Anda di halaman 1dari 2

2.

Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan Diagnosa dan


Diagnosis Banding Penyakit di Skenario
Herpes simpleks oral rekuren merupakan bentuk sekunder atau rekuren
dari infeksi herpes simpleks primer. Pada manusia, VHS bersifat laten atau
dormant dan dapat mengalami reaktivasi. Kemungkinan terjadi rekurensi lesi
sebesar 30-40%. Lesi infeksi rekuren bermanifestasi dalam dua bentuk, yaitu
lesi yang sering terjadi pada daerah di dekat bibir yang dikenal dengan nama
herpes labialis atau cold sore, dan lesi pada rongga mulut yang disebut infeksi
herpes simpleks intra oral rekuren. dengan diagnosis banding stomatitis aftosa
rekuren (SAR).
Herpes simplek oral rekuren, infeksi VHS oral rekuren biasa terjadi pada orang
dewasa dan jarang disertai dengan gejala sistemik, lalu disertai lesi yang
berkelompok dan pada umumnya terjadi pada mukosa yang berkeratin seperti
bibir. Lesi didahului rasa sakit, kesemutan, gatal, dimulai sebagai makula yang
cepat berubah menjadi papula, lalu vesikel selama sekitar 48 jam, kemudian
menjadi ulser yang akan pecah menjadi ulser dan keropeng dalam 72-96 jam
serta sembuh tanpa jaringan parut.
DAFTAR PUSTAKA
Mailiza, F. and Setiadhi, R. (2018) ‘Pertimbangan Terapi Kortikosteroid Pada
Stomatitis Herpetik Rekuren’, B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas
Baiturrahmah, 2(2), pp. 143–150. doi: 10.33854/jbdjbd.23.

Marlina, E. and Soebadi, B. (2013) ‘Penatalaksanaan infeksi herpes simpleks


oral rekuren Management of recurrent oral herpes simplex infection’, Journal
of Dentomaxillofacial Science, 12(1), p. 28. doi: 10.15562/jdmfs.v12i1.345.

Priananto, F. R. (2003) ‘Ulserasi Rongga Mulut Yang Sering Dijumpai :


Dengan Latar Belakang Kelainan Imunologis’, Jurnal Kedokteran Gigi
Universitas Indonesia, 10, pp. 394–400.

Mahfaza, H., Sufiawati, I. and Satari, M. H. (2019) ‘Prevalensi dan pola


penyakit infeksi virus rongga mulut di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun
2013-2017’, Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students, 3(1), pp.

Stoopler, E. T. and Balasubramaniam, R. (2013) ‘Topical and systemic


therapies for oral and perioral herpes simplex virus infections.’, Journal of the
California Dental Association, 41(4), pp. 259–262.

Anda mungkin juga menyukai