Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ROBBY ANGGARA

NIM : 171720031

KELAS : TE71

UTS Teknik Tenaga Listrik

1. Coba jelaskan permasalahan apa yang kamu ketahui tentang ketenaga listrikan Indonesia?

 Ambivalensi regulasi, keterbatasan dana dan BPP yang lebih tinggi daripada harga jual.
 Ketidakpastian pasokan sumber energi primer (BBM, gas, batubara) dan dominasi
penggunaan BBM sebagai sumber energi primer.
 Pertumbuhan demand yang lebih tinggi dibanding supply.
 PKUK (PLN) tidak memiliki otoritas penuh dan TDL ditentukan Pemerintah (Keppres).
 Kondisi geografis yang kurang mendukung, terjadinya pergeseran norma-norma sosial
dan budaya, serta berbagai permasalahan lainnya.

2. Coba jelaskan bagaimana mekanisme terciptanya arus listrik pada energi gelombang air
laut dan panas bumi (gambarkan serta jelaskan)

Dalam sistem pembangkitan tenaga listrik gelombang laut, ada beberapa


peralatan penting yang sangat berperan mulai dari awal proses pembangkitan hingga
tenaga listrik dihasilkan yang nantinya tenaga listrik tersebut akan disalurkan kepada
para konsumen. Peralatan-peralatan tersebut adalah:
a. Mesin konversi energi gelombang laut Berfungsi untuk menyalurkan energi kinetik
yang dihasilkan oleh gelombang laut yang kemudian dialirkan ke turbin.
b. Turbin Berfungsi untuk mengubah energi kinetik gelombang menjadi energi mekanik
yang dihasilkan oleh perputaran rotor pada turbin.
c. Generator Di dalam generator ini energi mekanik dari turbin dirubah kembali menjadi
energi listrik atau boleh dikatakan generator ini sebagai pembangkit tenaga listrik.
Sistem pembangkitan pada pembangkit listrik

Tenaga gelombang ini dapat dijelaskan melalui skema dibawah ini.


Gambar diatas menunjukkan proses pembangkit listrik gelombang air laut

Pertama-tama aliran gelombang laut yang mempunyai energi kinetik masuk


kedalam mesin konversi energi gelombang. Kemudian dari mesin konversi aliran
gelombang yang
Mempunyai energy kinetic ini dialirkan menuju turbin. Didalam turbin ini, energy
kinetic yang dihasilkan gelombang digunakan untuk memutar rotor. Kemudian dari
pemutaran rotor inilah energy mekanik yang kemudian disalurkan menuju generator.
Didalam generator,energy mekanik ini di rubah menjadi energy listrik (daya listrik).Dari
generator ini, daya listrik yang dihasilkan dialirkan lagi menuju system transmisi (beban)
melalui kabel laut. Daya litrik yang disalurkan melalui kabel laut ini adalah daya listrik
arus searah (DC).

3. Coba jelaskan mengapa energy panas bumi serta nuklir belum sepenuhnya diterapkan di
Indonesia?

Energy panas bumi :

a. Faktor utama yang menghalangi investasi pengembangan geothermal di Indonesia


adalah hukum di Indonesia sendiri.
b. Halangan lain di Indonesia adalah tarif listrik yang tidak kompetitif.
c. eksplorasi geothermal di Indonesia dihalangi oleh keadaan infrastruktur yang buruk di
wilayah-wilayah terpencil, perlawanan masyarakat lokal pada proyek-proyek ini, dan
juga birokrasi yang buruk (prosedur perizinan yang panjang dan mahal yang
melibatkan pemerintah pusat provinsi, dan kabupaten).

Energy Nuklir :

a. secara geografis Indonesia terletak di kawasan Cicin Api yang aktif sehingga rawan
gempa dan tsunami.
b. Penyimpanan limbah pembangkit listrik itu juga memerlukan lokasi yang stabil dan
kedap air. Kondisinya sangat sulit untuk Indonesia. Bila limbah nuklir bocor ke dalam
air tanah, dampaknya sangat berbahaya.
c. masuknya nuklir dalam rancangan undang-undang EBT merupakan langkah
kontraproduktif dengan asas ketahanan, keberlanjutan, kedaulatan, dan kemandirian
energi.
d. pasokan uranium negara ini hanya dapat mengoperasikan satu pembangkit dengan
kapasitas seribu megawatt selama enam hingga tujuh tahun saja.

4. Buatlah dan jelskan dengan detail proses pengaliran arus listrik dr mulai generator pada
pembangkit sampai dengan ke konsumen, dan apa itu transmisi dan distribusi jika
dihubungkan dengan prosesnya?

Proses pengaliran arus listrik dr mulai generator pada pembangkit sampai dengan ke
konsumen

Tenaga listrik dibangkitkan dalam Pusat-pusat Listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTP,
PLTGU dan PLTD, kemudian disalurkan melalui saluran transmisi setelah terlebih dahulu
dinaikkan tegangannya oleh transformator penaik tegangan yang ada dipusat listrik. Saluran
tegangan tinggi di Indonesia mem punyai tegangan 150 kV yang disebut sebagai Saluran
Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan tegangan 500 kV yang disebut sebagai Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). Saluran transmisi ada yang berupa saluran udara dan ada
pula yang berupa kabel tanah. Karena saluran udara harganya jauh lebih murah dibandingkan
dengan kabel tanah, maka saluran transamisi kebanyakkan berupa saluran udara. Kerugian
saluran transmisi menggunakan kabel udara adalah adanya gangguan petir., kena pohon dan
lainlain.

Setelah tenaga listrik disalurkan melalui saluran transmisi, maka sampailah tenaga listrik di
Gardu Induk (GI) untuk diturunkan tegangannya melalui transfor mator penurun tegangan
menjadi tegangan menengah atau yang juga disebut tegangan distribusi primer. Tegangan
distribusi primer yang digunakan pada saat ini adalah tegangan 20 kV. Jaringan setelah
keluar dari GI disebut jaringan distribusi, sedangkan jaringan antara Pusat Listrik dengan GI
disebut jaringan transmisi. Setelah tenaga listrik disalurkan melalui jaringan distribusi
primer, maka kemudian tenaga listrik diturunkan tegangannya dalam gardugardu distribusi
menjadi tegangan rendah dengan tegangan 380/220 Volt, kemudian disalurkan melalui
Jaringan Tegangan Rendah untuk selanjutnya disalurkan ke rumah-rumah pelanggan
(konsumen) melalui Sambungan Rumah. Dalam praktek karena luasnya jaringan distribusi,
sehingga diperlukan banyak transformator distribusi, maka Gardu Distribusi seringkali
disederhanakan menjadi

transformator tiang. Pelanggan yang mempunyai daya tersambung besar tidak dapat
disambung melalui Jaringan Tegangan Rendah, melainkan disambung langsung pada
Jaringan Tegangan Menengah, bahkan ada pula yang disambung pada jaringan Transmisi
Tegangan Tinggi, tergantung besarnya daya tersambung.

Setelah tenaga listrik melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM), Jaringan Tegangan
Rendah (JTR) dan Sambungan Rumah, maka tenaga listrik selanjutnya melalui alat pembatas
daya dan KWH meter. Dari uraian tersebut, dapat dimengerti bahwa besar kecilnya konsumsi
tenaga listrik ditentukan sepenuhnya oleh para pelanggan, yaitu tergantung bagaimana para
pelanggan akan menggunakan alatalat listriknya, yang harus diikuti besarnya suplai tenaga
listrik dari Pusat-pusat Listrik.

Urutan penyaluran energi listrik dari pembangkit hingga sampai ke konsumen meliputi Pusat
listrik –> SUTET (GITET) –> SUTT (GI) –> JTM –> JTR.

Transmisi / Penyaluran : Transmisi adalah proses penyaluran listrik dari pembangkitan,


tegangan dari pembangkitan di naikkan menjadi tegangan standar transmisi di Indonesia
yaitu ada 70 kV, 150 kV yang diklasifikasikan sebagai Tegangan Tinggi (TT) dan 500 kV,
yang diklasifikasikan sebagai Tegangan Ekstra Tinggi (TET). Tujuan tegangan dinaikkan
agar mengurangi rugi-rugi daya akibat panjangnya saluran, makin tinggi tegangannya maka
makin berkurang rugi daya yang terjadi. Tegangan yang akan diturunkan pada Distribusi
biasanya tegangan 150 kV dan 70 kV, sedangkan 500 kV dipakai untuk penyaluran. Saluran
transmisi terdiri dari saluran udara yang biasa disebut SUTT / SUTET dan kabel bawah tanah
yang biasa disebut SKTT. Untuk saluran udara biasanya terlihat dari tower-tower listrik yang
besar, makin tinggi tegangannya makin besar struktur towernya.

Distribusi : Distribusi adalah proses penyaluran dari transmisi hingga ke konsumen,


Distribusi terbagi menjadi distribusi primer dan distribusi sekunder. Distribusi primer adalah
penyaluran listrik dari transmisi yang telah diturunkan tegangannya oleh trafo step-down
menjadi 20 kV yang diklasifikasikan sebagai tegangan menengah (TM), dan disalurkan
melalui penyulang-penyulang (feeder). Sama seperti transmisi, saluran distribusi primer ada
yang saluran udara (SUTM) dan kabel bawah tanah (SKTM). Pada SUTM biasanya kita
melihat di pinggir jalan ada tiang dengan tiga kawat konduktor di atasnya. Sebelum masuk ke
Distribusi sekunder listrik akan diturunkan lagi tegangannya oleh trafo step-down menjadi
tegangan pakai. Distribusi sekunder adalah saluran dari trafo step-down distribusi hingga ke
kWh pelanggan, tegangan pada distribusi sekunder adalah tegangan pakai yaitu 380/220 Volt
yang diklasifikasikan sebagai tegangan rendah (TR).

5. Jelaskan fungsi dari traformer (trafo) coba uraikan  dan jelaskna masing2 fungsi dari
bagian2 pada trafo?

Transformator atau sering disebut dengan istilah Trafo adalah suatu alat listrik yang dapat
mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari perubahan taraf tersebut
diantaranya seperti untuk menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun
menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC.

Fungsi Transformator

 Distribusi dan Transmisi Listrik


 Rangkaian Pengatur Frekuensi
 Rangkaian Kontrol

Beberapa bagian transformator dan fungsi masing-masing:

 Inti besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang
melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk
mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh “Eddy Current”.

 Kumparan trafo

Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan. Kumparan tersebut diisolasi baik
terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan isolasi padat seperti karton, pertinax
dan lain-lain.

Umumnya pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder. Bila kumparan primer
dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluksi yang
menginduksikan tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka akan
mengalir arus pada kumparan ini. Jadi kumparan sebagai alat transformasi tegangan dan arus.

 Bushing

Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah busing yaitu sebuah konduktor
yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor
tersebut dengan tangki trafo.

 Tangki dan Konservator

Pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo berada (ditempatkan)
dalam tangki. Untuk menampung pemuaian minyak trafo, tangki dilengkapi dengan konservator.

 Tabung Silicagel / N2 ( Nitrogen kering ) Alat pernapasan

Prinsip kerja dari Silicagel / N2 ( Nitrogen kering ) sama,Yang berfungsi sebagai pengering /
menghisap butiran-butiran uap air yang dihasilkan oleh kerja transformer, sehingga tangki trafo
tetap kering dan terhindar dari karat bahkan kerusakan lebih luas.

Karena pengaruh naik turunnya beban trafo maupun suhu udara luar, maka suhu minyakpun akan
berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak tinggi, minyak akan memuai dan
mendesak udara di atas permukaan minyak keluar dari dalam tangki, sebaliknya bila suhu
minyak turun, minyak menyusut maka udara luar akan masuk ke dalam tangki.
Kedua proses di atas disebut pernapasan trafo. Permukaan minyak trafo akan selalu
bersinggungan dengan udara luar yang menurunkan nilai tegangan tembus minyak trafo, maka
untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi
Silicagel Blue

 Tap Changer (perubah tap)

Tap Changer adalah perubah perbandingan transformer untuk mendapatkan tegangan operasi
sekunder sesuai yang diinginkan dari tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah. Tap changer
dapat dilakukan baik dalam keadaan berbeban (on-load) atau dalam keadaan tak berbeban (off
load), tergantung jenisnya.

 Indikator

Untuk mengawasi selama trafo beroperasi, maka perlu adanya indicator pada trafo sebagai
berikut:

o indikator suhu / temperatur minyak


o indikator Gas
o indikator Pressure / tekanan dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai