Anda di halaman 1dari 33

1.

PEMBANGUNAN PUSKESMAS BOWONG CINDEA


Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang amat penting di Indonesia.Puskesmas
merupakan unit yang strategis dalam mendukung terwujudnya perubahan status kesehatan masyarakat
menuju peningkatan derajat kesehatan yang optimal.Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
tentu diperlukan upaya pembangunan system pelayanan kesehatan dasar yang mampu memenuhi
kebutuhan – kebutuhan masyarakat selaku konsumen dari pelayanan kesehatan dasar tersebut.

Kualitas merupakan standar yang harus dicapai oleh seseorang atau kelompok atau lembangan atau
sekelompok atau lembangan atau lembaga atau organisasi mengenai kualitas sumber daya
manusia,kualitas cara kerja,proses dan hasil kerja berupa produk atau pelayanan
jasa(Sugiyanrto,2001).Kualitas pelayanan kesehatan puskesmas dalam rangka pemenuhan keperluan
pelayanan kesehatan ,masyarakat ditentukan oleh dua factor.Pertama adalah factor puskesmas yang
berhubungan dengan kualitas pelayanan kesehatan dan tingkat kepuasan pasien.Artinyan,selama kualitas
pelayanan kesehatan memenuhi kepuasan pasien,maka tingkat kesesuaian akan tinggi dan puskesmas
diperlukan oleh masyarakat.Maksud kesesuaian yaitu adanya kesamaan dalam tujuan,puskesmas dapat
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dan masyarakat menerima pelayanan sesuai
dengan harapan.

Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan c.q Dinas Kesehatan merencanakan untuk
Pembangunan Puskesmas Bowong Cindea.Rencana Kegiatan ini secara administrasi terletak di Desa
Bowong Cindea Kecamatan Bungoro.Luas bangunan 231 m2 dengan rencana pembangunan bangunan
puskesmas dua lantai atau bangunan Puskesmas bertingkat dua.
Berdasarkan pada Kegiatan Puskesmas Bowong Cindea tersebut,maka perlu dengan baik agar tidak
menimbulkan dampak pada lingkungan.Oleh karena itu di perlukan rumusan/arahan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan.untuk hal tersebut,maka kegiatan tersebut perlu di lengkapi dokumen Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL).Pedoman
penyusunan dokumen UKL-UPL manfgacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.16 Tahun
2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup (Lampiran IV)

BAB I
IDENTITAS PEMRAKARSA
1. Nama Pemrakarsa : Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
2. Penanggung Jawab : dr.Hj.Indriaty Latief,M.Kes
3. Nip : 196007081980032003
4. Jabatan : Kepala
5. Alamat Pemrakarsa : Jl.Mawar No.1,Telp (0410) 21012 Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Provinsi Sulawesi Selatan
BAB II

RENCANA KEGIATAN

2.1 Nama Kegiatan

Pembangunan Puskesmas Bowong Cindea

2.2 Lokasi Kegiatan

Secara administrasi lokasi Puskesmas Bowong Cindea Terletak di Desa Bowong Cindea
Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep dan Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan dengan
letak geografis S: 4° 48’30,19”.E: 119°31’25.98”.Adapun lokasi dan site plan Puskesmas
Bowong Cindea dapat dilihat pada Gambar-2.1,dan Gambar-2.2

2.3 Skala Kegiatan

- Luas bangunan : 231 m²

- Fasilitas Lantai Dasar :

a. Ruang Pendaftaran & Rekam Medik


b. Ruang Obat & Apotik
c. Ruang UGD
d. Ruang Persalinan
e. Ruang Poly Gigi
f. Ruang Poly Gizi
g. Ruang Poly Umum
h. Ruang Jaga Bidan
I. Ruang Sterilisator
j. Ruang Laboratorium
k. Toilet

- Fasilitas Lantai I :

a. Ruang Kepala Puskesmas


b. Ruang Dokter & Perawata
c. Ruang/Administrasi
d. Pantry
e. Ruang P2M
f. Ruang Perpustakaan
g. Ruang Promosi Kesehatan
h. Ruang Surveilans & Data
i. Ruang Bagian Keuangan
j. Ruang Rapat
k. Ruang Toilet
2.4 Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiaatan
2.4.1. Kesesuaian lokasi rencana kegiatan dengan tata ruang
Lokasi kegiatan Puskesmas Bowong Cindea tewrletak di Desa Bowong Cindea Kecamatan
Bungoro Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan.Berkaitan lokasi
kegiatan dan rencana tataruang wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan,maka lokasi
kegaiatan memiliki kesesuaian dengan tata ruang dengan mempertimbangkan Peraturan
Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan No.8 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Tahu 2011-2031 menyebutkan bahwa pasal 49
ayat (3) huruf a berbunyi kegiatan yang diperbolehkan meliputi pusat pemerintahan
kecamatan,pusat perdagangan dan jasa skala local,kegiatan pariwisata,kegiatan social-budaya
dan kesenian,pelayanan pendidikan,pelayanan kesehatan,kegiatan
pertanian,permukiman,kegiatan penghijauan,penyediaan untuk ruang terbuka non hijau
perkotaan,penyediaan prasarana dan sarana pejalan kaki,penyediaan prasarana dan darana
angkutan umun,penyediaan prasarana dan sarana kegiatan sector informal dan ruang evakuasi
bencana,pelayanan jaringan air minum,jaringan drainase,pengelolaan
persampahan,pengolahan air limbah,pelayanan energy dan listrik.Dengan demikian lokasi
Pembangunan Puskesmas Bowong Cindea di Desa Bowong Cindea Kecamatan Bungoro tidak
bertentangan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

2.4.2 Penjelasan Mengenai Persetujuan prinsip atas rencana kegiatan


Pembangunan Puskesmas Bowong Cindea Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkejene dan
kepualauan diharapkan mampu memberikan pelayanan kedokteran dan Kebidanan
terbatas.Terdapat beberapa macam pelayanan medis yang di sediakan yakni pelayanan Rawat
Jalan,Rawat Inap,Pelayanan Kebidanan dan kandungan,pelayanan kesehatan anak dan poli
klinik lainnya.Secara prinsip proyek pembangunan Puskesmas Bowong Cindea telah selesai
dengan program pemerintah dalam pengembangan pelayanan kesehatan yang terjangkau,serta
telah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor.75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
2.4.3 Uraian mengenai komponen rencana kegiatan yang dapat menimbulkan dampak
lingkungan
Secara umum,lingkup kegiatan pembangunan dan operasional Puskesmas Bowong Cindea
sebagai berikut:

1. Tahap Prakonstruksi
a. Penentuan Lokasi
Kegiatan Penentuan Lokasi yang dilakukan antara lain adalah survey situasi pada lokasi
bangunan puskesmas bowong cindea,selain itu juga dilakukan survey kondisi bangunan
lama puskesmas dan pengukuran guna mendapatkan besaran luasan bangunan baru
puskesmas yang akan dibangun danmemprakirakan perubahan yang terjadi saat kegiatan
konstruksi dan operasional bangunan puskesmas bowong cindea.
2. Tahap konstruksi
a. Mobilisasi Tenaga Keja Konstruksi
Kebutuhan tenaga kerja selama kegiatan konstruksi Puskesmas Bowong Cindea sebanyak
20 orang masing-masing terdiri dari buruh bangunan 15 orang dan kepala tukang 5 orang
b. Mobilisasi Peralatan dan Material
Jenis peralatan yang akan dipergunakan selama kegiatan konstruksi pembangunan
Puskesmas Bowong Cindea antara lain adalah genset penerangan kapasitas 60
KVA,backhoe excavator 0,4 m ³, Dump truck 10 roda max 10 ton,Truk 6 roda 5
ton,Vibrator engine,Beton Molen 350 ltr atau concrete transport mix,Bar
Cutter/Bender,theodolite/W.Pass,Welding Machine,Blander Potong.Mobilisasi peralatan
tersebut disesuaikan dengan kebutuhan saat pelaksanaan kontruksi.Kebutuhan material
seperti pasir,batu gunung,batu bata,rangka baja,keramik dan sejumlah kebutuhan
material lainnya seperti besi,cat,plafond gypsum dan multipleks akan diangkut dengan
menggunakan truk dengan kapasitas 5 ton.

c. Konstruksi Bangunan Puskesmas


Konstruksi bangunan puskesmas bowong Cindea meliputi ;
- Lantai Dasar Puskesmas Bowong Cindea Meliputi Ruang Pendaftaran & Rekam
Medik,Ruang Obat & Apotik ,Ruang UGD,Ruang Persalinan,Ruang Poly Gigi,Ruang Poly
Gizi,Ruang Poly Umum,Ruang Jaga Bidan,Ruang Sterilisator,Ruang Laboratorium,Toilet.
- Lantai I Puskesmas Bowong Cindea Meliputi Ruang Kepala Puskesmas ,Ruang Dokter &
Perawat,Ruang Administrasi,Pantry P2M,Tuang Perpustakaan,Ruang promosi
Kesehatan,Ruang Survailens dan Data,Ruang Bagian Keuangan,Ruang Rapat,Toilet.
3. Tahap Operasional
a. Operasional Bangunan Puskesmas
Adapun Uraian Masing-masing bangunan Puskesmas Bowong Cindea sebagai berikut;
- Kegiatan Fasilitas Lantai Dasar
Lantai Dasar Puskesmas Bowong Cindea Meliputi Ruang Pendaftaran & Rekam
Medik,Ruang Obat & Apotik,Ruang UGD,Ruang Persalinan,Ruang Poly Gigi,Ruang Poly
Gizi,Ruang Poly Umum,Ruang,Ruang JAGA Bidan,Ruang Sterilisator,Ruang
Laboratorium,Toilet.Kegiatan-kegiatan pada lantai dasar Puskesmas Bowong Cindea
tersebut menghasilkan limbah padat dan cair seperti air bekas cucian,perban,linen
kotor,limbah kotoran manusian,sisa obat-obatan dan limbah lainnya,selain itu juga
berpotensi menimbulkan munculnya vector pembawa penyakit berupa
lalat,kucing,tikus,kecoa dll.
- Kegiatan Fasilitas Lantai I
Lantai 1 Puskesmas Bowong Cindea Meliputi Ruang Kepala Puskesmas,Ruang Dokter &
Perawat,Ruang Administrasi,Panrty,Ruang P2M,Ruang Perpustakaan,Ruang Promosi
Kesehatan,Ruang Survailens & Data,Ruang Bagian Keuangan,Ruang
Rapat,Toilet.Kegiatan Operasional Kantor Berpotensi menimbulkan limbah padat non
infeksius berupa kertas dan bahan-bahan kantor lainnya.Krgiatan operasional kantor
berpotensi meningkat limbah cair domestic ( non infeksius).
Bab III
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DI TIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

3.1. Tahap Pra konstruksi


3.1.1. Kegiatan Penentuan Lokasi
1. Persepsi Masyarakat
(a) Dampak Lingkungan yang ditimbulkan
- Sumber Dampak
Dampak persepsi masyarakat bersumber dari kegiatan penentuan lokasi pembangunan
puskesmas bowong cindea di Kecamatan Bungoro.
- Jenis Dampak
Komponen Lingkungan yang mengalami perubahan akihbat kegiatan penentuan lokasi
adalah persepsi masyarakat.Dampak ini dikategorikan sebagai dampak positif.Persepsi
positif ini timbuloleh karena masyarakat menilai Pembangunan Puskesmas dapat
peningkatan fasilitas dan pelayanan kesehatan terhadapan masyarakat.
- Ukuran Besaran Dampak
Jumlah masyarakat yang memiliki persepsi positif semakin banyak setelah dilaksanakan
konstruksi pembangunan puskesmas bowong cindea
(b) Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Melakukan sosialisasi tentang tujuan kegiatan pembangunan puskesmas Bowong
Cindea
 Melibatkan masyarakat di Bowong Cindea pada saat pelaksanaan survey lokasi
pembangunan puskesmas bowong cindea
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pembangunan puskesmas Bowong Cindea
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Selama Pelaksanaan pembangunan puskesmas Bowong Cindea
(c) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan dilakukan dengan metode survei berupa wawancara dengan masyarakat
Desa Bowong Cindea
- Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Pembangunan Puskesmas Bowong Cindea
- Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan dilaksanakan satu kali selama kegiatan pembangunan puskesmas Bowong
Cindea
(d) Institusi pengelola pemantauan lingkungan hidup
- Pelaksana
Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
- Pengawas
 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
 Dinas Sosial Kabupaten dan Kepulauan
 Pemerintah Kecamatan Bungoro
- Pelaporan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

3.2. Tahap Konstruksi


3.2.1. Rekrutmen Tenaga Kerja Konstruksi
1. Kesempatan Kerja dan Berusaha
(a) Dampak Lingkungan yang ditimbulkan
- Sumber Dampak
Pembangunan Puskesmas Bowong Cindea Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terdiri
dari Ruang Kepala Puskesmas,Ruang Dokter & Perawat,Ruang
Administrasi,Pantry,WC,Ruang P2M,Ruang Perpustakaan,Ruang Promosi
Kesehatan,Ruang Survailens & Data,Ruang Bagian Keuangan,Ruang Rapat,Ruang
Pendaftaran & Rekam Medik,Ruang Obat & Apotek,Ruang UGD,Ruang Persalinan,Ruang
Poly Gigi,Ruang Poli Gizi,Ruang Poly Umum,Ruang Jaga Bidan,Ruang Sterilisator,Ruang
Laboratorium,akan menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat di sekitar lokasi
pembangunan puskesmas bowong cindea.Sementara kesempatan berusaha bersumber
dari upaya penyediaan kebutuhan-kebutuhan sehari-hari tenaga kerja oleh masyarakat.
- Jenis Dampak
Jenis dampak yang timbul adalah terbukanya kesempatan kerja dan berusaha
- Ukuran Besaran Dampak
Pembangunan Puskesmas Bowong Cindea memerlukan tenaga kerja sekitar 20
orang.Bila kebutuhan tenaga kerja tersebut diperoleh dari masyarakat di Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan,maka kegiatan pembangunan tersebut akan menurunkan
angka pencari kerja.
(b) Bentuk upaya pengelolaan lingkungan hidup
- Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Memprioritaskan tenaga kerja local di Desa Bowong Cindea Kecamatan Bungoro
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang memungkinkan bekerja sebagai tenaga
kerja konstruksi sesuai dengan kebijakan perusahaan (Kontraktor
pelaksana),keterampilan dan/atau kompetensi yang dimiliki.
 Tidak memperkerjakan tenaga kerja di bawah umur,sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku
 Membuat pengumuman/penyampaian kemasyarakat tentang kebutuhan tenaga
kerja konstruksi.Lokasi pengumuman di kantor Desa Bowong Cindea Kecamatan
Bungoro dan tempat-tempat strategis yang dapat/mudah dilihat oleh masyarakat

- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Lokasi Pembangunan Puskesmas Bowong Cindea
- Periode pengelolaan lingkungan hidup
Pengelolaan lingkungan dilaksanakan selama pelaksanaan rekruitmen tenaga kerja
konstruksi Puskesmas Bowong Cindea
(c) Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup
- Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauaan di lakukan dengan metode survei terbatas berupa wawancara langsung
kepada masyarakat yang terkena dampak rencana pembangunan Puskesmas Bowong
Cindea dan mengidentifikasi jumlah tenaga kerja lokal terlibat selama pekerjaan
konstruksi
- Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pembangunan Puskesmas Bowong Cindea
- Periode pemantauan lingkungan hidup
Pemantauan dilaksanakan satu kali selama kegiatan rekruitmen tenaga kerja konstruksi
(d) Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
- Pelaksana
Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
- Pengawas
 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten pangkajene dan Kepulauan
 Dinas Sosial Kabupaten Pangkajene dan Kepualauan
 Dinas Ketenaga kerjaan Kabuoaten Pangkajene dan Kepulauan
 Pemerintah Kabupaten Bungoro
- Pelaporan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten pangkajene dan Kepulauan
2. Pendapatan Masyarakat
(a). Dampak lingkungan yang ditimbulkan
- Sumber Dampak
Pendapatan masyarakat merupakan dampak sekunder dari terbukanya kesempatan
kerja dan peluang berusaha masyarakat di sekitar lokasi pembangunan Puskesmas
Bowong Cindea.
- Jenis Dampak
Jenis dampak yang timbul adalah peningkatan pendapatan masyarakat
- Ukuran Besaran Dampak
Berdasarkan data hasil wawancara menunjukan bahwa secara umum pendapatan
masyarakat di sekitar lokasi pembangunan Puskesmas Bowong Cindea. Bila
masyarakat di sekitar lokasi pembangunan Puskesmas Bowong Cindea dilibatkan
sebagai tenaga kerja dengan upah minimal sama dengan upah minimum Provinsi
yang telah di tetapkan Gubernur Sulawesi Selatan maka masyarakat akan
memperoleh sumber pendapatan tambahan.
(b). Bentuk upaya pengelolaan lingkungan hidup
- Bentuk Upaya pengelolaan Lingkungan Hidup
 Dalam perekrutan tenaga kerja, sedapat mungkin kontraktor memberikan prioritas
kepada masyarakat setempat yang memenuhi persyaratan, atau mereka yang
dinilai mempunyai kemampuan untuk dilatih.
 Memberikan upah kerja sesuai dengan upah minimum Provinsi Sulawesi Selatan
- Lokasi PengelolaanLingkungan Hidup
Lokasi pembangunan Puskesmas Bowong Cindea
- Periode pengelolaan lingkungan hidup
Pengelolaan lingkungan dilaksanakan selama pelaksanaan penerimaan tenaga kerja
konstruksi
(c). Bentuk Upaya Pemantauan lingkungan hidup
- Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup
 Melakukan pemeriksaan catatan tenaga kerja yang diterima oleh pelaksana
konstruksi/kontraktor,guna mengetahui perbandingan jumlah tenaga kerja local
dan pendatang.
 Melakukan observasi dan wawancara dengan penduduk ntuk mengetahuiindikasi
terbukanya kesempatan kerja dan peluang berusaha masyarakat di sekitar lokasi
pembangunan Puskesmas Bowong Cindea
- Lokasi pemantauan lingkungan hidup
Lokasi pembangunan Puskesmas Bowong Cindea dan pemukiman penduduk di Desa
Bowng Cindea
- Periode pemantauan lingkungan hidup
Pemantauan dilaksanakan dua kali selama penerimaan tenaga kerja konstruksi
(d). institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
- Pelaksana
Dinas Kesehatan Kabupaten pangkajene dan Kepulauan
- Pengawas
 Dinas lingkungan hidup kabupaten pangkajene dan kepualauan
 Dinas sosial Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
 Dinas Ketenaga Kerjaan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
 Pemerintah Kecamatan Bongoro
- Pelaporan
Dinas Lingkungan hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
3.Persepsi Masyarakat
(a). Dampak lingkungan yang ditimbulkan
- Sumber Dampak
Persepsi masyarakat merupakan dampak tersier dari terbukanya kesempatan kerja
dan peluang berusaha serta peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar lokasi
pembangunan Puskesmas Bowong Cindea
- Jenis Dampak
Jenis dampak yang timbul adalah persepsi positif masyarakat.
- Ukuran Besaran Dampak
Data hasil wawancara menunjukkan bahwa masyarakat di sekitar lokasi pembangunan
Puskesmas Bowong Cindea, umum menyetujui rencana kegiatan tersebut, dengan
alasan tersedianya sarana kesehatan yang representative dalam pelayanan kesehatan
serta masyarakat mengharapkan agar dilibatkan sebagai tenaga kerja utamanya pada
tahap konstruksi Puskesmas Bowong Cindea.
(b). Bentuk upaya pengelolaan lingkungan hidup
- Bentuk upaya pengelolaan lingkungan hidup
 Mengidentifikasi dan memprioritaskan tenaga kerja lokal yang memungkinkan
bekerja sesuai dengan kebijakan perusahaan, keterampilan dan/atau kompetensi
yang dimiliki
 Memberikan upah kerja sesuai dengan upah minimum Provinsi Sulawesi Selatan
 Memberikan peluang kepada penduduk setempat untuk melakukan usaha sector
informal di sekitar lokasi pembangunan Puskesmas Bowong Cindea.
- Lokasi pengelolaan lingkungan hidup
Lokasi pembangunan Puskesmas Bowong Cindea
- Periode pengelolaan lingkungan hidup
Pengelolaan lingkungan dilaksanakan selama pelaksanaan penerimaan tenaga kerja
kontstruksi
(c). Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup
- Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup
 Pemantauan dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara dengan
penduduk untuk mengetahui indikasi terbukanya kesempatan kerja dan peluang
berusaha masyarakat di sekitar lokasi pembangunan Puskesmas Bowong Cindea
 Melakukan pemeriksaan catatan tenaga kerja yang diterima oleh pelaksana
konstruksi/kontraktor, guna mengetahui perbandingan jumlah tenaga kerja local
dan pendatang
 Serta melakukan wawancara tehadap masyarakat di Desa Bowong Cindea
Kecamatan Bungoro.
- Lokasi pemantauan lingkungan hidup
Lokasi pembangunan Puskesmas Bowong Cindea dan pemukiman penduduk di Dusun
Batiling
- Periode pemantauan lingkungan hidup
Pemantauan dilaksanakan satu kali selama kegiatan penerimaan tenaga kerja konstruksi

(d). Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup


- Pelaksana
Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan kepulauan
- Pengawas
 Dinas lingkungan hidup kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
 Dinas Sosial Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
 Dinas Ketenaga Kerjaan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
 Pemerintah Kecamatan Bungoro
- Pelaporan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
4. Interaksi Sosial
(a). Dampak Lingkungan yang ditimbulkan
- Sumber Dampak
Interaksi social masyarakat bersumber dari hubungan timbal balik antara tenaga kerja
dari luar dengan masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi pembangunan Puskesmas
Bowong Cindea
- Jenis Dampak
Jenis dampak yang timbul adalah pola hubungan social yang harmonis dalam kehidupan
sehari-hari baik antar sesame tenaga kerja maupun antar tenaga kerja luar dengan
masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi pembangunan Puskesmas Bowong Cindea
- Ukuran Besaran Dampak
Pola hubungan social yang terjalin antar sesame tenaga kerja maupun antar tenaga kerja
luar dengan masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi pembangunan Puskesmas
Bowong Cindea.Pola hubungan social yang terjadi diharapkan dapat memberi manfaat
bagi masyarakat utamanya dalam alih pengetahuan dan teknologi selama proses
pembangunan Puskesmas Bowong Cindea.
(b). Bentuk Upaya pengelolaan Lingkungan Hidup
- Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Mengidentifikasi budaya lokal dan berkonsultasi dengan tokoh masyarakat.
 Pihak proyek melakukan penyuluhan dan penjelasan kepada pekerja pendatang
untuk menghormati kondisi budaya setempat dan menghindari pertentangan atau
meminimalkan dampak perbedaan budaya
 Tidak membedakan tempat tinggal antara tenaga kerja lokal dan pendatang di
basecamp sesuai dengan kebijakan perusahaan
 Membuat kebijakan untuk pengarahan dan pemberian sanksi bagi pekerja yang
melanggar aturan yang ada.
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pembangunan Puskesmas Bowong Cindea
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan Lingkungan dilaksanakan selama pelaksanaan penerimaan tenaga kerja
konstruksi
(c). Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
 Membatasi kecepatan kendaraan pengangkut material dan peralatan maksimal 30-60
km/jam,agar dapat mengurangi peningkatan debu
 Menggunakan kendaraan yang laik jalan dan telah lulus uji emisi
 Menutup permukaan material yang diangkut (pasir,tanah,sirtu dll ) dengan terpal
untuk mencegah tumpahan.
 Tonase pengangkutan material tidak melebihi kapasitas jalan yang dilalui
 Membersihkan terlebih dahulu ban kendaraan proyek sebelum masuk kejalan
 Melakukan penyiraman pada bagian-bagian jalan yang berdebu.
 Bila mobilisasi material menyebabkan kerusakan jalan,kontraktor bertanggung jawab
memperbaiki seperti kondisi semula.
- Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jalan poros hingga lokasi pembangunan Puskesmas Bowong Cindea.
- Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan dilaksanakan selama pelaksanaan mobilisasi peralatan dan
material bangunan
(d). Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup
- Pelaksana
Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
- Pengawas
 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
 Pemerintah Kecamatan Bungoro
- Pelaporan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

3.2.2. Kegiatan Mobilisasi Peralatan dan Material Bangunan


1. Kualitas Udara
a) Dampak Lingkungan yang ditimbulkan
- Sumber Dampak
Penurunan Kualitas udara bersumber dari emisi gas buang dan tekanan roda
kendaraan pada saat pengangkutan material bangunan dan peralatan.
- Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan adalah meningkatnya konsetrasi SO²,NO²,CO dan
partikel debu di udara.
- Ukuran Besaran Dampak
Hasil pengukuran parameter udara ambien menunjukkan bahwa kandungan CO
terukur sebesar 34,141 µg/Nm³ ,NO²,sebesar 16,024 µg/Nm³ ,SO² sebesar 12,702
µg/Nm³ dan debu sebesar 19 µg/Nm³.Berdasarkan Pergub Sulsel No.69 tahun 2010
nilai masing –masing parameter masih dibawah baku mutu udara ambien.Namun
demikian bila kegiatan pengangkutan material dan peralatan dilaksanakan,maka
diprakirakan terjadi peningkatan parameter udara terutama partikel debu.Lokasi
yang diprakirakan akan mengalami peningkatan partikel debu adalah di dalam lokasi
pembangunan Puskesmas Bowong Cindea.

b) Bentuk upaya pengelolaan Lingkungan Hidup


- Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Membatasi kecepatan kendaraan pengangkut material dan peralatan maksimum
30-60 km/jam,agar dapat mengurangi peningkatan debu.
 Menggunakan kendaraan yang laik jalan dan telah lulus uji emisi.
 Menutup permukaan material yang diangkut(pasir,tanah,sirtu dll) dengan terpal
untuk mencegah tumpahan.
Tonase pengangkutan material tidak melebihi kapasitas jalan yang dilalui
 Membersihkan terlebih dahulu ban kendaraan proyek sebelum masuk kejalan
beraspal
 Melakukan penyiraman pada bagian-bagian jalan yang berdebu.
 Bila Mobilisasi material menyebabkan kerusakan jalan,kontraktor bertanggung
jawab memperbaiki seperti kondisi semula.
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jalan Poros hingga pembangunan Puskesmas Bowong Cindea
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan dilkasanakan selama pelaksanakan mobilisasi peralatan dan
material bangunan
c) Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup
Pengumpulan data komponen kualitas udara dilakukan melalui pengambilan sampel
di lapangan dengan menggunakan air pump sampler
- Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Permukiman penduduk yang sejarar jalan Poros hingga lokasi pembangunan
Puskesmas Bowong Cindea
- Periode pemantauan lingkungan Hidup
Pemantauan dilaksanakan dua kali selama kegiatan mobilisasi peralatan dan
material bangunan
d) Institusi pengelola dan pemantauan Lingkungan Hidup
- Pelaksana
Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
- Pengawas
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Pemerintah Kecamatan Bungoro
- Pelaporan
 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten pangkajene dan Kepulauan

2. Kebisingan
a). Dampak Lingkungan yang ditimbulkan
- Sumber Dampak
Kebisingan bersumber dari suara kendaraan pengangkut material bangunan dan
peralatan
- Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan adalah peningkatan kebisingan bagi masyarakat yang
bermukim di jalur jalan Poros Desa Bowong Cindea hingga kelokasi pembangunan
Puskesmas Bowong Cindea.
- Ukuran Besaran Dampak
Berdasarkan hasil analisis tingkat kebisingan di sekitar permukiman penduduk yang
berdekatan lokasi pembangunan Puskesmas Bowong Cindea sebesar 54 Dba.Tingkat
kebisingan tersebut akan mengalami peningkatan pada saat dilaksanakan kegiatan
mobilisasi peralatan dan material bangunan.
b). Bentuk Upaya pengelolaan Lingkungan Hidup
- Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Kendaraan pengangkut peralatan dan material menggunakan knalpot yang
standar.
 Membatasi kecepatan kendaraan dengan menggunakan rambu-rambu
lalulintas.Upayakan agar kecepatan kendaraan pengangkut peralatan dan
material maksimum hanya 30 km/jam,karena pada kecepatan tersebut
kemungkinan terjadinya peningkatan bising relative kecil.
 Pengaturan operasional kendaraan berat maupun kendaraan proyek agar
kebisingan yang bersumber dari kendaraan tersebut tidak mengganggu
penduduk di pemukiman terdekat
 Menghindari menjatuhkan material dari ketinggian sehingga tidak menimbulkan
suara yang keras.
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jalan Poros Desa Bowong Cindea hingga lokasi pembangunan Puskesmas
- Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan dilaksanakan selama pelaksanaan mobilisasi peralatan dan
material bangunan
c). Bentuk Upaya Pematauan Lingkungan Hidup
- Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Pengumpulan data komponenkebisingan dilakukan dengan pengukuran di
lapangan.Intensitas bising diukur dengan menggunakan sound level meter.Waktu
pengambilan dilakukan selama 10 menit untuk setiap pengukuran.Analisi data
dilakukan dengan cara membandingkan data hasil pemantauan dengan baku tingkat
bising yang berlaku.
- Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Permukiman penduduk yang sejajar dengan jalan Poros Desa Bowong Cindea hingga
lokasi pembangunan Puskesmas.
- Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan dilaksanakan dua kali selama kegiatan mobilisasi peralatan dan
material bangunan
d). Institusi pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup
- Pelaksana
Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
- Pengawas
 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
 Pemerintah Kecamatan Bungoro
- Pelaporan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
3. Aksesibilitas
(a). Dampak Lingkungan yang ditimbulkan
-Sumber Dampak
Gangguan aksesibilitas bersumber dari peningkatan volume kendaraan di jalur jalan
pengangkutan hingga kelokasi pembangunan Puskesmas Bowong Cindea akibat kegiatan
mobilisasi material bangunan dan peralatan.
-Jenis Dampak
Jenis dampak yang timbul adalah kemacetan lalulintas akibat kondisi geometric jalan
pada alinemen horizontal maupun vertical.
-Ukuran Besaran Dampak
Berdasarkan hasil pengamatan volume lalulintas yang dilakukan di jalur jalan
pengangkutan hingga kelokasi pembangunan jalan di jalur jalan tersebut tergolong
baik.Namun demikian bila kegiatan pengangkutan peralatan dan material
dilaksanakan ,maka volume lalulintas diprakirakan akan mengalami peningkatan
utamanya pada saat mobilisasi material pasir dan batuan.
(b). Bentuk upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Mengatur laju kecepatan kendaraan pengangkut dengan menggunakan rambu-
rambu lalulintas untuk mencegah resiko kecelakaan.
 Memperioritaskan masyarakat pengguna jalan lainnya apabila bersisihan
 Pengangkutan bahan material dilakukan dengan menggunakan truk kapasitas
maksimal 4 m³
 Krndaraan pengangkut material dilengkapi dengan bendera keselamatan (safety
flag).
 Menempatkan petugas mengatur lalulintas utamanya pada jalur jalan super elevasi
serta pemasangan rambu-rambu lalulintas dipertigaan jalan masuk kelokasi
pembangunan Puskesmas Bowong Cindea.
 Pengaturan waktu pengangkutan ,aterial bangunan.
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jalan poros hingga lokasi pembangunan Puskesmas Bowong Cindea
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan dilaksanakan selama pelaksanaan mobilisasi peralatan dan
material bangunan
(c). Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup
- Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
 Monitoring intensitas lalulintas harian dilakukan dengan pengamatan kendaraan yang
melintas mulai pukul 06:00 pagi hari sampai jam 18:00 petang.Besarnya angka
Lalulintas Harian Rata-rata (LHR) ditentukan dengan menggunakan angka Satuan
Mobil Penumpang (SMP).Angka tersebut diperoleh dengan menjumlahkan hasil
perkalian antara banyaknya jenis kendaraan yang lewat dengan angka konversi yang
telah ditetapkan oleh Direktorat Jendral Bina Marga.
 Menghitung volume lalulintas harian rata-t (V), kapasitas jalan ©,rasio
volume(PHF),serta kualitas tingkat pelayanan jalan berdasarkan PHF.
 Pengumpulan data lalulintas bulanan dan kecelakaan
 Analisis system transportasi yang dilalui kendaraan transportasi bahan bangunan.
- Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jalan Poros Desa Bowong Cindea hingga lokasi pembangunan Puskesmas Bowong
Cindea
- Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan dilaksanakan dua kali selama kegiatan mobilisasi peralatan dan material
bangunan.
(d). Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
- Pelaksana
Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
- Pengawas
 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
 Dinas Perhubungan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
 Pemerintah Kecamatan Bungoro
- Pelaporan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
4. Persepsi Masyarakat
(a). Dampak Lingkungan yang ditimbulkan
- Sumber Dampak
Persepsi masyarakat merupakan dampak tertier dari peningkatan kosentrasi kualitas
udara,peningkatan kebisingan dan kemacetan lalulintas.
- Jenis Dampak
Jenis dampak yang timbul adalah persepsi negative masyarakat
- Ukuran Besaran Dampak
Jumlah masyarakat yang di perkirakan akan memiliki persepsi negative adalah
masyarakat pengguna jalan yang melintas secara bersamaan dengan kendaraan
pengangkut material dan peralatan. Pengguna jalan yang akan terkena dampak sebagian
besar masyarakat yang menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.
(b). Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Melakukan seluruh arahan upaya pengelolaan dampak pada udara,bising dan
aksebilitas.
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
JalanPoros Desa Bowong Cindea hingga lokasi pemabangunan Puskesmas Bowong
Cindea.
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan dilaksanakan selama pelaksanaan mobilisasi peralatan dan
material bangunan.
(c). Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pemantauan dilakukan dengan metode survey terbatas pada masyarakat di Desa
Bowong Cindea Kecamatan Bungoro.
 Pemantauan dilakukan dengan melakukan observasi dan wawacara dengan
penduduk untuk mengetahui indikasi keserahan masyarakat di sekitar jalur jalan
pengangkutan.
- Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Permukiman penduduk yang sejajar dengan jalur pengangkutan hingga ke lokasi
pembangunan Puskesmas Bowong cindea.
- Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan dilaksanakan dua kali selama kegiatan mobilisasi peralatan dan material
bangunan.
(d). Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup
- Pelaksana
Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
- Pengawas
 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
 Pemerintah Kecamatan Bungoro
- Pelaporan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
5. Keresahan Masyarakat
(a). Dampak Lingkungan yang ditimbulkan
- Sumber Dampak
Keresahan masyarakat merupakan dampak turunan dari persepsi negative masyarakat
- Jenis Dampak
Jenis dampak yang timbul adalah keresahan masyarakat yang berpotensi menjadi
pemicu konflik antara pengguna jalan dengan tenaga kerja operator kendaraan
mobilisasi material bangunan dan peralatan.
- Ukuran Besaran Dampak
Jumlah masyarakat yang di perkirakan akan mengalami keresahan adalah pengguna
jalan.
(b). Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Melakukan seluruh arahan upaya pengelolaan dampak pada udara,bising dan
aksebilitas.
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jalan Poros Desa Bowong Cindea hingga lokasi pembangunan Puskesmas Bowong
cindea.
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan dilaksanakan selama pelaksanaan mobilisasi peralatan dan
material bangunan.
(c). Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pemantauan dilakukan dengan metode survei terbatas pada masyarakat di Desa
Bowong Cindea Kecamatan Bungoro.
 Pemantauan dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara
denganpenduduk untuk mengetahui indikasi keresahan masyarakat di sekitar jalur
jalan pengangkutan.
- Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Permukiman penduduk yang sejajar dengan jalur pengangkutan hingga kelokasi
pembangunan Puskesmas Bowong Cindea.
- Periode Premantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan dilaksanakan dua kali selama kegiatan mobilisasi peralatan dan material
bangunan.
(d). Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
- Pelaksana
Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
- Pengawas
 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
 Pemerintah Kecamatan Bungoro
- Pelaporan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
6. Kesehatan Masyarakat
(a). Dampak Lingkungan yang ditimbulkan
- Sumber Dampak
Gangguan kesehatan masyarakat bersumber penurunan kualitas udara dan peningkatan
kebisingan.
- Jenis Dampak
Jenis dampak adalah gangguan kesehatan masyarakat berupa penyakit ISPA dan iritasi
pada mata serta gangguan tidur/kenyamanan
- Ukuran Besaran Dampak
Jumlah masyarakat yang berpotensi terkena dampak adalah masyarakat pengguna jalan
dan yang berdomisilidi sekitar jalur jalan yang dilalui.Data hasil wawancara
menunjukkan bahwa secara keseluruhan responde tidak mengalami gangguan
kesehatan baik berupa gangguan penyakit pernafasan,pencernaan,kulit dan penyakit
mata.
(b). Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Melakukan seluruh arahan upaya pengelolaan dampak pada udara dan bising
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jalan Poros Desa Bowong Cindea hingga lokasi pembangunan Puskesmas Bowong
cindea.
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan dilaksanakan selama pelaksanaan mobilisasi peralatan dan material
bangunan.
(c). Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pemantauan dilakukan dengan metode survei pada masyarakat di Desa Bowong
Cindea Kecamatan Bungoro serta pencatatan data sekunder dari Puskesmas terkait.
 Melakukan pengumpulan catatan penyakit yang diderita masyarakat sekitar lokasi
yang diperoleh dari Puskesmas setempat guna mengetahui tingkat kesehatan
masyarakat.
- Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Permukiman penduduk yang sejajar dengan jalur pengangkutan hingga kelokasi
pembangunan Puskesmas Bowong Cindea.
- Periode Premantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan dilaksanakan dua kali selama kegiatan mobilisasi peralatan dan material.
(d). Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
- Pelaksana
Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
- Pengawas
 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
 Pemerintah Kecamatan Bungoro
- Pelaporan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
3.2.3. Konstruksi Bangunan Puskesmas
1. Persepsi Masyarakat
(a). Dampak Lingkungan yang ditimbulkan
- Sumber Dampak
Persepsi Masyarakat bersumber dari konstruksi bangunan Puskesmas
- Jenis Dampak
Jenis dampak yang timbul adalah persepsi positif masyarakat
- Ukuran Besaran Dampak
Data hasil wawancara menunjukkan bahwa masyarakat di sekitar lokasi Pembangunan
Puskesmas Bowong Cindea,umum menyetujui rencana kegiatan tersebut,dengan alasan
tersediannya sarana kesehatan yang representatif dalam pelayanan kesehatan
masyarakat.
(b). Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Mempercepat proses pembangunan sarana Puskesmas Bowong Cindea sesuai jadwal
dan rencana desain.
 Peningkatan Pengawasan selama masa konstruksi bangunan
 Mengajak masyarakat untuk melakukan pengawasan selama proses pembangunan
Puskesmas Bowong Cindea.
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pembangunan Puskesmas Bowong cindea.
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan dilaksanakan selama pelaksanaan konstruksi bangunan.
(c). Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan dilakukan dengan cara pengamatan langsung untuk mengetahui volume
pekerjaan bangunan Puskesmas Bowong Cindea serta melakukan wawancara dengan
masyarakat terkait dengan pembangunan.
- Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pembangunan Puskesmas Bowong Cindea dan permukiman masyarakat di Desa
Bowong cindea.
- Periode Premantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan dilaksanakan dua kali selama kegiatan konstruksi bangunan.
(d). Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
- Pelaksana
Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
- Pengawas
 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
 Pemerintah Kecamatan Bungoro
- Pelaporan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
3.3. Tahap Operasional
3.3.1. Operasional Bangunan Puskesmas
1. Limbah Cair
(a). Dampak Lingkungan yang ditimbulkan
- Sumber Dampak
Limbah dihasilkan selama pelayanan pasien secara rutin.Limbah ini mungkinberbahaya
dan mengakibatkan resiko tinggi infeksi kuman dan populasi umum.Oleh karena itu
perlu di berikan label yang jelas sebagai resiko tinggi contoh limbah sejenis tersebut
ialah perban atau pembungkus yang kotor,cairan badan, jarum suntik dan spoit
bekas,kantong urin dan produk darah.Selain limbah medis juga terdapat limbah sisa-sisa
makanan dan air kotor.Berbagai serangga seperti kecoa,kutu dan hewan mengerat
seperti tikus merupan gangguan bagi staff maupun pasien di rumah sakit,Perbaikan
kualitas air bersumber dari operasional bangunan puskesmas.
- Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan adalah penurunan konsentrasi BOD₅,COD,TSS dan pH.
- Ukuran Besaran Dampak
Jenis limbah yang dihasilkan dari puskesmas bowong cindea adalah limbah domestic dan
limbah klinis.
(b). Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Membangun water treatmen (IPAL)
 Limabah cair dari gudang puskesmas dialirkan ke bak IPAL dengan menggunakan
saluran tertutup
 Memisahkan saluran air kotor/limbah dari gedung pelayanan medic dan perawatan
dengan saluran air hujan.
 Pengoperasian water treatmen (IPAL) secara optimal
 Membersihkan setiap unit bangunan puskesmas setiap hari.
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Gedung Puskesmas.
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan dilaksanakan selama operasional bangunan puskesmas.
(c). Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pemantauan dilakukan dengan metode survei pada masyarakat di Desa Bowong
Cindea Kecamatan Bungoro serta pencatatan data sekunder dari Puskesmas terkait.
 Melakukan pengumpulan catatan penyakit yang diderita masyarakat sekitar lokasi
yang diperoleh dari Puskesmas setempat guna mengetahui tingkat kesehatan
masyarakat.
- Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Permukiman penduduk yang sejajar dengan jalur pengangkutan hingga kelokasi
pembangunan Puskesmas Bowong Cindea.
- Periode Premantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan dilaksanakan dua kali selama kegiatan mobilisasi peralatan dan material.
(d). Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
- Pelaksana
Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
- Pengawas
 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
 Pemerintah Kecamatan Bungoro
- Pelaporan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

2. Limbah Padat
(a). Dampak Lingkungan yang ditimbulkan
- Sumber Dampak
Pengoperasian bangunan pelayanan Puskesmas Bowong Cindea berpotensi
meningkatkan limbah padat (medis dan non medis )
- Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan adalah peningkatanlimbah padat.
- Ukuran Besaran Dampak
Umumnya jenis limbah yang dihasilkan dari Puskesmas Bowong Cindea antar lain adalah
limbah infeksius,Toksit farmasi,botol infus dan limbah benda tajam.
(b). Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Menempatkan bak sampah sementara (tertutup) pada setiap unit ruangan/bangunan
gedung puskesmas.
 Pewadahan atau penampungan sampah harus memenuhi persyaratan dengan
penggunaanjenis wadah sesuai kategori.Bak sampah kuning untuk sampah
infeksius,bak sampah biru untuk sampah non medis.
 Menerapkan strategis manajemen sampah dengan cara Reuse,Reduce,dan Recycle.
 Sampah tersebut setiap saat diangkut ketempat Pembuangan Sementara ( TPS ) oleh
petugas kebersihan denhan menggunakan gerobak dan selanjutnya diangkut ke TPA
(Tempat Pemrosesan Akhir ).
 Untuk jenis limbah padat B3 pemusnahan limbah dilakukan dengan menggunakan
insinerator. Jika puskesmas tidak memiliki/membangun incinerator maka limbah
padat B3 harus dimusnahkan melalui kerjasama dengan rumah sakit lain yang
mempunyai incinerator (PERMENKES RI TAHUN 2004 ).
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi bangunan Puskesmas Bowong Cindea
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan dilakukan setiap hari selama pelaksanaan operasional bangunan
Puskesmas.
(c). Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lokasi puskesmas Bowong
Cindea . Parameter pemantauan antara lain adalah ;
 Jenis sampah dibuang/ditempatkan sesuai dengan warna bak sampah.
 Sebaran sampah yang tidak tertampung di Puskesmas Bowong Cindea
 Periode pengangkutan sampah dari bak sampah sementara ke TPS.
 Periode pengangkutan sampahdari TPS ke TPA.
- Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi bangunan puskesmas
- Periode Premantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan dilaksanakan dua kali selama kegiatan operasional bangunan puskesmas.
(d). Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
- Pelaksana
Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
- Pengawas
 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
 Pemerintah Kecamatan Bungoro
- Pelaporan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

3. Aksebilitas
(a). Dampak Lingkungan yang ditimbulkan
- Sumber Dampak
Aksesibilitas berupa kemacetan di kawasan Puskesmas Bowong Cindea bersumber dari
operasional bangunan puskesmas.
- Jenis Dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan adalah kemacetan di dalam kawasan Puskesmas
Bowong Cindea.
- Ukuran Besaran Dampak
Besaran dampak dari kegiatan ini adalah peningkatan jumlah pengunjung/pasien dan
keluarga pasien di Puskesmas Bowong Cindea.
(b). Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Kendaraan pengunjung harus dapat parker di dalam area Puskesmas Bowong Cindea.
 Terdapat jalan yang keliling puskesmas bowong cindea.
 Pengelolaan parker di halaman Puskesmas Bowong Cindea dengan menempatkan
petugas parker
 Pintu masuk dan keluar dari Puskesmas Bowong Cindea di pisahkan
- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Puskesmas Bowong Cindea
- Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan dilaksanakan selama operasional bangunan Puskesmas.
(c). Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan dilakukan dengan cara pengamatan langsung , dengan mengukur tingkat
akses pengunjung dan antrean kendaraan di pintu masuk-keluar lokasi Puskesmas
Bowong
- Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi Puskesmas Bowong Cindea.
- Periode Premantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan dilaksanakan dua kali setahun selama kegiatan operasional bangunan
puskesmas.
(d). Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
- Pelaksana
Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
- Pengawas
 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
 Pemerintah Kecamatan Bungoro
- Pelaporan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Anda mungkin juga menyukai