Oleh :
1.Sovia awalin
2.Vivi kumala sari
3.Dita arninda p
4.Griselda rahma y
5.Yolla Amelia p
I. LATAR BELAKANG
Api merupakan elemen yang penting. Manusia menggunakan api dala
m banyak aspek
kehidupan. Api sudah digunakan sejak jaman dahulu, bermula dengan
membenturkan dua buah
batu untuk menghasilkan percikan api yang membakar daun-daun ker
ing dan ranting kering yang
kemudian akan digunakan untuk memasak ataupun menghangatkan
diri.
Dewasa ini selain sebagai sumber energi, manusia juga menggunakan
nya untuk membakar
sampah. Membakar sampah merupakan suatu kebiasaan yang sering
dilakukan oleh warga.
Padahal membakar sampah merupakan salah satu tindakan yang men
ambah polusi udara, namun
bagi sebagian warga membakar sampah merupakan solusi untuk men
gurangi jumlah sampah
rumah tangga mereka. Walaupun terlihat sederhana dalam pengerjaan
nya, namun kegiatan ini
semestinya dilakukan dengan kewaspadaan dengan mempertimbangk
an sifat api yang cepat
merambat. Warga yang hendak membakar sampah ada baiknya mem
perhatikan jenis sampah dan
area yang digunakan untuk membakar sampah tersebut. Karena tidak
semua sampah rumah
tangga dapat dibakar secara langsung, untuk mencegah hal ini seoran
g warga perlu memilah
sampahnya sebelum dibakar. Selain itu masalah pemilihan tempat ata
u area haruslah
dipertimbangkan secara bijak, pilih area atau tempat yang jauh dari ru
mah dan lokasi bermain
anak-anak.
Api memang mempunyai maanfaat yang banyak tetapi api juga memil
iki dampak buruk bila
mana penggunaannya tidak berhati-hati yang nantinya akan berujung
pada suatu kebakaran. Ada
dua faktor yang menyebabkan terjadinya kebakaran yakni, murni kecel
akaan dan faktor manusia.
Dalam kasus kebakaran pastinya akan
ada kerugian materil, namun selain kerugian tersebut
terkadang dalam kasus kebakaran ada korban manusia. Dalam hal ini
manusia tersebut akan
mengalami luka-luka, cacat permanen, bahkan bisa sampai kehilangan
nyawa
II. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga dan pasien di UGD
mengetahui tentang Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar.
III. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit pasien mampu :
1. Memahami Pengertian Luka Bakar
2. Memahami Klasifikasi Luka Bakar (derajat dan luas luka bakar).
3. Menjelaskan kembali Pertolongan pertama pada luka bakar
IV. MATERI
1. Pengertian Luka bakar
2. Klasifikasi Luka Bakar (derajat dan luas luka bakar).
3. Pertolongan pertama pada luka bakar
V. METODE
Ceramah dan Tanya Jawab
VI. MEDIA
Leaflet
VII. SETTING TEMPAT
Peserta duduk di depan penyaji dan penyaji berdiri di depan peserta.
VIII. PENGORGANISASIAN
1. Moderator :
2. Penyaji :
3. Observer :
IX. PELAKSANAAN KEGIATAN
No. TAHAP KEGIATAN KEGIATAN
PERAWAT
KEGIATAN
PESERTA
MEDIA
1 Pendahuluan
1. Perkenalan
2. Mengemukakan latar belakang pokok materi yang akan
disampaikan
3. Menggali pengetahuan dan mengajukan
4. Mendengarkan
5. Menjawab pertanyaan-pertanyaan
2 Penyajian Menjelaskan :
1.Pengertian luka bakar.
2.Klasifikasi luka bakar.
3. Pertolongan pertama pada luka bakar.
4.Mendengarkan Penjelasan Leaflet
3 Evaluasi
1.Menegaskan kembali materi yang telah disampaikan
2.Menanyakan kembali hal-hal yang penting
3.Menjawab pertanyaan
4.Mendengarkan
5.Menjawab
6.Bertanya
4. Penutup
1. Menarik kesimpulan
2. Salam penutup Leaflet
X. EVALUASI
a. Struktural
1. Peserta hadir di tempat penyuluhan
2. Penyelenggaraan Penyuluhan dilakukan di Ruang tunggu R.16
3.Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 1 hari seb
elumnya (Satuan Acara
Penyuluhan)
4. Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum
penyuluhan selesai
b. Proses
1. Masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas
2. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta peserta yang ter
libat aktif dalam penyuluhan 50% dari yang hadir
c. Hasil
Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh peny
uluh yaitu sesuai dengan
tujuan khusus.
XI. MATERI
Terlampir.
,MATERI PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
A. DEFINISI
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabka
n kontak dengan
sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi
( Moenajat, 2001).
B. KLASIFIKASI
1. Berdasar derajat kedalaman luka bakar :
a. Luka bakar derajat satu (ringan)
Luka bakar tingkat satu adalah luka bakar paling ringan yang hanya m
engenai lapisan
kulit yang paling luar (epidermis). Kulit bisanya memerah
dan mungkin bengkak dan terasa sakit.
Lapisan luar kulit tidak terbakar semua. Biasanya luka bakar semacam i
ni bisa dirawat di rumah
saja, kecuali kalau luka bakar itu mengenai sebagian besar dari tubuh.
b. Luka bakar derajat dua (sedang)
Apabila lapisan kulit pertama terbakar habis
dan mengenai lapisan kulit kedua
(hipodermia), ini terhitung sebagai luka bakar tingkat dua. Ditandai de
ngan munculnya lepuhan
dan kulit langsung menjadi merah dan berbercak- bercak. Rasa nyeri h
ebat dan terjadi
pembengkakan merupakan tanda dan gejala lainnya. Bila diameter
luka baka tingkat dua ini tidak
lebih dari 5 – 7,5 cm, luka masih bisa merawatnya di rumah. Namun bil
a wilayah kulit yang
terbakar lebih luas atau apabila luka bakar terjadi di tangan, kaki, waja
h, kemaluan, pantat, atau
pada persendian utama, segera pergi ke unit gawat darurat terdekat.
c. Luka bakar derajat tiga (berat)
Luka bakar tingkat tiga merupakan luka yang paling serius. Luka itu m
eliputi seluruh
lapisan kulit dan bahkan tidak jarang mencapai jaringan yang lebih dal
am lagi. Pada luka bakar
tingkat tiga biasanya terdapat bagian yang menjadi hitam arang. Oran
g yang bersangkutan
mengalami rasa sakit hebat atau apabila terjadi kerusakan saraf
yang luas,klien cuma merasa sakit
sedikit atau tidak sakit sama sekali. Luka bakar ini membutuhkan
perawatan medis darurat.
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A. & Perry, Anne Griffin (2006). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan, Edisi 4. Jakarta:
EGC
Brunner & sudarth. 2006. Keperawatan Medikal Bedah jilid 8. jakarta:
EGC
NN, 2008, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Luka Bakar /
Combustio,