Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rezekoni

NIP : 199101162020121011
NDH : 12-3-29
Angkatan / Kelompok : 12 / 3
Pemateri / Widyaiswara : Hj. Syahrida Norhayah, S.Sos, M. Si
Tugas : Agenda II Penerapan Nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi pada tupoksi
sebagai perawat

1. Penerapan nilai akuntabilitas sebagai perawat


Perawat bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi, pasien, sesama teman sejawat, keryawan, dan masyarakat.
Contoh misalnya jika perawat salah memberi dosis obat kepada pasien perawat dapat digugat oleh pasien yang menerima obat.

2. Nasionalisme sebagai perawat


Dalam melaksanakan tugas sebagai perawat tidak boleh memandang SARA dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan kepada pasien,
misalnya saat di IGD perawat tidak boleh memandang status jabatan maupun golongan saat memberikan pelayanan, perawat harus bisa dalam
memilih pasien sesuai dengan “Triage”.

3. Etika Publik
Dalam ilmu keperawatan ada 8 macam etika keperawatan
- Otonomi (Autonomi)
- Beneficence (berbuat baik)
- Justice (keadilan)
- Non-maleficence (tidak merugikan)
- Veraciti (kejujuran)
- Fidelity (menepati janji)
- Confidentiality (kerahasiaan)
- Accountability (akuntabilitas)
Salah satu contoh misalnya perawat berkewajiban menjaga kerahasiaan status kesehatan pasien.
4. Komitmen Mutu
Perawat berkewajiban berkomitmen menjaga mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien sesuai dengan SOP yang telah ada.

5. Anti Korupsi
Dalam pelaksanaan tugas fungsional perawat kecil kemungkinan terjadinya praktek korupsi, karena segala yang berhubungan dengan administrasi
telah dilaksanakan oleh kasir. Terkecuali jika perawat juga memegang tugas sebagai pejabat pengadaan barang & jasa.
Mungkin jika ada terjadinya korupsi pada jabatan fungsional perawat adalah korupsi waktu kerja, misalnya dengan tidak datang terlambat atau
pulang lebih awal, atau juga misalnya dengan tidak memakai sisa obat yang telah di resepkan kepada pasien.

Anda mungkin juga menyukai