PUSKESMAS AMPENAN
OLEH :
HUSNUL KHOTIMAH
035 STYC 17
MATARAM
2021
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Pembangunan Jangka Panjang Nasional. Hal yang belum tercapai antara lain,
Jiwa terus bertambah sejalan dengan transisi epidemiologi (Rita Kartika Sari,
dkk.2016).
global. Salah satu PTM yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius
saat ini yakni hipertensi. Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan karena
merupakan penyakit the silent killer karena tidak terdapat tanda-tanda atau
gejala yang dapat dilihat dari luar, yang akan menyebabkan beberapa
komplikasi seperti penyakit jantung, otak dan ginjal. Berdasarkan data WHO
masalah kesehatan yang sangat serius saat ini. Hipertensi yang tidak terkontrol
dapat menyebabkan peluang 7 kali lebih besar terkena stroke, 6 kali lebih
besar terkena penyakit jantung kongestif, dan 3 kali lebih besar terkena
2020).
oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan
apabila tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg, tekanan darah diastolik 90
dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga. Menjaga kerapihan dan keteraturan
kondisi rumah untuk keluarga merupakan inti utama dari pekerjaan rumah
dalam pekerjaan rumah tangga yang menjadi pekerjaan utama seorang ibu
rumah tangga yang tidak bekerja. Mulai dari mengurus anak, memasak,
mengatur keuangan keluarga. Hal tersebut dianggap sebagai hal yang mudah
bagi sebagian orang, tetapi bagi sebagian lagi pekerjaan rumah tangga
merupakan hal yang cukup membebani. Jika perihal tentang pekerjaan rumah
tangga tidak dilaksanakan atau terlaksana dengan baik, maka hal itu akan
mempengaruhi seluruh aspek dalam keluarga itu sendiri baik secara langsung
Pekerjaan rumah tangga itu sendiri erat kaitannya dengan seorang ibu
rumah tangga. Ibu rumah tangga adalah salah satu profesi mulia yang dimiliki
oleh perempuan yang sudah berkeluarga. Utamanya bagi seorang ibu rumah
tangga yang tidak bekerja, pekerjaan rumah tangga menjadi fokus utama
melakukan pekerjaan yang sama setiap hari dan sebagian besar dilakukan di
dalam rumah. Keadaan ini dapat memicu terjadinya situasi terisolasi pada ibu
rumah tangga dan cenderung mengarah kepada stresor bagi ibu rumah tangga
atau 972 juta orang diseluruh dunia menderita hipertensi, angka tersebut
memungkinkan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta
orang yang menderita hipertensi, sebanyak 333 juta orang yang menderita
hipertensi berada di negara maju dan 639 juta sisanya berada di negara
pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur
terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3% tidak rutin minum obat
(Kemenkes. 2020).
usia ≥ 18 tahun sebanyak 100.115 jiwa, tahun 2018 sebanyak 137.863 jiwa
dan meningkat pada tahun 2019 menjadi 358.100 jiwa. Dari 18 puskesmas di
Kota Mataram kasus hipertensi sekitar 42% dari jumlah penduduk 441.064
jiwa. Dan presentasi penderita hipertensi di kota Mataram sebesar 74,34% dan
menjadi urutan kedua tertinggi di NTB setelah dompu sebesar 59,11% kota
47,32%, Lombok Timur sebesar 31,44%, Sumbawa Barat 25% dan Lombok
merokok, konsumsi garam, stres, dan overweight. (Depkes RI. 2013). Faktor-
besar yaitu faktor yang tidak dapat dikendalikan seperti jenis kelamin, umur,
genetik, ras dan faktor yang dapat dikendalikan seperti pola makan, kebiasaan
olah raga, konsumsi garam, kopi, alkohol dan stres. Untuk terjadinya
5
underlying risk factor), dengan kata lain satu faktor risiko saja belum cukup
sebesar 25.253 jiwa, dan yang dilakukan pengukuran tekanan darah sebanyak
kasus (6,93%). Kemudian pada tahun 2018 jumlah penduduk usia di atas 18
sini peneliti tidak akan meneliti tentang hubungan asupan garam dengan
yang sama dalam mengkonsumsi garam dan frekuensinya akan berbeda setiap
harinya dan penelitian ini hanya meneliti kejadian yang telah berlalu
sedangkan asupan garam harus menggunakan tehnik analisis dan butuh waktu
untuk mengetahui apakah ada hubungan antara asupan garam dengan kejadian
dengan kejadian Hipertensi pada IRT” seperti obesitas, riwayat keluarga, dan
stress.
IRT.
1.4.1 Keilmuan
Manfaat bagi keilmuan pada penelitian ini adalah agar data ini dapat
pada IRT.
1.4.2 Metodologis
Penelitian ini dapat menjadi data awal bagi peneliti selanjutnya khususnya
1.4.3 Aplikatif
1.4.4 Masyarakat
sedangan
penelitian
yang akan
di lakukan
menggunak
an metode
penelitian
deskriptive
pengambila
n sampel
dengan
total
sampling
dan analisa
data
menggunak
an uji che
square.
2. Imelda studi accident analisa Analisis Jumlah
,dkk.2020 analitik al bivariat data yang respondeny
“faktor- dengan samplin mengguna digunakan ang
faktor rancangan g kan uji dalam digunakan
yang cross Chi- penelitian oleh
berhubun sectional Square sebelumny penelitia
gan a adalah sebelumnya
dengan uji adalah 110
kejadian chesquare, sampel, dan
hipertensi sama menggunak
pada halnya an metode
lansia yang akan studi
Di dilakukan analitik
puskesma oleh dengan
s air peneliti rancangan
dingin selanjutny cross
lubuk a. sectional,
minturun” pengambila
n sampel
accidental
sampling
tempat
penelitian
Puskesmas
air dingin
lubuk
minturun.
Sedangkan
peneliti
selanjutnya
akan
menggunak
an 35
responden
10
dengan
metode
deskriftif,
pengambila
n sampel
menggunak
an total
sampling.
3. Hairil Observasio random Chi- Sama- Jumlah
Akbar, nal analitik samplin square sama sampel
dkk.2020. dengan g mengguna yang
“Analisis menggunaka kan digunakan
Faktor n rancang Analisis oleh
Penyebab bangun data peneliti
Terjadiny cross dengan uji sebelumnya
a sectional che 94
Hipertens study square. responden ,
i Pada tehnik
Masyarak pengambila
at n
(Studi menggunak
Kasus Di an random
Kecamata sampling
n Passi tempat nya
Barat di
Kabupate Kecamatan
n Bolaang Passi Barat
Mongond Kabupaten
o) Bolaang
” Mongondo
pada tahun
2020.
Sedangkan
peniliat
selanjutnya
akan
menggunak
an 35
sampel
dengan
pengambila
n sampel
total
sampling
bertempat
di
Puskesmas
Ampenan
tahun 2021.
11
pada tahun 2020-2021, dan Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup
hipertensi pada IRT. Adapun sasaranya yaitu IRT yang mengalami hipertensi
sampel total sampling dan analisis menggunakan data menggunakan uji chi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
secara terus menerus lebih dari suatu periode, dengan tekanan sistolik
2014)
darah yang di sebabkan satu atau beberapa faktor risiko yang tidak
sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg (Wijaya & Putri.
2013).
13
2.1.2 Klasifikasi
tekanan darah sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah
bila tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik
(Aspiani, 2014).
2.1.3 Etiologi
a. Genetik
c. Diet
d. Berat badan
e. Gaya hidup
2. Hipertensi sekunder
(Aspiani, 2014).
(Aspiani, 2014).
2013).
2.1.4 Patofisiologi
tekanan darah. Namun, masih belum ada penyebab tunggal yang dapat
dan resistensi insulin, sistem rennin angion tensin, dan sistem saraf
adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus
21
2. Sering gelisah
3. Wajah merah
5. Mudah marah
6. Telinga berdengu
7. Suka tidur
8. Sesak napas
2.1.6 Komplikasi
ateri didalam tubuh sampai organ yang mendapat suplai darah dari
2.1.7 Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan nonfarmakologi:
a. Pengaturan diet
vaskular.
jantung koroner.
c. Olahraga teratur
2. Penatalaksanaan Farmakologis
a. Diuretik (Hidroklorotiazid)
lebih ringan.
hipoglikemia
lemas.
h. Terapi oksigen
2.2.1 Usia
berangsur menjadi sempit dan kaku. Selain itu pada usia lanjut
darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus menurun, hal ini memicu
2011).
Individu yang berada pada rentang umur 40-70 tahun, berisiko 2 kali
wanita secara alami, yang umumnya mulai terjadi pada wanita umur 45-
2015).
orang tua dengan hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar
Nuraini. 2015).
2.2.4 Obesitas
badan adalah salah satu yang paling erat kaitannya dengan hipertensi.
juga bertambah. Sering kali kenaikan volume darah dan beban pada
darah yang ditahan, tekanan darah akan semakin tinggi. (Paskah Rina
Situmorang. 2015).
belebih atau tidak, yaitu dengan cara menghitung BMI (Body Masa
Index) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan rumus : Berat Badan
IMT Kategori
< 16 Kurus tingkat berat
16,00-16,99 Kurus tingkat ringan
17,00-18,49 Kurus ringan
18,50-24,99 Normal
25,00-29,99 Obesitas 1
30,00-39,99 Obesitas 2
>40 Obesitas 3
(Sumber: Menurut WHO dalam Setyo Wibowo, 2014)
lebih dari 100 mmol (sekitar 2,3 gram sodium atau 6 gram garam)
natrium
1024 mg natrium.
2.2.6 Stres
2010).
yaitu:
dalam dua kelompok, yaitu ada pasangan (menikah, nikah siri, dan
kohabitasi atau kumpul kebo) dan status tidak ada pasangan (lajang,
cerai, berpisah, tidak menikah, dan janda). Pada kelompok tidak ada
2.3.1 Definisi
Ibu rumah tangga adalah salah satu profesi mulia yang dimiliki
tanpa diberikan upah. Ibu rumah tangga yang tidak bekerja atau
begitu kompleks ini tentu tidak mudah dilakukan apalagi jika harus
melakukannya seorang diri tanpa bantuan dari orang lain. (Putri &
Sudhana. 2013)
hampir sama setiap hari di lokasi yang sama, juga terisolasi dari dunia
yang terlalu banyak dan beban kerja yang berat dapat menimbulkan
stres. Oleh karena itu perlu adanya kekuatan fisik maupun mental untuk
bisa melakukan seluruh pekerjaan rumah tangga dengan baik. (Putri &
Sudhana. 2013)
Health and Human Development Study of Early Child Care and Youth
perempuan yang bekerja di luar rumah walau hanya bekerja part time
memiliki kesehatan yang lebih baik dan lebih sedikit mengalami gejala
seorang ibu rumah tangga harus terisolasi dari lingkungan di luar rumah
Non farmakologi
1. Pengaturan Farmakologi
diet 1. Diuretik
2. Penurunan 2. Simpatetik
berat badan 3. Betabloker
3. Olahraga 4. Vasodilator
teratur Tekanan 5. ACE
4. Memperbaiki darah inhibitor
gaya hidup 6. Penghambat
yang kurang reseptor
sehat angitosin
7. Antagonis
kalsium
8. Terapi
oksigen
Modifikasi teori : Nursalam (2013), Sofia & Digi (2014), Dina T et al (2015), Al-
Mahfani (2008), Bambang dan Lina, (2013).
38
BAB III
(visualisasi) hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya,
atau antara variabel satu dengan variabel lainnya dari masalah yang ingin
Variabel Idependen
Variabel Dependen
Faktor yang dapat di
ubah
1. Stress
2. Obesitas kejadian
hipertensi pada
3. Asupan garam IRT
4. Status pasangan
Faktor yang tidak dapat
di ubah
5. Usia
6. Riwayat keluarga
7. Jenis kelamin
Keterangan :
3.2 Hipotesis
diharapkan antara dua variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris,
hubungan antara dua variabel bebas (independen variabel) dan variabel terikat
(dependen variabel).
HA :
H0 :
Wilayah
40
BAB IV
METODE PENELITIAN
dapat menjadi petunjuk bagi peneliti untuk mencapai penelitian dan juga
yang terjadi, sedangkan dari segi waktu bersifat cross sectional yaitu suatu
sesungguhnya.
41
4.3.1 Populasi
orang.
4.3.2 Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini adalah IRT semua usia yang
tujuan sample yang diambil dapat mewakili populasi yang akan diteliti.
(Nursalam, 2016).
1. Kriteria Inklusi
Ampenan
2. Kriteria Eksklusi
(Sugiyono, 2018).
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
mengukur berat badan dimana keduanya untuk mengkaji IMT (Indeks Masa
jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur subjek yang ingin
timbangan.
darah, meteran dan timbangan untuk mengukur tinggi badan dan berat
badan untuk diketahui IMT nya. Selain itu, peneliti melakukan konsultasi
47
atau hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
4.8.3 Confidenttialy
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil.
48
Puskesmas Ampenan.
berat badan
data.
Maka dari itu, pengumpulan data dan analisis data saling berkaitan satu
49
4.10.1 Editing
editing:
3. Responden sesuai
4.10.2 Coding
2012).
4.10.4 Tabulating
1. Analisis univariat
riwayat merokok.
2. Analisa bivariat
dependen.