Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Pratikum Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau

Nama: Chevin Ananda

Guru pembimbing: Fitnawati S.Pd

Kelas: X MIPA 2

TAHUN AJARAN 2020/2021

SMANSA MUARA BUNGO


Kata Pengantar
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan tugas makalah dengan lancar.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Pengaruh Cahaya
terhadap Pertumbuhan dan Perkecambahan Tumbuhan Kacang Hijau”, yang mmenurut saya
dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari cahaya sebagai faktor yang
memengaruhi pertumbuhan dan perkecambahan tumbuhan.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang
tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Bungo, 1 Oktober 2021

Penulis
Daftar Isi

Hal

1. Kata Pengantar 2
2. Daftar Isi 3
3. Bab.I. Pendahuluan
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Hipotesis 4
D. Variabel 5
4. Bab.II. Landasan Teori
A. Pengertian 6
B. Morfologi 6
C. Agronomi 6
5. Bab.III. Metode Percobaan
A. Tujuan 7
B. Alat dan Bahan 7
C. Cara Kerja 7
D. Jadwal Percobaan 7
E. Tempat Percobaan 7
F. Hasil Pengamatan 8-9
G. Pertanyaan……………………………………... 9-10
6. Bab.IV. Hasil Pengamatan
A. Pembahasan 11
7. Bab.V. Penutup
A. Kesimpulan 12
B. Saran 12
8. Daftar Pustaka 13
9. Lampiran………………………………………….. 14-17
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan merupakan
bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif  dapat
diukur atau suatu peningkatan dalam berat atau ukuran dari seluruh atau sebagian dari
organisme, sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat
dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam penggunaan
tubuh (Sacharin,1996).

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Ada banyak
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pekembangan tumbuhan. Faktor-faktor tersebut
dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal  merupakan
faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan factor fisiologis, sedangkan faktor eksternal
atau faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu
dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan adalah cahaya.

Oleh karena itu, penulis mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada
pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.                       

B. Rumusan Masalah

1. Adakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang


hijau?

2. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang


hijau?

3. Bagaimana perbedaan tanaman kacang tanah di tempat gelap dan di tempat terang?

C. Hipotesis

Perkecambahan pada biji kacang hijau yang diletakkan ditempat gelap akan mengalami
kelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang hijau yang diletakkan
ditempat terang. Hal ini disebabkan adanya pengaruh hormon auksin yang dipengaruhi oleh
cahaya matahari.
Tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan
lambat karena jika auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh
cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga hal
ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau
yang disebut dengan fototropisme (Lakitan B, 2004).
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang
banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu
tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen. Hasil Percobaan F.W. Went, ahli fisiologi
tumbuhan, pada tahun 1928 menunjukkan produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering
terkena sinar matahari.
Untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat
selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan.hal ini
disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. sedangkan untuk
tanaman yang diletakkan ditempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat
dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan ditempat gelap,tetapi tekstur batangnya sangat
kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin
dihambat oleh sinar matahari
Distribusi auksin yang tidak merata dalam batang dan akar menimbulkan pembesaran sel yang
tidak sama disertai dengan pembengkokan organ.

D. Variabel

Macam-macam variabel dalam percobaan :

 Variabel bebas adalah Cahaya matahari.


 Variabel terikat adalah Kacang Hijau.
 Variabel terkendali adalah kacang hijau yang di tanam di tempat gelap dan tempat terang.
BAB II. LANDASAN TEORI

A.    Pengertian

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek(kurang lebih
60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia
tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini:
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata atau Phaseolus radiatus

B. Morfologi Tanaman Kacang Hijau

Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60
cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan
berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.Daunnya trifoliate
(terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang
dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua.Bunga kacang hijau berwarna kuning,
tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.Polong
kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek.
Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap
polong berisi 10-15 biji. Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain.
Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna
kuning, cokelat dan hitam . Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada
permukaan.

C. Agronomi N,P,K.

a. Suplai nitrogen di dalam tanah merupakan faktor yang sangat penting dalam kaitannya dengan
pemeliharaan atau peningkatan kesuburan tanah. Peranan N terhadap pertumbuhan tanaman
adalah jelas, karena senyawa organik di dalam tanaman pada umumnya mengandung N anatara
lain asam-asam amino, enzim dan bahan lainnya yang menyalurkan enersi (Nyakpa, 1988).
b. Dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Terhadap pertumbuhan tanaman, -
adalah dapat merangsang perkembangan perakaran tanaman. Terhadap produksi tanaman, P
mempertinggi hasil serta berat bahan kering, bobot biji, memperbaiki kualitas hasil serta
mempercepat masa kematangan. Sedangkan pengaruhnya terhadap resistensi penyakit dapat
dikatakan bahwa P mempertinggi daya resistensi terhadap serangan penyakit terutama cendawan
(Nyakpa, 1988).
c. Kalium di dalam tanaman dapat berfungsi untuk menguatkan jerami tanaman sehingga
tanaman tidak mudah rebah. Terhadap produksi tanaman akan mempertinggi hasil produksi dan
memperbaiki kualitas hasi. Selanjutnay kalium akan mempertinggi resistensi tanaman terhadap
serangan penyakit, terutama terhadap penyakit oleh cendawan (Nyakpa, 1988).
BAB III. METODE PERCOBAAN

A. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
2. Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau di dua kondisi (tempat gelap dan
terang)
3. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau

B. Alat dan Bahan


1. Biji kacang hijau 10 buah
2. Air secukupnya
3. Wadah(bekas tempat minuman: “aqua” gela) 2 buah
4. Kapas
5. Mistar
6. Kertas label secukupnya

C. Langkah Kerja
1. Pengamatan Pada Faktor Eksternal yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan
a. Rendamlah biji kacang hijau di dalam air selama 4 jam untuk mengetahui biji kacang
yang layak untuk dijadikan objek eksperimen
b. Masukan gumpalan kapas yang telah diberi air (lembab/tidak boleh terlalu basah dan
tidak boleh pula terlalu kering)
c. Setalah kacang direndam, masukan kacang ke dalam wadah bekas yang telah berisi
kapas (kacang diletakkan di atas kapas), masing-masing wadah bekas berisi 10 buah
kacang hijau
d. Letakkan kacang dengan jarak yang tidak terlalu rapat dengan kacang lain
e. Berilah label untuk masing-masing biji kacang hijau tersebut dengan nama I, II, III,
IV dan V
f. Letakan ketiga wadah bekas tersebut di tempat yang terbeda, misalnya di tempat
terkena cahaya matahari dan tidak terkena cahaya matahari
g. Jika kapas mengering, segera basahi kapas tersebut sampai kapas menjadi lembab
kembali
h. Ukurlah tinngi batang, banyak daun dan amati pula perubahan apa saja yang terjadi
pada kacang hijau tersebut, lalu catat dan dokumentasikan hasil pengamatan setiap
harinya selama satu minggu (7 hari).

D. Jadwal Percobaan : Minggu, 8 Agustus 2021 – Minggu, 15 Agustus 2021


E. Tempat Percobaan : Rumah

F. Hasil Pengamatan :
1. Pengamatan pada Faktor Eksternal yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
pada Tumbuhan
a. Tabel Pertumbuhan
1) Tempat Gelap
Hari
Pertumbuhan Batang Kacang Hijau (cm) Keterangan
Ke-
I II III IV V
1 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm Belum ada tumbuh
2 1,5 cm 0 cm 1,1 cm 1,5 cm 0 cm Tumbuh
0,6
3 2 cm 0 cm 1,6 cm 1,6 cm Tumbuh
cm
4 7 cm 0 cm 6,3 cm 8,5 cm 6 cm Tumbuh
5 10 cm 0 cm 11,6 cm 9,5 cm 10 cm Tumbuh
6 15 cm 3 cm 12 cm 10 cm 11 cm Tumbuh
7 25,5 cm 18 cm 23 cm 27 cm 30 cm Mati

2) Tempat Terang
Hari
Pertumbuhan Batang Kacang Hijau (cm) Keterangan
Ke-
I II III IV V
1 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm Belum ada tumbuh
2 1,5 cm 1,5 cm 1 cm 0,1 cm 0 cm Tumbuh
0,1
3 3,5 cm 1,5 cm 1,3 cm 1,5 cm Tumbuh
cm
4 6,3 cm 4,7 cm 5,5 cm 4,5 cm 1 cm Tumbuh
5 12 cm 8,3 cm 7 cm 8,2 cm 1 cm Tumbuh
6 14,3 cm 9 cm 8,5 cm 9,2 cm 3 cm Tumbuh
10,3
7 17 cm 10,5 cm 9,5 cm 6 cm Tumbuh
cm

b. Tabel Perkembangan
1) Tempat Terang
Hari Ke-
Aspek yang Diamati
1 2 3 4 5 6 7
Warna daun - - Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Warna Batang - Putih Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Jumlah daun 0 0 2 6 8 8 10
Keadaan Daun (permukaan rata atau - - Rata Rata Rata Rata Rata
keriting)
Keadaan Batang(kokoh atau roboh) - Roboh Kokoh Kokoh Kokoh Kokoh Kokoh
Hidu Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
Keadaan tanaman (hidup atau mati)
p

2) Tempat Gelap
Hari Ke-
Aspek yang Diamati
1 2 3 4 5 6 7
- - - Ku Kun Ku Kun
Warna daun nin ing nin ing
g g
- Puti Puti Puti Puti Puti Puti
Warna Batang
h h h h h h
Jumlah daun 0 0 0 2 3 3 1
Keadaan Daun (permukaan rata - - - Krit Krit Krit Krit
atau keriting) ing ing ing ing
Keadaan Batang (kukuh atau Rob Rob Rob Rob Rob Rob Rob
roboh) oh oh oh oh oh oh oh
Hid Hid Hid Hid Hid Hid Mat
Keadaan tanaman (hidup atau mati)
up up up up up up i

G. Pertanyaan dari percobaan


1. Berdasarkan data yang diperoleh, tuliskan ciri-ciri umum dari pertumbuhan!
Jawaban:
Ciri dari pertumbuhan antara lain:
 Terjadi pertambahan ukuran, volume, tinggi, dan massa.
 Adanya penambahan jumlah sel, misalnya pada makhluk hidup bersel satu.
 Bersifat irreversibel atau tidak dapat kembali.
 Dapat diukur secara kuantitatif dalam satuan panjang dan berat.
 Bersifat terbatas yang dapat berhenti pada waktu tertentu.

2. Perlakuan manakah yang menunjukkan pertumbuhan tanaman yang terbaik? Mengapa?


Jawaban:
Tanaman di tempat terang, karena jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan
tumbuh lebih pendek dari pada ditanam di tempat gelap.peristiwa itu juga terjadi karena
pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Hormon akusin ini akan terurai dan rusak
sehingga laju pertumbuhan tinggi tanaman tumbuh dengan cepat. Akibatnya,batang
tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur,
batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup
klorofil.

3. Mengapa pertumbuhan biji kacang hijau yang ditempatkan di tempat terang berbeda
dengan biji kacang hijau yang ditempatkan di tempat gelap?
Jawaban:
Karena apabila ditanam di tempat gelap,maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih
panjang dari pada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama
hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel
dan memacu pemanjangan sel didaerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini
sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkana cahaya matahari hormon ini akan
terurai dan rusak.pada keadaan gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus
memicu pemanjangan batang. Akibatnya batang tanaman akan lebih panjang jika di
tanam di tempat gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang
banyak dan lebat, batang terlihat kurus dan tidak sehat, warna batang dan daun pucat
serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning. Peristiwa ini disebut etiolasi.

4. Faktor apa saja yang memengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau?


Jawaban:
Cahaya, gen, nutrisi, air, suhu, kelembapan.

5. Dari perlakuan yang telah dilakukan, manakah yang termaasuk variabel terikat dan
variabel kontrol?
Jawaban:
Variabel terikat: Pertumbuhan kacang hijau (tinggi tanaman dan warna daun)
Variabel terkontrol:Jumlah biji kacang hijau, kapas, dan air.
BAB. IV. HASIL PENGAMATAN
A. Pembahasan

 Cahaya digunakan tanaman untuk proses fotosintesis.


 Tanaman yang kurang cahaya (ditanam di area gelap) batangnya lebih panjang, hal ini
karena tanaman berusaha mencari cahaya untuk keperluan fotosintesis.
 Tanaman yang cukup cahaya terlihat lebih sehat dan segar.
 Daun tanaman-tanaman yang kurang cahaya jauh lebih kecil dan kusam kekuningan
dibandingkan dengan tanaman yang cukup cahaya. Daun tanaman yang cukup cahaya lebih
lebar, hijau segar.
 Pada tanaman yang berada di tempat yang gelap hormon auksin bekerja lebih aktif
daripada tanaman yang terkena cahaya, sehingga tanaman yang berada di tempat yang
gelap terjadi pemanjangan sel. Di tempat yang terang hormon auksin mudah rusak oleh
intensitas cahaya yang tinggi.
 Di tempat yang terang pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, dan di tempat yang gelap
terjadi etolasi (pemanjangan diujung melekuk). Jadi, hormon mempercepat pertumbuhan
batang dan cahaya menghambat pertumbuhan.
BAB.V. PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya, hormon, dan sedikit faktor lain yang
mempegaruhinya.
Diamati dari faktor cahaya, dibuktikan bahwa kacang hijau yang ditempatkan
didaerah yang kurang gelap, akan menghasilkan pertumbuhan kacang hijau yang lebih cepat
dibandingkan dengan kaca kacang hijau yang diletakkan ditempat yang terang.
Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi tanpa cahaya matahari akan
merangsang perpanjangan sel-sel pada titik tumbuh primer. Tetapi, kondisi tumbuhan yang
baik akan dialami oleh kacang hijau dengan pengaruh cahaya lebih banyak. Yaitu tumbuh
lebih kokoh, daunnya berkembang sempurna, dan berwarna hijau. Hanya saja, batangnya
lebih pendek dari pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap. Sedangkan kondisi tumbuhan
yang kurang baik dialami oleh kacang hijau yang tumbuh tanpa pengaruh cahaya matahari.
Yaitu batangnya lebih cepat tinggi, daunnya tidak mengandung klorofil, dan berwarna
kuning.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa cahaya memperlambat atau menghambat pertumbuhan
kacang hijau, dan hal tersebut terjadi karena cahaya dapat menguraikan auksin.

B. Saran
 Sebelum penanaman, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah doremansi
(Masa berhentinya pertumbuhan akibat kondisi lingkungan yang tidak sesuai) biji itu
sendiri. Jadi sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar berhasil memecahkan
dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat
diminimalisir.
 Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan penelitian.
Kondisi pencahayaan libih dimaksimalkan baik penempatan ditempat terang, maupun
penempatan ditempat gelap.
DAFTAR PUSTAKA
 Syamsuri, M.Pd. Istamar. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
 Pratiwi, D.A. dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
 Kusnadi, S.Pd., M.Si. dkk. 2011. Buku Saku Biologi SMA. Jakarta : Kawan Pustaka
Lampiran
1.Hari ke 1

2.Hari ke 2

4.Hari ke 4
7.Hari ke 7

Anda mungkin juga menyukai