Strategi Pengembangan Usaha Pemeliharaan Ayam Pelu
Strategi Pengembangan Usaha Pemeliharaan Ayam Pelu
21 (1): 34-50
ISSN 1907-1760 E-ISSN 2460-3716 DOI: 10.25077/jpi.21.1.34-50.2019
Available online at http://jpi.faterna.unand.ac.id/
ABSTRAK
Ternak Ayam Pelung saat ini merupakan salah satu modal bangsa dalam mempertahankan sumberdaya
genetik ternak nasional. Minat konsumen dan gairah petani semakin meningkat sementara usahaternak tidak
cukup kuat untuk menutup kebutuhan tersebut. Usaha Ayam Pelung memerlukan solusi kreatif berdasarkan
potensinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan merumuskan strategi yang dapat
dibuat oleh stakeholder terkait; serta memilih strategi alternatif terbaik. Metode penelitian adalah studi
kasus dengan menggunakan informan sebagai sumber data primer. Model analisis yang digunakan adalah
analisis SWOT dan QSPM. Berdasarkan diagram kartesius maka strategi WO adalah strategi yang sesuai
dengan kondisi usaha Ayam Pelung di Kabupaten Cianjur. Berdasarkan faktor-faktor internal dan eksternal
strategi yang dapat dirumuskan dari faktor internal dan eksternal adalah: (1) membuat kebijakan pemerintah
dan breeding centre Ayam Pelung, (2) penyerapan CSR yang difasilitasi oleh perguruan tinggi dan dinas
peternakan, dan (3) pelatihan pembuatan dimsum sebagai olahan Ayam Pelung serta pembinaan pengadaan
pakan mandiri. Seluruh strategi layak untuk diupayakan namun urutan prioritas yang dapat membantu
keberlanjutan usaha ayam pelung di Kabupaten Cianjur adalah strategi yang pertama, ketiga, dan kedua.
Kata kunci: ayam pelung, usahaternak, quantitative strategic planning matrix, strengths weaknessen
opprtunities threats
ABSTRACT
Pelung Chicken nowadays is one of the nation’s capital in maintaining national livestock genetic
resources. Consumers’ interest and the passion of farmers were increasing while livestock businesses were
not strong enough to cover these needs. The Pelung Chicken business required a creative solution based
on their potential. The purposes of this study were to identify and formulate strategies that can be made
by relevant stakeholders, and choose the best alternative strategies. The research method was a case study
using informants as primary data sources. The analytical models used were SWOT and QSPM. Based on
The Cartesian diagram, the WO strategy was in line with the conditions of the Pelung Chicken business in
Cianjur Regency. Internally and externally, strategies that can be formulated were: (1) creating government
policies and breeding centers for Pelung Chicken; (2) absorption of CSR facilitated by universities and
livestock services; and (3) training on making dim-sum as processed Pelung Chicken and coaching
procurement of feed. All strategies were feasible but the priority order that can help sustain the Pelung
Chicken industry in Cianjur Regency was the first, third, and second strategy.
Keywords: pelung chicken, farm business, quantitative strategic planning matrix, strengths weaknesses
opprtunities threats
dan kandang individu Ayam Pelung dengan pengaruhnya dalam usaha Ayam Pelung di
berbagai variasi dan ukuran. Keberhasilan lokasi penelitian. Jumlah informan disesuaikan
dan keberlanjutan usahaternak Ayam Pelung dengan keperluan yaitu sebanyak 20 orang
memberikan kontribusi pada perekonomian meliputi ketua Himpunan Peternak Penggemar
Kabupaten Cianjur. Hal ini merupakan tanda Ayam Pelung Indonesia (HIPPAPI); 11 orang
bahwa usaha tersebut efektif namun belum peternak Ayam Pelung perwakilan kelompok
tentu efisien. dari tiap kecamatan; 2 orang Pegawai Desa; 2
Dengan demikian usaha Ayam Pelung orang Pegawai Kecamatan; 1 orang Pegawai
harus diteliti lebih lanjut untuk mengetahui Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan
strategi yang tepat untuk pengembangan Kabupaten Cianjur; serta 3 orang Akademisi
usaha. Hal ini memerlukan solusi kreatif Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.
berdasarkan potensinya. Untuk menggali Sumber data berasal dari dua sumber
dan meningkatkan potensi, masyarakat yaitu primer dan sekunder. Data primer adalah
peternak di Kabupaten Cianjur mengadakan data yang bersumber dari hasil observasi dan
kontes dan pertemuan untuk merencanakan wawancara langsung dengan informan yang
pengembangan usaha namun belum pernah terlibat dalam penelitian, sedangkan data
melakukan diskusi melalui langkah-langkah sekunder diperoleh dari institusi terkait yaitu
ilmiah sehingga sampai saat ini belum ada Pemerintah Kabupaten Cianjur. Data primer
referensi ilmiah terkait sosial ekonomi berupa faktor internal dan eksternal, teknik
peternakan Ayam Pelung. Peternak perlu pengambilan data primer adalah dengan cara
mengevaluasi diri secara internal maupun wawancara, diskusi kelompok (Focus Group
eksternal untuk memperoleh solusi tersebut. Discussion), dan observasi, sedangkan data
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk sekunder berupa data olahan yang diambil dari
mengidentifikasi dan merumuskan strategi Ketua HIPPAPI dan pegawai Dinas Kelautan,
alternatif pengembangan usaha Ayam Pelung Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Cianjur.
yang dapat dibuat oleh stakeholder terkait; Model analisis yang digunakan adalah
dan memilih strategi alternatif terbaik. SWOT dan QSPM. Faktor internal dan
Kegunaannya adalah untuk memperoleh eksternal yang dikemukakan dalam FGD
informasi yang akan digunakan sebagai bahan (Focus Group Discussion) kemudian disaring
dan rujukan dalam penyusunan perencanaan agar lebih fokus. Perhitungan diagram
pengembangan usaha di Kabupaten Cianjur. kartesius SWOT diperoleh dari angka skor
kumulatif IFAS dan EFAS yang dihitung
secara matematis (Rangkuti, 2014). Uraian
METODE
yang digunakan berupa pernyataan dan skor
yang harus diberikan mulai dari 1 sampai
Penelitian dilaksanakan di Kabupaten
5, yakni: (1) Sangat Tidak Setuju; (2) Tidak
Cianjur pada Bulan Juni hingga Agustus
Setuju; (3) Netral; (4) Setuju; dan (5) Sangat
2018. Metode penelitian ini adalah studi
Setuju. Setiap informan memberikan penilaian
kasus. Studi kasus ialah serangkaian kegiatan
dan alasan dari penilaian tersebut.
ilmiah yang dilakukan secara intensif, terinci,
dan mendalam tentang suatu program, Seluruh faktor internal dan eksternal
peristiwa dan aktivitas, baik pada tingkat disaring agar lebih fokus dengan cara menarik
perorangan, sekelompok orang, lembaga, atau faktor- faktor dengan skor yang relatif besar
organisasi untuk memperoleh pengetahuan yaitu pada 6 faktor prioritas untuk setiap
mendalam tentang peristiwa tersebut dan bagian dalam SWOT (Tabel 1). Perhitungan
informan adalah orang yang menguasai kasus diagram kartesius SWOT diperoleh dari
yang diteliti (Rahardjo, 2017). Informan angka skor kumulatif IFAS dan EFAS yang
dipilih berdasarkan peran, kontribusi dan secara matematis dirinci seperti dibawah
ini (Gambar 1). Langkah berikutnya adalah
Tabel 2. Faktor-faktor Internal dan Eksternal yang Dipertimbangkan dalam Pengembangan Usaha
Ayam Pelung di Kabupaten Cianjur Tahun 2018
KEKUATAN
No. Hal yg menjadi Kekuatan Bobot Rate Skor
1 Sejarah (Brand Bibit Cianjur) 0,083 5 0,417
2 Pembesaran Ternak 0,083 5 0,417
3 Tekstur Daging bagus 0,083 5 0,417
4 Jasa Pengiriman Ternak 0,083 5 0,417
5 Pakan 0,083 4 0,333
6 Fasilitas Pemerintah (Sarana dan Prasarana) 0,083 4 0,333
Skor Total 2,000
KELEMAHAN
No. Hal yg menjadi Kelemahan Bobot Rate Skor
1 Pengadaan Kualitas Bibit Beragam 0,083 5 0,417
2 Pengelolaan Penyakit 0,083 5 0,417
3 Mempertahankan Kualitas Ternak 0,083 5 0,417
4 Perbedaan Perijinan Karantina antar daerah 0,083 5 0,417
5 Biaya Pengiriman 0,083 5 0,417
6 Sulitnya memperoleh modal dari Bank 0,083 5 0,417
Skor Total 2,083
PELUANG
No. Hal yg menjadi Peluang Bobot Rate Skor
1 Wisata Kuliner 0,088 5 0,439
2 Jumlah konsumen meningkat 0,088 5 0,439
3 Pemanfaatan CSR 0,088 5 0,439
4 Potensi Pengadaan Pakan 0,088 3 0,263
5 Penjualan online 0,088 3 0,263
6 Rekreasi Hewan Kesayangan 0,088 3 0,263
Skor Total 1,842
ANCAMAN
No. Hal yg menjadi Ancaman Bobot Rate Skor
1 Penyakit 0,088 5 0,439
2 Regenerasi Peternak 0,088 5 0,439
3 Alih Fungsi Lahan 0,070 5 0,351
Keberpihakan Pemerintah terhadap Unggas
4 0,088 3 0,263
Lokal
5 Kematian pada saat pengiriman 0,088 2 0,175
6 Pencurian Ayam Pelung 0,053 3 0,158
Skor Total 1,667
Sumber: Data olahan
(Peternak Ayam Pelung, 2018). Depison tinggi karena pakan yang diberikan relatif
(2009) menyatakan bahwa telur dan daging bagus dibandingkan dengan pakan ayam
ayam lokal lebih mahal harganya dan pedaging. Pakan Ayam Pelung dibuat sendiri
memiliki preferensi lebih baik dibandingkan oleh peternak namun belum semua peternak
ayam ras dan yang tidak kalah pentingnya mampu mengolahnya sehingga beberapa
produk ayam lokal lebih alami karena sedikit peternak memperolehnya dari peternak lain
mengkonsumsi obat sintesis. Konsumen yang sudah biasa membuat pakan Ayam
ternak ini adalah konsumen berbeda dengan Pelung. “Pemberian pakan dilakukan dengan
daya beli yang berbeda pula yakni konsumen teknik trial and error, peternak mengakui
dengan penghasilan menengah keatas karena tidak pernah membaca buku tatalaksana
harga Ayam Pelung dewasa per ekor bisa pemeliharaan Ayam Pelung” (Peternak Ayam
mencapai satu juta rupiah. Ada hal-hal yang Pelung, 2018). Beberapa metode diberikan
berasal dari dalam maupun luar lingkungan dalam beberapa fase pertumbuhan namun
usaha yang memberikan dampak terhadap hasilnya realtif sama. Hal ini sesuai dengan
kelanjutan dan pengembangan usaha Ayam hasil penelitian Widodo, Sarengat, dan
Pelung. Faktor internal dan faktor eksternal Suprijatna (2012) yang menyatakan bahwa
yang dianalisa cukup banyak (Tabel 2). pengaruh pergantian lama periode penggantian
Faktor-faktor tersebut diperoleh berdasarkan pakan tidak memberikan pengaruh nyata.
wawancara dengan informan. Penjualan pakan relatif sederhana karena
Kekuatan Internal termasuk dalam kelompok penjualan
semikomersil yaitu produksi tidak dibuat
Sumber genetik Ayam Pelung diakui
secara masal dan pakan tidak seluruhnya
sebagai milik wilayah Kabupaten Cianjur.
dijual dan persentase kuantitas pakan yang
Titik awal pengembangan ternak Ayam Pelung
dijual kurang dari 40%. Penjualan ternak pun
di Indonesia berada di daerah ini kemudian
relatif sama, sebagian besar peternak menjual
disebarkan oleh masyarakat veteriner ke
Ayam Pelung dalam jumlah sedikit. Hanya
wilayah lain. “Plasma nutfah Ayam Pelung
beberapa tokoh peternak yang menjual ternak
merupakan brand unik bagi Wilayah Cianjur
banyak, baik ternak siap konsumsi maupun
sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat
ternak siap produksi. Harga jual sepasang
setempat” (Ketua HIPPAPI dan Pegawai
ternak Ayam Peluang bibit siap produksi
Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan
adalah sebesar Rp. 200.000,- belum termasuk
Kabupaten Cianjur, 2018). “Peternak Ayam
ongkos kirim. Ongkos kirim bervariasi
Pelung hampir seluruhnya (90%) menguasai
tergantung jarak pengiriman. Dalam hal ini,
teknik pembesaran ternak karena pengalaman
terkadang peternak memperoleh keuntungan
beternak yang cukup lama sampai lebih dari
yang relatif besar pada jasa pengiriman ternak
30 tahun, namun demikian, ada kekurangan
pada penguasaan lahan dan teknologi karena bukan pada produksi ternak.
keterbatasan modal sehingga skala usaha Terlepas dari potensi-potensi yang
ternak yang dimiliki relatif rendah” (Ketua dimiliki peternak, pemerintah memiliki
HIPPAPI, 2018). kontribusi yang besar yang termasuk dalam
Perjuangan peternak tidak berhenti kelompok kekuatan yakni penyediaan fasilitas
karena kelemahannya, optimisme peternak sarana prasarana ternak. “Pemerintah beberapa
berlanjut dengan motivasi lain yakni bila kali memberikan fasilitas seperti, bibit Ayam
ternak Ayam Pelung yang dibesarkan tidak Pelung, pakan ternak Ayam Pelung dan
menghasilkan suara yang bagus maka ternak pelatihan-pelatihan terkait budidaya Ayam
tersebut dapat menjadi sumber protein Pelung” (Ketua HIPPAPI, 2018). Jumlah bibit
bagi tubuh manusia melalui pengolahan Ayam Pelung diberikan dalam jumlah banyak
pangan yang baik. Tekstur dan nutrisi yang dan dilakukan lebih dari satu kali. Pakan yang
terkandung dalam daging Ayam Pelung cukup diberikan merupakan pakan ternak berkualitas
dengan komposisi yang diterangkan secara dengan kebutuhan sehingga ayam ini termasuk
detil sehingga peternak dapat membuat kelompok unggas yang relatif tahan terhadap
pakan tersebut secara mandiri. Meskipun perubahan cuaca dan penularan penyakit.
tidak seluruh peternak diikutsertakan dalam “Jumlah ternak yang terkena penyakit disaat
pelatihan, utusan-utusan yang hadir mampu perubahan cuaca sebanyak kurang dari 5%
mewakili kebutuhan kelompok peternak dalam setahun” (Peternak Ayam Pelung, 2018).
dan selalu berusaha menyampaikan dan Pada saat ternak terserang penyakit, karantina
memotivasi peternak lain agar usaha dapat dilakukan agar mempermudah pengelolaan
bertahan dan berkembang. penyakit. Rotasi dan sanitasi kandang juga
Kelemahan Internal diterapkan agar bakteri dan jamur yang tersisa
dan menempel pada kandang hilang. Prinsip
Subsistem kedua dalam sistem
utama pengelolaan penyakit disadari dan
agribisnis adalah budidaya. Manajemen
dilakukan sepenuhnya oleh peternak dengan
pemeliharaan ternak tidak lepas dari
alasan tidak mau mengambil resiko kematian
zooteknis. “Pengetahuan beternak Ayam
pada ternak.
Pelung turun menurun yang disampaikan
oleh generasi peternak sebelumnya efektif “Media online merupakan media
karena merupakan pengalaman berdasarkan terbaik karena kemudahan dan biayanya
keberhasilan” (Peternak Ayam Pelung, 2018) yang relatif rendah” (Ketua HIPPAPI, 2018).
namun secara praktik hal tersebut belum Penjualan menjadi lebih dinamis dengan
tentu efisien. Pengalaman satu peternak dapat komunikasi yang cepat antar pembeli dan
berbeda dengan peternak lainnya sehingga penjual. Cakupan pemasaran bertambah luas
hal ini menyebabkan kualitas ternak yang dengan metode pengiriman yang bervariasi.
dihasilkan beragam. Pengembangbiakan Meskipun sebagian kecil peternak telah
ternak dari bibit ternak yang beragam akan menjual ternaknya ke luar wilayah Jawa
menghasilkan kualitas ternak yang beragam Barat, ada hal yang membatasi penjualan yaitu
pula. Produksi ternak tidak seperti fabrikasi izin wilayah. Beberapa daerah di Indonesia
yang selalu menghasilkan kualitas yang seperti di Pulau Kalimantan dan Sumatera,
standar. Dampak variatif tersebut berpengaruh ada kabupaten yang menolak distribusi Ayam
terhadap harga jual, peternak sulit menetapkan Pelung dengan alasan karier terhadap penyakit
harga jual sehingga terkadang bargaining unggas. Perbedaan perizinan karantina antar
position tertinggi diperoleh pembeli baik itu daerah menurunkan semangat peternak dalam
konsumen perantara maupun konsumen akhir. pemasaran ternak online. Transaksi dibatalkan
karena hal tersebut padahal ternak telah
Variasi ternak yang beragam terkadang
dikirimkan sehingga ternak dibawa kembali
menghasilkan ternak yang berkualitas tinggi
ke kandang dan peternak mengalami kerugian.
dari suara dan performanya tetapi kembali
Biaya pengiriman antar pulau tidak murah
lagi ke permasalahan awal bahwa peternak
dan tidak ada asuransi untuk menanggulangi
tidak dapat mempertahankan kualitas tersebut.
kendala tersebut.
“Teknik pertahanan kualitas masih belum
standar ditemukan dan diterapkan dalam Peternak menginginkan tambahan
pemeliharaan ternak” (Ketua HIPPAPI, 2018). modal usaha, selain untuk mengatasi
Setiap peternak memiliki pola pemeliharaan resiko-resiko dalam budidaya Ayam Pelung
berbeda tergantung pengalamannya. peternak berusaha mengembangkan usaha
dengan menambah jumlah ternak. “Beberapa
Penyakit tidak selalu muncul dalam
peternak pernah mengajukan kredit dari bank.
pemeliharaan ternak. “Pakan Ayam Pelung
Pihak bank menjanjikan kredit yang cepat dan
dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki
mudah tanpa jaminan, namun kenyataannya
protein yang cukup tinggi” (Ketua HIPPAPI,
proses pengajuan yang terjadi cukup rumit
2018). Selain itu, vitamin diberikan sesuai
dengan banyak syarat dalam waktu yang
cukup lama” (Peternak Ayam Pelung, 2018). Social Responsibility” (Akademisi Fapet
Pada akhirnya, pengajuan kredit pun gagal Unpad, 2018). CSR merupakan komitmen
karena bank tetap mengharuskan surat perusahaan untuk bertindak etis terhadap
jaminan milik peternak yang disimpan di pemangku kepentingan secara langsung
bank. Meskipun bank mempromosikan kredit maupun tidak langsung untuk meningkatkan
dengan bunga rendah untuk usaha tani ternak kualitas hidup dan kesejahteraan para pihak
realisasinya keberpihakan bank bukan pada terkait dengan mempertimbangkan aspek
peternak melainkan pada usahanya sendiri. sosial, ekonomi, dan lingkungan dari aktivitas
Hal ini menyebabkan ketidakpercayaan perusahaan (Nurbaety, 2015). Kewajiban
peternak pada lembaga keuangan. Dalam perusahaan adalah memberikan sebagian
Maman (2014) lembaga keuangan merupakan dari keuntungannya kepada masyarakat
salah satu stakeholder dalam sistem agribisnis dalam berbagai bentuk dan harus dilaporkan
yang termasuk dalam lembaga penunjang kepada pemerintah. Tujuan dari CSR
yakni lembaga yang menunjang kegiatan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
budidaya ternak. Dengan demikian sistem masyarakat sebagai salah satu stakeholder
agribisnis tidak berjalan secara optimal karena yang membutuhkan bantuan peningkatan
kegagalan kerjasama usaha. produktivitas ekonomi. Peraturan perundang-
Peluang Eksternal undangan yang terkait CSR diantaranya
adalah: UU No. 40 Th 2007 tentang Perseroan
Masyarakat pada dasarnya tidak dapat
Terbatas demi Terwujudnya Pembangunan
hidup secara mandiri, sosialisasi merupakan
Berkelanjutan (Pujiyono, Wiwoho, &
kebutuhan yang mendasar. Hampir
Triyanto, 2016).
seluruh bagian dari masyarakat memiliki
alat komunikasi untuk terhubung dengan “Sampai saat ini belum ada supplier
masyarakat lainnya dan bergabung dalam yang secara khusus membuat pakan ternak
forum baik formal maupun informal untuk Ayam Pelung” (Ketua HIPPAPI, 2018). Ini
bertukar pikiran dan memberikan kontribusi merupakan salah satu peluang lainnya yang
satu sama lain. Melalui media tersebut dilihat oleh seluruh stakeholder sebagai
masyarakat berkumpul. Perkumpulan selalu peluang. Selain itu, penjualan ternak online
difasilitasi dengan berbagai hal termasuk pun semakin meningkat karena relatif mudah,
kebutuhan lokasi, transportasi dan logistik. media online dapat diandalkan untuk hal
Dalam logistik, bahan pangan siap santap tersebut. Semakin mudah dan murah akses
didistribusikan. Wisata menjadi bagian dari peternak terhadap alat komunikasi canggih
acara yang direncanakan. Hal seperti ini berbasis android dan jaringan internet maka
frekuensinya meningkat terutama pada Hari semakin luas dan intensif pula pemasaran
Raya Idul Fitri, Idul Adha, dan pergantian yang dapat dilakukan oleh peternak. Hal
tahun. Wisata kuliner merupakan suatu ini sepaham dengan Goso dan Risal (2015)
peluang yang besar. Promosi-promosi dari bahwa untuk ayam buras aspek pasar
variasi produk, harga dan potongannya, serta dinyatakan layak dan memiliki peluang yang
pengiriman khusus yang dilakukan produsen cukup besar dengan harga yang ditawarkan
kuliner meningkatkan jumlah konsumen. kompetitif serta strategi pemsaran yang
“Hal ini dapat dirasakan oleh peternak Ayam digunakan dapat mengungguli pesaing dari
Pelung meskipun konsentrasi mereka ada pada segi kualitas ayam buras, waktu pengiriman,
subsistem kedua dalam sistem agribisnis” dan harga yang ditawarkan. Peternak dapat
(Peternak Ayam Pelung, 2018). mengorganisir dirinya secara mandiri
maupun dalam kelompok untuk melakukan
“Meskipun bank tidak memberikan
pemasaran online. Pemasaran bukan hanya
kesempatan bagi peternak, peluang lain yang
terkait produk, jasa dalam peternakan pun
dapat diserap oleh peternak adalah pemanfaatan
dapat diperjualbelikan. Rekreasi hewan
kebijakan pemerintah mengenai Corporate
Tabel 3. Nilai IFAS dan EFAS dalam Pengembangan Usaha Ayam Pelung di Kabupaten Cianjur
Tahun 2018
IFAS EFAS
Kekuatan (S) Kelemahan (W) Peluang (O) Ancaman (T)
2,000 2,083 1,842 1,667
Keterangan: X = S - W = -0,1
Y = O - T = 0,2
Sumber: Data Olahan
kesayangan merupakan salah satu bentuk oleh seluruh peternak dan diregenerasikan
strategi konvensional yang menawarkan ilmu kepada peternak baru.
pengetahun dan hiburan bagi pengunjung Kontradiksi dengan pengembangan
terutama bagi anak-anak dan orang dewasa usaha, “masyarakat secara umum cenderung
yang belum mengetahui dengan jelas seperti untuk menjual dan atau melakukan alih fungsi
apa agribisnis ternak Ayam Pelung. lahan untuk sesuatu yang lebih menguntungkan
Ancaman Eksternal dalam jangka pendek” (Peternak Ayam
“Meskipun lebih dari 10 tahun lalu Pelung, 2018). Rupiah merupakan satuan alat
perunggasan mengalami keterpurukan karena ukur termudah dalam menghitung pendapatan
wabah penyakit flu burung, namun kondisi masyarakat. Beberapa peternak meninggalkan
tersebut masih diwaspadai oleh peternak dan usahaternak beralih pada pekerjaan lain
stakeholder Ayam Pelung” (Peternak Ayam sementara lahan yang dimilikinya dibuat
Pelung, 2018). Avian flu merupakan salah kamar-kamar kecil untuk disewakan. Ini
satu penyakit yang muncul tiba-tiba dan tidak akan sangat menyulitkan bagi masa depan
biasa dihadapi oleh peternak. Pemerintah usahaternak Ayam Pelung. Pemerintah
mengurangi impor bibit ayam ras karena tidak dapat melakukan interupsi dalam hal
wabah tersebut (Iskandar, 2006). Pengetahuan tersebut karena itu adalah hak setiap individu.
tentang pengelolaan penyakit tersebut harus Pemerintah pun dapat dilihat sebagai ancaman
tetap disampaikan oleh Dinas Peternakan karena keberpihakannya pada unggas lokal.
Kabupaten Cianjur agar peternak selalu Ayam ras pedaging merupakan unggas yang
waspada. Seluruh pengetahuan baik mengenai paling digemari oleh masyarakat sehingga
zooteknis, teknis, dan kegiatan usahaternak pemerintah selalu memberikan perhatian yang
ramah lingkungan harus dipelajari dan dikuasi lebih pada komoditas tersebut.
Tabel
Tabel 4. Rumusan
4. Rumusan Strategi
Strategi PengembanganUsaha
Pengembangan UsahaAyam
AyamPelung
PelungdidiKabupaten
Kab. Cianjur Th 2018
Cianjur Tahun 2018
pengadaan breeding centre. Fungsi dari ternak Ayam Pelung sehingga sifat genotip dan
Tabel 5. Prioritas Strategi Pengembangan Usaha Ayam Pelung di Kababupaten Cianjur Tahun
2018
Kebijakan Pemerintah Penyerapan CSR Pelatihan Olahan Ayam
Strategi Alternatif tentang Standar Bibit difasilitasi Perguruan Pelung dan Pembinaan
(Breeding Centre Tinggi dan Dinas Pengadaan Pakan Mandiri
Jumlah Akhir TAS 6,833 4,750 4,917
Prioritas Pelaksanaan 1 2 3
KEKUATAN
No. Hal yg menjadi Kekuatan Bobot AS TAS AS TAS AS TAS
1 Sejarah (Brand Bibit Cianjur) 0,083 4 0,333 3 0,250 1 0,083
2 Pembesaran Ternak 0,083 4 0,333 4 0,333 3 0,250
3 Tekstur Daging bagus 0,083 4 0,333 3 0,250 4 0,333
4 Jasa Pengiriman Ternak 0,083 3 0,250 1 0,083 4 0,333
5 Pakan 0,083 4 0,333 1 0,083 1 0,083
6 Fasilitas Pemerintah (Sarana dan Prasarana) 0,083 5 0,417 1 0,083 1 0,083
Skor Total 2,000 1,083 1,167
KELEMAHAN
No. Hal yg menjadi Kelemahan Bobot AS TAS AS TAS AS TAS
1 Pengadaan Kualitas Bibit Beragam 0,083 4 0,333 2 0,167 4 0,333
2 Pengelolaan Penyakit 0,083 4 0,333 1 0,083 2 0,167
3 Mempertahankan Kualitas Ternak 0,083 4 0,333 3 0,250 3 0,250
4 Perbedaan Perijinan Karantina antar daerah 0,083 4 0,333 2 0,167 1 0,083
5 Biaya Pengiriman 0,083 3 0,250 1 0,083 1 0,083
6 Sulitnya memperoleh modal dari Bank 0,083 1 0,083 1 0,083 1 0,083
Skor Total 1,667 0,833 1,000
PELUANG
No. Hal yg menjadi Peluang Bobot AS TAS AS TAS AS TAS
1 Wisata Kuliner 0,088 1 0,083 4 0,333 3 0,250
2 Jumlah konsumen meningkat 0,088 4 0,333 4 0,333 4 0,333
3 Pemanfaatan CSR 0,088 4 0,333 4 0,333 3 0,250
4 Potensi Pengadaan Pakan 0,088 4 0,333 3 0,250 4 0,333
5 Penjualan online 0,088 3 0,250 3 0,250 1 0,083
6 Rekreasi Hewan Kesayangan 0,088 4 0,333 4 0,333 1 0,083
Skor Total 1,667 1,833 1,333
ANCAMAN
No. Hal yg menjadi Ancaman Bobot AS TAS AS TAS AS TAS
1 Penyakit 0,088 4 0,333 2 0,167 3 0,250
2 Regenerasi Peternak 0,088 2 0,167 4 0,333 3 0,250
3 Alih Fungsi Lahan 0,070 4 0,333 2 0,167 4 0,333
4 Keberpihakan Pemerintah terhadap Unggas Lokal 0,088 4 0,333 3 0,250 4 0,333
5 Kematian pada saat pengiriman 0,088 4 0,333 1 0,083 3 0,250
6 Pencurian Ayam Pelung 0,053 1 0,083 1 0,083 1 0,083
Skor Total 1,500 1,000 1,417
Sumber: Data olahan
fenotip ternak yang baik dapat dipertahankan, sesuai dengan kebutuhannya, sedangkan
namun demikian investasi atas pengadaannya bantuan berupa barang modal biasanya dalam
dibebankan pada pemerintah dengan alasan bentuk investasi termasuk perbaikan jalan.
bahwa investasi ini akan menguntungkan Berdasarkan hasil penelitian Situmeang
banyak pihak karena pasar ternak Ayam (2015) CSR dapat berupa charity maupun
Pelung memiliki permintaan yang tinggi. pemberdayaan. Metode charity memberikan
Strategi kebijakan searah dengan Suprijatna manfaat jangka pendek sedangkan metode
(2010) bahwa untuk strategi pengembangan pemberdayaan mendorong masyarakat untuk
ayam lokal perlu dibuat beberapa kebijakan berkembang dan memperoleh manfaat jangka
dalam rangka menjaga kelestarian dan panjang.
mengembangkannya menjadi ayam unggul Model Diversifikasi Lini Produk dalam
yang mampu berproduksi tinggi serta mampu Usaha Ayam Pelung
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Penguatan modal mandiri merupakan
pedesaan. Terkait dengan hal yang sama,
kunci utama. Self-capital assessment
pembuatan breeding centre sejalan dengan
harus senantiasa dilakukan oleh kelompok
pendapat Siswoyo, Setyono, Fuah (2013)
peternak. Modal yang besar akan membuat
yang menyatakan bahwa restrukturisasi
kelompok leluasa merencanakan dan
peternakan harus fokus pada kelembagaan
melaksanakan beberapa strategi dalam
yang mampu untuk penyediaan bibit yang
usaha bersama untuk melengkapi fungsi-
cukup dan kontinu.
fungsi dalam agribisnis. Sistem agribisnis
Selain itu, setiap tahun perusahaan besar terdiri atas 4 subsistem (Penyediaan Sarana
mencari komunitas tertentu untuk menjadi dan Prasarana Produksi Ternak, Budidaya,
target CSR sebagai bagian dari kewajiban Pengolahan, dan Pemasaran) dan Lembaga
usaha. Pendekatan formal maupun informal Penunjang (Sa`id dan Intan, 2001), secara
dapat dilakukan agar setiap kepentingan keseluruhan berdasarkan hasil FGD maka ada
bersinggungan sehingga dapat menutupi 3 hal yang dinilai kurang yakni subsistem 1
kebutuhan seluruh stakeholder. Kunci sukses yaitu penyediaan sarana dan prasarana dan
pembangunan usaha adalah integrasi usaha subsistem 4 pengolahan hasil ternak serta
dari segala sisi dan seluruh pihak terkait. Hal keberadaan lembaga penunjang dalam hal
ini sesuai dengan hasil penelitian Iskandar ini pemerintah dan perusahaan swasta dalam
(2006) yakni pemerintah harus senantiasa memberikan dukungan untuk pengembangan
mensinergikan berbagai sumberdaya yang usaha Ayam Pelung. Modal dapat diperoleh
terpisah dalam tugas yang sama, dengan dari penjualan produk hulu (pakan Ayam
fokus untuk meningkatkan manfaat ayam Pelung) dan produk hilir (olahan Ayam
lokal menjadi usaha kerakyatan. Pihak Pelung diantaranya Dimsum), sedangkan
akademisi dapat memfasilitasi kegiatan- keuntungan lain dapat diperoleh dari pihak
kegiatan tersebut sebagai bagian dari kegiatan ketiga yaitu kebijakan breeding centre untuk
pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan melidungi proses keberlanjutan pembibitan
ini harus dirancang untuk kepentingan Ayam Pelung dari pemerintah dan penyerapan
peternak dalam jangka pendek maupun CSR dari perusahaan swasta.
jangka panjang. Keuntungan jangka pendek
Bahan-bahan olahan pakan Ayam
gunanya untuk meningkatkan motivasi
Pelung tersedia di pasar dan mudah diperoleh.
sedangkan keuntungan jangka panjang adalah
Beberapa peternak dalam kelompok telah
untuk meningkatkan kesejahteraan peternak.
menguasai pembuatan pakan namun tidak
Pemberian bantuan dari pihak swasta dapat
semua peternak dapat membuat pakan
berupa dana atau barang modal. Dana sifatnya
yang berkualitas dan sesuai untuk Ayam
cair dan fleksibel sehingga dapat digunakan
Pelung. Peternak dapat menggunakan pakan
sebagai tambahan modal bagi peternak
ayam komersial untuk broiler. Trisiwi
dan Supartini (2015) menyatakan bahwa signifikan antara pembuatan Dimsum dan
pakan komersial untuk penampilan ayam pemilihan daging ayam. Olahan ayam lokal
kampung menghasilkan konsumsi pakan dan disukai oleh sebagian dari masyarakat secara
pertambahan berat badan lebih tinggi daripada spesifik karena atribut khas yang menempel
pakan rasional yang disusun mengikuti pada olahan ternak tersebut seperti cita rasa
kandungan PK dan ME pakan komersial, yang berbeda. Masyarakat masa kini lebih
namun demikian, kelompok peternak dapat menyukai makanan siap saji sehingga ini
mengolah pakan secara mandiri yang lebih menjadi kesempatan bagi peternak untuk
sesuai untuk kebutuhan penampilan dan suara mengolah daging Ayam Pelung menjadi
Ayam Pelung kemudian menjualnya kepada makanan yang menarik minat konsumen.
peternak anggota maupun bukan anggota. Pemasaran Dimsum dapat dilakukan
Agar pakan dapat dibuat secara komersil dengan metode penjualan langsung atau
maka kelompok peternak harus memperoleh melalui retailer dan food court. Penjualan
izin usaha dan hak paten untuk pakan tersebut merupakan penjualan tingkat 1
yang dihasilkannya. Modal bukan hanya dan tingkat 2 (Kotler, 2001) yaitu melalui
dikeluarkan untuk proses pembuatan pakan pedagang besar (grosir) dan pedagang eceran
namun untuk promosi dan pengenalan produk (retail). Dengan cara ini nilai tambah yang
serta evaluasi pemasaran dan penggunaan diperoleh akan jauh lebih besar daripada
produk oleh peternak lain agar dapat hanya mengkosumsi olahan Ayam Pelung
diperoleh keberlanjutan usaha. Hal tersebut secara subsisten seperti yang selama ini
sesuai dengan penelitian Setyorini, Effendi, dilakukan oleh peternak dengan Ayam Pelung
dan Santoso (2016) bahwa strategi pemasaran afkir. Pengembangan ilmu dan teknologi hasil
adalah pola pikir pemasaran yang akan peternakan berupa demonstrasi dan pelatihan
digunakan oleh unit bisnis untuk mencapai pengolahan Dimsum telah diperkenalkan
tujuannya dengan cara mempertahankan secara khusus oleh Tim Akademisi Fakultas
citra perusahaan. Bila hal ini berjalan maka Peternakan Universitas Padjadjaran pada
lembaga kelompok akan menjadi lebih kuat waktu yang berbeda. Berdasarkan hasil
secara sosial dan ekonomi. evaluasi, respon peserta terhadap kegiatan
Keluarga peternak Ayam Pelung di tersebut adalah positif. Program edukasi
Kabupaten Cianjur belum pernah mengolah ini sesuai dengan kesimpulan dan saran
bahkan mendengar Dimsum sebagai olahan dari hasil penelitian Hidayati (2017) bahwa
ayam. Olahan ayam yang saat ini banyak edukasi merupakan salah satu strategi dalam
digemari oleh masyarakat umum adalah pengembangan agribisnis peternakan ayam
yang bersumber dari ayam ras pedaging, ras.
namun demikian Ayam kampung disukai
orang karena dagingnya yang kenyal, tahan
KESIMPULAN
pengolahan (tidak hancur ketika dimasak)
dan “berisi”, tidak lembek dan tidak
Peternak Ayam Pelung di Kabupaten
berlemak sebagaimana ayam ras pedaging,
Cianjur secara umum memiliki usaha dengan
kandungan nutrisinya lebih tinggi. Dagingnya
cara memanfaatkan peluang dalam kelemahan
mengandung 19 jenis protein dan asam amino
yang cukup besar karena skala ekonomi usaha
yang tinggi, kadar lemaknya juga relatif lebih
yang relatif kecil. Strategi alternatif yang
rendah daripada ayam broiler (ILO, 2012).
dirumuskan dari faktor internal dan eksternal
Jenis daging ayam yang digunakan sebagai
berdasarkan prioritas adalah pembuatan
bahan utama Dimsum harus diperhatikan
kebijakan pemerintah tentang standar bibit
karena akan mempengaruhi hasil dan rasa.
yakni membuat breeding centre agar kualitas
Penelitian Indarti (2018) menyatakan
bibit baik dan seragam; pemanfaatan bantuan
bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
berupa hibah dari perusahaan swasta sebagai
bagian dari penyerapan CSR difasilitasi oleh Dewanti, R. dan Sihombing, G. 2012. Analisis
perguruan tinggi dan dinas; dan pelatihan Pendapatan Usaha Peternakan Ayam
pembuatan olahan Ayam Pelung (dimsum) Buras. Jurnal Buletin Peternakan
serta pembinaan pengadaan pakan mandiri. 36(1):48-56.
Seluruh strategi layak untuk diupayakan Goso, G. dan Risal, M. 2015. Prospek Usaha
namun urutan prioritas yang dapat membantu Peternakan Ayam Buras Brakel Kriel-
keberlanjutan usaha ayam pelung di Kabupaten Silver Semiintensif di Kota Palopo.
Cianjur adalah strategi yang pertama, ketiga, Jurnal Equilibrium 5(1):1-14.
dan kedua.
Hidayati, P.I. 2017. Analisis Strategi
Pengembangan Agribisnis Peternakan
UCAPAN TERIMA KASIH Ayam Ras di Kabupaten Probolinggo
Jawa Timur. Jurnal Optima 1(1):23-31.
Penghargaan yang besar kami haturkan ILO. 2012. Kajian Ayam Buras dengan
kepada DRPMI UNPAD atas kesempatan Pendekatan Rantai Nilai dan Iklim
yang diberikan dalam penelitian dan penulisan Usaha di Kabupaten Boven Digoel.
publikasi ini. Kami ucapkan terimakasih pula ILO-PCdP2 UNDP, Jakarta.
kepada Bapak Agus Abdurahman selaku Indarti, R. 2018. Pengaruh Pemilihan Daging
Ketua HIPPAPI dan segenap masyarakat Ayam terhadap Pembuatan Dim Sum
peternak Ayam Pelung serta Pegawai Dinas di Restaurant Tang Palace Hotel JW
setempat termasuk Pegawai Dinas Kelautan, Marriot Surabaya. Tourism, Hospitality
Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Cianjur and Culinary Journal 2(1):18-25.
atas kontribusi dan kepercayaannya kepada
Iskandar, S. 2006. Strategi Pengembangan
akademisi Fakultas Peternakan UNPAD.
Ayam Lokal. Jurnal Wartazoa
16(4):190-197.
DAFTAR PUSTAKA Iskandar, S. dan Susanti, T. 2007. Karakter
dan Manfaat Ayam Pelung di Indonesia.
Asmara, I.Y. 2014. Risk Status of Selected Jurnal Wartazoa 17(1):128-136.
Indigenous Chicken Breeds in
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran:
Java, Indonesia: Challenges and
Analisis, Perencanaan, Implementasi,
Opportunities for Conservation.
dan Kontrol. PT. Prehalindo, Jakarta.
Disertasi. Faculty of Engineering,
Health, Science and the Environment, Maman, U. 2014. Memahami Agribisnis
Charles Darwin University. Darwin, Syariah Berdasarkan Pendekatan
Australia. Sistem Agribisnis. Jurnal Agribisnis
8(1):59-70.
Daryono, B. S. dan Mushlih, M. 2016.
Pola Pewarisan Kaki Rengket secara Mariandayani, H. N., Solihin, D. D.,
Autosomal Resesif dan Koefisien Sulandari, S., & Sumantri, C. 2013.
Inbreeding pada Ayam Pelung di Keragaman Fenotipik dan Pendugaan
Cianjur. Jurnal Veteriner 17(2):218- Jarak Genetik pada Ayam Lokal dan
225. Ayam Broiler menggunakan Analisis
Morfologi. Jurnal Veteriner 14(4):475-
David, F. R. 2013. Strategic Management.
484.
Pearson, South Carolina, USA.
Nataamijaya, A. G. 2010. Pengembangan
Depison. 2009. Karakteristik Kuantitatif dan
Potensi Ayam Lokal untuk Menunjang
Kualitatif Hasil Persilangan Beberapa
Peningkatan Kesejahteraan Petani.
Ayam Lokal. Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu
Jurnal Litbang Pertanian 29(4): 131-
Peternakan 12(1):7-13.
138.