Trauma Thoraks-1
Trauma Thoraks-1
1.DEFINISI
Trauma adalah luka atau cedera fisik lainnya atau cedera fisiologis akibat gangguan
emosional yang hebat (Nugroho, 2015).
Trauma thoraks adalah luka atau cedera yang mengenai rongga thorax yang dapat
menyebabkan kerusakan pada dinding thorax ataupun isi dari cavum thorax yang
disebabkan oleh benda tajam atau benda tumpul dan dapat menyebabkan keadaan
gawat thorax akut.
a. Paru
b. Jantung
c. Pembuluh darah
1. Trauma Tumpul
2. Trauma Tajam
2.MANISFESTASI KLINIK
3.KOMPLIKASI
a. Obstruksi nafas
b. Pneumothoraks
c. Hemothoraks
d. Flail chest
A. PNEUMOTHORAKS
DEFINISI
Pneumotoraks adalah adanya udara pada rongga pleura yang disebabkan oleh trauma
yang secara langsung mengenai dinding dada, bisa disebabkan oleh benda tajam
seperti pisau,atau pedang, dan juga bisa disebabkan oleh benda tumpul.
Pneumotoraks pada trauma tumpul torak sterjadi karena pada saat terjadinya
kompresi dada tiba - tiba menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intraalveolar
yang dapat menyebabkan rupture alveolus.Gejala yang paling umum pada
Pneumotoraks adalah nyeri yang diikuti oleh dispneu
Pneumotoraks pada trauma tajam disebabkan oleh penetrasi benda tajam tersebut
pada dinding dada dan merobek pleura parietal dan udara masuk melalui luka tersebut
ke dalam rongga pleura sehingga terjadi pneumotoraks.
PATHWAY
MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala pada pasien menurut Hudak, (2009) yaitu :
a. Nyeri dada mendadak dan sesak napas
b. Gagal pernapasan dengan sianosis
c. Kolaps sirkulasi
d. Dada atau sisi yang terkena lebih resonan pada perkusi dan suara
napas yang terdapat jauh atau tidak terdengar sama sekali (Perkusi
hipersonor)
e. Pada auskultasi vesikuler turun dan terdengar bunyi klik
f. Pucat
PENATALAKSANAAN
2. Beri oksigen
3. Dekompresi
6. Segera kirim rs
8. Observasi ttv
FLAIL CHEST
DEFINISI
Flail chest adalah suatu kondisi medis dimana kosta - kosta yang berdekatan patah
baik unilateral maupun bilateral dan terjadi pada daerah kostokondral.
Adalah area toraks yang "melayang" (flail) oleh sebab adanya fraktur iga
multipel berturutan ≥ 3 iga, dan memiliki garis fraktur ≥ 2 (segmented)
pada tiap iganya. Atau Patah tulang sternum minimal 2 sternum dan tiap
sternum minimal ada 2 tempat patah.
PATOFISIOLOGI
Adanya segmen yang mengambang (flail) Gerakan fragmen costa yang patah
menimbulkan gesekan antara ujung
fragmen dengan jaringan lunak
Gangguan pergerakan dinding dada sekitar
Kompensasi: O2 ↓, CO2↑
Takikardi
Sesak nafas Saturasi O2 ↓
Sianosis
MANIFESTASI KLINIS
Gerakan paradoksal segmen yang mengambang saat inspirasi ke dalam,
ekspirasi ke luar.
Sesak nafas
Krepitasi iga, fraktur tulang rawan
Takikardi
Sianosis
Os menunjukkan trauma hebat
Biasanya selalu disertai trauma pada organ lain (kepala, abdomen,
ekstremitas).
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Gejala: nyeri dada, sesak nafas
Riwayat benturan yang keras yang mengenai dinding dada
2. Pemeriksaan fisik
Airway
- look benda2 asing di jalan nafas, fraktur tulang wajah, fraktur
laring, fraktur trakea
- listen Dapat bicara, ngorok, berkumur-kumur, stridor
Breathing
- Look pergerakan dinding dada asimetris, warna kulit, memar,
deformitas, gerakan paradoksal.
- Listen vesikular paru, suara jantung, suara tambahan
- Feel krepitasi, nyeri tekan
Ciculation
- Tingkat kesadaran
- Warna kulit
- Tanda-tanda laserasi
- Perlukaan eksternal
Disability
- Tingkat kesadaran
- Respon pupil
- Tanda-tanda lateralisasi
- Tingkat cedera spinal
Exposure
PENATALAKSANAAN
a. Primary survey
1) Airway dengan kontrol servikal
Penilaian:
Perhatikan patensi airway (inspeksi, auskultasi, palpasi)
Penilaian akan adanya obstruksi
Management:
Lakukan chin lift dan atau jaw thrust dengan kontrol servikal in-line
immobilisasi
Bersihkan airway dari benda asing.
Memasang airway definitif intubasi endotrakeal
Management:
Menempatkan os dengan posisi terlentang atau dekubitus sehingga
segmen yang mengambang tadi terletak menempel pada tempat tidur.
Pemberian ventilasi adekuat, oksigen dilembabkan.
Kontrol Nyeri dan membantu pengembangan dada:
- Pemberian analgesia Morphine Sulfate, Hidrokodon atau
kodein yang dikombinasi dengan aspirin atau asetaminofen
setiap 4 jam.
- Blok nervus interkostalis dapat digunakan untuk mengatasi nyeri
berat akibat fraktur costae
Stabilisasi area flail chest.
- Ventilator
- Stabilisasi sementara dengan menggunakan towl-clip traction,
atau pemasangan firm strapping
- Pada pasien dengan flail chest tidak dibenarkan melakukan
tindakan fiksasi pada daerah flail secara eksterna, seperti
melakukan splint/bandage yang melingkari dada, oleh karena
akan mengurangi gerakan mekanik pernapasan secara
keseluruhan.
Pemasangan WSD sebagai profilaksis/preventif pada semua pasien
yang dipasang ventilator.
Management:
Penekanan langsung pada sumber perdarahan eksternal (balut & tekan)
Pasang kateter IV 2 jalur ukuran besar sekaligus mengambil sampel
darah untuk pemeriksaan rutin, kimia darah, golongan darah dan cross-
match serta Analisis Gas Darah (BGA).
Beri cairan kristaloid 1-2 liter yang sudah dihangatkan dengan tetesan
cepat. Klo os tidak syok, pemberian cairan IV harus lebih berhati-hati.
Pemasangan kateter urin untuk monitoring indeks perfusi jaringan.
4) Disability
Menilai tingkat kesadaran memakai GCS
Nilai pupil : besarnya, isokor atau tidak, refleks cahaya dan awasi
tanda-tanda lateralisasi.
5) Exposure/environment
Buka pakaian penderita
Cegah hipotermia : beri selimut hangat dan temapatkan pada ruangan
yang cukup hangat.
b. Secondary survey
1) Anamnesis AMPLE dan mekanisme trauma
2) Pemeriksaan fisik
Kepala dan maksilofasial
Vertebra servikal dan leher
Thorax
Abdomen
Perineum
Musculoskeletal
Neurologis
Reevaluasi penderita
PENGOBATAN
2. BERI OXYGEN
3. NAFAS DALAM
7. ANALGESIK
8. KIRIM SEGERA KE RS
HEMATOTHORAKS
3. PENATALAKSANAAN
1. BERI OKSIGEN
4. SEGERA KIRIM RS
5. WSD
6. OBSERVASI TTV