Anda di halaman 1dari 20

EVIDENCE BASED CASE REPORT

KELOMPOK 1

Disusun oleh :

Kelompok 1

1. Afna Afifah 117170001


2. Eka Rizkyana Yuniawati 117170019
3. Enih Rahayu Wati 117170020
4. Fina Sudarni Sukmana 116170021
5. Kholisa Nadrotunnaim 117170037
6. Susilawati Affanin 117170066

Tutor:

dr. Defa Rahmatun Nisaa, sp. A., M.Kes

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

KOTA CIREBON

2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN EBCR

Diajukan untuk kegiatan belajar kelompok Fakultas

Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati

Telah disetujui
Cirebon, 07 Agustus 2021

Tutor:

dr. Defa Rahmatun Nisaa, sp. A., M.Kes

i
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan..................................................................................................i

Daftar Isi..................................................................................................................ii

Daftar Tabel............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

BAB II PERTANYAAN KLINIS.........................................................................3

2.1 Kasus ..........................................................................................................3

2.2 Rumusan Masalah.......................................................................................3

BAB III METODOLOGI......................................................................................4

3.1 Alur Pencarian Artikel................................................................................4

BAB IV CRITICAL APPRAISAL..........................................................................6

4.1 Critical Appraisal.......................................................................................6

4.2 Validity, Importance and Aplicability metode Systemic Review.................7

4.3 Validity, Importance and Aplicability metode Randomized Controlled

Trial...................................................................................................................8

4.4 Penelusuran Hasil........................................................................................8

BAB V DISKUSI..................................................................................................13

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................14

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................15

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 PICO........................................................................................................3


Tabel 3.1 Alur Pencarian Artikel.............................................................................4
Tabel 4.2 Tabel Section A.......................................................................................7
Tabel 4.3 Tabel Section B.......................................................................................8
Tabel 4.4 Penelusuran Hasil....................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gizi buruk adalah keadaan kurang zat gizi tingkat berat yang disebabkan
oleh diet yang tak tepat atau tak cukup dalam waktu cukup lama
ditandai dengan berat badan menurut umur (BB/U) yang berada pada <-3
SD (Kementerian Kesehatan RI, 2011). Menurut Data Riset Kesehatan Dasar
tahun 2018 menunjukkan prevalensi gizi buruk pada anak sebesar 10,2% dan
3,5% atau sekitar 805.000 anak diantaranya merupakan severe wasting (gizi
buruk). Gizi buruk merupakan penyebab paling umum morbiditas dan
mortalitas di antara anak-anak di seluruh dunia, lebih dari 5 juta anak di
seluruh dunia setiap tahunnya meninggal karena kekurangan gizi.(1,2,3)

Menurut World Health Organization (2013) bahwa gizi buruk dapat


dibedakan menurut umur anak yaitu: apabila usia < 6 bulan dengan BB/PB
(atau BB/TB) kurang dari -3 SD atau  edema bilateral yang bersifat pitting
(tidak kembali setelah ditekan) dan apabila usia 6-59 bulan dengan BB/PB
(atau BB/TB) kurang dari -3 SD atau LiLA < 11,5 cm atau edema bilateral
yang bersifat pitting.(1)

Penanganan gizi buruk akut sampai saat ini masih terbatas pada pemberian
makanan tambahan. Suplemen nutrisi berbasis lipid (LNS) telah efektif dalam
mempromosikan kenaikan berat badan yang cepat. Suplemen nutrisi berbasis
lipid mengacu pada produk di mana sebagian besar energi disediakan oleh
lipid dan termasuk energi, protein, asam lemak esensial, dan nutrisi mikro.
Terdapat tiga jenis suplemen nutrisi berbasis lipid saat ini digunakan pada
anak-anak: (i) Makanan terapeutik siap pakai yang digunakan untuk
mengobati malnutrisi akut yang parah sehingga menyediakan semua
kebutuhan energi anak dan diberikan dalam dosis besar (200-300 g/hari).
Komposisinya terdiri dari makanan pokok seperti sereal sebagai bahan dasar,
dengan sumber protein dan sumber energi untuk meningkatkan jumlah kalori
yang disediakan serta menyediakan mikronutrien; (ii) Suplemen nutrisi

1
2

berbasis lipid dalam jumlah sedang atau makanan tambahan siap pakai
dirancang baik untuk pengobatan malnutrisi akut sedang dengan menyediakan
50-100% dari kebutuhan energi harian dan tidak termasuk dari menyusui (250
sampai 500 kkal per hari) serta dapat diberikan dalam jumlah 50 sampai 100
g/hari; dan (iii) Suplemen nutrisi berbasis lipid dalam jumlah rendah untuk
mencegah wasting dan stunting pada bayi dan anak dengan menyediakan <
50% dari kebutuhan energi harian dan digunakan dalam dosis yang lebih
rendah (20 sampai 50 g/hari) serta contoh dari produk ini yaitu nutributter1. (4)

Mikronutrien (vitamin dan mineral) merupakan komponen penting dari


diet dan diperlukan untuk fungsi seluler dan molekuler yang normal.
Defisiensi mikronutrien menjadi perhatian di negara yang berpenghasilan
rendah dan menengah (LMICs) karena konsumsi makanan yang tidak
memadai, kurangnya keragaman makanan, dan penyerapan nutrisi yang buruk
karena infeksi, peradangan, dan penyakit kronis.(5)

Anak-anak sangat rentan karena pertumbuhan dan perkembangan yang


cepat memerlukan zat gizi mikro yang lebih tinggi. Di seluruh dunia,
diperkirakan 43% anak mengalami anemia, 29% anak kekurangan vitamin A,
30% anak kekurangan asupan yodium, dan 17% dari populasi kekurangan
seng.(5)

Defisiensi mikronutrien berhubungan dengan efek jangka panjang,


termasuk gangguan fisik, perkembangan, dan kognitif, peningkatan
kerentanan terhadap infeksi, morbiditas dan kematian yang lebih tinggi, serta
penurunan produktivitas di 6-9 hari kemudian. Misalnya, defisiensi seng telah
dikaitkan dengan gangguan pertumbuhan dan penurunan fungsi kekebalan
tubuh, mengakibatkan pengerdilan (stunting), wasting (kekurangan energi),
dan infeksi yang lebih parah.(5)

Berdasarkan uraian diatas, kami bertujuan untuk mengetahui manakah


yang lebih efektif antara LNS (Lipid Nutrient Supplement) dan mikronutrien
untuk penambahan berat badan anak hingga mencapai berat badan normal.
BAB II

PERTANYAAN KLINIS

2.1 Kasus

Seorang bayi laki-laki usia 21 bulan bersama ibunya datang ke


puskesmas dengan keluhan bb anaknya yang tidak naik selama 3 bulan
berturut turut. Bila dilihat dari KMS nya grafik bb anaknya berada dibawah
garis merah. Berbagai upaya menurut ibunya sudah dilakukan, namun
menurutnya anaknya tidak suka susu, dan hanya mau makan mie instan.
Makan telor atau daging sangat jarang kalaupun mau hanya sedikit saja yang
dimakan. Dokter memberikan talalaksana berupa pemberian LNS (Lipid
Nutrient Supplement), namun karena tidak diberikan gratis, pasien merasa
keberatan dan menanyakan pengganti dari suplemen tersebut. Pilihan lain
untuk penatalaksanaan ini adalah dengan memberikan micronutrient dan juga
perbaikan cara makan dan pola makan melalui konseling kepada ibunya. Ibu
pasien menanyakan manakah yang paling baik diberikan kepada anaknya
antara LNS ataupun micronutrient disamping juga konseling pola dan cara
makan terhadap penambahan berat badan anaknya.

Tabel 2.1 PICO

Bayi laki-laki usia 21 bulan dengan bawah garis merah (BGM)


P

I LNS (Lipid Nutrient Supplement)


C Mikronutrien

O Penambahan berat badan hingga mencapai berat badan normal

2.2 Rumusan Masalah

Manakah yang lebih efektif antara Lipid Nutrient Supplement (LNS) dan
mikronutrien untuk penambahan berat badan anak hingga mencapai berat badan
normal?

3
BAB III

METODOLOGI

3.1 Alur Pencarian


Untuk menjawab pertanyaan dari permasalahan dilakukan akses pencarian
situs PubMed Advanced pada tanggal 29 juli 2021 pukul 08 : 10 WIB untuk
menjawab pertanyaan diatas menggunakan beberapa kata kunci dengan
persamaan kata yaitu “children ”, Lipid Nutrient Supplement”, “micronutrient”,
dan ” weight gain”. Alur pencarian artikel terdapat pada alur 1. Pencarian artikel
dimulai menggunakan keyword “children malnutrition” dengan filter full text, in
the last 5 years yang menghasilkan 6,669 artikel pada pukul 08 : 15 WIB.
Kemudian kami mendapatkan 660 artikel pada pukul 08 : 20 WIB menggunakan
keyword “Children malnutrition” AND “Lipid Nutrient Supplement (LNS)” OR
“micronutrient” AND “Weight gain” dengan filter full text, in the last 5 years.

Selain menggunakan akses pencarian situs PubMed Advanced kelompok


kami juga menggunakan situs pencarian Google Scholar dengan waku yang
bersamaan menggunakan beberapa kata kunci dengan kata yaitu “children ”,
Lipid Nutrient Supplement”, “micronutrient”, dan ” weight gain”. Alur pencarian
artikel terdapat pada alur 2. Pencarian artikel dimulai menggunakan keyword
children malnutrition dengan filter full text, the last 5 years yang menghasilkan
17.000 artikel Google Scholar pada pukul 08 : 15 WIB. Kemudian kami
mendapatkan 1.200 artikel pada pukul 08 : 20 WIB menggunakan keyword
“Children malnutrition” AND “Lipid Nutrient Supplement (LNS)” OR
“micronutrient” AND “Weight gain” dengan filter full text, in the last 5 years.

Langkah selanjutnya, kami menggabungkan kalimat keyword yang sudah


disebutkan di atas untuk mendapatkan artikel terbaik. Kami menemukan 10 artikel
pada pukul 08 : 35 WIB yang berkaitan dengan keyword yang kami masukkan.
Demi mendapat artikel yang sesuai dengan kebutuhan, maka dilakukan screening
artikel dengan melakukan critical appraisal menggunakan tools yang sesuai
dengan metode penelitian. Screening ini mendapatkan hasil 4 artikel pada pukul

4
5

08 : 40 WIB. Langkah selanjutnya adalah membaca artikel-artikel tersebut sudah


memenuhi kriteria dari pokok masalah.

Pencarian artikel pada pukul 08 : Pencarian artikel pada pukul 08 : 15


15 WIB dengan keyword children WIB dengan keyword children
malnutrition dengan filter full text, malnutrition dengan filter full text, the last
in the last 5 years: 6,669 artikel 5 years; 17.000 artikel (Google Scholar)
(PubMed)

Pencarian artikel pada pukul 08 :


Pencarian artikel pada pukul 08 : 20 WIB
20 WIB dengan keyword Children
dengan keyword Children malnutrition
malnutrition AND Lipid Nutrient
AND Lipid Nutrient Supplement (LNS)
Supplement (LNS) OR
OR micronutrient AND Weight gain:
micronutrient AND Weight gain:
dengan filter full text, in the last 5 years:
dengan filter full text, in the last 5
1.200 artikel (Google Scholar)
years ; 660 artikel (PubMed)

Eksklusi:

1. Screening selain bahasa


inggris.
2. Identifikasi judul &
abstrak yang tidak
sesuai kasus.
3. Artikel ganda.
4. Artikel tanpa sumber
jurnal.

Pada pukul 08 : 35 WIB

10 artikel yang sesuai Eksklusi:

1. Ketidaksesuaian isi
dengan kasus yang
diinginkan.
2. Penelitian tidak
mencakup informasi
Pada pukul
tentang kasus yang
08 : 40 WIB
di dapat.

Tabel 3.1 Alur Pencarian Artikel


BAB IV
CRITICAL APPRASIAL

4.1 Critical Apprasial

Dalam menilai bukti secara ilmiah, kami menggunakan pandual tools Critical
Appraisal Centre of Evidence-Based Medicine (CEBM) dengan metode
Systematic Review dan Randomized Control Trial (RCT). Berikut adalah
pertanyaan untuk memahami artikel Systematic Review dan Randomized Control
Trial (RCT) :
1. Metode Systemic Review(6)
1. What question (PICO) did the systematic review address?
2. F - Is it unlikely that important, relevant studies were missed?
3. A - Were the criteria used to select articles for inclusion appropriate?
4. A - Were the included studies sufficiently valid for the type of question
asked?
5. T - Were the results similar from study to study?

2. Metode Randomized Control Trial (RCT)(7)


1. a. R- Was the assignment of patients to treatments randomised?
b. R- Were the groups similar at the start of the trial?
2. a. A – Aside from the allocated treatment, were groups treated equally?
b. A – Were all patients who entered the trial accounted for? And were
they analysed in the groups to which they were randomised?
3. M - Were measures objective or were the patients and clinicians kept
“blind” to which treatment was being received?

6
7

4.2 Validity, Importance dan Applicability metode Systematic Review

4.2 Tabel Section A

Study Point Point Point Point Point


1 2 3 4 5

Tarun Gera, Yes Yes Yes Yes Yes


Juan Pablo Pena-Rosas,
Evelyn Boy-Mena,
Harshpal S. Sachdev(4)

Jai K Das, Yes Yes Yes Yes Yes


Rehana A Salam,
Yousaf Bashir Hadi,
Sana Sadiq Sheikh,
Afsah Z Bhutta,
Zita Weise Prinzo,
Zulfiqar A Bhutta(8)

Emily Tam, Yes Yes Yes Yes Yes


Emily C. Keats,
Fahad Rind,
Jai K. Das,
Zulfiqar A. Bhutta(9)

4.3 Validity, Importance dan Applicability metode Randomized Controlled


Trial
Tabel 4.3 Section B

Study Point 1 Point 2 Point 3


8

a b a b
Susana L Matias, Yes Yes Yes Yes No
Alejandro Vargas-Vásquez,
Ricardo Bado Pérez,
Lorena Alcázar Valdivia Oscar
Aquino Vivanco,
Amelia Rodriguez Martín Jose,
Pedro Novalbos Ruiz(10)

Tabel 4.4 Penelusuran Hasil

No Penulis Metodologi Waktu, Intervensi Hasil


Penelitian Tempat, dan
Subjek
Penelitian
1. Gera T, Systematic 4 Juni 2016, - Data dari sembilan
Pena- Review Afrika, percobaan menunjukkan
Rosas dengan bahwa penggunaan LNS
JP, Boy- subjek 9270 bermanfaat untuk
Mena E, anak dengan penambahan berat badan
et al., malnutrisi (5054 peserta studi; MD
2017 akut sedang = 0,62 gm/kg/hari; 95%
dengan usia 6 CI = 0,18, 1,06).
– 59 bulan. dibandingkan dengan
makanan yang diperkaya
mikronutrien yang
diformulasikan khusus
untuk pengobatan
malnutrisi akut sedang
pada anak.
Selain itu, dapat
meningkatkan z-skor
berat badan-untuk-
tinggi.
9

Satu studi
membandingkan LNS
dengan konseling gizi
menunjukkan peluang
pemulihan yang lebih
tinggi, risiko lebih
rendah untuk memburuk
menjadi malnutrisi akut
parah. (4)
2. Das JK, Systematic Maret 2017, - Kesimpulan penelitian
Salam Review Juni 2018 ini menunjukkan hasil
RA, dan Oktober yang membandingkan
Hadi 2018, LNS plus MP-ASI
YB, et didapatkan dengan produk lain
al., 2019 hasil terbatas; namun, jika
mencakup 17 dibandingkan dengan
studi (dari 54 bubuk mikronutrien
laporan) (MNP), LNS plus
dengan makanan pendamping
23.200 anak. ASI secara signifikan
Empat dari mengurangi berat badan
studi yang kurang dan
disertakan meningkatkan WAZ.
dilakukan di Jika dibandingkan
Malawi, tiga dengan makanan
di campuran yang
Bangladesh, diperkaya lainnya
dua di Ghana (FBF), termasuk
dan masing- campuran kedelai jagung
masing satu dan (makanan tambahan
di Burkina makanan tambahan
Faso, Haiti, UNICEF (UNIMIX),
Honduras, LNS ditambah makanan
10

Chad, pendamping mengurangi


Kongo, pengerdilan sedang,
Kenya, wasting sedang dan
Niger, Peru, kekurangan berat badan
Guatemala, sedang. Kami tidak
dan menemukan penelitian
Indonesia. yang membandingkan
LNS saja dengan
konseling gizi saja pada
ibu dan pengasuh untuk
pemberian makan yang
tepat pada bayi dan anak
kecil. (8)
3. Tam E, Systematic Pencarian - Kami menemukan
Keats Review awalnya bahwa hasil tertentu,
EC, diselesaikan seperti anemia,
Rind F, pada Juni merespons beberapa
et al., 2018 dan jenis intervensi. Risiko
2020 diperbarui anemia berkurang
pada 29 dengan besi saja, asam
Oktober folat - besi, suplementasi
2019. MMN, MNP, fortifikasi
Didapatkan yang ditargetkan, dan
hasil 197 fortifikasi skala besar.
studi yang Stunting dan kekurangan
memenuhi berat badan meningkat
kriteria hanya di antara anak-
inklusi. anak yang diberi LNS,
meskipun suplementasi
MMN juga sedikit
meningkatkan z-score
panjang-untuk-usia.
Suplementasi vitamin A
11

kemungkinan
mengurangi semua
penyebab kematian,
sementara suplementasi
seng menurunkan
kejadian diare. (9)
4. Matias Randomize Dilakukan Penelitian Anak-anak yang
SL, d antara juli ini menerima LNS memiliki
Perez Controlled 2013 dan merupakan konsentrasi Hb rata-rata
RB, et Trial (RCT) desember penelitian yang lebih tinggi dan
al., 2017 2015, RCT di kemungkinan anemia
penelitian mana yang lebih rendah
dilakukan di peserta dibandingkan mereka
5 kabupaten menerima yang menerima MNP.
di Peru. LNS atau Tidak ada perbedaan
Sampel total MNP untuk yang signifikan Dalam
422 anak, 25 konsumsi tinggi-untuk-usia, berat-
anak pindah harian untuk-tinggi atau berat-
dari tempat selama 6 untuk-usia Z-score, atau
penelitian, 35 bulan. stunting dan prevalensi
anak kurus, diamati.
diekslusikan Pemberian LNS
karena dikaitkan dengan skor
datanya bahasa pra-verbal
palsu, dan 1 (gerakan) yang lebih
anak telat tinggi, tetapi efek
dalam tersebut kehilangan
follow-up signifikansi setelah
penyesuaian untuk
kovariat. Anak-anak
dalam kelompok LNS
memiliki pemecahan
masalah yang lebih
12

tinggi skor tugas dan


peningkatan peluang
untuk mencapai tugas
kognitif ini daripada
anak-anak dalam
kelompok MNP. Tidak
ada perbedaan signifikan
yang diamati pada
bahasa reseptif atau
perkembangan motorik
kasar. (10)
BAB V

DISKUSI

Lipid Nutrient Supplement (LNS) merupakan salah satu jenis makanan


pelengkap yang berbahan minyak sayur, pasta kacang tanah, protein kedelai, susu
bubuk, dan gula. Kandungan vitamin dan mineral pada LNS lebih banyak
daripada Micronutrient Powder (MNP) dan suplemen mikronutrien lainnya, selain
itu LNS juga mengandung asam lemak esensial, protein, dan energi. Penelitian
yang dilakukan oleh Tarun Gera et al mengatakan bahwa LNS biasa digunakan
untuk pengobatan anak dengan malnutrisi maka dari itu LNS lebih efektif dalam
meningkatkan berat badan anak daripada makanan yang mengandung
mikronutrien, selain menambah berat badan LNS juga dapat menambah skor
tinggi badan terhadap umur, berat badan terhadap tinggi badan pada Z-Score, dan
menambah ukuran lingkar lengan atas. Dosis LNS yang diberikan biasanya 20-
50g/hari.(4,11)
LNS juga efektif dalam meningkatkan gizi, termasuk anemia, stunting, dan
berat badan kurang pada anak balita dibawah 5 tahun. Dapat juga menambah skor
tinggi terhadap usia, berat terhadap usia, dan berat terhadap tinggi pada Z-Score
hal itu disampaikan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Tam E et al. (9)
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Das J et al penggunaan LNS
ditambah dengan makanan pendamping akan lebih efektif meningkatkan berat
badan dan tinggi badan serta lingkar lengan atas pada anak usia 6 sampai 23 bulan
daripada pemberian LNS dengan Fortified blended food (FBF) dan Micronutrient
Powder (MNP), pemberian LNS ditambah makanan pendamping juga tidak
meimbulkan efek samping.(8)
Selain menambah berat badan dan juga menunjang pertumbuhan anak
yang malnutrisi, pada penelitian yang dilakukan oleh Matias S et al LNS dapat
menambah kadar hemoglobin sehingga dapat mengurangi prevalensi terjadinya
anemia pada anak, problem solving pada anak pun dapat berkembang.(10)

13
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Suplemen Nutrisi berbasis Lipid (LNS) lebih efektif dalam


meningkatkan berat badan anak dibandingkan dengan supplement
mikronutrien hanya sedikit meningkatkan Z-score panjang-untuk-usia.

6.2 Saran

Mengingat efek dari tidak adanya kenaikan berat badan pada pasien
selama 3 bulan berturut-turut, maka dilakukannya konseling yang tepat dan
jelas pada ibu pasien mengenai efektivitas pemberian Suplemen Nutrisi
berbasis Lipid (LNS) yaitu menjelaskan mengenai informasi penting tentang
Suplemen Nutrisi berbasis Lipid (LNS). Secara teori, idealnya salah satu
tatalaksana untuk anak gizi buruk adalah pemberian LNS. Tetapi ini memiliki
kekurangan dari segi harga yaitu harga yang cukup mahal. Oleh karena itu,
bagi keluarga yang tidak mampu alternativ lain untuk tatalaksana gizi buruk
yaitu dengan pemberian makanan tambahan (PMT) yang disubsidi oleh
pemerintah melalui program posyandu.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Jakarta. Pedoman Pencegahan


dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia Jakarta. 2019
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1995/ Menkes/SK/XII/2010 tentang
Standar Antropometris Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta: Direktoral
Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes RI.
3. Ernawati A. Analisis Implementasi Program Penanggulangan Gizi Buruk Pada
Anak Balita Di Puskesmas Jakenan Kabupaten Pati. Jurnal Litbang. 2019 Juni;
15(1): 39-50.
4. Gera T, Pena-Rosas JP, Boy-Mena E, Sachdev HS. Lipid Based Nutrient
Supplements (LNS) For Treatment of Children (6 months to 59 months) with
Moderate Acute Malnutrition (MAM): A systematic review. PLoS One. 2017
Sep 21; 12(9): 1-41.
5. World Health Organization. Nutritional Anaemias: Tools for Effective
Prevention and Control; World Health Organization: Geneva, Switzerland,
2017.
6. CEBM Centre of Evidence-Based Medicine. Systematic Review Critical
Appraisal Checklist. University of Oxford. 2011;(2011):1–4.
7. CEBM Centre of Evidence-Based Medicine. Randomised Controlled
Trials Critical Appraisal Checklist. University of Oxford. 2011;(2011):1–4.
8. Das JK, Salam RA, Hadi YB, Sadiq Sheikh S, Bhutta AZ, Weise Prinzo Z,
Bhutta ZA. Preventive Lipid-Based Nutrient Supplements Given With
Complementary Foods to Infants and Young Children 6 to 23 Months of Age
For Health, Nutrition, and Developmental Outcomes. Cochrane Database Syst
Rev. 2019 May 2; 5(5): 1-39.
9. Tam E, Keats EC, Rind F, Das JK, Bhutta AZA. Micronutrient
Supplementation and Fortification Interventions on Health and Development
Outcomes among Children Under-Five in Low- and Middle-Income
Countries: A Systematic Review and Meta-Analysis. Nutrients. 2020 Jan 21;
12(2): 1-30.

15
16

10. Matias SL, Vargas-Vásquez A, Bado Pérez R, Alcázar Valdivia L, Aquino


Vivanco O, Rodriguez Martín A, Novalbos Ruiz JP. Effects of lipid-based
nutrient supplements v. micronutrient powders on nutritional and
developmental outcomes among Peruvian infants. Public Health Nutr. 2017
Nov; 20(16): 2998-3007.

11. Home Fortification Technical Advisory Group. Complementary Food


Supplements (CFS) [Online Journal] [diunduh 3 Agustus 2021 pukul 12.00]
tersedia dari : https://hftag.org/page.asp?content_id=33984&s=hftag.

Anda mungkin juga menyukai