Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN
A. Kecemasan terhadap Pandemic Covid-19
1. Pengertian Kecemasan terhadap Pandemic Covid-19
Pandemic Corona virus 2019-2020 atau dikenal sebagai pandemic COVID-19 adalah
peristiwa menyebarnya penyakit Corona virus 2019 diseluruh dunia. Covid-19 adalah penyakit
menular yang dapat menyerang sistem pernapasan terutama yang disebabkan melalui droplet
(percikan air liur) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin atau menghembuskan
nafas secara dekat.
Menurut Kaplan, Sadock, dan Grebb (dalam Fausiah, 2005) menyatakan bahwa
kecemasan adalah respon terhadap situasi tertentu yang mengancam, dan merupakan hal yang
normal terjadi menyertai perkembangan, perubahan, pengalaman baru atau pengalaman yang
belum pernah dialami, serta dalam menemukan identitas diri dan arti hidup.
Menurut Suliswati (2005) menyatakan bahwa kecemasan adalah respon individu
terhadap suatu keadaan yang kurang menyenangkan dan dialami oleh seluruh makhluk hidup
dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan adalah kebingungan, kekhawatiran individu pada
sesuatu hal yang akan terjadi dengan penyebab yang tidak jelas dan dihubungkan dengan
perasaan tidak menentu.
Menurut Daradjat (1990) menyatakan bahwa kecemasan adalah manifestasi dari
berbagai proses emosi yang terjadi saat individu mengalami tekanan perasaan dan pertentangan
batin. Kecemasan memiliki segi yang dapat disadari, yaitu seperti rasa takut, terkejut, rasa
bersalah, tidak berdaya, maupun terancam.
Berdasarkan pengertian diatas yang telah dipaparkan oleh para tokoh tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa kecemasan terhadap pandemic covid-19 adalah perasaan yang dialami
individu saat berpikir aka nada sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi, tanpa adanya suatu
sebab yang jelas, bersifat subjektif dan disertai oleh respon fisiologis seperti detak jantung
meningkat otot menegang. Kecemasan terhadap pandemic covid-19 adalah hal normal terjadi
yang menyertai pengalaman baru.

2. Bentuk-bentuk Kecemasan terhadap Pandemic Covid-19


Menurut Freud (dalam Suryabrata, 1982) menyatakan bahwa terdapat tiga macam
kecemasan, yaitu :
a. Kecemasan Realistis
Kecemasan yang realistis atau rasa takut akan adanya bahaya-bahaya dari luar
dan kedua kecemasan yang lain berasal dari kecemasan realistis ini.
b. Kecemasan Neurotis
Kecemasan apabila insting-insting tidak dapat dikendalikan dan
menyebabkan seseorang berbuat sesuatu yang dapat dihukum. Kecemasan ini
sebenarnya mempunyai dasar dalam realitas, karena dunia sebagaimana
diwakili oleh seseorang yang memegang kekuasaan. Contohnya :
kleptomania.
c. Kecemasan Moral
Kecemasan moral adalah kecemasan kata hati. Kecemasan moral mempunyai
dasar dalam realitas, karena dimasa yang lampau orang telah mendapatkan
hukuman sebagai akibat dari perbuatan yang dapat melanggar kode moral,
dan mungkin akan mendapat hukuman lagi. Contohnya : Aborsi.
Menurut Kartono (1989) menyatakan bahwa terdapat tiga macam kecemasan, yaitu :
a. Kecemasan Super Ego
Kecemasan ini khusus mengenai diri setiap orang yang dalam arti diri sendiri
tubuh dan kondisi psikis sendiri, misalnya : cemas kalau nanti dirinya gagal,
sakit, mati, ditertawakan orang, dituduh, dihukum, hilang muka, kehilangan
barang-barang atau orang yang disayangi.
b. Kecemasan Neurotis
Kecemasan neurotis adalah suatu kecemasan yang erat kaitannya dengan
mekanisme-mekanisme pelarian diri yang negatif banyak disebabkan rasa
bersalah atau berdosa, serta konflik-konflik emosional serius dan kronis
berkesinambungan, dan frustasi-frustasi serta ketegangan-ketegangan batin
c. Kecemasan Psikotis
Kecemasan karena merasa terancam hidupnya dan kacau yang ditambah rasa
kebingungan yang hebat serta disebabkan oleh dispersonalisasi dan
disorganisasi psikis.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kecemasan dapat
dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu : kecemasan realistis, kecemasan neurotis, kecemasan
moral, kecemasan super ego, dan kecemasan psikotis.

3. Faktor-faktor yang dapat Mempengaruhi Kecemasan terhadap Pandemic


Covid-19
Menurut Freud (dalam Suryabrata, 1993) menyatakan bahwa terdapat lima faktor
yang dapat mempengaruhi kecemasan, yaitu :
a. Frustasi
Frustasi adalah bentuk rintangan atas aktifitas dengan tujuan tertentu. Hal ini
didukung oleh penjelasan Daradjat (1990) bahwa frustasi adalah suatu proses yang menyebabkan
individu merasa akan ada suatu hal yang akan terjadi dan dapat menghambat terpenuhinya
kebutuhan-kebutuhan.
b. Konflik
Konflik terjadi akibat adanya dua kebutuhan atau lebih yang berlawanan dan harus
dipenuhi dalam waktu yang bersamaan. Penjelasan ini didukung oleh Daradjat (1990) bahwa
konflik adalah terdapatnya dua dorongan atau lebih yang saling bertentangan dan tidak mungkin
dapat dipenuhi dalam waktu yang sama.
c. Ancaman
Ancaman adalah adanya bahaya yang harus diperhatikan. Menurut Badudu dan Zein
(1994) menyatakan bahwa ancaman adalah peringatan yang harus diperhatikan dan diatasi agar
suatu hal buruk yang tidak dapat terjadi atau dapat diatasi.
d. Harga Diri
Harga diri adalah suatu penilaian yang dibuat oleh individu mengenai dirinya sendiri.
Harga diri ini terbentuk karena adanya pengalaman atau interaksi individu dengan lingkungan,
bukan sesuatu yang diturunkan.
e. Lingkungan
Lingkungan adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan individu.
Menurut Effendi (1999) menyatakan bahwa lingkungan yang memberikan dukungan terhadap
individu dapat mengurangi tingkat kecemasan individu yang bersangkutan, dukungan yang
dimaksud disebut dengan dukungan sosial.
Menurut Smet (1994) menambahkan faktor lain yang ikut mempengaruhi reaksi
individu terhadap tekanan adalah kondisi yang ada dalam diri individu diantaranya tingkat
pendidikan, usia, dan jenis kelamin.
Berdasarkan penjelasan diatas dari beberapa tokoh tersebut, dapat disimpulkan
bahwa kecemasan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tingkat pendidikan, usia, jenis
kelamin, frustasi, konflik, ancaman, harga diri, dan lingkungan.
4. Aspek-aspek Kecemasan terhadap Pandemic Covid-19
Menurut Lee (2020) menyatakan bahwa terdapat aspek-aspek kecemasan terhadap
pandemic covid-19 ada lima, yaitu :
a. Pusing
Pusing terjadi saat membaca atau mendengarkan berita tentang virus corona.
b. Gangguan Tidur
Gangguan tidur terjadi saat memikirkan tentang adanya virus corona.
c. Imobilitas Tonik
Imobilitas tonik adalah tubuh merasa lumpuh atau kaku saat memikirkan
informasi yang masuk tentang virus corona.
d. Kehilangan Nafsu Makan
Kehilangan nafsu makan atau kehilangan minat untuk makan saat
memikirkan ataupun terpapar informasi tentang virus corona.
e. Gangguan Perut
Gangguan perut atau merasa mual dapat terjadi saat memikirkan informasi
tentang adanya virus corona.
Berdasarkan penjelasan dari beberapa aspek terebut dapat disimpulkan bahwa aspek-
aspek kecemasan terhadap pandemic covid-19 adalah perasaan yang dialami seseorang dapat
mengakibatkan adanya rasa pusing, gangguan tidur, imobilitas tonik, kehilangan nafsu makan,
dan gangguan perut saat berpikir akan adanya sesuatu hal yang tidak menyenangkan bisa terjadi.

Anda mungkin juga menyukai