4.1 Hasil
4.1.1 Sungai Tuntungan
Lokasi pertama dalam praktikum kali ini berada di Sungai Tuntungan, yang berlokasi
di Kecamatan Tanjung Selamat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara.
Praktikum dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 Mei 2019 pada pukul 09.00-11.00 WIB
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Parameter In situ di Sungai Tuntungan
Parameter In Situ
Koordinat Debit Air Jumlah
Lokasi Sungai m3/s Kedalaman Fisika Kimia
pH
Suhu (0C) (μS/cm) DO
4.2 Pembahasan
4.2.1 Suhu
Berdasarkan data yang didapat di lapangan suhu air tidak berubah diantara kedua
sungai. Suhu Sungai Tuntungan berkisar antara 29,7-29,8. Suhu tersebut merupakan
suhu yang ideal bagi perairan sungai di daerah tropis. Suhu air yang optimal didaerah
tropis biasanya berkisar 250C-350C.
Nurudin (2013) menyatakan bahwa organisme perairan seperti ikan mampu hidup
baik pada kisaran suhu 20-30°C oleh sebab itu suhu perairan Sungai Tuntungan
masih sesuai untuk kehidupan ikan air tawar.
Sementara suhu Sungai Babura berkisar antara 31.4-31,8. Berdasarkan data yang
diatas air sungai tersebut tidak layak untuk ditinggali makhluk hidup. Hal dapat
dilihat beberapa ikan di Sungai Babura mengalami kematian.
4.2.2 pH
Data yang didapat dari hasil praktikum, pH Sungai Tuntungan berkisar 5,52 dan pH
Sungai Babura berkisar 5,67. Data tersebut menunjukkan bahwa kedua air sungai
tersebut bersifat asam. Kadar pH yang baik adalah kadar pH dimana masih
memungkinkan kehidupan biologis di dalam air berjalan baik. pH yang baik untuk air
limbah adalah netral (pH 7) (Sugiharto, 1987). Sebagian besar biota akuatik sensitif
terhadap perubahan pH dan menyukai nilai pH sekitar 7 – 8,5 (Hefni Effendi, 2003).
4.2.3 DHL
Hasil dari data yang didapat, konduktivitas air (DHL) Sungai Tuntungan 131,73
µS/cm, sementara Sungai Babura didapat 0,255µS/cm. Untuk konduktivitas,
berdasarkan standar daya dapat dilihat pada tabel 2.
dananorganik. Karena proses oksidasi dan reduksi inilah maka peranan oksigen
terlarut sangat penting untuk membantu mengurangi bebanpencemaran pada perairan
secara alami (Salmin,2005).
Pada umumnya air yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat rendah, makin
banyak bahan buangan organik di dalam airmakin sedikit sisa kandungan oksigen
yangterlarut di dalam air (Wardhana, 2004). Aktivitas manusia seperti pertanian dan
pembuangan limbah, menyebabkan penurunan kosentrasi oksigen terlarut (Blume et
al., 2010)