11951-Full Text
11951-Full Text
SKRIPSI
Oleh
HASMIAH
105430017715
( QS. Asy-Syarh,6-8 )
Karya ini kupersembahkan untuk
Yang tak pernah henti memberi semangat hingga penulisan skripsi ini
selesi.
Dan semua orang yang telah membantu dan berbuat baik kepadaku,
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini dengan baik, sebagai salah
satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Sholawat serta salam tetap tercurah
kepada keharibaan pemimpin sang Ilahi Rabbi Nabi Besar Muhammad SAW, Sang revolusioner
sejati, Sosok pemimpin yang terpercaya, jujur, dan berakhlak karimah yang telah bersusah payah
mengeluarkan manusia dari kungkungan kebiadaban, sehingga sampai saat ini manusia mampu
memposisikan diri sebagai warga negara yang senantiasa beriman dan bertaqwa dijalan Allah
SWT.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis telah melibatkan berbagai pihak sehingga skripsi
ini dapat tersusun dengan baik, meskipun terdapat hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam
penyusunan skripsi ini, namun atas dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga semua
dapat terselesikan dengan baik. Untuk itu dengan hati yang tulus penulis menyampaikan terima
kasih dan penghargaan tak terhingga kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Halim dan
Ibunda Bulung yang telah mengasuh dan membesarkan dengan penuh kasih sayang, serta
memberikan bantuan moril dan materil. Beliau telah banyak memberikan doa, nasehat, dorongan
dan semangat, begitupun saudara yang selalu menjadi penyemangat dan menjadi motivasi
tersendiri buat penulis sehingga dapat menyelesaikan studi ini. Semoga Allah SWT senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan
terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada :
1. Ucapan terima kasih pula yang tak terhingga kepada kedua orangtua saya yang sangat
banyak memberikan bantuan moril, material, arahan, dan selalu mendoakan keberhasilan
dan keselamatan selama menempuh pendidikan.
2. Prof. Dr. H. Ambo Asse.,M.Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Dr. Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Dr. Muhajir M.Pd., Ketua Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
5. Dr. Andi Sugiati . M.Pd dan Dr. Muhajir M.Pd.,dosen pembimbing 1 Dan dosen
pembimbing 2 yang telah memberikan kritik dan saran yang senantiasa menjadi arah dan
dorongan dalam penyelesaian skripsi ini
6. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
khususnya kelas PPKn C yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis baik
selama dalam mengikuti perkuliahan maupun dalam penulisan proposal ini.
7. Para dosen pengajar Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang
tidak bisa saya sebut satu persatu, terima kasih atas didikan dan ilmu yang diberikan
selama perkuliahan.
8. Seluruh staf tata usaha pada lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
9. Seluruh informasn penulis di Desa Rajang yang bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan banyak informasi yang sangat bermanfaat kepada penulis.
10. Teman-teman P2K Universitas Muhammadiyah Makassar Kecamatan Maritengngae,
Kabupaten Sidrap. Khususnya teman serumah (Posko Allakkuang) selama kurang lebih 2
bulan menjalani pengabdian kepada masyarakat Allakkuang.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan
dukungan dan bantuan kepada penulis.
Akhir kata, penulis mengucapkan permohonan maaf atas segala kekurangan dan
kekhilafan. Terima kasih, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh.
Hasmiah
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
SURAT PERJANJIAN.................................................................................................................v
ABSTRAK....................................................................................................................................vii
DAFTAR TABEL........................................................................................................................x
DAFTAR BAGAN.......................................................................................................................xi
A. LatarBelakang …………………………………………………………………… 1
B. RumusanMasalah ………………………………………………………………… 5
C. TujuanPenelitian …………………………………………………………………. 5
D. ManfaatPenelitian ………………………………………………………………... 5
A. PengertianPersepsi ……………………………………………………………….. 7
B. PengertianMasyarakat ……………………………………………………………. 8
C. TradisiMassorong ……………………………………………………………….... 9
D. PengertianAdat …………………………………………………………………... 10
E. PengertianBudaya ………………………………………………………………... 11
F. KeterkaitanNilai-nilaiPancasilaDenganBudaya ……………………………….. 13
G. KajianNilai-nilaipancasila ………………………………………………………. 15
1. PengertianNilai ………………………………………………………………. 15
2. PengertianPancasila ………………………………………………………….. 18
3. Nilai-nilaiPancasila …………………………………………………………... 21
H. KerangkaPikir ……………………………………………………………………. 28
I. DefenisiOperasionalVariabel …………………………………………………… 29
1. Tradisi ………………………………………………………………………… 29
2. TradisiMassorong ……………………………………………………………. 29
3. Nilai-nilaiPancasila ………………………………………………………….. 30
A. JenisPenelitian …………………………………………………………………... 32
D. InformanPenelitian ……………………………………………………………… 34
E. InstrumenPenelitian ……………………………………………………………... 35
BAB IV………………………………………………………………………………………. 39
A. DeskripsiLokasiPenelitian…………………………………………………….....39
B. DepkripsiInformanPenelitian…………………………………………………….43
C. HasilPenelitian…………………………………………………………………….44
D. Pembahasan………………………………………………………………………..58
BAB V………………………………………………………………………………………….66
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………66
B. Saran………………………………………………………………………………..68
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..69
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menjadi warga negara yang baik (good citizen) di Indonesia harus sesuai dengan
dari sumber hukum memiliki peranan penting sebagai acuan ataupun pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara harus mengamalkan amanat dari nilai yang
terkandung dalam Pancasila itu sendiri mulai bagaimana cara hidup individu
sampai kelompok baik itu dalam hal pemerintahan maupun non pemerintahan
nilai Pancasila adalah kewajiban seluruh rakyat Indonesai tak terkecuali pemuda
sebagai penerus bangsa yang menjadi tumpuan utama nasib bangsa di masa yang
harus lebih mendalam sesuai dengan harapan bangsa kepada pemuda itu sendiri.
1
2
persoalan yang dianggap baik dan buruk, mengenai apa yang harus dikerjakan
dalam hidup bersama, dan mengenai apa yang tidak harus dikerjakan (Ani Sri
Rahayu, 2016:31).
dan tradisi yang dianut masyarakat Indonesia, artinya ada kaitan antara hidup
tindakan, dan perilaku sebagai penyelenggara negara harus selaras dengan nilai-
nilai Pancasila.
luntur, nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam suatu budaya yang semula
menjadi acuan masyarakat menjadi goyah karena masuknya budaya baru dari
luar. Demikian juga budaya yang merupakan nilai bagi pendukungnya lambat
laun akan mulai terkikis oleh modernisasi dan munculnya nilai-nilai baru.
Kabupaten Pinrang. Tradisi yang sudah melekat dalam masyarakat dan sudah
turun temurun sejak dulu, akan semakin terkonsep dalam kehidupan masyarakat
Walasuji adalah sejenis pagar bambu yang berbentuk belah ketupat. Dimana
diambil oleh pihak keluarga yang melaksanakan Tradisi Massorong. Adapun isi
dari nilai budaya sehingga nilai Pancasila harus tersisipkan dalam sebuah
merupakan salah satu desa yang sering melakukan tradisi Massorongdi Desa
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penelitian
Kabupaten Pinrang.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
pada khususnya.
2. Manfaat Praktis
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Nilai
Nilai secara etimologi kata nilai berasal dari bahasa Latin vale’re yang
artinya berguna, mampu akan, berdaya, berlaku. Nilai adalalah kualitas suatu
hal yang menjadikan hal itu disukai, diinginkan, dikejar, dihargai, berguna dan
Adisusilo, 2012: 54). Nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa
cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial
sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat dan paling benar menurut keyakinan
merupakan sesuatu yang positif dan bermanfaat bagi kehidupan manusia dan
harus dimiliki setiap manusia sebagai landasan, alasan, atau motivasi dalam
Nilai juga dapat mencerminkan kualitas tindakan dan pandangan hidup yang
2. Nilai-Nilai Pancasila
Pancasila sebagai sesuatu yang bernilai itu akan menggejala dalam sikap,
tingkah laku, dan perbuatan bangsa Indonesia (Ani Sri Rahayu, 2016:24).
10
terbuka mengandung tiga tatanan nilai yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan
nilai praksis. Nilai dasar adalah nilai yang ada dalam ideologi Pancasila yang
merupakan representase dari nilai atau norma dalam masyarakat, bangsa, dan
negara Indonesia. Nilai-nilai pancasila yang terkandung dalam tradisi yaitu nilai
ketuhanan yang Maha Esa tercermin dalam prilaku jujur, ikhlas memberi,
berdoa dan kerukunan antar umat beragama; Nilai kemanusiaan yang adil dan
persatuan indonesia tercermin dalam prilaku cinta tanah air dan persatuan; Nilai
tercerin dalam sikap adil dan gotong royong. Nilai Instrumental adalah nilai
perkembangan zaman, baik dalam negeri maupun luar negeri. Nilai praksis
adalah nilai yang harus ada dalam bantuk penyelenggaraan negara. Pancasila
menjadi satu kesatuan yang terdiri atas lima dasar yang saling berhubungan dan
dan bobot yang berbeda, namun nilai-nilai itu tidak saling bertentangan. Akan
11
tetapi nilai-nilai itu saling melengkapi. Hal ini disebabkan sebagai suatu
substansi, Pancasila itu merupakan kesatuan yang bulat dan utuh, atau kesatuan
merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh pula. Nilai-nilai itu saling
berhubungan secara erat dan nilai-nilai yang satu tidak dapat dipisahkan dari
dari sila-sila Pancasila yang merupakan suatu sistem. Antara sila-sila Pancasila
dalam tingkatan nilai yang tinggi, dengan urutan sila Ketuhanan Yang Maha
Esa menduduki tingkatan dan bobot nilai tertinggi, karena secara jelas
bobot nilainya, maka nilai kemanusiaan, tingkatan dan bobot nilainya layak
dinyatakan berada dibawah nilai ketuhanan. Nilai keadilan sebagai salah satu
Namun sesuai dengan sifat dasar bangsa Indonsia yang sangat menekankan
kerukunan, maka nilai persatuan mempunyai tingkatan dan bobot yang lebih
tinggi dari nilai kerakyatan, karena nilai kerakyatan lebih merupakan sarana
bukan Pancasila. Artinya jika suatu negara menggunakan prinsip filosofi bahwa
Penjelasan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut (Ani Sri Rahayu, 2016:2):
13
merupakan suatu sistem nilai, oleh karena itu sila-sila Pancasila itu merupakan
memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya namun kesemuanya itu
tidak lain merupakan suatu kesatuan yang sistematis. Adapun nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila adalah sebagai berikut (Ani Sri Rahayu, 2016:32):
Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai bahwa negara
makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, segala hal yang
14
negara, kebebasan dan hak asasi warga negara harus dijiwai nilai-nilai
Dalam sila pertama ini mencakup nilai religi yang mengatur hubungan
mengandung nilai suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia
3) Persatuan Indonesia
kelompok agama.
wilayah negara.
Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sila ini mengandung
bulat berarti bahwa setiap rakyat Indonesia mendapat perlakuan yang adil
keamanan.
oleh rakyat Indonesia, tanpa membedakan asal suku, agama yang dianut,
tercakup dalam sila ini memberi jaminan untuk mencapai taraf kehidupan
menjiwai satu sama lain. Sehingga dari semua nilai sila-sila Pancasila
haruslah lebih dekat. Tradisi mencakup kelangsungan masa lalu di masa kini
ketimbang sekedar menunjukkan fakta bahwa masa kini berasal dari masa lalu.
Kelangsungan masa lalu di masa kini mempunyai dua bentuk yaitu material dan
gagasan, atau objektif dan subjektif. Menurut Tasikuntan, Tradisi berasal dari
kata “traditium” pada dasarnya segala sesuatu yang di warisi dari masalalu.
Tradisi merupakan hasil cipta dan karya manusia objek material, kepercayaan,
yang digunakan.
diasimilasi atau disimpan sampai mati. Bagi para pewaris setiap apa yang
mereka wariskan tidak dilihat sebagai “tradisi”. Tradisi yang diterima akan
bagian dari masa lalu yang dipertahankan sampai sekarang dan mempunyai
keseluruhan benda material dan gagasan yang berasal dari masa lalu namun
18
dilupakan. Tradisi berarti segala sesuatu yang disalurkan atau diwariskan dari
(Tasikuntan.https://tasikuntan-wordpress-com./2012/11/30/pengertian-
tradisi/amp/)
Tradisi dalam bahasa latin disebut Traditio, “Diteruskan” atau kebiasaan,
merupakan suatu tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan secara berulang-
ulang oleh suatu kelompok masyarakat dan sudah berlangsung sejak lama dan
namun tidak boleh diambil oleh pihak keluarga yang melaksanakan Tradisi
putti barangang.
saat ini masih tetap dijaga kelestariannya oleh sebagian masyarakat, karena
tradisi Massorong karena apabila tidak dilaksanakan akan mendapat teguran dari
19
2. Pengertian Budaya
di biasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya
inggris yaitu culture, berasal dari kata latin cultura yang berarti mengolah,
daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah
alam.Hingaa saat ini terdapat lebih dari 179 pengertian kebudayaan, namun
(Wikipedia.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Budaya).
Menurut Koentjaraningrat, kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta
budhayah yang berarti budi atau akal, hal yang bersangkutan dengan akal.
Sedangkan budaya merupakan bentuk jamak dari budi-daya, yaitu daya dari
budi yang berupa cipta, rasa dan karsa, sementara kebudayaan berarti hasil
tinggi tercermin dari cara berfikir, cara bertingkah laku, dan budi pekerti.
adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan
(Wikipedia.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Budaya).
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia yang meliputi
manusia.
2. Masyarakat
adalah sejumlah manusia dalam arti luas dan terikat oleh suatu kebudayaan
yang mereka anggap sama atau kelompok orang yang merasa memiliki bahasa
bersama yang merasa termasuk kelompok itu, atau yang berpegang pada bahasa
21
secara terpisah.
memenuhi keempat kriteria tersebut, atau bila kelompok tersebut dapat bertahan
stabil untuk beberapa generasi walaupun sama sekali tidak orang atau kelompok
lain di luar kelompok tersebut. Diantara istilah (konsep) masyarakat yang telah
dikemukakan, tidak ada perbedaan ungkapan yang mendasar, justru yang ada
sedikit banyak bersifat kekal, berlandaskan perhatian dan tujuan bersama, serta
lama.
Indonesia pada tahun 1945. Seluruh kebudayaan tempat yang berasal daripada
samping itu, perlu kita ketahui bahwa alampun ikut menentukan serta memberi
ciri yang khas terhadap corak kebudayaan. Namun tidak sepenuhnya pengaruh
unsur-unsur Pancasila yang digali dari bangsa Indonesia yang berupa nilai-nilai
sehari-hari bangsa Indonesia. Seperti kita ketahui bahwa Pancasila sebagai dasar
dari segala sumber hukum yang ada, dan Pancasila sebagai roh kebudayaan.
kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia, dan pola perilaku nampak dalam
bangsa dapat meliputi seni, adat istiadat, pemikiran, tata carabergaul, ekonomi,
(LeniLestari.http://lennylesthari.blogspot.com/2017/01/makalahketerkaitanpanc
asiladengan ).
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan tuntunan dan
masyarakat Indonesia yang menjadi sumber moral dan menjelma dalam wujud
tersebut adalah nilai baru yang tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia yang
mulai membangun, yang sedang teruji sebagai nilai luhur yang perlu
dikembangkan.
(sidiq.http://sosiologis.com/nilai-nilai pancasila/amp?)
Dalam konteks pengembangan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam
yang ada sebagai akibat dinamika yang terjadi dalam kehidupan bangsa
Indonesia.Pancasila yang digali dan dirumuskan para pendiri bangsa ini adalah
sebuah rasionalitas kita sebagai bangsa yang majemuk, multi agama, multi
24
bahasa, multi budaya, dan multi ras, yang bergambar dalam Bhineka Tunggal
Ika.
(Agungwidodo.Sampaiujungpelangi.blogspot.com/2016/03/makalah-
implementasi-nilai-nilai-Pancasila.html?m=1).
Jadi dapat diketahui bahwa dalam Pancasila terdapat nilai-nilai yang
terjadi dalam negara Indonesia, nilai-nilai Pancasila tertuang dalam setiap butir-
D. Kerangka Pikir
tindakan, dan perilaku sebagai penyelenggara negara harus sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila. Oleh karena itu tradisi Massorong haruslah sesuai dengan nilai-
tentu kita bisa membedakan mana baik dan buruk, bagaimana menjalankan
tradisi dari nenek moyang tapi tetap berpegang teguh dengan nilai-nilai yang
Masyarakat
Tradisi Massorong
Nilai-Nilai Pancasila:
1. Nilai Ketuhanan
2. Nilai Kemanusiaan
3. Nilai Persatuan
4. Nilai Kerakyatan/permusyawaratan
5. Nilai Keadilan
E. Definisi Operasional
1. Nilai-Nilai Pancasila
berhubungan dan menjiwai satu sama lain. Sehingga dari semua nilai sila-sila
2. Tradisi
3. Massorong
masyarakat setempat, namun tidak boleh diambil oleh pihak keluarga yang
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen
kunci, teknik pengumpulan data tringulasi, analisis data bersifat induktif atau
generalisasi.
Pinrang dalam waktu kurang lebih dua bulan. Berdasarkan pertimbangan sebagai
berikut:
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari hasil-hasil penelitian yang relevan dan data yang
tidak secara langsung diperoleh dari responden, tetapi diperoleh dengan
menggunakan dokumen yang erat hubungannya dengan pembahasan.
D. Informan Penelitian
1. Aparat Desa
2.Tokoh Masyarakat
3. Masyarakat
E. Instrumen Penelitian
Menurt Notoatmodjo (2010) teknik pengumpulan data yang di gunakan
1) Observasi
dengan cara pemusatan perhatian secara teliti terhadap suatu objek dengan
2) Wawancara
tatap muka berulang antara peneliti dengan subjek penelitian, dalam rangka
3) Dokumentasi
dan data-data yang relevan. Mencari data mengenai beberapa hal, baik yang
berupa catatan yang berkenaan dengan judul penulis dan data dari
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
sebelum data benar-benar terkumpul. Aktivitas dalam analisis data, yaitu reduksi
a. Reduksi data
penarikan kesimpulan.
b. Penyajian data
31
c. Penarikan kesimpulan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi
pembanding terhadap data yang telah dikumpulkan. Ada empat trianggulasi yang
1. Trianggulasi sumber adalah data yang diperoleh oleh beberapa sumber dengan
sama. Hal ini untuk lebih memudahkan peneliti mendapatkan hasil yang akurat
dan terpercaya.
3. Trianggulasi peneliti adalah peneliti melihat atau memeriksa kembali hasil data
beberapa sumber yang terkait dalam masalah yang diangkat oleh peneliti.
Dengan melakukan cara seperti itu maka hasil yang diperoleh peneliti dapat
lebih dipercaya.
memveriflkasi kembali data melalui informasi yang sama pada waktu yang
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah di Desa Rajang yang berada di dalam
berada di bagian barat Kabupaten Pinrang tepatnya di Pinrang barat. Data desa
tahun 2018 menyebutkan bahwa Luas wilayah Desa Rajang adalah 37 Km²dengan
ketinggian dari permukaan Laut 60,41% Meter. Disamping itu Desa Rajang diapit
tiga desa diantaranya adalah Desa Pakeng, Desa Bunging, dan Desa Sabbang Paru.
Adapun Jarak Desa Rajang dari pusat pemerintahan kecamatan adalah7 Km,
jarak dari ibu kota kabupaten adalah 60 Km dan jarak dari ibu kota provinsi yaitu
241 Km. Sementara tanah potensial adalah hamparan persawahan adalah +424,2
Tabel 1
Rajang sebanyak 1457. Berikut adalah daftar jumlah penduduk Desa Rajang
Tabel 2
Daftar jumlah penduduk Desa Rajang
Laki-laki 2677
Perempuan 2818
Jumlah keseluruhan 5495
35
Desa Rajang sebanyak 5495 masing-masing 2677 laki-laki dan 2818 perempuan.
Ini menunjukkan jumlah perempuan lebih banyak dari pada laki-laki dengan
selisih 141.
Dalam perspektif agama bisa dilihat bahwa masyarakat di Desa Rajang semua
beragama islam bisa dibuktikan hanya ada masjid dan mushollah sebagai tempat
Didukung dengan fasilitas-fasilitas lain yang ada di Desa Rajang seperti pada
tabel-tabel berikut.
Dalam perspektif agama bisa dilihat bahwa masyarakat di Desa Rajang semua
beragama islam bisa dibuktikan hanya ada masjid dan mushollah sebagai tempat
ibadah yang ada di Desa Rajang dengan jumlah 5 masjid. Berikut adalah tabel
Tabel 3
Jumlah tempat ibadah di Desa Rajang
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa sarana ibadah di Desa Rajang hanya
terdapat tempat ibadah bagi umat Islam yaitu masjid , yang masing-masing 4
Tabel 4
Jumlah Perangkat Desa Rajang
Tabel 5
Sarana Pelayanan masyarakat dan kesehatan Desa Rajang
Tabel 6
Sarana Pendidikan yang ada di Desa Rajang
Tabel 7
Informan (subjek) dalam penelitian ini terdiri dari aparat desa, tokoh
masyarakat dan masyarakat. Jumlah informan (subjek) terdiri dari 4 orang yaitu
berinisial MA, BL, SN, dan OB . Berikut ini profil dari masing-masing
responden.
2. Informan II, nama BL umur 60 tahun, pendidikan terakhir SD, sebagai tokoh
3. Informan III, nama SN umur 45 tahun, pendidikan terakhir SD, sebagai tokoh
pada tanggal 10 Januari 2020 pada pukul 13.05 WITA di rumah responden.
dilakukan pada tanggal 15 Januari 2020 pada pukul 11.05 WITA di rumah
responden.
3. Hasil Penelitian
pisang.
c. Walasuji tempat
39
kesungai.
3. Penerapan Nilai-nilai
Pancasila dalam tradisi
Massorong.
a. Masyarakat melakukan doa
a.Nilai Ketuhanan.
dalam bentuk rasa syukur
pelaksanaan tradisi
Massorong di mulai.
c. Masyarakat mengutamakan
c.Nilai Persatuan.
persatuan dan kesatuan dari
40
dahulu melakukan
kampung.
melaksanakan atau
meramaikan tradisi
B. Hasil Wawancara
Memasuki tahap pelaksanaan persiapan bahan dan alat musik dan kebutuhan
lainnya telah selesai maka masuklah pada proses pelaksanaan tradisi Massorong.
Adapun tatacara dalam proses pelaksanaan dalam tradisi Massorong berikut adalah
hasil wawancara dengan informan.Menurut wawancara dengan MA bahwa:
“Bapak-bapak, Ibu-ibu serta anak-anak lainnya berkumpul ditepi sungai, salah satu
kelurga yang melakukan aqiqah turun kesungai dengan membawa walasuji dan baki
yang berisi sokko,ayam,pisang,telur ayam kampung,berasjagung lalu mendorongnya
ke aliran sungai.”
Berdasarkan hasil wawancara diatas pelaksanaan tradisi Massorong yang
dilakukan masyarakat berkumpul ditepi sungai dari semua kalangan menyaksikan
tradisi Massorong yang dilakukan oleh salah satu keluarga yang melaksanakan
aqiqah dengan membawa nampan yg berisi makanan-makanan yang didorongnya ke
aliran sungai.
“Bapak-bapak memainkan gendang mulai dari rumah keluarga yang melakukan acara
aqiqah menuju ketepi sungai dengan salah satu keluarga yang memegang nampan dan
Walasuji yang berisi makanan,setelah sampai ketepi sungai salah satu keluarga turun
kesungai membawa namapan dan walasuji kemudian mendorongnya ke aliran sungai.
42
Massorong adalah agar anak yang dilahirkan keluarga terhindar dari penuggu air,
berikut ini.
terdapat nilai-nilai sila Pancasila pada semua sila Pancasila. Sila pertama “Ketuhanan
Yang Maha Esa” ditunjukkan bahwa tradisi Massorong sebagai bentuk rasa syukur
44
masyarakat kepada Sang Pencipta atas nikmat yang diberikan. Sila kedua
“Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” ditunjukan dengan sikap masyarakat yang
“Pelaksanaan tradisi Massorong dilakukan doa bersama dalam bentuk rasa syukur
kepada Tuhan, keluarga yang melakukan acara aqiqah agar pelakasanaan dapat
berjalan lancar.”
45
Massorong terdapat nilai-nilai pancasila sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha
Esa.
“Dulunya banyak yang melaksanakan hal seperti itu, tapi setelah mereka
mengetahui bahwa perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang tidak seharusnya
dilakukan, merekapun mulai meninggalkan meskipun masih ada sebagian masyarakat
yang tetap mempertahankannya.”
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa masyarakat
menyadari tradisi Massorong adalah kegiatan yang mengandung unsur syirik namun
Massorong.
sungai agar terhindar dari bahaya dan musibah bagi keluarga yang
melaksanakannya.”
tradisi Massorong adalah krgiatan yang dipercaya sebagian masyarakat sebagai tolak
bala.
D. Pembahasan
nilai pancasila dimana tradisi Massorong memiliki Nilai Pancasila yaitu Nilai
masyarakat Desa Rajang dan merupakan tradisi yang sudah turun temurun dilakukan.
Tradisi Massorong adalah tradisi menghanyutkan nampan dan Walasuji yang berisi
makanan ke aliran sungai pada acara aqiqah anak pertama untuk meminta
keselamatan agar anak yang diaqiqah tidak diganggu oleh penunggu air dan
menganggap bahwa anak tersebut memiliki kembaran di air. Selain itu tradisi
47
Massorong akan mendatangkan berkah dan tolak bala serta sebagai bentukungkapan
rasa syukur atas rahmat yang diperoleh. Tradisi Massorong juga merupakan
penghormatan kepada nenek moyang dan apabila tidak dilaksanakan, salah satu dari
keluarga akan sakit. Tradisi Massorong merupakan salah satu tradisi yang masih
Massorong ini dilaksanakan untuk memperingati acara tertentu seperti acara Aqiqah.
Tradisi Massorong sudah ada sejak dulu dan merupakan warisan leluhur
pelaksanaan tradisi Massorong yang bertujuan untuk perlindungan dari tolak bala tapi
perbuatan syirik.
keberadaan tradisi ritual Massorong, yang merupakan salah satu tradisi ritual
masyarakat desa rajang yang dahulu diyakini sebagai tolak bala dalam hal
penyembuhan segala penyakit dan kini bukan hanya tolak bala saja, namun
adalah,bentukrasa syukur kepada Allah SWT.
Pancasila sila pertama karena tradisi Massorong ini adalah bentuk rasa syukur
ketahui bahwa bukan hanya laki-laki yang sibuk berperan dalam pelaksanaan
tradisoanal lainnya. Serta dalam musyawarah antara wanita dan laki-laki yang
ikut hadir turut serta menyampaikan pendapatnya dengan sopan santun dan
kita ketahui bahwa dalam nilai Persatuan ditunjukkan pada sikap persatuan, kerja
tersebut.
status sosial. Siapa saja boleh hadir dalam memeriahkan dan menyaksikan
adalah pandangan masyarakat dan tokoh Agama tentang tradisi Massorong dulunya
banyak yang melaksanakan hal seperti itu, tapi setelah mereka mengetahui bahwa
50
merekapun mulai meninggalkan meskipun masih ada sebagian masyarakat yang tetap
adalah kegiatan yang mengandung unsur syirik namun hanya sebagian masyarakat
karena Tradis Massorong tidak bertentang dengan dengan ajaran agama islam ,dan
memiliki kewajiban untuk melaksanakan atau melanjutkan tradisi tersebut dan tradisi
tardisi atau warisan leluhur. Tradisi Massorong dilakukan karena anak yang diaqiqah
memiliki kembaran di air,sebagai bentuk rasa syukur serta untuk menghindarkan anak
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
penelitian yaitu
Massorong adalah salah satu tradisi yang ada di Sulawesi Selatan khususnya
Massorong atau lebih dikenal dengan salah satu propesi menghayuntkan makanan
masyarakat setempat, namun tidak boleh diambil oleh pihak keluarga yang
yaitu:
52
masyarakat karena tradisi ini adalah bentuk rasa syukur masyarakat kepada
Nilai sila kedua ini dapat diketahui bahwa selalu mengutamakan sikap
tradisi Massorong.
permusyawaratan/perwakilan
keputusan.
B. Saran
berikut:.
Massorongdan juga kepada generasi muda yang ada di Desa Rajang ikut
sudah ada sejak dahulu agar tidak terjadi kepunahan akibat arus globalisasi
b. Hendaknya pihak pemerintah ikut peduli dan turut serta aktif melestarikan
L
A
M
P
I
R
A
N
55
1 MA 60 tahun Kepala RK
2 BL 55 tahun Masyarakat
Nama Informan : MA
Umur: 60
Pekerjaan: Kepala RK
Nama Informan : BL
Umur : 50
Pekerjaan : Masyarakat
Nama Informan : SN
Umur : 50
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Nama Informan : OB
Umur : 60
Pekerjaan : Tokoh Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
https://tasikuntan-wordpress-com./2012/11/30/pengertian-tradisi/amp /Diakses
pada 19 Juni 2019
Sampaiujungpelangi.blogspot.com/2016/03/makalah-implementasi-nilai-nilai-
Pancasila.html?m=1 /diakses pada 20 juni 2019.