Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.

W
DENGAN DIAGNOSA MEDIS TUMOR CAECUM DI RUANGAN IBS RSUP. PROF. DR. R. D.
KANDOU MANADO

A. Pengertian
Tumor caecum adalah kanker yang berasal dalam permukaan usus besar (kolon) atau
rektum/rektal, umumnya berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas terdapat adenoma
atau berbentuk polip. Adenoma atau polip pada kolorektal dapat diangkat dengan mudah
hanya saja jarang menimbulkan gejala apapun, sehingga tidak terdeteksi dalam waktu cukup
lama hingga berkembang menjadi kanker kolorektal. Kanker kolorektal adalah suatu bentuk
keganasan yang terjadi pada kolon, rektum, dan appendix.
B. Etiologi
Penyebab kanker pada saluran cerna bagian bawah tidak diketahui secara pasti. Kanker
usus besar dapat timbul melalui interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor
resiko lainnya antara lain :
1. Peradangan (inflamasi) usus dalam periode lama
2. Riwayat penyakit keluarga
3. Pola makan dan gaya hidup, makanan rendah serat, makanan dengan kadar lemak tinggi,
dan laanya waktu transit sisa hasil pencernaan dalam kolon dan rektal meningkatkan
resiko kanker kolorektal.
4. Diabetes, meningkatkan 40% berkembangnya kanker kolorektal.
5. Rokok dan alkohol
6. Riwayat polip atau kanker kolorektal.
C. Patofisiologi
Tumor-tumor pada sekum dan kolon asendens merupakan lesi yang pada umumnya
berkembang dari polip yang meluas ke lumen, kemudian menembus dinding kolon dan
jaringan sekiutarnya. Penyebab tumor terjadi secara limfogenik, hematogenik atau anak
sebar. Hati, peritonium dan organ lain mungkin dapat terkena. Menurut P.Deyle
perkembangan karsinoma kolorektal dibagi atas 3 fase;
 Fase pertama ialah fase karsinogen yang bersifat rangsangan, proses ini berjalan
lama sampai puluhan tahun.
 Fase kedua adalah fase pertumbuhan tumor tetapi belum menimbulkan keluhan
(asimtomatis) yang berlangsung bertahun-tahun juga.
 Fase ketiga dengan timbulnya keluhan dan gejala yang nyata.

Keluhan dan gejala tersebut berlangsung perlahan-lahan dan tidak sering, penderita
umunya merasa terbiasa dan menganggap enteng saja sehingga penderita biasanya datang
berobat dalam stadium lanjut.
D. Manifestasi Klinik
1. Perdarahan rektum
2. Perubahan pola BAB
3. Obstruksi intestinal
4. Nyeri abdomen
5. Kehilangan berat badan
6. Anorexia
7. Mual dan muntah
8. Anemia
E. Klasifikasi
1. Stadium 0 (carcinoma in situ) kanker belum menembus membran basal dari mukosa
kolon dan rektum.
2. Stadium I kanker telah menembus membran basal hingga lapisan kedua atau ketiga
(submukosa/muskularis propria) dari lapisan dinding kolon/rektum tetapi belum
menyebar keluar dari dinding kolon/rektum (Duke A).
3. Stadium II Kanker telah menembus jaringan serosa dan menyebar keluar dari dinding
usus kolon/rektum dan ke jaringan sekitar tetapi belum menyebar pada kelenjar getah
bening (Duke B).
4. Stadium III Kanker telah menyebar pada kelenjar getah bening terdekat tetapi belum
pada organ tubuh lainnya (Duke C).
5. Stadium IV kanker telah menyebar pada organ tubuh lainnya (Duke D).
F. Komplikasi
1. Perforasi usus besar
2. Pembentukan abses
3. Pembentukan fistula pada urinari bladder atau vagina
4. Biasanya tumor menyerang pembuluh darah dan sekitarnya menyebabkan perdarahan
G. Penatalaksanaan
Pengobatan pada stadium dini memberikan hasil yang baik.
1. Pilihan utama adalah pembedahan
2. Radiasi pasca bedah diberikan jika:
a. Sel karsinoma telah menembus tunika muskularis propia
b. Ada metastasis ke kelenjar limfe regional
c. Masih ada sisa-sisa sel karsinoma yang tertinggal tetapi belum ada metastasis jauh.
3. Obat sitostatika diberikan bila;
a. Inoperabel
b. Operabel tetapi ada metastasis ke kelenjar limfe regional, telah menembus tunika
muskularis propia atau telah dioperasi kemudian residif kembali.
4. Obat dianjurkan pada penderita pasca bedah adalah;
a. fluoro-uracil intravena selama 5 hari berturut-turut. Pemberian berikutnya pada hari
ke-36 (dengan total 6 siklus).
b. Futraful 3-4 kali sehari per os selama 6 bulan
c. Terapi kombinasi (vincristin + FU + Mthyl CCNU)
H. Pemeriksaan Penunjang
Jenis pemeriksaan; pemeriksaan laboratorium
 Tinja : untuk mengetahui adanya darah dalam tinja
 Pemeriksaan radiologis
 Endoskopi
 Biopsi
 Ultrasonografi

I. Asuhan keperawatan

FORMAT PENGKAJIAN PERIOPERATIF KAMAR BEDAH

KELOMPOK : III

Nama-nama : 1. Chindi f.s Limbanadi

2. Ninin dg. Pawewang

3. Trismantio Mokoolang

4. Millenia Yunus

5. Lini o. Paputungan

Tgl & jam pengkajian : KAMIS/7 OKTOBER 2021, 10.03

I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama Pasien : TN.W
b. Tgl lahir/ Umur : 2 NOVEMBER 1989/ 32 TAHUN
c. Agama : KATOLIK
d. Pendidikan : SLTA
e. Alamat : TALIKURAN SATU JAGA 1, KEC. SONDER
f. No CM : 747807
g. Diagnosa Medis : TUMOR CAECUM

2. IDENTITAS ORANG TUA/ PENANGGUNG JAWAB


a. Nama : RIVANI M. MANDAGI
b. Umur : 27 TAHUN
c. Agama : KATOLIK
d. Pendidikan : SLTA
e. Pekerjaan : IRT
f.Hubungan dengan pasien : ISTRI
Asal pasien □ Rawat Jalan
◻ Rawat Inap
□ Rujukan

A. PRE OPERASI
1. Keluhan Utama : Klien mengeluh nyeri perut
2. Riwayat penyakit sekarang : klien mengeluh nyeri perut SMRS
3. Riwayat Penyakit Dahulu : □ DM □ Asma □ Hepatitis □ Jantung □ Hipertensi □ HIV □ Tidak ada
4. Riwayat Operasi/anestesi : □ Ada, Jenis operasi : kolonoskopi □ Tidak ada
5. Riwayat Alergi : □ Ada, sebutkan.................. □ Tidak ada
6. Jenis Operasi : laparatomi hemikolektomi dextra
7. TTV :TD : 129/70 #mmHg,Nadi : 102 x/mnt,Respirasi : 22 _x/mnt,Suhu : 36,1
°C
8. TB/BB : 180cm/ 70Kg
9. Golongan Darah : o+ Rhesus : -

RIWAYAT PSIKOSOSIAL/SPIRITUAL
10. Status Emosional
□ Tenang □ Bingung □ Kooperatif □ Tidak Kooperatif □ Menangis □ Menarik diri

11. Tingkat Kecemasan : □ Tidak Cemas □Cemas


12. Skala Cemas :1 □ 0 = Tidak cemas
□ 1 = Mengungkapkan kerisauan
□ 2 = Tingkat perhatian tinggi
□ 3 = Kerisauan tidak berfokus
□ 4 = Respon simpate-adrenal
□ 5 = Panik
13. Skala Nyeri menurut VAS ( Visual Analog Scale )

Tidak nyeri Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri berat Sangat Nyeri Nyeri tak tertahan
□ 0-1 □ 2-3 □4-5 □ 6-7 □ 8-9 □ 10

14. Survey Sekunder, lakukan secara head to toe secara prioritas:


Normal
YA TIDAK Jika Tidak normal, jelaskan
Kepala Ya
Ya
Leher
Dada Ya

Tidak Inspeksi : ada distensi abdomen


Abdomen Palpasi : ada benjolan pada abdomen kanan
Perkusi : terdengar bunyi timpani
Auskultasi : peristaltic usus 15x/menit
Tidak Tampak pasien terpasang kateter, urine
Genitalia berwarna kuning jernih
Ya
Integumen
Ekstremitas Tidak Akral hangat, ada edema

15. Hasil Data Penunjang


 Laboratorium : HB 3,4, HH 4,3, LEUKOSIT 9.400, TROMBOSIT 417.000, AIB 3,69
 EKG : Sinus takikardia, 110 bpm, notmoaxis

 Radiologi: Normal
 Lain-lain : swab PCR negatif

B. INTRA OPERASI
1. Anastesi dimulai jam :09.40
2. Pembedahan dimulai jam :09.45
3. Jenis anastesi : Laparatomi Hemikolektomi dextra
□Spinal □ Umum/general anastesi □ Lokal □ Nervus blok □……………
4. Posisi operasi :
□terlentang □ litotomi □ tengkurap/knee chees □ lateral : □ kanan □ kiri □ lainnya......
5. Catatan Anestesi : ACC anastesi jika terjadi koagulasi dalam batas normal/
6. Pemasangan alat-alat : tidak terpasang alat bantu nafas
Airway : □ Terpasang ETT no :........ □ Terpasang LMA no:........ □ OPA □ O2 Nasal
7. TTV : TD 130/80 #mmHg , Nadi 114 x/mnt, Teraba □ kuat, □ Lemah, □ teratur, □ tidak teratur,

RR 20 x/mnt, Suhu 36 °c , Saturasi O2 98 %, GCS


:E4V5M6
8. Survey Sekunder, lakukan secara head to toe secara prioritas

Normal
YA TIDAK Keterangan
YA
Kepala
YA
Leher

YA
Dada

TIDAK Tampak sedang dilakukan tindakan


Abdomen operasi/pembedahan

Genitalia TIDAK Pasien tampak terpasang kateter, urine


berwarna kuning jernih
YA
Integumen

TIDAK Tampak terpasang cairan infus NaCl 0,9% di


Ekstremitas tangan kanan

Total cairan masuk


□ Infus : 500 cc
□ Tranfusi : - cc

Total cairan keluar


□ Urine : - cc
□ Perdarahan :- cc

Balance cairan :500 cc

C. POST OPERASI

1. Pasien pindah ke : Ruangan Perawatan


# Pindah ke ICU/PICU/NICU, jam Wib
# RR , jam 11.00 Wib
2. Keluhan saat di RR : □ Mual □ Muntah # pusing □ Nyeri luka operasi □ Kaki terasa baal
□ Menggigil # lainnya…..
3. Keadaan Umum : # Baik □ Sedang □ Sakit berat
4. TTV :
Suhu 37,8 °C, Nadi 20 x/mnt, Rr 110 _x/mnt, TD 130/80 mmHg, SpO2 100 _%
5. Kesadaran : # CM □ Apatis □ Somnolen □ Sopor □ Coma
6. Survey Sekunder, lakukan secara head to toe secara prioritas:

Normal
YA TIDAK Jika Tidak normal, jelaskan

Ya
Kepala

Ya
Leher

Ya
Dada

Tidak Tampak terdapat luka jahitan post op


Abdomen

Tidak Tampak pasien masih terpasang kateter


Genitalia

Ya
Integumen
Tidak Tampak pasien masih terpasang cairan
Ekstremitas NaCl 0,9%

Skala Nyeri menurut VAS ( Visual Analog Scale )

Tidak nyeri Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri berat Sangat Nyeri Nyeri tak
tertahankan
□ 0-1 □ 2-3 # 4-5 □ 6-7 □ 8-9 □ 10

II. ANALISA DATA

Symptom Problem Etiologi


Pre operasi Nyeri akut Sel kanker membesar
DS : pasien
mengeluh
nyeri, pasien
mengatakan
nyeri pada
bagian perut,
pasien
mengatakan
nyeri hilang
timbul
DO :
pasien tampak meringis
skala nyeri 3
TTV : TD : 129/70 mmHg
N : 102x/m
Rr : 22x/m
S : 36°c

Intra Operasi Keletihan Tumor caecum


DS : klien
Anemia
mengeluh
Perdarahan intestinal, feses
mual dan
bercampur darah
muntah
keletihan
DO :
Wajah pasien tampak pucat
Hb 3,4 g/dl
Pasien tampak lemah
pasien berada di bad operasi
Post Operasi Resiko infeksi Prosedur pembedahan
DS : -
DO : pasien tampak ada luka Incisi
pasca bedah laparatomi
Paparan lingkungan
Resiko infeksi

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Pre operasi :
1. Nyeri akut b/d infiltrasi tumor
Intra Operasi :
2. Keletihan b/d kondisi fisiologis
Post Operasi :
3. Resiko infeksi b/d efek prosedur invasif

IV. RENCANA KEPERAWATAN (meliputi pre, intra dan post operasi)


Hari/tgl Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi keperawatan
keperawatan Hasil
Kamis/ Nyeri akut b/d Setelah dilakukan O : Identifikasi faktor
7-10- infiltrasi tumor tindakan yang memperberat dan
2021 keperawatan selama memperingan nyeri
1x8 jam diharapkan T : Kontrol lingkungan
Pre op nyeri akut menurun yang memperberat rasa
dengan kriteria nyeri
hasil: E : Jelaskan strategi
Keluhan nyeri meredakan nyeri
menurun K : Kolaborasi pemberian
Meringis menurun analgetik

Keletihan b/d Setelah dilakukan O : Identifikasi gangguan


Intra op kondisi fisiologis tindakan fungsi tubuh yang
keperawatam mengakibatkan kelelahan
selama 1x8 jam T : Berikan aktivitas
diharapkan distraksi yang
keletihan menurun menyenangkan
dengan kriteria E : Ajarkan strategi
hasil: koping untuk mengurangi
Tenaga meningkat kelelahan
Kemampuan K : Kolaborasi dengan
melakukan aktivitas ahli gizi
meningkat
Post op Resiko infeksi Setelah dilakukan O : Monitor tanda dan
b/d efek prosedur tindakan gejala infeksi lokal dan
invasif keperawatan selama sistemik
1x8 jam diharapkan T : Berikan perawatan
tingkat infeksi kulit pada area edema,
menurun dengan pertahankan tehnik
kriteria hasil : aseptik pada pasien
Nyeri menurun beresiko tinggi
Demam menurun E : Ajarkan cara
Kemerahan memeriksa kondisi luka
menurun atau luka oprasi
Bengkak menurun K : Kolaborasi pemberian
imunisasi

V. IMPLEMENTASI (meliputi pre, intra dan post operasi)


Hari/tgl Diagnosa Jam Implementasi keperawatan Evaluasi
keperawatan keperawatan
Kamis/ Nyeri akut 10.50  Mengidentifikasi S: klien
7-10- b/d infiltrasi faktor yang mengeluh nyeri
2021 tumor memperberat nyeri di bagian
dan memperingan abdomen kanan
Pre Op nyeri.
10.55  Mengontrol O: pasien tampak
lingkungan yang nyeri
memperberat rasa Skala nyeri 3
nyeri seperti; TTV
mengatasi TD:129/70mmHg
kebisingan di N : 70x/m
11.00 lingkungan pasien. R : 22x/m
 Menjelaskan strategi S : 36°C
meredakan nyeri
Seperti: latihan A: Masalah
relaksasi dengan belum teratasi
menarik nafas dari
hidung secara P : Lanjutkan
perlahan. kemudian, intervensi
keluarkan melalui
mulut secara
perlahan.
11.05  Berkolaborasi
pemberian analgetik
seperti; memberikan
fentanyl secara
intravena

Keletihan 11.15  Mengidentifikasi S: pasien masih


b/d kondisi gangguan fungsi mengeluh lemah
fisiologis tubuh yang
mengakibatkan O: pasien tampak
Intra kelelahan. lemah
op 11.20  Memberikan Hb 3,4g/dl
aktivitas distraksi
yang menyenangkan; A: Masalah
seperti mengajak belum teratasi
pasien bercerita dan
mendengarkan musik P: Lanjutkan
untuk mengalihkan
perhatian pasien dari intervensi
nyeri intra op.
 Mengajarkan strategi
11.30 koping, seperti;
memberikan suport
kepada pasien agar
pasien cepat sembuh.
 Berkolaborasi
dengan ahli gizi
11.40 untuk memberikan
diet makanan pada
pasien.
Resiko 11.50  Memonitor tanda dan S: klien masih
infeksi b/d gejala infeksi lokal mengeluh nyeri
Post op efek dan sistemik, seperti; di luka post op.
prosedur melihat luka post op
infasiv pasien jika ada O: tampak ada
edema, kemerahan edema diluka
dan nyeri. post op,
11.55  Memberikan Pasien tampak
perawatan kulit pada nyeri diluka post
bagian edema, op,
seperti Tampak
membersihkan dan kemerahan di
merawat luka post op area luka post op,
pada pasien. Suhu : 37,8°C
 Mempertahankan
teknik aseptik pada A: Masalah
pasien beresiko belum teratasi
tinggi seperti;
menjaga kebersihan P: Lanjutkan
area luka post op intervensi
 Mengajarkan cara
memeriksa kondisi
luka operasi seperti;
melakukan
perawatan mandiri di
rumah dengan
mengganti perban
secara berkala dan
rutin membersihkan
luka.
 Berkolaborasi
pemberian analgetik
dan antipiretik,
seperti memberikan
cairan IV sanmol

Anda mungkin juga menyukai