MAKALAH
2. 2282210053_Rahadatul Aisy
4. 2282210064_Risa Nurazkiah
5. 2282210066_Amelianda Evelyn
6. 2282210067_Zhafirah Idzni
SERANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang yang
telah memberikan rahmat dan melimpahkan ilmu-Nya Yang Maha Luas kepada penulis.
Sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Kalimat Efektif”. Sholawat serta salam
senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga serta sahabat-
Dalam penulisan makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan kendala yang dihadapi oleh
penulis, akan tetapi berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
Akhirnya kepada Allah SWT. penulis bersyukur atas segala nikmat dan karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan, semoga makalah yang jauh dari kata sempurna ini
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ………………………………………………………….…………………. 14
B. Saran …………………………………………………………………..……………….. 14
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan manusia
yang lainnya dengan menyampaikan maksud dari si pembicara. Bahasa tentu memiliki unsur
atau aturan yang digunakan agar lebih mudah dipahami oleh lawan bicara. Kalimat efektif
adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakaiannya secara tepat dan dapat
dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Jika gagasan yang disampaikan sudah
tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan
Banyak kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat sebagai bahasa
ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, yaitu : kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak
logis, atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud
kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan pernyataan
inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya.
Dalam berkomunikasi dengan orang lain, kita mengenal bahasa lisan dan bahasa
tulisan. Kedua bahasa ini sering menimbulkan kesalahpahaman. Penggunaan kalimat yang
baik dan benar (kalimat efektif) akan memudahkan pemahaman orang lain sehingga
kesalahpahaman yang sering terjadi akan terhindarkan. Untuk menjadikan kalimat yang
diucapkan atau ditulis mudah dimengerti oleh orang lain, ada dua syarat yang harus dipenuhi.
Pertama, kalimat tersebut sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran
1
2
pendengar atau pembaca seperti yang dibicarakan oleh pembicara atau penulis. Faktor yang
menjadikan gagasan diterima dengan baik adalah penggunaan kalimat yang baik dan benar
serta penggunaan huruf dan tanda baca yang sesuai dengan kaidah kaidah tata bahasa.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
PEMBAHASAN
tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki kemampuan
komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja. Tetapi juga harus hidup, segar, mudah
(Rahayu:2007)
2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah
3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah,
4. Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan
Wahyu:2009)
3
4
1. Koherensi adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata
2. Kesatuan adalah suatu kalimat efektif harus mempunyai struktur yang baik, artinya
kalimat itu harus memiliki unsur-unsur subjek dan predikat atau bisa ditambah
dengan objek, keterangan, dan pelengkap yang bisa melahirkan arti yang merupakan
3. Kehematan adalah hemat dalam pemakaian kata , frasa atau bentuk lainnya yang
makna kata. Namun, dalam hal ini dapat tidak berarti bahwa kata yang menambah
4. Paralelisme atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang
digunakan dalam kalimat, jika makna pertama menggunakan verbal dan makna kedua
5. Penekanan gagasan pokok atau misi yang ingin ditekankan oleh pembicara biasanya
diperlukan variasi dalam teks. Ada kalimat yang dimulai dengan subjek, predikat,
7. Logis/nalar yaitu suatu kalimat dikatakan logis apabila informasi dalam kalimat
tersebut dapat diterima oleh akal atau nalar. Logis atau tidaknya kalimat bisa dilihat
5
dari segi maknanya, bukan strukturnya. Suatu kalimat dikatakan logis apabila gagasan
yang disampaikan masuk akal, hubungan antar gagasan dalam kalimat masuk akal,
dan hubungan gagasan pokok serta gagasan penjelas juga masuk akal.
1. Subjek (S), adalah kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu
hal, suatu masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan. Subjek biasanya diisi
oleh jenis kata/frasa benda (nominal), klausa, atau frasa verbal. Contohnya :
2. Predikat (P), adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa atau
subjek, predikat dapat pula menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jatidiri subjek.
Predikat dapat juga berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau
adjektiva, tetapi dapat juga numeralia, nomina, atau frasa nominal. Contohnya :
a. Kuda meringkik.
3. Objek (O), adalah bagian kalimat melengkapi P, objek pada umumnya diisi oleh
nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak O selalu dibelakang P yang berupa verba
4. Pelengkap (pel) atau komplemen, adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Letak
pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba. Posisi seperti itu juga
ditempati oleh O, dan jenis kata yang mengisi pel dan O juga sama, yaitu dapat
berupa nomina, frasa nominal, atau klausa. Namun, antara pel dan O terdapat
perbedaan. Contohnya :
S P O
S P Pel
5. Keterangan (ket) adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai
bagian kalimat yang lainnya. Unsur ket dapat berfungsi menerangkan S, P, O dan pel.
Posisinya bersifat bebas, dapat di awal, di tengah, atau di akhir kalimat. Pegisi ket
a. Dalam dua hari ini, aku dan ibu akan pergi ke toko swalayan.
b. Dengan adanya surat undangan sekolah siswa diwajibkan datang bersama kedua
orang tuanya.
keracunan. Racun ‘kacau’, jadi keracunan artinya kekacauan. Sejalan dengan itu,
7
kalimat yang rancu berarti kalimat yang susunannya tidak teratur sehingga
2. Pleonasme
a. Pembicara tidak sabar, bahwa apa yang diucapkan itu mengandung sifat yang
berlebihan.
b. Dituangkan bukan karena tidak sengaja, melainkan karena tidak tahu bahwa
c. Dibuat dengan sengaja, sebagai salah satu bentuk gaya bahasa untuk
3. Ambiguitas
Seharusnya,
Suatu kalimat yang baik memang harus mengandung unsur kalimat yang
lengkap. Dalam hal ini kelengkapan unsur kalimat itu, sekurang-kurangnya harus
memenuhi dua hal, yaitu subjek dan predikat. Jika predikat kalimat itu berupa kata
8
kerja transititif, unsur kalimat yang disebut objek juga harus hadir. Unsur lain, yaitu
yang tidak terlalu dibutuhkan. Keefektifan dalam penggunaan bahasa, selain dapat
dicapai melalui pemilihan kata yang tepat, dapat dilakukan dengan menghindari
pemakaian kata yang boros. Kata boros yang dimaksud ialah kata yang kehadirannya
tidak terlalu diperlukan sehingga jika dihilangkan tidak merubah makna yang akan
disampaikan.
6. Kesalahan nalar
Nalar menentukan apakah kalimat yang logis atau tidak. Nalar ialah aktifitas
yang memungkinkan seseorang berpikir logis. Jadi dalam bertutur atau menulis
gunakan nalar sebaik-baiknya sehingga dapat menghasilkan kalimat yang logis dan
timbul karena pengaruh bahasa jawa. Jadi dalam menulis atau bertutur perhatikan
bentuk kata yang digunakan, kemudian gunakan bentuk kata yang sesuai dengan
Jika sebuah kata tidak dipahami maknanya, pemakaian pun mungkin tidak
akan tepat. Hal itu akan menimbulkan keganjilan, kekaburan, dan salah tafsir.
9
tampaknya tidak menjadi masalah jika digunakan dalam pemakaian bahasa sehari-
hari. Akan tetapi bahasa daerah yang belum diterima ke dalam bahasa Indonesia
inilah yang perlu dihindari penggunaanya agar tidak menimbulkan kemacetan dalam
bahasa daerah atau bahasa asing. Pengaruh itu disatu sisi dapat memperkaya bahasa
Indonesia, tetapi di sisi lain dapat menganggu kaidah tata bahasa Indonesia sehingga
1. Kesepadanan
atau struktur bahasa yang digunakan. Kesepadanan kalimat ini diperhatikan oleh
kesatuan gagasan yang selaras dan kepaduan pikiran yang baik. Ciri-cirinya yaitu
sebagai berikut :
a. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat yang jelas. Ketidakjelasan subjek
kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada dan sebagainya di depan subjek. Contoh :
10
Seharusnya,
Seharusnya,
Seharusnya,
Seharusnya,
2. Keparalelan
Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat, berarti jika
Mahasiswa jurusan pendidikan kimia dan teknik kimia sedang melakukan praktikum
Seharusnya,
11
Mahasiswa jurusan pendidikan kimia dan teknik kimia sedang melakukan praktikum
3. Ketegasan
Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat.
Pada sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberikan
penekanan atau ketegasan pada penonjolan itu. Caranya yaitu sebagai berikut.
Pencuri itu berlari, merangkak, dan meloncat agar tidak terlihat orang.
Seharusnya,
Pencuri itu merangkak, meloncat dan berlari agar tidak terlihat orang.
Saya suka akan kedermawanan mereka, saya suka akan keramahan mereka.
Dia bukan anak yang malas dan bodoh, tetapi rajin dan cerdas.
4. Kehematan
Kehematan adalah hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap
Contoh :
12
Seharusnya,
Contoh :
satu kalimat.
Contoh :
Dapat diperbaiki menjadi, sejak tadi ia menunggu temannya atau dari tadi ia
menunggu temannya.
e. Kecermatan
Cermat adalah kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda dan tepat dalam
kenakalan remaja.
remaja.
f. Kepaduan
g. Kelogisan
Kelogisan ialah ide kalimat yang dapat diterima oleh akal sehat dan sesuai dengan
terima kasih.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
secara tepat, cepat, dan mudah dipahami dan mempunyai hubungan kalimat, penekanan
struktur kalimat, kelugasan penyusunan kata serta faktor-faktor lainnya agar kalimat yang
disusun menjadi kalimat utuh yang efektif. Unsur-unsur dalam kalimat efektif, ialah :
subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Mengenai
B. Saran
1. Bagi pendidik
Para pendidik sebaiknya memahami dengan seksama tentang bahasa Indonesia yang
memiliki berbagai ragam bahasa supaya dalam proses kegiatan belajar mengajar
terjadi komunikasi yang baik da tepat penggunaan bahasanya antar pendidik dengan
peserta didik.
Para calon pendidik sebaiknya memahami dan mencari pengetahuan secara seksama
mengenai materi dalam makalah ini supaya pada saat pendidik terjun ke lapangan
14
15
tidak terjadi kekeliruan dalam pemakaian bahasa terhadap peserta didik dengan
pendidik.
penggunaan ragam bahasa yang tepat agar terjalin komunikasi yang selaras.
DAFTAR PUSTAKA
Https://pengetahuanbersama-sama.blogspot.com/2016/04/10-faktor-penyebab-
ketidakefektifan.html?m=1
https://www.academia.edu/30700260/MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_KALIMAT-
EFEKTIF_
https://www.gurupendidikan.co.id/kalimat-efektif/