PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
sebagaimana tertulis di pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk itu, upaya
kesehatan harus selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus agar
masyarakat yang sehat sebagai investasi dalam pembangunan dapat hidup
produktif secara sosial dan ekonomis (Nurbeti, M. 2009).
Perhatian terhadap permasalah kesehatan terus dilakukan terutama dalam
perubahan paradigma sakit yang selama ini dianut masyarakat ke paradigma
sehat. Paradigma sakit merupakan upaya untuk membuat orang sakit menjadi
sehat, menekankan pada kuratif dan rehabilitatif, sedangkan paradigma
sehat merupakan upaya membuat orang sehat tetap sehat, menekan pada pelayanan
promotif dan preventif. Berubahnya paradigma masyarakat akan kesehatan, juga
akan merubah pemeran dalam pencapaian kesehatan masyarakat, dengan tidak
mengesampingkan peran pemerintah dan petugas kesehatan. Perubahan paradigma
dapat menjadikan masyarakat sebagai pemeran utama dalam pencapaian derajat
kesehatan. Dengan peruahan paradigma sakit menjadi paradigma sehat ini dapat
membuat masyarakat menjadi mandiri dalam mengusahakan dan menjalankan
upaya kesehatannya, hal ini sesuai dengan visi Indonesia sehat, yaitu “Masyarakat
Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan” (Supardan, 2013).
Pemberdayaan masyarakat terhadap usaha kesehatan agar menjadi sehat
sudah sesuai dengan Undang – undang RI, Nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan, bahwa pembangunan kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup masyarakat yang setinggi- tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya masyarakat. Setiap orang
berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat setinggi – tingginya. Pemerintah bertanggungjawab
memberdayakan dan mendorong peran serta aktif masyarakat dalam segala bentuk
upaya kesehatan (Nurbeti, M. 2009).
Dalam rangka pencapaian kemandirian kesehatan, pemberdayaan
masayrakat merupakan unsur penting yang tidak bisa diabaikan. Pemberdayaan
kesehatan di bidang kesehatan merupakan sasaran utama dari promosi kesehatan.
Masyarakat merupakan salah satu dari strategi global promosi
kesehatanpemberdayaan (empowerment) sehingga pemberdayaan masyarakat
sangat penting untuk dilakukan agar masyarakat sebagai primary target memiliki
kemauan dan kemampuan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan (Supardan, 2013).
Pengertian Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali,
mengatasi, memelihara, melindungi dan meningkatkan kesejahteraan mereka
sendiri. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan adalah upaya atau proses
untuk menumbuhkan kesadaran kemauan dan kemampuan dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan. Memampukan masyarakat, “dari, oleh, dan
untuk” masyarakat itu sendiri (Nurbeti, M. 2009).
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan merupakan sasaran utama
dari promosi kesehatan. Masyarakat atau komunitas merupakan salah satu dari
strategi global promosi kesehatan pemberdayaan (empowerment) sehingga
pemberdayaan masyarakat sangat penting untuk dilakukan agar masyarakat
sebagai primary target memiliki kemauan dan kemampuan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan mereka. Berdasarkan hal tersebut maka penulis ingin
mengetahui tentang manajemen pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
(Notoatmodjo, 2007).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah “Bagaimanakan
manajemen pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan?”
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Makalah ini dibuat sebagai pedoman atau acuan dalam membandingkan
antara teori dalam konsep pemberdayaan masyarakat, serta untuk mengetahui
informasi-informasi mengenai konsep pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a) Memahami pengertian konsep pemberdayaan masyarakat
b) Mengetahui ciri-ciri pemberdayaan masyarakat
c) Mengetahui tujuan pemberdayaan masyarakat
d) Mengetahui prinsip pemberdayaan masyarakat
e) Mengetahui peran petugas kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat.
f) Mengetahui Indikator pemberdayaan masyarakat
g) Mengetahui sasaran pemberdayaan masyarakat
h) Mengetahui jenis-jenis pemberdayaan masyarakat
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Terpenuhinya tugas manajemen pemberdayaan masyarakat yang berupa
makalah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.
2. Bagi Institusi
Sebagai tambahan sumber bacaan di perpustakaan.
3. Bagi Pembaca
Untuk menambah wawasan kita mengenai pengertian, ciri, tujuan dari
konsep pemberdayaan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam makalah ini adalah pemberdayaan masyarakat
merupakan sasaran utama dalam promosi kesehatan yang bertujuan untuk
memandirikan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan status
kesehatannya menjadi lebih baik dengan menggunakan prinsip pemberdayaan
dimana petugas kesehatan berperan untuk memfasilitasi masyarakat dalam
meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuannya untuk memelihara dan
meningkatkan status kesehatannnya.
Dalam pemberdayaan masyarakat peran masyarakat sangat vital, karena
masyarakat yang menjadi pemeran utamanya, namun peran petugas kesehatan juga
tidak bisa dihilangkan. Dalam pemberdayaan masyarakat, petugas kesehatan
memiliki peran penting juga, yaitu memfasilitasi masyarakat melalui kegiatan-
kegiatan maupun program-program pemberdayaan masyarakat meliputi pertemuan
dan pengorganisasian masyarakat, memberikan motivasi kepada masyarakat untuk
bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan agar masyarakat mau
berkontribusi terhadap program tersebut, mengalihkan melakukan pelatihan-
pelatihan yang bersifat vokasional.
Jenis-jenis pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan adalah posyandu, pos
obat desa (POD), Pondok bersalin desa (polindes), dana sehat, lembaga swadaya
masyarakat, upaya kesehatan tradisional,pos gizi, pos KB desa,Pos kesehatan
pesantren, Saka Bhakti Husada, Pos Upaya kesehatan kerja, kelompok pemakai air
(pokmair), karang taruna husada, pelayanan puskesmas, dan puskesmas pembantu
(Pustu) dan lain sebagainya.
B. Saran
1. Bagi masyarakat, diharapkan pada tenaga kesehatan agar dapat
memfasilitasi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan maupun program-
program pemberdayaan masyarakat meliputi pertemuan dan
pengorganisasian masyarakat, memberikan motivasi kepada masyarakat
untuk bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan agar
masyarakat mau berkontribusi terhadap program tersebut
2. Bagi masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam mendukung program-
program kesehatan dalam sistem pemberdayaan masyarakat
3. Bagi pmbaca, diharapkan agar makalah ini dpat menambah wawasan
tentang pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Hikmat, 2001. Masyarakat dalam Kesehatan.Agung Sentosa. Jakarta.