Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh COVID-19 Terhadap Perekonomian Masyarakat di Desa Tegalmlati

Kecamatan Petarukan

1
Savitri Mia Pertiwi, 2Uswatun Khasanah, 3Saka Oktaviani, 4Isni Nur
Azizah,
Psikologi, Pendidikan Matematika, Teknik Informatika, Pendidikan Tata
Kecantikan
Universitas Negeri Semarang
pertiwisafitri67@students.unnes.ac.id uswakhama@students.unnes.ac.id
sakaoktaviani07@students.unnes.ac.id isninurazizah23@students.ac.id

Abstrak

World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Coronaviruses (Cov) adalah


virus yang menginfeksi sistem pernapasan virus ini biasa disebut Covid19. Virus Corona
menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang lebih parah seperti Sindrom
Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-
CoV). Dalam upaya penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Pemalang adalah jam
malam dalam penerapannya. Pemerintah Kabupaten Pemalang memberlakukan jam
malam selama 14 hari, mulai 27 Mei sampai dengan 9 Juni 2020. Setiap orang dilarang
beraktivitas di luar rumah, termasuk aktivitas usaha/dagang/hiburan, ataupun aktivitas
sosial lainnya, sejak pukul 21.00 sampai 04.00 WIB. Dengan ini membuat masyarakat
Desa tegalmlati yang relatif profesinya sebagai pedagang banyak yang kebingungan
karena tidak ada pemasukan keuangan dalam kehidupan sehari-hari. apalagi pedagang
untuk mencari uang dan memenuhi kebutuhan seharinya jadi kebingung dengan adanya
pandemi covid19 yang berkepanjangan.

Kata kunci : Covid19, Pedagang, Pemalang, Keuangan

Abstract

The World Health Organization (WHO) explained that Coronaviruses (Cov) is a virus
that infects the respiratory system, this virus is commonly called Covid19. Corona virus
causes common cold to more severe illnesses such as Middle East Respiratory
Syndrome (MERS-CoV) and Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). In the
effort to tackle Covid-19 in Pemalang Regency, it is a curfew in its implementation.
Pemalang Regency Government imposes a curfew for 14 days, from 27 May to 9 June
2020. Everyone is prohibited from doing activities outside the home, including business /
trade / entertainment activities, or other social activities, from 21.00 to 04.00 WIB. With
this, the people of Tegalmlati Village, who are relatively professional as traders, are
confused because there is no financial income in their daily lives. Moreover, traders
looking for money and meeting their daily needs are confused by the prolonged
COVID19 pandemic.

Keywords: Covid19, Traders, Pemalang, Finance

PENDAHULUAN Pemerintah melalui Kementerian


Kesehatan menerbitkan Peraturan Menteri
World Health Organization (WHO) Kesehatan No.9 Tahun 2020 tentang
menjelaskan bahwa Coronaviruses (Cov) Pedoman Pembatasan Sosial Berskala
adalah virus yang menginfeksi sistem Besar (PSBB) dalam rangka
pernapasan. Infeksi virus ini disebut mempermudah dan mempercepat
COVID19. Virus Corona menyebabkan penanganan covid-19 ini. Yang mana
penyakit flu biasa sampai penyakit yang pembatasan tersebut meliputi meliburkan
lebih parah seperti Sindrom Pernafasan sekolah-sekolah, kampus-kampus, tempat
Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom kerja, pembatasan kegiatan keagamaan,
Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). pembatasan di tempat/fasilitas umum,
Virus Corona adalah zoonotic yang artinya pembatasan sosial budaya, pembatasan
ditularkan antara hewan dan manusia. moda transportasi, dan pembatasan
Berdasarkan Kementerian Kesehatan kegiatan lainnya yang dapat
Indonesia, perkembangan kasus COVID- menyebabkan timbulnya
19 di Wuhan berawal pada tanggal 30 keramaian/perkumpulan. Hal demikian itu
Desember 2019 dimana Wuhan Municipal dilakukan semata-mata bukan untuk
Health Committee mengeluarkan membatasi ruang gerak dari berbagai
pernyataan “urgent notice on the yang berkepentingan, melainkan metode
treatment of pneumonia of unknown jitu dalam memutus rantai penyebaran
cause”. Penyebaran virus Corona ini covid-19 ini. Kebijakan tersebut
sangat cepat bahkan sampai ke lintas meningkatkan resiko sektor industri
negara. Sampai saat ini terdapat lebih dari menghadapi gangguan signifikan dari sisi
200 negara yang mengkorfirmasi terkena rantai pasok, tenaga kerja,
virus Corona. Penyebaran virus Corona kesinambungan bisnis hingga arus kas
yang telah meluas ke berbagai belahan usaha mereka.
dunia membawa dampak pada
perekonomian Indonesia, baik dari sisi Presiden Ir. Joko Widodo belum
perdagangan, investasi dan pariwisata. memutuskan untuk me-lockdown, ia
mengimbau kepada publik bahwa kunci
untuk mencegah penyebaran virus corona berkumpul di keramaian. Meski berbagai
adalah mengurangi mobilitas masyarakat pihak mendesak presiden untuk melakukan
dari satu tempat ke tempat lain dan tidak lockdown. Untuk
mengantisipasi hal ini, yang terbaik adalah mereka tidak dapat lagi menjual sebagai
menghindari apa yang disebut “social pedagang kaki lima seperti pecel lele,
distancing”, yaitu, menghindari pertemuan somay, pedagang bakso, dan pedagang
massal dan menjaga jarak 2 meter / kaki lima lainnya. dengan keadaan
sekitar satu jenis (empat benjolan, enam pandemi seperti ini banyak pedagang
kaki) dari yang lain memutuskan. Ini yang kehilangan pendapatan secara
berarti bahwa metode ini mengurangi langsung akibat lockdown. pemerintah
penyebaran penyakit yang ditularkan dari harus siap untuk memberikan Bantuan
orang ke orang. Sederhananya, metode ini Tunai (BLT) yang diberikan secara
mengharuskan kita untuk menjaga jarak langsung kepada masyarakat selama
agar tidak ada virus atau patogen yang masa pandemi. dengan adanya pandemi
dapat menyebar dari orang ke orang. secara langsung mencegah kegiatan
Pemerintah tidak melakukan penguncian ekonomi mikro dan makro ekonomi.
karena mempertimbangkan dampaknya
terhadap Indonesia, karena sebagian
besar pekerja Indonesia berada di sektor
METODE PELAKSANAAN
informal daripada sektor formal. Metode penelitian ini dilakukan
dengan cara kualitatif. Menurut Lexy J.
Dalam upaya penanggulangan Moleong (2005:6), metode penelitian
Covid-19 di Kabupaten Pemalang adalah kualitatif adalah suatu riset yang
jam malam dalam penerapannya. bermaksud untuk memahami fenomena
Pemerintah Kabupaten Pemalang yang dialami oleh subjek penelitian.
memberlakukan jam malam selama 14 Penelitian ini adalah penelitian lapangan
hari, mulai 27 Mei sampai dengan 9 Juni (field research), artinya data-data yang
2020. Setiap orang dilarang beraktivitas di dijadikan rujukan dalam penelitian ini
luar rumah, termasuk aktivitas adalah fakta dilapangan yang berkaitan
usaha/dagang/hiburan, ataupun aktivitas langsung dengan objek penelitian yaitu
sosial lainnya, sejak pukul 21.00 sampai masyarakat desa Tegalmlati kecamatan
04.00 WIB. Karena jika dilakukan Petarukan. yang digunakan dalam
lockdown dapat secara langsung penelitian ini deskriptif kualitatif, secara
membahayakan orang-orang di kondisi harfiah penelitian deskriptif adalah
ekonomi menengah dan rendah penelitian yang bermaksud untuk membuat
mengalami penurunan pendapatan yang pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-
relatif rendah, karena kebanyakan dari situasi atau kejadian kejadian. Dalam hal
tersebut menggunakan teknik:
1. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi (Pengamatan)
Observasi adalah pengamatan
dan pencatatan yang sistematis
terhadap gejala-gejala yang diteliti.
Observasi menjadi salah satu teknik sistematis, serta dapat dikontrol
pengumpulan data apabila sesuai keandalan (Reabilitas) dan
dengan tujuan penelitian, kesahihannya (validitasnya). Dalam hal
direncanakan dan dicatat secara ini, peneliti melakukan pengamatan
secara langsung serta ikut terjun responden
dilapangan dan mencatat kejadian- c. Dokumentasi
kejadian yang berkaitan dengan Teknik pengumpulan data
pandemi covid 19. dengan dokumentasi ialah
b. Interview (Wawancara) pengambilan data yang diperoleh
Dalam penelitian ini peneliti melalui dokumen-dokumen.
menggunakan wawancara bebas- Keuntungan menggunakan
terpimpin. Wawancara jenis ini dokumentasi ialah biayanya relative
merupakan gabungan dari kedua murah, waktu dan tenaga lebih
wawancara sebelumnya. Merupakan efisien. Sedangkan kelemahannya
“cara” wawancara yang mengambil ialah data yang diambil dari
jalan tengah dengan dokumen cenderung sudah lama,
menggabungkan dua jenis dan kalau ada yang salah cetak,
wawancara yaitu wawancara tak- maka peneliti ikut salah pula
terpimpin dan wawancara terpimpin. mengambil datanya.
Dengan menggabungkan keduanya,
diharapkan akan dapatkan 2. Sumber Data Dalam penelitian ini
keunggulan wawancara tak peneliti menggunakan sumber data
terpimpin sekaligus wawancara primer dan sumber data sekunder.
terpimpin dan sekaligus mampu a. Data primer diperoleh dari lokasi
menghapus kelemahan-kelemahan yang secara langsung melalui
dari keduanya. observasi dan wawancara dengan
Wawancara ialah tanya jawab pedagang kaki lima di desa
lisan antara dua orang atau lebih Tegalmlati kecamatan Petarukan.
secara langsung. Peneliti melakukan b. Data sekunder diperoleh dari buku-
wawancara dengan narasumber buku, peta dan dokumen resmi
yaitu pedagang kaki lima di desa lainnya yang berhubungan dengan
Tegalmlati Kecamatan Petarukan. penelitian.
Wawancara ini dilakukan untuk
mendapatkan informasi secara 3. Teknik Pengelolahan dan Analisis data
langsung dengan mengungkapkan Analisis data merupakan
pertanyaan-pertanyaan pada kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain
terkumpul. Kegiatan dalam analisis
data adalah: mengelompokkan data
berdasarkan variable dan jenis
responden, mentabulasi data
berdasarkan variabel dari
responden, menyajikan data tiap
variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab yang tidak merumuskan hipotesis,
rumusan masalah, dan melakukan langkah terakhir tidak
perhitungan untuk menguji hipotesis dilakukan.Metode analisis data yang
yang telah diajukan.untuk peneliti penulis gunakan adalah deskriptif
kualitatif, yaitu dimana setelah data masyarakat banyak yang tidak mengikuti
dikumpulkan kemudian dilakukan anjuran pemerintah untuk dirumah saja
penganalisaan secara kualitatif lalu karena tidak ada pemasukan sama sekali
digambarkan dalam bentuk membuat warga setempat kebingungan.
uraian.10 4.Instrumen penelitian keadaan yang seperti ini membuat para
adalah alat bantu yang digunakan pekerja buruh terpuruk dengan kondisi
oleh peneliti dalam kegiatannya perekonomiannya yang semakin hari
mengumpulkan data agar kegiatan berkurang antara pengeluaran dengan
yang dilakukan menjadi sistematis. pemasukan sangat tidak sebanding.
Adapun dalam penelitian ini, penulis
akan menggunakan instrumen Seperti yang dikatakan oleh
penelitian seperti, pedoman narasumber kami bahwa “Penjualan
wawancara, pedoman observasi, menurun banget dek. Sebelum ada corona
kamera dan alat tulis. penghasilan saya dari berjualan bisa buat
memenuhi kebutuhan keluarga, tapi
HASIL DAN PEMBAHASAN semenjak ada corona perekonomian
Sebagian besar profesi penduduk keluarga saya jadi susah, dan kadang
di desa Tegalmlati Kecamatan Petarukan saya malah rugi karena dagangan ngga
yaitu petani dan pedagang. ketika adanya laku”. Narasumber lain juga mengatakan
pandemi covid19 banyak masyarakat yang jika “Pembelinya pada takut keluar rumah,
tidak mengetahui dan kebingungan karena jadi dagangan saya sepi. Saya juga
penularan yang sangat cepat. Oleh karena sempat 2 minggu ngga berjualan, terpaksa
itu dengan adanya pandemi covid-19 nyari kerjaan sampingan yang penting
mengakibatkan masyarakat di desa halal. Dari pada hutang makin banyak
setempat menjadi panik dan takut karena gara gara ngga ada pemasukan kan ya”.
pandemi covid-19 ini menyebabkan Selain itu Narasumber juga banyak
perekonomian masyarakat turun bahkan kebingungan karena dengan adanya jam
sampai tidak ada pemasukan. Oleh malam pembeli sepi karena pada saat
karena itu pandemi seperti ini membuat malam biasanya banyak masyarakt yang
masyarakat menjadi kebingungan dengan mencari makanan akan tetapi disaat
adanya pandemi covid-19 yang pandemi dan jam malam pembeli semakin
berkepanjangan. oleh karena itu menipis tidak sebanding dengan
pengeluaran sehingga membuat
masyarakat kebingungan untuk mencari
keuangan untuk memenuhi kebutuhan
kehidupannya sehari. Seperti yang kita
lakukan wawancara rata-rata pedagang
yang bukanya pada sore sampai malam
seperti penjualan es kopi, martabak,tahu
peletok,lamongan yang bukanya mulai
sore sampai jam malam. Oleh karena itu sama sekali.
dengan adanya kegiatan jam malam
membuat pedagang penghasilannya
menurun karena tidak ada pemasukan
Diakhir wawancara mereka juga
menyampaikan keresahan terhadap nasib
dagangannya jika pandemi ini belum usai.
“Sampe sekarang masih khawatir, takut
kalau dagangan saya sepi terus menerus
apalagi kita ngga tau kan ya sampe kapan
virus ini bakal selesai”. Dan untuk seorang
petani pada masa pandemi seperti ini
memang susah untuk mencari keungan
Gambar 1. Pedagang Martabak “apalagi kita seorang petani yang
(sumber : Dokumentasi pribadi) mendapatkan uang setiap musim panen
membuat kesusahan dan bingung karena
harga padi saat panen itu menurun dan
banyak hama sehingga pemasukan
keuangan juga ikut menurun”.

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang sudah
Gambar 2. Pedagang Minum dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
(sumber : Dokumentasi dengan adanya pandemi Covid19 banyak
pribadi) masyarakat tegalmlati yang profesinya
rata-rata sebagai pedagang kebingungan
karena tidak ada pemasukan dalam
kehidupannya sehari-hari. Banyak
masyarakat yang bingung mencari uang
untuk memenuhi kehidupannya sehari-
hari, oleh karena itu masyarakat harus
mencari keuangan yang lain yang penting
halal dan bisa untuk mencukupi kebutuhan
dalam sehari-hari. Pandemi covid19
menyebabkan masyarakat Desa
Gambar 3. Pedagang Tahu Tegalmlati bingung harus bertindak seperti
peletok (sumber : Dokumentasi apa karena pandemi Covid19
pribadi) berkepanjangan dan bingung untuk
mencukupi kebutuhannya supaya tidak
terlilit Hutang. Pandemi Covid19 ini
menyebabkan warga desa tegalmlati
Resah dan bingung tidak adanya
pemasukan untuk memenuhi kebutuhan pemerintah untuk tetap dirumah saja
sehari-harinya. Oleh karena itu banyak karena pendapatan tidak sebanding dengan
masyarakat yang tidak mengikuti anjuran pengeluaran.
Lppm.unpam.ac.id (2020, 18 April).
Pandemi Virus Corona (Pandemi COVID-
19) dan Dampaknya Terhadap
PUSTAKA Perekonomian. Diakses pada 7 Agustus
Anung Ahadi Pradana, Casman, Nuraini. 2020 dari
2020. “Pengaruh Kebijakan Social http://lppm.unpam.ac.id/2020/04/18/pan
Distancing pada Wabah Covid-19 demi-virus-corona-pandemi-covid-19-
Terhadap Kelompok Rentan di Indonesia”. dan-dampaknya-terhadap-
Jurnal Kebijakan Kesehtan Indonesia perekonomian/
(JKKI). Volume 09 Nomor - Juni
Haluanindonesia.co.id (2020, 19 Mei).
Ahmad Fatoni. 2020. Dampak Covid-19 Kabupaten Pemalang Terapkan Jam
dan Kebijakan PSBB Pemerintah Malam Mulai Minggu Depan. Diakses
Terhadap UMKM di Wiyung Surabaya. pada tanggal 7 Agustus 2020, dari
Jurnal Prodi Ekonomi Syari’ah. Volume 3 https://haluanindonesia.co.id/kabupate
Nomor 1 - Februari n-pemalang-terapkan-jam-malam-
mulai-minggu-depan/
Made Irma Lestari. 2020. “Signifikansi
Pengaruh Sentimen Pemberlakuan PSBB Bank Indonesia, (2013). Pengelolaan
Terhadap Aspek Ekonomi: Pengaruh Keuangan. Jakarta: Grup Pengembangan
Pada Nilai Tukar Rupiah dan Stock Keuangan
Return”. Jurnal Bina Akuntansi. Volume 07
Inklusif Departemen Pengembangan
Nomor 02 - Juli
Akses Keuangan dan UMKM Bank
Indonesia. Lestari, S. (2012). Psikologi
Alek Wissalam Bustami. 2020. “Pengaruh
Keluarga : Penanaman Nilai dan
Covid-19 Terhadap Perekonomian
Penanganan Konflik dalam Keluarga.
Masyarakat di Desa Pondok Kecamatan
Jakarta: Kencana. Mulyanti, D., &
Bukit Kerman”. Jurnal Al-Dzahab. Volume
Sahidillah, N. (2018). Pelatihan
1 Nomor 1 - Februari
Perencanaan Keluarga bagi Ibu-ibu PKK
Desa Cimenyan Kabupaten Bandung.
Silpa Hanoatubun. 2020. “Dampak Covid-
Jurnal Abdimas BSI, 1 (2), 259-267.
19 Terhadap Perekonomian
Ridwan, S., & Inge, B. (2003). Manajemen
Indonesia”.Jurnal of Education,
Keuangan. Jakarta: Literata Lintas Media.
Psychology and Counseling. Volume 2
Nomor 1 - Maret Siagian, S. P. (2008). Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukirman, H, R., S, D., & P, A. (2019).
Pengelolaan Keuangan Keluarga dalam
Rangka Peningkatan Masyarakat Mandiri
dan Berperan dalam Peningkatan Literasi
Keuangan Indonesia (Otoritas Jasa
keuangan). Jurnal Abdimas, 165-169. Kecil di Desa Cibadak. Jurnal Sarwahita,
Yohana, C. (2014). Pelatihan Mengelola 67-70.
Keuangan Sederhana bagi Pengusaha

Anda mungkin juga menyukai