1. Jelaskan kasus terkait thalidomide yang menyebabkan cacat pada bayi yang
dilahirkan.
Jawaban :
Perusahaan Jerman Gruenenthal memasarkan thalidomide sebagai obat untuk
mengatasi mual pada ibu hamil antara awal 1950-an hingga awal 1960-an. Sekitar
10.000 bayi di seluruh dunia terlahir cacat karenanya. Bayi-bayi itu kebanyakan lahir
dengan anggota tubuh tak normal hingga kehilangan tangan atau kaki. Thalidomide
diberikan dokter di era tahun 1960-an sebagai obat anti mual pada ibu hamil. Selain itu,
obat ini terkenal menjadi antidepresi, dikampanyekan sangat aman untuk semua orang
termasuk ibu dan anak, 'bahkan saat kehamilan’. Dokter kandungan Australia bernama
Dr. William McBride menemukan hubungan thalidomide dengan kelahiran bayi tanpa
lengan dan kaki. Hasilnya adalah banyak sekali bayi lahir dengan kondisi phocomelia
dan mereka tumbuh dengan tangan yang pendek atau tanpa lengan, atau kaki, sama
sekali. Tahun 1962, obat tersebut akhirnya dilarang di sebagian besar negara yang
sebelumnya telah menjualnya.Tragedi ini merambah ke permasalahan banyak sekali
bayi dibunuh karena lahir dengan kondisi phocomelia. Bayi yang selamat, sering disebut
penyintas thalidomide, mengalami berbagai kondisi yang sulit semenjak mereka lahir.
Thalidomide sendiri juga menyebabkan malformasi mata, telinga, organ kelamin,
jantung, ginjal dan saluran pencernaan. Peneliti di Jepang dan Italia telah mempelajari
jika thalidomide menyebabkan perkembangan abnormal tingkat molekular.Namun
meskipun begitu, obat menakutkan ini digunakan sebagai obat pengobatan kusta dan
kanker myeloma. Kanker myeloma adalah kanker yang menyerang sel plasma, yaitu
salah satu jenis sel darah putih pada sumsum tulang.Semenjak tahun 1990, thalidomide
telah dianggap efektif dalam penyembuhan kusta di dunia. Mekanisme obat dalam
menyebabkan phocomelia, melalui pembatasan suplai darah ke jaringan janin yang
sedang berkembang, dianggap mampu menjadi cara pengobatan kanker myeloma. Cara
ini yaitu dengan membatasi pertumbuhan jaringan tumor. Bahkan, dilansir dari
independent.co.uk, thalidomide telah digunakan untuk obat kanker otak, ginjal, dan
Sarkoma, kanker pembuluh darah di kulit.
Stem cell yang berasal dari darah tali pusat dianggap yang paling aman. Sel tersebut diambil
ketika bayi baru saja dilahirkan. Pengambilannya dibantu oleh dokter kandungan, selanjutnya
proses pengolahannya dilakukan oleh bank dari tali pusat.
Sebelum ditransfusikan untuk perbaikan jaringan yang sakit atau terluka, stem cell akan dipanen
terlebih dulu di laboratorium. Kemudian sesegera mungkin ditanamkan ke jaringan yang rusak
agar stem cell tidak mati. Sebagai contoh, pada pasien dengan penyakit jantung, sel punca akan
ditanamkan ke otot jantung untuk memperbaiki otot yang rusak.
Stem cell embrionik dapat memicu respons imun yang menyerang tubuh sendiri, akibat reaksi
penolakan terhadap sel tersebut yang dianggap sebagai benda asing oleh tubuh.
Maka itu, stem cell yang berasal dari diri sendiri lebih aman dalam meminimalkan reaksi
penolakan tersebut. Terapi stem cell juga bisa gagal berfungsi secara normal tanpa sebab yang
jelas. Peneliti masih terus mengembangkan penelitian untuk mencegah komplikasi pada
terapi stem cell.