Anda di halaman 1dari 14

RINGKASAN LITERATUR

PENGERTIAN DAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Nama Penyusun :
Josef Owen Christofel Domanauw Siahaan
5213230003

KAJIAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2021/2022
A. Identitas Literatur

(I)
1. Jenis literatur : Buku
2. Judul literatur : Eldas Ilmu Elektronika
3. Penulis : Jayadin Ahmad
4. Penerbit : Jayadin Ahmad
5. Tahun terbit : 2007
6. Bagian halaman yang diringkas : 5 , 9 , 22 , 33

( II )

1. Jenis literatur : Blog


2. Judul literatur : Jenis Komponen Elektronika beserta Fungsi dan Simbolnya
3. Penulis : Anggara Trisna Nugraha S.T , M.T
4. Penerbit : lecturer.ppns.ac.id
5. Tahun terbit : 2019
6. Bagian halaman yang diringkas : -

( III )

1. Jenis literatur : Laporan


2. Judul literatur : Laporan Lokakarya Strategi Pembelajaran Elektronika Dalam
Menghadapi Perkembangan Teknologi Elektronika
3. Penulis : Mahasiswa Jurusan Pendidikan Elektronika FPTK IKIP Yogyakarta
4. Penerbit : Pusat Pengabdian Pada Masyarakat IKIP Yogyakarta
5. Tahun terbit : 1998
6. Bagian halaman yang diringkas : 1, 2, 3, 4

( IV )

1. Jenis literatur : Buku


2. Judul literatur : Elektronika dan Penerapan
3. Penulis : Herman Dwi Surjono, Ph.D.
4. Penerbit : Cerdas Ulet Kreatif
5. Tahun terbit : 2007
6. Bagian halaman yang diringkas : 27, 42

(V)

7. Jenis literatur : Buku


8. Judul literatur : Dasar Elektronika
9. Penulis : Richard Blocher, Dipl. Phys.
10. Penerbit : ANDI Yogyakarta
11. Tahun terbit : 2004
12. Bagian halaman yang diringkas : 11, 12

B. Isi

Pengertian Elektronika

Ada beberapa definisi dari para ahli yang dapat memberikan gambaran
pengertian tentang Elektronika, sebagai berikut :
1) Menurut Fitrzgerald, Higginbotham dan Grabel “Electronics is the branch of
Electronical Engineering which deals extensively with the transfer of information by
means of electromagnetic energy”. Artinya : Elektronika adalah cabang ilmu listrik yang
bersangkutan secara luas dengan alih informasi menggunakan tenaga elektromagnetik.
2) Menurut J. Millman “Electronics is the science and the technology of the
passage of charged particles in a gas, in a vaccum, or in a semiconductor”. Artinya :
Elektronika adalah ilmu dan teknologi tentang melintasnya partikel bermuatan listrik
didalam suatu gas atau suatu ruang hampa, atau suatu semikonduktor.
3) Menurut E. Carol Young “The study, design, and use of devices that depend on
the conduction of electricity through a vaccum, gas, or semiconductor”. Artinya :
Elektronika meliputi studi, perancangan dan penggunaan piranti-piranti yang berdasar
hantaran listrik di dalam suatu ruang hampa, gas dan semikonduktor.
4) Menurut H.C. Yohannes Elektronika ialah ilmu yang mempelajari sifat-sifat
dan pemakaian piranti (“devices” = alat) yang asas kerjanya ialah aliran elektron dalam
ruang hampa atau gas (seperti dalam tabung-tabung radio) dan aliran elektron dalam
semipenghantar (seperti misalnya dalam transistor). Dari definisi-definisi tersebut pada
hakikatnya Elektronika mempelajari pengendalian dan penerapan gerakan partikel
pembawa muatan (elektron) dalam ruang hampa, gas atau semikonduktor.

Komponen Elektronika

1. Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah
arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif
dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohms diketahui, resistansi
berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari
suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Untuk
menyatakan resistansi sebaiknya disertakan batas kemampuan dayanya. Berbagai macam
resistor di buat dari bahan yang berbeda dengan sifat-sifat yang berbeda. Spesifikasi lain
yang perlu diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan selain besar
resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka
akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik
suatu resistor bisa menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor
tersebut. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor
yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang
persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder. Tetapi biasanya
untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak langsung dibadannya, misalnya
100Ω5W. Resistor dalam teori dan prakteknya di tulis dengan perlambangan huruf R.
Dilihat dari ukuran fisik sebuah resistor yang satu dengan yang lainnya tidak berarti sama
besar nilai hambatannya. Nilai hambatan resistor di sebut resistansi. Resistor atau disebut
juga dengan hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk
menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika.

Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :

 Resistor yang Nilainya Tetap


 Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan
Variable Resistor ataupun Potensiometer.
 Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini
disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
 Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini
disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature
Coefficient)

2. Kapasitor
Kapasitor ialah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan
elektron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan
akumulator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada
bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad.
Pengertian lain Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan
melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang
dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal
misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi
tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki
(elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada
ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup
negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena
terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan"
selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena
kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.
Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan kapasitansi
atau kapasitas.

Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :

 Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan
pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor
Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
 Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor
tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor
Tantalum
 Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable
Capasitor.

3. Induktor
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif
yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel
(Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian
Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan
Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).

Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :

 Induktor yang nilainya tetap


 Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.
4. Dioda
Dioda adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus
listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Dioda terdiri dari 2
Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.

Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :

 Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi
sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC). Sebagian besar peralatan
elektronik membutuhkan sumber daya yang berupa arus searah. Untuk kebutuhan daya dan
tegangan yang kecil biasanya cukup digunakan untuk baterai atau accu, namun untuk lebih
dari itu diperlukan power supply yang berupa penyearah.
 Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah
tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering
disebut dengan Tegangan Zener. Penerapan Dioda Zener yang paling penting adalah sebagai
penyetabil tegangan ( voltage regulator ).
 LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik.
 Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering
digunakan sebagai Sensor.
 Dioda Shockley (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi
sebagai pengendali .
 Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda
Laser sering disingkat dengan LD.
 Dioda Schottky adalah Dioda tegangan rendah.
 Dioda Varaktor adalah dioda yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-ubah sesuai
dengan tegangan yang diberikan.

5.
Transistor
Transistor adalah komponen elektronika multitermal, biasanya memiliki 3 terminal.
Secara harfiah, kata ‘Transistor’ berarti ‘ Transfer resistor’, yaitu suatu komponen yang
nilai resistansi antara terminalnya dapat diatur. Beberapa fungsi Transistor diantaranya
adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi
Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3
Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K).
Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT
(Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide
Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.
6. IC ( Integrated Circuit )
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan
ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi
menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC
(Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga
ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching,
pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen
Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC
merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static
Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut
sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi
termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.
7. Saklar ( Switch )
Saklar adalah komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran
listrik. Dalam rangkaian elektronika, saklar sering digunakan sebagai ON/OFF dalam
peralatan elektronika.

Perkembangan Elektronika

Lahirnya elektronika sebenarnya mula-mula atas tuntutan kebutuhan manusia akan sarana
telekomunikasi. Sarana telekomunikasi menggunakan telepon yang ditemukan oleh A.G. Bell
pada tahun 1876 masih terlalu sederhana, banyak keterbatasan - keterbatasannya. Untuk
memungkinkan hubungan yang mencapai jarak jauh dan mutu yang baik serta kapasitas saluran
yang tinggi, dituntut adanya penguatan sinyal, modulasi, demodulasi serta multipleksi. Dan
untuk mencapai jarak yang lebih jauh lagi dengan beaya yang lebih murah, diperlukan
penggunaan media gelombang elektromagnetik. Pada tahun 1896 Marconi berhasil menciptakan
telegrap radio, telegrap tanpa kabel, tetapi menggunakan media gelombang elektromagnetik.
Dengan demikian tuntutan jarak yang jauh dapat dipenuhi. Namun tuntutan-tuntutan yang lain
belum dipenuhi, sehingga para ahli terus bekerja tanpa mengenal lelah.

Pada tahun 1904 Sir Ambrose Fleming menemukan tabung hampa dengan dua elektrode
(tabung dioda), yang dinamakannya “valve” (katup). Katup ini dapat berfungsi sebagai detektor
sinyalsinyal dari telegrap radio Marconi. Dua tahun kemudian yakni tahun 1906, De Forest
meletakkan elektroda ketiga (kisi) pada katup Fleming sehingga ditemukanlah tabung trioda,
yang ia beri nama audion. Audion ini dapat berfungsi antara lain untuk memperkuat sinyal-sinyal
tersebut. Jadi mulai tahun 1904 ini sebenarnya orang sudah mulai mengendalikan gerakan-
gerakan elektron dalam ruang hampa, sehingga tahun itu dapat dipandang sebagai tahun
“kelahiran” Elektronika. Namun ada orang yang menyatakan tahun 1906 yakni tahun
ditemukannya tabung trioda ini sebagai tahun “kelahiran” Elektronika, ada pula yang
menyatakan tahun 1911 yakni tahun diperolehnya tabung trioda yang lebih handal (setelah
disempurnakan tabung hampa udaranya dan digunakan katoda lapis oksida). Dengan
ditemukannya tabung trioda ini dan lebih-lebih dengan ditemukannya tabung iconoscope yaitu
tabung hampa yang merupakan alat dasar dalam kamera televisi oleh Vladimir Zwonykin padaa
tahun 1920, maka industri radio dan televisi berkembang pesat. Ditinjau dari daya yang
digunakan, kecepatan, ukuran geometrik, berat dan kemudahan rusak, tabung trioda diatas masih
banyak keterbatasan-keterbatasannya. Oleh karena itu para ahli berusaha untuk memperoleh alat
yang mempunyai fungsi sama, tetapi dengan keterbatasan-keterbatasan minimal.

Pada tahun 1948 John Bardeen, Walter H. Brattain dan William Shockley menemukan
alat tersebut, yang diberi nama transistor. Transistor ini dibuat dari bahan semikonduktor, dan
transistor ini dapat menggantikan fungsi tabung trioda. Karena tidak menggunakan filamen
pemanas seperti pada tabung hampa, transistor tidak banyak memakan daya. Disamping itu
ukurannya kecil dan tidak mudah pecah. Akibatnya radio yang menggunakan transistor dapat
dibuat berukuran kecil dan dapat menggunakan baterai sebagai sumber daya listriknya.
Disamping itu transistor dapat diproduksi secara massal sehingga harga menjadi murah.
Demikian pula dengan menggunakan transistor orang dapat membuat komputer elektronika yang
lebih kecil tetapi mempunyai kemampuan lebih tinggi daripada jika menggunakan tabung
hampaa. Hubungan antar komponen rangkaian Elektronika dalam era transistor ini pada
umumnya menggunakan PCB (Printed Circuit Board = papan rangkai tercetak), melalui
penyoldiran. Suatu kelemahan dari hubungan semacam ini adalah reliabilitas tidak prima
disamping ukuran masih cukup besar, walaupun tidak sebesar pada rangkaian dengan tabung
hampa. Karena itu para ahli berusaha untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan ini. Pada tahun
1958 J.S. Kilby menemukan rangkaian terpadu (IC = “integrated circuit” = rangkaian
terintegrasi), suatu keping (chip) silikon tunggal yang ukurannya sangat kecil (≈ 1 mm2 ) yang
diatasnya berisi rangkaian Elektronika yang diproses dengan teknik-teknik difusi dan
pengendapan. Semenjak ditemukan rangkaian terpadu tersebut, jumlah komponen per chip terus
berkembang sehingga dewasa ini dikenal IC jenis SSI (“Small Scale Integration”), MSI
(“Medium Scale Integration”), LSI (“Large Scale Integration”), VLSI (“Very Large Scale
Integration”), yang masing-masing mempunyai jumlah komponen (transistor) per chip 10-100,
100-1000, 1000-100.000, dan > 100.000. Dengan ditemukannya rangkaian terpadu ini sejarah
Elektronika mengalami babak baru yaitu babak mikroelektronika. Dengan semakin
meningkatnya jumlah komponen per chip dalam rangkaian terpadu (IC) ini maka terdapat
kecenderungan pemakaiannya menjadi makin khusus, sehingga tidak diproduksi secara besar-
besaran, akibatnya harganya menjadi mahal. Pada tahun 1971 perusahaan Elektronika Intel Inc di
Amerika Serikat berhasil membuat IC mikroprosesor, yang merupakan “otak” dari komputer. IC
mikroprosesor ini bersifat fleksibel, mempunyai fungsi hampir mirip tak terbatas. Dengan
perangkat keras yang sama dapat diperoleh berbagai fungsi, hanya dengan merubah program.
Akibatnya dapat diproduksi dalam jumlah cukup banyak dengan harga relatif murah. Jika
diamati perkembangan Elektronika dari sejak “kelahirannya” sampai sekarang, nampak bahwa
perkembangan tersebut menuju miniaturisasi komponen. Bahkan dewasa ini telah ditemukan
“one chip micro computer” atau mikro komputer dalam satu chip. “Komponen” baru ini terdiri
atas mikroposesor, memori baca tulis, memori baca, dan unit input-output yang seluruhnya
terletak dalam satu chip. Disamping itu perkembangan menuju ke arah peningkatan kemampuan,
dan “intelegensi”.
Prinsip Dasar Elektronika

Kalau mengingat situasi dalam mekanika, kecepatan gerak dari suatu benda dihasilkan
oleh gaya yang bekerja pada benda tersebut; tetapi menurut hukum Newton, gaya berbanding
lurus dengan percepatan, bukan dengan kecepatan. Kalau membandingkan hal ini dengan situasi
listrik, harusnya dengan tegangan yang tetap maka arus bertambah besar dengan waktu. Tetapi
temyata tidak demikian. Ternyata besar arus tidak ditentukan oleh suatu percepatan yang
tergantung dari tegangan, tetapi kecepatan muatan tergantung tegangan. Itu berarti besar arus
tergantung secara langsung dari besar tegangan. Kenyataan ini bisa dimengerti dengan adanya
sejenis "gesekan" antara muatan yang bergerak dan bahan yang dialiri sehingga kecepatan gerak
muatan sebanding dengan gaya - dalam hal ini berarti tegangan - yang menggerakkannya.
Situasinya seperti dalam selang yang dialiri air. Kalau tekanan besar maka arus akan besar, dan
kalau tekanan kecil maka arusnya akan kecil. Tetapi selain dari tekanan, arus air juga tergantung
dari selang itu sendiri. Kalau diameter selang besar maka arus akan besar, dan kalau selang
panjang maka arus akan kecil sementara dalam selang pendek maka arus akan besar. Kalau
dalam selang dipasang alat lain, misalnya kran atau jepitan yang menyempitkan aliran air maka
alat itu juga akan menentukan besar dari arus selang. Dengan tegangan air tertentu pada
komponen tertentu akan terdapat kuat arus tertentu. Pada listrik terdapat situasi yang sama.
Dengan tegangan tertentu pada suatu komponen akan didapatkan arus tertentu. Hubungan antara
besar arus dan besar tegangan disebut sebagai sifat komponen. Besar arus listrik dalam
komponen elektronika bisa dimengerti dari cara gerak muatan dan sifat mikroskopis zat yang
dialiri.

Anda mungkin juga menyukai