Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Peternakan Indonesia, Februari 2019 Vol.

21 (1): 34-50
ISSN 1907-1760 E-ISSN 2460-3716 DOI: 10.25077/jpi.21.1.34-50.2019
Available online at http://jpi.faterna.unand.ac.id/

Strategi Pengembangan Usaha Pemeliharaan Ayam Pelung di Kabupaten Cianjur

Business Development Strategy of Raising Pelung Chicken in Cianjur Regency

A. Fitriani*, S. Alim, dan L. Herlina


Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jatinangor-Sumedang, 45363
*E-mail: anitaftrn@gmail.com
(Diterima: 21 November 2018; Disetujui: 18 Januari 2019)

ABSTRAK
Ternak Ayam Pelung saat ini merupakan salah satu modal bangsa dalam mempertahankan sumberdaya
genetik ternak nasional. Minat konsumen dan gairah petani semakin meningkat sementara usahaternak tidak
cukup kuat untuk menutup kebutuhan tersebut. Usaha Ayam Pelung memerlukan solusi kreatif berdasarkan
potensinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan merumuskan strategi yang dapat
dibuat oleh stakeholder terkait; serta memilih strategi alternatif terbaik. Metode penelitian adalah studi
kasus dengan menggunakan informan sebagai sumber data primer. Model analisis yang digunakan adalah
analisis SWOT dan QSPM. Berdasarkan diagram kartesius maka strategi WO adalah strategi yang sesuai
dengan kondisi usaha Ayam Pelung di Kabupaten Cianjur. Berdasarkan faktor-faktor internal dan eksternal
strategi yang dapat dirumuskan dari faktor internal dan eksternal adalah: (1) membuat kebijakan pemerintah
dan breeding centre Ayam Pelung, (2) penyerapan CSR yang difasilitasi oleh perguruan tinggi dan dinas
peternakan, dan (3) pelatihan pembuatan dimsum sebagai olahan Ayam Pelung serta pembinaan pengadaan
pakan mandiri. Seluruh strategi layak untuk diupayakan namun urutan prioritas yang dapat membantu
keberlanjutan usaha ayam pelung di Kabupaten Cianjur adalah strategi yang pertama, ketiga, dan kedua.
Kata kunci: ayam pelung, usahaternak, quantitative strategic planning matrix, strengths weaknessen
opprtunities threats

ABSTRACT

Pelung Chicken nowadays is one of the nation’s capital in maintaining national livestock genetic
resources. Consumers’ interest and the passion of farmers were increasing while livestock businesses were
not strong enough to cover these needs. The Pelung Chicken business required a creative solution based
on their potential. The purposes of this study were to identify and formulate strategies that can be made
by relevant stakeholders, and choose the best alternative strategies. The research method was a case study
using informants as primary data sources. The analytical models used were SWOT and QSPM. Based on
The Cartesian diagram, the WO strategy was in line with the conditions of the Pelung Chicken business in
Cianjur Regency. Internally and externally, strategies that can be formulated were: (1) creating government
policies and breeding centers for Pelung Chicken; (2) absorption of CSR facilitated by universities and
livestock services; and (3) training on making dim-sum as processed Pelung Chicken and coaching
procurement of feed. All strategies were feasible but the priority order that can help sustain the Pelung
Chicken industry in Cianjur Regency was the first, third, and second strategy.
Keywords: pelung chicken, farm business, quantitative strategic planning matrix, strengths weaknesses
opprtunities threats

34 Strategi Pengembangan Usaha Pemeliharaan … (Fitriani et al.)


Vol. 21 (1): 34-50

PENDAHULUAN dilindungi dan dilestarikan. Suara khas pada


ayam jantan, merdu dan mengalun panjang
Ayam kampung memiliki beberapa tidak terputus-putus dengan durasi 5,8 - 13,9
varietas dan spesies, beberapa diantaranya detik. Suara awal atau angkatan terdengar
yaitu: Ayam Kedu, Ayam Nunukan, Ayam besar, bertenaga, bertekanan, bersih dan
Pelung, Ayam Sumatera, Ayam Gaok, Ayam mengalun tidak terburu-buru (anca); sura
Jawa Super (ILO, 2012), namun demikian, di tengah, terdengar nyambung setelah suara
Indonesia dilaporkan terdapat 32 jenis ayam awal, panjang, besar, naik, bersih, halus, jelas
lokal dan masing-masing jenis memiliki licin; suara akhir, terdengar nyambung setelah
keunggulan tersendiri, seperti Ayam Pelung, suara tengah, panjang, bersih dan jelas dan
Sentul, Kedu, Merawang, Gaok, dan Nusa membesar pada ujungnya.
Penida. Ukuran fenotipik ayam yang Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa
memberikan pengaruh kuat terhadap pembeda Barat, merupakan lokasi ditemukannya Ayam
rumpun ayam adalah panjang punggung Pelung. Pemeliharaan Ayam Pelung sementara
dan lingkar dada (Mariandayani, Solihin, ini lebih ditujukan untuk suara ayam jantan
Sulandari, dan Sumantri, 2013). Ayam lokal yang merdu, bahkan dijadikan kriteria utama
merupakan hasil domestikasi ayam hutan dalam kontes-kontes Ayam Pelung yang
(Gallus gallus) dan dapat dikelompokkan diselenggarakan oleh masyarakat Kabupaten
menjadi tipe pedaging, petelur, dwiguna, atau Cianjur. Adanya perhatian terhadap Ayam
sebagai ayam hias atau kegemaran. Pemerintah Pelung oleh masyarakat, merupakan modal
perlu memberikan prioritas lebih besar karena bangsa dalam mempertahankan sumberdaya
pemeliharaan ayam lokal melibatkan sebagian genetik ternak nasional, meskipun dengan
besar petani di perdesaan. Usahaternak sistem pemeliharaan intensif sederhana.
ayam lokal dapat dikembangkan dengan Ayam Pelung mempunyai karakteristik
menerapkan teknologi maju sehingga dapat yang khas dengan ukuran tubuh relatif besar
meningkatkan produktivitas dan pendapatan dibandingkan dengan rumpun ayam lokal
peternak (Nataamijaya, 2010). Indonesia lain (Iskandar dan Susanti, 2007).
Ternak Ayam Pelung merupakan salah Ayam Pelung sangat menarik bagi
satu modal bangsa dalam mempertahankan konsumen pecinta suaranya. Jumlah permintaan
sumberdaya genetik ternak nasional. Ayam ternak bibit maupun Ayam Pelung dewasa
pelung merupakan ayam asli Indonesia cenderung bertambah. Minat konsumen dan
yang digolongkan sebagai ayam dwiguna gairah peternak semakin meningkat sementara
(pedaging dan suara). Ketidaknormalan usahaternak tidak cukup kuat untuk menutupi
fisik dapat berpengaruh terhadap harga kebutuhan tersebut. Aspek sosial yang paling
jual. Salah satu kelainan fisik yang sering mendukung usahaternak Ayam Pelung di
ditemui adalah rengket (Daryono & Mushlih, daerah tersebut adalah motivasi peternak
2016). SK Menteri Pertanian RI No. 2918/ dalam memelihara ternak. Peternak tersebut
Kpts/OT.140/6/2011 tentang Penetapan bergabung dalam kelompok peternak Ayam
Rumpun Ayam Pelung menetapkan bahwa Pelung meskipun dengan skala usaha yang
ayam pelung merupakan salah satu rumpun relatif kecil. Usaha Ayam Pelung merupakan
ayam lokal Indonesia yang mempunyai usaha yang dilakukan secara turun temurun
keseragaman bentuk fisik dan komposisi sehingga peternak telah menguasai proses
genetik serta kemampuan adaptasi dengan produksi sebagai subsistem kedua dalam
baik pada keterbatasan lingkungan. Ayam agribisnis. Usaha ini dapat dijadikan sebagai
pelung mempunyai ciri khas yang berbeda pekerjaan utama yang mampu dipertahankan
dengan rumpun ayam asli atau lokal lainnya keberlanjutannya karena penggunaan sumber
dan merupakan kekayaan sumber daya daya lokal. Usaha ini telah mendorong
genetik ternak lokal Indonesia yang perlu lahirnya usaha lain yakni produksi peralatan

Strategi Pengembangan Usaha Pemeliharaan … (Fitriani et al.) 35


Vol. 21 (1): 34-50

dan kandang individu Ayam Pelung dengan pengaruhnya dalam usaha Ayam Pelung di
berbagai variasi dan ukuran. Keberhasilan lokasi penelitian. Jumlah informan disesuaikan
dan keberlanjutan usahaternak Ayam Pelung dengan keperluan yaitu sebanyak 20 orang
memberikan kontribusi pada perekonomian meliputi ketua Himpunan Peternak Penggemar
Kabupaten Cianjur. Hal ini merupakan tanda Ayam Pelung Indonesia (HIPPAPI); 11 orang
bahwa usaha tersebut efektif namun belum peternak Ayam Pelung perwakilan kelompok
tentu efisien. dari tiap kecamatan; 2 orang Pegawai Desa; 2
Dengan demikian usaha Ayam Pelung orang Pegawai Kecamatan; 1 orang Pegawai
harus diteliti lebih lanjut untuk mengetahui Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan
strategi yang tepat untuk pengembangan Kabupaten Cianjur; serta 3 orang Akademisi
usaha. Hal ini memerlukan solusi kreatif Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.
berdasarkan potensinya. Untuk menggali Sumber data berasal dari dua sumber
dan meningkatkan potensi, masyarakat yaitu primer dan sekunder. Data primer adalah
peternak di Kabupaten Cianjur mengadakan data yang bersumber dari hasil observasi dan
kontes dan pertemuan untuk merencanakan wawancara langsung dengan informan yang
pengembangan usaha namun belum pernah terlibat dalam penelitian, sedangkan data
melakukan diskusi melalui langkah-langkah sekunder diperoleh dari institusi terkait yaitu
ilmiah sehingga sampai saat ini belum ada Pemerintah Kabupaten Cianjur. Data primer
referensi ilmiah terkait sosial ekonomi berupa faktor internal dan eksternal, teknik
peternakan Ayam Pelung. Peternak perlu pengambilan data primer adalah dengan cara
mengevaluasi diri secara internal maupun wawancara, diskusi kelompok (Focus Group
eksternal untuk memperoleh solusi tersebut. Discussion), dan observasi, sedangkan data
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk sekunder berupa data olahan yang diambil dari
mengidentifikasi dan merumuskan strategi Ketua HIPPAPI dan pegawai Dinas Kelautan,
alternatif pengembangan usaha Ayam Pelung Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Cianjur.
yang dapat dibuat oleh stakeholder terkait; Model analisis yang digunakan adalah
dan memilih strategi alternatif terbaik. SWOT dan QSPM. Faktor internal dan
Kegunaannya adalah untuk memperoleh eksternal yang dikemukakan dalam FGD
informasi yang akan digunakan sebagai bahan (Focus Group Discussion) kemudian disaring
dan rujukan dalam penyusunan perencanaan agar lebih fokus. Perhitungan diagram
pengembangan usaha di Kabupaten Cianjur. kartesius SWOT diperoleh dari angka skor
kumulatif IFAS dan EFAS yang dihitung
secara matematis (Rangkuti, 2014). Uraian
METODE
yang digunakan berupa pernyataan dan skor
yang harus diberikan mulai dari 1 sampai
Penelitian dilaksanakan di Kabupaten
5, yakni: (1) Sangat Tidak Setuju; (2) Tidak
Cianjur pada Bulan Juni hingga Agustus
Setuju; (3) Netral; (4) Setuju; dan (5) Sangat
2018. Metode penelitian ini adalah studi
Setuju. Setiap informan memberikan penilaian
kasus. Studi kasus ialah serangkaian kegiatan
dan alasan dari penilaian tersebut.
ilmiah yang dilakukan secara intensif, terinci,
dan mendalam tentang suatu program, Seluruh faktor internal dan eksternal
peristiwa dan aktivitas, baik pada tingkat disaring agar lebih fokus dengan cara menarik
perorangan, sekelompok orang, lembaga, atau faktor- faktor dengan skor yang relatif besar
organisasi untuk memperoleh pengetahuan yaitu pada 6 faktor prioritas untuk setiap
mendalam tentang peristiwa tersebut dan bagian dalam SWOT (Tabel 1). Perhitungan
informan adalah orang yang menguasai kasus diagram kartesius SWOT diperoleh dari
yang diteliti (Rahardjo, 2017). Informan angka skor kumulatif IFAS dan EFAS yang
dipilih berdasarkan peran, kontribusi dan secara matematis dirinci seperti dibawah
ini (Gambar 1). Langkah berikutnya adalah

36 Strategi Pengembangan Usaha Pemeliharaan … (Fitriani et al.)


Vol. 21 (1): 34-50

Tabel 1. Perhitungan SWOT


IFAS EFAS
Kekuatan (S) Kelemahan (W) Peluang (O) Ancaman (T)
-s- -w- -o- -t-
Keterangan: X = S - W
Y = O - T

Keterangan: S = Strength, W = Weaknesses, O = Opportunities, T = Threats

Gambar 1. Peta Koordinat Diagram Kartesius SWOT

membuat positioning jumlah X dan Y 3. Evaluasi matriks Tahap 2 (pencocokan),


kedalam peta koordinat diagram kartesius dan identifikasi alternatif strategi yang
untuk menentukan strategi apa yang harus harus dipertimbangkan organisasi untuk
ditetapkan secara umum. diimplementasikan. Catat strategi-
Setelah analisis SWOT selanjutnya strategi ini pada baris atas dari QSPM.
dilakukan analisis QSPM. Proses analisis Kelompokkan strategi ke dalam set yang
QSPM adalah dengan cara memberikan bobot independen jika memungkinkan.
pada setiap strategi alternatif yang dihasilkan 4. Tentukan Nilai Daya Tarik (Attractiveness
dari analisis SWOT untuk mencari prioritas Scores—AS) didefinisikan sebagai angka
tertinggi dari strategi-strategi tersebut (David, yang mengindikasikan daya tarik relatif
2013). Langkah – langkah QSPM adalah dari masing-masing strategi dalam set
sebagai berikut: alternatif tertentu. Nilai Daya Tarik
1. Membuat daftar peluang/ancaman (Attractiveness Scores—AS) ditentukan
eksternal dan kekuatan/kelemahan dengan mengevaluasi masing-masing
internal kunci perusahaan pada kolom faktor internal atau eksternal kunci,
kiri dalam QSPM. Informasi ini harus satu pada suatu saat tertentu, dan
diambil secara langsung dari Matriks mengajukan pertanyaan, “Apakah faktor
EFE dan IFE. Minimum sepuluh faktor ini memengaruhi pilihan strategi yang
keberhasilan kunci eksternal dan sepuluh dibuat?”Jika jawabannya ya, maka
faktor keberhasilan kunci internal harus strategi tersebut harus dibandingkan
dimasukkan dalam QSPM. secara relatif terhadap faktor kunci
tersebut. Secara spesifik, Nilai Daya Tarik
2. Berikan bobot untuk masing-masing
harus diberikan untuk masing-masing
faktor internal dan eksternal. Bobot ini
strategi untuk mengindikasikan daya
identik dengan yang ada pada Matriks
tarik relatif dari satu strategi atas strategi
EFE dan IFE. Bobot disajikan dalam
lainnya, dengan mempertimbangkan
kolom persis di samping kanan faktor
faktor tertentu. Jangkauan untuk Nilai
keberhasilan kunci eksternal dan internal.
Daya Tarik adalah 1 = tidak menarik,

Strategi Pengembangan Usaha Pemeliharaan … (Fitriani et al.) 37


Vol. 21 (1): 34-50

2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, yang relevan yang dapat mempengaruhi


4 = sangat menarik. Jika jawaban atas keputusan strategis. Tingkat perbedaan
pertanyaan di atas jawabannya adalah antara Penjumlahan Total Nilai Daya
tidak, mengindikasikan bahwa faktor Tarik dari set alternatif strategi tertentu
kunci tersebut tidak memiliki dampak mengindikasikan tingkat kesukaan relatif
terhadap pilihan spesifik yang dibuat, dari satu strategi di atas yang lainnya.
dengan demikian tidak perlu berikan
bobot terhadap strategi dalam set
HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebut. Gunakan tanda minus untuk
mengindikasikan bahwa faktor utama
“Peternak Ayam Pelung di Kabupaten
tersebut tidak memengaruhi pilihan
Cianjur merasa bahwa usahaternak yang
strategi yang dibuat. Catatan: Jika Anda
dijalani dari tahun ke tahun mengalami
memberikan nilai daya tarik (AS) untuk
kemajuan” (Ketua HIPPAPI, 2018).
satu strategi, kemudian berikan nilai AS
“Manajemen usaha ternak yang dijalankan
untuk yang lainnya. Dalam kata lain,
masih sederhana” (peternak anggota).
jika satu strategi mendapat minus, maka
Perhitungan usaha tidak dibuat secara
yang lainnya pada baris yang sama harus
tertulis namun “peternak bertahan dengan
mendapat minus juga. Pada bagian ini
usahaternaknya dan jumlah peternak Ayam
rating dibuat dalam skala 5 sehingga
Pelung bertambah secara relatif sejalan
konversi dilakukan untuk standardisasi
dengan pertambahan jumlah konsumen”
angka penilaian yang telah dibuat.
(Ketua HIPPAPI, 2018). Berdasarkan
5. Hitung Total Nilai Daya Tarik. Total Nilai wawancara area lokasi permintaan konsumen
Daya Tarik (Total Attractiveness Scores— pun semakin meluas, pengiriman antar pulau
TAS) didefinisikan sebagai produk sudah mulai berjalan paling tidak satu kali
dari pengalian bobot (Langkah 2) dalam periode tiga bulan, namun demikian
dengan Nilai Daya Tarik (Langkah setelah observasi input produksi ternak
4) dalam masing-masing baris. Total belum dikombinasikan secara optimal, hal ini
Nilai Daya Tarik mengindikasikan relatif sulit untuk mendongkrak pendapatan
daya tarik relatif dari masing-masing usahaternak, sesuai dengan hasil penelitian
alternatif strategi, dengan hanya Dewanti dan Sihombing (2012) bahwa
biaya produksi yang besar dan seimbang
mempertimbangkan pengaruh faktor
dengan skala usaha maka tingkat pendapatan
keberhasilan kunci internal atau
peternak akan semakin besar pula bila sistem
eksternal yang terdekat. Semakin pengelolaannya dilakukan secara optimal.
tinggi Total Nilai Daya Tarik, semakin
Dalam perjalanannya, pengembangan
menarik alternatif strategi tersebut usaha Ayam Pelung tidak lepas dari tantangan
(dengan hanya mempertimbangkan dan ancaman. Upaya peternak dalam
faktor keberhasilan kunci terdekat). mempertahankan usaha tersebut tidak mudah.
6. Hitung Penjumlahan Total Nilai Daya Banyak hal yang mempengaruhi psikologis
Tarik. Tambahkan Total Nilai Daya Tarik peternak untuk melepaskan pekerjaan sebagai
dalam masing-masing kolom strategi peternak Ayam Pelung.Alasan utama yang
dari QSPM. Penjumlahan Total Nilai melatarbelakanginya adalah meskipun jumlah
Daya Tarik (STAS) mengungkapkan konsumen relatif bertambah dan nilai jual
strategi mana yang paling menarik dari ternak Ayam Pelung cukup tinggi, “ternak
setiap set alternatif. Nilai yang lebih Ayam Pelung bukan merupakan komoditas
tinggi mengindikasikan strategi yang yang rutin diperjualbelikan dan dikonsumsi
lebih menarik, mempertimbangkan oleh konsumen akhir melainkan sebagai
semua faktor internal dan eksternal ternak hias yang lebih bersifat luxurious”

38 Strategi Pengembangan Usaha Pemeliharaan … (Fitriani et al.)


Vol. 21 (1): 34-50

Tabel 2. Faktor-faktor Internal dan Eksternal yang Dipertimbangkan dalam Pengembangan Usaha
Ayam Pelung di Kabupaten Cianjur Tahun 2018
KEKUATAN
No. Hal yg menjadi Kekuatan Bobot Rate Skor
1 Sejarah (Brand Bibit Cianjur) 0,083 5 0,417
2 Pembesaran Ternak 0,083 5 0,417
3 Tekstur Daging bagus 0,083 5 0,417
4 Jasa Pengiriman Ternak 0,083 5 0,417
5 Pakan 0,083 4 0,333
6 Fasilitas Pemerintah (Sarana dan Prasarana) 0,083 4 0,333
Skor Total 2,000
KELEMAHAN
No. Hal yg menjadi Kelemahan Bobot Rate Skor
1 Pengadaan Kualitas Bibit Beragam 0,083 5 0,417
2 Pengelolaan Penyakit 0,083 5 0,417
3 Mempertahankan Kualitas Ternak 0,083 5 0,417
4 Perbedaan Perijinan Karantina antar daerah 0,083 5 0,417
5 Biaya Pengiriman 0,083 5 0,417
6 Sulitnya memperoleh modal dari Bank 0,083 5 0,417
Skor Total 2,083
PELUANG
No. Hal yg menjadi Peluang Bobot Rate Skor
1 Wisata Kuliner 0,088 5 0,439
2 Jumlah konsumen meningkat 0,088 5 0,439
3 Pemanfaatan CSR 0,088 5 0,439
4 Potensi Pengadaan Pakan 0,088 3 0,263
5 Penjualan online 0,088 3 0,263
6 Rekreasi Hewan Kesayangan 0,088 3 0,263
Skor Total 1,842
ANCAMAN
No. Hal yg menjadi Ancaman Bobot Rate Skor
1 Penyakit 0,088 5 0,439
2 Regenerasi Peternak 0,088 5 0,439
3 Alih Fungsi Lahan 0,070 5 0,351
Keberpihakan Pemerintah terhadap Unggas
4 0,088 3 0,263
Lokal
5 Kematian pada saat pengiriman 0,088 2 0,175
6 Pencurian Ayam Pelung 0,053 3 0,158
Skor Total 1,667
Sumber: Data olahan

Strategi Pengembangan Usaha Pemeliharaan … (Fitriani et al.) 39


Vol. 21 (1): 34-50

(Peternak Ayam Pelung, 2018). Depison tinggi karena pakan yang diberikan relatif
(2009) menyatakan bahwa telur dan daging bagus dibandingkan dengan pakan ayam
ayam lokal lebih mahal harganya dan pedaging. Pakan Ayam Pelung dibuat sendiri
memiliki preferensi lebih baik dibandingkan oleh peternak namun belum semua peternak
ayam ras dan yang tidak kalah pentingnya mampu mengolahnya sehingga beberapa
produk ayam lokal lebih alami karena sedikit peternak memperolehnya dari peternak lain
mengkonsumsi obat sintesis. Konsumen yang sudah biasa membuat pakan Ayam
ternak ini adalah konsumen berbeda dengan Pelung. “Pemberian pakan dilakukan dengan
daya beli yang berbeda pula yakni konsumen teknik trial and error, peternak mengakui
dengan penghasilan menengah keatas karena tidak pernah membaca buku tatalaksana
harga Ayam Pelung dewasa per ekor bisa pemeliharaan Ayam Pelung” (Peternak Ayam
mencapai satu juta rupiah. Ada hal-hal yang Pelung, 2018). Beberapa metode diberikan
berasal dari dalam maupun luar lingkungan dalam beberapa fase pertumbuhan namun
usaha yang memberikan dampak terhadap hasilnya realtif sama. Hal ini sesuai dengan
kelanjutan dan pengembangan usaha Ayam hasil penelitian Widodo, Sarengat, dan
Pelung. Faktor internal dan faktor eksternal Suprijatna (2012) yang menyatakan bahwa
yang dianalisa cukup banyak (Tabel 2). pengaruh pergantian lama periode penggantian
Faktor-faktor tersebut diperoleh berdasarkan pakan tidak memberikan pengaruh nyata.
wawancara dengan informan. Penjualan pakan relatif sederhana karena
Kekuatan Internal termasuk dalam kelompok penjualan
semikomersil yaitu produksi tidak dibuat
Sumber genetik Ayam Pelung diakui
secara masal dan pakan tidak seluruhnya
sebagai milik wilayah Kabupaten Cianjur.
dijual dan persentase kuantitas pakan yang
Titik awal pengembangan ternak Ayam Pelung
dijual kurang dari 40%. Penjualan ternak pun
di Indonesia berada di daerah ini kemudian
relatif sama, sebagian besar peternak menjual
disebarkan oleh masyarakat veteriner ke
Ayam Pelung dalam jumlah sedikit. Hanya
wilayah lain. “Plasma nutfah Ayam Pelung
beberapa tokoh peternak yang menjual ternak
merupakan brand unik bagi Wilayah Cianjur
banyak, baik ternak siap konsumsi maupun
sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat
ternak siap produksi. Harga jual sepasang
setempat” (Ketua HIPPAPI dan Pegawai
ternak Ayam Peluang bibit siap produksi
Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan
adalah sebesar Rp. 200.000,- belum termasuk
Kabupaten Cianjur, 2018). “Peternak Ayam
ongkos kirim. Ongkos kirim bervariasi
Pelung hampir seluruhnya (90%) menguasai
tergantung jarak pengiriman. Dalam hal ini,
teknik pembesaran ternak karena pengalaman
terkadang peternak memperoleh keuntungan
beternak yang cukup lama sampai lebih dari
yang relatif besar pada jasa pengiriman ternak
30 tahun, namun demikian, ada kekurangan
pada penguasaan lahan dan teknologi karena bukan pada produksi ternak.
keterbatasan modal sehingga skala usaha Terlepas dari potensi-potensi yang
ternak yang dimiliki relatif rendah” (Ketua dimiliki peternak, pemerintah memiliki
HIPPAPI, 2018). kontribusi yang besar yang termasuk dalam
Perjuangan peternak tidak berhenti kelompok kekuatan yakni penyediaan fasilitas
karena kelemahannya, optimisme peternak sarana prasarana ternak. “Pemerintah beberapa
berlanjut dengan motivasi lain yakni bila kali memberikan fasilitas seperti, bibit Ayam
ternak Ayam Pelung yang dibesarkan tidak Pelung, pakan ternak Ayam Pelung dan
menghasilkan suara yang bagus maka ternak pelatihan-pelatihan terkait budidaya Ayam
tersebut dapat menjadi sumber protein Pelung” (Ketua HIPPAPI, 2018). Jumlah bibit
bagi tubuh manusia melalui pengolahan Ayam Pelung diberikan dalam jumlah banyak
pangan yang baik. Tekstur dan nutrisi yang dan dilakukan lebih dari satu kali. Pakan yang
terkandung dalam daging Ayam Pelung cukup diberikan merupakan pakan ternak berkualitas

40 Strategi Pengembangan Usaha Pemeliharaan … (Fitriani et al.)


Vol. 21 (1): 34-50

dengan komposisi yang diterangkan secara dengan kebutuhan sehingga ayam ini termasuk
detil sehingga peternak dapat membuat kelompok unggas yang relatif tahan terhadap
pakan tersebut secara mandiri. Meskipun perubahan cuaca dan penularan penyakit.
tidak seluruh peternak diikutsertakan dalam “Jumlah ternak yang terkena penyakit disaat
pelatihan, utusan-utusan yang hadir mampu perubahan cuaca sebanyak kurang dari 5%
mewakili kebutuhan kelompok peternak dalam setahun” (Peternak Ayam Pelung, 2018).
dan selalu berusaha menyampaikan dan Pada saat ternak terserang penyakit, karantina
memotivasi peternak lain agar usaha dapat dilakukan agar mempermudah pengelolaan
bertahan dan berkembang. penyakit. Rotasi dan sanitasi kandang juga
Kelemahan Internal diterapkan agar bakteri dan jamur yang tersisa
dan menempel pada kandang hilang. Prinsip
Subsistem kedua dalam sistem
utama pengelolaan penyakit disadari dan
agribisnis adalah budidaya. Manajemen
dilakukan sepenuhnya oleh peternak dengan
pemeliharaan ternak tidak lepas dari
alasan tidak mau mengambil resiko kematian
zooteknis. “Pengetahuan beternak Ayam
pada ternak.
Pelung turun menurun yang disampaikan
oleh generasi peternak sebelumnya efektif “Media online merupakan media
karena merupakan pengalaman berdasarkan terbaik karena kemudahan dan biayanya
keberhasilan” (Peternak Ayam Pelung, 2018) yang relatif rendah” (Ketua HIPPAPI, 2018).
namun secara praktik hal tersebut belum Penjualan menjadi lebih dinamis dengan
tentu efisien. Pengalaman satu peternak dapat komunikasi yang cepat antar pembeli dan
berbeda dengan peternak lainnya sehingga penjual. Cakupan pemasaran bertambah luas
hal ini menyebabkan kualitas ternak yang dengan metode pengiriman yang bervariasi.
dihasilkan beragam. Pengembangbiakan Meskipun sebagian kecil peternak telah
ternak dari bibit ternak yang beragam akan menjual ternaknya ke luar wilayah Jawa
menghasilkan kualitas ternak yang beragam Barat, ada hal yang membatasi penjualan yaitu
pula. Produksi ternak tidak seperti fabrikasi izin wilayah. Beberapa daerah di Indonesia
yang selalu menghasilkan kualitas yang seperti di Pulau Kalimantan dan Sumatera,
standar. Dampak variatif tersebut berpengaruh ada kabupaten yang menolak distribusi Ayam
terhadap harga jual, peternak sulit menetapkan Pelung dengan alasan karier terhadap penyakit
harga jual sehingga terkadang bargaining unggas. Perbedaan perizinan karantina antar
position tertinggi diperoleh pembeli baik itu daerah menurunkan semangat peternak dalam
konsumen perantara maupun konsumen akhir. pemasaran ternak online. Transaksi dibatalkan
karena hal tersebut padahal ternak telah
Variasi ternak yang beragam terkadang
dikirimkan sehingga ternak dibawa kembali
menghasilkan ternak yang berkualitas tinggi
ke kandang dan peternak mengalami kerugian.
dari suara dan performanya tetapi kembali
Biaya pengiriman antar pulau tidak murah
lagi ke permasalahan awal bahwa peternak
dan tidak ada asuransi untuk menanggulangi
tidak dapat mempertahankan kualitas tersebut.
kendala tersebut.
“Teknik pertahanan kualitas masih belum
standar ditemukan dan diterapkan dalam Peternak menginginkan tambahan
pemeliharaan ternak” (Ketua HIPPAPI, 2018). modal usaha, selain untuk mengatasi
Setiap peternak memiliki pola pemeliharaan resiko-resiko dalam budidaya Ayam Pelung
berbeda tergantung pengalamannya. peternak berusaha mengembangkan usaha
dengan menambah jumlah ternak. “Beberapa
Penyakit tidak selalu muncul dalam
peternak pernah mengajukan kredit dari bank.
pemeliharaan ternak. “Pakan Ayam Pelung
Pihak bank menjanjikan kredit yang cepat dan
dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki
mudah tanpa jaminan, namun kenyataannya
protein yang cukup tinggi” (Ketua HIPPAPI,
proses pengajuan yang terjadi cukup rumit
2018). Selain itu, vitamin diberikan sesuai
dengan banyak syarat dalam waktu yang

Strategi Pengembangan Usaha Pemeliharaan … (Fitriani et al.) 41


Vol. 21 (1): 34-50

cukup lama” (Peternak Ayam Pelung, 2018). Social Responsibility” (Akademisi Fapet
Pada akhirnya, pengajuan kredit pun gagal Unpad, 2018). CSR merupakan komitmen
karena bank tetap mengharuskan surat perusahaan untuk bertindak etis terhadap
jaminan milik peternak yang disimpan di pemangku kepentingan secara langsung
bank. Meskipun bank mempromosikan kredit maupun tidak langsung untuk meningkatkan
dengan bunga rendah untuk usaha tani ternak kualitas hidup dan kesejahteraan para pihak
realisasinya keberpihakan bank bukan pada terkait dengan mempertimbangkan aspek
peternak melainkan pada usahanya sendiri. sosial, ekonomi, dan lingkungan dari aktivitas
Hal ini menyebabkan ketidakpercayaan perusahaan (Nurbaety, 2015). Kewajiban
peternak pada lembaga keuangan. Dalam perusahaan adalah memberikan sebagian
Maman (2014) lembaga keuangan merupakan dari keuntungannya kepada masyarakat
salah satu stakeholder dalam sistem agribisnis dalam berbagai bentuk dan harus dilaporkan
yang termasuk dalam lembaga penunjang kepada pemerintah. Tujuan dari CSR
yakni lembaga yang menunjang kegiatan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
budidaya ternak. Dengan demikian sistem masyarakat sebagai salah satu stakeholder
agribisnis tidak berjalan secara optimal karena yang membutuhkan bantuan peningkatan
kegagalan kerjasama usaha. produktivitas ekonomi. Peraturan perundang-
Peluang Eksternal undangan yang terkait CSR diantaranya
adalah: UU No. 40 Th 2007 tentang Perseroan
Masyarakat pada dasarnya tidak dapat
Terbatas demi Terwujudnya Pembangunan
hidup secara mandiri, sosialisasi merupakan
Berkelanjutan (Pujiyono, Wiwoho, &
kebutuhan yang mendasar. Hampir
Triyanto, 2016).
seluruh bagian dari masyarakat memiliki
alat komunikasi untuk terhubung dengan “Sampai saat ini belum ada supplier
masyarakat lainnya dan bergabung dalam yang secara khusus membuat pakan ternak
forum baik formal maupun informal untuk Ayam Pelung” (Ketua HIPPAPI, 2018). Ini
bertukar pikiran dan memberikan kontribusi merupakan salah satu peluang lainnya yang
satu sama lain. Melalui media tersebut dilihat oleh seluruh stakeholder sebagai
masyarakat berkumpul. Perkumpulan selalu peluang. Selain itu, penjualan ternak online
difasilitasi dengan berbagai hal termasuk pun semakin meningkat karena relatif mudah,
kebutuhan lokasi, transportasi dan logistik. media online dapat diandalkan untuk hal
Dalam logistik, bahan pangan siap santap tersebut. Semakin mudah dan murah akses
didistribusikan. Wisata menjadi bagian dari peternak terhadap alat komunikasi canggih
acara yang direncanakan. Hal seperti ini berbasis android dan jaringan internet maka
frekuensinya meningkat terutama pada Hari semakin luas dan intensif pula pemasaran
Raya Idul Fitri, Idul Adha, dan pergantian yang dapat dilakukan oleh peternak. Hal
tahun. Wisata kuliner merupakan suatu ini sepaham dengan Goso dan Risal (2015)
peluang yang besar. Promosi-promosi dari bahwa untuk ayam buras aspek pasar
variasi produk, harga dan potongannya, serta dinyatakan layak dan memiliki peluang yang
pengiriman khusus yang dilakukan produsen cukup besar dengan harga yang ditawarkan
kuliner meningkatkan jumlah konsumen. kompetitif serta strategi pemsaran yang
“Hal ini dapat dirasakan oleh peternak Ayam digunakan dapat mengungguli pesaing dari
Pelung meskipun konsentrasi mereka ada pada segi kualitas ayam buras, waktu pengiriman,
subsistem kedua dalam sistem agribisnis” dan harga yang ditawarkan. Peternak dapat
(Peternak Ayam Pelung, 2018). mengorganisir dirinya secara mandiri
maupun dalam kelompok untuk melakukan
“Meskipun bank tidak memberikan
pemasaran online. Pemasaran bukan hanya
kesempatan bagi peternak, peluang lain yang
terkait produk, jasa dalam peternakan pun
dapat diserap oleh peternak adalah pemanfaatan
dapat diperjualbelikan. Rekreasi hewan
kebijakan pemerintah mengenai Corporate

42 Strategi Pengembangan Usaha Pemeliharaan … (Fitriani et al.)


Vol. 21 (1): 34-50

Tabel 3. Nilai IFAS dan EFAS dalam Pengembangan Usaha Ayam Pelung di Kabupaten Cianjur
Tahun 2018
IFAS EFAS
Kekuatan (S) Kelemahan (W) Peluang (O) Ancaman (T)
2,000 2,083 1,842 1,667
Keterangan: X = S - W = -0,1
Y = O - T = 0,2
Sumber: Data Olahan

Gambar 2. Diagram Kartesius SWOT untuk Pengembangan Usaha Ayam Pelung

kesayangan merupakan salah satu bentuk oleh seluruh peternak dan diregenerasikan
strategi konvensional yang menawarkan ilmu kepada peternak baru.
pengetahun dan hiburan bagi pengunjung Kontradiksi dengan pengembangan
terutama bagi anak-anak dan orang dewasa usaha, “masyarakat secara umum cenderung
yang belum mengetahui dengan jelas seperti untuk menjual dan atau melakukan alih fungsi
apa agribisnis ternak Ayam Pelung. lahan untuk sesuatu yang lebih menguntungkan
Ancaman Eksternal dalam jangka pendek” (Peternak Ayam
“Meskipun lebih dari 10 tahun lalu Pelung, 2018). Rupiah merupakan satuan alat
perunggasan mengalami keterpurukan karena ukur termudah dalam menghitung pendapatan
wabah penyakit flu burung, namun kondisi masyarakat. Beberapa peternak meninggalkan
tersebut masih diwaspadai oleh peternak dan usahaternak beralih pada pekerjaan lain
stakeholder Ayam Pelung” (Peternak Ayam sementara lahan yang dimilikinya dibuat
Pelung, 2018). Avian flu merupakan salah kamar-kamar kecil untuk disewakan. Ini
satu penyakit yang muncul tiba-tiba dan tidak akan sangat menyulitkan bagi masa depan
biasa dihadapi oleh peternak. Pemerintah usahaternak Ayam Pelung. Pemerintah
mengurangi impor bibit ayam ras karena tidak dapat melakukan interupsi dalam hal
wabah tersebut (Iskandar, 2006). Pengetahuan tersebut karena itu adalah hak setiap individu.
tentang pengelolaan penyakit tersebut harus Pemerintah pun dapat dilihat sebagai ancaman
tetap disampaikan oleh Dinas Peternakan karena keberpihakannya pada unggas lokal.
Kabupaten Cianjur agar peternak selalu Ayam ras pedaging merupakan unggas yang
waspada. Seluruh pengetahuan baik mengenai paling digemari oleh masyarakat sehingga
zooteknis, teknis, dan kegiatan usahaternak pemerintah selalu memberikan perhatian yang
ramah lingkungan harus dipelajari dan dikuasi lebih pada komoditas tersebut.

Strategi Pengembangan Usaha Pemeliharaan … (Fitriani et al.) 43


Vol. 21 (1): 34-50

Ancaman lain yang diperhatikan Strategi yang kedua adalah penyerapan


peternak ada pada penjualan online. “Peternak CSR yang difasilitasi oleh akademisi dari
menemukan kesulitan dalam transportasi perguruan tinggi dan dinas terutama Dinas
ternak Ayam Pelung pada saat distribusi” Peternakan Kabupaten Cianjur. Fasilitasi ini
(Peternak Ayam Pelung). Resiko transportasi berarti menyambungkan kebutuhan peternak
yang lama akan menyebabkan kematian dengan penawaran CSR dari perusahaan
ternak. Kematian tersebut belum pernah besar dan melakukan pembimbingan
terjadi namun peternak menduga bahwa itu dalam perencanaan, realisasi dan pelaporan
pasti terjadi bila kondisi perjalanan tidak pertanggungjawaban kegiatan. Strategi
nyaman bagi ternak. Retur untuk penjualan ketiga adalah pelatihan pembuatan dimsum
Ayam Pelung belum pernah ada, namun bila sebagai salah satu olahan Ayam Pelung
ini terjadi maka peternak harus membuat serta pembinaan pengadaan pakan mandiri.
sertifikat penjualan yang menunjukkan bahwa Peternak dapat menyelenggarakan pelatihan
ternak yang dijual dalam kondisi sehat. Hal- secara berkelompok dengan mengundang
hal seperti ini masih dipikirkan solusinya oleh pembicara dari pihak akademisi, dinas,
peternak. Selain itu, peternak harus waspada peternak tokoh diluar kelompok maupun LSM
terhadap pencurian ternak. Pengawasan terkait strategi ini agar peternak lebih kreatif
ternak dilakukan kurang dari 24 jam sehingga dalam diversifikasi produk yang dihasilkan
pencurian seringkali terjadi. dari budidaya Ayam Pelung, kemudian
Rumusan Strategi peternak dapat memahami dan menguasai
pembuatan pakan yang baik dan benar
Tabel 3 adalah perhitungan nilai
sehingga dapat mengingkatkan produktivitas
internal dan eksternal yang diperoleh dari
usaha. Strategi ini sesuai dengan Resnawati
pembobotan dan rate yang diberikan oleh
(2012) bahwa dalam pengembangan ayam
seluruh stakeholder dalam FGD. Gambar
kampung, strategi pemberian pakan dapat
2 merupakan pemetaan dari perhitungan
dilakukan dengan teknologi formulasi pakan
tersebut. Koordinat X positif dan X negatif
dan optimalisasi penggunakan bahan pakan
adalah kekuatan dan kelemahan, sedangkan
koordinat Y positif dan Y negatif adalah lokal.
peluang dan ancaman. Panah ke kiri atas Strategi Alternatif Terbaik
menandakan bahwa strategi yang harus Analisis QSPM dilakukan untuk
direalisasikan adalah strategi WO. Tabel memberikan bobot dan ketertarikan pada
4 menjelaskan seluruh strategi yang dapat setiap strategi. Perhitungan membuktikan
dibuat namun berdasarkan pemetaan diagram bahwa prioritas utama yang harus dilakukan
kartesius maka hanya 3 strategi yang paling adalah strategi pertama yakni pembuatan
mungkin dilakukan untuk pengembangan kebijakan pemerintah terkait standar bibit
usaha Ayam Pelung di Kabupaten Cianjur. dan breeding centre. Strategi berikutnya
Strategi pertama adalah pembuatan kebijakan yang dapat diupayakan adalah strategi ketiga
pemerintah tentang standar bibit Ayam Pelung dan kedua. Urutan prioritas tidak sama
dan membuat breeding centre. Kebijakan ini dengan urutan strategi, hal ini disebabkan
akan mendorong peternak untuk membuat oleh estimasi tingkat kepentingan, pengaruh
seragam kualitas bibit dan turunannya. Strategi serta dampak akhir yang dapat diberikan dari
breeding centre sesuai dengan penelitian setiap pertimbangan terhadap masing-masing
Asmara (2014) bahwa breeding program strategi yang telah dirumuskan. Tabel 5
dengan tujuan konservasi adalah salah satu menjelaskan urutan prioritas yang dihasilkan
program peningkatan populasi ayam lokal dari perhitungan nilai bobot dan ketertarikan
untuk peternak dengan skala usaha yang serta nilai total ketertarikan. Strategi-strategi
relatif kecil serta perbandingan rasio jantan ini akan sangat menopang kebutuhan peternak
betina yang tidak seimbang. dalam pengadaan ternak yang standar dalam

44 Strategi Pengembangan Usaha Pemeliharaan … (Fitriani et al.)


Vol. 21 (1): 34-50

Tabel
Tabel 4. Rumusan
4. Rumusan Strategi
Strategi PengembanganUsaha
Pengembangan UsahaAyam
AyamPelung
PelungdidiKabupaten
Kab. Cianjur Th 2018
Cianjur Tahun 2018

Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)


S1 Sejarah (Brand Bibit W1 Pengadaan Kualitas Bibit
Cianjur) Beragam
S2 Pembesaran Ternak W2 Pengelolaan Penyakit
S3 Tekstur daging bagus W3 Mempertahankan Kualitas
S4 Jasa Pengiriman Ternak Ternak
S5 Pakan W4 Perbedaan Perijinan
S6 Fasilitas Pemerintah Karantina antar daerah
(Sarana dan Prasarana) W5 Biaya pengiriman
W6 Sulitnya memperoleh
Eksternal modal dari Bank
Peluang (O) SO WO
O1 Wisata Kuliner O1 O2 O6 S1 O2 W3
O2 Jumlah Konsumen Dokumentasi nilai sejarah Kebijakan Pemerintah tentang
Meningkat dalam wisata kuliner dan Standar Bibit (Breeding
O3 Pemanfaatan CSR rekreasi hewan kesayangan Centre)
O4 Potensi Pengadaan Pakan untuk meningkatkan jumlah
O5 Penjualan Online konsumen
O6 Rekreasi Hewan O3 O4 S2 S3 S5 O3 W1 W2 W3
Kesayangan Pemanfaatan CSR untuk Penyerapan CSR difasilitasi
pengadaan pakan mandiri, oleh Perguruan Tinggi dan
pembesaran ternak agar Dinas
tekstur daging yang dihasilkan
lebih baik lagi
O5 S4 O4 W3
Pembuatan forum sosial media Pelatihan Dimsum dan
khusus untuk barang dan jasa Pembinaan Pengadaan Pakan
yang dihasilkan oleh peternak Mandiri
Ancaman (T) ST WT
T1 Penyakit T1 T5 S5 T1 T5 W1 W2 W3
T2 Regenerasi Peternak Peternak mempertahankan dan Pengadaan ternak bibit standar
atau meningkatkan kualitas berkualitas tinggi dan pelatihan
T3 Alih Fungsi Lahan
pakan yang baik agar ternak budidaya ternak
T4 Keberpihakan Pemerintah kuat dalam menghadapi T4 W4
terhadap Unggas Lokal penyakit dan resiko kematian Pembuatan kebijakan
T5 Kematian pada saat pada saat pengiriman ternak agribisnis Ayam Pelung yang
pengiriman T2 S1 S6 terintegrasi dari hulu ke hilir
T6 Pencurian Ayam Pelung Dokumentasi sejarah Ayam T2 T3 T6 W6
Pelung diatur dalam Peraturan Sosialisasi peternak tentang
Pemerintah dan diturunkan keajegan usaha Ayam Pelung
antar generasi
Sumber: Data olahan
Sumber: Data Olahan
kualitas sehingga kualitas Ayam Pelung breeding centre adalah untuk menghasilkan
menjadi kekuatan dalam keberlanjutan usaha. Ayam Pelung dengan kualitas baik dan
Inisiasi pelaksanaan kegiatan seragam bebas dari penyakit dan cacat lahir
pengembangan dapat dimulai dari peternak, pada bagian tubuh ayam. Breeding centre
pihak akademisi, maupun pegawai dinas sebagai salah satu lembaga penunjang dalam
dengan latar belakang hasil penelitian sistem agribisnis dapat menjadi supplier bibit
ilmiah ini. Pemerintah harus didorong untuk Ayam Pelung. Institusi ini harus menyediakan
mengatur kebijakan Ayam Pelung beserta divisi laboratorium dan penelitian reproduksi
19

pengadaan breeding centre. Fungsi dari ternak Ayam Pelung sehingga sifat genotip dan

Strategi Pengembangan Usaha Pemeliharaan … (Fitriani et al.) 45


Vol. 21 (1): 34-50

Tabel 5. Prioritas Strategi Pengembangan Usaha Ayam Pelung di Kababupaten Cianjur Tahun
2018
Kebijakan Pemerintah Penyerapan CSR Pelatihan Olahan Ayam
Strategi Alternatif tentang Standar Bibit difasilitasi Perguruan Pelung dan Pembinaan
(Breeding Centre Tinggi dan Dinas Pengadaan Pakan Mandiri
Jumlah Akhir TAS 6,833 4,750 4,917
Prioritas Pelaksanaan 1 2 3

KEKUATAN
No. Hal yg menjadi Kekuatan Bobot AS TAS AS TAS AS TAS
1 Sejarah (Brand Bibit Cianjur) 0,083 4 0,333 3 0,250 1 0,083
2 Pembesaran Ternak 0,083 4 0,333 4 0,333 3 0,250
3 Tekstur Daging bagus 0,083 4 0,333 3 0,250 4 0,333
4 Jasa Pengiriman Ternak 0,083 3 0,250 1 0,083 4 0,333
5 Pakan 0,083 4 0,333 1 0,083 1 0,083
6 Fasilitas Pemerintah (Sarana dan Prasarana) 0,083 5 0,417 1 0,083 1 0,083
Skor Total 2,000 1,083 1,167
KELEMAHAN
No. Hal yg menjadi Kelemahan Bobot AS TAS AS TAS AS TAS
1 Pengadaan Kualitas Bibit Beragam 0,083 4 0,333 2 0,167 4 0,333
2 Pengelolaan Penyakit 0,083 4 0,333 1 0,083 2 0,167
3 Mempertahankan Kualitas Ternak 0,083 4 0,333 3 0,250 3 0,250
4 Perbedaan Perijinan Karantina antar daerah 0,083 4 0,333 2 0,167 1 0,083
5 Biaya Pengiriman 0,083 3 0,250 1 0,083 1 0,083
6 Sulitnya memperoleh modal dari Bank 0,083 1 0,083 1 0,083 1 0,083
Skor Total 1,667 0,833 1,000
PELUANG
No. Hal yg menjadi Peluang Bobot AS TAS AS TAS AS TAS
1 Wisata Kuliner 0,088 1 0,083 4 0,333 3 0,250
2 Jumlah konsumen meningkat 0,088 4 0,333 4 0,333 4 0,333
3 Pemanfaatan CSR 0,088 4 0,333 4 0,333 3 0,250
4 Potensi Pengadaan Pakan 0,088 4 0,333 3 0,250 4 0,333
5 Penjualan online 0,088 3 0,250 3 0,250 1 0,083
6 Rekreasi Hewan Kesayangan 0,088 4 0,333 4 0,333 1 0,083
Skor Total 1,667 1,833 1,333
ANCAMAN
No. Hal yg menjadi Ancaman Bobot AS TAS AS TAS AS TAS
1 Penyakit 0,088 4 0,333 2 0,167 3 0,250
2 Regenerasi Peternak 0,088 2 0,167 4 0,333 3 0,250
3 Alih Fungsi Lahan 0,070 4 0,333 2 0,167 4 0,333
4 Keberpihakan Pemerintah terhadap Unggas Lokal 0,088 4 0,333 3 0,250 4 0,333
5 Kematian pada saat pengiriman 0,088 4 0,333 1 0,083 3 0,250
6 Pencurian Ayam Pelung 0,053 1 0,083 1 0,083 1 0,083
Skor Total 1,500 1,000 1,417
Sumber: Data olahan

46 Strategi Pengembangan Usaha Pemeliharaan … (Fitriani et al.)


Vol. 21 (1): 34-50

fenotip ternak yang baik dapat dipertahankan, sesuai dengan kebutuhannya, sedangkan
namun demikian investasi atas pengadaannya bantuan berupa barang modal biasanya dalam
dibebankan pada pemerintah dengan alasan bentuk investasi termasuk perbaikan jalan.
bahwa investasi ini akan menguntungkan Berdasarkan hasil penelitian Situmeang
banyak pihak karena pasar ternak Ayam (2015) CSR dapat berupa charity maupun
Pelung memiliki permintaan yang tinggi. pemberdayaan. Metode charity memberikan
Strategi kebijakan searah dengan Suprijatna manfaat jangka pendek sedangkan metode
(2010) bahwa untuk strategi pengembangan pemberdayaan mendorong masyarakat untuk
ayam lokal perlu dibuat beberapa kebijakan berkembang dan memperoleh manfaat jangka
dalam rangka menjaga kelestarian dan panjang.
mengembangkannya menjadi ayam unggul Model Diversifikasi Lini Produk dalam
yang mampu berproduksi tinggi serta mampu Usaha Ayam Pelung
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Penguatan modal mandiri merupakan
pedesaan. Terkait dengan hal yang sama,
kunci utama. Self-capital assessment
pembuatan breeding centre sejalan dengan
harus senantiasa dilakukan oleh kelompok
pendapat Siswoyo, Setyono, Fuah (2013)
peternak. Modal yang besar akan membuat
yang menyatakan bahwa restrukturisasi
kelompok leluasa merencanakan dan
peternakan harus fokus pada kelembagaan
melaksanakan beberapa strategi dalam
yang mampu untuk penyediaan bibit yang
usaha bersama untuk melengkapi fungsi-
cukup dan kontinu.
fungsi dalam agribisnis. Sistem agribisnis
Selain itu, setiap tahun perusahaan besar terdiri atas 4 subsistem (Penyediaan Sarana
mencari komunitas tertentu untuk menjadi dan Prasarana Produksi Ternak, Budidaya,
target CSR sebagai bagian dari kewajiban Pengolahan, dan Pemasaran) dan Lembaga
usaha. Pendekatan formal maupun informal Penunjang (Sa`id dan Intan, 2001), secara
dapat dilakukan agar setiap kepentingan keseluruhan berdasarkan hasil FGD maka ada
bersinggungan sehingga dapat menutupi 3 hal yang dinilai kurang yakni subsistem 1
kebutuhan seluruh stakeholder. Kunci sukses yaitu penyediaan sarana dan prasarana dan
pembangunan usaha adalah integrasi usaha subsistem 4 pengolahan hasil ternak serta
dari segala sisi dan seluruh pihak terkait. Hal keberadaan lembaga penunjang dalam hal
ini sesuai dengan hasil penelitian Iskandar ini pemerintah dan perusahaan swasta dalam
(2006) yakni pemerintah harus senantiasa memberikan dukungan untuk pengembangan
mensinergikan berbagai sumberdaya yang usaha Ayam Pelung. Modal dapat diperoleh
terpisah dalam tugas yang sama, dengan dari penjualan produk hulu (pakan Ayam
fokus untuk meningkatkan manfaat ayam Pelung) dan produk hilir (olahan Ayam
lokal menjadi usaha kerakyatan. Pihak Pelung diantaranya Dimsum), sedangkan
akademisi dapat memfasilitasi kegiatan- keuntungan lain dapat diperoleh dari pihak
kegiatan tersebut sebagai bagian dari kegiatan ketiga yaitu kebijakan breeding centre untuk
pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan melidungi proses keberlanjutan pembibitan
ini harus dirancang untuk kepentingan Ayam Pelung dari pemerintah dan penyerapan
peternak dalam jangka pendek maupun CSR dari perusahaan swasta.
jangka panjang. Keuntungan jangka pendek
Bahan-bahan olahan pakan Ayam
gunanya untuk meningkatkan motivasi
Pelung tersedia di pasar dan mudah diperoleh.
sedangkan keuntungan jangka panjang adalah
Beberapa peternak dalam kelompok telah
untuk meningkatkan kesejahteraan peternak.
menguasai pembuatan pakan namun tidak
Pemberian bantuan dari pihak swasta dapat
semua peternak dapat membuat pakan
berupa dana atau barang modal. Dana sifatnya
yang berkualitas dan sesuai untuk Ayam
cair dan fleksibel sehingga dapat digunakan
Pelung. Peternak dapat menggunakan pakan
sebagai tambahan modal bagi peternak
ayam komersial untuk broiler. Trisiwi

Strategi Pengembangan Usaha Pemeliharaan … (Fitriani et al.) 47


Vol. 21 (1): 34-50

dan Supartini (2015) menyatakan bahwa signifikan antara pembuatan Dimsum dan
pakan komersial untuk penampilan ayam pemilihan daging ayam. Olahan ayam lokal
kampung menghasilkan konsumsi pakan dan disukai oleh sebagian dari masyarakat secara
pertambahan berat badan lebih tinggi daripada spesifik karena atribut khas yang menempel
pakan rasional yang disusun mengikuti pada olahan ternak tersebut seperti cita rasa
kandungan PK dan ME pakan komersial, yang berbeda. Masyarakat masa kini lebih
namun demikian, kelompok peternak dapat menyukai makanan siap saji sehingga ini
mengolah pakan secara mandiri yang lebih menjadi kesempatan bagi peternak untuk
sesuai untuk kebutuhan penampilan dan suara mengolah daging Ayam Pelung menjadi
Ayam Pelung kemudian menjualnya kepada makanan yang menarik minat konsumen.
peternak anggota maupun bukan anggota. Pemasaran Dimsum dapat dilakukan
Agar pakan dapat dibuat secara komersil dengan metode penjualan langsung atau
maka kelompok peternak harus memperoleh melalui retailer dan food court. Penjualan
izin usaha dan hak paten untuk pakan tersebut merupakan penjualan tingkat 1
yang dihasilkannya. Modal bukan hanya dan tingkat 2 (Kotler, 2001) yaitu melalui
dikeluarkan untuk proses pembuatan pakan pedagang besar (grosir) dan pedagang eceran
namun untuk promosi dan pengenalan produk (retail). Dengan cara ini nilai tambah yang
serta evaluasi pemasaran dan penggunaan diperoleh akan jauh lebih besar daripada
produk oleh peternak lain agar dapat hanya mengkosumsi olahan Ayam Pelung
diperoleh keberlanjutan usaha. Hal tersebut secara subsisten seperti yang selama ini
sesuai dengan penelitian Setyorini, Effendi, dilakukan oleh peternak dengan Ayam Pelung
dan Santoso (2016) bahwa strategi pemasaran afkir. Pengembangan ilmu dan teknologi hasil
adalah pola pikir pemasaran yang akan peternakan berupa demonstrasi dan pelatihan
digunakan oleh unit bisnis untuk mencapai pengolahan Dimsum telah diperkenalkan
tujuannya dengan cara mempertahankan secara khusus oleh Tim Akademisi Fakultas
citra perusahaan. Bila hal ini berjalan maka Peternakan Universitas Padjadjaran pada
lembaga kelompok akan menjadi lebih kuat waktu yang berbeda. Berdasarkan hasil
secara sosial dan ekonomi. evaluasi, respon peserta terhadap kegiatan
Keluarga peternak Ayam Pelung di tersebut adalah positif. Program edukasi
Kabupaten Cianjur belum pernah mengolah ini sesuai dengan kesimpulan dan saran
bahkan mendengar Dimsum sebagai olahan dari hasil penelitian Hidayati (2017) bahwa
ayam. Olahan ayam yang saat ini banyak edukasi merupakan salah satu strategi dalam
digemari oleh masyarakat umum adalah pengembangan agribisnis peternakan ayam
yang bersumber dari ayam ras pedaging, ras.
namun demikian Ayam kampung disukai
orang karena dagingnya yang kenyal, tahan
KESIMPULAN
pengolahan (tidak hancur ketika dimasak)
dan “berisi”, tidak lembek dan tidak
Peternak Ayam Pelung di Kabupaten
berlemak sebagaimana ayam ras pedaging,
Cianjur secara umum memiliki usaha dengan
kandungan nutrisinya lebih tinggi. Dagingnya
cara memanfaatkan peluang dalam kelemahan
mengandung 19 jenis protein dan asam amino
yang cukup besar karena skala ekonomi usaha
yang tinggi, kadar lemaknya juga relatif lebih
yang relatif kecil. Strategi alternatif yang
rendah daripada ayam broiler (ILO, 2012).
dirumuskan dari faktor internal dan eksternal
Jenis daging ayam yang digunakan sebagai
berdasarkan prioritas adalah pembuatan
bahan utama Dimsum harus diperhatikan
kebijakan pemerintah tentang standar bibit
karena akan mempengaruhi hasil dan rasa.
yakni membuat breeding centre agar kualitas
Penelitian Indarti (2018) menyatakan
bibit baik dan seragam; pemanfaatan bantuan
bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
berupa hibah dari perusahaan swasta sebagai

48 Strategi Pengembangan Usaha Pemeliharaan … (Fitriani et al.)


Vol. 21 (1): 34-50

bagian dari penyerapan CSR difasilitasi oleh Dewanti, R. dan Sihombing, G. 2012. Analisis
perguruan tinggi dan dinas; dan pelatihan Pendapatan Usaha Peternakan Ayam
pembuatan olahan Ayam Pelung (dimsum) Buras. Jurnal Buletin Peternakan
serta pembinaan pengadaan pakan mandiri. 36(1):48-56.
Seluruh strategi layak untuk diupayakan Goso, G. dan Risal, M. 2015. Prospek Usaha
namun urutan prioritas yang dapat membantu Peternakan Ayam Buras Brakel Kriel-
keberlanjutan usaha ayam pelung di Kabupaten Silver Semiintensif di Kota Palopo.
Cianjur adalah strategi yang pertama, ketiga, Jurnal Equilibrium 5(1):1-14.
dan kedua.
Hidayati, P.I. 2017. Analisis Strategi
Pengembangan Agribisnis Peternakan
UCAPAN TERIMA KASIH Ayam Ras di Kabupaten Probolinggo
Jawa Timur. Jurnal Optima 1(1):23-31.
Penghargaan yang besar kami haturkan ILO. 2012. Kajian Ayam Buras dengan
kepada DRPMI UNPAD atas kesempatan Pendekatan Rantai Nilai dan Iklim
yang diberikan dalam penelitian dan penulisan Usaha di Kabupaten Boven Digoel.
publikasi ini. Kami ucapkan terimakasih pula ILO-PCdP2 UNDP, Jakarta.
kepada Bapak Agus Abdurahman selaku Indarti, R. 2018. Pengaruh Pemilihan Daging
Ketua HIPPAPI dan segenap masyarakat Ayam terhadap Pembuatan Dim Sum
peternak Ayam Pelung serta Pegawai Dinas di Restaurant Tang Palace Hotel JW
setempat termasuk Pegawai Dinas Kelautan, Marriot Surabaya. Tourism, Hospitality
Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Cianjur and Culinary Journal 2(1):18-25.
atas kontribusi dan kepercayaannya kepada
Iskandar, S. 2006. Strategi Pengembangan
akademisi Fakultas Peternakan UNPAD.
Ayam Lokal. Jurnal Wartazoa
16(4):190-197.
DAFTAR PUSTAKA Iskandar, S. dan Susanti, T. 2007. Karakter
dan Manfaat Ayam Pelung di Indonesia.
Asmara, I.Y. 2014. Risk Status of Selected Jurnal Wartazoa 17(1):128-136.
Indigenous Chicken Breeds in
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran:
Java, Indonesia: Challenges and
Analisis, Perencanaan, Implementasi,
Opportunities for Conservation.
dan Kontrol. PT. Prehalindo, Jakarta.
Disertasi. Faculty of Engineering,
Health, Science and the Environment, Maman, U. 2014. Memahami Agribisnis
Charles Darwin University. Darwin, Syariah Berdasarkan Pendekatan
Australia. Sistem Agribisnis. Jurnal Agribisnis
8(1):59-70.
Daryono, B. S. dan Mushlih, M. 2016.
Pola Pewarisan Kaki Rengket secara Mariandayani, H. N., Solihin, D. D.,
Autosomal Resesif dan Koefisien Sulandari, S., & Sumantri, C. 2013.
Inbreeding pada Ayam Pelung di Keragaman Fenotipik dan Pendugaan
Cianjur. Jurnal Veteriner 17(2):218- Jarak Genetik pada Ayam Lokal dan
225. Ayam Broiler menggunakan Analisis
Morfologi. Jurnal Veteriner 14(4):475-
David, F. R. 2013. Strategic Management.
484.
Pearson, South Carolina, USA.
Nataamijaya, A. G. 2010. Pengembangan
Depison. 2009. Karakteristik Kuantitatif dan
Potensi Ayam Lokal untuk Menunjang
Kualitatif Hasil Persilangan Beberapa
Peningkatan Kesejahteraan Petani.
Ayam Lokal. Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu
Jurnal Litbang Pertanian 29(4): 131-
Peternakan 12(1):7-13.
138.

Strategi Pengembangan Usaha Pemeliharaan … (Fitriani et al.) 49


Vol. 21 (1): 34-50

Nurbaety, A. 2015. Analisis Implementasi Analisis Kelembagaan dan Peranannya


Corporate Sosial Responsibility di terhadap Pendapatan Peternak di
PT Biofarma. Jurnal Sosioteknologi Kelompok Tani Simpay Tampomas
14(2):141-153. Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa
Pujiyono, Wiwoho, J. & Triyanto. 2016. Barat. Jurnal Ilmu Produksi dan
Model Pertanggungjawaban Teknologi Hasil Peternakan. 1(3):172-
Hukum Pelaksanaan Corporate 178.
Social Responsibility (CSR) untuk Situmeang, I.V.O. 2015. Program Corporate
Kesejahteraan Mayarakat. Jurnal UNS: Social Responsibility PT Pertamina
Yustisia 5(1):41-51. Refinery Unit VI Balongan dalam
Rahardjo, Mudjia. 2017. Studi Kasus dalam Meningkatkan Keberdayaan
Penelitian Kualitatif: Konsep dan Masyarakat. Jurnal Sociae Polites
Prosedurnya. Disertasi. Program 16(1):53-74.
Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Suprijatna, E. 2010. Strategi Pengembangan
Maulana Malik Ibrahim Malang. Ayam Lokal Berbasis Sumber Daya
Malang. Lokal dan Berwawasan Lingkungan.
Rangkuti, F. 2014. Analisis SWOT: Teknik Di dalam : Strategi Pengembangan
Membedah Kasus Bisnis - Cara Industri Perunggasan Berbasis
Perhitungan Bobot, Rating, dan OCAI. Komoditas Ternak Unggas Lokal
Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Dalam Rangka Menghadapi Krisis
Jakarta. Pangan Guna Peningkatan Mutu
Kesejahteraan Masyarakat Indonesia.
Resnawati, H. 2012. Inovasi Teknologi
Prosiding Seminar Unggas Lokal ke IV.
Pemanfaatan Bahan Pakan Lokal
7 Oktober 2010. Semarang. Fakultas
Mendukung Pengembangan Industri
Peternakan Universitas Dipenogoro.
Ayam Kampung. Jurnal Pengembangan
Hlm. 55-88.
Inovasi Pertanian 5(2):79-95.
Trisiwi, H.F., dan Supartini, N. 2015. Pengaruh
Sa’id, E. G. dan Intan, H. 2001. Manajemen
Dua Jenis Pakan Komersial dan
Agribisnis. Penerbit PT. Ghalia
Pakan Rasional terhadap Penampilan
Indonesia, Bogor.
Ayam Kampung. Jurnal Buana Sains
Setyorini, H., Effendi, M., Santoso, I. 15(1):29-34.
2016. Analisis Strategi Pemasaran
Widodo, A., Sarengat, W., & Suprijatna,
menggunakan Matriks SWOT dan
E. 2012. Pengaruh Lama Periode
QSPM (Studi Kasus: Restoran WS
Pemberian Pakan terhadap Laju
Soekarno Hatta Malang). Industria:
Pertumbuhan pada Beberapa Bagian
Jurnal Teknologi dan Manajemen
Tubuh Ayam Pelung Umur 1-11
Agroindustri 5(1):46-53.
Minggu. Animal Agriculture Journal
Siswoyo, H., Setyono, D. J., Fuah, A. M. 2013. 1(2):120-125.

50 Strategi Pengembangan Usaha Pemeliharaan … (Fitriani et al.)

Anda mungkin juga menyukai