Anda di halaman 1dari 6

marasmus

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

A. Pokok bahasan : Marasmus


B. Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian Marasmus
2. Faktor-faktor penyebab Marasmus
3. gejala klinis dan komplikasi Marasmus
4. Cara mencegah dan pengobatan Marasmus

C. Sasaran : Keluarga bpk Ikhsan


D. Waktu : 50 menit
E.
F. Tempat : jln.perempatan no 08 gresik
G. Hari / tanggal : senin, 05 desember 2011
H. Tujuan penyuluhan :
1. Tujuan instruksional umum ( TIU )
Setelah dilakukan penyuluhan masyarakat dapat mengetahui tentang
marasmus
2. Tujuan instruksional khusus ( TIK )
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 30 menit,diharapkan keluarga bpk
ihksan mampu :
1. Memahami pengertian Marasmus
2. Memahami faktor penyebab terjadinya Marasmus.
3. Memahami gejala klinis dan komplikasi Marasmus
4. Memahami hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah Marasmus

I. KEGIATAN :
N LANGKAH- WAK KEGIATAN KEGIATAN
O LANGKAH TU PENYULUHAN SASARAN
1 Pendahuluan 10’ - Memberi -
salam Menjawab
- salam
Memperkenalkan -
diri
- Menjelaskan
maksud dan
tujuan
- Memberikan
pre test

New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style:


normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
Menjawab pertanyaan
2
Penyajian
20’
- Menjelaskan tentang pengertian Marasmus
- Menjelaskan tentang faktor penyebab Marasmus
- Menjelaskan gejala klinis dan komplikasi Marasmus
- Menjelaskan tentang cara mencegah dan pengobatan Marasmus
- Mendengarkan dengan seksama

3
Evaluasi
15’
- Tanya jawab
- Menanyakan kembali
- Post test
- Partisipasi aktif
4
Penutup
5’
- Meminta memberi pesan dan kesan
- Memberi salam
- Memberikan pesan dan kesan
- Menjawab salam

J. Metode :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
K. Media :
1. LCD
2. Laptop
K. Materi : Terlampir
L. Evaluasi :
Pertanyaan
a. Apakah yang dimaksud dengan Marasmus !
b. Faktor apa yang mempengaruhi Marasmus !
c. Bagaimana cara mencegah Marasmus !
Jawaban :
a. Keluarga bpk Ikhsan mengerti tentang pengertian Marasmus
b. Keluarga bpk Ikhsan mengetahui faktor apa yang mempengaruhi Marasmus
c. Keluarga bpk Ikhsan dapat mengetahui tentang cara mencegah Marasmus

Materi

MARASMUS

1. Pengertian Marasmus

· Marasmus adalah bentuk malnutrisi kalori protein yang terutama akibat


kekurangan kalori yang berat dan kronis terutama terjadi selama tahun pertama
kehidupan dan mengurusnya lemak bawah kulit dan otot. (Dorland, 1998:649).
· Marasmus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan kalori
protein. (Suriadi, 2001:196).
· Marasmus adalah malnutrisi berat pada bayi sering ada di daerah dengan
makanan tidak cukup atau higiene kurang. Sinonim marasmus diterapkan pada
pola penyakit klinis yang menekankan satu ayau lebih tanda defisiensi protein dan
kalori. (Nelson, 1999:212).
· Zat gizi adalah zat yang diperoleh dari makanan dan digunakan oleh tubuh
untuk pertumbuhan, pertahanan dan atau perbaikan. Zat gizi dikelompokkan
menjadi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. (Arisman,
2004:157).
· Energi yang diperoleh oleh tubuh bukan hanya diperoleh dari proses
katabolisme zat gizi yang tersimpan dalam tubuh, tetapi juga berasal dari energi
yang terkandung dalam makanan yang kita konsumsi.

2. Faktor yang menimbulkan serangan Marasmus


Ø Masukan makanan yang kurang
Marasmus terjadi akibat masukan kalori yang sedikit, pemberian makanan
yang tidak sesuai dengan yang dianjurkan
akibat dari ketidaktahuan orang tua si anak; misalnya pemakai-
an secara luas susu kaleng yang terlalu encer.
Ø Infeksi
Infeksi yang berat dan lama menyebabkan marasmus, terutama infeksienteral
misalnya infantil gastroenteritis,
bronkhopneumonia, pielonephritis dan sifilis kongenital.
Ø Kelainan struktur bawaan
Misalnya: penyakit jantung bawaan, penyakit Hirschprung,
deformitas palatum, palatoschizis, micrognathia, stenosis
pilorus, hiatus hernia, hidrosefalus, cystic fibrosis pancreas.
Ø Prematuritas dan penyakit pada masa neonatus
Pada keadaan-keadaan tersebut pemberian ASI kurang kibat reflek mengisap yang
kurang kuat.
Ø Pemberian ASI
Pemberian ASI yang terlalu lama tanpa pemberian makan-an tambahan yang
cukup.
Ø Gangguan metabolik
Misalnya: renal asidosis, idiopathic hypercalcemia, galac-tosemia, lactose
intolerance.
Ø Tumor hypothalamus
Jarang dijumpai dan baru ditegakkan bila penyebab marasmus yang lain telah
disingkirkan.
Ø Penyapihan
Penyapihan yang terlalu dini disertai dengan pemberian makanan yang kurang
akan menimbulkan marasmus.
Ø Urbanisasi
Urbanisasi mempengaruhi dan merupakan predisposisi untuk timbulnya
marasmus; meningkatnya arus urbanisasi diikuti pula perubahan kebiasaan
penyapihan dini dan kemudian diikuti dengan pemberian susu manis dan susu
yang terlalu encer akibat dari tidak mampu membeli susu; dan bila disertai dengan
infeksi berulang, terutama gastro enteritis akanmenyebabkan anak jatuh dalam
marasmus

3. Gejala Klinis dan Komplikasi Marasmus

ü Gejala Klinis :
Pertumbuhan berkurang atau terhenti
Konsipasi atau diare
Wajahnya tampak tua
Mata ampak besar dan dalam
Lemak pipi menghilang
Apatis

ü Komplikasi :
Defisiensi vitamin A
Dermatosis
Kecacingan
Diare kronis
Tuberkolusis

4. Cara pencegahan dan pengobatan Marasmus


Pencegahan :
v Pemberian air susu ibu (ASI) sampai umur 2 tahun merupakan sumber energi yang
paling baik untuk bayi.
v Ditambah dengan pemberian makanan tambahan yang bergizi pada umur 6 tahun
ke atas.
v Pencegahan penyakit infeksi, dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan
kebersihan perorangan.
v Pemberian imunisasi.
v Mengikuti program keluarga berencana untuk mencegah kehamilan terlalu kerap.
v Penyuluhan/pendidikan gizi tentang pemberian makanan yang adekuat merupakan
usaha pencegahan jangka panjang.
v Pemantauan (surveillance) yang teratur pada anak balita di daerah yang endemis
kurang gizi, dengan cara penimbangan berat badan tiap bulan

Pengobatan :
Tujuan pengobatan pada penderita marasmus adalah pemberian diet tinggi kalori
dan tinggi protein serta mencegah kekambuhan. Penderita marasmus tanpa
komplikasi dapat berobat jalan asal diberi penyuluhan mengenai pemberian
makanan yang baik; sedangkan penderita yang mengalami komplikasi serta
dehidrasi, syok, asidosis dan lain-lain perlu mendapat perawatan di rumah sakit.
Penatalaksanaan penderita yang dirawat di RS dibagi dalam beberapa tahap.
Tahap awal yaitu 24-48 jam per- tama merupakan masa kritis, yaitu tindakan
untuk menyelamat-kan jiwa, antara lain mengkoreksi keadaan dehidrasi atau
asidosis dengan pemberian cairan intravena. Cairan yang diberikan ialah larutan
Darrow-Glucosa atau Ringer Lactat Dextrose 5%. Cairan diberikan sebanyak 200
ml/kg BB/hari. Mula-mula diberikan 60 ml/kg BB pada 4-8 jam pertama.
Kemudian 140 ml sisanya diberikan dalam 16-20 jam berikutnya. Tahap kedua
yaitu penyesuaian. Sebagian besar penderita tidak memerlukan koreksi cairan dan
elektrolit, sehingga dapat
langsung dimulai dengan penyesuaian terhadap pemberian makanan. Pada hari-
hari pertama jumlah kalori yang diberikan sebanyak 30-60 kalori/kg BB/hari atau
rata-rata 50 kalori/kg BB/hari, dengan protein 1-1,5 g/kg BB/hari. Jumlah ini
dinaikkan secara berangsur-angsur tiap 1-2 hari sehingga mencapai 150-175
kalori/kg BB/hari dengan protein 3-5 g/kg BB/hari. Waktu yang diperlukan untuk
mencapai diet tinggi

Anda mungkin juga menyukai