Dim Tugas Laporan Kelompok 5
Dim Tugas Laporan Kelompok 5
5. Yupari (1826010025)
BENGKULU
2021
KATA PENGANTAR
Tugas Laporan ini adalah salah satu dari tugas mata kuliah Health Disaster
Management . Di dalam Laporan ini yang berjudul “Logistik Penanggulangan
Bencana” menjelaskan agar mahasiswa dapat mengetahui lebih dalam lagi tentang
logistik penanggulangan bencana.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Logistik Pada Bencana ...................................................... 3
B. Lingkup Logistik Bantuan Kemanusiaan ............................................ 4
C. Pihak Yang Terlibat Dalam Logistik Penanggulangan Bencana ......... 5
D. Proses Manajemen Logistik dalam Penanggulangan Bencana ............ 6
E. Faktor Mendukung Berjalannya Sistem Manajemen Logistik Pada
Bencana ................................................................................................ 8
F. Peralatan Dalam Manajemen Logistik Pada Bencana ......................... 8
G. Peran Penting Logistik Dalam Upaya Penanggualngan Bencana ....... 9
H. Pengertian Manajemen Persediaan Pada Saat Bencana ....................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bencana alam merupakan suatu kejadian atau hal buruk yang tak
diinginkan oleh semua orang. Namun bencana bisa terjadi tanpa kita duga
dan kita sadari. Bencana alam itu sendiri bisa diakibatkan oleh tingkah
laku manusia yang tidak peduli terhadap alam sekitar, sehingga sering
kalikita melihat bahkan tekena dampak bencana itu sendiri. Dapat kita
lihat dalam beberapa tahun belakangan ini, frekuensi bencana alam di
pulau jawa mengalami peningkatan. Dan baru-baru ini telah terjadi
bencana banjir di wilayah Soreang, Kabupaten Bandung Selatan yang
harus menngelamkan ratusan bahkan ribuan rumah.
Berdasarkan paparan di atas,usaha pencegahan serta
penanggulangan harus cepat dan tepat wajib dilakukan. Dalam pencegahan
dan penanggulangan itu sendiri, ada hal yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaannya, yaitu manajemen logistic dalam penanggulangan bencana
atau yang kita kenal manajemen logistic bencana. Logistik merupaka suatu
ilmu atau seni, serta proses mengenai perencanaan dan penentuan
kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta
pengahpusan material/alat. Sedangkan logistik dalam pengertian
manajemen bencana itu sendiri merupakan segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk kebutuhan hidup manusia, baik pangan, sandang, papan,
dan turunannya.
Ketika saat bencana, sebelum maupun sesudah bencana,
ketersediaan logistic mempunyai peran yang sangat penting dan
merupakan syarat mutlak ketika terjadi bencana karena hal berikut sangat
berhubungan langsung dengan kelangsungan hidup korban bencana. Oleh
karena itu, sangat penting bagi kita mengetahui system dan manajemen
logistic ketika terjadi bencana. Sehingga bisa mnecegah atau setidaknya
meminimalisir hal buruk ketika terjadi bencana.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian logistik pada bencana ?
2. Bagaimana lingkup logistik bantuan kemanusiaan ?
3. Siapa saja pihak yang terlibat dalam logistik penanggulangan bencana?
4. Bagaimana proses manajemen logistik pada bencana ?
5. Apa saja faktor yang mendukung berjalanannya sistem manajemen
logistik pada bencana ?
6. Apa saja peralatan dalam manajemen logistik pada bencana ?
7. Bagaimana peran penting logistik dalam upaya penanggulangan
bencana ?
8. Apa pengertian manajemen persediaan pada saat bencana ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Logistik pada Bencana.
2. Untuk mengetahui lingkup logistik bantuan kemanusiaan.
3. Untuk mengetahui pihak yang terlibat dalam logistik penanggulangan
bencana.
4. Untuk mengetahui proses Manajemen Logistik pada bencana.
5. Untuk mengetahui faktor yang mendukung berjalanannya sistem
Manajemen Logistik pada bencana.
6. Untuk mengetahui peralatan dalam Manajemen Logistik pada bencana.
7. Untuk mengetahui peran penting Logistik dalam Upaya
Penanggulangan Bencana.
8. Untuk mengetahui pengertian Manajemen Persediaan pada saat
bencana.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
konsumsi untuk tujuan mengurangi penderitaan korban bencana (Thomas
dan Kopczak, 2005).
Dalam konteks bencana, tentu penting untuk memastikan
pengiriman bantuan kemanusiaan yang efisien dan efektif, sehingga
kebutuhan jenis bantuan kemanusiaan yang sesuai dan relawan dapat
mencapai ke lokasi korban dengan cepat dan tepat. Optimalisasi
kinerja logistik bantuan kemanusiaan mensyaratkan bahwa semua
hubungan antara pihak atau pelaku yang terlibat dalam penanggulangan
bencana dikelola melalui pendekatan terpadu secara efisien dan efektif
dalam mengkoordinasikan kinerja antar-organisasi, menghilangkan
redundansi, dan memaksimalkan efisiensi seluruh rantai pasok darurat.
4
kejadian bencana di masa lalu sehingga dapat memenuhi tantangan
baru.
3. Tahapan Respon
Mengacu pada berbagai operasi yang langsung diimplementasikan
setelah bencana terjadi. Pada tahap respon, koordinasi dan kolaborasi
antara semua pihak yang terlibat dalam darurat bantuan kemanusiaan
perlu dilakukan. Tahapan ini memiliki dua tujuan utama (Cozzolino et
al, 2012), yaitu :
Tujuan pertama adalah untuk segera merespon dengan
mengaktifkan jaringan sementara atau jaringan darurat.
Tujuan kedua adalah untuk mengembalikan dalam waktu
sesingkat mungkin layanan dasar dan pengiriman barang ke
penerima bantuan bencana.
4. Tahap Rekonstruksi
Mengacu pada operasi yang berbeda setelah terjadinya bencana.
Tahapan ini melibatkan rehabilitasi dan bertujuan untuk mengatasi
masalah dampak bencana dari perspektif jangka panjang. Efek dari
bencana dapat terus berdampak untuk jangka waktu yang panjang dan
memiliki konsekuensi parah pada penduduk yang terkena bencana.
5
pelalubeaan (customs clearance). Umumnya para pihak yang terlibat
dalam serangkaian aktivitas rantai pasok bantuan kemanusian, antara lain :
1. Donor dari dalam negeri maupun luar negeri, donor dari pemerintah,
perusahaan, warga, maupun NGO (Non-Governmental Organization).
2. NGO (Non-Governmental Organization). nasional, PMI, dan
BNPB/BPBD.
3. Penyedia jasa transportasi: darat, udara, laut, sungai, dan kereta api.
4. Penyedia jasa pergudangan.
5. Perusahaan pengurusan jasa transportasi ( freight forwarding) .
6. Bea cukai.
7. Penerima bantuan.
6
pelaksanaan prosedur. Selain itu, pengadaan juga menjadi isu penting
dalam kepatuhan pada peraturan dengan harga yang paling efisien.
Proses pengadaan dan penerimaan bantuan untuk penanggulangan
bencana dimulai dari pencatatan atau inventarisasi termasuk kategori
bantuan kemanusiaan, dari mana bantuan diterima, kapan diterima,
apa jenis bantuannya, seberapa banyak jumlahnya, bagaimana cara
menggunakan atau mengoperasikan bantuan kemanusiaan yang
disampaikan, apakah ada permintaan, dan untuk siapa bantuan
kemanusiaan ini ditujukan.
3. Pergudangan dan/atau Penyimpanan Bantuan Kemanusiaan
Proses penyimpanan dan pergudangan dimulai dari data
penerimaan bantuan yang diserahkan kepada unit pergudangan dan
penyimpanan disertai dengan berita acara dan bukti penerimaan
bantuan kemanusiaan.
Pencatatan data penerimaan antara lain meliputi jenis barang
bantuan apa saja yang dimasukkan ke dalam gudang, berapa
jumlahnya, bagaimana keadaannya, siapa yang menyerahkan, siapa
yang menerima, cara penyimpanan menggunakan metode barang yang
masuk terdahulu dikeluarkan pertama kali atau FIFO (first-in first-out)
dan/atau menggunakan metode LIFO (last-in first-out).
4. Perencanaan Pendistribusian Bantuan Kemanusiaan
Dalam perencanaan pendistribusian bantuan ini dilakukan
pendataan : siapa saja yang akan menerima bantuan, prioritas bantuan
kemanusiaan yang diperlukan, kapan waktu penyampaian, lokasi, cara
penyampaian, alat transportasi yang digunakan, siapa yang
bertanggung jawab atas penyampaian tersebut.
5. Pengangkutan Bantuan Kemanusiaan
Berdasarkan data perencanaan pendistribusian, maka dilaksanakan
pengangkutan. Data yang dibutuhkan untuk pengangkutan adalah:
jenis bantuan kemanusiaan yang diangkut, jumlah, tujuan, siapa yang
bertanggung jawab dalam keamanan perjalanan, dan siapa yang
bertanggung jawab menyampaikan kepada penerima.
7
6. Penerimaan Bantuan Kemanusiaan di Tujuan
Aktivitas yang harus dilaksanakan dalam penerimaan bantuan di
tempat tujuan adalah :
a. Mencocokkan antara data di manifest pengangkutan dengan
jenis bantuan yang diterima.
b. Memeriksa kembali : jenis, jumlah, berat, dan kondisi bantuan.
c. Mencatat tempat pemberangkatan, tanggal waktu kedatangan,
sarana transportasi, pengirim, dan penerima bantuan.
d. Membuat berita acara serah terima dan bukti penerimaan.
7. Penghapusan Bantuan Kemanusiaan
Yaitu tahapan apabila logistik dan peralatan dialihkan
kepemilikannya atau tidak dapat digunakan atau hilang atau musnah.
Pengahapusan dilakukan dengan permohonan penghapusan oleh
penjabat yang berwenang melalui proses penghapusan dan diakhiri
dengan berita acara penghapusan.
8. Pertanggungjawaban
Seluruh proses manajemen logistik bantuan kemanusiaan yang
telah dilaksanakan harus dibuat pertanggungjawabannya.
Pertanggungjawaban penanggulangan bencana, baik keuangan maupun
kinerja, dilakukan pada setiap tahapan proses dalam bentuk laporan
dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi.
8
Peralatan dalam manajemen logistik pada bencana antara lain :
1. Alat transportasi, baik darat, udara, maupun laut.
2. Alat-alat berat.
3. Tenda yang berukuran kecil maupun besar.
4. Peralatan medis dan obat-obatan.
5. Makanan instant.
6. Alat penyedia air bersih.
9
Persediaan merupakan simpanan material yang berupa bahan
mentah, barang dalam proses dan barang jadi. Sedangkan manajemen
persediaan adalah aktivitas mempertahankan jumlah persediaan pada
tingkat yang dikehendaki. Pada produk barang, pengendalian persediaan
ditekankan pada pengendalian material. Pada produk jasa, pengendalian
diutamakan sedikit pada material dan banyak pada jasa pasokan karena
konsumsi sering kali bersamaan dengan pengadaan jasa sehingga tidak
memerlukan persediaan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen logistik untuk penanggulangan bencana dikenal
dengan logistik kemanusiaan (humanitarian logistics) atau sering disebut
juga dengan logistik bantuan kemanusiaan. Logistik kemanusiaan
merupakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian aliran
bantuan kemanusiaan secara efisien, hemat biaya dan penyimpanan
bantuan kemanusiaan serta informasi terkait, dari titik asal ke titik
konsumsi untuk tujuan mengurangi penderitaan korban bencana (Thomas
dan Kopczak, 2005).
Logistik memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan
bencana terutama pada saat prabencana, kesiapsiagaan, dan respon
penanganan bencana. Pengelolaan logistik yang efektif, efisien, dan andal
menjadi faktor penting dalam penanggulangan bencana. Logistik
penanggulangan bencana perlu melibatkan banyak pihak untuk
mengurangi risiko dampak bencana. Sinergi dan kolaborasi dari
pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan perusahaan swasta
di sektor penyedia jasa logistik perlu dibangun. Pemanfaatan seluruh
kapasitas dan kapabilitas BUMN sektor logistik dapat dilakukan pada
setiap tahapan proses logistik penanggulangan bencana, mulai dari
prabencana, darurat, dan pascabencana.
B. Saran
Diharapakn masyrakat dapat menjaga lingkungan sekitar yang bisa
memacu terjadinya bencana yang tidak kita inginkan, serta masyarakat
dapat memahami dan mengetahui pencegahan serta penanggulangan
bencana yang dapat berguna bagi korban bencana tentunya.
11
DAFTAR PUSTAKA