Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR”


UGD PUSKESMAS TAJINAN

Oleh :
1.Sovia awalin
2.Vivi kumala sari
3.Dita arninda p
4.Griselda rahma y
5.Yolla Amelia p

SMK DIPONEGORO TUMPANG


TAHUN AJARAN 2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
UGD Puskesmas Tajinan
Pokok Bahasan : Pertolongan pertama pada luka bakar
Sasaran : Klien yang menjalalani perawatan di UGD
Hari/Tanggal : Kamis, 25 September 2021
Waktu : 60 menit
Tempat : Puskesmas Tajinan
Penyuluh : Sovia,Vivi,Dita,Yolla,Griselda
Media : Leaflet
Metode : Ceramah dan tanya jawab

I. LATAR BELAKANG
Api merupakan elemen yang penting. Manusia menggunakan api dala
m banyak aspek
kehidupan. Api sudah digunakan sejak jaman dahulu, bermula dengan 
membenturkan dua buah
batu untuk menghasilkan percikan api yang membakar daun-daun ker
ing dan ranting kering yang
kemudian akan digunakan untuk memasak ataupun menghangatkan
diri.
Dewasa ini selain sebagai sumber energi, manusia juga menggunakan
nya untuk membakar
sampah. Membakar sampah merupakan suatu kebiasaan yang sering 
dilakukan oleh warga.
Padahal membakar sampah merupakan salah satu tindakan yang men
ambah polusi udara, namun
bagi sebagian warga membakar sampah merupakan solusi untuk men
gurangi jumlah sampah
rumah tangga mereka. Walaupun terlihat sederhana dalam pengerjaan
nya, namun kegiatan ini
semestinya dilakukan dengan kewaspadaan dengan mempertimbangk
an sifat api yang cepat
merambat. Warga yang hendak membakar sampah ada baiknya mem
perhatikan jenis sampah dan
area yang digunakan untuk membakar sampah tersebut. Karena tidak 
semua sampah rumah
tangga dapat dibakar secara langsung, untuk mencegah hal ini seoran
g warga perlu memilah
sampahnya sebelum dibakar. Selain itu masalah pemilihan tempat ata
u area haruslah
dipertimbangkan secara bijak, pilih area atau tempat yang jauh dari ru
mah dan lokasi bermain
anak-anak.
Api memang mempunyai maanfaat yang banyak tetapi api juga memil
iki dampak buruk bila
mana penggunaannya tidak berhati-hati yang nantinya akan berujung 
pada suatu kebakaran. Ada
dua faktor yang menyebabkan terjadinya kebakaran yakni, murni kecel
akaan dan faktor manusia.
Dalam kasus kebakaran pastinya akan
ada kerugian materil, namun selain kerugian tersebut
terkadang dalam kasus kebakaran ada korban manusia. Dalam hal ini 
manusia tersebut akan
mengalami luka-luka, cacat permanen, bahkan bisa sampai kehilangan
nyawa

II. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga dan pasien di UGD 
mengetahui tentang Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar.
III. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit pasien mampu :
1. Memahami Pengertian Luka Bakar
2. Memahami Klasifikasi Luka Bakar (derajat dan luas luka bakar).
3. Menjelaskan kembali Pertolongan pertama pada luka bakar
IV. MATERI
1. Pengertian Luka bakar
2. Klasifikasi Luka Bakar (derajat dan luas luka bakar).
3. Pertolongan pertama pada luka bakar
V. METODE
Ceramah dan Tanya Jawab
VI. MEDIA
Leaflet
VII. SETTING TEMPAT
Peserta duduk di depan penyaji dan penyaji berdiri di depan peserta.
VIII. PENGORGANISASIAN
1. Moderator :
2. Penyaji :
3. Observer :
IX. PELAKSANAAN KEGIATAN
No. TAHAP KEGIATAN KEGIATAN
PERAWAT
KEGIATAN
PESERTA
MEDIA
1 Pendahuluan
 1. Perkenalan
2. Mengemukakan latar belakang pokok materi yang akan
disampaikan
3. Menggali pengetahuan dan mengajukan
4. Mendengarkan
5. Menjawab pertanyaan-pertanyaan

2 Penyajian Menjelaskan :
1.Pengertian luka bakar.
2.Klasifikasi luka bakar.
3. Pertolongan pertama pada luka bakar.
4.Mendengarkan Penjelasan Leaflet

3 Evaluasi 
1.Menegaskan kembali materi yang telah disampaikan
2.Menanyakan kembali hal-hal yang penting
3.Menjawab pertanyaan
4.Mendengarkan
5.Menjawab
6.Bertanya
4. Penutup
1. Menarik kesimpulan
2. Salam penutup Leaflet
X. EVALUASI

a. Struktural
1. Peserta hadir di tempat penyuluhan
2. Penyelenggaraan Penyuluhan dilakukan di Ruang tunggu R.16
3.Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 1 hari seb
elumnya (Satuan Acara
Penyuluhan)
4. Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum
penyuluhan selesai

b. Proses
1. Masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas
2. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta peserta yang ter
libat aktif dalam penyuluhan 50% dari yang hadir

c. Hasil
Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh peny
uluh yaitu sesuai dengan
tujuan khusus.
XI. MATERI
Terlampir.
,MATERI PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR

A. DEFINISI
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabka
n kontak dengan
sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi
( Moenajat, 2001).

B. KLASIFIKASI
1. Berdasar derajat kedalaman luka bakar :
a. Luka bakar derajat satu (ringan)
Luka bakar tingkat satu adalah luka bakar paling ringan yang hanya m
engenai lapisan
kulit yang paling luar (epidermis). Kulit bisanya memerah
dan mungkin bengkak dan terasa sakit.
Lapisan luar kulit tidak terbakar semua. Biasanya luka bakar semacam i
ni bisa dirawat di rumah
saja, kecuali kalau luka bakar itu mengenai sebagian besar dari tubuh.
b. Luka bakar derajat dua (sedang)
Apabila lapisan kulit pertama terbakar habis
dan mengenai lapisan kulit kedua
(hipodermia), ini terhitung sebagai luka bakar tingkat dua. Ditandai de
ngan munculnya lepuhan
dan kulit langsung menjadi merah dan berbercak- bercak. Rasa nyeri h
ebat dan terjadi
pembengkakan merupakan tanda dan gejala lainnya. Bila diameter
luka baka tingkat dua ini tidak
lebih dari 5 – 7,5 cm, luka masih bisa merawatnya di rumah. Namun bil
a wilayah kulit yang
terbakar lebih luas atau apabila luka bakar terjadi di tangan, kaki, waja
h, kemaluan, pantat, atau
pada persendian utama, segera pergi ke unit gawat darurat terdekat.
c. Luka bakar derajat tiga (berat)
Luka bakar tingkat tiga merupakan luka yang paling serius. Luka itu m
eliputi seluruh
lapisan kulit dan bahkan tidak jarang mencapai jaringan yang lebih dal
am lagi. Pada luka bakar
tingkat tiga biasanya terdapat bagian yang menjadi hitam arang. Oran
g yang bersangkutan
mengalami rasa sakit hebat atau apabila terjadi kerusakan saraf
yang luas,klien cuma merasa sakit
sedikit atau tidak sakit sama sekali. Luka bakar ini membutuhkan
perawatan medis darurat.

2. Berdasar luas luka bakar


“RULE OF NINE”
Kepala dan leher : 9 %
Lengan : 18 %
Badan Depan : 18 %
Badan Belakang : 18 %
Tungkai : 36 %
Genitalia/perineum : 1 %
Total : 100 %
3. Kriteria berat luka
a. Luka Bakar Ringan.
- Luka bakar derajat II <15 %
- Luka bakar derajat II < 10 % pada anak – anak
- Luka bakar derajat III < 2 %
b. Luka bakar sedang
- Luka bakar derajat II 15-25 % pada orang dewasa
- Luka bakar II 10 – 20 5 pada anak – anak
- Luka bakar derajat III < 10 %
c. Luka bakar berat
- Luka bakar derajat II 25 % atau lebih pada orang dewasa
- Luka bakar derajat II 20 % atau lebih pada anak – anak.
- Luka bakar derajat III 10 % atau lebih
- Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata kaki dan genetalia
C. PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
1. Untuk luka bakar ringan dan sedang
a. Pastikan penyebab luka bakar telah dijauhkan atau dimatikan.
b. Dingikan luka bakar dengan mengucurkan air dingin selama 15 men
it. Kalau tidak
memungkinkan, rendam luka bakar di dalam air dingin atau tutupi den
gan kompres dingin.
Jangan meletakan batu es langsung pada kuka bakar. Karena ini bisa 
menimbulkan radang beku
dan memperparah kerusakan jaringan.
c. Begitu luka bakar sudah dingin, oleskan losion atau cairan pelembab 
untuk menyejukkan luka
dan menghindari kekeringan.
d. Jangan sekali-kali mengobati luka bakar dengan mempergunakan m
entega, minyak, garam,
kecap, air kapur, pasta gigi dan lain sebagainya. Mentega atau kecap 
mengandung lemak yang
justru mengikat panas dalam jaringan dan bisa lebih merusak dan men
imbulkan kemungkinan
terjadi infeksi. Begitu juga memberikan pasta gigi pada luka bakar, sel
ain menyulitkan petugas
kesehatan dalam membersihkan luka, pasta gigi juga dapat memperbe
sar resiko infeksi dan
menimbulkan iritasi pada kulit.
e. Tutupi luka bakar dengan perban kasa steril. Bungkus longgar-
longgar agar tidak menekan
luka. Dengan diperban luka terhindar dari udara dan mengurangi rasa
sakit.
f. Kadang lepuhan yang berisi cairan timbul justru untuk melindungi lu
ka dari infeksi. Jadi,
jangan memecahkan lepuhan tersebut.
Apabila lepuhan itu pecah sendiri, cucilah luka itu dengan
sabun lunak dan air. Kemudian olesi dengan salep antibiotik dan tutup 
dengan perban kasa. Kulit
mati dari lepuhan yang sudah pecah boleh dibersihkan.
2. Untuk luka bakar berat
Panggil ambulans atau bawa segera ke unit gawat darurat untuk semu
a kasus luka bakar berat.
Sementara menanti bantuan medis tiba dapat dilakukan :
a. Pastikan penyebab luka bakar telah dijauhkan atau dimatikan. Janga
n melepaskan pakaian
terbakar yang melekat pada kulit, tetapi pastikan korban tidak lagi ber
sentuhan dengan materi
yang masih panas atau membara.
b. Pastikan korban masih bernapas. Apabila pernapasan telah terhenti,l
akukan pernapasan buatan
dari mulut ke mulut. Bila ada dugaan saluran pernapasan korban tersu
mbat, usahakan untuk
melegakannya terlebih dulu.
c. Tutupi luka bakar dengan perban steril yang kering atau kain yang
bersih.
d. Jangan menggunakan selimut atau handuk karena
bahanya cenderung melekat pada luka bakar.
Kain seprai bisa digunakan bila bagian yang terbakar sangat luas.
e. Jangan memberi salep dan jangan memecahakan lepuhan luka
bakar.
3. Untuk luka bakar akibat aliran listrik
a. Bila memungkinkan matikan terlebih dahulu sumber listrik, atau bila 
tidak memungkinkan,
singkirkan penghantar listrik dengan menggunakan material yang tida
k menghantarkan listrik
seperti kayu dan plastik.
b. Sebelum menolong korban, terlebih dahulu perhatikan apakah masi
h ada kontak antara tubuh
korban dengan sumber listrik. Karena apabila kita sentuh, maka
listrik akan mengalir ketubuh kita
dan malah akan menambah korban.
c. Baringkan tubuh korban dengan posisi kepala
sedikit rendah d. Panggil ambulans atau bawa ke
unit gawat darurat terdekat
4. Untuk luka bakar akibat bahan kimia
a. Pastikan bahwa penyebab luka bakar sudah dijauhkan. Guyurlah bah
an kimia dari permukaan
kulit dengan air dingin yang mengalir selama 20 menit atau
lebih. Apabila bahan kimia berbentuk
bubuk, misalnya bahan kapur, bersihkan dulu sebelum mengguyurnya
dengan air.
b. Jika korban tak sadarkan diri, pucat, atau napasnya dangkal, perlaku
kan korban seperti korban
shock dengan cara cepat.
c. Lepaskan seluruh pakaian atau perhiasan yang telah terkontaminasi 
dengan bahan kimia
tersebut.
d. Bila luka sudah dicuci korban mengeluh rasa terbakarnya semakin
hebat, cucilah luka bakar itu
sekali lagi dengan air selama beberapa menit supaya bahan-bahan
kimianya benar-benar bersih.
e. Bungkuslah bagian yang terbakar dengan kain bersih atau perban
kasa steril.
f. Apabila bahan kimia terpecik ke mata, guyurlah segera dengan air. S
emua jenis air mineral
yang bersih bisa dipakai. Jauh lebih penting segera mengguyurnya dar
i pada harus mencari air
steril dulu. Teruskan mengguyur mata dengan air mengalir sedikitnya s
elama 20 menit. Setelah
mencucinya sampai bersih, pejamkan mata lalu tutup dengan kain pen
utup basah. Kemudian
segera ke pelayanan kesehatan terdekat.
g. Luka bakar kimia ringan biasanya sembuh tampa perlu perawatan la
ma. Bila bahan kimia
menimbulkan luka bakar tingkat dua yang berdiameter lebih dari 5-
7,5 cm, atau luka bakar terjadi
pada tangan, kaki, wajah, pangkal kemaluan, pantat, atau persendian u
tama, segera cari bantuan
medis darurat. Juga segera mencari perawatan medis darurat apabila 
bahan kimia masuk ke salah
satu atau kedua belah mata.

DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A. & Perry, Anne Griffin (2006). Buku Ajar Fundamental 
Keperawatan, Edisi 4. Jakarta:
EGC
Brunner & sudarth. 2006. Keperawatan Medikal Bedah jilid 8. jakarta:
EGC
NN, 2008, Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Luka Bakar /
Combustio,

Anda mungkin juga menyukai