LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kepemimpinan
Sebagaimana kata pendidikan yang menunjukkan arti yang dapat dilihat dari
dua segi, yaitu (1) pendidikan sebagai usaha atau proses mendidik dan
pembantunya.1
1
Marno dan Supriyatno, Triyo.Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam.( Bandung :
Rafika Aditama,2008), h 32.
12
13
orang pertama, ibarat nakhoda kapal yang harus mengarahkan jalannya kapal,
sumber daya penggerak kapal ke arah yang diinginkan nakhoda kapal. Dengan
kata lain ke arah mana kapal itu akan berlayar, dalam menggerakkan haluan
kapal nakhoda tidak dapat sendirian, melainkan dibantu oleh sejumlah anak
Agar perjalanan lancar sampai di tujuan yang ingin dicapai. Kiasan itu
2
Fatah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan.( Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2006) h. 88.
14
pemimpin mempengaruhi fihak lain untuk bekerja sama sukarela dalam usaha
baik yang bersifat duniawi maupun ukhrowi sesuai dengan nilai dan syariat
3
Wahab, Abdu Azisl. Anatomi Organisasi Dan Kepemimpinan Pendidikan (Telaah Terhadap
Organisai Dan Pengelolaan Organisasi Pendidikan.(Bandung : Alfabeta, 2008) h.81.
4
George R. Terry..Asas-Asas Manajemen, Terj. Winardi.(Bandung : Alumni,1986), h. 343
5
Siswadi.Budaya Kepemimpinan Pendidikan di Indonesia, dalam Mujamil Qamar, et.al.
Meniti Jalan Pendidikan Islam.(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2003.) h. 251
6
Muhammad Al-Suaidan,Thariq. Shina’atu Al-Qoid, Trj:Najib Junadi, (Surabaya: Pustaka
Yasir, 2005), h. 42.
15
tujuan bersama.7
7
J.Keating, Carles,The Leadership Book’.s. trj. A.M. Mangun Hardjana.(Yogyakarta,:
Kanisius,2003), h.9.
8
Wuradji.The Educational Leadership, Kepemimpinan Transformasional. (Yogyakarta :
Gama Media,2008), h. 2
9
Ibid, h. 3
16
seseorang dapat muncul dalam bentuk usaha mmpengaruhi orang lain agar
bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan. Sebagai mana sesuai dengan apa
yang bekerja di dalamnya untuk dibawa bekerja ke dalam situasi yang efektif,
10
Bafadal, Ibrahim. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar, dari Sentralisasi menuju
desentralisasi.(Jakarta : PT Bumi Aksara,2006) h. 44.
11
Op.Chit, h. 83.
17
kepada atasannya.
leadership yang berasal dari kata to lead yang berarti memimpin atau
work together willingly on related task to attain that which the leader
desires.13
atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau
kelompok lain yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan
12
Purwono Sastro Amijoyo dan Robert K. Cunningham, Kamus Inggris – Indonesia,
(Semarang: PT. Widya Karsa, 2009), h. 224.
13
George R. Terry, Principles of Management, (INC, Homewood, Irwin, Dorsey Limited
Georgetown, Ontario L7G 4B3, 1977), h. 410.
18
penting, yaitu: Kesatu Kepemimpinan melibatkan orang lain, baik itu bawahan
14
Sudarwan Danim, Visi Baru Manajemen Sekolah Dari Unit Birokrasi ke Lembaga
Akademik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.204.
15
Departemen Agama Republik Indonesia, Al Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang:PT
Toha Putra, 1998) h. 13.
16
Ahzami Sami’un Jazuli, Kehidupan dalam Pandangan Al Qur’an, (Jakarta: Gema Insani,
2006), hlm. 41.
19
aktifitas dengan membayangkan hasil akhirnya dalam fikiran (begin with the
end in mind), dan terbiasa mendahulukan hal-hal yang utama (pur first thing
renerwal)18.
yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil interaksi sosial diantara anggota
17
Nurkolis, Manajemen Berbasis sekolah, (Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia,
2003) h.153.
18
Stephn R. Covery, The 7 Habits of Highly Effiective People, Simon & Schuster, (Mind
Garden Inc,1989), h.168.
20
depan yang harus diraih atau diwujudkan melalui komitmen semua personel.19
yang dimaksudkan memberi arti pada kerja dan usaha yang dilakukan secara
iklim emosi paling positif dan paling tepat digunakan saat perubahan
untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama
oleh para anggota organisasi dengan cara memberi arahan dan makna
pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas.22
visioner adalah sebuah pola memimpin dengan cara menentukan visi bersama
kepada orang-orang di dalam organisasi untuk bekerja sesuai dengan visi yang
19
Aan Komariah, Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif,( Jakarta: Bumi
Aksara. Year, 2008)h. 82.
20
Ara Hidayat, Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung : Pustaka Eduka, 2010),
h. 107.
21
Daniel Goleman, Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi, ter. Susi Purwoko
(Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2002) h. 65.
22
Diana Kartanegara, “Strategi Membangun Eksekutif” dalam http//.duniamis.co.id,
diakses 5 Juli 2012.
21
Visi merupakan sebuah daya atau kekuatan untuk melakukan perubahan yang
berbagai keahlian dari orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut. Visi
inilah yang senantiasa mendorong organisasi untuk tumbuh dan belajar serta
23
Op.Chit, h. 107.
24
Op.Chit, h.85.
22
organisasi ini dikemudian hari dan akan berperan sebagai apa? Sedangkan
dibawa yang meliputi pertanyaan, mau menghasilkan apa, untuk siapa dan
tujuan organisasi.
25
Op.Chit, h. 69.
23
26
Op.Chit, h.10.
24
dan peluang.
produk dan jasa. Kompetensi yang dimaksud dalam hal ini adalah
jelas tentang apa yang akan dicapai dan mempunyai gambaran yang
jelas kapan hal itu akan dapat dicapai. Sehingga dalam pelaksanaannya
mana posisi organisasi pada saat ini, tetapi lebih memikirkan sejauh
mana posisi oganisasi yang ingin dicapai pada masa yang akan datang.
27
Ibid, h. 110.
26
mengembangkan imajinasi.
dalam menentukan arah masa depan melalui visi. Visi merupakan idealisasi
persaingan global. Secara umum dapat kita katakan bahwa visi adalah suatu
28
Sanusi, A, KepemimpinanSekarang danMasaDepan dalamMembentuk Budaya
Organisasi yang Efektif.( Bandung:Prospect, 2009).h.123
28
Visi merupakan gambaran masa depan yang lebih baik, atraktif dan
sebagai berikut:
of excellence.
dalam kurun waktu tertentu. Visi yang jelas dapat mendorong terjadinya
inspirasi dalam menjalankan tugas mereka. Oleh karena itu, visi yang
1. Penciptaan Visi.
Visi-visi terbaik adalah visi yang ideal sekaligus unik.Jika sebuah visi
29
Thomas S. Bateman, Scott A. Snell, Manajemen Kepemimpinan dan Kolaborasi dalam
Dunia yang Kompetitif, terj. Ali Akbar Y., Ria Cahyani, (Jakarta: Salemba Empat, 2009) h. 101.
30
dua tahapan dalam penciptaan visi, yaitu trend watching dan envisioning.30
30
Op.Cit, h.91.
31
tersembunyi.
hasil pengamatan trend perubahan yang akan terjadi di masa yang akan datang.
yang akan kita ciptakan yang belum pernah ada sebelumnya, dan kemampuan
untuk menggambarkan kondisi baru yang belum pernah kita alami sebelumnya.
2) Perumusan Visi
akan pentingnya visi dirumuskan dalam statement yang jelas agar menjadi
proses globalisasi
madrasah.
31
Ibid,h. 93.
32
Muliyono, Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, h. 129.
33
yang tepat dan cepat terhadap berbagai permasalahan dan tuntutan yang
intensif dan efektif sebagai upaya shared vision pada stakeholders, sehingga
dengan visi bagi seluruh stakeholders sekolah yang mencakup makna dan arti
serta berbagai upaya yang dilakukan untuk mewujudkan visi. Tentu saja
semua proses transformasi ini tidak mungkin dilakukan seorang diri oleh
2) Implementasi Visi
Dikutip dari Burt Nanus mengungkapkan ada empat peran yang harus
33
Aan Komariah, Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif, h. 94.
35
a. Penentu Arah
maupun metode serta sumber daya terpilih apa yang dapat digunakan untuk
b. Agen Perubahan
Pemimpin akan merasa tidak nyaman dengan situasi organisasi statis dan
ﲔ
ٍ َِﺎب وَاﳊِْ ْﻜ َﻤﺔَ َوإِ ْن ﻛَﺎﻧُﻮا ِﻣ ْﻦ ﻗَـْﺒ ُﻞ ﻟَﻔِﻲ ﺿ ََﻼ ٍل ُﻣﺒ
َ َوﻳـُ َﻌﻠﱢ ُﻤ ُﻬ ُﻢ اﻟْ ِﻜﺘ
34
Ibid.,h.96
36
c. Juru Bicara
tetapi lebih jauhnya adalah bagaimana pemimpin dapat akses pada dunia luar,
35
Ibid.,h.97
37
implementasi visi.
d. Pelatih
dan tidak percaya pada kemampuan yang dilatih. Tentu akan menghambat
dengan pelatih yang memberi semangat, membantu mereka untuk belajar dan
C. Kepala Sekolah
36
Ibid.,h.98
38
sekolah, dan menurunya prilaku nakal peserta didik”. Dalam pada itu, kepala
kepala sekolah untuk dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal
sebagai berikut: kepala sekolah harus memiliki wawasan ke depan (visi) dan
lalu tindakan apa yang harus dilakukan (misi) serta paham benar cara yang
yang ada untuk mencapai tujuan dan mampu menggugah bawahannya untuk
sebab itu suatu tujuan akan tercapai apabila terjadinya keharamonisan dalam
hubungan atau interaksi yang baik antara atasan dengan bawahan, di samping
dipengaruhi oleh latar belakang yang dimiliki pemimpin, seperti motivasi diri
Sebagaiman firman Allah SWT dalam Q.S Ali’Imran ayat 118, yang
berbunyi:
َت
ِ ﱠﺨﺬُوا ﺑِﻄﺎﻧَﺔً ِﻣ ْﻦ دُوﻧِ ُﻜ ْﻢ َﻻ ﻳَﺄْﻟُﻮﻧَ ُﻜ ْﻢ ﺧَﺒﺎﻻً َودﱡوا ﻣَﺎ َﻋﻨِﺘﱡ ْﻢ ﻗَ ْﺪ ﺑَﺪ
ِ ﻳَﺎ أَﻳـﱡﻬَﺎ اﻟﱠﺬِﻳ َﻦ آ َﻣﻨُﻮا َﻻ ﺗَـﺘ
ﻳﺎت إِ ْن ُﻛ ْﻨﺘُ ْﻢ ﺗَـ ْﻌ ِﻘﻠُﻮ َن
ِ ﺻﺪُوُرُﻫ ْﻢ أَ ْﻛﺒَـ ُﺮ ﻗَ ْﺪ ﺑَـﻴﱠـﻨﱠﺎ ﻟَ ُﻜ ُﻢ ْاﻵ
ُ اﻟْﺒَـﻐْﻀﺎءُ ِﻣ ْﻦ أَﻓْﻮا ِﻫ ِﻬ ْﻢ وَﻣﺎ ﺗُ ْﺨﻔِﻲ
mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. telah nyata kebencian dari
mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih
40
besar lagi. sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika
kamu memahaminya.37
tersebut akan tergambar sasaran apa yang hendak dicapai dari pengembangan
rumusan visi trsebut dikenal dengan penentuan sasaran bidang hasil pokok.
37
Departemen Agama RI, 1995, “Mushaf Al-Quran” Jakarta: Pustaka.h.197
41
pemimpin visioner harus memahami empat hal, yaitu: sebagai Juru bicara,
bahwa visi adalah apa yang didambakan organisasi untuk dimiliki atau
mendalam, dan luas yang merupakan daya pikir abstrak yang memiliki
kekuatan amat dahsyat dan dapat menerobos segala batas fisik, waktu,
dan tempat. Visi masa depan adalah masa kini yang sedang diarahkan
oleh manusia itu sendiri. Meskipun demikian, visi masa depan harus
38
Ade Irawan, Jurnal Administrasi Pendidikan, vol.XXII. No.2 Oktober 2015
39
Ibid.h.108
42
keunggulan.
40
Ibid.h.108
43
ﺴ ِﮭ ْﻢ
ِ ُﷲَ َﻻ ﯾُ َﻐﯿﱢ ُﺮ ﻣَﺎ ﺑِﻘَﻮْ مٍ ﺣَ ﺘ ٰﱠﻰ ﯾُ َﻐﯿﱢﺮُوا ﻣَﺎ ﺑِﺄَ ْﻧﻔ
إِنﱠ ﱠ....
kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri41
pioritas
masa depan.
4141
Departemen Agama RI, 1995, “Mushaf Al-Quran” Jakarta: Pustaka.h.203
42
Ibid.h.108
44
teknik ataupun metode serta sumber daya terpilih apa yang dapat
43
Ibid.h.108
45
organisasi.
sejenis yang telah diteliti oleh peneliti lain. Penulis menggali informasi dari
tulisan ilmiah lain yang berkaitan dengan pembahasan proposal ini untuk
dijadikan sumber acuan dalam penelitian ini. Adapun karya ilmiah yang
46
mutu sekolah dari peran kepala sekolah dalam hal perumusan visi,
transformasi visi dan implementasi visi. Oleh karena itu penulis mencoba
44
Wuri Setiawan, “Peran Kepemimpinan Visioner Untuk Menghasilkan Calon Pendidik
yang Berkarakter Kuat dan Cerdas di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS
Surakarta, Skripsi(Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS, 2009), h.
66-72.
45
Uswatun hasanah, “Kepemimpinan transformasional kepala sekolah dalam meningkatkan
mutu pendidikan di SD Al Azhar 14 Semarang”Skripsi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo, 2012), h. 69-71.
48
F. Kerangka Pikir
- Pengalaman Hidup
- Pendidikan
- Pengalaman
Profesional
Perubahan
Masa Depan
Pendidikan
KEPEMIMPINAN
VISIONER
Menciptakan Visi
:
- Inspirasi
- Imajinasi Insight
- Merekayasa Masa - Informasi
Depan - Pengetahuan dan
- Agent Of Change Penilaian
- Penentu arah (Judgement)
Organisasi
- Pelatih dan
Pembimbing
Profesional Dijabarkan dalam Misi
- Menampilkan
Kekuatan
Pengetahuan
Proses Pendidikan
Pemerataan
Produktivitas
Pendidikan