METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2021. Penelitian ini
terdiri dari 2 tahap, tahap pertama yaitu pembuatan telur asin yang dilaksanakan di
Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar. Tahap kedua yaitu pengujian yang
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Alat
Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, amplas
nomor 1, baskom, gelas ukur, kamera, kantong plastik bening, kompor, lap atau
Alat uji kadar lemak: Alat ekstraksi beserta timble (selongsong) dan
2. Bahan
Telur itik segar berjumlah 6 0 butir yang diperoleh dari peternakan itik
gram/butir, air bersih, ektrak daun sirsak, ekstrak daun serai, garam dapur, label,
spidol dan tissue. Bahan untuk analisa kadar lemak (Anhydrous diethyl Ether,
C. Jenis Penelitian
D. Rancangan Penelitian
(RAL) 5 perlakuan dengan 4 kali ulangan. Perlakuan ini mengacu pada penelitian
Emilia Rahmawati dkk., (2019) dan penelitian Anggi Pratiwi H. Gawa., dkk,
(2019) yang telah dimodifikasi. Adapun perlakuan yang diterapkan adalah sebagai
berikut:
Kombinasi larutan ekstrak daun sirsak (DS) dan serai (S) sebagai faktor
P0 = 0% DS : 0% S
P1 = 25% DS : 75% S
P2 = 50 % DS : 50% S
P3 = 75% DS : 25% S
P4 = 100% DS : 100% S
E. Prosedur Penelitian
1. Preparasi bahan
Pemilihan telur bertujuan untuk mengetahui secara pasti telur yang akan
diasinkan. Telur yang digunakan berbentuk oval, warna relatif sama (hijau
kebiruan) dan belum dierami sama sekali, sehingga kemungkinan adanya janin
didalamnya dapat dihindari. Telur itik yang baik digunakan dalam pembuatan
telur asin maksimum umur simpannya 2 hari dan akan lebih baik jika tidak lebih
dari 10 jam. Selanjutnya telur yang mengalami keretakan harus dihindari, tidak
atau bak plastik yang berisikan air dam selanjutnya dilakukan pengamatan. Jika
diharapkan waktu yang digunakan dalam pengasinan bisa lebih efektif (Irmawaty,
2018).
hingga suhu tertentu (tidak perlu sampai mendidih) tujuannya adalah untuk
membantu proses pelarutan garam. Kemudian tuangkan air tersebut ke dalam wadah
yang berisikan garam, lalu aduk hingga tercampur dengan sempurna. Tahapan ini
harus dilakukan terlebih dahulu karena membutuhkan waktu yang lama untuk
a. Daun sirsak
Pembuatan ektrak daun sirsak yaitu dengan cara panas (Dekok). Dimana
daun sirsak dicuci sampai bersih, kemudian ditimbang sesuai dengan kebutuhan
pada masing-masing perlakuan diantaranya yaitu 0 gram, 120 gram, 240 gram,
360 gram dan 480 gram. Kemudian dipotong-potong untuk memudahkan proses
pemblenderan lalu ditambahkan 480 ml air setelah itu direbus sampai mendidih.
Pendinginan dan penyaringan untuk memisahkan ampas dan air ekstrak (Dirjen
25 %
× 480 ml air ¿120 gram
100 %
Untuk membuat konsentrasi daun sirsak 50% (50% ÷ 100 % × v) =
50 %
× 480 ml air ¿240 gram
100 %
75 %
× 480 ml air ¿360 gr
100 %
Untuk membuat konsentrasi daun sirsak 100% (100% ÷ 100 % × v) =
100 %
× 480 ml air ¿480 gr (Emilia dkk., 2019 dimodifikasi).
100 %
b. Serai dapur
Pembuatan ektrak serai dapur yaitu dengan cara panas (Dekok). Dimana
serai dapur dicuci sampai bersih, kemudian ditimbang sesuai dengan kebutuhan
pada masing-masing perlakuan diantaranya yaitu 0 gram, 120 gram, 240 gram,
360 gram dan 480 gram. Kemudian dipotong-potong untuk memudahkan proses
pemblenderan lalu ditambahkan 480 ml air setelah itu direbus sampai mendidih.
Pendinginan dan penyaringan untuk memisahkan ampas dan air ekstrak (Dirjen
25 %
× 480 ml air ¿120 gram
100 %
Untuk membuat konsentrasi serai dapur 50% (50% ÷ 100 % × v) =
50 %
× 480 ml air ¿240 gram
100 %
75 %
× 480 ml air ¿360 gr
100 %
Untuk membuat konsentrasi serai dapur 100% (100% ÷ 100 % × v) =
100 %
× 480 ml air ¿480 gr (Emilia dkk., 2019 dimodifikasi).
100 %
4. Pengasinan
Sebanyak 60 butir telur itik yang telah dipilih lalu direndam dengan 2.400
ml larutan garam dan ditambah dengan larutan ekstrak daun sirsak dan serai dapur
dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%, kemudian
di rendam selama 14 hari di dalam toples yang tertutup (Emilia dkk., 2019).
Dipastikan letak wadah yang digunakan aman dan rata untuk menghindari retak
5.Panen
Panen merupakan tahapan akhir dari proses pembuatan telur asin setelah
hasil yang baik pada tingkat kesukaan konsumen dan kandungan kadar air lebih
a. Uji Organoleptik
Uji organoleptik dilakukan secara langsung dengan panelis yang mencicipi
telur asin sebagai sampel penelitian. Jumlah panelis pada uji organoleptik ini
sebanyak 16 orang panelis konsumen yang terdiri dari mahasiswa UIN Alauddin
Makassar.
diantaranya : pernah memakan telur asin, dalam keadaan sehat atau dalam artian
tidak memiliki gangguan pada alat indra serta tidak dalam keadaan sangat
1. Aroma
indra penciuman yaitu bau yang terkandung dalam produk tersebut (Rezkiyanti,
2018).
1 2 3 4 5
Keterangan :
Warna penting bagi banyak makanan bersama sama dengan bau, rasa,
makanan. Selain itu, warna dapat memberi petunjuk mengenai perubahan kimia
1 2 3 4 5
Keterangan :
3. Rasa
Cita rasa merupakan salah sat faktor yang penting dalam produk pangan.
produk dan rasa menjadi faktor untuk menentukan kualitas produk (Rezkiyanti,
2018).
1 2 3 4 5
Keterangan :
1. Sangat tidak suka (sangat tidak asin)
4. Suka (asin)
4. Tekstur/kemasiran
menjaga mutu telur. Kemasiran telur asin merupakan karakter yang krusial bagi
1 2 3 4 5
Keterangan :
4. Suka (masir)
5. Kesukaan
1 2 3 4 5
Keterangan :
2. Tidak suka
3. Agak suka
4. Suka
5. Sangat suka
berikut:
suhu 102oC ± 2oC selama 2 jam, jika tidak langsung diekstraksi, sampel
dapat disimpan di dalam desikator . Baik pelarut dan sampel harus bebas
dari kadar air, hal ini untuk menghindari ekstraksi komponen yang larut air
seperti karbohidrat, urea, asam laktat dan Glicerol, apabila terjadi hal ini
2 jam.
menit pada suhu 102oC ± 2oC , pindahkan ke desikator dan dinginkan lalu
timbang dan catat beratnya , berat cup dicatat pada ketelitian 0,1 mg (T)
timbel yang sudah berisi sampel. Isi sejumlah pelarut organik ke dalam
panaskan selama 20 menit. Atur laju alir larutan 3-5 tetes/detik, tergantung
menit.
cup di dalam oven dengan suhu 102oC ± 2oC selama 30 menit untuk
F−T
Kadar Lemak Kasar (%) ¿ × 100%
S
Keterangan :
G. Analisis Data
pengaruh nyata akan diuji lanjut dengan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil
Keterangan:
H. Hipotesis
Diduga dengan semakin bertambahnya level kombinasi larutan ekstrak
daun sirsak (Annona muricata Linn) dan serai dapur (Cymbopogon citratus)
mampu menurunkan kadar lemak dan memberikan pengaruh terhadap nilai uji
organoleptik.
I. Defenisi Operasional
mengetahui keadaan telur yang baik. Dapat berupa aroma, rasa, warna, tekstur
berfungsi sebagai pemberi aroma asin dan bahan pengawet karena dapat
mampu menjadi penangkal radikal bebas. Minyak atsiri yang terdapat pada serai