Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN DARING

DI PUSKESMAS KALITANJUNG

Disusun oleh :
Agung Nugraha : 117170002

Dewi Khomsiah RN : 117170017

Iin Setiyana : 117170029

Miftahul Qori RR : 117170038

Miranda Sekar Arum : 116170042

Rama Yusuf D : 116170059

Pembimbing

dr. Dewi Nurul Intan P, MKM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN
DI PUSKESMAS KALITANJUNG

Diajukan sebagai tugas akhir kegiatan praktek belajar lapangan


Di Puskesmas Kalitanjung
Telah disetujui untuk disahkan
Pada tanggal : Januari 2021
Disusun oleh :
Kelompok 2 Puskesmas Kalitanjung

Cirebon, 26 Januari 2021


Kepala Puskesmas Pembimbing

dr. Hj Walyanah, MH dr. Dewi Nurul Intan P, MKM

i
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limahan karunia-Nya
sehingga Laporan Kegiatan Pembelajaran Daring dalam Rangka melakukan
Promosi Kesehatan terhadap Penyakit Hipertensi di Puskesmas Kalitanjung
selesai disusun. Laporan Kegiatan Pembelajaran Daring di Puskesmas Kalitanjung
ini disusun dalam rangka penyelesaian tugas akhir dalam Blok HPK 7.3
(Implementasi Kedokteran dan Kesehatan Komunitas).
Puskesmas sebagai ujung terdepan dalam memberikan pelayanan
masyarakat harus mampu untuk melakukan berbagai kegiatan dan evaluasi
program sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap tuntutan Standar Pelayanan
Minimal (SPM). Program kerja puskesmas akan berhasil jika terdapat komitmen
dan komponen penting lainnya saling mendukung.
Penyusunan laporan ini menjelaskan secara umum terhadap pembelajaran
secara daring khususnya dalam melakukan Promosi Kesehatan (PROMKES)
terhadap salah satu penyakit dari 10 besar penyakit yang menjadi permasalahan
kesehatan di Puskesmas Kalitanjung pada tahun 2019. Adapun topik penyakit
yang diambilnya adalah Hipertensi. Kami menyadari penyusunan Laporan
Kegiatan Pembelajaran dalam Rangka Promosi Kesehatan terhadap Penyakit
Hipertensi di Puskesmas Kalitanjung masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
ini kami menerima saran dan kritik sebagai masukan yang positif. Semoga Allah
SWT selalu memberikan rahmat dan nikmat sehat kepada kita semua.

Cirebon, 26 Januari 2021

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

BAB I......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................4
2.1 Identifikasi Masalah...............................................................................................4
2.2 Prioritas Masalah...................................................................................................5
2.3 Analisis Masalah.....................................................................................................7
BAB III...................................................................................................................................9
3.1 Alternatif kegiatan untuk pemecahan masalah...................................................9
3.2 Urutan prioritas masalah.......................................................................................9
3.3 Pemecahan Masalah yang diambil......................................................................11
3.4 Rencana Kegiatan................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator pembangunan
kesehatan suatu negara. Menurut World Health Organization (WHO) AKI sangat
tinggi sekitar 830 wanita meninggal akibat komplikasi terkait kehamilan atau
persalinan di seluruh dunia setiap hari. Sekitar 303.000 wanita meninggal selama
dan setelah kehamilan dan persalinan. Hampir semua kematian ibu (99%) terjadi
di negara berkembang. Angka kematian ibu di negara berkembang adalah 239
per 100.000 kelahiran hidup dibandingkan 12 per 100.000 kelahiran hidup di
negara maju. AKI menjadi indikator dalam pencapaian Sustainable Development
Goals (SDGs) dan masih fokus dalam upaya menurunkan AKI. Komitmen global
menyepakati dalam SDGs untuk mengurangi rasio angka kematian ibu hingga
kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2030.
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang. Angka kematian ibu
di Indonesia sampai saat ini masih tinggi, hal tersebut merupakan masalah
kesehatan yang belum dapat diatasi secara tuntas. Berdasarkan Survei Penduduk
Antar Sensus (SUPAS 2015) dalam Profil Kesehatan Indonesia (2017), kematian
ibu mengalami penurunan dari 359 pada tahun 2012 menjadi 305 kematian ibu
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Angka ini jauh dari target
Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 yaitu angka kematian
ibu sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup.
Penyebab utama kematian ibu di Indonesia pada tahun 2014–2015 yaitu
perdarahan 31%, hipertensi dalam kehamilan (HDK) 26%, infeksi 6%, gangguan
sistem perdarahan 6,9%, gangguan metabolik 1,33%, dan lain-lain 28,4%.
Penyebab kematian ibu dapat diminimalisir apabila kualitas antenatal care
dilaksanakan dengan baik. Keadaan yang dapat menyebabkan kondisi ibu hamil
tidak sehat antara lain adalah penanganan komplikasi, anemia, ibu hamil yang

1
2

menderita diabetes, hipertensi, malaria, dan empat terlalu (terlalu muda 35 tahun,
terlalu dekat jaraknya 2 tahun dan terlalu banyak anaknya >3).
Hipertensi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam
pembuluh darah arteri secara terus-menerus lebih dari suatu periode. Hipertensi
dipengaruhi oleh faktor risiko ganda, baik yang bersifat endogen seperti usia,
jenis kelamin dan genetik/keturunan, maupun yang bersifat eksogen seperti
obesitas, konsumsi garam, rokok dan kopi.
Hipertensi pada kehamilan sering terjadi dan merupakan penyebab utama
kematian ibu melahirkan, serta memiliki efek serius lainnya saat melahirkan.
Hipertensi pada kehamilan terjadi pada 5% dari semua kehamilan dan merupakan
salah satu dari penyebab kematian tersering selain perdarahan dan infeksi, dan
juga banyak memberikan kontribusi pada morbiditas dan mortalitas ibu hamil.
Karena itu, diperlukan strategi manajemen khusus untuk pencapaian target AKI
di SDGs, salah satunya dengan penerapan program rumah sakit berbasis
masyarakat (RSBM).
Rumah Sakit Berbasis Masyarakat (RSBM) adalah jejaring pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Swasta dan Pemerintah di
masing–masing wilayah binaannya berupa pelayanan Rumah Sakit bagi
masyarakat di luar gedung Rumah Sakit oleh dokter spesialis baik promotif,
prefentif, kuratif, dan rehabilitatif serta memberikan transfer of knowledge bagi
tenaga kesehatan dan masyarakat dibantu oleh puskesmas, institusi kesehatan
lainnya dan warga siaga di wilayah binaannnya dalam suatu tatanan sistem
rujukan.
Kegiatan RSBM sudah dilakukan sejak tahun 2006 sampai dengan
sekarang, kegiatan Rumah Sakit Berbasis Masyarakat yang dilakukan di kota
Cirebon berupa pelayanan dokter spesialis kebidanan, jantung, dan anak yang
menapis ibu hamil, neonatus, dan balita risti ditingkat dasar, serta mengadakan
pembahasan kasus kematian ibu dan bayi dengan lintas sektor dan lintas
program, monitoring, dan evaluasi kegiatan RSBM.
3

Tujuan dari program RSBM adalah untuk menurunkan angka


kematian ibu dan bayi. Selain itu data dari Dinas Kesehatan Kota Cirebon
didapatkan tren peningkatan angka kejadian BBLR yang mana pada tahun 2016
terdapat 168 BBLR dari 5419 kelahiran, pada tahun 2017 terdapat 210 BBLR
dari 5543 kelahiran sedangkan pada tahun 2018 hingga bulan november terdapat
202 BBLR dari 5417 kelahiran.
1.2 Tujuan
1. Tujuan umum
Mengidentifikasi penderita hipertensi di Puskesmas Kalitanjung
2. Tujuan khusus
Mengidentifikasi penderita hipertensi di Puskesmas Kalitanjung selama tahun
2019.
BAB II
RUMUSAN MASALAH

.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan data sekunder Puskesmas Kalitanjung pada tahun 2019 diperoleh
hasil sebagai berikut:
Tabel 1 Jumlah Pasien Hipertensi di Puskesmas Kalitanjung

Jumlah Pasien Hipertensi di Puskesmas Kalitanjung


Tahun 2018 Tahun 2019
Jumlah
Penyakit
Hipertensi 3340 2956

Tabel 2 Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi

Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi


Bulan Pencapaian SPM
Januari 158 (3,47%)
Februari 281 (6,18%)
Maret 504 (11,08%)
April 647 (14,23%)
Mei 729 (17,42%)
Juni 947 (20,83%)
Juli 1082 (23,80%)
Agustus 1152 (25,34%)
September 1254 (27,59%)
Oktober 1559 (34,30%)
November 3061 (56,06%)
Desember 4161 (76,20%)

Tabel 3 Permasalahan Balita

Permasalahan Balita Jumlah


BB sangat kurang 157

4
5

Stunting 54

.2 Prioritas Masalah
Berdasarkan dari beberapa permasalahan yang di dapat selama
observasi mengenai kegiatan Rumah Sakit Berbasis Masyarakat (RSBM) di
wilayah kerja Puskesmas Kalitanjung Jaya untuk menentukan masalah,
dilakukan analisis USG dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut:

Urgency Seriousness Growth

Dilihat dari tersedianya Dilihat dari dampak Seberapa


waktu, mendesak atau masalah tersebut kemungkinannya isu
tidaknya masalah terhadap produktifitas tersebut menjadi
tersebut di selesaikan. kerja, pengaruh terhadap berkembang dikaitkan
keberhasilan, dan kemungkinan masalah
membahayakan sistem penyebab isu akan makin
atau tidak. memburuk bila di
biarkan

Tabel 4 Penilaian kriteria metode USG

Nilai Kriteria

Urgency Seriousness Growth

5 Sangat mendesak Sangat serius Sangat besar

4 Cukup mendesak Cukup serius Cukup besar


6

3 Mendesak Serius Besar

2 Kurang mendesak Kurang serius Kurang besar

1 Sangat kurang mendesak Sangat kurang Sangat kurang


serius besar

Dengan menjumlahkan (U+S+G) nilai tertinggi ditetapkan sebagai prioritas


masalah kesehatan.
Tabel 5 Masalah pokok dalam menentukan prioritas utama

No Masalah Pokok U S G Total Peringkat

1 Pengobatan hipertensi yang 5 4 3 12 1


berobat teratur masih kurang

2 Masih ada balita stunting 5 3 3 11 2

3 Masih ada balita dengan gizi 5 3 2 10 3


sangat kurang

Dari hasil perhitungan perioritas utama masalah menggunakan metode


USG, didapatkan bahwa peringkat tertinggi ialah “Pengobatan hipertensi
yang berobat teratur masih kurang”. Hal tersebut akan kami angkat
menjadi perioritas masalah utama di Puskesmas Kalitanjung Jaya.

.3 Analisis Masalah
A. Fishbone

MAN MONEY

Tingkat
Tingkat
penghasilan
pendidikan

Tingkat
pengetahuan Membeli obat
sendiri
Promosi kesehatan yang
kurang
hipertensi yang
berobat teratur
Penyuluhan tidak 7
efektif masih kurang)

Kurangnya Kurangnya media penyuluhan di


publikasi masyarakat
kesehatan
Kurangnya poster tentang hipertensi

METHOD MATERIAL

Gambar 1 : Diagram Fish Pengobatan hipertensi yang berobat teratur masih


kurang.
8

Tabel 6 Akar Penyebab Masalah

No Uraian Analisa Penyebab Masalah


1 Man (orang)  Tingkat pendidikan
 Tingkat pengetahuan
 Promosi kesehatan yang kurang
 Tidak patuh dalam berobat
2 Money (pendanaan)  Tingkat penghasilan

 Membeli obat sendiri

3 Method (metode)  Penyuluhan tidak efektif

 Kurangnya publikasi kesehatan

4 Material (material)  Kurangnya media penyuluhan di


masyarakat

 Kurangnya poster tentang


hipertensi
BAB III
PEMECAHAN MASALAH

.1 Alternatif kegiatan untuk pemecahan masalah


Berdasarkan data laporan tahunan Puskesmas Kalitanjung 2019 di
dapatkan sebanyak 2956 kasus. Hal ini Berdasarkan permasalahan yang kami
paparkan sebelumnya kami memiliki solusi untuk pemecahan masalah
tersebut yaitu :
1) Memberikan penyuluhan mengenai hipertensi mulai dari pendeteksian
dini, bahaya hipertensi, manfaat pengobatan secara teratur serta
perubahan pola hidup pada pasien hipertensi
2) Membuat media himbauan dengan poster mengenai hipertensi dan
anjuran melakukan pemeriksaan.

.2 Urutan prioritas masalah


Berdasarkan alternatif solusi diatas kami mengurutkan pemecahan
masalah berdasarkan peluang dari pemecahan prioritas masalah yang lebih
mungkin dilakukan serta mudah dalam pengaplikasiannya di masyarakat.
Sehingga kami membuat skoring untuk menilai masalah tersebut dengan
menggunakan analisis resbak.

Analisis resbak 1

Nilai Realistis Sumber daya Baiknya Kewenangan


5 Sangat realistis Sangat tersedia Sangat baik Sangat
berwenang
4 Realistis Tersedia Baik Berwenang
3 Cukup realistis Cukup tersedia Cukup baik Cukup
berwenang
2 Kurang Kurang tersedia Kurang baik Kurang
realistis berwenang
1 Sangat kurang Sangat kurang Sangat Sangat

9
10

realistis tersedia kurang baik kurang


berwenang
Keterangan :
Re = realistis, suatu bentuk perhitungan dengan mempertimbangkan aspek
realistis apabila dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu.
S = sumber daya, yaitu suatu bentuk perhitungan dengan
mempertimbangkan aspek tersedianya sumber daya yang mendukung
pelaksanaannya
Ba = baiknya, yaitu suatu bentuk perhitungan dengan mempertimbangkan
aspek baik atau tidaknya apabila sasaran tersebut dilaksanakan.
K = kewenangan, yaitu suatu bentuk perhitungan dengan
mempertimbangkan aspek kewenangan penulis didalam melaksanakan
sasaran tersebut.
Dengan mengalikan re x s x ba x k, nilai tertinggi di tetapkan sebagai
alternatif kegiatan terbaik yang dominan.

Analisis alternatif pemecahan masalah 2

No Alternatif Re S Ba K Rexsxbaxk Ranking


1 Memberikan 5 4 4 3 240 2
penyuluhan
mengenai
hipertensi
mulai dari
pendeteksian
dini, bahaya
hipertensi,
manfaat
pengobatan
secara teratur
serta
perubahan
11

pola hidup
pada pasien
hipertensi

2 Membuat 5 5 4 3 300 1
media
himbauan
dengan poster
mengenai
hipertensi dan
anjuran
melakukan
pemeriksaan

Berdasarkan analisis ReSBaK maka didapatkan urutan prioritas pemecahan


masalah sebagai berikut :
1) Membuat media himbauan dengan poster mengenai hipertensi dan
anjuran melakukan pemeriksaan
2) Memberikan penyuluhan mengenai hipertensi mulai dari pendeteksian
dini, bahaya hipertensi, manfaat pengobatan secara teratur serta
perubahan pola hidup pada pasien hipertensi.

.3 Pemecahan Masalah yang diambil


Berdasarkan analisis ReSBaK, maka kegiatan yang menjadi prioritas
adalah memberikan penyuluhan mengenai hipertensi mulai dari pendeteksian
dini, bahaya hipertensi, manfaat pengobatan secara teratur serta perubahan
pola hidup pada pasien hipertensi

Kami memilih penyuluhan dan membuat media himbauan dengan


poster mengenai hipertensi dan anjuran melakukan pemeriksaan dapat
membantu dan memudahkan kader serta tenaga kesehatan untuk memantau
penderita hipertensi dan penyuluhan mengenai hipertensi dapat memberi
12

pengetahuan berupa faktor risiko, gejala, dan pencegahan hipertensi. Kegiatan


penyuluhan ini diharapkan mempermudah pemantauan pasien risiko
hipertensi di Puskesmas Kalitanjung.

.4 Rencana Kegiatan
Rencana Kegiatan yang akan dilakukan adalah :

Penyuluhan tentaang pendeteksian dini, bahaya hipertensi dan pengobatan,


serta pola hidup.

Sasaran : Seluruh pasien yang berkunjung ke Puskesmas Kalitanjung

Tempat : Puskesmas Kalitanjung

Waktu : 27 Januari – 1 Februari

Tujuan : Memberikan edukasi mengenai hipertensi mulai dari


pendeteksian dini, bahaya hipertensi, manfaat pengobatan secara teratur serta
perubahan pola hidup pada pasien hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai