Dibuat oleh :
Dessy Natalia
XII MIPA 3
14, Jl. Bintaro Permai IV No.36, RT.8/RW.9, Bintaro, Kec. Pesanggrahan, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 12330.
I. Tujuan Pratiknum
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase.
2.3.1 Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Hal
ini disebabkan karena enzim memiliki sifat termolabil (tidak tahan
panas). Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya
terlalu tinggi (panas).
Peningkatan suhu diatas suhu optimum menyebabkan putusnya
ikatan hydrogen dan ikatan lain yang merangkai molekul enzim,
sehingga enzim mengalami denaturasi. Denaturasi adalah rusaknya
bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi
berikatan dengan substratnya.
2.3.2 Derajat Keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang
sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran
pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7). Di luar pH optimal,
kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim
dengan cepat.
2.3.3 Konsentrasi Enzim
Konsentrasi enzim katalase juga mempengaruhi kecepatan reaksi.
Semakin besar konsentrasi enzim katalase, semakin cepat pula reaksi
yang berlangsung. Dengan kata lain, konsentrasi enzim berbanding lurus
dengan kecepatan reaksi.
2.3.4 Konsentrasi Substrat
Bila konsentrasi enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan
meningkat dengan adanya peningkatan konsentrasi substrat. Namun,
apada saat semua sisi aktif semua enzim bekerja, penambahan substrat
tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim.
3.1 Alat
1. Rak tabung reaksi
2. Tabung reaksi
3. Penjepit kayu
4. Pembakar spirtus
5. Gelas ukur
6. Pengaduk
7. Lidi
3.2 Bahan
1. Hati ayam
2. Larutan HCL
3. Larutan KOH
4. Larutan H2O2
V. Hasil Pengamatan
VI. Pembahasan
6.1 Percobaan 1
Pada tabung A yaitu adalah hati ayam ditambahkan dengan larutan H2O2 hasil
yang didapatkan gelembung pada tabung reaksi kandungan oksigen didalam tabung
sangat banyak. Jadi pada saat bara api dimasukkan ke dalam tabung, bara api tersebut
menyala hingga dasar tabung karena banyaknya kandungan oksigen didalamnya.
6.2 Percobaan 2
Pada tabung B yang berisi hati ayam diberi larutan HCl ke dalam tabung
kemudian diteteskan larutan H2O2, hasil yang didapatkan pada tabung gelembung gas
yang dihasilkan sedikit. Karena gelembung yang dihasilkan juga sedikit, maka
oksigen yang berada di dalam tabung juga sedikit yang menyebabkan apabila bara api
di masukkan ke dalam tabung, bara api yang dihasilkan juga sedikit karena kurangnya
oksigen tersebut.
6.3 Percobaan 3
Pada tabung C tabung yang berisi hati ayam diteteskan dengan larutan KOH,
hasil yang didapatkan sama dengan percobaan pada tabung A, gelembung dan oksigen
di dalamnya sangat banyak sehingga nyala bara api pada tabung C tersebut juga
banyak.
6.4 Percobaan 4
Pada tabung A tabung yang berisi hati ayam dipanaskan terlebih dahulu,
setelah tabung dipanaskan diberikan larutan H2O2. Jika pada tabung-tabung
sebelumnya terdapat gelembung walaupun hanya sedikit tapi pada percobaan ke-4 ini
tidak terdapat gelembung dan juga tidak terdapat O2 yang dihasilkan dari percobaan
ini. Sehingga bara api dipastikan juga tidak dapat menyala di dalam tabung.
VII.Kesimpulan
Enzim merupakan katalis yang terdapat pada makhluk hidup, enzim dapat
mempercepat reaksi ataupun memperlambat reaksi. Enzim katalase merupakan enzim
yang berfungsi untuk mengkatalis racun, enzim ini mengakatalis larutan H2O2
(Hidrogen peroksida) yaitu larutan yang berbahaya untuk tubuh (racun) reaksi ini
terdapat di dalam hati. Enzim katalase di dalam hati akan lebih cepat bereaksi pada
kondisi pH tinggi (basa) dan akan lebih lambat pada kondisi pH rendah (asam), dapat
dibuktikan dengan banyak-sedikitnya jumlah gelembung dan O2. Enzim seperti
protein apabila enzim tersebut tidak sesuai dengan lingkungannya maka enzim
tersebut akan rusak fungsinya. Maka dari percobaan diatas saat enzim katalase pada
suhu panas, enzim tidak mengalami reaksi apapun, karena enzim katalase pada hati
telah rusak.