Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KE – 3

MEMBUAT SOAL TANYA JAWAB


Dosen Pengampu : Shofia Hardi, S.Kom., M.T.

Disusun Oleh:
Nama : Achmad Fanyy Fadheli
NIM : 200411100088
KELAS : IF 3C

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2021
Puji dan Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat Ridho dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyelesaikan isi dari paper Etika
Profesional yang berjudul “MEMBUAT SOAL TANYA JAWAB”, dengan baik, dan tepat
pada waktunya.

Saya tidak luput lupa untuk menyampaikan banyak-banyak terimaksih kepada ibu
Shofia Hardi, S.Kom., M.T. selaku dosen pengampu yang telah membantu dan
membimbing saya dalam menyelesaikan isi dari paper Etika Profesional yang berjudulkan
“MEMBUAT SOAL TANYA JAWAB”.

Saya menyadari pasti masih banyak sekali kekurangan pada paper yang saya buat
ini. Oleh karena itu saya meminta bantuan ke pembaca untuk memberikan saran dan kritik
yang dapat membangun saya nantinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangatlah
bermanfaat dan berguna untuk saya kedepannya dalam penyempurnaan tugas paper
selanjutnya.

Akhir kata dari saya semoga isi dari paper yang sudah saya buat ini
bisa bermanfaat dan berguna bagi kita sekalian.

Bangkalan, Oktober 2021

Achmad Fany Fadheli

Penyusun
SOAL

1. Tolong jelaskan perbedaan antara profesi dan profesional!


Jawab : *Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
atau keterampilan dari pelakunya. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai
kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu
keahlian. Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua
pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang
lebih luas menjadi kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah
yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu.
*Sedangkan Profesional adalah orang yang menyandang suatu jabatan atau
pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi. Hal ini
juga pengaruh terhadap penampilan atau performance seseorang dalam melakukan
pekerjaan di profesinya. “Professional” mempunyai makna yang mengacu kepada
sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang
penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn profesinya.
Penyandangan dan penampilan “professional” ini telah mendapat pengakuan, baik
segara formal maupun informal.
2. Jelaskan pengertian etika dalam penggunaan tik !
Jawab : Etika (ethic) bermakna sekumpulan azaz atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak, tata cara (adat, sopan santun) mengenai benar dan salah tentang hak dan
kewajiban yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.
TIK dalam konteks yang lebih luas, merangkum semua aspek yang berhubungan
dengan mesin (komputer dan telekomunikasi) dan teknik yang digunakan untuk
menangkap (mengumpulkan), menyimpan, memanipulasi, menghantarkan, dan
menampilkansuatu bentuk informasi. Komputer yang mengendalikan semua bentuk
ide dan informasi memainkan peranan penting dalam pengumpulan, pemprosesan,
penyimpanan dan penyebaran informasi suara, gambar, teks, dan angka yang
berasaskan mikroelektronik. Teknologi informasi bermakna menggabungkan bidang
teknologi seperti komputer, telekomunikasi dan elektronik dan bidang informasi
seperti data, fakta, dan proses.
Dengan demikian, etika TIK dapat disimpulkan sebagai sekumpulan azaz atau nilai
yang berkenaan dengan akhlak, tata cara, (adat, sopan santun) nilai mengenai benar
dan salah, hak dan kewajiban tentang TIK yang dianut oleh suatu golongan atau
masyarakat dalam pendidikan. Untuk menerapkan etika TIK, diperlukan terlebih
dahulu mengenal dan memaknai prinsip yang terkandung di dalam TIK di antaranya
adalah :
1. Tujuan teknologi informasi memberikan bantuan kepada manusia untuk
menyelesaikan masalah, menghasilkan kreativitas, membuat manusia lebih berkarya
jika tanpa menggunakan teknologi informasi dalam aktivitasnya.
2. Prinsip High-tech-high-touch : jangan memiliki ketergantungan kepada teknologi
tercanggih tetapi lebih penting adalah meningkatkan kemampuan aspek “high touch”
yaitu “manusia”.
3. Sesuaikan teknologi informasi kepada manusia : seharusnya teknologi informasi
dapat mendukung segala aktivitas manusia buka sebaliknya manusia yang harus
menyuesuaikan kepada teknologi informasi
3. Jelaskan isu cybercrime dalam etika pemanfaatan dalam teknologi informasi !
Jawab : Cybercrimes adalah istilah yang digunakan dalam kejahatan maya atau
kejahatan melalui jaringan internet sedunia.
a. Karakterstik Cybercrimes di antaranya :
1) Perbuatan yang dilakukan secara illegal, tanpa hak atau tidak etis tersebut terjadi
di ruang /wilayah maya (Cyberspace), sehingga tidak dapat dipastikan yurisdikasi
hukum Negara mana yang berlaku terhadapnya.
2) Perbuatan tersebut dilakukan dengan menggunakan peralatan apapun yang bisa
terhubung dengan internet.
3) Perbuatan tersebut mengakibatkan kerugian material maupun immateril (waktu,
nilai, jasa, uang, barang, harga diri, martabat, kerahasiaan informasi )yang cenderung
lebih besar dibandingkan kejahatan konvensional.
4) Pelakunya adalah orang yang menguasai penggunaan internet beserta aplikasinya.
5) Perbuatan tersebut sering kali dilakuakan secara trennasional /melintas batas
Negara.
b. Ancaman terhadap keamanan
1) Ancaman datang dari internet dan internal networks, dalam proporsi yang berbeda.
80-95% ancaman datang dari internal
2) Sifat hakiki internet merupakan sumber utama mudahnya serangan, open network,
focus, pada
3) Sifat hakiki internet merupakan sumber utama mudahnya serangan, open network,
focus pada interoperability, bukan sekuriti.
4) Lack of technical standars: IETF, RFC, S-HTTP, SSL vs PCT,STT vs Secure
Electronic Payment Protocol (SEPP).
5) Corporate network, internet server, data transmission, service availability
(DDOS), repudiation.

c. Penyalahgunaan Internet, diantaranya :


1) Password dicuri, account ditiru / dipalsukan.
2) Jalur komunikasi disadap, rahasia perusahaan terbuka.
3) Sistem computer disusupi, system informasi dibajak.
4) Network dibanjiri trafik, menyebebkan crash.
5) Situs dirusak (cracked).
6) Spamming.

d. Finansial dan E-Commerce Exposures


1) Data keuangan diubah.
2) Dana perusahaan “digelapkan”.
3) Pemalsuan uang.
4) Money laundering.
5) Seseorang menggunakan atribut orang lain untuk transaksi bisnis.
4. Jelaskan isu privasi dalam implikasi etika dalam IT
Jawab : TIK yang dapat menghantarkan dunia yang tidak bisa dibatasi oleh ruang
dan waktu dapat menimbulkan masalah bagi privasi seseorang atau lembaga. Di
antara aspek privasi dalam TIK adalah :
a. Privasi
1) Keleluasaan pribadi ; data / atribut pribadi.
2) Persoalan yang menjadi perhatian.
a) Informasi personal apa saja yang dapat diberikan kepada orang lain.
b) Apakah pesan informasi pribadi yang dipertukarkan tidak dilihat oleh pihak lain
yang tidak berhak.
3) Implikasi sosial :
a) Gangguan spamming / junk mail, stalking, dan lain sebagainya yang mengganggu
kenyamanan.
b) Cookies.

b. Perlindungan Privasi Universal.


1) Penyebaran informasi pribadi perlu dibatasai menurut tujuan penggunannya dan
harus diperoleh dari sumber yang sah, berisikan data yang akurat, dilindungi dengan
baik dan secara transparan.
2) Informasi pribadi tidak boleh untuk bisnis selain dari tujuan semula perolehannya.
3) Dalam memperoleh informasi pribadi, engguna untuk tujuan bisnis harus
memberitahukan kepada pemilik data tentang tujuan penggunaannya.
4) Pengguna informasi untuk tujuan bisnis harus mengambil tindakan yang
dperlukan untuk melindungi data pribadi dan melakukan pengawasan yang memadai
atas petugas yang memegang data pribadi.

c. Lingkup Perlindungan Privasi di Cyberspace


1) Pengumpulan (Collecting)
2) Pemanfaatan (Use)
3) Maksud pemanfaatan (Purpose)
4) Kepada siapa informasi dipertukarkan (Whom share)
5) Perlindungan data (Protection of data)
6) Pengiriman melalui e-mail (Sending via E-mail)
7) Cookies
5. Jelaskan etika computer dalam Pendidikan, beseta isu-isunya !
Jawab : Dunia pendidikan tidak terlepas dari imbasnya etika dalam penggunaan TIK
sebab dunia pendidikan sebagai lembaga kedua terbesar dalam penggunaan aplikasi
TIK setelah dunia bisnis dan hiburan. Oleh karena itu, dalam buku ini akan
dikemukakan beberpa isu etika TIK dalam dunia pendidikan, yaitu :
1. Isu Pertama: Dunia Pendidikan sebagai sumber etika danpejaga moral
Isu pokok etika dan moral dititik beratkan dalam dunia pendidikan karena fungsi dan
tugas dunia pendidikan adalah untuk mengantarkan umat manusia menuju peradaban
yang lebih baik dan maju.
Peradaban informasi yang sekarang sedang dialami perlu mendapat sentuhan etika
dan moral sebab kesalahan atau penyalahgunaan informasi akan mengakibatkan
kerugian yang besar bahkan mungkin lebih besar dibandingkan dengan kerugian
materi. Dunia pendidikan harus mampu memberi contoh yang baik, mendidik dan
mensosialisasikan dalam penggunaan hukum dan aturan yang telah ditetapkan serta
menghormati HAKI.

2. Isu Kerdua : Sumber Daya Manusia


Dunia pendidikan harus mampu melahirkan SDM yang memiliki kualitas,
berestetika, profesional dan memiliki kemampuan yang handal dalam era informasi
ini. Dalam beberapa seminar, isu kriteria SDM TIK adalah mempunyai kemahiran
dalam rekayasa software,; membangan, mengunakan, menilai, dan melaksanakan
sistem informasi atau dengan kata lain harus memiliki kemampuan hard skill
(penguasaan bahasa, pemrograman, penguasaan data base/DBMS atau software
midleware, dan penegetahuan jaringan) dan soft skill (kepemimpinan, komunikasi,
metodologi pengembangan sistem dan kerja team).
3. Isu Ketiga : Desain dan Konten
Dengan kemajuan TIK kita dapat menikmati informasi dengan cepat dan mudah.
Desain dan konten informasi akan mempengaruhi Pandangan kita dalam berbagai
aktivitas. Oleh karenaitu, desain dan konten informasi harus benar-benar
diperhatikan sebab pengguna TIK sangat beragam dilihat dari usia, ras, jenis
kelamin, agama, budaya dan yang lainnya.
6. Sebut dan jelaskan tentang moral, etika dan norma dalam konsep atau tinjauan
umum etika profesi !
Jawab : Norma (dalam ilmu sosiologi) adalah seluruh kaidah dan peraturan yang
diterapkan melalui lingkungan sosialnya. Untuk memulihkan ketertiban dan
menciptakan kestabilan, diperlukan sarana pendukung yaitu organisasi masyarakat.
Yang dalam pelaksanaanya dilandasi oleh kode etik tertentu sesuai dengan tujuan
dari organisasi tersebut.
▪ Aliran Hedonisme : Perbuatan manusia dikatakan baik apabila menghasilkan
kenikmatan/kebahagiaan bagi dirinya sendiri atau orang lain.
▪ Aliran Utilisme : Pebuatan itu baik apabila bermanfaat bagi manusia dan
dikatakan buruk apabila menimbulkan mudharat bagi manusia.
▪ Aliran Naturalisme : Perbuatan Manusia dikatakan baik apabila bersifat alami,
tidak merusak alam.
▪ Aliran Vitalisme : Perbuatan baik adalah perbuatan yang menambah daya
hidup, perbuatan buruk adalah perbuatan yang mengurangi/merusak daya
hidup.
Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti karakter, watak kesusilaan atau
adat kebiasaan. Berdasarkan asal – usul kata tersebut, maka Etika berarti Ilmu tentang
apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
Etika dapat mengantarkan manusia pada sifat kritis dan rasional. Etika juga
memberikan bekal kepada manusia untuk mengambil sikap yang rasional terhadap
semua norma.
▪ Etika Deskriptif, etika yang berbicara tentang fakta (sesuai situasi dan realitas
yang ada didalam masyarakat).
▪ Etika Normatif, etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada
manusai tentang bagaimana harus bertindak sesuai norma yang berlaku.
Sanksi yang timbul atas pelanggaran Etika:
▪ Sanksi Sosial, beruap teguran dari masyarakat hingga pengucilan.
▪ Sanksi Hukum, hukum pidana atau perdata.
7. Sebut dan jelaskan apa saja pelanggaran etika profesi yang ada dan berkaitan
dengan IT !
Jawab :
Cybercrime
Kejahatan cyber, atau kejahatan terkait komputer, adalah kejahatan yang melibatkan
komputer dan jaringan. Komputer mungkin telah digunakan dalam tindak kejahatan,
atau mungkin itu adalah targetnya. Debarati Halder dan K. Jaishankar
mendefinisikan cybercrimes sebagai: “Pelanggaran yang dilakukan terhadap
individu atau kelompok individu dengan motif kriminal untuk secara sengaja
menyakiti reputasi korban atau menyebabkan kerugian fisik atau mental, atau
kerugian, kepada korban secara langsung Atau tidak langsung, menggunakan
jaringan telekomunikasi modern seperti Internet (jaringan termasuk namun tidak
terbatas pada ruang Chat, email, papan pengumuman dan kelompok) dan telepon
genggam (Bluetooth / SMS / MMS) “. Cybercrime dapat mengancam seseorang atau
keamanan negara dan kesehatan finansial. Isu seputar jenis kejahatan ini telah
menjadi profil tinggi, terutama seputar hacking, pelanggaran hak cipta, pengawasan
massal yang tidak beralasan, pornografi anak, dan perawatan anak. Ada juga masalah
privasi saat informasi rahasia dicegat atau diungkapkan, secara sah atau tidak.
Debarati Halder dan K. Jaishankar lebih jauh mendefinisikan cybercrime dari
perspektif gender dan mendefinisikan ‘cybercrime against women’ sebagai
“Kejahatan yang ditargetkan pada wanita dengan motif untuk secara sengaja
menyakiti korban secara psikologis dan fisik, menggunakan jaringan telekomunikasi
modern seperti internet dan telepon genggam”. Secara internasional, aktor
pemerintah dan non-negara terlibat dalam cybercrimes, termasuk spionase,
pencurian keuangan, dan kejahatan lintas batas lainnya. Kegiatan yang melintasi
batas internasional dan melibatkan kepentingan setidaknya satu negara bangsa
terkadang disebut sebagai cyberwarfare.
Pembajakan Software
Pernahkah sobat ditawari jasa instalasi Windows dengan harga yang sangat murah?
Rp. 50 ribu misalnya. Padahal harga lisesnsi dari sistem operasi Windows sendiri
harganya jutaan. Ini adalah salah satu pekerjaan di bidang IT yang tidak beretika
sama sekali. Sebagai pengguna kita tidak sadar kalau Aplikasi dan program yang kita
gunakan sehari-hari dibuat dengan keringat dan kerja keras. Meskipun sistem operasi
dan aplikasi yang kita gunakan adalah original, namun jika didapat secara gratis
tanpa membeli lisensi termasuk kedalam kategori pembajakan.

Carding
Carding adalah istilah yang menjelaskan tentang perdagangan kartu kredit, rekening
bank dan informasi pribadi lainnya secara online. Istilah singkatnya carding adalah
mencuri informasi kartu kredit atau rekening bank untuk digunakan sendiri atau
dibagikan kepada orang lain. Dengan mendapatkan informasi tersebut, pelaku
carding dapat menggunakan akun kartu kredit tersebut dan menguras semua isinya
tanpa harus mendapat izin dari pemiliknya.

Privacy Violation
Menyebarkan privasi orang lain tanpa izin adalah pelanggaran kode etik di bidang
teknologi informasi. Tiap individu memiliki privasinya masing-masing yang tidak
ingin untuk diketahui publik misalnya kegiatan pribadi, aktifitas pribadi, dll.
Memotret, merekam video dan membagikannya ke publik tanpa di ketahui orang
yang bersangkutan telah menyalahi privasi yang dimiliki oleh individu tersebut.
Fraud
Secara hukum, fraud adalah penipuan yang disengaja untuk mendapatkan
keuntungan yang tidak adil atau melanggar hukum, menyalahi kode etik, atau untuk
mencabut korban hak hukum. Penipuan itu sendiri bisa menjadi salah sipil (misalnya,
korban penipuan dapat menuntut pelaku penipuan untuk menghindari kecurangan
dan / atau memulihkan kompensasi uang), salah pidana (misalnya, pelaku penipuan
dapat diadili dan dipenjara oleh otoritas pemerintah) atau Dapat menyebabkan
adanya kehilangan uang, hak milik atau hak legal namun tetap menjadi unsur
kesalahan sipil atau kriminal lainnya. Tujuan penipuan mungkin keuntungan
moneter atau keuntungan lainnya, seperti mendapatkan lisensi atau kualifikasi untuk
hipotek dengan cara pernyataan palsu.
8. Jelaskan etika computer dalam Pendidikan, beseta isu-isunya !
Jawab :
Dunia pendidikan tidak terlepas dari imbasnya etika dalam penggunaan TIK sebab
dunia pendidikan sebagai lembaga kedua terbesar dalam penggunaan aplikasi TIK
setelah dunia bisnis dan hiburan. Oleh karena itu, dalam buku ini akan dikemukakan
beberpa isu etika TIK dalam dunia pendidikan, yaitu :

1. Isu Pertama: Dunia Pendidikan sebagai sumber etika danpejaga moral Isu pokok
etika dan moral dititik beratkan dalam dunia pendidikan karena fungsi dan tugas
dunia pendidikan adalah untuk mengantarkan umat manusia menuju peradaban yang
lebih baik dan maju. Peradaban informasi yang sekarang sedang dialami perlu
mendapat sentuhan etika dan moral sebab kesalahan atau penyalahgunaan informasi
akan mengakibatkan kerugian yang besar bahkan mungkin lebih besar dibandingkan
dengan kerugian materi. Dunia pendidikan harus mampu memberi contoh yang baik,
mendidik dan mensosialisasikan dalam penggunaan hukum dan aturan yang telah
ditetapkan serta menghormati HAKI.

2. Isu Kerdua : Sumber Daya Manusia


Dunia pendidikan harus mampu melahirkan SDM yang memiliki kualitas,
berestetika, profesional dan memiliki kemampuan yang handal dalam era informasi
ini. Dalam beberapa seminar, isu kriteria SDM TIK adalah mempunyai kemahiran
dalam rekayasa software,; membangan, mengunakan, menilai, dan melaksanakan
sistem informasi atau dengan kata lain harus memiliki kemampuan hard skill
(penguasaan bahasa, pemrograman, penguasaan data base/DBMS atau software
midleware, dan penegetahuan jaringan) dan soft skill (kepemimpinan, komunikasi,
metodologi pengembangan sistem dan kerja team).

3. Isu Ketiga : Desain dan Konten


Dengan kemajuan TIK kita dapat menikmati informasi dengan cepat dan mudah.
Desain dan konten informasi akan mempengaruhi Pandangan kita dalam berbagai
aktivitas. Oleh karenaitu, desain dan konten informasi harus benar-benar
diperhatikan sebab pengguna TIK sangat beragam dilihat dari usia, ras, jenis kelamin,
agama, budaya dan yang lainnya.

9. Jelaska teknologi informasi dalam Etika Profesi !


Jawab :
Dalam lingkup teknologi informasi, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah
mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara
professional atau developer teknologi informasi dengan klien, antara para
professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan
pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna
jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi.

Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang
harus ia perhatikan seperti :
a. untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya
b. user dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi
tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya:
hacker, cracker, dll).
10. Sebutkan ada berapa Jenis Etika Yang Ada dalam Teknologi informasi, dan
Jelaskan serta berilah contoh minimal 3 !
Jawab :
1. Kode Etik Seorang Profesional Teknologi Informasi (TI)
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau
norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI
dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta
organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang
profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program
aplikasi. Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa
hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan
oleh kliennya atau user dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program
aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya
(misalnya: hacker, cracker, dll).

2. Kode Etik Pengguna Internet adalah seorang yang memanfaatkan teknologi untuk
digunakan berinteraksi dengan orang satu sama lain. Contohnya :
A. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung
berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
B. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi
menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras
(SARA), termasuk didalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan,
penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok/
lembaga/ institusi lain.
C. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi
untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan
ketentuan internasional umumnya.
3. Etika Programmer adalah seorang yang bekerja dibidang pemograman dan
membuat sebuah program dan programer wajib memanfaatkan ilmunya dengan
positif agar tidak berdampak ke orang lain. Adapun kode etik yang diharapkan bagi
para programmer contohnya:
a. Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware.
b. Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan
sengaja.
c. Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja
untuk membingungkan atau tidak akurat.
d. Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak
cipta kecuali telah membeli atau meminta ijin.
e. Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh
pihak kedua tanpa ijin.
f. Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.
g. Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam
suatu proyek secara bersamaan kecuali mendapat ijin.

Anda mungkin juga menyukai