Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 3

(Tahap-Tahap Teori Perkembangan Kognitif Piaget Pada Peserta Didik Zaman


Milenial Tentang Sikap dan Bahasa)
Di susun Oleh ;
 Selmianti : 200209552011
 Rismayanti : 200209552013
 Fadil Mutawakil Syamrud : 200209552014
 Maria Vivirianti Bella : 200209552015
 Musdalifah Abu Bakar : 200209552016

PTIK-G
Fakultas Teknik
Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer
Universitas Negeri Makassar
2021/2022

A. PENDAHULUAN
Perkembangan anak pada zaman milenial saat ini sangat memprihatinkan. Ada
beberapa berita yang pernah kita dengar dan sempat menjadi tanding topic di sosial
media bahwa sikap anak-anak zaman sekarang terhadap guru dan tenaga pendidik tidak
patut dicontoh untuk generasi penerus selanjutnya. Apalagi yang memang latar
belakang pendidikan orang tuanya tidak begitu baik. Dalam beberapa kasus belakangan
ini, orang tua dan guru harus saling berkolaborasi untuk sama-sama mendidik dan
menanamkan sikap yang baik dan santun terhadap anak-anaknya di rumah dan peserta
didik tentunya agar sikap dan prilakunya dapat diperbaiki.
Jean Piaget telah meneliti mengenai tahap-tahap pribadi serta perubahan usia
yang mempengaruhi kemampuan belajar individu. Jean Piaget adalah seorang psikolog
yang menyelidiki tentang pertumbuhan struktur yang memungkinkan individu
mengalami penyesuaian diri dengan lingkungannya serta meneliti perkembangan
intelektual atau kognisi atas dasar bahwa struktur intelektual terbentuk didalam individu
akibat interaksinya dengan lingkungan (Soemanto, 1998: 130).
Menurut Piaget, Tingkah laku seseorang senantiasa didasarkan pada kognisi,
yakni suatu tindakan untuk mengenal atau memikirkan kondisi dimana suatu perilaku
itu terjadi. Jadi secara tidak langsung pribadi anak akan terbentuk melalui proses belajar
yang melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks dan merupakan peristiwa mental
yang nantinya mendorong terjadinya sikap maupun perilaku.

B. TINJAUAN PUSTAKA
a. Perkembangan Kognitif Menurut Jean Pieget
Teori perkembangan kognitif Piaget adalah salah satu teori yang menjelasakan
bagaimana anak beradaptasi dan menginterpretasikan dengan objek dan kejadian-
kejadian sekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari objek-objek
seperti mainan, perabot, dan makanan serta objek-objek sosial seperti diri, orangtua, dan
teman. Bagaimana cara anak mengelompokkan objek-objek untuk mengetahui
persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaannya, untuk memahami penyebab
terjadinya perubahan dalam objek-objek dan perisiwa-peristiwa dan untuk membentuk
perkiraan tentang objek-objek dan peristiwa tersebut (“Teori Perkembangan Kognitif
Jean Piaget,” n.d.).
Menurut Piaget, anak dilahirkan dengan beberapa skemata sensorimotor, yang
memberi kerangka bagi interaksi awal anak dengan lingkungannya. Pengalaman awal si
anak akan ditentukan oleh skemata sensorimotor ini. Dengan kata lain, hanya kejadian
yang dapat diasimilasikan ke skemata itulah yang dapat di respons oleh si anak, dan
karenanya kejadian itu akan menentukan batasan pengalaman anak. Tetapi melalui
pengalaman, skemata awal ini dimodifikasi. Setiap pengalaman mengandung elemen
unik yang harus di akomodasi oleh struktur kognitif anak. Melalui interaksi dengan
lingkungan, struktur kognitif akan berubah, dan memungkinkan perkembangan
pengalaman terus-menerus. Tetapi menurut Piaget, ini adalah proses yang lambat,
karena skemata baru itu selalu berkembang dari skemata yang sudah ada sebelumnya.
Dengan cara ini, pertumbuhan intelektual yang dimulai dengan respons refleksif anak
terhadap lingkungan akan terus berkembang sampai ke titik di mana anak mampu
memikirkan kejadian potensial dan mampu secara mental mengeksplorasi kemungkinan
akibatnya.
b. Perkembangan Kogenitif Anak Usia Dini
Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia
berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang
berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
Kognitif berhubungan dengan intelegensi. Kognitif lebih bersifat pasif atau statis yang
merupakan potensi atau daya untuk memahami sesuatu, sedangkan intelegensi lebih
bersifat aktif yang merupakan aktualisasi atau perwujudan dari daya atau potensi
tersebut yang berupa aktivitas atau perilaku.
Teori perkembangan kognitif Piaget adalah salah satu teori yang menjelaskan
bagaimana anak beradaptasi dengan dan menginterpretasikan objek dan kejadian-
kejadian disekitanya. Teori Piaget juga merupakan akar revolusi kognitif saat ini yang
menekankan pada proses mental. Piaget memandang perkembangan kognitif sebagai
produk usaha anak untuk memahami dan bertindak dalam dunia mereka.
c. Pertumbuhan Dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan adalah dua istilah yang selalu digunakan dalam
psikologi. Sebagian psikolog memandang kedua istilah ini berbeda, namun istilah
perkembangan tercakup. makna pertumbuhan. Secara umum kedua istilah ini memiliki
persamaan dan perbedaan. Persamaannya kedua berkaitan dengan perubahan pada diri
individu. Perbedaannya pada jenis perubahan yang terjadi. Pertumbuhan merupakan
perubahan yang terjadi secara kuantitatif yang meliputi peningkatan ukuran dan
struktur. Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan berat,
ukuran panjang, umur tulang, dan keseimbangan metabolik. Pertumbuhan adalah suatu
proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organism yang disertai dengan
pertambahan ukuran, berat, serta tinggi yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali
pada keadaan semula). Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, di mana suatu organisme
yang kecil menjadi lebih besar seiring dengan pertambahan waktu.
secara garis besar, perkembangan peserta didik digolongkan menjadi tiga
golongan, yaitu:
Aliran Nativisme
Menurut aliran ini bahwa perkembangan individu itu sematamata ditentukan oleh
faktor-faktor yang dibawa sejak lahir (natus = lahir). Anak sejak lahir membawa sifat-
sifat dan dasar-dasar tertentu yang dinamakan sifat pembawaan.
Aliran Empirisme
Menurut aliran ini bahwa perkembangan individu itu sematamata ditentukan oleh faktor
dari luar/lingkungan. Sedangkan pembawaan tidak memiliki peranan sama sekali.
Aliran Konvergensi
Menurut aliran ini bahwa manusia dalam perkembangan hidupnya dipengaruhi oleh
bakat/pembawaan dan lingkungan atau dasar dan ajar. Manusia lahir telah membawa
benih-benih tertentu dan bisa berkembang karena pengaruh lingkungan.
Peserta Didik
Secara etimologi peserta didik adalah anak didik yang mendapat pengajaran
ilmu. Secara terminologi peserta didik adalah anak didik atau individu yang mengalami
perubahan, perkembangan sehingga masih memerlukan bimbingan dan arahan dalam
membentuk kepribadian serta sebagai bagian dari struktural proses pendidikan. Dengan
kata lain peserta didik adalah seorang individu yang tengah mengalami fase
perkembangan atau pertumbuhan, baik dari segi fisik dan mental maupun pikiran.
d. Perkembangan Bahasa Anak
Untuk bergaul dan berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa, baik dalam
bentuk tulisan, percakapan, bahasa isyarat maupun ekspresi wajah. Untuk
berkomunikasi secara efektif perlu memperhatikan nilai-nilai yang ada di masyarakat.
Perkembangan Bahasa yaitu bentuk komunikasi manusia merupakan yang paling
sempurna daripada binatang, karena manusia dapat melakukannya melalui berbagai
sarana dan prasarana yang ada. Tiap individu dituntut untuk memiliki kemampuan
menyatakan atau mengekspresikan pikirannya dan menangkap pemikiran orang lain
melalui bahasa, sehingga komunikasi menjadi efektif.
Secara garis besar, proses perkembangan individu dapat dikelompokkan ke
dalam 3 domain, yaitu :
1. Proses Biologis
Proses biologis atau perkembangan fisik mencangkup perubahan-perubahan dalam
tubuh individu seperti pertumbuhan otak, otot, sistem syaraf, struktur tulang,
hormon, organ-organ indrawi, dan sejenisnya. Perubahan dalam cara menggunakan
tubuh atau keterampilan motorik dan perkembangan seksual juga dikelompokkan ke
dalam domain ini.
2. Proses Kognitif
Proses ini melibatkan perubahanperubahan dalam kemampuan dan pola berpikir,
kemahiran bahasa, dan cara individu memperoleh pengetahuan dari lingkungannya.
Aktivitas-aktivitas seperti mengamati dan mengklasifikasikan benda-benda,
menyatukan beberapa kata menjadi satu kalimat, menghafal sajak atau doa,
memecahkan soal-soal matematika, dan menceritakan pengalaman merefleksikan
peran kognitif dalam perkembangan anak.
3. Proses Psikososial
Proses ini melibatkan perubahan-perubahan dalam aspek perasaan, emosi dan
kepribadian individu serta cara yang bersangkutan berhubungan dengan orang lain.
e. Pengetian Sikap
Pengertian sikap secara umum adalah perasaan, pikiran, dan kecenderungan
seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenal aspek-aspek tertentu dalam
lingkungannya. Komponen-komponen sikap adalah pengetahuan. perasaan-perasaan,
dan kecenderungan untuk bertindak. Dalam pengertian yang lain, sikap adalah
kecondongan evaluatif terhadap suatu objek atau subjek yang memiliki konsekuensi
yakni bagaimana seseorang berhadap-hadapan dengan objek sikap.

DAFTAR PUSTAKA
ibda, f. (H.A2015). perkembangan kognotif:teori jean piaget. https://jurnal.ar-
raniry.ac.id/index.php/intel/article/download/%20197%20/178 Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan UIN Ar-Raniry, 2-12.

Rizkia, R. W. (2017). PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI. jurnal PERKEMBANGAN


KOGNITIF ANAK USIA DINI PADA FASE review kegitan pembelajaran pada sentra balok
di tk negeri pembina 2 kota jambi/PG PAUD UNIVERSITAS JAMBI, 3-4.

Rohana, F. M. (H.A 2019). PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK DI ZAMAN MILENIALTETANG SIKAP


DAN BAHASA. jurnal riveiw perkembangan peserta didik di zaman milenial tetang
sikap dan bahasan SKTKIP PGRI Bandar Lampung , 1-14.

Anda mungkin juga menyukai