ABSTRAK
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung ampas tahu
dalam ransum terhadap performa Ayam Sentul telah dilaksanakan di Lingkungan Mekar Lapian
RT/RW 012/004, Desa Cicenang, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka dari tanggal
22 April 2015 – 10 Juni 2015. Penelitian menggunakan metode eksperiment dengan Rancangan
Acak Lengkap (RAL). Perlakuan terdiri dari ransum yang mengandung tepung ampas tahu 0%
(R0), 10% (R1), 20% (R2), 30% (R3), dan 40% (R4). Setiap perlakuan diulang empat kali dan
setiap ulangan terdiri dari dua ekor Ayam Sentul sehingga total ayam penelitian ada 40 ekor.
Peubah yang diukur meliputi konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi
ransum. Data dianalisis dengan Sidik ragam dan untuk mengetahui perbedaan perlakuan
dilakukan uji Polynomial Orthogonal. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan tepung
ampas tahu sampai dengan 40% dalam ransum memberikan perbedaan yang nyata pada
konsumsi ransum, tetapi memberikan pengaruh yang tidak nyata pada pertambahan bobot
badan dan konversi ransum. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung
ampas tahu sampai 40% dalam ransum masih menghasilkan performa Ayam Sentul yang baik.
ABSTRACT
The research to determine the effect of tofu waste meal in ration on performance of
Sentul Chickens has been conducted at Mekar Lapian Block RT/RW 012/004, Cicenang
Village, Cigasong Sub-District, Majalengka District from 22 April 2015 – 10 Juni 2015. This
research used experimental method with Completely Randomize Design (CRD). The treatments
were five rations containing tofu waste meal 0% (R0), 10% (R1), 20% (R3), 30% (R3), and
40% (R4). Each treatment was replicated four times and each replication consisted of two
Sentul Chickens. The variables were feed consumption, growth rate, and feed conversion. The
data was analyzed using variance analysis and polynomial orthogonal test was performed to
identify the differences among treatments. The result indicated that the utilization of tofu waste
in rations until 40% influence significantly to feed consumption but do not influence
significantly to growth rate and feed conversion.It can be concluded that the use of tofu waste
Tepung Ampas Tahu Dalam Ransum, Performa Ayam Sentul............... Dede Yusuf Kadasyah
meal until 40% in rations still resulting in good performance of Sentul chickens. However, for
optimal results, it is suggested to use 10% of tofu waste meal in rations.
Keyword: Performance, feed comsumption, growth rate, feed convertion, tofu waste meal,
Sentul Chickens
PENDAHULUAN
Sektor peternakan merupakan sektor penting yang berfokus pada pemenuhan
kebutuhan protein asal hewan seperti daging. Daging ayam memberikan kontribusi yang
penting dalam pemenuhan protein hewani di Indonesia karena memiliki harga yang terjangkau
dibandingkan dengan daing sapi dan juga disukai sebagian besar masyarakat di Indonesia.
Ketersediaan daging ayam dapat dipenuhi oleh ayam broiler dan ayam lokal.
Ayam Sentul adalah ayam lokal yang berasal dari daerah Ciamis, Jawa Barat yang
saat ini dikembangkan sebagai ayam pedaging. Ayam Sentul memiliki pertumbuhan yang
relatif cepat dibanding dengan ayam lokal lain. Ransum adalah salah satu faktor penting dalam
pemeliharaan Ayam Sentul. Ransum yang baik akan menghasilkan performa yang baik yang
dapat diukur dari konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Ransum
yang baik biasanya tersusun dari bahan pakan dengan kandungan protein yang tinggi.
Tepung ampas tahu adalah salah satu hasil ikutan dari proses pembuatan tahu yang
dapat digunakan sebagai bahan pakan penyusun ransum yang murah dan tidak bersaing
dengan kebutuhan manusia. Dilihat dari kandungan proteinnya, ampas tahu dapat dijadikan
bahan pakan sumber protein nabati bagi ransum Ayam Sentul Namun demikian, tepung
ampas tahu mempunyai kandungan serat kasar yang tinggi, sehingga dalam ransum ayam
harus dibatasi pemakaiannya karena berhubungan dengan fisiologi ayam yang kurang dapat
mencerna serat kasar dan juga sifat keambaan bahan pakan yang berpengaruh terhadap
konsumsi ransum.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung ampas tahu
dalam ransum terhadap performa Ayam Sentul dan juga untuk mendapatkan tingkat
pemberian tepung ampas tahu dalam ransum yang menghasilkan performa yang masih baik
pada Ayam Sentul.
Tepung Ampas Tahu Dalam Ransum, Performa Ayam Sentul............... Dede Yusuf Kadasyah
Tabel 1. Konsumsi Ransum Ayam Sentul Setiap Ekor Selama Penelitian (7 Minggu)
Ulangan Perlakuan
R0 R1 R2 R3 R4
…………………………….(gram)………………………………
1 1352,50 1273,50 1276,00 1259,00 1281,50
2 1275,00 1144,50 1277,00 1196,00 1111,50
3 1483,50 1213,00 1124,50 1217,00 1222,50
4 1346,50 1212,50 1198,00 1205,50 1170,00
Total 5457,50 4807,50 4875,50 4877,50 4785,00
Rata-Rata 1364,40 1201,90 1218,90 1219,40 1196,30
Keterangan : R0: Ransum mengandung ampas tahu 0%
R1: Ransum mengandung ampas tahu 10%
R2: Ransum mengandung ampas tahu 20%
R3: Ransum mengandung ampas tahu 30%
R4: Ransum mengandung ampas tahu 40%
Tepung Ampas Tahu Dalam Ransum, Performa Ayam Sentul............... Dede Yusuf Kadasyah
1350.00
1300.00
1250.00 y = 1341.4 - 10.68x + 0.1873x2
1200.00
1150.00
0 10 20 30 40 50
Perlakuan (%)
Pada Ilustrasi 1 dapat dilihat bahwa grafik akan menurun pada penggunaan tepung
ampas tahu 10% hingga 30%, akan tetapi pada saat penggunaan tepung ampas tahu 40%
Tepung Ampas Tahu Dalam Ransum, Performa Ayam Sentul............... Dede Yusuf Kadasyah
konsumsi diramalkan kembali naik. Hal ini disebabkan ayam yang diberi tepung akan
beradaptasi seiring dengan waktu yang berjalan tetapi tetap dibatasi oleh kandungan serat kasar.
Serat kasar ini akan mengakibatkan penyerapan energi dari ransum terhambat walaupun energi
yang terkandung di dalam ransum tinggi, sehingga pada saat kandungan ampas tahu meningkat,
serat kasar akan meningkat, lalu akan mengakibatkan penyerapan energi dari ransum akan
berkurang. Untuk memenuhi kebutuhan energinya maka ayam akan menambah intensitas
konsumsinya sehingga jumlah konsumsi R4 akan sedikit meningkat, hal ini sejalan dengan
Rasyaf (2003) yang menyatakan bahwa ayam akan berhenti makan bila energinya terpenuhi.
Namun, meskipun ada sedikit peningkatan konsumsi pada R4 secara statistik tidak ada
peningkatan yang nyata.
Hasil pengukuran pertambahan bobot badan dari masing-masing perlakuan dapat dilihat
pada Tabel 2. Pengukuran pertambahan bobot badan selama penelitian adalah dengan cara
mengurangi bobot badan ayam pada akhir penelitian dengan bobot badan pada saat awal
penelitian.
sedangkan rata-rata bobot badan paling rendah yaitu perlakuan R4 (40% tepung ampas tahu)
yaitu 410,00 gram.
Hasil analisis polynomial orthogonal memberikan hasil bahwa pemberian tepung ampas
tahu dalam ransum memberikan pengaruh tidak nyata (p > 0,05) terhadap pertambahan bobot
badan Ayam Sentul. Hal ini membuktikan bahwa ampas tahu yang diberikan kepada Ayam
Sentul masih bisa ditolerir hingga tingkat penggunaan tepung ampas tahu hingga 40%
Pertambahan bobot badan seekor ternak berbanding lurus dengan jumlah ransum yang
dikonsumsi. Pada saat pertumbuhan berjalan dengan cepat, ternak sangat sensitif terhadap
tingkat gizi pada ransum (Wahju, 2004) dan apabila lebih banyak ransum yang dikonsumsi oleh
seekor ternak, maka lebih tinggi pula pertambahan bobot badan ternak tersebut (Schaible,
1979). Tabel 1 menujukkan bahwa semakin besar kandungan ampas tahu dalam ransum akan
semakin menurunkan konsumsi ransum. Walaupun tepung ampas tahu memiliki kandungan
serat kasar yang tinggi, namun tepung ampas tahu juga memiliki energi dan protein yang tinggi
yang dapat menggantikan bahan pakan konvensional seperti jagung dan bungkil kedelai,
sehingga kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan ayam masih tercukupi sampai level 40%. Hal
ini terbukti dengan bobot badan yang tidak berbeda nyata pada masing - masing perlakuan.
Hasil yang terdapat pada Tabel 3 menunjukkan bahwa konversi yang paling rendah atau
paling baik dihasilkan oleh ayam yang mendapat perlakuan R1 (10% tepung ampas tahu) yaitu
2,71, lalu konversi tertinggi didapatkan pada perlakuan R3 (30% tepung ampas tahu) yaitu 2,99,
sedangkan untuk konversi rata-rata ransum tanpa perlakuan (R0) adalah 2,86. Konversi ransum
Tepung Ampas Tahu Dalam Ransum, Performa Ayam Sentul............... Dede Yusuf Kadasyah
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan tepung ampas
tahu hingga 40% dalam ransum berpengaruh terhadap konsumsi ransum, namun tidak
berpengaruh terhadap pertambahan bobot badan dan konversi ransum Ayam Sentul.
Penggunaan tepung ampas tahu hingga 40% dalam ransum Ayam Sentul masih memberikan
pengaruh yang baik terhadap performa Ayam Sentul, namun penggunaan tepung ampas tahu
10% dalam ransum (R1) menghasilkan performa terbaik.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bahwa tepung ampas tahu digunakan untuk
campuran ransum Ayam Sentul pada tingkat 10% untuk mendapatkan performa terbaik.
Penelitian lebih lanjut sebaiknya dilakukan dengan menggunakan tepung ampas tahu pada
Tepung Ampas Tahu Dalam Ransum, Performa Ayam Sentul............... Dede Yusuf Kadasyah
kisaran yang lebih sempit agar dapat diketahui tingkat penggunaan ampas tahu yang
menghasilkan performa Ayam Sentul yang lebih optimal.
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada dosen Fakultas Peternakan terutama
kepada Dr. Ir. Wiwin Tanwiriah, M.P dan Indrawati Yudha Asmara S.Pt, M.Si, Ph.D Sebagai
dosen pembimbing atas ilmu, kesabaran dan keteladanan yang telah diberikan selama ini.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada kedua orang tua, dan kepada sahabat yang
telah membantu dan mendoakan dalam penyusunan karya ilmiah ini. Semoga Allah merahmati
langkah yang kita ayunkan dalam jalan kebaikan dan kebenaran.
DAFTAR PUSTAKA
Gaspersz, V. 1995. Teknik Analisis Dalam Penelitian Percobaan. Tarsito. Bandung hal 107-
123
Hartadi, H., S. Reksohadiprodjo dan A. D. Tilman. 1993. Tabel Komposisi Pakan Untuk
Indonesia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Laboratorium Kesehatan Gizi dan Pangan. 1999. Hasil Analisa Kimia Tepung Ampas Tahu.
Laboratorium Kesehatan Gizi dan Pangan. Bandung
Laboratorium Nutrisi Ternak dan Kimia Makanan Ternak. 2006. Hasil Analisis Kandungan
Ampas Tahu Kering. Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran. Sumedang
Schaible, P.J. 1979. Poultry Feed and Nurtrition. Second Edition. The AVI Pulishing
Company, Inc. Westport, Connecticit
Wahju, J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan Keempat. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta