Sholat Fardhu
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Suriyadi, S.Ag, M.Ag.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 1
C. Tujuan Pembelajaran.................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3
A. Pengertian Sholat ....................................................................... 3
B. Syarat dan Rukun Sholat ............................................................ 3
C. Macam-macam Sholat Fardhu .................................................... 4
D. Hal-hal yang Membatalkan Sholat.............................................. 5
E. Keutamaan Sholat dan Hikmahnya................................................5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai seorang muslim dan muslimah tentunya kita sudah
mengetahui, bahwa salah satu kewajiban seorang muslim adalah
melaksanakan shalat lima waktu. Rukun islam yang kedua ini sebagai
bentuk penghambaan kepada sang pencipta yakni Allah SWT, yang
telah menciptakaan bumi, langit beserta isinya. Sebagai seorang
muslim sudah sepatutnya kita untuk senantiasa mematuhi segala
perintahnya dan larangannya karena dengan demikian kita akan
menjadi manusia yang akan mendapatkan kebaikan baik di dunia
maupun di akhirat. Seorang muslim yang tidak melaksanakan
kewajibannya sebagai seorang muslim maka ia di pertanyakan
kemuslimannya karena seorang muslim yang sesungguhnya ia akan
taat kepada Allah dan rosulnya.
Shalat merupakan ibadah yang sangat penting bagi seorang muslim
karena shalat merupakan induk amal, apabila shalat kita baik maka
amal yang lain juga Insya Allah akan baik tetapi sebaliknya apabila
shalat kita kurang baik maka amal yang lain pun akan mengikutinya
karena shalat adalah tiang agama. Kalau tiangnya runtuh maka
ambruklah agma seseorang. Oleh karenanya seoarng muslim
hendaknya terus memperbaiki shalatnya, karena dengan shalat kita
baik maka kita akan senantiasa terjaga agama kita dan kita terjaga dari
perbuatan-perbuatan buruk.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Masalah terdiri dari beberapa tujuan diantaranya:
a) Untuk mengetahui pengertian sholat.
b) Untuk mengetahui syarat dan rukun sholat.
c) Untuk mengetahui hal-hal yang membatalkan sholat.
d) Untuk mengetahui keutamaan sholat dan hikmahnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sholat
Sholat menurut bahasa adalah doa, sedangkan menurut terminologi adalah
sekumpulan ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri
dengan salam dengan disertai beberapa syarat dan rukun yang ditentukan.
Sholat fardhu adalah sholat yang diwajibkan kepada seluruh umat islam yang
mukallaf (baligh daan berakal), suci, sehari semalam lima kali. Sesuai
namanya maka hukum sholat fardhu 5 waktu adalah fardhu ain, yaitu sebuah
kewajiiban yang tidak bisa diwakilkan dan bila tidak dikerjakan akan
mendapat dosa.
3
malam, dan (dirikanlah sholat) subuh, sesungguhnya sholat subuh itu
disaksikan oleh malaikat”.
2) Suci dari hadast kecil dan besar
3) Suci badan, pakaian, dan tempat dari najis
4) Menutup aurat
5) Menghadap kiblat
6) Niat
2. Rukun Sholat
Adapun rukun-rukun sholat adalah sebagai berikut :
a. Berdiri bagi yang mampu
b. Niat
c. Takbiratul ikhrom
d. Membaca Al-Fatihah
e. Rukuk
f. Iktidal
g. Sujud
h. Duduk diantara dua sujud
i. Duduk akhir
j. Membaca tahiyat akhir
k. Beshalawat kepada Nabi
l. Mengucapkan salam
m. Tertib
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selain adanya syarat, ada pula rukun-rukun dalam sholat, yaitu: Berdiri
bagi orang yang mampu, takbiratul ikhram, membaca Al-Fatihah, Rukuk
dan, Iktidal dan tuma’ninah, Sujud, Duduk diantara dua sujud, Duduk akhir,
Membaca tahiyat, Membaca Sholawat Nabi, Mengucapkan salam, dan
Tertib.
B. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
Al-Aziz, M. Saifullah. 2000. Fiqih Islam Lengkap. Surabaya: Terbit Terang. hlm. 606.
Mu’ti, Fadhlan Musfi’. 2011. Ashalatu fil Hawa’. Kairo: Syirkah Mathbaah Islam. hlm. 16-
19.
Sunarto, Ahmad. Terjemah Fatkhul Qorib Mujib. Surabaya: Makatabah wa Mathbaah al-
Hidayah). hlm. 85-87.