Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini diuraikan mengenai identifikasi variabel penelitian,

definisi operasional variabel penelitian, populasi, sampel dan sampling, metode

pengumpulan data, validitas dan reliabilitas, dan metode analisis data

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Identifikasi variabel merupakan langkah penetapan variabel-variabel utama

dalam penelitian dan penentuan fungsinya masing-masing (Azwar, 2004). Variable

dapat dinyatakan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan

penelitian (Suryabrata, 1992). Adapun variabel penelitian yang menjadi focus

pembahasan dan hendak diungkap dlam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas : Kecerdasan Emosional

2. Variabel terikat : Prestasi Belajar

B. Definisi Operasional Varibel Penelitian

Definisi operasional adalah penegasan dari variabel yang digunakan dengan

cara tertentu untuk mengukurnya. Definisi operasional dimaksudkan untuk

menghindari kesalahpahaman mengenai data yang akan dikumpulkan dan menghindari

kesesatan dalam menentukan alat pengumpulan data. Definisi operasional berfungsi

untuk mengetahui bagaimana variabel akan diukur. Definisi operasional variabel

penelitian ini adalah :

40
41

1. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil belajar dari suatu aktivitas belajar yang dilakukan

berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil kegiatan belajar dalam bidang

akademik yang diwujudkan berupa angka-angka dalam raport. Pada penelitian ini

menggunakan nilai raport kelas VII semester 1.

2. Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali emosi

diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati)

dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain.Semakin

tinggi skor skala kecerdasan emosi yang diperoleh menunjukkan semakin tinggi

kecerdasan emosi subjek, begitu pula pada sebaliknya.untuk mengukur kecerdasan

emosional ini menghunakan skala Kecerdasan Emosional. Aspek-aspek dari

kecerdasan emosional yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi

diri, mengenal emosi orang lain (empati) serta menjalin hubungan dengan orang lain

(kerjasama).

C. Populasi, Sampel, dan Sampling

1. Populasi

Penentuan populasi dan sampel merupakan suatu langkah yang penting dan

perlu diperhatikan dalam langkah suatu penelitian. Berkaitan dengan batasan objek

penelitian serta sejauh mana penelitian akan dikenakan (Hadi, 2004) mengatakan

populasi adalah keseluruhan individu yang ingin diselidiki dan paling sedikitnya

mempunyai satu sifat ciri yang sama. Sedangkan Azwar (2001) mendefinisikan
42

populasi nsebagai kelompok subjek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian.

Jadi, yang dimaksud dengan populasi adalah seluruh objek yang dapat menunjuk pada

individu atau manusia.Jadi, yang dimaksud dengan populasi adalah seluruh objek yang

dapat menunjuk pada individu atau manusia.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa

kelas VII SMP N 1 Sambong Kabupaten Blora. Yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelass

VII A, VII B , VII C, VII D, VII E, VII F, dan VII G.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi (Hadi:2004). Hadi (2004) menjelaskan

bahwa sampel harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama, baik sifat kodrat

maupun sifat pengkhususan. Sampel dalam penelitian ini bersifat cluster sampel yaitu

dimana sampel yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada cluster atau

kelompok yang terdapat dalam populasi. Antara lain siswa dan siswi kelas VII SMP N

1 Sambong Kabupaten Blora. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 kelas siswa kelas

VII SMP Negri 1 Sambong yaitu kelas VII A, VII B, dn VII C. Ada dua alasan

penggunaan subjek yaitu karena merupakan study populasi untuk dijadikan sebagai

subjek penelitian dan karena atas perijinan dari pihak sekolah yang hanya mengijinkan

3 kelas tersebut untuk digunakan sebagai sampel penelitian. Siswa kelas VII SMP N 1

Sambong pada umumnya siswa-siswa tersebut sedang mengalami perubahan awal

dalam emosionalnya dari tingkatan sekolah dasar ke sekolah menengah sehingga

sesuai dengan penelitian yang diharapkan.Jumlah kelas yang digunakan dalam

penelitian sebanyak 3 kelas yaitu kelas VII A, VII B, dan VII C dengan jumlah100

siswa.
43

3. Teknik Sampling

Menurut Hadi (2004) sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk

sampel. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah cluster non random sampling

dengan tidak menggunakan undian artinya kelompok-kelompok tersebut mempunyai

peluang yang sama untuk menjadi sampel penelitian namun oenentuannya tidak

menggunakan undian. Cluster non random sampling digunakan untuk menentukan

sampel bila objek yang diteliti atau sumber data sangat luas (Sugiyono, 2008).

D. Metode Pengumpulan Data

Azwar (2004) menyatakan bahwa metode pengumpulan data dalam kegiatan

penelitian mempunyai tujuan mengungkap fakta mengenai variabel yang

diteliti.Tujuannya untuk mengetahuinya haruslah dicapai dengan menggunakan

metode atau cara-cara yang efisien dan akurat.Adapun untuk memperoleh data dalam

penelitian ini menggunakan skala psikologi dan diperkuat dengan dokumentasi yang

berupa nilai raport.Adapun skala yang digunakan yaitu skala efikasi diri dan skala

motivasi berprestasi.Hal ini dikarenakan bahwa skala psikologi berupa kontrak atau

konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu (Azwar, 2004).

Penggunaan skala pada penelitian ini berdasarkan pada karakteristik skala

sebagai alat ukur psikologis yang dikemukakan oleh Azwar (2004) yaitu :

a. Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung

mengungkapkan atribut yang hendak diukur melainkan mengungkapkan

indicator perilaku dari atribut yang bersangkutan.


44

b. Atribut psikologis diungkap secara tidak langsung lewat indikator-

indikator perilaku, sedangkan perilaku diterjemahkan dalam bentuk aitem-

aitem, maka skala psikologis selalu berisi banyak aitem.

c. Respon subyek tidak diklarifikasikan sebagai jawaban “benar” atau

“salah”. Semua jawaban dapat diterima sepanjang sungguh-sungguh.

Berdasarkan atas siapa yang harus mengisi skala, maka skala ini termasuk

skala langsung, karena subyek yang ditelitimengisi sendiri dan skala ini adalah skala

tertutup, karena jawaban dan isian dalam skala telah dibatasi dan lebih ditentukan oleh

peneliti. Menurut Hadi (2004), bahwa penggunaan skala ini bertujuan agar jawaban

tidak meluas dan focus pada tujuan pengukuran dan memudahkan pelaksanaan

penelitian.

Alat ukur yang diperlukan dalam penelitian ini berbentuk skala. Skala yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Skala Kecerdasan Emosional

Penelitian ini penulis menggunakan skala kecerdasan emosional.Skala ini

dibuat guna mengungkap kecerdasan emosi. Skala kecerdasan emosi disusun

Diahriyanti (2011) dengan menggunakan skala yang telah ada dengan mengacu pada

teori yang dikemukakan oleh Salovey dan Mayer (dalam Goleman, 2002) yang

mencakup aspek mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri,

mengenali emosi orang lain (empati), bekerjasama dengan orang lain (Goleman, 2002)

yang berguna untuk mengukur sejauhmana kecerdasan emosional dipahami siswa

kelas VII SMP N 1 Sambong Kabupaten Blora. Alasan menggunakan skala terpakai
45

karena sudah teruji dengan validitas rxy = 0,195 sampai dengan rbt = 0,624 dan

reliabilitas rtt = 0,888. Alasan menggunakan Skala kecerdasan emosional tanpa adanya

modifikasi yaitu karena skala yang ada telah sesuai dengan keadaan subjek yang akan

digunakan dalam penelitian ini.

Aspek diatas kemudian dijadikan indikator dalam penyusunan skala kecerdasan

emosi dalam pemelitian ini, dengan melihat aspek-aspek tersebut memiliki keterkaitan

antara satu dengan yang lain. Sedangkan pembagian aitem dalam skala diwujudkan

dalam butir-butir pertanyaan yang bersifat favourable dan unfavourable. Dimana

pernyataan favorableadalah pernyataan yang mendukung atau menunjukkan atribut

yang diukur, sedang pernyataan unfavorable adalah pernyataan yang tidak mendukung

dan tidak menunjukkan atribut yang diukur.

Skala Kecerdasan Emosi mengikuti bentuk skala model Likert (1932) skala

yang dibuat oleh Rensis Likert yang telah dimodifikasi menjadi empat kategori

jawaban dan aitem-aitem dalam skala ini dikelompokkan dalam aitem favorable dan

unfavorable.

Skor untuk aitem-aitem yang bersifat favorableadalah :

SS (Sangat Sesuai) : dengan skor 4

S (Sesuai) : dengan skor 3

TS (Tidak Sesuai) : dengan skor 2

STS (Sangat Tidak Sesuai) : dengan skor 1

Skor untuk aitem-aitem yang bersifat unfavorableadalah :


46

SS (Sangat Sesuai) : dengan skor 1

S (Sesuai) : dengan skor 2

TS (Tidak Sesuai) : dengan skor 3

STS (Sangat Tidak Sesuai) : dengan skor 4

Alasan peneliti memberi simbol angka 1, 2, 3 dan 4 pada angket yang disusun

oleh peneliti karena Likret (Abdurrahman dan Muhidin, 2007) menyatakan bahwa

berdasarkan kajian terhadap sifat/ciri-ciri dari data ordinal dan interval serta untuk

kepentingan oengolahan data, maka angka-angka 1, 2, 3 dan 4 yang diberikan pada

alternatif jawaban pada jenis skala pengukuran Likert tidak menunjukkan skala Likert

termasuk pada data interval, melainkan angka-angka 1, 2, 3 dan 4 tadi hanyalah kode

atau simbol yang berbentuk angka untuk mengkuantifikasikan alternatif jawaban pada

skala Likert yang berbentuk kata/kalimat (kualitatif), dengan tujuan agar peneliti dapat

dengan mudah melakukan pengolahan data, terutama pada penelitian yang

menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana skala Likert merupakan jenis skala

pengukuran yang menyediakan data berbentuk ordinal.

Skala ini disusun berdasarkan 5 aspek kecerdasan emosidari Goleman (2000)

yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, empati atau

mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan dengan orang lain atau

ketrampilan sosial. Tinggi rendahnya skala kecerdasan emosi ditentukan skor yang

diperoleh dan kemudian dikategorisasikan menjadi 5 yaitu : sangat rendah, rendah,

sedang, tinggi dan sangat tinggi.


47

Jumlah aitem skala sebanyak 45 butir, terdiri dari 25 aitem favorable dan 20

aitem unfavorable.Susunan aitem skala kecerdasan emosi sebelum penelitian dapat

dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel. 1

Blue Print Skala Kecerdasan Emosi Sebelum Penelitian

Nomor Aitem

Aspek Favorable Unfavorable Total

Mengenali Emosi Diri 1, 11, 31, 33 6, 16, 26, 37 8

Mengelola Emosi 2, 14, 22, 32, 41 7, 17, 27, 36 9

Memotivasi Diri Sendiri 3, 13, 21, 23, 42 8, 18, 28, 38 9

Mengenali Emosi OrangLain 4, 15, 24, 34, 39 9, 19, 29 8

Membina Hubungan 5,12, 25, 43, 44, 45 10, 35, 20, 30, 40 11

Total 25 20 45

2. Dokumentasi Prestasi Belajar

Dokumentasi merupakan penyajian kenyataan dan keterangan-keterangan


yang bersifat informatif atas fakta-fakta dan kebenaran yang benar-benar ada menurut
Soeramto (dalam Susilowati, 2009). Prestasi belajar diungkap dengan dokumentasi
prestasi belajar siswa di sekolah. Prestasi belajar siswa diperoleh dari nilai rata-rata
raport siswa pada satu semester dengan standar KKM yang ditentukan oleh guru mata
pelajaran pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
48

Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya, Pendidikan jasmani kesehatan
dan Katrampilan.

E. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Hadi (2000), mengemukakan dua unsur yang tidak dapat dipisahkan, dalam
prinsip validitas yaitu ketepatan dan unsur ketelitian.Ketelitian ini dapat membedakan
dua variabel atau lebih meskipun perbedaannya sangat kecil, sedangkan ketepatan
berarti sejauhmana alat itu mampu mengukur apa yang seharusnya di ukur. Dalam
buku “Manual SPSS 15 for windows” menyatakan pengolahan kesahihan (validitas)
item dalam program SPSS dilakukan dalam dua proses Proses yang bertama adalah
menghitung korelasi atnara skor butir (X) dengan skor kompositnya, skor faktor (Y)
melalui rumus moment tangkar (product moment). Proses kedua adalah menghitung
korelasi bagian-total (part whole). Rumus product moment seperti berikut:

NXY - (X) (Y)


rxy =
{NX2 - (X)2} {NY2 – (Y) 2

Keterangan :

rxy : Koefisien antara skor aitem dengan skor total aitem

X : Skor aitem variabel

Y : Total aitem aitem variabel

X : Jumlah nilai skor aitem variabel

Y : Jumlah nilai total aitem variabel

XY : Jumlah hasil kali skor aitem dengan skor total aitem

∑X2 : Jumlah kuadrat nilai tiap-tiap aitem


49

∑Y2 : Jumlah kuadrat nilai total aitem

N : Jumlah subyek yang digunakan.

Hadi (2000) mengatakan bahwa koefisien korelasi yang didapatkan dari

perhitungan angka kasar dengan teknik product moment belum dapat menunjukkan

validitas yang sebenarnya karena masih terjadi kelebihan bobot dan untuk

mendapatkan validitas sebenarnya harus dikoreksi dengan menggunakan teknikpart

whole. Rumusnya sebagai berikut :

(rtp) (SDt) –( SDp)


rbt =
(SDt) (SDt)+ (SDp) (SDp) – 2 (rtp)(SDp )( SDp)
keterangan :

rbt = koefisien korelasi part whole

rxy = koefisien korelasi product moment

SDt = deviasi standar total

SDp = deviasi standar faktor

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah sejauhmana hasil pengukuran dapat menunjukkan hasil

yang relatif sama dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subjek yang

sama.Reliabilitas sama dengan consistency, stability, dan dependability yang pada

prinsipnya menunjukkan sejauhmana pengukuran dapat memberikan hasil yag relatif

tidak berbeda bila pengukuran dilakukan kembali terhadap subyek yang sama (Azwar,

2009).
50

Uji reliabilitas perlu dilakukan untuk mengetahui handal atau tidaknya alat

ukur. Selain itu uji reliabilitas dilakukan untuk melihat sejauhmana keajegan alat ukur

yang digunakan bila dilakukan pada Waktu dan subjek yang berbeda. Azwar (2009)

berpendapat bahwa reliabilitas dapat dilihat dari hasil pengukuran yang dapat

dipercaya, yaitu apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap beberapa subjek

yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek dalam diri subjek diukur

belum berubah.

Teknik reliabilitas yang digunakan adalah teknik kosistensi internal. Uji

reiabilitas pada kedua skala hanya dikenakan pada aitem-aitem yang valid atau telah

memenuhi syarat validitas. Uji reliabilitas ini menggunakan teknik korelasi alpha

cronbach pada program SPSS 15 for windows.

F. Metode Analisis Data

Analisis data adalah cara seorang peneliti dalam mengolah data yang telah

terkumpul sehingga dari hasil tersebut peneliti akan mendapatkan suatu kesimpulan

dari penelitian yang telah dilaksanakan. Metode analisis data yang digunakan adalah

metode statistik. Statistik merupakan cara ilmiah yang dipersiapkan untuk

mengumpulkan, menyusun, menyajikan dan menganalisa data penelitian yang berupa

angka-angka (Suryabrata, 2006). Digunakan metode statistik dengan pertimbangan:

1. Statistik bekerja dengan angka-angka, artinya angka tersebut menunjukkan jumlah

atau frekuensi dan nilai.

2. Statistik bersifat objektif, artinya sebagai alat penilai berbicara apa adanya.
51

3. Statistik bersifat universal, artinya dapat digunakan dalam semua bidang penelitian.

Teknik atau metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu

product moment, karena di dalam penelitian ini hanya ada dua variabel yang koefisien

korelasinya diperoleh dengan mengkorelasikan derajat hubungan antar dua variabel

(Hadi, 2005). Adapun rumusnya sebagai berikut :

NXY - (X) (Y)


rxy =
{NX2 - (X)2} {NY2 – (Y) 2

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi variabel kecerdasan emosional dengan prestasi belajar

XY : jumlah hasil kali variabel kecerdasan emosional dengan prestasi belajar

X : jumlah nilai variabel kecerdasan emosional

Y : jumlah nilai variabel prestasi belajar

N : jumlah subjek

Alasan peneliti menggunakan korelasi product moment sebagai berikut :

1. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan

prestasi belajar.

2. Variabel penelitian hanya terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel

tergantung.
52

Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum menggunakan

analisisproduct moment adalah :

1. Distribusi variabel kecerdasan emosional dan prestasi belajar mendekati atau

memenuhi sebaran distribusi normal. Menurut Hadi (2000) sebaran normal

menunjukkan tidak adanya perbedaan antara frekuensi empiris (yang diamati) dengan

fekuensi teoretis (yang harapkan), normal dapat diartikan pula bahwa sampel yang

digunakan diasumsikan sudah mewakili populasi penelitian dan pada saat penelitian

memiliki karakteristik yang homogen.

2. Hubungan antara variabel kecerdasan emosional dengan prestasi belajar merupakan

hubungan linear atau garis lurus. Korelasi linier menurut Hadi (2000) yaitu tidak

adanya perbedaan antara regresi linier (derajat ke-1) dengan regresi kuadratik (derajat

ke-2), sehingga untuk hipotesis positif apabila skor variabel bebas tinggi (naik) maka

akan diikuti oleh kenaikan variabel tergantung.

3. Data yang digunakan adalah data interval, yaitu dimana data berupa skor numeric

tetapi tidak mempunyai nilai nol dalam arti sesungguhnya dan konstruk psikologi dan

memiliki tingkatan.

Anda mungkin juga menyukai