Konsul 2 Pak Alwin
Konsul 2 Pak Alwin
PENDAHULUAN
Anak berusia 1-3 tahun disebut anak toddler di usia ini anak sudah
2020;Septia dkk,2019). Golden age (Usia 1-3 tahun) atau masa keemasan
adalah masa-masa penting anak yang tidak bisa di ulang, Pada masa-masa
ini kemampuan otak anak untuk menyerap informasi sangat tinngi (Kriscillia
Molly et al., 2019). Pada masa inilah yang tepat untuk mempeljari
perpindahan dari diapers ke toilet training pada anak (Muhardi et.al, 2019).
sehingga cara praktis dengan memakai diapers pada anak agar anak tidak
diapers dari bayi hingga agak besar atau usia balita, akan mengalami
perbedaan dari anak-anak yang lainnya seperti kesulitan untuk buang air
besar dan air kecil, anak malas ke kamar mandi serta tidak bisa
memberitahu orang tuanya ketika buang air kecil dan buang air besar dan
1
2
bahwa tidak semua anak siap untuk melakukan toilet training pada usia 2
tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 4% dari 482 toddler yang
sehat mampu untuk toilet training pada dan pada usia 2 tahun, 22% pada
usia 2,5 tahun, 60% pada usia 3 tahun, 88% pada usia 3,5 tahun dan 2%
anak usia 1-3 tahun yaitu 23.604.923 anak. Menurut profil kesehatan
Indonesia (2019) jumlah anak usia 1-3 tahun di Jawa Timur, terdapat 830.45
anak. Menurut Profil Dinas Kesehatan Situbondo (2019) jumlah usia anak 1-
Melalui wawancara pada 11 orang ibu dari 40 ibu- ibu yang mempunyai
anak toddler. Anak yang berusia 18 bulan berjumlah 4 anak dengan alasan
tahu cara melatih BAB dan BAK tetapi tidak sempat mengajarkan anak BAB
diapers karena praktis dan tidak merepotkan. Anak yang usia 2 tahun
tidak mengerti sejak usia berapa mengajarkan BAB dan BAK dan 1 orang
anak tidak dipakaikan diapers karena mengerti dampak yang akan terjadi
mengontrol dalam melakukan buang air kecil dan buang air besar secara
baik dan benar (Anis Kurniawati, 2019;Brivian, 2020). Agar tidak lagi
mampu melakukan BAK dan BAB di kamar mandi dengan baik. (Munjiati,
serap tinggi yang terbuat dari plastic dan campuran bahan kimia untuk
menampung sisa-sisa metaboilisme seperti air seni dan feses (Rani Fitriani,
serta membuat anak tidak terbiasa melakukan toilet training untuk buang air
besar dan buag kecil secara mandiri (Feri Kemeliawati, 2020;Lita, 2017)
perilaku yang baik bagi anak usia toddler (Ester, 2019). Hal ini berpengaruh
pada saat ibu menerapkan toilet training untuk anakanya, Ibu dengan
et al., 2020).
Situbondo’’
masalah pada peneliti ini adakah Hubungan Sikap dan Pengetahuan Ibu
Situbondo?
Situbondo’’.
Kabupaten Situbondo.
Situbondo.
Situbondo.
Kabupaten Situbondo.
Situbondo.
6
Kabupaten Situbondo.
TINJAUAN PUSTAKA
7
8
1. Kognitif
sebuah kesimpulan..
2. Emosional
3. Perilaku
adanya sikap, seperti yang di paparkan oleh Baron dan Byrne (2003)
1. Sebagai Skema
2. Knowledge Function
3. Sebagai self-esteem
4. Motifasi Impresi
2019).
(responsible).
1. Menerima (receiving)
2. Respons (responding)
3. Menghargai (valuing)
1. Pengalaman pribadi
3. Pengaruh kebudayaan
4. Media masa
moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis
serta ajaran-ajarannya.
14
6. Faktor emosional
peneliti psikologi sosial dari luar maupun dari dalam negeri. Seperti
lewat dua cara. Yaitu secara langsung dan tidak langsung. Berikut
adalah ulasannya.
1. Langsung
a. Skala Terstruktur
sehari-hari.
berikut macamnya.
16
1) Skala Bogardus
2) Skala Thurston
3) Skala Likert
2. Tidak Langsung
Wawan,dkk,2019; ).
atau kuesioner. Angket sikap ibu diberikan pada ibu untuk mengetahui
kusioner skala liket sikap ibu untuk pernyataan positif, sangat seuju
2.2 Pengetahuan
Lestari 2020).
1. Tahu (Know)
2. Memahami (Comprehension)
dipelajari.
3. Aplikasi (Aplication)
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesis (Syntesis)
6. Evaluasi (Evaluation)
(Wawan, 2019).
1. Tingkat pendidikan
2. Informasi
3. Pengalaman
4. Budaya
5. Sosial ekonomi
(Wawan, 2019).
yaitu :
atau angket yang berisii pertanyaan sesuai materi yang ingin di ukur
rumus Pearson product moment, Jika r hitung > r tabel pada df = n-2
training hasil dari uji validitas ini ada 18 pertanyaan yang valid karena r
hitung >r tabel. Dan uji reabilitas dalam peneliti ini dialukan dengan
jik diperoleh alpha lebih atau sama dengan 0,60. (Iwan 2018,
Hendrawati, 2020).
23
mampu mengontrol melakukan buang air kecil dan buang air besar,
bisa di ajarkn mulai pada anak mulai dari 18 bulan sampai 3 tahun
dan BAK secara baik dan benar, Agar tidak lagi menggunakan
1. Kesiapan Fisik
a. Kontrol sadar spingter anal dan uretra biasanya pada usia 18-
24 bulan.
siang.
Wulandari, 2016).
24
2. Kemampuan Kognitif
Fitriani, 2019)
3. Kemampuan Psikologis
meninggalkan-nya.
saudaranya.
4. Kesiapan Parental
training.
2020).
1. 18 Bulan
bekerja.
25
a. Ajari kosa kata terkait toilet training, misalnya pipis atau pup.
kotor.
2. 21 Bulan
b. Minta batita melihat anak lain yang sudah “lulus” tailet training
3. 2 Tahun
memaksanya duduk untuk lebih lama saat dia sudh merasa sudah
cukup.
b. Berika waktu untuk anak, jika anda sudah mencoba mulai melatih
padanya “Sekarag adik sudah besar. Jadi mulai pakai celana dan
kalau mau pipis bisa pergi ke toilet” biarakan dia memilih gambar
c. Jelaskan bahwa toilet training tidak hanya untuk orang tua dan
untuk kakaknya.
d. Ingatkan agar anak memberi tahu orangtua bila ingin buang air.
toilet training.
1. Teknik Lisan
air kecil dan buang air besar. Dimana kesiapan psikologis anak
2. Teknik Modeling
dan buang air besar dengan cara memberikan contoh dan anak
membiasakan anak buang air kecil dan buang air besar dengan
1. Pendidikan ibu
2. Pekerjaan ibu
perhatian ibu maka anak akan lebih berani atau termotivasi untuk
4. Tingkat pengetahuan
ibu melatih toilet training secara dini pada anak usia toddler, hal
ini berdampak positif bagi ibu maupun anak usia toddler yaitu
al , 2020;Ester, 2019))
5. Sikap Ibu
Pada saat ini ibu-ibu bersikap negtif lebih bnyak yang tidak
ada melakukan toilet training , hal ini disebabkan karena ibu yang
pampers lebih efektif dan instan sehingga ibu tidak merasa repot
6. Lingkungan
tahun belum dilatih ibu untuk dilatih toilet training, maka yang lain
2.4 Diapers
berdaya serap tinggi yang terbuat dari plastic dan campuran bahan
praktis bagi orang tua dan membuat bayi tidur lebih nyenyak.(Mujiati,
2017)
a. Faktor Predisposisi
1) Pengetahuan
2) Tingkat Pendidikan
3) Pekerjaan
2. Iklan diapers
2017).
c. Faktor pendorong
anak ibu. Hal ini akan merepotkan ibu apabila anak sedang
a. Aspek fisik
b. Aspek psikologis
3. Diapers digunakan saat bepergian saja atau saat jauh dari toilet
Anak berusia 1-3 tahun disebut anak toodler di usia ini anak
masa-masa inilah peran orang tua di tuntun untuk bisa mendidik dan
dan spiritual. usia tersebut merupakan waktu yang tepat bagi anak
et al, 2019).
a. Pertumbuhan
meliputi perubahan tinggi dan berat badan, gigi, struktur sel, dan
a. Tinggi badan
b. Berat Badan
kg pertahun
lingkar dada.
38
usia 5 tahun
b. Perkembanagn
c. Melihat/menatap wajah.
e. Tertawa keras.
g. Membalas tersenyum.
pendengaran, kontak.
39
c. Menggenggam pensil.
sendiri.
a. Duduk sendiri.
badan.
tatata.
kursi.
c. Berjalan dituntun.
saja.
kembali.
“mama”.
sendiri.
diminta.
2019).
2.5.3 Nutrisi
1. Kebutuhan Nutrisi
d. Susu harus dibatasi tidak lbih dari sekitar 1 liter setiap hari
besi.
keluarga.
tertentu, seperti roti lapis mentega kacang dan jeli untuk priode
beberapa hari.
43
(mengundang selera)
tangan.
berpisah.
membantu
1. Motorik Kasar
usia 18 bulan.
2. Motorik Halus
bulan.
otonomi dan perasaan malu dan ragu-ragu. Pada masa ini anak
yang dia mau.jadi, pada usia toddler orang tua harus seimbang dalam
control diri dan harga diri dan sudah bisa membedakan diri sendiri
dengan orang lain, pmisahan dari orang tua pada fungsi tubuh,
(Wulandari, 2016)
a. Tahap oral
b. Tahap anal
c. Tahap falik
d. Tahap laten
e. Tahap genital
2015).
secara inheren.
b. Tahap 6 : prinsip universal pada tahap ini ada norma etik dan
Anak pada usia ini sudah dapat berjalan, memanjat atau berlari
adalah :
alat rumah tangga. Pada masa ini keakuan anak sangat menionjol
BAB 3
mengenai variable-variable yang akan diteliti, atau memiliki arti hasil sebuah
sintesis dari sebuah proses berfikir deduktif ( Aziz Alimul Hidayat, 2018).
Toilet Training
Faktor yang mempengaruhi anak usia
pengunaan diapers toddler (1-3
tahun)
1. Faktor pendukung
2. Faktor pendorong
3. Faktor predisposisi Sikap
a. Kebiasaan ibu a. Baik (12-
b. Pengaruh lingkungan 18)
masyarakat b. Cukup
c. Dampak pengunaan (6-11)
diapers c. Kurang
Keterangan : (0-5)
Hendrawati,
: Tidak diteliti
2020.
: Diteliti
: Hubungan / Kejadian
ibu, kualitas perhatian ibu, pengetahuan, sikap ibu dan lingkungan. Adapaun
training pada anak toddler yaitu sikap ibu baik (61-100) sikap ibu cukup (40-
60) dan sikap ibu kurang (20-40) kemudian indicator pengetahuan ibu baik
3.2 Hipotesis
penelitian, maka hipothesis ini dapat benar atau salah, data diterima atau
H1: Ada Hubungan Sikap dan Pengetahuan Ibu tentang Toilet Training
METODE PENELITIAN
ibu tentang toliet training dengan kebiasaan pengunaan diapers pada anak
hanya satu kali. Pada jenis variable dependent dan independent dinilai
secara simultan pada suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut. Tentunya tidak
semua subyek penelitian harus diobservasi pada hari atau pada waktu
yang sama, akan tetapi baik variabel independen ataupun dependen dinilai
hanya satu kali saja. Dengan studi ini, akan diperoleh prevalensi atau efek
51
52
Hubungan sikap dan pengetahuan ibu tentang toilet training dengan kebiasaan
pengunaan diapers pada anak usia toddler (1-3 Tahun) di Desa Tambak Ukir
Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo.
Populasi
Ibu-ibu yang mempunyai anak usia toddler (1-3 Tahun) di Desa Tambak Ukir
Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo sebanyak 40 orang
Tehnik Sampling
Tehnik Sampling yang digunakan adalah Total Sampling
Sample
Ibu ibu yang mempunyai anak usia toddler (1-3 tahun) di Desa Tambak Ukir
Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo sebanyak 40 orang
Desain Penelitian
Rancangan Penelitian : desain studi analitik korelasional dengan pendekatan cross
sectional.
Pengumpulan Data
Kuisioner
Pengolahan Data
Editing, coding, scoring, tabulating
Analisa Data
Analisis regresi logistik
Kesimpulan
H1 di terima jika p value ≤ α dengan α = 0,05
Hο di terima jika p value > α dengan α = 0,05
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sample
2018).
2019,Nursalam, 2016).
menggunakan diapers
Kabupaten Situbondo
55
2. Kriteria Eksklusi
keadaan sakit.
Nursalam, 2016).
jumlah sampel yang akan diambil oleh peneliti dengan teknik totai
Situbondo.
56
dari satu subjek ke subjek lainnya, sebuah konsep yang dapat dibedakan
menjadi dua yakni yang bersifat kuantitatif dan kualitatif ( Alimul Hidayat,
Aziz, 2018). Dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel
Variabel ini juga dikenal dengan nama variabel bebas yang artinya
training.
atau menjadi akibat karena variabel bebas ( Hidayat & Aziz, 2018).
4.5.1 Lokasi
4.5.2 Waktu
objek atau fenomena. ( Hidayat& Aziz, 2018). Dalam penelitian ini definisi
Tabel 4.2. Hubungan Sikap Dan Pengetahuan Ibu Tentang Toilet training
dengan kebiasaan pengunaan diapers pada anak toddler (1-3
Tahun) di Desa Tambak Ukir Kecamatan Kendit Kabupaten
Situbonndo.
Definisi
Variabel Indikator Alat ukur Skala Skor
Operasional
Variable Sikap 1. Memahami Kuisioner Ordinal Skor
independet: merupakan konsep toilet sikap Pertanyaan
reaksi atau trainig tentang toilet
Sikap ibu Positif
respondyang 2. Identifikasi training
tentang toilet 1. Sangat Tidak
masih tertutup saat yang
training setuju : 1
dari sesesorang tepat
2. Tidak setuju :
terhadap suatu 3. Memberi
2
stimulus atau pujian pada
3. Ragu-ragu :3
objek. anak, tidak
4. Setuju : 4
memarahi
5. Sangat
anak
Setuju :5
4. Memberikan
perlakuan
Pertanyaan
yang tidak
Negatif
ketat dan
1. Sangat Tidak
tidak
setuju : 5
longgar
2. Tidak setuju :
kepada
4
anak
3. Ragu-ragu : 3
(setyo, 2017)
4. Setuju : 2
58
5. Sangat
Setuju :1
Dikategorikan:
1. Baik :61 -100
2. Cukup : 40-60
3. Kurang : 20-
<40
(Wawan,2019
setyo 2017)
3. diapers
hendaknya
digunkan
saat
bepergian
atau jauh
dari toilet.
( Zuraidah,
2019;Purwat
i, 2019)
Situbondo.
tersebut
60
penelitiannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih
yang dikenhendaki.
1. Uji validitas
2016).
62
r tabel (n:25)=0,381
2. Uji Reliabilitas
hasil pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama
reliabel.
63
pengunaan diapers.
1. Editing
penelit.
2. Coding
a. Data Umum
Identitas ibu
1) Usia
2) Pendidikan terakhir
SD/Sederajat :kode 2
SMP/Sederajat :kode 3
SMA :kode 4
Sarjana :kode5
3) Pekerjaan
Petani :kode 2
Wiraswasta :kode 3
PNS :kode 4
4) Penghasilan perbulan
>1000000 : kode1
<1000000 : kode2
Televise : kode2
Buku : kode 3
Koran : kode 4
Majalah : kode 5
Internet : kode 6
Identitas anak
1) Umur
3 tahun : kode 3
66
2) Jenis kelamin
Laki-laki : kode 1
Perempuan : kode 2
b. Data khusus
1) Sikap ibu
Ragu-ragu : kode 3
Setuju : kode 4
2) Pengetahuan ibu
Salah : kode 0
Benar : kode 1
Jarang : kode 1
Sering : kode 2
Slalu : kode 3
3. Scoring
Pertanyan positif
Tidak setuju :2
67
Ragu-ragu :3
Setuju :4
Sangat setuju :5
Pertanyaan Negatif
Tidak setuju :4
Ragu-ragu :3
Setuju :2
Sangat setuju :1
Skor
1) Baik : 61-100
2) Cukup : 40-60
3) Kurang : 0 -<40
Pernyataan Positif
Benar :1
Salah :0
Pernyataan Negatif
Benar :0
Salah :1
Skor
1) Baik : 12 -18
2) Cukup : 6-11
3) Kurang : 0-5
1) Sering :21-30
2) Jarang :0-20
4. Tabulating
usia toddler (1-3 Tahun) di Desa Tambak Ukir Kendit Kabupaten Situbondo.
variable dan atau per variable. Dengan demikian tehnik analisa data
2010).
suatu daftar atau tabel yang membagi data dalam beberapa kelas.
SPSS 21” .
dan dependen. Dengan kata lain, tanda “+” dan “-“ menunjukkan
ordinal)
Keterangan :
n = Jumlah sampel
Sebaliknya jika lebih besar dari atau sama dengan 0.05 maka
4.9.3 Multivariate
2013).
apabila p>0,05
prediktor (independen).
probabilitas.
yang diteliti dan yang diteliti masing-masing memiliki hak dan kewajiban
(Notoatmodjo, 2012).
valid dari jurnal dan buku terbaru, relevasi kesehatan serta dapat
75
diapers pada anak usia toddler (1-3 tahun), sealin itu dapat menambah
2. Nilai Ilmiah
2012). Pada peneliti ini tidak melakukan intervensi, sehingga tidak ada
penelitian.
7. Bujukan (Inducements)
(KEPPKN, 2017).
Bab ini akan menyajikan hasil penelitian dengan judul “Hubungan Sikap Dan
Diapers Pada Anak Toddler (1-3 Tahun) Di Desa Tambak Ukir Kecamatan Kendit
Kabupaten Situbondo. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 21 Mei 2021 sampai
ada Hubungan Sikap dan Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training dengan
kebiasaan pengunaan Diapers pada anak Toddle (1-3 Tahun) Di Desa Tambak
Pengisian kuesioner ini juga dapat dilakukan dengan cara mewawancarai dan
umum dan data khusus. Data umum menampilkan arakteristik responden yang
tentang toilet training kemudian usia anak dan jenin kelamin anak. Data khusus
79
80
toilet training dengan kebiasann pengunaan diapers pada anak usia 1-3 tahun.
Kabupaten Situbondo
umum yang terdiri dari usia ibu pendi dikan, pekerjaan, penghasilan
responden (43%) dan kelompok usia paling sedikit adalah usia 31-
responden (2,5%)
responden 10 (25%)
pengunaan diapers
yang artinya ada hubungan antara sikap ibu tentang toilet training
analisis multivariat.
tahun)
87
diapers pada anak usia toddler (1-3 Tahun) di Desa Tambak Ukir
PEMBAHASAN
6.1 Faktor Yang Berhubungan Dengan Kebiasaan Penggunaan Diapers pada Anak Usia
6.1.1 Identifikasi Hubungan Sikap Ibu Tentang Toilet Training Dengan Kebiasaan
Penggunaan Diapers pada Anak Usia Toddler di Desa Tambak Ukir Kecamatan
Berdasarkan 5.8 didapatkan hasil bahwa hubungan sikap ibu tentang toilet
training dengan kebiasaan penggunaan diapers pada anak usia toddler (1-3 Tahun)
adalah p = 0,006 dengan tingkat signifikan nilai p< 0,05 sehingga dapat dinyatakan
bahwa H1 diterima yang artinya ada hubungan antara sikap ibu tentang toilet training
dengan kebiasaan penggunaan diapers pada anak usia toddler (1-3 Tahun) di Desa
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Hendrawati
2020) yang berjudul hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap ibu tentang toilet
training pada anak usia toddler (1-3 tahun) di Desa Padamukti Wilayah Kerja
hubungan yang signifikan anatra tingkat pengetahuan dengan sikap tentang toilet
training pada anak usia toddler di Desa Padamukti Wilayah Kerja Puskesmas Gadong
Kecamatan Pasirwangi Kabuapten Garut. Menunjukan nilai signifikan (p) 0.00 nilai (p)
yang lebih kecil dari 0,05 nilai koefisian korelasi (r) pada kedua hubungan tersebut
adalah 3,841.
Penelitian ini juga dilakukan oleh T. Muhardi (2019) yang berjudul faktor-fator
yang mempengaruhi ibu melakukan toilet training pada anak usia 18-24 bulan di Paud
Putroe Lambilek Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh. Yang menunujukan ada
hubungan yang signifikan antara sikap terhadap toilet training pada anak usia 18-24
bulan di Paud Putroe Lambilek Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh dengan nilai p
Hubungan Perilaku ibu dalam penggunaan diapers dengan kesiapan toilet training pada
anak usia 1-3 tahun di Desa Kampung Baru Kecamatan Simpang Empat Kabupaten
Tanah Bumbu . yang menunujukan ada hubungan yang signifikan antara perilaku ibu
dalam penggunaan diapers dengan kesiapan toilet training pada pada anak usia 1-3
tahun di Desa Kampung Baru Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu di
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data tentang sikap ibu tentang toilet
Hasil penelitian ini sesuai yang di kemukakan oleh (Wawan 2019 dan
Nataatmodjo 2018) yang menyartakan bahwa sikap merupakan reaksi atau respond
seseorang yang masih tertutup terhadap stimulus atau objek. Sikap adaah predisposisi
untuk melakukan atau tidak tidak melakukan suatu perilaku tertentu, sehingga sikap
bukan hanya kondisi internal psikologis yang murni dari individu, sikap merupakan
kesadaran yang sifatnya individual.artinya proses ini terjadi secara subjektif dan unik
pada diri setiap individu. Keunikan ini dapat terjadi oleh adanya perbedaan individual
yang berasal dari nilai-nilai dan norma yang ingin dipertahankan dan dikelola.
bersikap kurang baik terhadap toilet training dengan kebiasaan penggunaan diapers
pada anak usia toddler tidak termotivasi untuk melakukan toilet training karena ibu
beranggapan menggunakan diapers lebih efektif dan instan sehingga ibu tidak mersa
repot, sedangakan ibu yang bersikap baik dan cukup terhadap toilet training mau
melakukan toilet traiing pada anaknya karena ibu merasa bahwa mengajarkantoilet
Sikap kurang baik pada ibu disebabakan karena kurangnya informasi tentang toilet
training.
92
6.1.2 Identifikasi Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Dengan
Kebiasaan Penggunaan Diapers pada Anak Usia Toddler di Desa Tambak Ukir
training dengan kebiasaan penggunaan diapers pada anak usia toddler (1-3 Tahun)
adalah p = 0,015 dengan tingkat signifikan nilai p< 0,05 sehingga dapat dinyatakan
bahwa H1 diterima yang artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang toilet
training dengan kebiasaan penggunaan diapers pada anak usia toddler (1-3 Tahun) di
Desa Tambak Ukir Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo. Sehingga variable tersebut
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Heri Bahtiar
(2020) yang berjudul Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Toilet Training Dengan
Pelaksanaan Toilet Training Pada Anak Toddler di Kelurahan Karang Pule Kota
ibu tentang toilet training dengan Pelaksanaan Toilet Training Pada Anak Toddler di
Kelurahan Karang Pule Kota Mataram. Menunjukan nilai signifikan p Valvue = 0,004
(<0,05).
Penelitian ini juga dilakukan oleh Desi (2020) yang berjudul Hubungan
Pengetahuan Ibu Dengan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler (1-3 Tahun).
dengan pelaksanaan toilet training Pada Anak Usia Toddler (1-3 Tahun). Menunjukkan
nilai signifikan p Valvue = 0,005 sehinga lebih kecil dari 0,05 nilai korelasi (r) pada
Penelitian ini juga sejalan yang dilakukan oleh Zuraidah (2019) yang berjudul
signifikan anatra penggunaan diapers dengan kemampuan toilet training pada anak
toddler. Menununjukkan nilai signifikan p Valvue = 0,034 lebih kecil dari 0,05.
toilet training dengan kebiasaan pengunaan diapers di Desa Tambak Ukur Kecamatan
tidak ada. Kategori cukup 13 responden (%) dengan kebiasaan penggunaan diapers
Hal ini sesuai dengan (Puji Lestari 2018 dan T Muhardi 2019) bahwa
pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu, pengindraan terjadi melalui panca indra
Penhgetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk
tindakan. Suksesnya toilet training tergantung pada kesiapan pada diri anak dan
kelurga oleh karena itu sangat berkaitan sekali dalam melakukan toilet training dengan
pengetahuan orang tua yang kurang sehigga orang tua membiasakan anak
pada Anak Usia Toddlr (1-3 Tahun) di Desa Tambak Ukir Kecamatan Kendit
Kabupaten Situbondo
kebiasaan penggunaan diapers pada Anak Usia Toddlr (1-3 Tahun) di Desa Tambak
Ukir Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo adalah sikap ibu tentang toilet trainng
,kebudayaan, orang lain yang di anggap penting, media massa, lembaga pendidikan
dan lembaga agama faktor emosi dalam diri individu dan pengetahuan. Faktor
tesebutlah yang di anggap kenapa ibu dengan pengetahuan dan sikap kurang baik. Dari
hasil tersebut sesuai dengan teori yang ada bahwa pengetahuan dan sikap mempunyai
keterkaitan hubungan terutama dalam komponen sikap (Tri Arini, 2019, Feri2020)
pemahaman dan informasi akan pentingnya pelaksanaan toilet training sebagai aspek
94
penting dalam perkembangan anak untuk membentuk kepribadian dan kemandirian
anak, bahwa pendididkan yang tinggi untuk mendapatakan informasi baik dari orang
lain maupun dari media massa , sebaliknya tingkat pendidikan yang kurang akan
menghambat perkembangan dan sikap seseorang terhadap nilai nilai yang baru
pengetahuan yang dimiliki orang tersebut baik, karena semakin dewasa informasi dan
pola fikir biasanya semakin bertamabah sdan semakin matang, pengetahuan yang baik
akan menghasilkan sikap dan perilaku yang baik pula dalam melakukan toilet training
Kesimpulan penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Erna Susilowati 2020
bahwa responden yang bersikap negatif lebih banyak yang tidak melakukan toilet
training. Hal ini disebabkan karena ibu yang bersikap negatif terhadap toilet training
tidak termotivasi untuk melakukan toilet training karena ibu beranggapan menggunakan
diapers lebih efektif dan instan sehingga ibu tidak merasa repot, sedangkan ibu yang
bersikap positif terhadap toilet training mau melakukan toilet training pada anaknya
karena ibu merasa bahwa mengajarakan toile training pada anak sangat bermanfaat
bagi kesehatan anaknya dan kemandirian anak. Sikap negatif pada ibu disebabkan
kurangnya informasi tentang toilet training dan kurangnya pengetahuan orang tua
tentang toilet training menyebabkan orang tua memberikan sikap negatif dalam melatih
toilet training.
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
7.1.1 Gambaran Sikap Ibu Tentang Toilet Training pada Anak Usia
diapers.
pengunaan diapers.
7.1.6 Ada hubungan Sikap dan Pengetahuan ibu tentang Toilet Training
7.2 Saran
anak toddler.