TENTANG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Flores Timur.
2. Bupati adalah Bupati Flores Timur.
3. Camat adalah Kepala Kecamatan.
4. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,
hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah
dan ditetapkan secara demokratis.
BAB II
TATA CARA PEMBERHENTIAN ANGGOTA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
Pasal 2
(1) Anggota BPD berhenti karena:
a. meninggal dunia ;
b. permintaan sendiri; atau
c. diberhentikan.
(2) Anggota BPD yang diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c, karena:
a. berakhir masa keanggotaan;
b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau
berhalangan tetap secara berturut turut selama 6 (enam) bulan;
c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota BPD; dan
d. melanggar larangan sebagai anggota BPD.
Pasal 3
Pemberhentian anggota BPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
huruf a, dilakukan dengan cara BPD mengajukan usulan pemberhentian
anggota BPD dengan melampirkan:
a. akta kematian/surat keterangan kematian dari Dokter Pemerintah/Surat
Keterangan Kematian dari Pemerintah Desa; dan
b. Berita Acara Musyawarah BPD yang berisi usulan pemberhentian
anggota BPD karena meninggal dunia.
Pasal 4
Pemberhentian anggota BPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
huruf b, dilakukan denga cara anggota BPD mengajukan permohonan
pengunduran diri kepada Pimpinan BPD dengan melampirkan:
a. Surat Pernyataan pengunduran diri sebagai anggota BPD diatas materai
secukupnya; dan
b. Berita Acara Musyawarah BPD yang berisi usulan pemberhentian
anggota BPD karena pengunduran diri.
Pasal 5
Anggota BPD berhenti karena berakhirnya masa jabatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a, terhitung mulai tanggal
berakhirnya masa jabatan anggota BPD sesuai ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
Pasal 6
Pemberhentian anggota BPD karena tidak dapat melaksanakan tugas
secara berkelanjutan atau berhalangan tetap secara berturut-turut
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b, dilakukan dengan
cara Pimpinan BPD mengajukan usulan pemberhentian anggota BPD
dengan melampirkan:
a. keterangan yang menyatakan bahwa bersangkutan tidak dapat
melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau halangan tetap; dan
b. Berita Acara Musyawarah BPD yang berisi usulan pemberhentian anggota
BPD karena tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau
berhalangan tetap.
Pasal 7
Pemberhentian anggota BPD karena tidak lagi memenuhi syarat sebagai
anggota BPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf c,
dilakukan dengan cara Pimpinan BPD mengajukan usulan pemberhentian
anggota BPD dengan melampirkan:
a. Surat Keterangan atau penjelasan mengenai persyaratan anggota BPD
yang tidak lagi dipenuhi dari Pimpinan BPD mengetahui Camat; dan
b. Berita Acara Musyawarah BPD yang berisi usulan pemberhentian
anggota BPD karena tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota BPD.
Pasal 8
Pemberhentian anggota BPD karena melanggar larangan sebagai anggota
BPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf d, dilakukan
dengan cara Pimpinan BPD mengajukan usulan Pemberhentian anggota
BPD dengan melampirkan Berita Acara Musyawarah BPD yang berisi usulan
Pemberhentian anggota BPD dengan mencantumkan jenis dan bentuk
pelanggaran larangan sebagai anggota BPD dengan bukti yang cukup.
Pasal 9
(1) Usulan Pemberhentian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,
disampaikan oleh Pimpinan BPD kepada Bupati melalui Camat.
(2) Camat melakukan kajian terhadap usulan sebagaimana dimaksud
ayat (1), dengan menyampaikan rekomendasi tertulis kepada Bupati
dengan melakukan verifikasi terhadap fakta dan data yang berkaitan
dengan usulan Pimpinan BPD.
(3) Rekomendasi tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berisi layak
diteruskan atau tidak layak diteruskan kepada Bupati.
(4) Bupati melakukan kajian untuk mempertimbangkan pengesah
pemberhentian anggota BPD.
(5) Pengesahan pemberhentian anggota BPD ditetapkan dengan Keputusan
Bupati.
(6) Pengesahan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (5),
dilakukan paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak pengajuan
draft Keputusan Bupati.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Flores Timur.
Ditetapkan di Larantuka
pada tanggal 5 April 2016
Diundangkan di Larantuka
pada tanggal 5 April 2016
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN FLORES TIMUR,
ttd