OLEH
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
karunia dan rahmatnya saya bisa menyelesaikan makalah mengenai pemenuhan kebutuhan dan
kesehatan BBL, NEONATUS, BAYI dan BALITA dengan baik walapun masih banyak
kekurangan di dalamnya..
Saya sangat berharap makalah ini akan bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan juga wawasan kita mengenai Fleksibel dalam kehidupan, disiplin dan tepat waktu.
saya pun menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya mengharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang sudah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pendahuluan
Setiap orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada pada anak tersebut. Hal ini
dapat tercapai apabila kebutuhan dasar anak terpenuhi. Kebutuhan dasar ini mencakup asah,
asih, dan asuh. Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi sejak dini, bahkan sejak bayi berada
dalam kandungan.
Kebutuhan dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak
karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keadaan ekonomi, sosial
dan spiritual keluarga serta peran bidan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat
didalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema pada anak.
Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu
mengenai kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan dan
perkembangan. Peran bidan dalam hal ini adalah memberi informasi yang baik dan benar
berkaitan dengan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah kebutuhan fisik bagi bayi baru lahir, neonatus, bayi dan balita ?
2. Bagaimanakah kebutuhan tindakan dasar bag bayi baru lahiri neonatus, bayi dan balita ?
3. Bagaimanakah kebutuhan psikososial bagi bayi baru lahir, neonatus, bayi, balita ?
3. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui kebutuhan fisik bagi bayi baru lahir, neonatus, bayi dan balita ?
2. Untuk mengetahui kebutuhan tindakan dasar bagi bayi baru lahir, neonatus, bayi dan
balita ?
3. Untuk mengetahui kebutuhan psikososial bagi bayi baru lahir, neonatus, bayi dan
balita?
BAB II
PEMBAHASAN
2) Dampak Fisiologis
Dampak nutrisi pada anak yang terlihat jelas adalah terhadap pertumbuhan
fisik anak. Selama masa intrauterin, asupan nutrisi yang adekuat pada ibu
berdampak tidak hanya pada kesehatan ibu, tetapi lebih pada pertumbuhan
janin. Dengan asupan nutrisi yang adekuat, dari hari ke hari kehamilan ibu
bertambah besar dan sejalan den gan itu, janin tumbuh dan berkembang
sampai pada usia kehamilan yang matang maka janin siap dilahirkan dengan
berat badan, dan pertumbuhan organ fisik lainnya yang normal. Terutama
pada trimester pertama pada saat terjadi pertumbuhan otak, asupan nutrisi
yang adekuat terutama protein akan mempengaruhi pertumbuhan otak.
Sebaliknya, apabila ibu tidak mendapat asupan gizi yang adekuat, bayi dapat
lahir dengan berat badan rendah. Diet atau pembatasan makanan pada ibu
selama masa kehamilan akan menurunkan berat badan bayi.Begitu juga
setelah anak dilahirkan, asupan nutrisi yang tepat untuk bayi, prasekolah, usia
sekolah, dan remaja akan sangat berdampak pada pertumbuhan fisik, yaitu
anak akan bertambah berat dan bertambah tinggi atau meningkat secara
kuantitas.
2) Protein
Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar asam amino esensial. Dua jenis
protein yaitu protein hewani dan protein nabati. Nilai gizi protein hewani
lebih besar daripada protein nabati dan lebih mudah diserap oleh tubuh.
Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan
protoplasma sel, selain itu tersedianya protein dalam jumlah yang cukup
penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan
untuk keseimbangan osmotik.
Fungsi protein :\
Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang
normal dan proses pengausan yang normal.
Protein menghasilkan jaringan baru.
Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan
fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
Protein sebagai sumber energi
3) Lemak
Pada dasarnya, lemak tidak banyak dibutuhkan dlm jumlah besar kecuali
lemak essensial yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada bayi
sampai kurang lebih 3 bulan lemak merupakan sumber gliserida dan
kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat
Fungsi lemak :
Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan
dengan mem berikan 9 kalori/gram
Ikut serta membangun jaringan tubuh.
Perlindungan
Penyekatan atau isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari
tubuh.
Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung
dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan
Mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak.
4) Karbohidrat
Merupakan sumber tenaga yang tersedia dengan mudah di setiap makanan.
Bayi yang baru mendapat asupan makanan dari ASI akan mendapatkan
asupan kalori sebanyak 40 % dari laktosa. Pada anak yang sudah
mendapatkan makanan tambahan PASI, karbohidrat dapat diperoleh dari
makanan yang banyak mengandung tepung, seperti bubur susu, sereal,
nasi tim. Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab
kekurangan karbohidrat sekitar 15 % dari kalori yang ada maka dapat
menyebabkan terjadi kelaparan dan BB menurun dan sebaliknya jika
jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dalam jumlah
yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya peningkatan BB.
5) Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh. Vitamin terbagi
dalam dua bagian besar yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang
larut dalam lemak.
6) Mineral
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan
sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan
konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka
mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis
sehingga harus disediakan lewat makanan. Mineral merupakan komponen
zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro yang terdiri dari kalsium,
klorida, khromium, kobalt, tembaga, flourida, jodium, besi, magnesium,
fosfor, kalium, natrium, sulfur dan seng. Kesemuanya harus tersedia dalam
jumlah yang cukup.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebutuhan dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak
karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keadaan ekonomi, sosial
dan spiritual keluarga serta peran bidan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat
di dalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema pada anak.
Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan
ibu mengenai kebutuhan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan
dan perkembangan. Kandungan air tubuh bayi baru lahir relatif lebih besar bila dibandingkan
dengan balita atau orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh kurangnya jaringan lemak dan secara
relatif organ visera lebih berat dibandingkan dengan berat tubuh seluruhnya. Metabolisme
air juga sangat berbeda pada bayi bila dibandingkan dengan anak dan orang dewasa.
Nutrisi merupakan salah kebutuhan fisik yang paling mendasar dan sangat penting dalam
membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak.Nutrisi
sangat bermanfaat bagi tubuh dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak
serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh, seperti
kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi yodium, defisiensi seng (Zn), defisiensi
vitamin A, defisiensi tiamin, defisiensi kalium, dan lain-lain yang dapat menghambat proses
tumbuh kembang anak.
Kecepatan siklus air pada bayi sangat tinggi-sekitar 5 kali lebih besar per kilogram berat
badan bila dibandingkan dengan orang dewasa. Oleh karena itu bayi dan anak cenderung
rawan terhadap penyakit yang menimbulkan dehidrasi. Perbedaan lain adalah kematangan
sistem pengaturan air dalam berbagai sistem atau organ tubuh, belum matangnya fungsi ginjal
akan menyebabkan perbedaan komposisi plasma pada bayi bila dibandingkan dengan anak
yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA
Muslihatun,Nur Wafi.,2016 Asuhan Neonatus Bayi dan Balita.Fitramaya:Jogjakarta.
Lia Dewi, Nanny Vivian.2019.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.,Salemba Medika :
Jakarta.
Sudarti.,Khoirunnisa,Endang.2018.Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan Anak
Balita.Nuha Medika:Jogjakarta.
http://midwifery14.wordpress.com/2018/11/21/kebutuhan-dasar-neonatus-bayi-balita-dan-
anak-pra-sekolah/
http://ganiswelis.wordpress.com/2018/09/29/bahan-ajar-asuhan-neonatus-bayi-dan-balita/
http://ayysag.blogspot.com/2019/09/manajemen-asuhan-kebidanan-pada-bayi.html