminta klien untuk membacakan tujuan hidup (masa depan) yang telah ditulisnya secara
bergantian

8. Terapis memberikan pujian dan mengajak tepuk tangan klien lain jika satu orang klien telah selesai
membacakannya

4. Tahap Terminasi

a. Evaluasi

1. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2. Memberikan pujian kepada kelompok

b. Tindak lanjut

Terapis meminta klien untuk menyimpan kertas tersebut dan menuliskan lagi/tujuan hidup yang
mungkin masih ada dan pengalaman – pengalaman yang menyenangkan bersama orang-orang
yang dicintai dan membacanya kembali agar bisa menggunakan mekanise koping yang adaptif

- Kontrak yang akan datang

1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang

2. Menyepakati waktu dan tempat untuk TAK

Evaluasi dan dokumentasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi
adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi : Menggunakan
mekanisme koping yang adaptif pada sesi III, kemampuan klien yang diharapkan adalah mampu
menggunakan mekanisme koping yang adaptif dan mampu menentukan masa depan yang realistis.
Formulir evaluasi sebagai berikut :

TABELL
Petunjuk :

Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

Beri tanda (V) jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien.
Contoh : klien mengikuti sesi 4, TAK stimulasi persepsi : Menggunakan Mekanisme Koping yang Adaptif.
Misalnya : Klien mampu berbagi masalah dengan keluarga. Anjurkan dan jadwalkan agar klien
melakukannya serta berikan pujian.

Anda mungkin juga menyukai