PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Penentuan kadar air yang akan dilakukan pada praktikum ini dilakukan
secara gravimetric sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh (Official of
Analysis, AOAC, 1995)
2. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah untuk mempelajari dan mengetahui cara
menentukan kadar air dalam bahan pangan
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
2. Prosedur Kerja
1. Siapkanlah alat-alat dan bahan praktikum
2. Oven botol timbang selama 10 menit
3. Timbanglah botol timbang yang akan digunakan
4. Timbanglah 2 gram dari masing-masing bahan makanan yang akan
ditentukan kadar airnya yang diletakkan pada gelas arloji yang telah
disiapkan
5. Masukkanlah botol timbang yang berisi bahan makanan yang telah
ditimbang kedalam oven selama kira-kira 4 jam
6. Setelah 4 jam, masukkanlah botol timbang ke dalam desikator untuk
didinginkan selama minimal 15 menit
7. Timbanglah botol timbang yang telah dingin tersebut
8. Masukkan kembali botol timbang kedalam oven (perlakuan diulang
sampai mendapatkan hasil timbangan yang konstan atau selisih berat
timbangan akhir dengan sebelumnya 0,002 gr.
9. Hitunglah kadar air dari bahan makanan tersebut diatas dengan
menggunakan rumus berikut ini
1. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1. Hasil pengamatan kadar air
2. Perhitungan
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Penentuan kadar abu yang akan dilakukan pada praktikum ini
dilakukan secara gravimetric sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh
(Official of Analysis, AOAC, 1990)
2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari metode gravimetric
dalam mementukan kadar abu Pada bahan pangan.
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Alat dan Bahan Praktikum
a. Alat-alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah muffel,
crussibel, gelas arloji, desikator, neraca, spatula, mortal dan stamplar.
b.Bahan-bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Tahu,
Tempe, Roti, Biskuit, Sosis, rengginang, kripik, krupuk.
2. Prosedur Kerja
1. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1. Hasil Pengamatan Kadar Abu Bahan
Berat crucible
Berat crucible + sampel
Kelompok Nama Bahan Berat Bahan
kosong setelah
dikeringkan
2. Perhitungan
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bahan hasil pertanian banyak mengandung berbagai macam vitamin dan
mineral yang sangat diperlukan oleh tubuh. Salah satu jenis vitamin yang
diperlukan tubuh adalah vitamin C. Vitamin C mempunyai peranan yang cukup
penting dalam memperlancar sistem metabolisme tubuh. Vitamin C juga berperan
untuk menjaga daya tahan tubuh, sebagai antioksidan atau penghalang
terbentuknya zat radikal bebas yang dapat mengoksidasikan sel-sel tubuh serta
sering digunakan untuk menghambat terjadinya reaksi pencoklatan pada bahan.
(Winarno , 1997) Vitamin C banyak dijumpai pada buah-buahan terutama yang
rasanya masam dan beberapa jenis sayuran, seperti jeruk, tomat, mangga, dan
nanas. Vitamin C mudah sekali teroksidasi dan rusak pada kondisi panas dan basa
sehingga dalam mengolah bahan yang banyak mengandung vitamin C diharapkan
menggunakan panas seminimal mungkin. Kandungan vitamin C dalam bahan
hasil pertanian jumlahnya bermacam-macam dan untuk menentukan kadar
vitamin C dalam bahan hasil pertanian dapat dilakukan dengan beberapa macam
teknik penentuan seperti metode titrasi iod. (Fauzi, 1994) Oleh karena itu, perlu
kiranya dilakukan kegiatan praktikum kali ini untuk mengetahui cara penetapan
kadar vitamin C pada bahan hasil pertanian.
2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari dan mengetahui cara analisa
kadar vitamin C bahan pangan. Metode Iodimetri (AOAC, 1995)
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Hasil Pengamatan