Anda di halaman 1dari 2

Muhammad Rizqi Mubarok

13319077
Tugas 1 KU4183 Sosiologi Industri

Penggunaan Robot pada Industri Manufaktur dalam Menekan Angka


Kecelakaan Kerja di Indonesia

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya yang dilakukan


untuk mengurangi probabilitas kecelakaan kerja atau penyakit yang mengakibatkan
demotivasi dan defisiansi produktivitas kerja. Pada umumnya kecelakaan kerja
disebabkan oleh dua fator yaitu faktor manusia dan lingkungan. Contoh kecelakaan
dari faktor manusia adalah melanggar peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau
kelalaian pekerja itu sendiri. Sedangkan faktor lingkungan adalah keadaan yang tidak
aman di lingkungan kerja yang menyangkut peralatan, mesin, dan infrastruktur kerja.
Berdasarkan data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan di Indonesia telah terjadi 153.044 kasus kecelakaan kerja pada tahun
2020. Berdasarkan lokasi kejadian, Kecelakaan kerja terjadi di lingkungan kerja adalah
yang terbesar dengan 104.823 kasus atau 68,5% dari total kecelakaan kerja di tahun
2020 tersebut. Sementara itu, sebanyak 36.309 kasus merupakan kecelakaan lalu lintas
dan sisanya 11.912 kasus terjadi di luar lingkungan kerja. Perlu diperhatikan tempat
kecelakaan kerja terbanyak adalah lingkungan kerja, disini apakah pemberi kerja telah
menerapkan pengawasan K3 dengan benar.
Kemudian pada sektor manufaktur dan konstruksi, sektor tersebut
menyumbang angka kecelakaan terbesar yakni 63,6%. Melihat tingginya tingkat
kecelakaan, diperlukannya upaya yang maksimal untuk mencegah agar kecelakaan
kerja tidak terulang kembali.
Untuk menekan tingkat kecelakaan kerja dapat dilakukan teknologi
Collaborative Robots (Cobots). Cobots diciptakan untuk membantu melaksanakan
tugas-tugas yang dinilai berbahaya atau memiliki risiko yang tinggi bagi manusia.
Kemudian terdapat sistem keselamatan yang terpasang, perusahaan menyesuaikan
berbagai parameter seperti gaya, kecepatan, kekuatan atau momentum robot untuk
mengurangi risiko kecelakaan. Untuk pengoperasiannya Cobots tidak memerlukan
teknik pemrograman tingkat tinggi, pemrograman pada coots dibuat sederhana melalui
Human-Machine Interfaces (HMI) yang tidak asing lagi bagi semua orang yang
menggunakan ponsel pintar.
Tenaga kerja yang kolaboratif antara manusia dan robot saling mengisi
perannnya masing-masing dan menawarkan peluang yang signifikan untuk
meningkatkan produktivitas manufaktur, inovasi, dan keselamatan kerja secara
keseluruhan di tempat kerja.
Referensi

Indonesia, C. N. N. (2021, 15 Februari). Kasus Kecelakaan KERJA Tembus 153 Ribu


pada 2020. ekonomi.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210215130019-78-606341/kasus-
kecelakaan-kerja-tembus-153-ribu-pada-2020.

Sutriyanto, E. (Ed.). (2021, 24 Februari). Tekan Jumlah Kecelakaan Kerja, Industri


Manufaktur INDONESIA Didorong GUNAKAN ROBOT. Tribunnews.com.
https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/02/25/tekan-jumlah-kecelakaan-kerja-
industri-manufaktur-indonesia-didorong-gunakan-robot.

Hollen, J. V. (2019, 22 Februari). How Cobots Are Levelling The Manufacturing


Playing Field. Collaborative robotic automation. https://www.universal-
robots.com/blog/how-cobots-are-levelling-the-manufacturing-playing-field/.

Anda mungkin juga menyukai