Anda di halaman 1dari 11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Bahasa

Bahasa adalah suatu alat komunikasi yang digunakan manusia untuk

menyampaikan sesuatu pemikiran, gagasan dan berdialog. Tanpa adanya bahasa

manusia akan sulit untuk berinteraksi dengan orang lain. Setiap negara

mempunyai ciri bahasa yang berbeda, jika kita dapat menguasai bahasa lebih dari

dua bahasa itu akan memudahkan kita untuk mencari pekerjaan atau hanya untuk

sekedar berkeliling dunia.

Para ahli mempunyai pengertian yang berbeda dari definisi bahasa itu

sendiri. Menurut Tarigan (1989:4), beliau memberikan dua definisi bahasa.

Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, barang kali juga untuk

sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat lambang-lambang mana suka

atau simbol-simbol arbitrer.

Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang

bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan

konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia

untuk melahirkan perasaan dan pikiran.

Menurut Walija (1996:4), bahasa ialah komunikasi yang paling

lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan

pendapat kepada orang lain. commit to user

7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Menurut Syamsuddin (1986:2), bahasa memiliki dua pengertian.

Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan,

keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan

dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik

maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas

dari budi kemanusiaan.

Ada 3 pandangan tentang hakikat bahasa seperti yang dikemukakan

Jack C. Richards (1995:29), yaitu pandangan struktural atau structural view,

pandangan fungsional atau functional view, dan pandangan interaksional atau

interactional view. Tokoh struktural memandang bahasa sebagai suatu sistem

yang secara struktural berkaitan dengan unsur-unsur yang digunakan untuk

mengkondisikan makna. Menurut pandangan ini biasanya target dan tujuan belajar

bahasa adalah penguasaan akan unsur-unsur sistem bahasa.

Bahasa bukanlah suatu hal yang vakum. Menurut Clark dan Clark

(1997:515) bahasa adalah keberadaannya dipengaruhi oleh sistem aktivitas

kejiwaan manusia yang lain. Mackey (1981:5) juga mengungkapkan konsep ini,

yaitu oleh karena bahasa merupakan aktivitas manusia yang bersifat fisik dan

psikis, maka perbedaan pandangan tentang apa yang dimaksud aktivitas itu

mempengaruhi pula terhadap pandangan tentang apa bahasa itu. Aktivitas

manusia dapat dipandang sebagai: (a) keseluruhan aktivitas fisik menurut

pandangan kaum mekanis, (b) aktivitas psikis menurut pandangan kaum mentalis.

commit to user

8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Hasil penelitian Long pada tahun 1983 dan penelitian Rod Ellis pada

tahun 1984 menemukan bahwa pengajaran di lingkungan kelas berpengaruh

secara dominan terhadap kecepatan dan kesuksesan pemerolehan bahasa siswa.

Lamanya waktu belajar secara langsung juga mempengaruhi kualitas penguasaan

siswa atas bahasa keduanya, seperti yang ditujukan oleh hasil penelitian Krashen.

Menurut Krashen (1995:44), yaitu bahwa pengajaran di kelas itu dapat

meningkatkan penampilan bahasa siswa jika kebetulan suasana belajarnya dalam

keadaan yang tenang yang memungkinkan ia berlatih secara hati-hati

menggunakan kaidah yang dimilikinya sebagai alat monitor, sehingga kesalahan

yang diperbuatnya menjadi lebih sedikit.

Lingkungan di luar kelas adalah lingkungan bahasa itu sendiri dalam

bentuknya yang alamiah. Prinsipnya yang dimaksud dengan lingkungan di luar

kelas adalah segala hal yang didengarnya dan diamati oleh siswa sehubungan

dengan bahasa kedua yang sedang dipelajarinya. Menurut Dulay (1982:13) yaitu,

kualitas lingkungan bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting bagi

keberhasilan siswa dalam mempelajari bahasa keduanya.

Bagian terpenting dari proses belajar apapun, terutama bahasa adalah

adanya kemauan yang kuat. Tidak akan ada orang lain yang dapat membantu,

apabila kemauan itu tidak timbul dengan kuat. Belajar bahasa bukan menghafal,

tetapi mencoba mengerti dan menghayati bahasa sehingga pada suatu ketika

mampu berkomunikasi secara lancar. Kemauan belajar bahasa asing yang kuat

harus didukung keteguhan semangat untuk sampai pada tingkat mahir dan lancar.
commit to user

9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Selain itu, dibutuhkan juga kemampuan untuk berani menghadapi

kesalahan-kesalahan berbicara pada tahap awal. Banyak orang yang berniat

belajar bahasa asing, tetapi tidak ada kemauan atau malu mencoba untuk berbicara

dengan orang lain dalam bahasa itu. Apabila tidak mau sedikit malu maka akan

mengalami kesulitan untuk menguasai bahasa asing dengan baik.

Sikap kita terhadap bahasa asing yang kita pelajari sebaiknya

demikian, harus banyak mencoba dan tidak perlu malu untuk mencoba. Bahasa

asing bukan bahasa ibu maka wajar apabila terdapat kejanggalan dalam

pengucapan maupun susunan kalimatnya pada tahap awal. Selain kemauan,

diperlukan juga ketekunan yang terus-menerus untuk bergulat dengan segala

macam cara.

B. Pengertian Bahasa Mandarin

Bahasa Mandarin adalah bahasa internasional kedua setelah bahasa

Inggris. Bahasa Mandarin adalah bahasa yang berasal dari negara Tiongkok.

Bahasa yang mempunyai nada ketika diucapkan. Bahasa Mandarin memiliki 4

nada yang berbeda. Banyak perusahaan di Indonesia yang membuka lowongan

pekerjaan yang salah satu syaratnya adalah karyawan/karyawati yang mempunyai

kelebihan dalam penguasaan bahasa Mandarin. Karena banyak perusahaan yang

mempunyai teknisi yang didatangkan khusus dari negara Tingkok.

Banyak kelebihan jika kita bisa berbahasa asing terutama bahasa

Mandarin. Sebagai contoh adalah dengan kita bermodal sebuah laptop atau
commit to user kita ke dunia maya atau media
komputer dan modem untuk menghubungkan
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sosial, kita bisa bekerja sama dalam menerjemahkan suatu acara televisi luar

negeri yang bersangkutan dengan bahasa Mandarin atau menerjemahkan sebuah

komik yang awalnya itu bertuliskan bahasa Mandarin.

Bahasa Mandarin tidak sulit bagi orang yang mencintainya dan mau

belajar untuk bisa. Dengan kita sering setiap hari menambah kosa kata bahasa

Mandarin, itu akan mempercepat dalam kita belajar berbicara dalam bahasa

Mandarin. Hal yang penting kita mengetahui tata bahasa yang digunakannya.

Menurut Arief S. Sadiman, (2007 : 2 ) Belajar adalah suatu proses yang kompleks

yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih

bayi hingga ke liang lahat nanti.

C. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak

kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Medoё adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Asosiasi

Teknologi dan Komunikasi Pendidikan ( Association of Education and

Communication Technology) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk

dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.

Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis

komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.

Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik

yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Asosiasi
commit to user
Pendidikan Nasional (National Education Assosiaciation) memiliki pengertian
11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

yang berbeda. Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun

audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi dapat dilihat,

didengar dan dibaca. Adapun batasan tersebut ada persamaan diantara batasan

tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga

proses belajar terjadi.

Pada awal sejarah pembelajaran, media hanya sebagai alat bantu yang

digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran. Berbeda dengan saat ini,

kehadiran media pembelajaran juga dapat memberikan dorongan, stimulus

maupun pengembangan aspek intelektual maupun emosional siswa. Pada awalnya

alat bantu yang digunakan adalah alat bantu visual, yaitu berupa sarana yang dapat

memberikan pengalaman melalui indra lihat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dapat memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak, daya serap atau

retensi belajar. Tetapi saat ini fungsinya harus dapat memotivasi belajar,

membangkitkan kreativitas siswa, dan belajar berfikir tingkat tinggi. Kemudian

dengan berkembangnya teknologi, khususnya teknologi audio, pada pertengahan

abad ke-20 lahirlah alat bantu audio visual yang terutama menggunakan

pengalaman yang konkrit untuk menghindari verbalisme.

Arief S. Sadiman (1984:6) mengatakan bahwa media adalah segala

alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar,

seperti film, buku, dan kaset. Dari pandangan yang ada diatas dapat dikatakan
commit to user
bahwa media merupakan alat yang memungkinkan siswa untuk mengerti dan
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

memahami sesuatu dengan mudah untuk mengingatnya dalam waktu yang lama

dibandingkan dengan penyampaian materi pelajaran dengan cara tatap muka dan

ceramah tanpa alat bantu atau media pembelajaran.

Media pembelajaran adalah sebuah alat perantara yang digunakan

seorang guru untuk menyampaikan sesuatu materi pembelajaran kepada para

siswa. Media Audio adalah sebuah media yang hanya mengandalkan bunyi suara

untuk menyampaikan informasi dan pesan. Program audio dapat menjadi indah

dan menarik karena program ini dapat menimbulkan daya fantasi pada

pendengarnya ( Arief S. Sadiman, dkk. 2007 : 118).

Fungsi media dalam proses pembelajaran cukup penting untuk

meningkatkan kualitas proses pembelajaran terutama membantu siswa untuk

belajar. Dua unsur yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran, yaitu

metode dan media pembelajaran. Kedua hal ini saling berkaitan satu sama lain.

Pemilihan suatu metode akan menentukan media pembelajaran yang akan

dipergunakan dalam pembelajaran tersebut, media pembelajaran tidak serta merta

digunakan dalam proses pembelajaran, perlu analisis terlebih dahulu sebelum

media pembelajaran dipakai dalam proses pembelajaran.

Sebelum memilih media pembelajaran yang efektif bagi siswa, guru

harus mempunyai beberapa aspek yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Objektivitas. Metode yang dipilih bukan atas kesenangan guru

saja, melainkan keperluan sistem belajar.


commit to user

13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Program Pengajaran. Program pengajaran yang akan disampaikan

kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku,

baik menyangkut isi, struktur maupun kedalamannya.

c. Sasaran Program. Media yang digunakan harus dilihat

kesesuaiannya dengan perkembangan anak didik, baik dari segi

bahasa, simbol-simbol yang digunakan, cara dan kecepatan

penyajian maupun waktu penggunaannya.

d. Situasi dan kondisi. Yakni situasi dan kondisi sekolah atau tempat

dan ruangan yang akan dipergunakan, baik ukuran, perlengkapan,

maupun ventilasi, situasi serta kondisi anak didik yang akan

mengikuti pelajaran baik jumlah, motivasi, dan kegairahannya.

e. Kualitas teknik. Terkait pengecekan keadaan media sebelum

digunakan.

Menurut Sudjana dan Rivai media audio untuk pengajaran adalah

bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan

suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa

sehingga terjadi proses belajar mengajar.

Media Audio adalah media yang hanya dapat didengar dengan

menggunakan indera pendengaran saja. Media ini mengandung pesan audiktif

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, kreatifitas dan inovatif

siswa tetapi menuntut kemampuan daya dengar dan menyimak.


commit to user

14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Beberapa unsur-unsur yang meliputi kegiatan Media Audio, yaitu:

1. Mendengarkan: merupakan proses fisiologis otomatik

penerimaan rangsangan pendengaran.

2. Memperhatikan: memusatkan kesadaran kita pada

rangsangan khusus tertentu.

3. Memahami: sebagai proses pemberian makna pada kata

yang kita dengar.

4. Mengingat: menyimpan informasi untuk diperoleh kembali.

Ada banyak media pembelajaran dan tidak hanya Media Audio saja,

tetapi masih ada banyak seperti: Media Audio Visual, Media Audiolingual dan

lain-lain. Setiap media pembelajaran memiliki kekurangan dan kelebihan. Tidak

ada media pembelajaran yang sempurna dan 100% efektif untuk diterapkan dalam

pembelajaran, akan tetapi semakin menarik media yang digunakan dalam

pembelajaran akan dapat memotivasi siswa untuk tetap fokus pada materi

pembelajaran yang digunakan.

D. Keterampilan Berbicara

Berbicara adalah sebuah keterampilan yang memerlukan latihan

secara terus menerus. Tanpa dilatih seorang yang pendiam akan terus-menerus

berdiam diri dan tidak akan berani untuk menyuarakan pendapatnya. Menurut
commit to user

15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tarigan (2008:3) berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang

berkembang pada kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan

menyimak, dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar

dipelajari.

Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif.

Kemampuan berkomunikasi secara lisan ini menjadi fokus kemampuan berbahasa,

terutama bahasa asing. Dalam pengajaran berbicara yang paling penting adalah

mengajarkan keterampilan berkomunikasi lisan dengan orang lain. Hal-hal yang

perlu dilatih adalah:

1. Menghilangkan kesalahan melafalkan bunyi-bunyi bahasa.

Kesalahan melafalkan bunyi sering terjadi karena pembicara lupa

melafalkan salah satu bunyi yang seharusnya dilafalkan.

2. Menghilangkan kesalahan memilih kata-kata atau istilah yang tepat.

Hal ini berhubungan dengan diksi. Diksi berkaitan dengan makna.

Bagi murid asing hal ini tentu bukan hal yang mudah.

3. Menghilangkan penggunaan kalimat yang samar-samar atau yang

menimbulkan penafsiran yang berbeda.

4. Menghilangkan pengungkapan pikiran yang tidak logis atau kacau.

5. Menghilangkan kesalahan struktur kalimat.

6. Menghilangkan penggunaan kata mubazir.


commit to user

16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dalam kegiatan berbicara tentu terdapat hal yang mendasari di

dalamnya, terdapat beberapa prinsip pokok antara membutuhkan paling sedikit

dua orang, menggunakan bahasa yang dipahami bersama, merupakan proses tukar

pikiran antar partisipan, penyampaian gagasan dengan tujuan melaporkan,

menghibur, dan meyakinkan seseorang.

Ada dua macam cara seseorang menyampaikan pendapat, yaitu :

1. Monologika

Monologika adalah ilmu tentang seni berbicara secara monolog, di

mana hanya ada seorang yang berbicara. Bentuk monologika yang

paling penting adalah proses penyampaian gagasan atau ide kepada

orang lain di depan umum. Contohnya adalah berpidato.

2. Dialogika

Dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara secara dialog, dimana

dua orang atau lebih, berbicara atau mengambil bagian dalam satu

proses pembicaraan. Bentuk dialogika yang paling penting adalah

diskusi, tanya jawab, percakapan, dan debat.

commit to user

17

Anda mungkin juga menyukai