1. Dinosius panji
2. Fidia nova
3. Nurul fitria
4. Priyani
S1 KEPERAWATAN 5A
JOMBANG
2019
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang,Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Keperawatan keluarga yang berjudul “keluarga child bearing”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal. Terlepas dari itu, kami menyadari
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Keperawatan keluarga yang berjudul
“keluarga child bearing” ini bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
akhirnya mampu tampil sebagai sebuah keluarga mandiri, sejahtera, produktif dan
menjalankan seluruh fungsi keluarga dengan baik.
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Ingin berbagi pengetahuan dan kemampuan dalam berpikir kritis dalam
memberikan tindakan asuhan keperawatan pada ibu pada masa pariental.
Tujuan Khusus
1. Dapat memahami konsep keluarga dalam periode child-bearing
2. Dapat memahami ciri-ciri keluarga
3. Dapat memahami peranan keluarga
4. Dapat mengetahui fungsi keluarga
5. Dapat memahami hal-hal yang harus diterapkan pada anak oleh keluarga
6. Dapat memahami peran perawat terhadap keluarga child-bearing
7. Dapat memahami tujuan perawatan kesehatan keluarga
8. Dapat memahami peran perawat keluarga.
9. Dapat memahami prinsip-prinsip kesehatan keluarga
10. Dapat memahami perkembangan keluarga child bearing
11. Dapat memahami peran orang tua terhadap Child- bearing
12. Dapat memahami komunikasi yang baik pada Child-Bearing
13. Dapat memahami tugas perkembangan child bearing
14. Dapat memahami Masalah yang sering muncul pada keluarga child bearing
15. Dapat memahami Perubahan Ibu dalam periode Child Bearing
5
1.4 Manfaat
a. Bagi penyusun
Meningkatkan kemampuan dalam pembuatan makalah dengan menggunakan
sumber-sumber yang tersedia.
b. Bagi pembaca
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang makalah
yang dibahagia
c. Bagi jurusan keperawatan
Menjadi bahan bacaan untuk menambah wawasan bagi mahasiswa prodi
keperawatan tentang konsep keluarga chil bearing atau tahapan tumbuh kembang
keluarga menjelang kelahiran anak pertama.
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Adapun pengertian keluarga adalah sekumpulan orang yang terikat dengan
perkawinan, kelahiran serta adopsi yang saling ketergantungan, dimana mempunyai
tujuan yaitu untuk menciptakan serta mempertahankan budaya dan meningkatkan
perkembangan setiap anggota keluarga.
Sedangkan pengertian dari Child-Bearing adalah merupakan waktu transisi fisik dan
psikologis bagi ibu dan seluruh anggota keluarga, dalam hal ini orang tua, saudara atau
anggota keluarga lainnya harus dapat beradaptasi terhadap perubahan stuktur karena
adanya anggota keluarga baru yaitu bayi, dengan kehadiran seorang bayi maka sistem
dalam keluarga akan berubah serta pola pikir keluarga harus dikembangkan.
Pada periode transisi ibu membutuhkan waktu yang sangat cepat sehingga kondisi itu
menempatkan ibu menjadi sangat rentan dan mereka memerluakan bantuan untuk
beradaptasi dengan peran yang baru. Stres dari berbagai sumber dapat berefek negatif
pada fungsi dan interaksi ibu dengan bayidan keluarga,yang berdampak padakesehatan
fisik ibu dan anak.
7
Peranan ayah :
sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi
rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya.
Peranan ibu :
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah
tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah
satukelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
Peranan anak :
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik
fisik, mental, sosial dan spritual.
b. Koordinator
Diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang komprehensif dapat tercapai.
Koordinasi juga sangat diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi dari berbagai
10
disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan
c. Pelaksana
Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik maupun di rumah sakit
bertanggung jawab dalam memberikan perawatan langsung. Kontak pertama perawat kepada
keluarga melalui anggota keluarga yang sakit. Perawat dapat mendemonstrasikan kepada
keluarga asuhan keperawatan yang diberikan dengan harapan keluarga nanti dapat melakukan
asuhan langsung kepada anggota keluarga yang sakit
d. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan, perawat harus melakukan home visite atau kunjungan rumah
yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.
e. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi masalah kesehatan. Agar
keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, maka hubungan perawat-keluarga harus
dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan dapat dipercaya
f. Kolaborasi
Perawat komunitas juga harus bekerja dama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota tim
kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang optimal
g. Fasilitator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat kesehatannya.
Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka perawat komunitas harus
mengetahui sistem pelayanan kesehatan (sistem rujukan)
h. Penemu kasus
Mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi ledakan atau wabah.
i. Modifikasi lingkungan
Perawat komunitas juga harus dapat mamodifikasi lingkungan, baik lingkungan rumah
maupun lingkungan masyarakat, agar dapat tercipta lingkungan yang sehat.
11
4. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, perawat melibatkan peran
serta keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya.
5. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan preventif dengan tidak
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative.
6. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga memanfaatkan sumber daya
keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan kesehatan keluarga.
7. Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan.
8. Pendekatan yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga
adalah pendekatan pemecahan masalah dengan menggunakan proses keperawatan.
9. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah
penyuluhan kesehatan dan asuhan perawatan kesehatan dasar/perawatan di rumah.
10. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi.
Persiapan menjadi orang tua : Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran,interaksi,
hubungan sexual dan kegiatan keluarga Mempertahankan hubungan yang memuaskan
dengan pasangan.
Dalam hal ini peran orang tua dapat dimulai selagi kehamilan membesar dan semakin kuat
saat bayi dilahirkan. Pada periode awal orang tua harus mengenali hubungan mereka dengan
anak. periode berikutnya orang tua dapat mencerminkan suatu waktu untuk bersama-sama
membangun kesatuan keluarga, periode waktu berkonsolidasi ini meliputi peran negosiasi
(suami istri, ibu-ayah,orang tua-anak,saudara-saudara) untuk menetapkan komitmen . perode
yang berlangsung akan membutuhkan waktu.
12
Dalam hal ini ikatan diperkuat melalui penggunaan respons seksual atau kemampuan oleh
kedua pasangan dalam melakukan interaksi orangtua-anak.Respon sensual dan kemampuan
yang dipakai dalam komunikasi antara orangtua dan anak meliputi :
a. Sentuhan
Sentuhan atau indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh orangtua sebagai suatu sarana
untuk mengenali bayi yang baru lahir. Banyak ibu yang ingin meraih anaknya yang baru lahir
dan tali pusatnya dipotong, mereka mengangkat bayi ke dada, merangkulnya kedalam
pelukan. Begitu anak dekat dengan ibunya maka anak akan mulai proses ekspoli.
b. Kontak Mata
c. Suara
d. Aroma
13
d. Peningaktan perselisihan
15
Emosi yang berubah-ubah (mudah sedih, khawatir, tiba-tiba bahagia) disebabkan oleh
berbagai faktor, antara lain adanya perubahan hormon, keletihan ibu, kurangnya perhatian
keluarga, kurangnya pengetahuan akan cara merawat bayi serta konflik dalam rumah tangga.
Perubahan ini memiliki berbagai bentuk dan variasi dan akan berangsur-angsur normal
sampai pada pekan ke 12 setelah melahirkan. Yang perlu diingat, masa nifas bukan berarti
ibu terlepas sama sekali dari nilai-nilai ibadah, dzikir adalah salah satu ibadah lisan dan hati
yang cukup efektif untuk membuat ibu merasa tenang, sabar dan tegar menjalani masa nifas
ini
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Child-Bearing adalah merupakan waktu transisi fisik dan psikologis bagi ibu dan seluruh
anggota keluarga, dalam hal ini orang tua, saudara atau anggota keluarga lainnya harus dapat
beradaptasi terhadap perubahan stuktur karena adanya anggota keluarga baru yaitu bayi,
dengan kehadiran seorang bayi maka sistem dalam keluarga akan berubah serta pola pikir
keluarga harus dikembangkan. Adapun peran perawat pada keluarga Child-Bearing adalah
sebagai berikut ; perawat berperan sebagai Pendidik yang memberikan pendidikan kesehatan
pada keluarga, sebagai coordinator diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan
yang komprehensif dapat tercapai, sebagai pelaksana perawat yang bekerja dengan klien dan
keluarga baik di rumah, klinik maupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan
perawatan langsung, sebagai pengawas kesehatan perawat harus melakukan home visite atau
kunjungan rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang
kesehatan keluarga, sebagai konsultan perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam
mengatasi masalah kesehatan, sebagai kolaborasi perawat komunitas juga harus bekerja dama
dengan pelayanan rumah sakit atau anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap
kesehatan keluarga yang optimal, perawat juga sebagai fasilitator yang berfungsi membantu
16
keluarga dalam menghadapi kendala utuk meningkatkan derajat kesehatannya, perawat juga
sewbagasi penemu kasus mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak
terjadi ledakan atau wabah, dan perawat juga berperan memodifikasi lingkungan agar dapat
tercipta lingkungan yang sehat.
3.2. Saran
Setelah penulis menjabarkan mengenai konsep keluarga dalam periode child bearing
diharapkan memberi manfaat dan tambahan ilmu pengetahuan mengenai pengetahuan tentang
konsep keluarga child bearing.
Bagi keluarga setelah membaca makalah ini di sebaiknya dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan apa itu child bearing serta dapat mengetahui hal-hal apa saja yang harus
diterapkan pada anak serta peran keluarga dan juga dapat mengetahui masalah yanng akan
dihadapi guna dapat mencegah atau mengatasi sebelum timbulnya masalah pada keluarga.
Bagi perawat diharapkan dapat mengetahui dan mengerti tentang peran perawat pada
keluagra child bearing
Bagi rekan sejawat diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan pengetahuan dalam
menangani keluarga child bearing.
17
Daftar Pustaka
Sumber : http://zems88.blogspot.com/2010/07/konsep-keluarga-dalam-periode-child.html
18