Penggunaan Robot pada Industri Manufaktur dalam Menekan Angka
Kecelakaan Kerja di Indonesia
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya yang dilakukan
untuk mengurangi probabilitas kecelakaan kerja atau penyakit yang mengakibatkan demotivasi dan defisiansi produktivitas kerja. Pada umumnya kecelakaan kerja disebabkan oleh dua fator yaitu faktor manusia dan lingkungan. Contoh kecelakaan dari faktor manusia adalah melanggar peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau kelalaian pekerja itu sendiri. Sedangkan faktor lingkungan adalah keadaan yang tidak aman di lingkungan kerja yang menyangkut peralatan, mesin, dan infrastruktur kerja. Berdasarkan data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan di Indonesia telah terjadi 153.044 kasus kecelakaan kerja pada tahun 2020. Berdasarkan lokasi kejadian, Kecelakaan kerja terjadi di lingkungan kerja adalah yang terbesar dengan 104.823 kasus atau 68,5% dari total kecelakaan kerja di tahun 2020 tersebut. Sementara itu, sebanyak 36.309 kasus merupakan kecelakaan lalu lintas dan sisanya 11.912 kasus terjadi di luar lingkungan kerja. Perlu diperhatikan tempat kecelakaan kerja terbanyak adalah lingkungan kerja, disini apakah pemberi kerja telah menerapkan pengawasan K3 dengan benar. Kemudian pada sektor manufaktur dan konstruksi, sektor tersebut menyumbang angka kecelakaan terbesar yakni 63,6%. Melihat tingginya tingkat kecelakaan, diperlukannya upaya yang maksimal untuk mencegah agar kecelakaan kerja tidak terulang kembali. Untuk menekan tingkat kecelakaan kerja dapat dilakukan teknologi Collaborative Robots (Cobots). Cobots diciptakan untuk membantu melaksanakan tugas-tugas yang dinilai berbahaya atau memiliki risiko yang tinggi bagi manusia. Kemudian terdapat sistem keselamatan yang terpasang, perusahaan menyesuaikan berbagai parameter seperti gaya, kecepatan, kekuatan atau momentum robot untuk mengurangi risiko kecelakaan. Untuk pengoperasiannya Cobots tidak memerlukan teknik pemrograman tingkat tinggi, pemrograman pada coots dibuat sederhana melalui Human-Machine Interfaces (HMI) yang tidak asing lagi bagi semua orang yang menggunakan ponsel pintar. Tenaga kerja yang kolaboratif antara manusia dan robot saling mengisi perannnya masing-masing dan menawarkan peluang yang signifikan untuk meningkatkan produktivitas manufaktur, inovasi, dan keselamatan kerja secara keseluruhan di tempat kerja. Referensi
Indonesia, C. N. N. (2021, 15 Februari). Kasus Kecelakaan KERJA Tembus 153 Ribu
pada 2020. ekonomi. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210215130019-78-606341/kasus- kecelakaan-kerja-tembus-153-ribu-pada-2020.
Sutriyanto, E. (Ed.). (2021, 24 Februari). Tekan Jumlah Kecelakaan Kerja, Industri
Manufaktur INDONESIA Didorong GUNAKAN ROBOT. Tribunnews.com. https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/02/25/tekan-jumlah-kecelakaan-kerja- industri-manufaktur-indonesia-didorong-gunakan-robot.
Hollen, J. V. (2019, 22 Februari). How Cobots Are Levelling The Manufacturing
Playing Field. Collaborative robotic automation. https://www.universal- robots.com/blog/how-cobots-are-levelling-the-manufacturing-playing-field/.